Anda di halaman 1dari 181

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN


ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Hanif Ardiansyah
NIM 7101408269

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN
ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Hanif Ardiansyah
NIM 7101408269

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari

Tanggal :

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. H. Muhsin, M.Si.


NIP. 195411011980031002

Ismiyati, S.Pd. M.Pd.


NIP.198009022005012002

Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dra. Nanik Suryani, M.Pd.


NIP. 195604211985032001

ii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari

Tanggal :

Penguji

Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.


NIP. 197810072003122002

Anggota I

Anggota II

Drs. H. Muhsin, M.Si.


NIP. 195411011980031002

Ismiyati, S.Pd. M.Pd.


NIP.198009022005012002

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si.


NIP. 196603081989011001

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau
keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila dikemudian hari terbukti bahwa
skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain.

Semarang, Februari 2013

Hanif Ardiansyah
NIM.7101408269

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto
Suatu pekerjaan yang baik adalah pekerjaan
yang dilakukan secara sungguh sungguh
dan dilakukan dengan disiplin yang tinggi.
(Hanif Ardiansyah)

Persembahan
Untuk Bapak dan Ibuku

PRAKATA

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada
makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Faktor faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa
Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun
Pelajaran 2012/2013. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan pencerahan dan inspirasi kepada
umat manusia menuju jalan yang benar.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang
mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan
menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.
2. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah
memberi izin penelitian.
3. Drs. Muhsin, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
4. Ismiyati, S.Pd. M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
5. Dosen penguji skripsi yang memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
6. Mokh. Izudin, M.Pd, Kepala SMK NU 01 Kendal yang member ijin untuk
mengadakan penelitian di SMK NU 01 Kendal.

vi

7. Siswa-siswi kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal


atas kerjasama dan kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian.
8. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan doa, dorongan, serta bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 2008 dan
semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat dan doa untuk
penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat bermanfaat
bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.

Semarang,

Penyusun

vii

Februari 2013

SARI
Ardiansyah, Hanif. 2013. Faktor faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Muhsin, M.Si. II. Ismiyati,
S.Pd. M.Pd.
Kata Kunci : Disiplin Belajar, Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik
Disiplin belajar merupakan serangkaian perilaku seseorang yang
menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma
kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya
untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa
(intrinsik) maupun dari luar siswa (ekstrinsik). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi disiplin belajar siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 90
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, jadi semua populasi dijadikan
sebagai sampel yaitu 90 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor.
Analisis ini untuk mereduksi data dari variabel yang banyak menjadi sedikit.
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat 5 faktor baru yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa sebesar 66,81% sedangkan sisanya sebesar
33,19% dipengaruhi faktor lain yang tidak ditentukan dalam model ini. Kontribusi
dari masing-masing faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa adalah
sebagai berikut: (a) lingkungan sekolah memiliki kontribusi sebesar 22,73%, (b)
pembelajaran memiliki kontribusi sebesar 13,51%, (c) komunikasi memiliki
kontribusi sebesar 11,19%, (d) kondisi udara dan penglihatan memiliki kontribusi
sebesar 10,07%, dan (e) motivasi dan pola makan memiliki kontribusi sebesar
9,31%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang mempunyai kontribusi
terbesar terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal adalah lingkungan sekolah sebesar 33,19%,
dan faktor dengan kontribusi terkecil adalah motivasi dan pola makan yaitu
sebesar 9,31%. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sekolah perlu
menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan kondusif agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik. Perlunya keikutsertaan orangtua dalam
aktivitas belajar anaknya, dengan memantau, memberi fasilitas belajar,
mendukung, dan memotivasi anaknya dalam meningkatkan disiplin belajar.

viii

Abstract
Ardiansyah, Hanif. 2013. "The Factors which Affect Study Discipline on XII
Grade Office Administration Students in SMK NU 01 Kendal in the Academic
Year of 2012/2013". Final Project. Economics Education Department. Economics
Faculty. Semarang State University. Advisor I: Drs. Muhsin, M.Si. Advisor II:
Ismiyati, S.Pd. M.Pd.
Key Words: Study Discipline, Intrinsic Factors, Extrinsic Factors
Study discipline is a human being's behavior set which shows loyalty and
obedience to the rules and manners because of the self-awareness to do the
objective of the study. There are 2 factors which affect study discipline; they are
students themselves (intrinsic) and other factors (extrinsic). The objective of this
research is to know the factors which affect the study discipline on XII grade
Office Administration students in SMK NU 01 Kendal.
The population of this research were 90 students on XII grade Office
Administration Department students in SMK NU 01 Kendal in the academic year
of 2012/2013. This research was a population research, so all 90 students became
the sample. The techniques of data collection were using documentation and
questionnaire. Next, the technique of data analysis was using factor analysis
which was used to reduce the variables of the data.
The result of factor analysis showed that there were 5 new factors which
affect 60.81% of students study dicipline. Whereas, the other factors which did
not given by this model affect 33.19% of students' study dicipline. The
contribution of each factor was: (a) school atmosphere has 22.73% contribution,
(b) learning activities have 13.51% contribution, (c) communication has 11.19%
contribution, (d) air condition and eyesight have 10.07% contribution, and (e)
motivation and diet have 9.31% contribution.
The conclusion of this research is the factor which dominantly affect XII
grade Office Administration students study discipline in SMK NU 01 Kendal is
the school atmosphere, it contributes up to (33.19%), and the factor which gives
the smallest contribution to students' dicipline study is motivation and diet. It is
suggested that, schools need to make better activities learning. Next, the parents
need to participate and support their children by monitoring, giving learning
facilities, and motivating them to improve their study discipline.

ix

DAFTAR ISI

Hal.
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................

2.1 Kajian Tentang Belajar .................................................................. 8


2.1.1 Pengertian Belajar ............................................................... 8
2.1.2 Prinsip Prinsip Belajar ...................................................... 9
2.1.3 Ciri Ciri Belajar ................................................................ 13
2.2 Kajian Tentang Disiplin Belajar..................................................... 15
2.2.1 Pengertian Disiplin Belajar .................................................. 15
2.2.2 Pentingnya Disiplin .............................................................. 16

2.2.3 Fungsi Disiplin ..................................................................... 17


2.2.4 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ......... 18
2.3 Penelitian yang Relevan ................................................................ 25
2.4 Kerangka Berfikir .......................................................................... 27
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................

30

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 30


3.1.1 Populasi ............................................................................... 30
3.1.2 Sampel ................................................................................. 30
3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 31
3.3 Metode Analisis Instrumen Penelitian .......................................... 37
3.3.1 Validitas Instrumen ............................................................. 38
3.3.2 Reliabilitas Instrumen ......................................................... 41
3.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 42
3.4.1. Metode Dokumentasi ......................................................... 42
3.4.2. Metode Angket atau kuesioner ........................................... 42
3.5 Metode Analisis Data .................................................................... 44
3.5.1 Analisis Faktor .................................................................... 44
3.5.2 Analisis Deskriptif Presentase ............................................. 45
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. . 47
4.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 47
4.1.1. Gambaran Umum SMK NU 01 Kendal ............................. 47
4.1.2. Analisis Faktor ............................................................

49

4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase ............................................ 59


4.2. Pembahasan ................................................................................... 81
BAB 5 PENUTUP........................................................................................... 91
5.1. Simpulan ....................................................................................... 91
5.2. Saran ............................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93
LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

1.1. Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal bulan Juli


September 2012 ........................................................................................

3.1.Jumlah Populasi Penelitian .......................................................................

30

3.2.Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen .............................

40

3.3.Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ......................................................

42

3.4.Kriteria Persentase ....................................................................................

46

4.1.Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK NU 01 Kendal ................

47

4.2.Sarana dan Prasarana SMK NU 01 Kendal ...............................................

48

4.3.Data Siswa SMK NU 01 Kendal 2012/2013 ............................................

49

4.4.Hasil Analisis faktor ..................................................................................

59

4.5.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah .........................................

60

4.6.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul .................................................

