Anda di halaman 1dari 17

RSU SANTA MARIA

CILACAP

MONITORING ANESTESI SELAMA


PEMBEDAHAN
No Dokumen
1/SMC/IV/X/15
Tanggal terbit

SPO
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

RSU SANTA MARIA


CILACAP

No revisi
0

Halaman
1/3

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Pemantauan selama operasi adalah tata cara memperhatikan, mengawasi
atau memeriksa dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyulit /
komplikasi selama pembedahan.
1. Untuk mendiaknosis adanya permasalahan
2. Perkiraan terjadinya kegawatan
3. Evaluasi hasil suatu tindakan
Tindakan anastesi pada saat tindakan operasi di IBS harus didasarkan pada
prosedur tetap..
1. Pemantauan keadaan umum pasien secara kontinyu (setiap 5 menit),
meliputi:
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Saturasi oksigen
d. Respirasi
e. Pemantauan terhadap jumlah cairan yang masuk
f. Pemantauan terhadap perdarahan
g. Pemantauan terhadap urin
h. Pemantauan terhadap warna kulit
i. Pemantauan terhadap kedalaman anastesi

IBS, IGD

PEMANTAUAN DI RUANG PULIH


SADAR

SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
1/1

Tanggal terbit

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Pemantauan pasien diruang pulih sadar adalah pengelolaan pasien setelah
pembedahan di ruang pulih sadar sebelum pindah ke ruang rawat
Mencegah terjadinya komplikasi pasca operasi
Tindakan anastesi pada saat tindakan operasi di IBS harus didasarkan pada
prosedur tetap..
1. Setelah penderita dilakukan pembedahan / anastesi, penderita diawasi
di ruang pulih sadar.
2. Kemudian segera diperiksa ulang tanda vital: Tekanan darah, suhu,
denyut jantung dan respirasi
3. Semua penderita yang dilakukan anastesi umum harus diberikan
Oksigen selama masa pulih sadar
4. Dilakukan pengawasan penderita mengenai;
a. Sistem saraf pusat terdiri dari:
1) Derajat kesadaran
2) Deplek cahaya dari pupil mata
3) Reaksi rangsang dengar
b. Sistem respirasi:
1) Posisi penderita terutama yang belum sadar
2) Pemeliharaan jalan nafas
3) Amati frekwensi dan dalam/ dangkalnya pernafasan
4) Suara nafas lancar / adanya umbatan
5) Adekuat / Tidaknya pernafasan

RSU SANTA MARIA


CILACAP

SPO
PROSEDUR

PEMANTAUAN DI RUANG
PULIH SADAR

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
2/4

c. Sistem peredaran darah


1) Pemeriksaan tekanan darah dan nadi
2) Pemeriksaan daerah ujung akral hangat atau dingin
d. Sistem pencernaan
1) Awasi adanya muntah atau regurgitasi
2) Bila terpasang NGT awasi jumlah dan warnanya
3) Catat bila ada perdarahan lewat mulut
e. Sistem kandung kemih
1) Penderita terpasang cateter atau tidak
2) Ukur jumlah cairan keluar dan masuk
3) Amati warna urine yang keluar
f. Warna kulit
Adakah cyanosis, pucat ataupun perdarahan
g. Pengawasan terhadap perdarahan
1) Perdarahan lewat bekas luka pembedahan
2) Dilakukan pemasangan drainage atau tidak
h. Pengukuran temperature yang regular
i. Pemberian terapi penderita sesuai petunjuk dokter
Di ruang pulih sadar menggunakan parameter aldrete score
ALDRETE SCORING SYSTEM

RSU SANTA MARIA


CILACAP

PEMANTAUAN DI RUANG PULIH


SADAR

No Dokumen

SPO
PROSEDUR

No revisi
0

NO KRITERIA
WARNA KULIT
- Kemerahan/ Normal
1
-Pucat
-Sianosis

Halaman
3/4

SCORE
2
1
0

AKTIVITAS MOTORIK
-Gerak 4 anggota tuguh
-Gerak 2 anggota tubug
-Tidak ada gerakan

