Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MARISA DEWI
20040320090
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN PELAKSANAAN PIJAT BAYI OLEH DUKUN BAYI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 1
Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal:
2 Februari 2009
Oleh:
MARISA DEWI
NIM 20040320090
Penguji
(.............................................)
Purwanta., S.Kp.,Mkes
(.............................................)
Mengetahui
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
MOTTO
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ayahanda H. Ardiansyah dan ibunda Hj. Ingga yang telah senantiasa memberikan
kasih sayang seperti langit tampa tepi yang menaungi setiap langkah ku.
Terimakasih atas setiap tetes keringatmu, perhatian, dorongan, bimbingan dan
doa yang tiada henti serta biaya yang tak terbatas.
Akhirnya kuselesaikan salah satu dari beberapa amanah kalian.
Semoga saya bisa memberikan yang terbaik buat ayah dan ibu.
Kakak-kakakku dan Adik-adiku
Hj. Tina Misnayanti, H. Reno Muliyadi, Herlina, dan
Dewi Ayu Anggara,
ponakanku yang lucu-lucu Alvina, Aulia dan Azizah.
Serta nenek Q yang tersayang.
Sahabat-sahabatku yang tercinta Arie, Anie, Endang, Wirna, Yeti dan Nova.
Anak-anak kos Rosa 2, mbak v3, mbak Ayi, Dian, Diah dan Nabilah yang selalu
memberikan dukungan, semangat dan motivasi.
Teman-teman PSIK khususnya angkatan 04, sukses buat kalian semua.
Trima kasih
semoga Allah SWT senantias melindungi kalian semua,
Amin.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillaahirobilalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul Gambaran
Pelaksanaan Pijat Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kasian 1.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk
memperoeh gelar Sarjana Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. dr. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Uswatun Khasanah, MNS, sebagai Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan izin
penelitian dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah.
3. Purwanta, S.Kp.,M.Kes, sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan dan dukungan kepada penulis.
4. Sri Sumaryani., Ns.,Mkep.,Sp.Mat, sebagai penguji yang telah bersedia
memberikan masukan dan saran.
5. Pengelola dan staf pengajar Program studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta atas segala bantuannya kepada penulis selama
menimba ilmu di kampus tercinta.
6. Kepala Baappeda Bantul yang telah memberikan ijin.
7. Kepala Puskesmas Kasihan 1 yang telah memberikan kesempatan belajar dan
memberikan kesempatan penulis melakukan penelitian di wilayah kerja
Puskesmas Kasihan 1.
Marisa Dewi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
ii
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
Keaslian Penelitian......................................................................
Kerangka Teori............................................................................ 28
C.
D.
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Tabel 2
39
Tabel 3
40
41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Kerangka Teori Penelitian................................................................ 28
Gambar 2 : Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 29
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
mencapai 45%. Tingginya AKB tidak lepas dari baik buruknya pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat (Dinkes Bantul, 2006).
UU No. 23 tahun 1992 menyatakan bahwa pengobatan tradisional
seperti halnya pemijatan merupakan suatu bentuk peran serta masyarakat yang
berdaya guna dan perlu untuk ditingkatkan, dibina dan dibimbing untuk
pelayanan kesehatan serta perlu ditingkatkan pengawasan dan penertibannya
terhadap penyimpangan dan penyalahgunaan yang merugikan masyarakat
(Depkes RI, 1996).
Pijat bayi bukan sesuatu yang baru di Indonesia. Pijat bayi sebagian
besar masih dilakukan oleh pemijat tradisional seperti dukun bayi, namun
seiring dengan perkembangan jaman, para peneliti mulai melakukan riset-riset
tentang manfaat bayi bayi yaitu dapat meningkatkan berat badan,
meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan
kosentrasi bayi, membuat bayi tidur lebih lelap, membina ikatan kasih sayang
orang tua & anak, dan meningkatkan produksi ASI (Roesli, 2001).
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. T. Field & Scafidi (1986 & 1990)
menunjukan bahwa pada 20 bayi premature (berat badan 1.280 dan 1.176
gram), yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat
badan per hari 20%-47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada
bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2kali
seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari
kontrol (Roesli, 2001).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka rumusan
masalahnya adalah bagaimanakah Gambaran pelaksanaan pijat bayi oleh
dukun bayi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
Mengetahui gambaran pelaksanaan pijat bayi oleh dukun bayi di wilayah
kerja Puskemas Kasihan 1.
2. Tujuan khusus:
a) Diketahuinya gambaran pelaksanaan persiapan sebelum memijat bayi
oleh dukun bayi.
b) Diketahuinya gambaran pelaksanaan pemijatan bagian kaki bayi oleh
dukun bayi.
c) Diketahuinya gambaran pelaksanaan pemijatan pada bagian perut
bayi oleh dukun bayi.
d) Diketahuinya gambaran pelaksaanaan pemijatan pada bagian dada
bayi oleh dukun bayi.
e) Diketahuinya gambaran pelaksanaan pemijatan pada bagian tangan
bayi oleh dukun bayi.
f) Diketahuinya gambaran pelaksanaan pemijataan bagian wajah bayi
oleh dukun bayi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat ;
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah informasi terutama dalam keperawatan komunitas yang
berhubungan dengan pijat bayi.
2. Bagi Ilmu Pendidikan
Bahan bacaan dan menambah wawasan tentang gambaran pelaksanaan
pijat bayi oleh dukun bayi bagi pendidikan keperawatan.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat akan memperoleh pengetahuan tentang pijat bayi Karena
pemijatan yang dilakukan dengan benar dan teratur akan sangat besar
manfaatnya bagi tumbuh kembang bayi.