61

4.7.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran .........................................................

62

4.8.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah .......................................

64

4.9.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran .......................................

65

4.10. Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum .....................................................

66

4.11. Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas .............................

67

4.12. Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ...................................................

68

4.13. Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru ................................

70

4.14. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan ....................................

71

4.15. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........

72

4.16. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ...............................................

73

4.17. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan ....................................................

75

4.18. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan .............................

76

4.19. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ......................................

77

4.20. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ...................................................

78

4.21. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ...................................................

79

xii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

Hal.

4.1.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah .........................................

61

4.2.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul .................................................

62

4.3.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran .........................................................

63

4.4.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah .......................................

64

4.5.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran .......................................

65

4.6.Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum ........................................................

67

4.7.Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas ................................

68

4.8.Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ......................................................

69

4.9.Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru ....................................

70

4.10. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan ....................................

72

4.11. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........

73

4.12. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ...............................................

74

4.13. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan ....................................................

75

4.14. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan .............................

77

4.15. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ......................................

78

4.16. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ...................................................

79

4.17. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ...................................................

80

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Hal.

2.1.Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................................

xiv

29

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1

Hal.

Data Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal


Tahun Ajaran 2012/2013 .....................................................................

95

Rekapitulasi Presensi Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran


SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2012/2013 .................................... 97

Kisi kisi Angket Uji Coba ...................................................................

98

Angket Uji Coba Penelitian................................................................. 101

Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................... 110

Kisi Kisi Angket Penelitian ................................................................. 112

Angket Penelitian ................................................................................ 115

Analisis Faktor Tahap 1 ...................................................................... 119

Analisis Faktor Tahap 2 ...................................................................... 146

10 Analisis Faktor Tahap 3 ...................................................................... 150


11 Analisis Faktor Tahap 4 ...................................................................... 153
12 Analisis Faktor Tahap 5 ...................................................................... 156
13 Analisis Faktor Tahap 6 ...................................................................... 159
14 Analisis Faktor Tahap 7 ...................................................................... 162
15 Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Fakultas Ekonomi UNNES ...... 164
16 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SMK NU 01 Kendal .. 165
17 Deskriptif Persentase Per Indikator ..................................................... 173
18 ............................................................................................................. 179
19 ............................................................................................................. 180

xv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kehidupan
masyarakat telah membawa pengaruh bagi dunia pendidikan agar segera
melakukan berbagai upaya penyesuaian untuk mampu menyiapkan siswa dalam
menghadapi berbagai tantangan. Usaha meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia dewasa ini mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya peningkatan sarana prasarana pendidikan, profesionalisme tenaga
pendidik, maupun peningkatan mutu siswa. Salah satu bentuk peningkatan mutu
siswa yaitu ditetapkannya batas minimal kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN)
yang terus meningkat tiap tahunnya. Menurut Republika edisi 11 Maret 2012,
siswa harus mencapai angka minimal 5,5 untuk semua mata pelajaran agar dapat
lulus ujian. Adanya hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu siswa.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan tidak akan terlaksana tanpa adanya proses belajar yang
berkesinambungan, dengan proses belajar seseorang akan berupaya, bersikap dan

bertindak lebih baik. Hal ini selaras dengan pendapat Rifai (2011:82)
yang menyimpulkan bahwa:
Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang
mampu memahami bahwa aktivitas belajar memegang peranan penting
dalam proses psikologis.
Seorang

siswa

yang

mempunyai

kebiasaan

belajar

yang

baik

dimungkinkan mempunyai disiplin belajar yang baik pula. Siswa yang memiliki
disiplin akan menunjukkan ketaatan dan keteraturan terhadap perannya sebagai
seorang siswa yaitu belajar secara terarah dan teratur. Pada akhirnya siswa yang
berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya.
Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus
dimiliki oleh siswa. Tuu (2004:93) menyatakan pencapaian hasil belajar yang
baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik,
juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin
individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik.
Disiplin sangatlah diperlukan bagi setiap orang, dimanapun dan kapanpun.
Hal tersebut dikarenakan disiplin menentukan kelancaran seseorang di dalam
menggapai tujuannya. Permasalahan disiplin jika dikaitkan dengan dunia
pendidikan, maka disiplin tersebut akan menentukan bagaimana proses
pembelajaran di lingkungan pendidikan berjalan dengan baik. Menurut Rifai
(2011:97) mengambil kesimpulan bahwa:
Faktor faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil
belajar siswa adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal
mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis,
seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti

kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Beberapa faktor eksternal


seperti antar lain variasi dan tingkat kesulitan materi (stimulus) yang
dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan
budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil
belajar.
Proses pembelajaran siswa terdapat hal-hal yang mempengaruhi disiplin
belajar. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar menurut
Suradi (2011) dijelaskan sebagai berikut:
Faktor faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah faktor intrinsik
dan faktor ekstrinsik. Faktor yang pertama yaitu faktor instrinsik, meliputi
faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan
kemampuan kognitif. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor
fisiologis antara lain pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani,
kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang diderita. Faktor yang kedua
yaitu faktor ekstrinsik meliputi faktor non-sosial, seperti keadaan udara,
waktu, tempat dan peralatan maupun media yang dipakai untuk belajar.
Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar dan disiplin belajar, artinya faktor-faktor tersebut selain
mempengaruhi

disiplin

belajar

siswa,

masing-masing

faktorpun

saling

berhubungan satu sama lain. Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu berkaitan
dengan disiplin belajar siswa kelas XII SMK NU 01 Kendal.
Sebagian besar mata pelajaran di Jurusan Administrasi Perkantoran
merupakan pelajaran praktek. Berbagai macam pelajaran tersebut harus
dituntaskan siswa sebelum melanjutkan kompetensi yang lebih tinggi,
dikarenakan setiap pelajaran satu dengan yang lain masih saling berkaitan dan
berkelanjutan.
SMK NU 01 Kendal merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
yang berada di Kabupaten Kendal. Salah satu jurusan di SMK ini adalah
Administrasi Perkantoran dan terbagi dalam 8 kelas, dengan jumlah masing-

masing 3 kelas untuk kelas X dan XI, serta kelas XII berjumlah 2 kelas. Jurusan
Administrasi Perkantoran mempunyai ruang praktek dalam kondisi yang cukup
baik untuk digunakan siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan di dalam ruang
praktek yang digunakan dalam kegiatan administrasi perkantoran juga sudah ada,
seperti filling cabinet dan mesin ketik, namun belum mencukupi untuk semua
siswa Jurusan Administrasi Perkantoran. Kondisi tersebut menghambat siswa dan
guru dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terutama yang berkaitan dengan
Administrasi Perkantoran masih monoton, karena sebagian guru belum
memanfaatkan media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
Proses belajar dengan kondisi sekolah, guru dan siswa yang cukup baik,
seharusnya mampu mewujudkan disiplin belajar yang baik pula, namun pada
observasi awal tidak menunjukkan hasil yang demikian. Hal ini dapat dilihat pada
keseharian siswa di sekolah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian
siswa terlihat masih belum mematuhi tata tertib maupun peraturan yang telah
dibuat, baik dari cara berpakaian yang kurang sesuai, maupun cara
berperilakunya. Proses pembelajaran juga menunjukan siswa kurang begitu
memperhatikan saat pembelajaran dilaksanakan, tidak semua siswa mengerjakan
tugas yang diberikan. Setiap pelajaran juga terkadang terlihat ada siswa yang tidak
masuk atau terlambat. Hal tersebut dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 2.1. Tabel Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal


bulan Juli - September 2012
Bulan
No.
Kelas
Ketidakhadiran
Juli
Agustus
September
1
XII AP 1
Sakit
12
13
19
Ijin
5
5
6
Alfa
5
5
12
Terlambat
14
17
15
2
XII AP 2
Sakit
13
26
23
Ijin
12
6
8
Alfa
11
9
10
Terlambat
19
19
15
( Sumber : Daftar Rekap Presensi Siswa Bulan Juli September 2012)
Tidak sedikit siswa yang kurang menyadari pentingnya disiplin belajar.
Peraturan-peraturan juga telah dibuat untuk mengatur tingkah laku siswa, namun
melihat berbagai hal di atas, maka penulis tertarik ingin meneliti mengenai faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII di SMK NU
01 Kendal. Diharapkan dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengarui
disiplin belajar, maka disiplin belajar siswa akan baik, dan pada akhirnya
pembelajaran maupun hasil belajar siswa akan lebih baik pula.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran
2012/2013.

