Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Karena sifat sintisium otot jantung dan sistem hantaran antara atrium dan
ventrikel maka impuls yang secara spontan terbentuk di satu bagian jantung
menyebar ke seluruh jantung. Oleh karena itu , tidak seperti otot rangka, yang
gradasi kontraksinya dapat dihasilkan dengan mengubah-ubah jumlah sel otot
yang berkontraksi di dalam otot, serat otot jantung akan berkontraksi atau tidak
sama sekali. Tidak dapat terjadi kontraksi setengah hati. Kontraksi jantung
dapat berubah-ubah dengan mengubah kekuatan kontraksi seluruh otot jantung.
Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan dipicu oleh potensial aksi
yang menyapu ke seluruh membran sel otot. Terdapat dua jenis khusus sel otot
jantung :
Untuk memastikan rangsangan ritmik dan sinkron, serta kontraksi otot jantung,
terdapat jalur konduksi khusus dalam miokardium, jaringan konduksi ini
memiliki sifat-sifat berikut ini:
Otomatisasi, kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.
Ritmisasi, pembangkitan impuls yang teratur.
Konduktivitas, kemampuan menghantarkan impuls.
Daya rangsang, kemampuan berespons terhadap stimulan.
Impuls jantung berasal dari nodus SA, yaitu pemacu jantung yang memiliki
kecepatan tertinggi depolarisasi spontan ke ambang. Setelah terbentuk, potensial
aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian difasilitasi oleh jalur
penghantar khusus tetapi sebagian besar karena penyebaran impuls dari sel ke
sel melalui taut celah. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui
nodus AV, satu-satunya titik kontak antara rongga-rongga tersebut. Potensial
aksi tertunda sesaat di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium
mendahulukan kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel sempurna. Impuls
kemudian merambat cepat menuruni sekat antarventrikel melalui berkas His dan
cepat menyebar ke seluruh miokardium melalui serat Purkinje. Sel-sel ventrikel
sisanya diaktifkan oleh penyebaran impuls dari sel ke sel melalui taut celah.
Karena itu, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti setelah suatu jeda
singkat oleh kontraksi ventrikel.
silang dan kontraksi. Adanya periode refrakter yang lama dan fase datar yang
berkepanjangan menyebabkan penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak
mungkin terjadi. Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan
relaksasi yang bergantian yang esensial bagi pemompaan darah.
FISIOLOGI : JANTUNG
A. FISIOLOGI JANTUNG
1. Potensial Aksi
Aktivitas listrik jantung terjadi akibat perubahan permeabilitas yang
memungkinkan terjadi transport ion melewati saluran cepat dan saluran lambat
terutama ion Na, K, Ca.
Potensial aksi terdiri dari 5 fase:
1. Fase istirahat(fase 4)
~ Sedangkan setelah mencapai fase 4 atau fase istirahat, setiap stimulus yang
mampu mencapai ambang dapat menghasilkan potensial aksi.
Kurva
di
samping
adalah
hanya
akan
2+
dan filamen miosin yang mana kompleks aktif myosin aktin ditutupi
oleh kompleks troponin-tropomiosin terjadi kontraksi otot.
4. Ca
2+
2+
sarkoplasma ke tubulus T.
Tubulus T pada otot jantung 5 x lebih besar sehingga volume yang dihasilkan
juga 25 x lebih besar.
2. Cardiac Cycle
A. Cardiac Output
Curah Jantung
Definisi
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per
menit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya
kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 %
pada perempuan.
Perhitungan curah jantung
Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup
ke
atrium
pada
permulaan
kontraksi
Fungsi Katup
Katup A-V
Katup trikuspidalis dan mitralis mencegah aliran balik darah yang
berasal dari ventrikel manuju ke atrium selama fase sistolik. Katup
aorta dan pulmonalis mencegah aliran balik darah.