4. Bagi Peneliti
Memperoleh pengalaman baru dalam melakukan penelitian khususnya
tentang gambaran pelaksanaan pijat bayi oleh dukun bayi di wilayah kerja
Puskesmas Kasihan 1.
E. Keaslian Penelitian
Hasil penelusuran pustaka, peneliti menemukan beberapa penelitian
tentang pijat bayi, akan tetapi belum menjumpai penelitian dengan judul:
Gambaran pelaksanaan pijat bayi oleh dukun di wilyah kerja Puskesmas
Kasihan 1.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Angrista S. (2004) dengan judul
Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi terhadap pengetehuan dan Sikap Ibu tentang
Pijat Bayi, dengan subyek ibu-ibu yang mempunyai bayi di desa dukuh
Sidokarto, Godean, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian adalah eksperimen
kuasi, bentuk one group pretest post-test. Hasil dari penelitian menunjukkan
ada perubahan pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi.
Triasih R. (2008), melakukan penelitian dengan judul Hubungan
Pengetahuan dan Sikap tentang Pijat Bayi dengan Perilaku Ibu Memijatkan
Bayi ke Dukun di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan 1 jenis penelitian
menggunakan associative dengan mengunakan design sectional. Penelitian
menggunakan random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan analisa data menggunakan spearmen rho dalam SPSS 15. Hasil penelitian
ini adalah sebagian ibu memiliki pengetahuan cukup tentang pijat bayi yaitu
sebayak 45 oarang (90%) dan mempunyai perilaku yamg baik tentang pijat
bayi yaitu sebanyak 26 orang (52%).
Setyaningsih, et al (2005) dengan judul Persepsi Mahasiswa Prodi
Kebidanan Kelas Khusus Kota Semarang Semester VI. Pendekatan cross
sectional. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa prodi kebidanan klas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pijat (massage)
Massage adalah sebuah keteraturan dan manipulasi jaringan tubuh.
Teknik yang digunakan terdiri dari gerakan, mengusap, ketukan,
menggoncang, menekan, penggesekkan, meremas dan getaran. Asal kata
massage belum jelas (Khun, 1999).
Sensasi sentuhan/raba pada indra yang aktif berfungsi di ujungujung saraf yang terdapat pada permukaan kulit akan bereaksi terhadap
sentuhan-sentuhan selanjutnya mengirimkan pesan-pesan ke otak melalui
jaringan saraf yang berada di
10
intra
uteri,
terjadi
percepatan
pertumbuhan,
11
3. Pijat bayi
Pijat adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan yang
paling populer. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan
yang dipraktekan sejak berabad-abad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini
telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena
pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran
manusia. Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia ialah pada
waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir ibu (Roesli, 2001).
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai
keinginan orang tua. Cepatnya mengawali pemijatan, bayi akan mendapat
keuntungan yang lebih besar dan pemijatan dapat dilakukan setiap hari
dari sejak kelahiran sampai berusia 6-7 bulan (Roesli, 2001). Pemijatan
dapat dilakukan pada pagi hari saat orang tua dan anak siap untuk memulai
hari baru. Pemijatan juga dapat dilakukan malam hari, sebelum tidur yang
akan membuat bayi tidur nyeyak (Roesli, 2001).
Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tahun 1989, Schanberg dari Duke University Medical School melakukan
penelitian pada bayi-bayi tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika
hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke bayinya terganggu akan
menyebabkan penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase), suatu
enzim yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan,
Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan, Penurunan kepekaan ODC
jaringan terhadap pemberian hormon pertumbuhan. Pengurangan sensasi
12
taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochhemical betaendrorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormon karena
menutunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan (Roesli, 2001).
Menurut Rosalina, (2007) persiapan sebelum memijat bayi adalah
tangan bersih dan hangat; hindari agar kuku dan perhiasan tidak
mengakibatkan goresan pada kulit bayi; ruang untuk memijat diupayakan
hangat dan tidak pengap; bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar;
secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu menimum selama
15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan; duduklah pada
posisi yang nyaman dan tenang; baringkan bayi di atas permukaan kain
yang rata, lembut dan bersih; siapkan handuk, popok, baju ganti dan
minyak bayi.
Selama melakukan pemijatan dianjurkan untuk memandang mata
bayi, beryanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang/lembut, awali
pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap
tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang dilakukan, sebelum melakukan
pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion yang lembut sesering mungkin,
sebaiknya, pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya bayi lebih
menerima apabila dipijat dari daerah kaki. dengan demikian, akan
memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum
bagian lain dari badannya disentuh. Urutan pemijatan bayi dianjurkan dari
bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian
punggung, jika bayi menangis, cobalah untuk menenangkannya sebelum
13
14
15
g) Punggung kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah
punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-jari secara
bergantian.
h) Peras dan putar pergelangan kaki (ankle circles)
Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari
dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.
i) Perahan cara Swedia
Peganglah pergelangan kaki bayi.
Gerakkan tangan anda secara bergantian dari pergelangan kaki ke
pangkal paha.
j) Gerakan menggulung
Pegang pangkal paha dengan kedua tangan Anda.
Buatlah
gerakan
menggulung
dari
pangkal
paha
menuju
pergelangan kaki.
k) Gerakan akhiran
Setelah gerakan a sampai k dilakukan pada kaki kanan dan kaki
kiri, rapatkan kedua kaki bayi.