1.2. Rumusan Masalah


Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa sajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran
di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013?

1.3. Tujuan Penelitian


Meninjau dari permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran
2012/2013.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Praktis
1. Bagi Sekolah
Masukan bagi pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas hasil
belajar siswanya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin belajar siswa.
2. Bagi Guru
Memberikan sumbangan bagi pihak guru dalam usaha meningkatkan hasil
belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar.
3. Bagi Siswa
Memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha meningkatkan prestasi
belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi displin belajar siswa terutama tentang kondisi dalam diri


siswa yang meliputi bakat, minat dan motivasi, serta lingkungan yang
mempengaruhi hasil belajarnya.
1.4.2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan penelitian
selanjutnya dengan menambah variabel lain yang berhubungan dengan
usaha mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, hasil penelitian ini juga
dapat dijadikan rujukan untuk penelitian sejenisnya.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Tentang Belajar


2.1.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Setiap orang, baik disadari maupun tidak selalu melaksanakan aktivitas
belajar. Kegiatan harian yang dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
kembali akan selalu diwarnai oleh aktivitas belajar. Belajar membuat manusia
dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Berikut ini
adalah definisi belajar menurut beberapa ahli.
a. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan
belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang (Rifai, 2011:82).
b. Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to
listen, and to follow direction (Harold Spears dalam Sardiman, 2011:20).
Artinya belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri,
mendengar, dan mengikuti petunjuk.
c. Belajar merupakan aktvitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan pelatihan atau pengalaman
pengalaman (Baharuddin, 2008:12).

d. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan


serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2011:20).
Berdasarkan

beberapa

pengertian

tentang

belajar

di

atas

yang

dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk mengadakan perubahan dalam dirinya
secara keseluruhan baik berupa pengalaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku
sebagai akibat dari latihan serta interaksi dengan lingkungannya.

2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar


Prinsip-prinsip belajar adalah hal-hal yang sangat penting yang harus ada
dalam suatu proses belajar dan pembelajaran (Darsono, 2000:26). Prinsip-prinsip
tersebut jika diabaikan akan membuat semua hal yang berhubungan dengan proses
belajar menjadi terhambat, dan pada akhirnya pencapaian hasil belajar tidak
optimal. Prinsip-prinsip belajar diantaranya adalah:
a. Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal
suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif seperti sakit
akan mengganggu proses belajar. Demikian pula kondisi psikologis yang
kurang baik seperti gelisah, tertekan merupakan kondisi awal yang tidak
menguntungkan bagi kelancaran belajar siswa.
b. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.
Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks sangat membutuhkan
perhatian dari siswa yang belajar. Siswa dapat memperoleh hasil belajar
yang baik jika siswa mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya. Bahan pelajaran jika tidak menjadi perhatian siswa, maka
timbullah kebosanan yang mengakibatkan siswa malas belajar.

10

c. Motivasi
Motivasi siswa dalam belajar terkadang sangat tinggi, terkadang tidak
timbul sama sekali. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik
dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya dalam
mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam
belajar akan memberi dampak kurang baik pula bagi prestasi belajarnya.
d. Keaktifan Siswa
Siswa merupakan subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena
itu siswa harus aktif dan tidak boleh pasif. Siswa harus mampu mencari,
menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan
bantuan Guru. Siswa harus dipandang sebagai makhluk yang dapat diajar
dan mampu belajar. Dengan pandangan ini seyogyanya guru
membelajarkan siswa sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa betulbetul terwujud.
e. Mengalami sendiri
Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri akan memberikan hasil
belajar yang lebih bermakna dan pemahaman yang lebih mendalam.
Prinsip mengalami sendiri diartikan bahwa siswa tidak hanya tahu secara
teoritis, tetapi juga secara praktis. Prinsip ini akan terwujud jika guru
harus melakukan pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami
sendiri, misalnya dengan metode inquiri, dan eksperimen.
f. Pengulangan
Di dalam mempelajari materi sampai taraf insight siswa perlu membaca,
berfikir, mengingat dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan
latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga
materi makin mudah diingat. Pengulangan ini dapat terlaksana jika guru
dapat mendorong siswa supaya melakukan pengulangan, misalnya
dengan memberikan pekerjaan rumah atau tugas.
g. Materi pelajaran yang menantang
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu terhadap
suatu persoalan. Rasa ingin tahu akan timbul apabila materi pelajaran
yang dihadapi siswa bersifat menantang atau problematis. Oleh karena
itu guru hendaknya sering memberikan materi yang problematis untuk
merangsang rasa ingin tahu siswa yang pada akhirnya membuat anak
aktif belajar.
h. Balikan dan Penguatan
Balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun
bagi guru. Dengan balikan siswa mengetahui sejauh mana
kemampuannya dalam suatu hal. Balikan ini juga berharga bagi guru
untuk menentukan remedial teaching. Penguatan adalah suatu tindakan
yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil
melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa
akan mengulangi perbuatan yang sudah baik.

11

i. Perbedaan Individual
Masing-masing siswa mempunyai karakteristik, baik dilihat dari segi
fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini menuntut adanya
perbedaan perlakuan antara siswa yang satu dengan yang lain. Dalam hal
ini seorang guru harus mampu membuat strategi pengajaran terutama
dalam hal pemilihan metode yang disesuaikan dengan kemampuan siswa
dalam belajar (Darsono, 2000:26-29).
Hal senada pendapat lain bahwa prinsip belajar itu adalah sebagai berikut:
a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para
siswa.
c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi,
terutama motivasi dari dalam/ dasar kebutuhan/ kesadaran atau intrinsic
motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan
rasa tertekan dan menderita.
d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan
kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam
rangka menentukan isi pelajaran.
f. Belajar dapat melakukan tiga cara, yaitu :
1) Diajar secara langsung
2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengamatan langsung (seperti anak
belajar berbicara, sopan santun, dan lain-lain)
3) Pengenalan dan atau peniruan
g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih
efektif mampu membina sikap, ketrampilan, cara berfikir kritis dan
lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi
kemampuan belajar yang bersangkutan.
i. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik
untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
j. Belajar sedapat mungkin dirubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas,
sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau
mengalaminya sendiri (Sardiman, 2011:24-25).
Hal senada pendapat lain juga tentang prinsip belajar itu adalah sebagai
berikut:
a. Peranan Penguatan dan Hukuman
1) Penguatan (reinforcement)
Penguatan merupakan unsur penting di dalam belajar karena
penguatan itu akan memperkuat perilaku. Demikian pula penguat

12

(reinforces) merupakan peristiwa yang dapat memperkuat respon.


