Anda di halaman 1dari 3

Capaian Indikator Pemantauan dan Evaluasi :

1. Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM


2. Desa/Kelurahan SBS (Stop Buang Air Besar
Sembarangan).
3. Desa/Kelurahan STBM.
Disamping pemantauan dan evaluasi, dalam
pelaksanaan STBM dilakukan pula verifikasi
terhadap desa/kelurahan STBM untuk memastikan
bahwa telah terjadi perubahan perilaku masyarakat
dalam menyelenggarakan STBM.
VIII.

terkait. Sampai dengan saat ini seluruh kab/kota di


wilayah Provinsi Jambi telah melaksanakan program
STBM. Progres kemajuan Program STBM Provinsi
Jambi dapat dilihat pada Profil STBM melalui website
www.stbm-indonesia.org atau STBM SMART.
Gambar .1
Profil STBM Provinsi Jambi

APA YANG TELAH DILAKUKAN

Pelaksanaan

program Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat (STBM) di Provinsi Jambi telah dimulai pada
Tahun 2008 dengan program CWSHP (2008-2011) di 5
Kabupaten yaitu Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten
Batanghari, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo
dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Di tahun
berikutnya berlanjut dengan program-program seperti
REPLIKASI STBM, PAM-STBM dan PAMSIMAS yang
kegiatannya menggunakan pendekatan STBM dalam
mewujudkan masyarakat untuk berperilaku higienis dan
saniter. Dengan berpedoman pada Permenkes Nomor 3
Tahun 2014, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
menyelenggarakan program STBM dengan malakukan :

STBM
(SANITASI TOTAL BERBASIS
MASYARAKAT)

Gambar . 2
Tampilan STBM-SMART
STBM -SMART merupakan aplikasi bagi pengelola program
STBM untuk memantau perkembangan kegiatan STBM sampai
di tingkat puskesmas. Terdapat 4 ampilan STBM-SMART :

iM
K
o
r
d
n
a
s
L
t
S
e
k
P
o
g
r
m
,
n
b
a
j
e
i
k
d
m
t
r
n
M
e
n
y
l
g
a
r
k
p
t
i
h
b
e
n
a
g
k
u
p
t
/
o
d
s
m
e
la
iy
k
u
n
m
o
trg
d
v
s
,fa
n
e
u
k
i

1.

STBM-SMART UMUM

2.

STBM-SMAR PROVINSI

3.

STBM-SMART KAB/KOTA

4.

STBM-SMART
SANITARIAN

Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :

Gubernur Jambi dengan Surat Edaran Nomor


2847/SE/SETDA.KESRAMAS-4.1/XI/2014 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat untuk
dapat di implementasikan diseluruh Kab/Kota di wilayah
Provinsi Jambi melalui kerjasama SKPD

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi


Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(P2PL), Seksi Penyehatan Lingkungan
Jalan. RM Noer Atmadibrata No. 08 Telanaipura Jambi
Telp/Fax : (0741) 667258
email
: pl_prov.jambi@yahoo.com

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI


Seksi Penyehatan Lingkungan
2016

I. PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait
pembangunan kesehatan, khususnya bidang
higiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu
perlu dilakukan intervensi terpadu melalui
pendekatan
pembangunan
sanitasi
total.
Pemerintah merubah pendekatan pembangunan
sanitasi nasional dari pendekatan sektoral dengan
penyediaan subsidi perangkat keras yang selama
ini tidak memberi daya ungkit terjadinya perubahan
perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi,
menjadi pendekatan sanitasi total berbasis
masyarakat yang menekankan 5 (lima) perubahan
perilaku higienis.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
merupakan pendekatan untuk merubah perilaku
higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan. Pendekatan
ini ditetapkan sebagai kebijakan nasional
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat.
Regulasi terkait STBM :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang
RPJMN 2015-2019.
3. Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014
tentang Percepatan Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan.
5. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010
tentang
Program
Pembangunan
yang
Berkeadilan.

6. Permenkes Nomor 3 Tahun 2014 tentang


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
7. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 132
Tahun 2013 tentang pelaksanaan STBM.
8. Surat Advokasi Menteri Kesehatan Nomor
PK-02-01/Menkes/323/2015 tentang STBM
kepada Kepala Desa di Seluruh Indonesia.
II. TUJUAN STBM
Mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis
dan saniter secara mandiri
dalam rangka
meningkatkan derajad kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
INDIKATOR STBM
Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit
berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan
dengan sanitasi dan perilaku.
LIMA PILAR STBM
Lima Pilar STBM terdiri dari :

1.StopBuangAiresmb(S). 3.PengloaAirMum&kRhTnga(PAM-). 4.P2.enCgucaimTangSPkphSRbu(T)


5.Pengam Li b h C r Ru T .
V. STRATEGI PENYELENGGARAAN STBM
Strategi penyelenggaraann STBM meliputi 3 (tiga)
komponen yang saling mendukung satu dengan
yang lain yaitu penciptaan lingkungan yang
kondusif (enabling environment), peningkatan
kebutuhan sanitasi (demand creation) dan
peningkatan penyediaan akses sanitasi (supply
improvment). Apabila salah satu dari komponen
STBM tersebut
tidak ada maka proses
pencapaian 5 (lima) Pilar STBM tidak maksimal.

I.

Gambar : Strategi STBM

TATA CARA PEMANTAUAN & EVALUASI


PENYELENGGARAAN STBM

Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan STBM


dilakukan untuk mengukur perubahan dalam
pencapaian program serta mengidentifikasi
pembelajaran yang ada dalam pelaksanaannya,
mulai pada tingkat komunitas masyarakat di
desa/kelurahan.

Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan STBM


disetiap tingkat pemerintahan secara berjenjang
dilakukan meliputi Sistem Informasi Pemantauan
yang dilaksanakan dengan tahapan :
1. Pengumpulan data dan informasi.
2. Pengolahan dan analisis data dan informasi .
3. Pelaporan dan pemberian umpan-balik.

Anda mungkin juga menyukai