BAB V
METODA EKSPLORASI TAK LANGSUNG
Berdasarkan pada sifat-sifat endapan, metoda penyelidikan dan pendekatanpendekatan teknologi yang digunakan, metoda eksplorasi secara umum dapat
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu metoda eksplorasi tak langsung dan eksplorasi
langsung.
Secara prinsip kedua jenis metoda eksplorasi tersebut mempunyai tujuan yang sama
yaitu untuk mengidentifikasikan dan menemukan endapan bahan galian (bijih).
Perbedaan mendasar dari kedua jenis kegiatan eksplorasi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1 Perbandingan metoda eksplorasi tak langsung - eksplorasi langsung
Eksplorasi Tak Langsung
Eksplorasi Langsung
Kegiatan umum
Prinsip pekerjaan
Melakukan pengamatan/penyelidikan
secara langsung terhadap terhadap
endapan secara fisik
Identifikasi
Metoda
Tahapan
eksplorasi
Teknologi
Biaya
Waktu
Relatif cepat
Dalam pembahasan di bab ini, yang dibicarakan khusus untuk kegiatan eksplorasi tak
langsung, sedangkan kegiatan eksplorasi langsung akan dibicarakan pada bagian
(bab) lain. Pembahasan pada Bab ini akan diuraikan metoda-metoda eksplorasi tak
langsung, yaitu :
V-1
5.1
Beberapa kelebihan yang dapat diperoleh dari penggunaan inderaja ini, antara lain :
Dapat ditampilkan dalam beberapa variasi bentuk antara lain foto hitam-putih,
citra berwarna, citra hitam-putih, serta variasi rona sehingga dapat
dimanfaatkan untuk interpretasi litologi maupun alterasi.
V-2
5.1.1
Foto udara
Tekstur, merupakan kombinasi dari bentuk, ukuran, pola, bayangan, atau rona,
V-3
5.1.2
5.1.3
Landsat CCTs untuk MSS atau TM Imagery, yang cocok untuk pemrosesan
dengan bantuan komputer.
Cetak berwarna atau hitam putih dan skala dapat disempurnakan sampai
dengan skala 1 : 100.000.
V-4
Jika dibandingkan dengan penginderaan dengan foto udara, maka Citra Satelit ini
mempunyai beberapa kelebihan/kekurangan, seperti terlihat pada Tabel 5.2.
Foto Udara
Format Foto
185 x 185 mm
230 x 230 mm
Skala
1 : 1.000.000
Cakupan areal
34.000 km2
Interpretasi
2 (dua) dimensi
3 (tiga) dimensi
Waktu
Cepat
Lebih lama
Biaya
Murah
Murah
Hasil
Oleh sebab itu, maka hasil Citra Landsat umumnya digunakan sebagai pelengkap
dalam melakukan interpretasi penginderaan jarak jauh disamping analisis foto udara
sebagai media interpretasi utama.
Aplikasi yang dapat dilakukan berdasarkan hasil landsat ini adalah :
V-5
unsur-unsur kimia sering terbentuk selama pelapukan dan erosi dari endapan. Dispersi
primer merupakan suatu kenampakan alterasi dan kondisi zoning yang memiliki
dimensi yang sama dari sentimeter sampai meter di sekitar badan bijih, dan ratusan
meter sampai kilometer di sekitar badan bijih yang besar dan area tambang.
Sedangkan pola dispersi sekunder mengandung sisa-sisa mineralisasi bijih yang dapat
ditemukan dalam conto-conto batuan, tanah, vegetasi, sedimen, dan air yang diambil
pada jarak beberapa meter sampai puluhan kilometer dari sumber (Gambar 5.1).
Gambar 5.1 Metode eksplorasi geokimia dan material geologi yang di-sampling untuk
mendeteksi dispersi primer dan sekunder (Gocht et al., 1988)
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan,
distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat dengan
bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian yang lebih sempit
eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak
dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air atau gas untuk mendapatkan
anomali geokimia yaitu konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap
lingkungannya (background geokimia).