Berikut dideskripsikan secara ringkas tentang penguat.
a) Penguatan positif dan negatif
Menyampaikan kata bagus setelah siswa merespon pertanyaan
tertentu, atau memperhatikan anak yang bekerja sungguh
sungguh, merupakan stimulus yang dinilai positif, sedangkan
apabila suatu peristiwa yang dinilai negatif itu diganti atau tidak
diteruskan setelah adanya respon tertentu, maka akan memperkuat
respon yang mendahului pergantian peristiwa yang tidak
menyenangkan, dengan kata lain penguat yang melepaskan diri
dari situasi tidak menyenangkan disebut penguat negatif.
b) Penguatan primer dan sekunder
Penguat primer merupakan penguat yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan fisik, seperti makanan, air, udara, dan
sejenisnya. Pemenuhan kebutuhan fisik itu dapat digunakan untuk
memperkuat perilaku, terutama perilaku organisme yang lebih
rendah. Penguat sekunder merupakan penguat yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan non-fisik, seperti pujian, uang,
bintang tanda jasa, dan sejenisnya.
2) Hukuman
Konsekuensi yang tidak memperkuat, atau memperlemah, perilaku
disebut hukuman. Hukuman ini dimaksudkan untuk memperlemah
atau meniadakan perilaku tertentu dengan cara menggunakan
kegiatan yang tidak diinginkan.
b. Kesegaran pemberian penguatan
Penguatan yang diberikan segera setelah perilaku muncul, akan
menimbulkan efek terhadap perilaku yang jauh lebih baik,
dibandingkan dengan pemberian penguatan yang diulur-ulur waktunya.
c. Jadwal pemberian penguatan (schedule of reinforcement)
Penguatan berantara dapat diberikan dengan menggunakan jarak waktu
(time interval) antar penguatan secara bervariasi. Guru menggunakan
jadwal jarak waktu (interval schedule) dalam memberikan penguatan.
Variasi lain dari jadwal pemberian penguatan dapat berbentuk jadwal
perbandingan tetap (fixed-ratio schedule) atau jadwal perbandingan
berubah (variable-ratio schedule), dan jadwal jarak waktu tetap (fix
ratio schedule) atau jadwal jarak waktu berubah (variable ratio
schedule).
d. Peranan stimulus yang mendahului respon
1) Petunjuk
Petunjuk dinamakan stimulus anteseden karena memberikan
informasi kepada setiap orang mengenai perilaku apa yang akan
memperoleh hadiah dan perilaku apa yang akan mendapatkan
hukuman.

13

2) Diskriminasi
Diskriminasi dilakukan dengan cara menggunakan petunjuk, tanda,
atau informasi untuk mengetahui kapan suatu perilaku akan
memperoleh penguatan.
3) Generalisasi
Generalisasi pada setiap orang tidak dapat berlangsung begitu saja.
Biasanya apabila program manajemen perilaku berhasil
diperkenalkan di lingkungan tertentu, perilaku seseorang itu tidak
secara otomatis akan menjadi baik di lingkungan yang lain (Rifai,
2011:120-124).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai prinsip-prinsip belajar,
dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yang baik adalah adanya
kesiapan dari awal, motivasi yang baik (internal maupun eksternal), keaktifan
siswa (di kelas ataupun di rumah), dan adanya pengulangan baik yang diberikan
oleh guru maupun inisiatif dari siswa itu sendiri. Prinsip prinsip belajar harus
benar-benar dipahami, hal ini dikarenakan menunjang faktor keberhasilan belajar
yang ingin dicapai baik oleh siswa maupun tujuan pembelajaran.

2.1.3. Ciri-ciri Belajar


Proses belajar yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan tersebut, siswa perlu memahami ciri-ciri
belajar yang baik. Ciri-ciri belajar yang baik diantaranya adalah:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti, bahwa hasil belajar dapat diamati dari tingkah laku,
yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil
belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
atau tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah laku tersebut tidak akan
terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat
potensial.

14

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.


e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008:15-16).
Hal senada pendapat lain bahwa ciri-ciri belajar yang baik adalah sebagai
berikut:
a. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu
perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya
bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi,
perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam
keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian
belajar. Hal ini disebabkan karena individu yang bersangkutan tidak
menyadari akan perubahan itu.
b. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi
akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang
anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak
menulis menjadi dapat menulis.
c. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan
tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin
banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang
bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya,
perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan
sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam
pengertian belajar.
d. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara
Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk
beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan
sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian
belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap
atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar
akan bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam
memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus
dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau
dilatih.

15

e. Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah


Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah
laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar
mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat
dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang
dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan
senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkan.
f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan,
dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah belajar naik sepeda,
maka perubahan yang paling tampak adalah dalam ketrampilan naik
sepeda itu. Ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti
pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis
sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki
sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan
sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan
aspek lainnya (Djamarah, 2002:15-17).
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa ciri-ciri belajar adalah ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku yang relatif permanen, perubahan tersebut terjadi secara sadar,
bersifat positif dan terarah, dan perubahan tersebut tidak hanya dapat dilihat pada
saat proses belajar saja, karena perubahan ini bersifat potensial.

2.2. Kajian Tentang Disiplin Belajar


2.2.1. Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin
merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada
kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai

16

kurang optimal terutama dalam belajar. Berikut adalah pendapat disiplin menurut
para ahli.
a. Disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau
masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap
peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang
muncul dari dalam hatinya (Rachman dalam bukunya Tuu, 2004:32).
b. Disiplin adalah satu aspek kehidupan yang mesti wujud dalam
masyarakat. Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian berat dari semua
pihak sama ada di sekolah atau di luar sekolah (Zainal, 2009:2).
c. Disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa,
dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah
tercapai (Sanjaya, 2005:9).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian perilaku
seseorang yang menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib
norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam
dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan.
2.2.2. Pentingnya Disiplin
Perilaku disiplin sangatlah diperlukan oleh siapapun, dimanapun dan
kapanpun, begitu juga siswa yang harus disiplin dalam mentaati tata tertib
sekolah, ketaatan dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas dan disiplin
dalam belajar di rumah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berikut
pendapat-pendapat para ahli mengenai pentingnya disiplin.

17

a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan
sekolah pada umumnya akan terganggu optimalisasi potensi dan
prestasinya.
b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan kelas menjadi kurang
kondisif bagi kegiatan pembelajaran.
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan
norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anakanaknya dapat menjadi individu yang teratur, tertib dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan
kelak ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan,
kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang
(Tuu, 2004:37).
Hal senada pendapat lain bahwa pentingnya disiplin adalah sebagai
berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan.
c. Menjadi cara untuk menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan siswa
terhadap lingkungannya.
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu
lain.
e. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
g. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif, dan
bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
h. Kebiasaan yang baik itu menyebabkan ketenangan jiwa dan
lingkungannya (Rachman dalam Tuu, 2004:35-36).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai pentingnya disiplin,


dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin sangatlah penting dan dibutuhkan oleh
setiap siswa. Berbagai manfaat disiplin belajar bagi siswa sangatlah terlihat,
terutama disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan
tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa meraih kesuksesan
dalam belajar.

18

2.2.3. Fungsi Disiplin


Disiplin belajar yang diterapkan berulang-ulang akan memberikan
kebiasaan yang baik bagi siswa. Berbagai macam fungsi disiplin belajar dapat
bermanfaat bagi kehidupan siswa maupun orang-orang disekitarnya. Beberapa
fungsi disiplin antara lain:
1. Menata kehidupan bersama
Disiplin mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau
dalam masyarakat. Hubungan atara satu dengan yang lainnya akan
menjadi baik dan lancar dengan adanya disiplin.
2. Membangun kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik akan sangat berpengaruh pada
kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh
kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang,
tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih kepribadian
Kepribadian yang tertib, teratur, taat, dan patuh perlu dibiasakan serta
dilatih.
4. Pemaksaan
Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.
5. Hukuman
Sanksi disiplin berupa hukuman tidak boleh dilihat hanya sebagai cara
untuk menakut-nakuti atau untuk mengancam supaya orang tidak berani
berbuat salah. Ancaman atau hukuman sangat penting karena dapat
memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan
mematuhinya.
6. Mencipta lingkungan kondusif
Peraturan sekolah yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik,
memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran (Tuu, 2004:3844).