2
1
0

PERNAFASAN
-Nafasdalam,batuk dan tangis kuat
-Nafas dangkal dan adekuat
-Apnoe atau nafas tidak adekuat

2
1
0

TEKANAN DARAH
-Sistolik 20% dari pre operasi
-Sistolik 20%-50% dari pre operasi
-Sistolik 50% dari pre operasi
KESADARAN
-Sadar penuh, mudah dipanggil
-Respon terhadap rangsangan+, Reflek
protektif+
-Tidak ada respon, reflek protektif-

2
1
0
2
1
0

Penderita dapat dipindahkan ke bangsal jika nilai aldret score minimal 8


dan penderita akan dipindahkan ke ICU jika nilai aldrete score kurang dari
8.

RSU SANTA MARIA


CILACAP

PEMANTAUAN DI RUANG PULIH

SADAR

No Dokumen

SPO

No revisi
0

Halaman
4/4

PROSEDUR

5. Sedangkan kriteria yang di pakai untuk memindahkan pasien yang


telah dilakukan spinal anastesi adalah:Blok sensorik dan motorik
a. sudah mulai berkurang
b. Hemodinamik sudah stabil tanpa memrlukan obat
vasopresordan dilakukan penilaian memakai BROMAGE
SCORE
NO
KRITERIA
SCORE
Dapat mengangkat tungkai
0
1
1
2
3
Tidak dapat mengangkat tungkai bawah
0
1
tetapi msh dapat menekuk lutut
2
2
3
Tidak dapat menekuk lutut tapi dapat
0
1
mengangkat kaki
3
2
3
Tidak dapat mengagkat kaki
0
1
4
2
3
Pasien dapat pindah kebangsal jika nilai bromage score kurang dari
2(Dua), sedangkan untuk menilai pasien pasca operasi tanpa mondok
dipakai parameter

UNIT TERKAIT

RR

RSU SANTA MARIA


CILACAP

PREMEDIKASI

SPO
PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

RSU SANTA MARIA


CILACAP

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
1/1

Tanggal terbit

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Premedikasi adalah pemberian obat-obatan untuk memberikan rasa tenang,
fasilitas induksi dan pemeliharaan anestesi
1. Memberikan rasa nyamanbagi pasien
a. Menghilangjan rasa khawatir
b. Memberikan ketenangan
c. Memberikan analgesic
d. Mencegah muntah
2. Memudahkan / melancarkan induksi
3. Mengurangi jumlah obat-obat anastesi
4. Menekan reflek-reflek yang tidak diinginkan
5. Mengurangi sekresi kelenjar saluran nafas
Sebelum dilaksanakan tindakan medis operatif kepada pasien diberikan
premedikasi yang bertujuan untuk member rasa tenang kepada pasien
1. Pemberian premedikasi
a. Memberi salam dan memperkenalkan dir
b. Menjelaskan tujuan dan memberikan premedikasi
c. Menjaga privasi pasien
2. Sedasi : Midazolam 0,07-0,15 mg / kg BB im/iv
3. Analgesi : Subfenta 0,05-0,1 mg / kg BB im / iv,Petidin 0,1-0,5
mg/kg BB im, Morfin 0,01-0,05 mg / kg BB im / iv
4. Mengurangi sekresi : Sulpas Atripin 0,01-0,02 mg?kgBB im / iv
5. Profilaksis Aspirasi : Ranitidin 150 mg atau simetidin 200 mg
6. Mual-muntah : Metoclopramide 5-10 mg, Ondansentron 4-8 mg
IBS, IGD