Letakkan kedua tangan anda secara bersaman pada pantat dan
pangkal paha.
Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha kearah
pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki.
16
2. Perut
Catatan: hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk
a) Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh
sepeda, dari atas kebawah perut, bergantian dengan tangan kanan
dan kiri.
b) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan.
Dengan tangan yang lain pijat perut bayi dari perut bagian atas
sampai ke jari-jari kaki.
c) Ibu jari ke samping
Letakkan kedua ibu jari disamping kanan kiri pusar perut.
Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri.
d) Bulan Matahari
Buat lingkaran kearah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari
perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian
kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar
matahari (M) beberapa kali.
Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran
mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut
bayi (seolah membentuk gambar bulan (B)).
17
18
b) Kupu-kupu
Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai
dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari
tengah dada/ulu hati ke arah bahu kanan dan kembali ke ulu hati.
Gerakkan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
4. Tangan
a) Memijat ketiak (armpits)
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah.
Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar di daerah
ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.
b) Perahan cara India
Arah pijatan cara India ialah pijatan yang menjauhi tubuh. Guna
pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot.
Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti
memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan
tangan bayi.
Gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah
pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak ke
arah pergelangan tangan.
Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah
secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.
19
kedua ibu
20
Gerakkan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian mulai dari
pergelangan tangan kanan bayi ke arah pundak.
i) Gerakan menggulung
Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak
tangan .
Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju kearah
pergelangan tangan/jari-jari.
5. Wajah
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka .
a) Dahi: menyetrika dahi (open book)
Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi.
Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi
keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau
membuka lembaran buku.
Gerakkan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah lingkaranlingkaran kecil di daerah pelipis, kemudin gerakkan kedalam
melalui daerah pipi di bawah mata.
b) Alis: menyetrika alis
Letakkan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata.
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis
mata dan diatas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping
seolah menyetrika alis.
21
c) Hidung: senyum I
Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis.
Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun
melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke
samping dan keatas seolah membuat bayi tersenyum.
d) Mulut bagian atas : senyum II
Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulut di bawah sekat
hidung.
Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah kesamping dan keatas
ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
e) Mulut bagian bawah : senyum III
Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tangan
kesamping, kemudian keatas kearah pipi seolah membuat bayi
tersenyum.
f) Lingkaran kecil di rahang (small circles around jaw)
Dengan jari kedua tangan buatlah lingkaran-lingkaran kecil di
daerah rahang bayi.
g) Belakang telinga
Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan
lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.
Gerakkan ke arah pertengahan dagu dibawah dagu.
22
6. Punggung
a) Gerakan maju mundur (kursi goyang)
Tengkurapkan bayi melintang didepan anda dengan kepala di
sebelah kiri dan kaki disebelah kanan anda.
Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher
sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.
b) Gerakan menyetrika
Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai
bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah
menyetrika punggung.
c) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki
Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan
kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke
tumit kaki bayi.
d) Gerakan melingkar
Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan
melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah
di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat.
Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher,
kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
23
e) Gerakan menggaruk
Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda
pada punggung bayi.
Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang sampai
kepantat bayi.
7. Gerakan peregangan
Gerakan-gerakan sederhana yang meregangkan tangan dan
kaki bayi, peregangan ini dilakukan diakhir pemijatan atau diantara
pemijatan setiap peregangan ini dilakukan diakhir pemijatan atau
di antara pemijatan setiap gerakan peregangan dapat dilakukan
sebanyak 4-5 kali.
a) Tangan di silangkan
Pegang kedua pegelangan tangan bayi dan silangkan keduanya
di dada.
Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping.ulangi
gerakan ini sebanyak 4-5 kali.
b) Membentuk diagonal tanda kaki
Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di atas
tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya,
tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi ke posisi semula.
Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan diatas
tubuh bayi. Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke
24
sama
seperti
menekuk
kaki,
tetapi
dengan
25
8. Gerakan Relaksasi
Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus,
dan lambung-lambungkan secara lembut, pegang kaki bayi,
goyangkan dan lambung-lambungkan dengan lembut dan tepuktepuk halus. Sentuhan ini dapat dikerjakan disetiap badan seperti di
daerah tangan, pundak dan perut dengan cara yang sama (Roesli,
2001).
Pijat bayi akan memberikan manfaat kepada bayi dan juga
kepada ibu. Manfaat pijat pada bayi adalah memacu sistem
sirkulasi bayi, sistem kekebalan tubuh, meningkatkan oksigenasi
tubuh, proses pencernaan makanan akan menjadi lebih baik,
membuat bayi lebih tenang, melenturkan otot dan meningkatkan
motorik bayi menjadi lebih baik. Manfaat bagi ibu adalah
pemijatan pada bayi akan membantu melancarkan ASI sehingga
produk ASI semakin bertambah (Rosalina, 2007).
Pijat bayi memberikan efek biokimia dan efek fisik/klinis
yang positif, efek biokimia dari pijat dapat menurunkan kadar
hormon stress (catecholamine) dan meningkatkan kadar serotonin.
Efek fisik/klinis dari pijat dapat meningkatkan jumlah dan
sitotoksisitas dari system immunitas, mengubah gelombang otak
secara positif, memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan,
merangsang fungsi pencernaan, meningkatkan kenaikan berat
badan, mengurangi depresi dan ketegangan, meningkatkan
26
27
semua usia bayi, yang dimulai dari kepala, dada, tangan, perut, punggung
dan berakhir dikaki. Dukun bayi juga melakukan teknik relaksasi pada
setiap bayi yang dipijat setelah selesai pijatan itu dilakukan (Angrista,
2004).