19

2.2.4. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar


Permasalahan disiplin belajar siswa biasanya tampak jelas dari
menurunnya kinerja akademik atau hasil belajarnya. Permasalahan-permasalahan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, pada umumnya berasal dari faktor
intern yaitu dari siswa itu sendiri maupun faktor ekstern yang berasal dari luar.
Beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin adalah sebagai berikut:
a. Kesadaran diri, berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin
dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain
kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya disiplin.
b. Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas
peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai
kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan
dan kemauan diri yang kuat.
c. Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan
membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan
diajarkan.
d. Hukuman, sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan
yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan
harapan (Tuu, 2004:48-49).
Hal senada pendapat lain bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
belajar adalah sebagai berikut:
a. Teladan
Teladan yang ditunjukkan guru-guru, kepala sekolah maupun atasan
sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Dalam disiplin belajar,
siswa akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan
daripada dengan apa yang mereka dengar.
b. Lingkungan berdisiplin
Seseorang yang berada di lingkungan berdisiplin tinggi akan
membuatnya mempunyai disiplin tinggi pula. Salah satu ciri manusia
adalah kemampuannya beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan
potensi adaptasi ini, ia dapat mempertahankan hidupnya.
c. Latihan berdisiplin
Disiplin seseorang dapat dicapai dan dibentuk melalui latihan dan
kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara berulang-ulang dan
membiasakannya dalam praktik kehidupan sehari-hari akan membentuk
disiplin dalam diri siswa (Tuu, 2004:49-50).

20

Hal senada menurut pendapat Suradi (2011) bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor eksterinsik
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, waktu, tempat dan peralatan
maupun media yang dipakai untuk belajar.
Pendapat lain menyatakan bahwa:
Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah lingkungan
alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,
sinar yang tidak terlalu silau/ kuat, atau tidak terlalu lemah/ gelap,
suasana yang sejuk dan senang. Kedua yaitu faktor instrumental, yaitu
perangkat belajar yang dapat digolongkan menjadi dua macam.
Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas
belajar dan lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku dan lain sebagainya. Faktor materi
pelajaran termasuk dalam lingkungan nonsosial yang terakhir. Faktor
ini hendaknya disesuaikan dengan perkembangan siswa, begitu juga
dengan metode mengajar guru (Baharuddin, 2008:27-28).
Lingkungan nonsosial dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,
meliputi keadaan ruang belajar dan peralatan mengajar. Keadaan ruang
belajar dijabarkan menjadi kondisi udara yang baik, pencahayaan yang
cukup, dan keadaan ruang belajar yang nyaman. Peralatan mengajar dapat
dibedakan menjadi keadaan ruang kelas, fasilitas di dalam ruang kelas,
kurikulum dan peraturan yang telah dibuat.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Pendapat lain menyatakan bahwa:
1) Lingkungan Sosial Sekolah
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan temanteman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa.
Hubungan yang harmonis antar ketiganya dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang

21

simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi


dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
2) Lingkungan Sosial Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh,
banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar
yang kebetulan belum dimilikinya.
3) Lingkungan Sosial Keluarga
Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap
aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua,
anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa
melakukan aktivitas belajar dengan baik (Baharuddin, 2008:26-27).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa lingkungan sosial mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Hubungan
yang baik antar lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari guru, dengan
teman teman sekelas, serta administrasi mampu memberikan dorongan
yang baik bagi siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sosial
masyarakat merupakan lingkungan dimana siswa berinteraksi dengan
warga sekitar rumahnya. Siswa harus dapat membatasi diri dari pengaruh
lingkungan yang buruk. Lingkungan sosial yang terakhir berasal dari
keluarga, peran serta orangtua dalam proses belajar anaknya sangatlah
dibutuhkan. Aturan aturan yang ada di dalam lingkungan keluarga
hendaknya dilaksanakan dengan baik guna menjalin hubungan yang baik
antar anggota keluarga.
2. Faktor instrinsik
a. Faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan
kemampuan kognitif.

22

Pendapat lain mengatakan bahwa:


Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu
(Baharuddin, 2008:24). Seseorang yang tidak mempunyai minat untuk
belajar dapat membuat gairah ataupun semangat belajar yang kurang.
Munculnya minat belajar yang baik biasanya akan disertai dengan
aktivitas belajar yang baik pula.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan
mendukung kelancaran proses belajar siswa. Minat belajar siswa dapat
ditunjukkan dengan perasaan senang pada suatu pelajaran, perhatian
siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa terhadap pelajaran, dan
kesadaran siswa untuk belajar.
Motivasi adalah keseluruhan daya gerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011:75).
Motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Menurut Sardiman (2011:89), motivasi intrinsik adalah
motif motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
Menurut Sardiman (2011:83) ciri-ciri motivasi adalah tekun
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat

23

terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja sendiri, cepat


bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya,
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, dan senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal.
Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut
kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan
pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan
(Djamarah, 2002:168).
Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang
menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau
berdasarkan kesan kesan yang diperoleh dari masa lampau
(Djamarah, 2002:169). Mengingat di dalam aktivitas belajar dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara
mempelajari kembali (review) materi-materi yang telah dipelajari.
Menurut Bloom dalam Purwanto (2008:43-47) kemampuan
kognitif dibagi menjadi enam. Rincian ini dapat disebutkan sebagai
berikut:
1. Pengetahuan hafalan (knowledge)
Knowledge adalah tingkat kemampuan yang hanya meminta
responden atau testee untuk mengenal atau mengetahui
adanya konsep, fakta, atau istilah-istilah tanpa harus
mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya.
Dalam hal ini testee dituntut untuk menyebutkan kembali
(recall) atau menghafal saja.
2. Pemahaman (komprehensi)
Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan
tastee mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta
yang diketahuinya.

24

3. Aplikasi (penerapan)
Dalam tingkatan ini, responden dituntut kemampuannya
untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah
diketahuinya dalam suatu situasi yang baru baginya.
4. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan)
Tingkat kemampuan untuk menganalisis atau menguraikan
suatu integritas
atau suatu situasi tertentu ke dalam
komponen komponen atau unsur pembentuknya.
5. Sintesis
Sintesis adalah penyatuan unsur unsur atau bagian bagian
ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh. Berfikir sintesis
merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih
kreatif.
6. Evaluasi (menilai)
Dengan kemampuan ini responden diminta untuk membuat
penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu.
b. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain
pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, kekurangan gizi, kurang
tidur dan sakit yang diderita.
Pendapat lain mengatakan bahwa:
Faktor-faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan
menjadi dua macam. Pertama keadaan tonus jasmani keadaan
tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi belajar
seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Cara
menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah: (1) Menjaga pola
makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh; (2) Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan
sehat; (3) Istirahat yang cukup dan sehat kedua, keadaan fungsi
jasmani/fisiologis.
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada
tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama
pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Pancaindra
yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata
dan telinga (Baharuddin, 2008:19).
Dalam penelitian ini, kondisi fisiologis dikategorikan menjadi dua,
yaitu kondisi fisik dan fungsi jasmani. Kondisi fisik siswa yang baik dapat

25

memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar. Kondisi fisik yang


dimaksud di atas dapat diperoleh dengan menjaga pola makan, rajin
berolahraga, dan dengan istirahat yang cukup. Fungsi jasmani yang diteliti
lebih kepada fungsi pancaindera yang digunakan dalam aktivitas belajar,
dalam hal ini adalah mata dan telinga.
Hal senada menurut pendapat Zainal (2009:2) menyimpulkan ada banyak
faktor yang menyebabkan siswa melakukan perbuatan perbuatan tidak disiplin,
faktor faktor ini lazimnya dikelompokkan kepada faktor sekolah dan faktor luar
sekolah seperti persekitaran, keluarga, pengaruh rekan sebaya dan lain
sebagainya.
Berdasarkan

pendapat

para

ahli

mengenai

faktor-faktor

yang

mempengaruhi disiplin belajar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor


faktor yang mempengaruhi disiplin belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor intrinsik (faktor yang terdapat pada diri siswa) dan faktor ekstrinsik (faktor
yang terdapat diluar diri siswa).
2.3. Penelitian yang Relevan
1. Atifah, Nur (2006) dengan judul Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan
Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah
Negeri Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006, menunjukkan
hasil hubungan disiplin yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan
siswa dalam kategori tinggi, terbukti sebanyak 74,5% siswa mempunyai
tingkat kedisiplinan yang tinggi selebihnya 19,1% dengan kedisiplinan

26

sangat

tinggi

pelanggarannya,

dan

6,4%

dalam

kategori

rendah.