Muskulus Papilaris
Menarik daun-daun katup ke dalam agar katup tidak menonjol
terlalu jauh.
denyut
permenit,
dengan
rata-
rata
2. Autoregulasi
Pengaturan Keseimbangan Tekanan Darah
A. Jika Tekanan Darah yang menurun.
Intinya tekanan darah akan mengalami vasodilatasi, yaitu
pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan menurunnya
tekanan darah yang akhirnya suplai darah tidak maksimal
keseluruh tubuh. Yang membuat aktivitas memompa jantung
berkurang, banyak cairan darah keluar dari sirkulasi.
1. Homeostasis, tekanan darah dan volume normal
2. kemudian terjadi gangguan homeostasis, yaitu penurunan tekanan
dan volume darah
3. Lalu tubuh akan melakukan 2 cara untuk mengatasinya, yaitu short
term dan long term.
4. Yang short term(Yang melewati jantung), tubuh akan menggunakan
aktivasi simpatik. Seperti yang kita ketahui sistem saraf simpatik
itu berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah, meningkatkan
Jantung (heart) merupakan salah satu organ yang sangat vital selain otak. Dia
mempunyai fungsi utama yang sangat berat, yaitu memompa darah beserta
kandungan nutrisinya keseluruh tubuh. Dalam memompa darah, jantung
mempunyai irama. Irama ini ditimbulkan dari potensial listrik yang ada. Dengan
adanya potensial listrik ini terciptalah heart beat.
1. A.
Tinjauan Anatomy
Secara anatomy jantung tersusun atas 4 ruang, yaitu 2 atrium dexter-sinister dan
2 ventrikel, dexter-sinister. Jantung mempunyai 4 katup yang berguna dalam
meregulasi jumlah darah yang di pompa dan yang akan dipompa. Katup itu
ialah valvula trikuspidalis (valvula atrioventricular dexter) dimama memisahkan
atrium dexter dan ventrikel dexter serta terdiri dari 3 kuspis yang dihubungkan
oleh M. papilaris dan corda tendinea, lalu valvula bikuspidalis (valvula
atrioventrucular sinister-2 kuspis) yang memisahkan atrium dexter-ventrikel
dexter. Selain itu juga ada valvula semilunaris aorta dan pulmonal.
Otot jantung merupakan otot menyerupai otot lurik secara histologi tetapi
kerjanya involunter. Antar serabut otot saling berhubungan (sinsitium). Antar sel
otot jantung dipisahkan oleh membrane sel yg disebut diskus interkalatus
dihubungkan secara gap junction (ion dapat bertukaran). Sepertihalnya otot
skelet, otot jantung juga tersusun atas aktin dan myosin. Mitochondria di otot
jantung lebi banyak daripada otot skelet, sarcolemma (penyupplai Ca untuk
kontraksi otot) nya lebih sedikit tetapi supply Ca2+ dapat tambahan dari tubulus
transversus sehingga kontraksi tetap berlangsung.
1. B.
Jalur Sirkulasi
1. C.
Conducting System
Aktifitas listrik di jantung bersifat self excitable, dia dihantarkan lewat serabut
autorytmic. Ini membuat jantung dapat berdetak sendiri walaupun berada diluar
tubuh selama ada energy. Dasar pemikiran inilah yang digunakan dalam
transplantasi jantung.
Selama perkembangan embryology, 1% serabut otot jantung menjadi serabut
autorytmic. Sedangkan 99%nya sebagai serabut kontraktil. Secara umum
serabut autorytmic mempunyai 2 fungsi utama :
1. 1.
