Anda di halaman 1dari 1

Idikasi :

- Gagal Jantung
- Aritimia
Supraventikular

Digoksin

Menghambat Na/ K ATP


ase membran

Terjadi penghambatan
dalam pertukaran Na/ K

Ca Intraseluler
meningkat
Kontraksi otot miokard
meningkat
Efek Samping
Biasanya berhubungan dengan dosis yang berlebih, termasuk :
anoreksia, mual , muntah, diare, nyeri abdomen, gangguan
penglihatan, sakit kepala, rasa capek, mengantuk , bingung,
delirium, halusinasi, depresi ; aritmia, heart block ; jarang terjadi
rash, isckemia intestinal ; gynecomastia pada penggunaan jangka
panjang , trombositopenia.

Interaksi Dengan Obat Lain :


Kadar digoksin ditingkatkan oleh amiodaron (dosis digoksin diturunkan 50 %),
bepridil, siklosporin, diltiazem, indometasin, itrakonazol, beberapa makrolida
(eritromisin, klaritromisin), metimazol, nitrendipin, propafenon, propiltiourasil,
kuinidin dosis digoksin diturunkan 33 % hingga 50 % pada pengobatan awal),
tetrasiklin dan verapamil.
Dengan Makanan :

Sediaan :
Tablet 0,25 mg
Injeksi

Absorbsi
Setelah pemberian dosis oral baik dalam bentuk tablet maupun
eliksir, sekitar 60-85% digoksin akan diabsorpsi. Digoksin
dalam sediaan kapsul cair akan diabsorpsi sekitar 90-100%.
Absorpsi terutama terjadi pada usus kecil. Penundaan
pengosongan lambung atau adanya makanan mungkin akan
memperlambat penyerapan digoksin tetapi tidak mengurangi
tingkat penyerapannya.

Distribusi
Pada konsentrasi plasma terapeutik, sekitar 20-30% digoksin
terikat pada protein plasma. Pasien dengan gangguan fungsi
ginjal berat memiliki volume distribusi yang lebih kecil
dibandingkan pada pasien dengan fungsi ginjal normal.

Metabolisme

Umumnya hanya sedikit digoksin yang akan mengalami


metabolisme, namun tingkat metabolisme ini dapat bervariasi
dan berakibat fatal pada beberapa pasien. Sebagian kecil
metabolisme terjadi dihati, dan metabolisme juga dapat
terjadi oleh bakteri dilumen usus setelah pemberian oral atau
setelah eliminasi empedu pada pemberian IV.

Eliminasi

Kadar serum puncak digoksin dapt diturunkan jika digunakan bersama


dengan makanan. Makanan yang mengandung serat (fiber) atau
makanan yang kaya akan pektin menurunkan absorpsi oral digoksin.

Hindari ephedra (risiko stimulasi kardiak)

Hindari natural licorice (menyebabkan retensi air dan natrium dan


meningkatkan hilangnya kalium dalam tubuh)

Interaksi Digoksin dengan suplemen Magnesium (Mg)


Penggunaan Digoksin dapat menurunkan Mg intraseluler dan meningkatkan
pengeluaran Mg dari tubuh melalui urin. Pemberian suplemen Mg akan sangat
menguntungkan. Dianjurkan konsumsi Mg adalah 30-500 mg per hari. Dari
makanan, juga dapat ditingkatkan konsumsinya (tanpa melalui suplemen Mg).
Sumber utama Mg adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacangkacangan, daging, coklat, susu dan hasil olahannya.

Interaksi Digoksin dengan Potassium (Kalium)


Digoksin mengganggu transport potassium dari darah menuju sel sehingga
Digoksin pada dosis yang cukup tinggi dapat menyebabkan hiperkalemia fatal

Interaksi Digoksin dengan Calcium(Ca)


Peningkatan Ca dalam plasma dapat meningkatakan toksisitas digoksin

Interaksi digoksin dengan Makanan Berserat


Serat larut air dalam makanan dapat menurunkan absorbsi digoksin.

Waktu paruh distribusi (t1/2) digoksin setelah pemberian IV


adalah sekitar 30 menit baik pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal maupun normal. Pada pasien dengan fungsi
ginjal normal waktu paruh eliminasinya sekitar 34-44 jam.

Anda mungkin juga menyukai