Dilihat

tingkat

sebanyak 48,9% siswa tidak melakukan pelanggaran,

23,4% melakukan 1 kali, selabihnya melakukan 2-5 kali pelanggaran.


Prestasi belajar sosiologi yang dicapai siswa dalam kategori cukup, terbukti
dari 46,8% siswa memperoleh nilai 70-80 dalam kategori cukup, 27,7%
siswa memperoleh nilai kurang dari 70 dalam kategori kurang dan 25,5%
dengan nilai antara 80-90 dalam kategori

baik. Hasil analisis regresi

diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,18 > Ftabel (4,06) pada taraf kesalahan 5%
dengan dk = 1 dan dk = 45, sehingga Ho ditolak, yang berarti ada hubungan
yang signifikan antara tingkat kedisiplinan dengan prestasi belajar sosiologi
yang dicapai siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu
Tegal.
2. Khafid, Muhammad dan Suroso (2007) dengan judul Pengaruh Disiplin
Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi,
menunjukkan hasil analisis deskriptif persentase dan analisis statistik yang
telah dilaksanakan, maka dapat dirumuskan pokok-pokok simpulan hasil
penelitian sebagai berikut: (1) Disiplin belajar siswa dalam kategori tinggi
dengan presentase 77,25% dan lingkungan keluarga dalam kategori baik
dengan presentase 71,02%, (2) Secara simultan disiplin belajar dan
lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar
14,8% dan sisanya sebesar 85,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diungkap dalam penelitian ini, dan (3) Pengaruh disiplin belajar terhadap

27

hasil belajar siswa adalah sebesar 8,17% sedangkan besarnya pengaruh


lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa adalah 8,76%.
3. Zainal, Khalim. dan Wan Zulkifli Wan Hassan (2009) dengan judul
Pendekatan Islam dalam Mengangani Masalah Disiplin Tegar dalam
Kalangan Pelajar Sekolah menunjukkan dari 50 siswa Malaysia yang
diteliti, 10 diantaranya mengalami masalah disiplin yang serius. Kesalahan
disiplin yang kerap dilakukan oleh 10 siswa tersebut adalah: Menghisap
rokok, bergaduh dengan menggunakan senjata berbahaya, vandalism, biadap
terhadap guru, datang terlambat ke sekolah, ponteng kelas, dan buli.
Analisis faktor yang menyebabkan siswa terus mengulangi tingkah laku
tidak berdisiplin di sekolah adalah 80% pengajaran guru terlalu
membosankan, 90% guru bersifat perkauman (kedaerahan), 85% kurang
puas akan tindakan guru yang selalu menyalahkan siswa, 90% karena
pengaruh teman sebaya, 100% karena pengaruh keluarga yang kurang
peduli kepada anaknya.
2.4. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku.
Perubahan perilaku yang didapat melalui belajar bersifat permanen yang akan
bertahan relatif lama. Kegiatan belajar mengajar yang baik berasal dari disiplin
belajar yang baik pula, sebaliknya apabila disiplin belajar tidak dioptimalkan
maka akan timbul masalah disiplin.
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin

28

merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada
kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai
kurang optimal terutama dalam belajar. Penelitian ini akan dianalisis dalam
beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin belajar berdasarkan teori yang ada
dan kondisi dilapangan. Faktor-faktor tersebut antara lain: ketaatan terhadap tata
tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam
mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di
rumah. Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat
kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin
sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena
perilaku yang baik (Tuu, 2004:93).
Adapun alur atau kerangka berfikir dalam penelitian Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat
digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

29
1. Faktor Psikologis
a. Minat
1) Perasaan senang (X1)
2) Perhatian (X2)
3) Konsentrasi (X3)
4) Kesadaran (X4)
b. Motivasi
1) Tekun menghadapi tugas (X5)
2) Ulet menghadapi kesulitan (X6)
3) Senang memecahkan soal (X7)
c. Kemampuan kognitif
1) Pengetahuan hafalan (X8)
2) Pemahaman (X9)
3) Penerapan atau aplikasi (X10)
4) Analisis (X11)
5) Sintesis (X12)
6) Evaluasi (X13)

2. Faktor Fisiologis
a. Kondisi fisik
1) Pola makan (X14)
2) Olah raga (X15)
3) Waktu istirahat (X16)
b. Fungsi jasmani
1) Penglihatan (X17)
2) Pendengaran (X18)

1. Lingkungan Sosial
a. Sekolah
1) Hubungan dengan guru (X19)
2) Administrasi sekolah (X20)
3) Hubungan dengan teman sekolah (X21)
b. Masyarakat
1) Teman bergaul (X22)
2) Aktivitas di lingkungan masyarakat (X23)
c. Keluarga
1) Hubungan dengan keluarga (X24)
2) Dukungan dari orangtua (X25)
3) Aturan keluarga (X26)

2. Lingkungan Nonsosial
a. Keadaan Ruangan belajar
1) Kondisi udara (X27)
2) Pencahayaan (X28)
3) Sejuk dan tenang (X29)
b. Peralatan belajar
1) Gedung sekolah (X30)
2) Alat-alat praktik (X31)
3) Kurikulum (X32)
4) Peraturan sekolah (X33)

Sumber: Suradi (2011) dengan modifikasi


Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Disiplin
Belajar

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.

Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1. Populasi Penelitian


Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian,
yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui (Gulo, 2004:76).
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa Jurusan Administrasi
Perkantoran kelas XII di SMK NU 01 Kendal yang berjumlah 90 siswa.
Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian
No

Kelas

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

XII AP1

42

45

XII AP2

41

45

83

90

Jumlah

Sumber: Daftar Nama Siswa Kelas XII-AP Tahun 2012/2013

3.1.2. Sampel Penelitian


Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Jumlah subjek yang besar, dapat diambil antara
15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi, 2006:133-134).

30

31

Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran yang berjumlah 90 terdiri dari 2


kelas. Berdasarkan penjelasan di atas, jumlah populasi adalah sebanyak 90 siswa,
sehingga semua populasi dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 90 siswa.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Variabel pada analisis faktor tidak
dikelompokkan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya sebagai
penggantinya seluruh set hubungan interdependent antar variabel diteliti
(Supranto, 2004:113).
1. Kondisi Psikologis
a. Minat
1) Perasaan Senang (X1)
Perasaan senang yang dimaksud adalah perasaan senang siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal ketika pelajaran
dimulai.
2) Perhatian (X2)
Perhatian yang dimaksud adalah perhatian siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.
3) Konsentrasi (X3)
Konsentrasi yang dimaksud adalah konsentrasi siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.

32

4) Kesadaran (X4)
Kesadaran yang dimaksud adalah rasa sadar untuk belajar, sadar akan
pentingnya belajar yang ada pada diri siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
b. Motivasi
1) Tekun Menghadapi Tugas (X5)
Tekun menghadapi tugas yang dimaksud adalah keseriusan siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam
mengerjakan tugas.
2) Ulet Menghadapi Kesulitan (X6)
Ulet menghadapi kesulitan yang dimaksud adalah sikap pantang
menyerah siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal didalam mengerjakan tugas.
3) Senang Memecahkan Soal (X7)
Senang memecahkan soal yang dimaksud adalah sikap siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam mencari
soal soal untuk belajar.
c. Kemampuan Kognitif
1) Pengetahuan Hafalan (X8)
Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah kemampuan menghafal yang
dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal.

33

2) Pemahaman (X9)
Pemahaman yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam
memahami materi yang diajarkan.
3) Penerapan atau Aplikasi (X10)
Penerapan atau aplikasi yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki
siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
dalam memahami materi yang diajarkan dalam menerapkan materi untuk
mengerjakan tugas.
4) Analisis (X11)
Analisis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam memahami soal soal.
5) Sintesis (X12)
Sintesis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam membagi waktu
untuk belajar.
6) Evaluasi (X13)
Evaluasi yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyimpulkan
materi pelajaran.