Wijayanti (2005) menyatakan masyarakat indonesia pada umumnya
dan jawa pada khususnya masih sangat mementingkan sikap kekeluargaan,
gotong royang dan saling menolong. Hal ini mengenai kemasyarakatan,
komunikasi massa dan rasa kekeluargaan yang kental sangat kurang
didapat dari para bidan desa, berbeda dengan pendekatan dukun bayi
kepada masyarakat. Keahlian yang kurang namun pendekatan yang sangat
dekat menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap dukun semakin
tinggi.
28
B.
B. Kerangka
Kerangka Teori
Konsep
Hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum
melakukan pemijatan
Perut
Dada
Tangan
Urutan pijat bayi
Wajah
Gerakan
pereganggan
Gerakan
relaksasi
29
D. Pertanyaan Peneliti
1. Bagaimana Persiapan dukun bayi sebelum melakukan pemijatan?
2. Bagaimana pemijatan pada bagian kaki bayi oleh dukun bayi?
3. Bagaimana pemijatan pada bagian perut bayi oleh dukun bayi?
4. Bagaimana pemijatan pada bagian dada bayi oleh dukun bayi?
5. Bagaimana pemijatan pada bagian tangan bayi oleh dukun bayi?
6. Bagaimana pemijatan pada bagian muka bayi oleh dukun bayi?
7. Bagaiman pemijata pada punggung bayi oleh dukun bayi?
8. Apakah dukun bayi melakukan gerakan peregangan?
9. Apakah dukun bayi melakukan gerakan relaksasi?
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional bersifat deskriptif yaitu hanya
akan melaksanakan pengamatan ataupun pengukuran terhadap variabel subyek
penelitian menurut keadaan alamiah, tanpa melakukan manipulasi atau
intervensi. Penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan pijat
bayi oleh dukun di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 (Sastroasmoro, 2002).
30
31
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pelaksanaan
pijat bayi oleh dukun bayi.
E. Definisi Operasional
1. Pijat bayi adalah salah satu cara untuk memberikan sentuhan dengan cara
memijat yang dilakukan oleh dukun kepada bayi yang berusia 0-1 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1.
2. Bayi adalah anak yang berusia 0-1 tahun yang tinggal di wilayah kerja
Puskesmas Kasihan 1 yang dipijat oleh dukun.
32
3. Dukun adalah orang yang melakukan pijat pada bayi yang berusia 0-1
tahun baik terlatih ataupun tidak terlatih yang terdapat di wilayah kerja
Puskesmas Kasihan 1.
4. Tahap persiapan adalah yang perlu dipersiapkan sebelum pemijatan seperti
alat yang terdiri dari lotion, handuk, pengalas yang lembut dan pakaian
yang bersih. Ruangan yang hangat dan tidak pengap. Mencuci tangan,
lepaskan perhiasan dan kuku yang harus pendek. Posisi duduk saat
memijat.
5. Pemijatan pada kaki bayi oleh dukun bayi yang terdiri dari gerakan
perahan cara India, peras dan putar, telapak kaki, tarikan lembut jari,
gerakan peregangan, titik tekan, punggung kaki, peras dan putar
pegelangan kaki, perahan cara Swedia, gerakan menggulung dan gerakan
akhir.
6. Pemijatan pada perut bayi oleh dukun bayi yang terdiri dari gerakan
mengayuh sepeda, mengayuh sepeda dengan kaki diangkat, ibu jari ke
samping, bulan-matahari, gerakan I Love You dan gelembung atau jari-jari
berjalan.
7. Pemijatan pada dada bayi oleh dukun bayi yang terdiri dari gerakan
jantung besar dan gerakan kupu-kupu.
8. Pemijatan pada tangan bayi oleh dukun bayi yang terdiri dari gerakan
memijat ketiak, perahan cara India, peras dan putar, membuka tangan,
putar jari-jari, punggung tangan, peras dan putar pegelangan tangan,
perahan cara Swedia dan gerakan menggulung.
33
9. Pemijatan pada wajah bayi oleh dukun bayi yang terdiri dari gerakan:
dahi, menyetrika alis, bagian hidung gerakan senyum I, mulut bagian
atas senyum II, mulut bagian bewah gerakan senyum III, lingkaran kecil
di rahang dan belakang telinga.
10. Pemijatan pada punggung bayi oleh dukun bayi mendapat yang terdiri
dari gerakan maju mundur, gerakan menyetrika, gerakan menyetrik
dengan kaki diangkat, gerakan melingkar dan gerakan menggaruk.
11. Gerakan relaksasi adalah membuat goyangan-goyangan ringan, tepukantepukan halus, dan lambung-lambungkan secara lembut.
12. Gerakan peregangan adalah gerakan menyilangkan tangan, membuat
diagonal tangan-kaki, menyilang kaki, menekuk kaki bersamaan, dan
menekuk kaki bergantian
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument
observasi mengunakan check list dengan rekaman gambar menggunakan
kamera handphone sebagai penyimpanan kejadian untuk penundaan observasi,
kemudian peneliti melakukan pengisian check list proses pelaksanaan pijat
bayi oleh dukun bayi. Jumlah check list penilaian keterampilan pijat bayi
sebanyak 86 item terbagi dalam 9 sub kategori.