EVALUASI PRA ANASTESI

SPO
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
1/3

Tanggal terbit

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Evaluasi pra anastesi adalah suatu rangkaian penilaian / pemeriksaan
pasien secara holistik sehingga diharapkan dapat memperkecil resiko
kegagalan suatu tindakan anastesi
1. Mempersiapkan mental dan fisik pasien secara optimal
2. Merencanakan dan memilih tehnik serta obat-obat yang sesuai
dengan keadaan fisik dan kehendak pasien
3. Menentukan klasifikasi yang sesuai dengan hasil pemeriksaqan
fisik, dalam hal ini dipakai klasifikasi ASA ( American Society of
Anestesiology) sebagai gambaranprognosis pasien secara umum
Tindakan anastesi padapra tindakanoperasi di IBS harus didasarkan pada
prosedur tetap.
A. Persiapan fisik dan mental pasien
1. Informed Consent
2. Anamnesa
3. Pemeriksasan fisik
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. Pemeriksaan Elektrikardiografi (EKG)
6. Pemeriksaan Radiologi
7. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
8. Pasang IV Line sejak puasa

RSU SANTA MARIA


CILACAP

SPO
PROSEDUR

EVALUASI PRA ANASTESI

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
2/3

B. Menentukan prognosi
Berdasarkan status fisik pasien pada pra anastesi, (American Society of
Anestesiology) membuat klasifikasi yang mebagi pasien dalam 6
kelompok
ASA 1 : Pasien dalam keadaan sehat yangmemerlukan tindakan
pembedahan.
ASA 2 : Pasien dengan kelainan sistemik ringan sampai sedang baik
karena penyakit bedah maupun penyakit lainnya.
ASA 3 : Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat sedcara
yang diakibatkan karena berbagai penyebab.
ASA 4 : Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang
langsung mengancam kehidupan
ASA 5 : Pasien yang tidak adaharapan hidup setelah 24 jam walaupun
dilakukan tindakan operasi ataupun tidak
ASA 6 : Pasien yang direncanakan tindakan transplantasi
C. Persiapan pada hari operasi
1. Embersihan dan pengosongan saluran cerna, puasa untuk pasien
dewasa 6-8 jam, puasa untuk pasien bayi / anak 3-5 jam.
2. Gigi palsu atau protese dan bahan kosmetik harus ditanggalkan.
3. Kandung kemih harus dikosongkan kalau perlu pasang
dauwercateter.

RSU SANTA MARIA


CILACAP

SPO
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

EVALUASI PRA ANASTESI

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
3/3

4. Pasien diminta batuk kuat untuk mengeluarkan dahak.


5. Pasien dimasukkan kekamar dengan memakai pakaian khusus
kamar bedah.
6. Periksa sekali lagistatus pasienapakah pasien dan keluarganyasudah
member ijin dilakukannya tindakan pembedahannya.
7. Kontrol tanda-tanda vital pasien ( Tekanan darah, Denyut nadi, dan
pernafasan)
8. Pemberian obat-obatanpremedikasi dilakukan 15-30menit secara
intravena (IV) sebelum dilakukan tindakan
IRNA, HCU, ICU, IMP, IGD

RSU SANTA MARIA


CILACAP

SPO
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

PERSIAPAN UMUM PRA-ANASTESI


PASIEN OPERASI ELEKTIF DAN
CITO
No Dokumen

No revisi
0

Halaman
1/1

Tanggal terbit

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Merupakan serangkaian persiapan pasien sebelum dilakukan
tindakanoperasi dengan general anastesi ( anastesi umum ) ataupun
anestesi regional
Penilaian umum kelayakan kondisi pasien dan rencana tindakan untuk
dilakukannya tindakan anastesi pada operasi elektif ataupun cito.
Memberikan pelayanan maksimal kepada pasien sebagai bagian dari
rangkaian tindakan anastesi dalam suatu operasi.
A. Dokter anastesi, melakukan:
1. Menginstruksikan untuk pemeriksaan laboratorium (>6 hari
lakukan pemeriksaan ulang) dan pemeriksaan penunjang lainnya
yang diperlukan\
2. Informed concent kepada keluarga pasien
3. Puasakan pasien:
a. Elektif: Lama waktu sesuai dengan usia
- Anak-anak 4-6 jam pre operatif
- Dewasa 6-8 jam pre operatif
b. Cito: Lama puasa bersifat kondisional, sesuai hasil penilaian
dokter anastesi
4. Peneilain status fisik pasien ( Acuan dari Amerikan society of
Anesthesiologist)
5. Dokter anastesi menuliskan instruksi dalam dokumen rekam medic
B. Perawat ruang rawatan tempat pasien dirawat, melakukan:
1. Memberikan cairan pengganti puasa (IV Line),sesuai instruksi
dokter yang tertulis dalam dokumentasi rekam medic (RM)
2. Memberitahukan kepada pasien untuk melepaskan perhiasan dan
protesa-protesa yang lain.