Prospeksi geokimia pada dasarnya terdiri dari dua metode, yaitu :
Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini dapat
diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi,
baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk (Gambar 5.2).
V-6
Gambar 5.2 Pola dispersi sekunder dan endapan yang berpindah dari sumbernya
(Chaussier, 1987)
Semua endapan bijih adalah produk dari daur yang sama di dalam proses-proses
geologi yang mengakibatkan terjadinya tanah, sedimen, dan batuan. Dispersi
geokimia tidak terlepas dari daur geologi dan jenis-jenis bijih yang dihasilkan pada
berbagai tingkatan daur (Gambar 5.3).
V-7
o
ep
s
si
d
un
er
Ero
TERSINGKAP
si
Bijih Oksidasi
dan Supergen
CEBAKAN EKSHALASI
(VULKANIK)
un
de
r
sp
Di
ek
iS
ers
Ekstrusif
spe
Litifik
asi
rsi
Se
k
SEDIM EN
(PLACER)
Di
BATUAN BEKU
(CEBAKAN HIDROTHERM AL)
Intrusif
ata
en
ja
im
er
di
pa
d
Di
spe
rsi
Pr
Di
mo
et a
spe
rsi
me
rfis
Se
ku
nd
er
BATUAN SEDIM EN
(ENDAPAN SULFIDA SEDIM EN,
ENDAPAN POSFAT)
Fu
si
as
igr
n
da
Ge Pan
oth as
erm
a
M AGM A
M ATERIAL BARU
DARI KERAK BUM I
V-8
bising, atau lebih luas penyebarannya dari unsur-unsur penunjuk. Tabel 5.3
menunjukkan beberapa unsur penunjuk dan jejak yang berkaitan dengan badanbadan bijih yang umum.
Sedangkan Tabel 5.4 menunjukkan metode-metode utama yang digunakan dalam
prospeksi geokimia. Metode yang sering digunakan pada penyelidikan awal adalah
survei sedimen sungai, sedangkan untuk penyelidikan detil lebih sering digunakan
sampling tanah. Sampling terhadap uap, vegetasi, dan air digunakan pada kondisi
yang khusus.
Tabel 5.3 Contoh asosiasi bijih, unsur-unsur penunjuk dan jejak (Peters, 1978)
Asosiasi bijih
Tembaga porfiri
Bijih sulfida kompleks
Urat-urat logam berharga
Endapan skarn
Uranium (batupasir)
Uranium (urat)
Badan bijih ultramafik
Urat-urat fluorspar
Tabel 5.4
Unsur penunjuk
Cu, Mo
Zn, Cu, Ag, Au
Au, Ag
Mo, Zn, Cu
U
U
Pt, Cr, Ni
F
Unsur jejak
Zn, Mn, Au, Rb, Re, Tl, Te
Hg, As, S (SO4), Sb, Se, Cd
As, Sb, Te, Mn, Hg, I, F, Bi, Co
B
Se, Mo, V, Rn, He
Cu, Bi, As, Co, Mo, Ni
Cu, Co, Pd
Y, Zn, Rb, Hg
Sumber conto
Batuan
Tanah
Abu glasial
Sedimen sungai
Sedimen danau
Air permukaan
Airtanah
Salju
Uap
Vegetasi
Air laut
Sedimen laut
Penyebab anomali
Konsentrasi singenetik
Aureole batuan-dinding
Bocoran atau tirisan
Dispersi post-mineralisasi
Akumulasi residual
Dispersi
Dispersi
Akumulasi mineral berat
Akumulasi
Dispersi
Dispersi
Akumulasi hidrokimia
Oksidasi dari bijih
Peluruhan radioaktif
Konsentrasi selektif
Dispersi primer
Dispersi sekunder
Sampling batuan dapat dilakukan pada singkapan, dalam tambang, dan inti bor.