34

2. Kondisi Fisiologis
a. Kondisi fisik
1) Pola makan (X14)
Pola makan yang dimaksud adalah pola makan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Olahraga (X15)
Olahraga yang dimaksud adalah rutinitas olahraga yang dilakukan siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
3) Waktu Istirahat (X16)
Waktu istirahat yang dimaksud adalah waktu yang digunakan untuk
beristirahat oleh siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK
NU 01 Kendal.
b. Fungsi Jasmani
1) Penglihatan (X17)
Penglihatan yang dimaksud adalah kemampuan melihat atau kemampuan
indera penglihat yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Pendengaran (X18)
Pendengaran yang dimaksud adalah kemampuan mendengarkan atau
kemampuan indera pendengar yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

35

3. Lingkungan Sosial
a. Lingkungan sekolah
1) Hubungan dengan guru (X19)
Hubungan dengan guru yang dimaksud adalah hubungan atau komunikasi
antara siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal dengan guru.
2) Administrasi sekolah (X20)
Administrasi yang dimaksud adalah ketepatan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyelesaikan
urusan administrasi sekolahnya.
3) Hubungan dengan teman sekolah (X21)
Hubungan dengan teman sekolah yang dimaksud adalah hubungan antara
siswa dengan siswa yang lain dalam satu kelas maupun teman yang
berbeda kelas di SMK NU 01 Kendal.
b. Lingkungan masyarakat
1) Teman Bergaul (X22)
Teman bergaul yang dimaksud adalah teman bergaul di lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Aktivitas di Lingkungan Masyarakat (X23)
Aktivitas siswa di lingkungan masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas
siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal di
lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal.

36

c. Lingkungan keluarga
1) Hubungan dengan Keluarga (X24)
Hubungan dengan keluarga yang dimaksud adalah hubungan antara siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dengan
orangtua dan saudaranya.
2) Dukungan dari Orangtua (X25)
Dukungan orangtua yang dimaksud adalah dukungan dari orangtua siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal agar
dapat berprestasi dengan baik.
3) Aturan Keluarga (X26)
Aturan keluarga yang dimaksud adalah aturan yang ada di dalam
lingkungan keluarga siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran
SMK NU 01 Kendal agar dapat berprestasi dengan baik.
4. Lingkungan non sosial
a. Keadaan Ruangan belajar
1) Kondisi udara (X27)
Kondisi udara yang dimaksud adalah kondisi udara saat siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal sedang belajar di
kelas.
2) Pencahayaan (X28)
Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.

37

3) Sejuk dan Tenang (X29)


Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
b. Peralatan Belajar
1) Gedung Sekolah (X30)
Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
2) Alat-alat praktik (X31)
Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
3) Kurikulum (X32)
Kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum untuk kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
4) Peraturan Sekolah (X33)
Peraturan sekolah yang dimaksud adalah tata tertib yang ada di SMK NU
01 Kendal.
3.3. Metode Analisis Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen
tersebut digunakan dalam pengambilan data penelitian. Instrumen tersebut

38

dicobakan pada sampel dimana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang
digunakan adalah 30 orang (Sugiyono, 2010:177). Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam pengambilan data angket ujicoba adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Membuat kisi-kisi angket/kuesioner dengan beberapa variabel dan
subvariabel yang akan diungkap dengan batasan sesuai dengan judul
penelitian.
b. Membuat pernyataan sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada 30 siswa Jurusan
Administrasi Perkantoran, 15 siswa kelas XII AP1 dan 15 siswa kelas XII AP2
di SMK NU 01 Kendal.
3. Tahap Analisis instrumen
a. Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).
Suharsimi (2006:168) mengutarakan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

39

Uji validitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk mengetahui


apakah instrumen yang dipergunakan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas untuk instrumen
menggunakan uji validitas dengan melakukan korelasi bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan program
SPSS for windows release 15.
Suharsimi (2006:170) menuliskan rumus digunakan untuk mengukur
validitas sebagai berikut:
=

Keterangan:

= Validitas instrumen

= Jumlah skor tiap butir soal

= Skor total

= Jumlah subjek

40

Hasil uji coba instrumen yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen
No
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

R
Hitung
0,385
0,407
0,371
0,151
0,405
0,412
0,432
0,397
0,431
0,313
0,467
0,404
0,314
0,416
0,411
0,399
0,592
0,474
0,374
0,405
0,432
0,486
0,565
0,440
0,317
0,606
0,394
0,485
0,435
0,337
0,460
0,420
0,405
0,398
0,415

R
Keterangan
Tabel
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361 Tidak Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361 Tidak Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361 Tidak Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361 Tidak Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361 Tidak Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
Jumlah Valid
Jumlah Tidak Valid

No
Soal
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
57
13

R
Hitung
0,380
0,382
0,266
0,458
0,411
0,297
0,481
0,393
0,413
0,304
0,387
0,368
0,393
0,413
0,571
0,493
0,181
0,390
0,378
0,592
0,393
0,073
0,373
0,408
0,333
0,462
0,375
0,364
0,188
0,418
0,267
0,492
0,368
0,412
0,370

R
Tabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361

Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2012 (lampiran 4, halaman 105-110)

Keterangan
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

41

Instrumen dikatakan valid apabila nilai r

hitung

lebih besar dari r

tabel.

Uji

coba instrumen dengan jumlah 70 butir pernyataan telah dilakukan kepada 30


responden. Hasil uji coba instrumen terdapat 13 item yang tidak valid karena nilai
r hitung lebih kecil dari r tabel, yaitu item nomor 4, 10, 13, 25, 30, 38, 41, 45, 52, 57,
60, 64, dan 66. Item yang tidak valid kemudian dibuang dan tidak dipakai dalam
pengambilan data karena dari masing-masing item yang tidak valid sudah
terwakili oleh item yang lain. Jadi intrumen yang digunakan untuk pengambilan
data adalah 57 butir.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47).
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2006:178). Menurut
Nunnally (1994) dalam buku Ghozali (2011:48) menarik simpulan sebagai
berikut:
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS
18 dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,70. Nilai
Alpha yang < 0,70 mengindikasikan ada beberapa responden yang
menjawab tidak konsisten dan harus melihat satu persatu jawaban
responden yang tidak konsisten harus dibuang dari analisis dan Alpha
akan meningkat.

42

Instrumen dikatakan reliabel apabila cronbachs alpha lebih besar


dari 0,6. Hasi uji coba reliabilitas instrumen diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen
Cronbach's Alpha

N of Items
0,915

70

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012 (lampiran 5, halaman 110).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji coba


instrumen memperoleh nilai cronbachs alpha sebesar 0,915 artinya instrumen
yang digunakan reliabel sehingga dapat digunakan untuk pengambilan data
dalam penelitian (lampiran 5, halaman 110).
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi, 2006:231).
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data yang berkaitan dengan data siswa, tata tertib, dan kondisi sekolah SMK NU
01 Kendal.
3.4.2. Metode angket atau kuesioner
Kuesioner atau angket hanya berbeda dalam bentuknya. Pada kuesioner,
pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan pada angket,
pertanyaan disusun dalam kalimat pertanyaan dengan opsi jawaban yang tersedia
(Gulo, 2004:122). Kuesioner atau angket yang digunakan dalam pengumpulan

43

data dalam penelitian ini tergolong dalam kuesioner tertutup karena sudah tersedia
jawaban dan responden tinggal memberi tanda pada jawaban yang dikehendaki.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang berkaitan
dengan disiplin belajar siswa XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah check list,
dimana responden tinggal membubuhkan tanda check () pada kolom jawaban
yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau dialami oleh responden.
Penggunaan check list ini diharapkan dapat memudahkan responden dalam
memberikan jawaban pada setiap item pernyataan dan disediakan 4 kolom.
Angket ini digunakan untuk mencari besarnya faktor-faktor yang berkaitan
dengan disiplin belajar siswa kelas XII di SMK NU 01 Kendal. Skor angket yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jawaban sangat setuju dengan bobot skor 4.
b. Jawaban setuju dengan bobot skor 3.
c. Jawaban tidak setuju dengan bobot skor 2.
d. Jawaban sangat tidak setuju dengan bobot skor 1 (Mardapi, 2008:121).
Angket yang digunakan adalah pilihan ganda dengan skala 4 alternatif
jawaban.