Pacemaker
Conducting system
Eksitasi (pencetusan potensial aksi di awali dari nodus sinoatrial (SA)
yang terdapat pada atrium dexter sedikit inferior dan lateral ostium vena cava
superior. Potensial aksi pada nodus SA akan menyebar melalui gap junction di
diskus interkalatus pada otot jantung menuju konduksi selanjutnya. Karena dia
sebagai pencetus potensial, potensial dia disebut sebagai pacemaker potensial
yang dapat menciptakan depolarsasi. Pacemaker potensial ini tidak bisa
menimbulkan kontraksi selama belum mencapai ambang menjadi potensial
aksi.Ibaratnya pacemaker potensial itu sebuat semut, nah semut ini tak akan
bisa mengangkat kecoa kalau dia sendirian, nah apabila semutnya banyak
maka dengan mudah kecoa terangkat. Semut banyak / peningkatan potensial
dari pacemaker yang banyak ini memicu dia dapat mengangkat kecoa/
membuat dia mampu mencetuskan kontraksi atau hanya sebuah impuls yang
harus dihantarkan.
Oh ya, potensial aksi dari nodus SA juga menyebar di atrium sehingga memicu
myocardium pada atrium untuk kontraksi. Periode Nodus SA memicu potensial
setiap 0,6 sekon atau 100kali permenit. Bila ada respon parasimpatis dimana
akan dikeluarnya neurotransmitter seperti asetil kolin, akan membuat
periodenya melambat, yaitu dikeluarkan setiap 0,8 sekon. (ingat ya parasimpatis
itu untuk stimulus yang santai-santai)
Lalu menuju cabang kanan dan kiri bundle of HIS, dimana bundle of HIS
tadi terdapat di septum interventricular dan membelok di apex jantung lalu
nyabang deh ke kanan dan kiri.
Terakhir potensial aksi menuju serabut purkinje. Nah dari serabut
purkinje ini lalu potensial aksi memicu terjadinya kontraksi dari ventricle pada
myocardium.
Penjelasan diatas merupakan jalur konduksinya, sekarang kita bahas potensial
aksi pada serabut kontraktil. Semangat. ^_^
Serabut Kontraktil merupakan penyusun 99% jantung. Serabut kontraktil itu
mulai dari potensal aksi yang dicetuskan nodus SA, conducting systemnya
sampai ke serabut ototnya. Dialah pemicu langsung kontraksi otot jantung.
Di serabut kontraktil terdapat beberapa tahap potensial aksi :
1. 1.
Depolarisasi
Potensial membrane pada saat istirahat sebesar -90mV. Awalnya di sitosol ada
ion Na, K yang jumlahnya sedikit dibanding intertisial yang kaya Na, akibatnya
potensial di sitosol (didalam) lebih negative dibanding di intertisial. Oleh sebab
itu beda potensialnya -90mV.
Potensial aksi dari serabut sampingnya yang mencapai ambang akan memicu
terbukanya kanal cepat Na, sehingga membuat Na+ masuk ke sitosol. Ini
membuat sitosol depolarisasi (membuat lebih positif, yang sebelumnya negative
yaitu -90mV). Depolarisasinya mencapai +20mV. Setelah beberapa milisekon
kanal Na ini inaktif sehingga Na+ yag masuk berkurang. Ingat yak anal ion
namanya Voltage gate, soalnya ntar ada ligand gate juga. Kalau voltage gate
penyebab masuknya ion karena perbedaan potensial, potensial positif akan
memasuki potensial yang lebih negative. Kalau ligand gate, terbukanya kanal
karena ada substansi tertentu yang disebut LIGAND.
1. 2.
Plateu
Disebut juga fase datar, dimana terjadi karena terbukanya (voltage gate) kanal
lambat Ca2+ di sarkolema. Terbukana kanal ion ini membuat Ca2+ dari intertisial
masuk ke sitosol. Intertisial merupakan ruang yang berisi dairan yang
mengelilingi sel. Dia penyuplai makanan sel, jadi disana selain terdapat nutrisi
juga terdapat berbagai macam ion. Terbukanya kanal ini juga memicu ion Ca
pindah dari reticulum sarkoplasma ke sitosol, dimana ion ini ntar yang berguna
dalam kontraksi otot. Disaat itu juga, sesaat setelah fase plateu terjadi, kanal K
di sarkolema juga terbuka. Ini membuat K+ keluar dari sitosol ke intertisial. Jadi
fase plateu terjadi pemasukan ion Cad an pengeluaran ion K, karena
input=output maka bedapotensialnya akan datar (tak berubah). Pada fase ini
terjadi + 0,25 sekon dan terjadi pada potensial 0mV.