Cara penilaian pada check list, nilai 2 diberikan apabila pemijatan telah
dilakukan dengan sepenuhnya tepat, nilai 1 apabila pemijatan dilakukan hanya
sebagian, nilai 0 bila pemijatan tidak dikerjakan, kecuali untuk item (nomor
34
23-35) pemijatan pada bagian perut untuk bayi usia 0-1 bulan diberi nilai 0
apabila dipijat dan diberi nilai 2 apabila tidak dipijat.
No
Kategori
Item
Tahap persiapan
Gerakan peregangan
Gerakan relaksasi
35
36
2. Transfering
Memindahkan jawaban atau kode dalam master data.
3. Menjumlahkan data yang selanjutnya dimasukkan dalam rumus:
P=
x
x100%
n
cukup
bila
persentasenya
56-75%,
dan
kurang
bila
persentasenya <55%.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
univariat yang dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian dan
dianalisis untuk mengetahui distribusi dan persentase dari tiap variabel.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan atau mendiskripsikan
karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Fungsi analisa ini pada
data yang bersifat kuantitatif adalah menyederhanakan atau meringkas
kumpulan data hasil pengukuran sehingga kumpulan data tersebut berubah
menjadi informasi yang beragam (Arikunto, 2006).
37
J. Kesulitan Penelitian
1.
K. Etik Penelitian
Penelitian yang berjudul Gambaran Pelaksanan pijat bayi oleh dukun
di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1. memiliki surat ijin yang sah dari
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UMY. Data pribadi
dari responden akan dijaga kerahasiaannya.
Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti melakukan rekam gambar
pelaksanaan pijat bayi sebagai penundaan observasi pengisian check list
dengan meminta persetujuan dari responden yang menekankan pada masalah
etik, meliputi :
1. Penjelasan tujuan penelitian
2. Penjelasan manfaat penelitian.
3. Persetujuan bahwa peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan subyek berkaitan dengan studi.
4. Persetujuan bahwa subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.
5. Jaminan kerahasiaan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Wilayah Penelitian
Pelaksanaan penelitian mengenai gambaran pijat bayi oleh dukun bayi
di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Kasihan 1 yaitu di Kelurah Tamantirto dan Kelurahan Bangunjiwo. Puskesmas
Kasihan 1 merupakan salah satu dari 26 Puskesmas yang ada di Kabupaten
Bantul, terletak di kecamatan Kasihan Bantul, kurang lebih 10 km sebelah
barat laut kota Kabupaten Bantul. Letak Puskesmas Kasihan 1 dengan ibu kota
kecamatan berjarak kurang lebih 5 km, dengan desa Bangunjiwo berjarak 300
meter dan dengan desa Tamantirto berjarak 3 km. Puskesmas Kasihan terletak
di desa Bangunjiwo. Batas wilayah kerja Puskesmas Kasihan sebelah utara
bersebelahan dengan Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, sebelah selatan
bersebelahan dengan Kecamatan Sewon, sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Sedayu.
Lokasi penelitian di kelurahan Bangunjiwo terdapat 2 dukun bayi dan
di Kelurahan Tamantirto terdapat 4 dukun bayi, seluruh dukun bayi digunakan
sebagai responden penelitian. Peneliti akan mendeskripsikan hasil analisis
pada hasil penelitian sesuai dengan pertanyaan penelitian yang disusun.
38
39
B. Hasil Penelitian
1. Gambaran Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah 6 dukun bayi yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 dan melakukan pijat pada
bayi usia 0-12 bulan.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dukun,
Pendidikan dukun, Usia bayi, Keahlian memijat diperoleh, Pernah
mendapat pelatihan pijat bayi, dan Lamanya menjadi dukun pijat bayi di
Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan 1,
Bulan Desember 2008 (n=6).
Variabel
1. Umur (Tahun)
45-50
51-55
56-60
61-65
2. Pendidikan
Tidak Sekolah
SD
SMP
3. Usia bayi (bulan)
1-4
5-8
Frekuensi
Persentase (%)
1
3
1
1
16,7
50
16,7
16,7
3
2
1
50
33,3
16,7
1
2
16,7
33,3
50
100
33,3
66,6
33.3
66,6
9-12
40
No. Kategori
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
Total
Persiapan
F
3
1
2
6
%
50
33,3
16,7
100
Pemijatan
bagian kaki
bayi
F
%
1
16,7
5
83,3
6
100
Pemijatan
bagian perut
bayi
F
%
6
100
6
100
Pemijatan
bagian dada
bayi
F
%
6
100
6
100
41
No. Kategori
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
Total
Pemijatan
Pemijatan
bagian
bagian
tangan
wajah bayi
bayi
F
%
F
%
1
16,6
2
33,3
1
16,6
4
66,7
4
66,7
6
100
6
100
Pemijatan
punggung
bayi
F
1
5
6
%
16,7
83,3
100
Gerakan
Gerakan
peregangan relaksasi
F
-
%
-
F
6
6
%
100
100
42
C. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan keterampilan pijat bayi diperoleh
dari turun-temurun adalah 100%, dukun bayi memperoleh keterampilan
pijat bayi dari orang terdahulu mereka yang juga berpropesi sebagai dukun
pijat bayi. Keterampilan pijat bayi yang dimiliki oleh dukun bayi nantinya
akan di wariskan kepada anak dan cucunya, itu salah satu sebabnya
mengapa dukun pijat bayi masih ada di masyarakat dan mudah ditemui
hingga sekarang.