1. IRNA
2. IGD
3. IBS

RSU SANTA MARIA


CILACAP

ASSESMEN PRA SEDASI

No Dokumen
1/SMC/IV/X/15
Tanggal terbit

SPO
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

RSU SANTA MARIA


CILACAP

No revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Suatu tindakan pemberian obat-obatan intravena dengan tujuan menurunkan
level kesadaran dimana masih dapat dirangsang dengan verbal atau ditambah
rangsangan taktil dan fungsi kardiorespirasi masih baik
1. Mengurangi kecemasan
2. Menenengkan pasien sehingga pasien dapat dilakukan suatu prosedur
diagnostik atau tindakan definitif
SK Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Kamar Operasi.
1. Memasang alat monitoring dan mengukur tekanan darah, nadi, laju
nafas dan saturasi pasien
2. Memeriksa ketersediaan oksigen serta kelengapan alat dan obat yang
dibutuhkan
3. Memberikan obatuntuk menguangi sekresi jika diperlukan:
Sulfas atropin 0,25 mg pada dewasa, 0,1 mg pada anak
4. Memberikan obat-obat sedasi:
Midazolam: Anak> 6 th- dewasa: 0,01 mg/kgBB iv
Anak< 6bln : 0,02 mg/kgbb iv
Anak 6bln- < 6th: 0,05-o,1 mg/kgbb iv
5. Memeriksa dengan kedalaman sedasi skor Ramsay, skor Ramsay untuk
sedasi: 5
a. Agitasi, gelisah, tidak tenang
b. Koperatif, orientasi, tenang
c. Letargi tapi dapat menuruti perintah
d. Tidur, bangun segera dengan rangsangan suara/ ketukan di
glabela
e. Tidur, bangun lambat dengan rangsangan suara/ ketukan di
glabela
f. Tidur, tidak dapay dibangunkan dengan kedua rangsangan di
atas.
Jika target sedasi belum tercapai, dapat dikombinasikan dengan
obat lain:
Fentanyl: dosis 1g/kgbb
Propofol: dosis 0,5-1 mg/kgbb
Ketamin: dosis 0,5 mg/kgbb
6. Memonitor TD, nadi, laju nafas, dan saturasi selama dilakukan sedasi
setiap 5 menit
7. Setelah prosedur selesai, pasien dapat dipindahkan ke ruangn setelah
memenuhi kriteria pemulihan (aldrate score9)

ASSESMEN PRA SEDASI

SPO

No Dokumen

PERALATAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

UNIT TERKAIT

1.
2.
3.
4.
5.

Resuscitation kit
Intubation kit
Goedel
Stetoskop
Bedside monitor
Nasal canule
Oksigen dan suction
Endoskopi
Radiologi
Kamar bersalin
Laboratorium
IBS