Dalam hal ini permukaan batuan dibersihkan dengan pencucian dan conto chip
diambil dalam area atau interval yang standar. Conto batuan 500 gram umumnya
diambil terhadap batuan berbutir halus, sedangkan batuan yang berbutir sangat kasar
diambil lebih dari 2 kg. Pada metode ini data dapat secara langsung berhubungan
dengan aureole primer dalam sampling detil dan terhadap provinsi geokimia dalam
sampling pengamatan awal. Konteks geologi dari conto batuan langsung
V-9
menggambarkan struktur, jenis batuan, mineralisasi, dan alterasi pada saat conto
tersebut diambil.
Sampling tanah akan menguntungkan untuk beberapa area dimana jarang
ditemukan singkapan. Lubang untuk sampling tersebut dapat digali secara manual
ataupun mekanis. Setelah conto tanah diambil, terus diayak sampai 80 mesh dan 2050 gram fraksi halus dikumpulkan untuk analisis. Survei tanah umumnya dibuat pada
suatu pola lintasan dengan jarak lokasi antar titik conto 300-1500 m pada pengamatan
awal dan 15-60 m pada survei selanjutnya.
Sampling sedimen sungai merupakan komposit alami dari material di bagian atas
(hulu) sampai lokasi sampling. Sampling tersebut efektif pada pekerjaan pengamatan
awal dimana lokasi conto tunggal mungkin menunjukkan area tangkapan (catchment
area) yang sangat luas. Dalam survei yang detil, conto dapat diambil setiap 50-100 m
sepanjang aliran, masing-masing sebanyak 50 gram dengan ukuran butir 80 mesh
untuk keperluan analisis.
Sampling air merupakan salah satu metode geokimia yang paling lama. Metode
tersebut mudah dilakukan, tetapi conto air tidak stabil untuk waktu yang singkat.
Faktor-faktor yang mengontrol kandungan logam dalam air permukaan seperti dilusi,
pH, temperatur, kompleks organik sulit untuk dievaluasi, dan kandungan logam
biasanya relatif rendah.
Sampling vegetasi diperlukan sebagai koreksi terhadap sampling tanah dan airtanah
untuk analisis kimia. Tumbuhan mengekstrak unsur-unsur logam dari kedalaman dan
mengirimnya ke dedaunan. Interpretasi yang dihasilkan lebih kompleks dibandingkan
dengan metode lainnya. Sampling yang dilakukan sangat sederhana hanya dengan
memotong ranting dan dedaunan. Conto yang diambil sekitar 100 gram daun atau
ranting muda pada setiap pohon, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diabukan
dan dianalisis, conto abu akhir umumnya sekitar 10-30 gram. Idealnya vegetasi
disampling pada lintasan yang seragam.
Sampling uap air raksa digunakan sebagai petunjuk badan bijih sulfida sejak sekitar
tahun 1950-an yang diambil dari tanah, udara maupun air. Spektrometer portabel
sering digunakan untuk memompa gas dari lubang bor berdiameter kecil dalam
tanah. Conto yang paling efektif diambil dari tanah dimana konsentrasi gas ribuan kali
lebih banyak daripada di udara. Radon dan helium dikumpulkan dari conto air
permukaan dan airtanah yang terbukti efektif sebagai petunjuk mineralisasi uranium.
Dalam eksplorasi geokimia tidak mengutamakan akurasi yang tinggi, yang terpenting
adalah dapat dilaksanakan dengan cepat, semurah mungkin, dan sederhana.
Metode analisis yang umumnya digunakan dalam prospeksi geokimia adalah
kromatografi, kalorimetri, spektroskopi emisi, XRF (X-Ray Fluoresence), dan AAS (Atomic
Absorption Spectrometry). Metode lain yang juga digunakan dalam kasus khusus
V - 10
terutama untuk mendeteksi radiasi unsur radioaktif adalah aktivasi netron, radiometri,
dan potensiometri.