Dukun bayi sebagian besar berumur 51-55 tahun adalah sebanyak
50% dan sudah memijat bayi selama 5-10 tahun sebanyak 66,7%. Hal ini
dikarenakan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1
menganggap dukun yang lebih tua dianggap lebih trampil dan
berpengalaman dalam memijat bayi. Ketrampilan pijat bayi membutuhkan
fleksibilitas, kasih sayang dan kreativitas sehingga membuat pemijat
menjadi lebih akrab dengan bayinya. Ketrampilan-ketrampilan yang harus
dikuasai adalah dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap akhir dari
teknik pijat bayi yang dapat dilakukan menurut pedoman pelaksanaan pijat
bayi (Harley, 2003).
Dukun bayi yang pernah mendapat pelatihan tentang ketrampilan
pijat bayi sebanyak 33,3% dan yang tidak pernah mendapat pelatihan
adalah 66.6%. dukun bayi masih banyak yang belum pernah mendapat
43
sikap
seseorang
terhadap
nilai-nilai
yang
baru
44
45
ganti dan minyak bayi; mintalah izin pada bayi sebelum melakukan
pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil
mengajaknya bicara.
3. Gambaran pijat bayi pada bagian kaki bayi.
Hasil penelitian pijat bayi pada kaki bayi menunjukkan dukun bayi
melakukan pijat dengan hasil kurang 83,3%. Hal tersebut dapat diartikan
bahwa pijat yang dilakukan oleh dukun bayi pada bagian kaki bayi adalah
kurang. Hal tersebut dikarenakan 5 dari 6 dukun bayi tidak melakukan
gerakan
tarikan
lembut
jari,
gerakan
peregangan
kaki,
gerakan
46
Foto 3.1
Foto 3.3
Foto 3.2
Foto 3.4
Foto 3.5a
Foto 3.5b
47
pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan,
muka, dan diakhiri pada bagian punggung.
4. Gambaran pijat bayi pada bagian perut bayi.
Hasil penelitian tentang pemijatan pada bagian perut bayi oleh
dukun bayi menunjukan kurang dengan persentase 100%. Pemijatan pada
bagian perut bayi yang dilakukan oleh dukun bayi, ada 1 dari 6 dukun bayi
yang melakukan gerakan dengan menggunakan tangan kiri dan kanan
digerakkan secara bergantian seperti mengayuh pedal sepeda dari atas perut
ke bawah perut (lihat foto 4.1), kemudian ada 4 dari 6 dukun yang
melakukan gerakan ibu jari ke samping yaitu dengan meletakkan kedua ibu
jari di samping kanan-kiri pusar setelah itu kedua ibu jari digerakkan ke
arah tepi perut kanan dan kiri (lihat foto 4.2), dan 1 dari 6 dukun bayi
melakukan gerakan gelembung atau jari-jari berjalan (lihat foto 4.3) dan
gerakan I (lihat foto 4.4).
Foto 4.1
Foto 4.2
Foto 4.3
Foto 4.4
48
Menurut Roesli (2001) pijat bayi pada bagian perut bayi dilakukan
dengan gerakan mengayuh sepeda, mengayuh sepeda dengan kaki
diangkat, ibu jari ke samping, bulan-matahari, gerakan I love You dan
gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers).
5. Gambaran pijat bayi pada bagian dada bayi.
Hasil penelitian tentang pijatan pada bagian dada bayi oleh dukun
bayi menunjukkan kurang 100%. Pijat yang dilakukan dukun bayi pada
dada bayi dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan di
tengah dada bayi digerakkan ke samping kanan-kiri dada bayi (lihat foto
5.1a & 5.1b), dukun bayi tidak melakukan gerakan yang menggambarkan
jantung besar dengan sempurna dan tidak melakukan gerakan diagonal
seperti gambaran kupu-kupu.
Foto 5.1a
Foto 5.1b
49
Foto 5.2
Foto 5.3
Menurut Roesli (2001) pijat bayi pada bagian dada bayi dilakukan
dengan gerakan jantung besar: buatlah gerakan yang menggambarkan
jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan di
tengah dada bayi/ulu hati ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke
samping di atas tulang selangkang, lalu ke bawah membentuk bentuk
jantung dan kembali ke ulu hati. Gerakan kupu-kupu : buatlah gerakan
diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai dengan tangan kanan
membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada/ulu hati ke arah
bahu kanan dan kembali ke ulu hati.
50
Foto 6.1
Foto 6.2
Foto 6.3
Foto 6.4
51
dan putar, membuka tangan, putar jari-jari, punggung tangan, peras dan
putar pergelangan tangan (wrist circle), perahan cara Swedia, gerakan
menggulung.
Penelitian yang dilakukan oleh Diego, Field, dkk (2007)
menemukan bayi prematur yang mendapatkan perawatan di incubator
dipijat selama 15 menit, mengalami kenaikan suhu tubuh, ini disebabkan
oleh tangan pemijat yang menyalurkan panas kepada bayi. Pijat dilakukan
pada kepala, leher, punggung, kaki dan tangan bayi.
7. Gambaran pijat bayi pada bagian wajah bayi.
Hasil penelitian tentang pemijatan pada bagian wajah bayi oleh
dukun bayi menunjukkan baik 16,7%, cukup 16,7% dan kurang 66,7%. Hal
ini dapat diartikan bahwa pijat bayi pada wajah bayi yang dilakukan oleh
dukun bayi adalah kurang. Dukun bayi menggunakan baby oil saat memijat
daerah wajah bayi, 5 dari 6 dukun bayi melakukan pemijatan pada dahi
bayi: meletakkan jari-jari kedua tangan pada pertengahan jari kemudian
jari-jari kedua tangan ditekan dengan lembut mulai dari pertengahan dahi
keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi (lihat foto 7.1)
dan gerakan senyum III pada mulut bagian bawah bayi yaitu gerakan
membuat seolah bayi senyum dengan menggunakan kedua ibu jari (lihat
foto 7.2). Pada bagian alis: ibu jari seolah menyetrika alis dari tengah alir
ke samping kanan-kiri dilakukan oleh 4 dari 6 dukun bayi (lihat foto 7.3).