No revisi
0

Halaman
2/2

RSU SANTA MARIA


CILACAP

ASSESMEN PRA ANESTESI

SPO
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

RSU SANTA MARIA

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
1/2

Tanggal terbit

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Assesmen pra anestesi adalah suatu rangkaian penulaian/ pemeriksaan pasien
secara holistik untuk menentukan status medis pasien dan kelayakan
untukdulakukan tindakan operasi
1. Memepersiapkan mental dan fisik psien secara optimal
2. Merencanakan dan memilih teknik serta obat pbatan yang sesuai
dengan keadaan fisik dan kehendak pasien
3. Menentukan status medis pasien sesuai dengan klasifikasi ASA
(American Society of Anestesiology) sebagai gambaran prognosis
pasien secara umum.
SK Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Kamar Operasi.
A. Langkah assesmen pra sedasi
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium (jika diperlukan)
4. Pemeriksaan EKG (jika diperlukan)
5. Pemeriksaan radiologi (jika diperlukan)
B. Menentukan ststus medis pasien berdasarkan ASA (American Society of
Anestesiology):
1. ASA 1: pasien dalam keadan sehat yang memerlukan tindakan
pembedahan
2. ASA 2: pasien dalam keadaan sistemik ringan sampai sedangbaik
karena penyakit bedah mauun peyakit lainnya
3. ASA 3: pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang
diakibatkan karena berbagai penyebab
4. ASA 4: pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang
secara langsung mengancam kehidupannya
5. Pasien dengan resiko kematian yang tinggiwalaupun dilaksanakan
tindakan operasi ataupun tidak
6. Pasien mati batang otak
C. Merencanakan tingkatan sedasi yang akan dilakukan
D. Memberikan edukasidan meminta persetujuan tentang prosedur sedasi
yang akn dilakukan epada pasien/ keluarga/ pengambil keputusa
E. Persiapan pasien
1. Puasa untuk tindakan sedasi dalam, pasien dewasa 6-8 jam, puasa
untuk pasien bayi<6 bulan air putih 2, ASI 4 jam, susu formula/
MPASI 6-8 jam, anak > 6 bulan 3 tahun air putih 3 jam, ASI 4 jam,
susu formula/ makanan 6-8 jam, > 3 tahun sama seperti dewasa.
2. Optimalisasi kondisi Pasien
3. Premedikasi

CILACAP

ASSESMEN PRA ANESTESI

SPO
PROSEDUR

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
2/2

1. Melepas gigi palsu dan perhiasan serta tidak menggunakan kosmetik


2. Mengosongkan kandung kemih
F. Assesmen ra anestesi, rencana teknik yang akan dilakukan, dan persiapan
pasien dicatat di lembar assesmen pra anestesi

RSU SANTA MARIA


CILACAP

PELAYANAN INTRA ANESTESI

SPO
PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

PERALATAN

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
1/1

Tanggal terbit

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Pelayanan intra anestesi adalah pelayanan anestesia yang dilakukan selama
tindakan anestesia meliputi pemantauan fungsi vital pasien secara kontinyu
1. Analgesia
2. Hipnotik/ sedasi
3. Relaksasi
4. Stabilisasi sistem saraf autonom
SK Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Kamar Operasi.
1. Memasang alat monitoring dan mengukur tekanan darah, nadi, laju
nafas dan saturasi pasien
2. Melakukan assesmen pra induksi dengan menilai kembali kondisi
pasien apakah layak untuk dilakukan tindakan anestesi dan
merencanakan kembali teknik anestesi yang akan dilakukan. Hasil
aesemen pra induksi dan rencana yang akan dilakukan ditulis di
lembar status anestesi
3. Mengecek kembali ketersediaan gas anestesi dan kelengkapan alat dan
obat yang dibutuhkan
4. Melakukan teknik anestesi yang sudah direncanakan/ tertulis di lembar
asesmen pra anestesi/ pra induksi.
5. Memasang dower kateter jika diperlukan
6. Memonitor TD, laju jantung, laju napas,saturasi, EKG, CVP (jika
diperlukan) setiap 5 menit selama operasi
7. Setelah prosedur selesai, kardiorespirasi stabil, pasien dapat dipindah
ke ruang pemulihan.
1. Mesin anestesi
2. Gas anestesi (oksigen, N2O, sevoflurane/isoflurane/desflurane)
3. Peralatan air way manajemen (goedel, LMA, stilet, laringoskop,
facemask)
4. Stetoskop
5. Bedside monitor
6. Suction
7. Obat dan cairan yang diperlukan
1. IBS
2. Cath Lab