Metode AAS paling sering digunakan dalam analisis unsur tunggal standar. Sedangkan
peralatan yang lebih canggih dapat menganalisis multiunsur, seperti :
Plasma emission spectrometry menganalisis 12 unsur utama (Cu, Pb, Zn, Ag, W, Sb,
Ba, Ni, Mn, Fe, Cr, Sn) dan 10 unsur jejak baik sebagai unsur penyerta (V, P, As, Mo,
B, Be, Cd, Co, Ni, Y), maupun untuk pemetaan geologi.
observasi lapangan.
Pengolahan data melibatkan manipulasi sejumlah besar variabel (nilai conto). Ini
dapat menentukan variabilitas dalam dan antara populasi conto. Terdapat tiga
metode statistik yang digunakan, yaitu pertama melibatkan pengolahan variabel yang
diambil satu persatu (analisis univarian), kedua teknik analisis bivarian, dan ketiga
analisis multivarian.
Analisis univarian atau analisis elementer memungkinkan perangkuman karakteristik
dari distribusi unsur baik melalui perhitungan maupun secara grafis. Grafik yang
disajikan untuk distribusi unsur tertentu dapat digunakan untuk menentukan hukum
statistik mana yang sesuai dengan distribusi unsur atau menentukan populasi yang
berbeda (jika ada) dalam conto global.
V - 11
Analisis bivarian terdiri dari analisis dua karakter dari variasi simultan, baik secara grafis
ataupun perhitungan koefisien korelasi linier.
Analisis multivarian terdiri dari regresi multipel dan analisis faktorial. Regresi multipel
memungkinkan variasi-variasi dari suatu variabel dihubungkan dengan variasi-variasi
dari satu atau beberapa variabel lain. Gunanya untuk membantu menonjolkan atau
mengeliminasi material logam dari endapan primer, sebagai contoh Cu tinggi yang
berasosiasi dengan batuan basa dapat ditekan atau dihapus dengan studi distribusi Ni,
Co dan V. Di lain pihak anomali yang signifikan akan kelihatan lebih kontras.
Sedangkan analisis faktorial bertujuan mendapatkan informasi dari data numerik yang
besar. Sintesis ini memerlukan perhitungan matematis yang kompleks, sebagai contoh
jika satu seri plutonik dipelajari, dimulai dengan data kimia Fe, Mg dan Ti
dikelompokkan pada faktor yang sama; hal ini dapat mengekspresikan variasi dalam
level mineral feromagnesia dalam conto yang berbeda. Dalam prospeksi geokimia,
fakta-fakta tersebut dapat menggambarkan kehadiran berbagai mineralisasi, kontras
antara satuan geologi utama, dan sebagainya.
Secara umum penyajian hasil disajikan dalam bentuk :
Pemilihan data populasi yang tepat, sebesar mungkin dan sehomogen mungkin.
Menghitung frekuensi tiap kelas kemudian diplot terhadap satuan kelas untuk
mendapatkan histogram.
V - 12
V - 13
Eksplorasi geofisika dilakukan berdasarkan kontras atau perbedaan sifat fisik dari
batuan, mineral, dan bijih dari endapan yang diukur. Secara umum metode geofisika
dibagi menjadi dua, yaitu :
a.
Metode aktif meliputi metode geolistrik, elektromagnetik, dan seismik yang
dilakukan dengan memberikan gangguan berupa arus listrik ataupun getaran ke
bawah permukaan bumi.
b.
Metode pasif meliputi metode magnetik, gaya berat, dan radioaktif yang
dilakukan dengan mendeteksi anomali-anomali yang terdapat di alam.
Sinyal yang diukur oleh peralatan geofisika mungkin merefleksikan bising (noise) yang
disebabkan oleh alat atau faktor-faktor lingkungan luar, background yang tipikal untuk
lokasi atau wilayah tertentu, dan anomali yang merefleksikan kehadiran dan distribusi
konsentrasi batuan atau mineral dari kontras sifat-sifat fisik.