1. 3.
Repolarisasi
Fase ini disebut juga fase recovery menuju istirahat. Fase ini terjadi karena
terbukanya kanal K secara terus menerus dank anal Ca menutup. Akibatnya ion
K di sitosol akan keluar banyak dan menyebabkan disitosol semakin negative.
Ini terjadi terus sampai mencapai otensial istirahat yaitu -90mV lagi.
1. 4.
Refraktory period
Otot jantung dapat memproduksi ATP. Saat ia kontraksi penghasilan ATP dari
respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob karena terdapat banyak
mitokondria. Saat keadaan istirahat, produksi ATP dapat dibuat dari oksidasi
asam lemak, glukosa, asam laktat, asam amino dan keton bodies. Nah ini
berguna saat kita olahraga kan asam laktat meningkat tuh, langsung dikonvert
oleh otot jantung jadi ATP deh. Selain itu ATP juga dapat diprosuksi dari creatin
fosfat. Normalnya keratin fosfat di ubah menjadi ADP dulu sebelum menjadi
ATP menggunakan enzim katalase, nah pada kondisi MYOCARD INFARK,
Creatin kinase ini meningkat di darah menandakan ada gangguan pengubahan
ADP dari creatin kinase. Sehingga adanya creatin kinase dalam darah dapat
sebagai pertanda terjadinya myocard infark.
1. E.
Electrokardiogram
Lead I = LA-RA
Lead II = LL-RA
Cos = lead I/Lead II
UNIPOLAR
VR=RA 1/3 (RA+LA+LL)
VL=LA 1/3 (RA+LA+LL)
VLL=LL 1/3 (RA+LA+LL)
aVR=RA (LA+LL)
aVL=LA (RA+LL)
aVF=LL (RA+LA)
maka
2aVR = 2RA (LA+LL)
2aVR= (RA-LA) + (RA-LL)
2aVR = lead I + Lead II
2aVR = 3 VR
Sehingga aVR = 3/2 VR
(pembesaran 1,5 kali akibat pelepasan elektroda)
Segmen S-T : saat terjadinya kontraksi ventrikel (systole), selain itu juga
menandakan fase plateau
Kelainan klinis pada elektrokardiogram:
Gelombang QRS terjadi dlm jumlah abnormal dlm siklus : premature
ventricular contraction (extra systole)
1. F.
Faktor-Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi cepat dan
melambatnya heart beat :
2. Saraf otonom
1. Saraf simpatis bila dipicu akan memudahkan pemasukan Ca2+ dan
Na+ dan impuls yang dihasilakn nodus SA menjadi lebih cepat dan
membuat detak cepat
2. Saraf parasimpatis bila dipicu akan memudahkan pengeluaran K+
dan impuls yang dihasilkan nodus SA jadi lebih lambat membuat
detak jantung melambat.
1. Hormon
1. Adrenalin dan noradrenalin untuk mempercepat dan
memperlambat irama jantung
2. Tiroid untuk meningkatkan metabolisme tubuh
3. Suhu
1. Pada keadaan hipotermia, pembuluh darah akan mengalami
pengecilan, dan jantung mengalami kerja lebih keras
2. Pada keadaan demam, kerja jantun meningkat 10 kali per
menit setiap kenaikan 1o fahrenheit.
3. Ion
Kadar ion, baik intraseluler maupun ekstraseluler, seperti kalsium, natrium, juga
kalium sangat mempengaruhi denyut jantung, karena ion ion ini penting untuk
depolarisasi dan repolarisasi jantung
1. G.
Arrythmias