Bagian hidung gerakan senyum I (lihat foto 7.4) dan pada mulut bagian
atas gerakan senyum II (lihat foto 7.5) yaitu dengan menggunakan kedua
52
ibu jari digerakkan dari tengah ke arah samping seolah membuat bayi
tersenyum dilakukan oleh 2 dari 6 dukun bayi, dengan menggunakan
ujung-ujung jari daerah belakang telinga kanan dan kiri dipijat dilakukan
oleh 3 dari 6 dukun bayi (lihat foto 7.6).
Foto 7.1
Foto 7.2
Foto 7.3
Foto 7.4
Foto 7.5
Foto 7.6
Pijat bayi pada bagian wajah bayi dimulai dari memijat pada dahi:
dengan gerakan seolah menyetrika dahi (open book), alis: dengan gerakan
seolah menyetrika alis. Pada hidung, mulut bagian atas, mulut bagian
dengan gerakan yang sama menggunakan kedua ibu jari membuat seolah
bayi senyum, pijat belakang telinga menggunakan ibu jari. Pemijatan pada
daerah wajah bayi tidak diperlukan minyak (Roesli, 2001).
53
Foto 8.1
Foto 8.2
Foto 8.3
Foto 8.4
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran pelaksanaan persiapan pijat bayi oleh dukun bayi di wilayah
kerja Puskesmas Kasihan I adalah baik
2. Gambaran pelaksanaan pijat bayi pada bagian kaki bayi oleh dukun bayi di
wilayah kerja Puskesmas Kasihan I adalah kurang baik.
3. Gambaran pelaksanaan pijat bayi pada bagian perut bayi oleh dukun bayi
di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 adalah kurang baik.
4. Gambaran pelaksanaan pijat bayi pada bagian dada bayi oleh dukun bayi
di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I adalah kurang baik.
5. Gambaran pelaksanaan pijat bayi pada bagian tangan oleh dukun bayi di
wilayah kerja Puskesmas Kasihan I adalah kurang baik.
6. Gambaran pelaksanaan pijat bayi pada bagian wajah oleh dukun bayi di
wilayah kerja Puskesmas Kasihan I adalah kurang baik.
7. Gambaran pelaksanaan pijat bayi pada bagian kaki oleh dukun bayi di
wilayah kerja Puskesmas Kasihan I adalah kurang baik.
8. Gambaran pelaksanaan pijat bayi pada bagian punggung oleh dukun bayi
di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I adalah kurang baik.
55
56
B. Saran
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi ilmu
keperawatan komunitas agar dapat lebih baik lagi dalam mengaplikasikan
pratik keperawatan komunitas tentang pijat bayi.
2. Bagi Puskesmas Kasihan 1
Puskesmas Kasihan 1, diharapkan memberikan pelatihan tentang pijat bayi
kepada dukun bayi.
3. Bagi Dukun
Dukun bayi diharapkan bisa meningkatkan ketrampilan pijat bayi.
4. Bagi Orang Tua Bayi
Sebaiknya pijat bayi dilakukan oleh orang tua bayi untuk membina
hubungan batin bayi dengan orang tua lebih erat lagi. Jalinan kasih sayang
antar bayi dengan orang tuanya akan menjadi dasar perkembangan
emosional yang positif bagi bayi di kemudian hari.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti hanya mengobservasi satu kali pelaksanaan pijat bayi oleh dukun
bayi, untuk itu perlu penelitian lebih lanjut lagi tentang gambaran
57
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Marisa Dewi
Nim
: 20040320090
Dengan Hormat
Saya mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta bermaksud melakukan penelitian dengan judul Gambaran
Pelaksanaan Pijat Bayi Oleh Dukun Bayi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1. Data
yang diperoleh dari saudara dijamin kerahasiaannya, hanya dipergunakan untuk keperluan
penelitian saja. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan sangat bermanfaat dalam
peningkatan kualitas pelayanan asuhan keperawatan di Puskesmas Kasihan I. Untuk itu saya
mohon kesediaannya untuk membantu jalannya penelitian ini dengan menjadi responden
penelitian.
Atas perhatian dan kesediaan saudara untuk menjadi responden, saya ucapkan terima
kasih.
Hormat saya
( Marisa Dewi )
Lampiran 2
Identitas Responden
1. Nama
2. Umur
tahun
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden
penelitian yang dilakukan oleh Marisa Dewi mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul Gambaran
Pelaksanaan Pijat Bayi Oleh Dukun di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan 1 Yogyakarta.
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif pada saya, oleh karena itu saya
bersedia menjadi responden pada penelitian ini.
Responden
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN
KETRAMPILAN PIJAT BAYI
Petunjuk penilaian :
Untuk item nomer 23 sampai dengan 35 diberi nilai 2, apabila tidak dilakukan oleh
dukun bayi pada bayi 0 1 bulan.
Untuk item nomer 23 sampai dengan 35 diberi nilai 0, apabila dilakukan oleh
dukun bayi pada bayi usia 0 1 bulan.
SKOR
Hal-hal yang dinilai
0
LAKUKAN PESIAPAN :
1. Alat : lotion, handuk, pengalas yang
lembut, pakaian bersih.