Anomali merupakan suatu fungsi dari :
Kedalaman dari anomali yang sebenarnya, atau jarak antara lokasi pengukuran
yang diambil terhadap benda anomali.
Penerapan metode-metode geofisika dan geokimia dalam kegitana eksplorasi
endapan mineral bijih secara umum ditunjukkan pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Penerapan metode-metode geofisika dan geokimia dalam eksplorasi (Gocht
et al., 1988)
Survei eksplorasi
Cu/Pb
Zn
Fe
Cr
Au
Ag
Sn
Survei magnetik
++
--
--
--
--
Survei geolistrik
++
--
--
--
Survei elektromagnetik
++
--
Survei radiometrik
--
--
++
--
Survei gravimetrik
--
Survei seismik
--
--
--
--
--
++
Survei geokimia
--
++
++
---
++
++
--
++
Detektor Hg
--
--
--
Hidrokarbon
Keterangan : -- tidak dapat diterapkan; - jarang diterapkan; dapat diterapkan untuk bukti tidak langsung;
+ umumnya berhasil; ++ sangat berhasil
5.3.1
Survei magnetik
Survei ini bertujuan untuk mengukur intensitas medan magnetik bumi. Deviasi lokal dari
medan tersebut disebabkan oleh kehadiran batuan dan mineral yang bersifat
magnetik atau magnetismenya diinduksi oleh medan magnet bumi. Mineral yang
paling berkaitan dalam survei ini adalah magnetit, tetapi dalam beberapa kasus
V - 14
terdapat kehadiran ilmenit, hematit atau pirotit. Magnetisme alami atau remanen
yang terdapat dalam mineral saat formasinya, umumnya lebih lemah daripada
magnetisme yang diinduksi oleh medan magnetik bumi. Tingkat induksi diukur oleh
suseptibilitas magnetik mineral atau batuan yang mengandung mineral-mineral
tersebut (Gambar 5.5).
Gambar 5.5
Medan magnetik yang diukur selama survei merupakan cerminan jenis batuan yang
mendasari. Survei ini berguna untuk deteksi langsung misalnya terhadap endapan Fe,
Ni, atau Cu-Pb-Zn yang mengandung magnetit atau pirotit, dan untuk pemetaan
geologi. Survei dengan metode magnetik ini dapat dilakukan di darat, laut maupun
udara.
Survei magnetik udara dilakukan untuk menampilkan kenampakan geologi pada area
yang luas, jika terdapat tanah atau overburden yang cukup tebal menutupi batuan.
Intensitas medan magnetik diukur dalam gamma () dimana 1 = 10-6 nT. Total medan
bumi berkisar antara 20.000-50.000 dan magnitudo lokal tergantung pada lintang dan
bujur; nilai tersebut bervariasi 10-30 dalam background harian, dan 1000 atau lebih
disebabkan oleh badai magnetik yang berkaitan dengan aktivitas sunspot. Proton
precession magnetometer yang mengukur medan magnetik total, dan fluxgate
magnetometer yang mengukur medan magnetik total maupun komponen tunggal
(medan vertikal dan horisontal) adalah alat yang paling sering digunakan dalam
eksplorasi. Peralatan tersebut memiliki sensitivitas di bawah 1 .
V - 15
Hasil survei magnetik yang terkoreksi untuk interferensi ditunjukkan sebagai peta kontur
dari intensitas medan magnetik (Gambar 5.6) atau sebagai profil magnetik. Idealnya
peta dan penampang dibuat pada skala peta geologi sebagai fasilitator interpretasi
geologi dari anomali. Pada dasarnya survei magnetik mampu mencakup area yang
luas dengan cepat dan menyediakan data perkiraan awal dari distribusi jenis batuan,
struktur dan endapan bijih.