RSU SANTA MARIA


CILACAP

ASSESMEN PASCA ANESTESI

SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
1/2

Tanggal terbit

Ditetapkan:
Direktur RSU Santa Maria Cilacap

28 Oktober 2015

Dr. Lilian Trisnawati Prasetya, MPH


Pelayanan pasca anestesi adalah pelayanan pada pasien pasca anestesi sampai
pasien pulih dari tindakan anestesi
Mengevaluasi kondisi pasien pasca anestesi
SK Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Kamar Operasi.
I. Setelah pasien dilakukan pembedahan/ anestesi pasien dipindahkan ke ruang
pulih sadar disertai laporan tentang kondisi pasien selama operasi kepada
perawat yang bertugas yang bertugas di ruang pemulihan
II. Pasien diberikan oksigen dan penghangat (jika dibutuhkan)
III. Pasien dipasang monitor dan dimonitoring status fisiologisnya setiap 5 menit
IV. Pengawasan/ monitoring yang dilakukan terhadap pasien meliputi:
A. Sistem saraf pusat terdiri dari:
1. Derajat kesadaran
2. Deflek cahaya dari pupil mata
3. Reaksi rangsang dengar
B. Sistem respirasi
1. Posisi penderita terutama yang belum sadar
2. Pemeliharaan jalan napas
3. Amati frekuensi dan dalam/ dangkalnya pernapasan
4. Suara napas lancar/ ada sumbatan
5. Ada kuat/ tidaknya pernapasan
C. Sistem peredaran darah
1. Pemeriksaan tekanan darah dan nadi
2. Pemeriksaan daerah ujung acral hangat atau dingin
D. Sistem pencernaan
1. Awasi adanya muntah atau regurgitasi
2. Bila terpasang NGT awasi warna dan jumlahnya
3. Catat bila ada perdarahan lewat mulut
E. Sistem kandung kemih
1. Penderita terpasang kateter/ tidak
2. Ukur jumlah cairan keluar dan masuk
3. Amati warna urin yang keluar
F. Warna kulit
Adakah cyanosis, pucat ataupun perdarahan
G. Pengawasan terhadap perdarahan
1. Perdarahan lewat bekas luka pembedahan
2. Dilakukan pemasangan drainage/ tidak
H. Pengukuran temperatur yang regular
I. Pemberian terapi pada pasien di ruang pemulihan sesuai dengan
instruksi dokter anestesi

RSU SANTA MARIA


CILACAP

ASSESMEN PASCA ANESTESI

SPO
PROSEDUR

No Dokumen

No revisi
0

Halaman
2/2

J. Pasien dipindahkan ke ruangan (bangsal) setelah memenuhi kriteria


pemulihan (aldrete score untuk anestesi umum dan bromage score
untuk anestesi regional)
N Kriteria
Score
o
1 Warna kulit
2
Kemerahan/ normal
1
Pucat
0
Sianosis
2 Aktifitas motorik
2
Gerak 4 anggota tubuh
1
Gerak 2 anggota tubuh
0
Tidak ada gerakan
3 Pernapasan
2
Napas dalam, batuk dan tangis kuat
1
Napas dangkal dan adekuat
0
Apnoe atau napas tak adekuat
4 Tekanan darah
2
Sistolik 20% dari pre operasi
1
Sistolik 20-50% dari pre operasi
0
Sistolik 50% dari pre operasi
5 Kesadaran
2
Sadar penuh, mudah dipanggil
1
Respon terhadap rangsangan (+), reflek

protektif (+)
0
Tak ada respon, reflek protektif (-)
Pasien dapat dipindahkan ke bangsal jika nilai aldrete score minimal 8
dan penderita akan dipindahkan ke ICU jika nilai aldrete score kurang
dari 8.
BROMAGE SCORE
No Kriteria
1
Dapat mengangkat tungkai
2
Tidak dapat mengangkat tungkai bawah tetapi masih bisa
menekuk lutut
3
Tidak dapat menekuk lutut tapi dapat mengangkat kaki
4
Tidak dapat mengangkat kaki
Pasien dipindahkan ke ruangan jika score 2
UNIT TERKAIT

Ruang pemulihan

Anda mungkin juga menyukai