2. Ruangan : hangat dan tidak pengap
3. Mencuci tangan, lepaskan perhiasan yang
dapat melukai bayi saat memijat, kuku
harus pendek.
4. Duduklah dengan posisi memijat I/II/III,
letakkan pengalas kemudian bayi.
PEMIJATAN BAGIAN KAKI BAYI :
Perahan cara India
5. Peganglah kaki bayi pada pangkal paha,
seperti memegang pemukul soft ball.
6. Gerakkan tangan ke bawah
bergantian, seperti memerah susu.
secara
Keterangan
Punggung kaki
14. Gunakan kedua ibu jari secara bergantian,
pijatlah punggung kaki dari pergelangan
kaki ke arah jari jari secara bergantian
Peras dan putar pergelangan kaki (ankle circle)
15. Buatlah gerakan seperti memeras dengan
mempergunakan ibu jari dan jari jari
lainnya di pergelangan kaki bayi.
Perahan cara swedia
16. Peganglah pergelangan kaki bayi.
17. Gerakkan tangan Anda secara bergantian
dari pergelangan kaki ke pangkal paha.
Gerakan menggulung
18. Pegang pangkal paha dengan kedua tangan
Anda.
19. Buatlah gerakan menggulung dari pangkal
paha menuju pergelangan kaki.
Gerakan akhir
20. Setelah semua gerakan dilakukan pada kaki
kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi.
21. Letakkan kedua tangan Anda secara
bersamaan pada pantat dan pangkal paha.
22. Usap kedua kaki bayi dengan tekanan
lembut dari paha ke arah pergelangan kaki.
Mengayuh sepeda
23. Lakukan gerakan memijat pada perut bayi
seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas
ke bawah perut, bergantian dengan tangan
kanan dan kiri.
Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
24. Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu
tangan.
25. Gunakan tangan lain untuk memijat perut
bayi dari perut bagian atas sampai ke jari
jari kaki.
Ibu jari ke samping
26. Letakkan kedua ibu jari di samping kanan
kiri pusar perut.
27. Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut
kanan dan kiri.
Bulan matahari
28. Buat lingkaran searah jarum jam dengan
jari tangan kiri mulai dari perut bagian
kanan bawah (seolah membentuk gambar
matahari (M)) beberapa kali.
29. Gunakan tangan kanan untuk membuat
gerakan setengah lingkaran mulai dari
bagian kanan bawah perut bayi sampai
bagian kiri perut bayi (seolah membentuk
gambar bulan (B)).
PADA
BAGIAN
TANGAN
Membuka tangan
45. Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari
pergelangan tangan ke arah jari jari.
Punggung tangan
48. Letakkan tangan bayi di antar kedua tangan
Anda.
49. Usap punggung tangannya dari pergelangan
tangan ke arah jari jari dengan lembut.
Gerakan menggulung
53. Pegang lengan bayi bagian atas/ bahu dengan
kedua telapak tangan.
54. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal
lengan menuju ke arah pergelangan tangan/ jari
jari.
Hidung : Senyum I
60. Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan alis.
61. Tekankan ibu jari Anda dari pertengahan kedua
alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi
dengan membuat gerakan ke samping dan ke
atas seolah membuat bayi tersenyum.
Belakang telinga
67. Gunakan ujung ujung jari untuk memberikan
tekanan lembut pada daerah belakang telinga
kanan dan kiri.
68. Gerakan ke arah pertengahan dagu di bawah
dagu.
Gerakan menyetrika
71. Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
72. Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke
bawah sampai bertemu dengan tangan kanan
yang menahan pantat bayi seolah menyetrika
punggung.
Gerakan melingkar
74. Dengan jari jari kedua tangan Anda, buatlah
gerakan gerakan melingkar kecil kecil
mulai dari batas tengkuk turun ke bawahdi
sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai
ke pantat.
75. Mulai dengan lingkaran lingkaran kecil di
daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih
besar di daerah pantat.
Gerakan menggaruk
76. Tekankan dengan lembut kelima jari jari
tangan kanan Anda pada punggung bayi.
77. Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang
sampai pantat bayi.
GERAKAN PEREGANGAN :
Menyilangkan tangan
78. Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan
silangkan keduanya di dada. Setelah itu,
luruskan kembali kedua tangan bayi ke
samping.
Menyilangkan kaki
81. Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi,
lalu silangkan ke atas. Buatlah silangan
sehingga mata kaki kanan luar bertemu mata
kaki kiri dalam setelah itu, kembalikan posisi
kaki pada posisi semula.
82. Pegang kedua pergelangan kaki bayi dan
silangkan kedua kaki ke atas sehingga mata
kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki
luar. Setelah itu, kembalikan ke posisi semula.
GERAKAN RELAKSASI :
Kasihan,
Desember 2008
Observer
Identitas Responden
NO
Nama dukun
Umur dukun
(tahun)
Usia bayi
(bulan)
Pendidikan
Lamanya
menjadi dukun
(tahun)
Mendapat
pelatihan
Keahlian
memijat
diperoleh dari
Ngatini
48
12
Tdk sekolah
Tidak
Turun-temurun
Mbh Umbu
62
10
Tdk sekolah
10
Tidak
Turun-temurun
Sri Jumini
57
10
SMP
Tidak
Turun-temurun
Mujiyem
53
SD
Pernah
Turun-temurun
Walgiyem
54
SD
Tidak
Turun-temurun
Mujilah
54
Tdk sekolah
Pernah
Turun-temurun