Gambar 5.6 Contoh peta kontur hasil survei aeromagnetik di atas formasi endapan
besi di Wisconsin (Wright op cit. Gocht et al., 1988)
5.3.2
Survei geolistrik
V - 16
meliputi pendeteksian besarnya medan listrik yang mengalir di dalam bumi baik secara
alamiah (metode pasif) maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi (metode aktif) dari
permukaan. Kehadiran dan distribusi mineral-mineral sulfida pada kedalaman dapat
ditentukan dengan mengukur pengaruh konduktivitasnya pada aliran arus yang
diinjeksikan ke dalam tanah.
Beberapa cara yang digunakan dalam metode geolistrik adalah :
a.
Tahanan jenis (Resistivity).
b.
Potensial diri (Self Potential atau SP).
c.
Potensial terimbas (Induced Polarization atau IP).
Metode geolistrik dapat digunakan pada beberapa kegiatan eksplorasi berikut ini :
a.
Geologi regional ; struktur, stratigrafi, sedimentologi, dll.
b.
Hidrogeologi ; muka airtanah, akuifer, intrusi air asin, dll.
c.
Geoteknik ; struktur geologi, konstruksi, porositas dan permeabilitas batuan.
d.
Pertambangan ; penyebaran endapan mineral, potensi bahan galian C, dll.
e.
Arkeologi ; candi terpendam
f.
Panasbumi ; kedalaman, penyebaran, daerah panas bumi tahanan jenis rendah.
g.
Minyak bumi ; struktur, kontak air-minyak, logging geofisika, dll.
Jenis metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas paling sering digunakan. Untuk
mengukur tahanan jenis, suatu arus diinjeksikan ke dalam tanah dengan dua input
atau elektroda arus. Potensial dihasilkan oleh arus yang diukur sebagai suatu beda
tegangan antara dua output atau elektroda potensial. Kedalaman penetrasi dari
pengukuran sebanding terhadap jarak antara elektroda arus dan potensial, dan variasi
dari konfigurasi elektroda yang digunakan pada endapan yang berbeda. Data
ditampilkan sebagai profil tahanan jenis (Gambar 5.7) sepanjang garis lintasan, atau
sebagai peta kontur dengan iso-tahanan jenis.
Pada survei polarisasi terimbas, elektroda potensial dan arus ditempatkan dalam tanah
dan diinjeksikan arus listrik. Peningkatan tahanan jenis disebabkan oleh polarisasi dari
sulfida disseminated sebagai fungsi frekuensi dari arus yang diberikan. Efek frekuensi
pada tahanan jenis diukur sebagai frequency effect (FE), yang merupakan basis untuk
pengukuran IP domain-frekuensi. Keuntungan utama dari survei IP adalah dapat
mendekteksi baik sulfida disseminated maupun masif. Survei IP dapat dapat
diterapkan untuk semua jenis endapan sulfida termasuk endapan tembaga porfiri atau
urat dengan sulfida disseminated yang tidak dapat dideteksi oleh survei tahanan jenis
biasa. Hasil survei IP ditampilkan sebagai profil (Gambar 5.7) dan peta kontur yang
menghubungkan pengukuran tahanan jenis domain-frekuensi dan peluruhan domainwaktu.
V - 17
Gambar 5.7 Contoh profil hasil survei IP, gaya berat dan elektromagnetik pada suatu
badan bijih Pyramid di wilayah Kanada (Wright op cit. Gocht et al., 1988)
5.3.3
Dalam survei elektromagnetik, arus AC yang dikirimkan melalui kawat transmitter pada
permukaan bumi akan menginduksi suatu medan magnet dalam konduktor listrik,
sebagai contoh sulfida masif dalam batuan dasar. Arus sekunder yang terinduksi dalam
V - 18
konduktor menyebabkan suatu medan magnetik sekunder yang kemudian diukur oleh
kawat pendeteksi. Jenis-jenis survei elektromagnetik ini tergantung pada frekuensi
gelombang (Gambar 5.8) dan target kedalaman yang diinginkan. Anomali
elektromagnetik menunjukkan kehadiran benda konduktor di bawah permukaan.
Adapun jenis metode elektromagnetik yang sering digunakan untuk eksplorasi adalah :
MT (magnetotelluric).
V - 19
5.3.4
Survei radiometrik
5.3.5
Menurut Sanny et al. (1997), survei gaya berat digunakan untuk menggambarkan
bentuk (struktur) geologi bawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi bumi
yang ditimbulkan oleh perbedaan densitas (rapat massa) antar batuan. Secara teknis,
survei gaya tersebut mengukur perbedaan medan gravitasi dari satu titik terhadap titik
pengamatan lainnya. Suatu sumber yang merupakan satu zona massa di bawah
permukaan akan menyebabkan satu gangguan dalam medan gravitasi yang disebut
dengan anomali gaya berat. Kontras medan gaya berat tersebut relatif kecil sehingga
diperlukan alat ukur yang memiliki ketelitian cukup tinggi. Pada dasarnya metode
tersebut digunakan karena kemampuannya membedakan densitas dari satu sumber
anomali terhadap densitas lingkungan sekitarnya. Dari kontras densitas diharapkan
dapat diketahui bentuk struktur bawah permukaan suatu daerah. Metode gaya berat
banyak digunakan pada tahap eksplorasi pendahuluan baik untuk eksplorasi minyak
bumi maupun mineral.
Percepatan gaya berat rata-rata di permukaan bumi sebesar 983 cm/det2, dan variasi
gaya berat di setiap titik permukaan bumi dipengaruhi oleh :
a.
lintang, dikarenakan ketidakteraturan bentuk bumi dan variasi gaya sentrifugal
dari ekuator menuju kutub bumi,
b.
pasang naik-surut air laut,
c.
perbedaan elevasi atau ketinggian,
V - 20
d.
e.
topografi, dan
densitas batuan bawah permukaan pada titik pengukuran.
Gaya berat diukur dalam Milligal (mGal, 1 mGal = 0,001 cm/det2) dengan gravimeter
yang bekerjanya mirip dengan kesetimbangan sensitif dan dapat mengukur
perbedaan nilai yang lebih kecil dari 0,01 mGal. Nilai densitas rata-rata kerak bumi
bagian atas mendekati 2,67 g/cm3, dan rentang densitas material geologi adalah < 2,0
g/cm3 untuk tanah dan > 4,0 g/cm3 untuk sulfida masif atau endapan bijih besi
(Gambar 5.5).
Gambar 5.9 Contoh anomali gaya berat hasil observasi, model geologi, dan anomali
hasil perhitungan yang cocok dengan model (Griffiths & King op cit.
Gocht et al., 1988)
Pengukuran gaya berat harus dikoreksi terhadap lintang dan efek topografi lokal.
Anomali gaya berat yang terukur oleh gravimeter disebut dengan anomali Bouguer.
Data ditampilkan sebagai profil gaya berat (Gambar 5.7 dan 5.9) dan peta kontur
yang membatasi harga anomali tertentu, misalnya gaya berat yang tinggi untuk
batuan yang berat atau endapan bijih, sedangkan gaya berat yang rendah
ditunjukkan misalnya oleh endapan aluvial atau kubah garam. Anomali gaya berat
tergantung pada beberapa faktor termasuk kontras densitas, ukuran dan bentuk
badan anomali, serta kedalaman sehingga dapat menimbulkan berbagai interpretasi.
5.3.6
Survei seismik
V - 21
Survei seismik pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu seismik pantul (refleksi) dan
seismik bias (refraksi). Survei seismik pantul sering digunakan untuk target kedalaman
yang besar guna mendeteksi struktur geologi bawah permukaan, sedangkan survei
seismik bias lebih sering digunakan untuk survei dangkal guna mendeteksi struktur
dangkal dan perlapisan batuan dekat permukaan. Sumber getaran adalah
gelombang seismik yang merambat dengan kecepatan yang berbeda dalam tipe
batuan yang berbeda, kemudian dipantulkan dan dibiaskan pada kontak perlapisan
atau struktur.
Gelombang seismik diinduksi pada permukaan bumi dengan palu, senapan, atau
dinamit untuk survei lokal dekat permukaan dan dengan vibrator untuk survei yang
dalam. Rangkaian geofon di permukaan mengukur getaran yang dipantulkan
maupun dibiaskan dalam perekam multichannel. Setelah proses penyaringan
kompleks dari bising yang berinterferensi dan pemrosesan komputer maka profil seismik
dari jarak terhadap waktu tempuh gelombang seismik diplot. Profil tersebut dapat
dikonversi ke dalam skala kedalaman sebenarnya dan konfigurasi struktur geologi jika
kecepatan rambat gelombang pada batuan diketahui. Survei seismik terutama jenis
seismik pantul merupakan metode geofisika yang paling berguna dalam eksplorasi
minyak bumi dan gas alam, membantu mendeteksi struktur perangkap hidrokarbon
antiklin, patahan atau kubah garam.
Metode seismik jarang digunakan dalam eksplorasi mineral karena sering terjadi
interferensi yang kuat antara gelombang yang dipancarkan dengan yang dipantulkan
atau dibiaskan pada kedalaman yang dangkal serta diperlukan resolusi yang tinggi
untuk mendeteksi struktur kompleks yang sering berasosiasi endapan bijih. Saat ini survei
seismik pantul dangkal telah digunakan pada eksplorasi batubara untuk mendeteksi
kemenerusan perlapisan batubara dan untuk mendeteksi kemungkinan adanya
struktur patahan yang berguna dalam antisipasi kemajuan tambang bawah tanah.
Secara umum resume penggunaan metode geofisika sebagai alat dalam kegiatan
eksplorasi sumberdaya mineral dapat dilihat pada Tabel 5.6.
V - 22
Tabel 5.6 Resume metode eksplorasi geofisika yang digunakan dalam geologi tambang dan eksplorasi mineral (dimodifikasi dari Peters,
1978)
Metoda
Magnetik
Gaya berat
Radiometrik
Elektromagnetik
Satuan
Parameter
Contoh
Anomali
Aplikasi
Airborne
Drill-hole logging
Offshore
Densitas
Airborne
Drill-hole logging
Offshore
Airborne
Drill-hole logging
Airborne
Drill-hole logging
Drill-hole logging
Sifat Fisik
Suseptibilitas
magnetik dan
magnetisasi
remanen
Kompilasi
Gamma
Medan magnetik
bumi
Miligal
Percepatan gaya
berat
Radioaktivitas
Peta kontur,
penampang, peta
rasio
Mhos-meter
(konduktivitas) dan tilt
angle dari koil
penerima
Konduktivitas
Peta kontur,
penampang
Milivolt
Medan alami
Aksi elektrokimia
dan konduktivitas
Ohm-meter
Tahanan jenis
atau konduktivitas
Peta kontur,
penampang,
kurva sounding
Geolistrik
Polarisasi SP (selfpotential)
Tahanan jenis
Drill-hole logging
V - 23
Metoda
Mise a la masse
Polarisasi terimbas
(IP)
Seismik
Satuan
Parameter
Sifat Fisik
Kompilasi
Contoh
Anomali
Aplikasi
Milivolt
Medan potensial
dengan elektroda
sumber di dalam bijih
Konduktivitas
Kemenerusan suatu
mineralisasi
Drill-hole logging
Milivolt-volt
Efek-efek
elektrokimia
diantara
konduktor
elektronik (logam)
dan ionik (fluida)
Kontur
penampang
lintang, peta
kontur,
penampang
Drill-hole logging
Elastisitas
Penampang
travel-time,
penampang
kedalaman yang
diinterpretasi-kan
Drill-hole logging
Offshore
Kecepatan
gelombang elastik
V - 24