Mardapi (2008:121) menyatakan pengukuran sering terjadi

kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3 (tiga) untuk skala


Likert. Di dalam mengatasi hal tersebut skala Likert hanya menggunakan 4
(empat) pilihan.

44

3.5. Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan adalah analisis faktor, karena faktorfaktor yang mempengaruhi suatu variabel dapat direduksikan menjadi beberapa set
indikator, tanpa kehilangan informasi yang berarti.
Analisis faktor, ialah analisis yang menemukan variabel baru yang disebut
faktor yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel
asli yang tidak berkorelasi satu sama lainnya (tidak terjadi
multicollinearity), variabel baru tersebut memuat sebanyak mungkin
informasi yang terkandung di dalam variabel asli (Supranto, 2004:26).
Analisis faktor adalah suatu cara meringkas (summarize) informasi yang
ada dalam variabel asli (awal) menjadi satu set dimensi baru (Ghozali, 2011:393).
Variabel-variabel dalam analisis faktor jika dibukukan (standarized), maka model
faktor dapat ditulis sebagai berikut:
Xi
Xi

=
=

Bi1 F1 + Bi2 F2 + Bi3 F3 + ... + Bij Fj + ... + Bim Fm + Vii


Variabel ke i yang dibakukan (rata-ratanya nol, standar
deviasinya satu).
Bij = Koefisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel i
pada common factor ke j.
Fj
= Common factor ke j.
Vi = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke i pada
faktor yang unik ke i (unique factor).
i
= Faktor unik variabel ke i.
m
= Banyaknya common factor.
(Supranto, 2004:116)
Supranto, (2004:117-118), mengemukakan langkah langkah analisis
faktor sebagai berikut:
1. Keiser-Mayer-Olkin (KMO)
KMO mengukur kecukupan sampel (sampling adequacy), yaitu suatu
indek yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor-faktor
yang menyebabkan disiplin belajar pada siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal. Apabila koefisien
KMO antara 0,50 1,0 berarti analisis faktor tepat, sedangkan apabila
kurang dari 0,50 analisis faktor dinyatakan tidak tepat

45

2. Anti-Image Matrices
Pada Anti-Image Correlation terdapat sejumlah angka yang membentuk
diagonal (bertanda a). Jika ada variabel yang bernilai korelasi < 0,50,
maka variabel tersebut dikeluarkan.
3. Communality
Analisis ini merupakan jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu
variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis. Analisis ini
menunjukkan seberapa jauh suatu variabel terukur memiliki ciri yang
dimilki oleh variabel-variabel yang lain. Koefisien communality disebut
cukup efektif apabila bernilai > 50%.
4. Total Variance Explained
Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui banyaknya
faktor yang terbentuk, faktor yang terbentuk harus memiliki Eigenvalue
> 1. Eigenvalue merupakan koefisien yang menunjukkan jumlah varian
yang berasosiasi dengan masing-masing faktor kesulitan belajar. Faktor
yang mempunyai eigenvalue > 1 akan dimasukkan ke dalam model.
5. Rotated Componen Matrix
Rotated Componen Matrix merupakan distribusi variabel-variabel yang
telah di ekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor
loading setelah melalui proses rotasi faktor. Factor loading merupakan
besarnya muatan suatu item. Factor loading yang > 0,50 akan
dimasukkan sebagai indikator suatu faktor. Variabel yang memiliki
factor loading <50 dianggap memiliki konstribusi yang lemah terhadap
faktor yang terbentuk sehingga harus direduksi atau digugurkan
(Supranto, 2004:124).
3.6.

Analisis Deskriptif Persentase


Analisis deskriptif persentase dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui besarnya persentase faktor-faktor baru yang terbentuk yang


mempengaruhi disiplin belajar pada siswa kelas XII di SMK NU 01 Kendal.
Rumus yang digunakan untuk menghitung deskripsi persentase adalah sebagai
berikut:
%=

100

(Ali, 1994:184)

46

Keterangan:
n

= Nilai yang diperoleh

= Jumlah seluruh nilai

Penentuan tabel kategori sebagai berikut:


a. Nilai tertinggi = x(skor tertinggi)
b. Nilai terendah = x(skor terendah)
c. Menetapkan rentangan = x(skor tertinggi) x(skor terendah)
d. Interval skor =

x(skor tertinggi) x(skor terendah)

Berdasarkan perhitungan di atas, tabel dan kriteria persentase adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Persentase
No

Interval

Kriteria

Frekuensi

Persentase

x x(skor tertinggi)

Sangat Baik

xx

Baik

xx

Kurang Baik

x(skor terendah) - x

Tidak Baik

Keterangan:
x(skor terendah) = Interval terendah
x(skor tertinggi) = Interval tertinggi
Frekuensi

= Jumlah responden

Persentase

= Jumlah responden yang dipersentasekan sesuai kategorinya

Jumlah x disesuaikan dengan jumlah butir pernyataan tiap variabel atau indikator

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1

Gambaran Umum SMK NU 01 Kendal


Secara letak geografis SMK NU 01 Kendal berada di Jalan Soekarno Hatta

Kendal. Mempunyai tanah seluas 4781 m2. SMK NU 01 Kendal mudah


dijangkau karena letaknya yang strategis.
1. Tenaga pendidik di SMK NU 01 Kendal
Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
SMK NU 01 Kendal
No

Status

Total

Tenaga Pendidik

38

Tenaga Kependidikan

17

Total

55

Sumber : Data Penelitian

Total tenaga pendidik di SMK NU 01 Kendal adalah 38 orang. Total tenaga


kependidikan 17 orang yang semuanya bukan pegawai negeri sipil. Jumlah semua
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMK NU 01 Kendal adalah 55 orang.

47

48

2. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana seperti gedung dan sarana penunjang lainnya yang
ada di SMK NU 01 Kendal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana SMK NU 01 Kendal
No

Ruang

Jumlah Ruang

Ruang Kelas

28 Ruang

Ruang Guru

2 Ruang

Ruang Lab Mengetik

1 Ruang

Ruang Lab Tata Busana

1 Ruang

Ruang Lab Tata Boga

1 Ruang

Ruang Lab Komputer

1 Ruang

Ruang Tata Usaha

1 Ruang

Ruang Kepala Sekolah

1 Ruang

Ruang Perpustakaan

1 Ruang

10

Ruang Koperasi

1 Ruang

11

Ruang Ibadah

1 Ruang

Sumber: Data Penelitian

Sarana berupa gedung penunjang yang digunakan untuk mendukung proses belajar
mengajar di SMK NU 01 Kendal adalah ruang kelas 21 (dua puluh satu), ruang
guru 2 (satu), ruang lab mengetik 1 (satu), ruang lab tata busana 1 (satu), ruang
tata boga 1 (satu), ruang lab komputer 1 (satu), ruang tata usaha 1 (satu), ruang
kepala sekolah 1 (satu), ruang perpustakaan 1 (satu), ruang koperasi 1 (satu), dan
ruang ibadah/mushala 1 (satu).

49

3. Data Siswa

No

Tabel 4.3 Data Siswa SMK NU 01 Kendal 2012/2013


Kelas
Jumlah Kelas
Jumlah
Persentase

10

372

33,70%

XI

10

366

33,15%

XII

366

33,15%

Jumlah

30

1104

100,00%

Sumber : Data Penelitian

Siswa SMK NU 01 Kendal berjumlah 1104 (seribu seratus empat siswa).


Terdiri dari kelas X sebanyak 10 kelas, dengan jumlah 372 siswa atau 33,70%,
dan kelas XI sebanyak 10 kelas dengan jumlah 366 atau 33,15% dan kelas XII
sebanyak 8 kelas, dengan jumlah 366 siswa atau 32,15%.
4.1.2

Analisis Faktor
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis faktor melalui

sofware SPSS. Analisis ini dilakukan untuk mengungkap faktor-faktor yang


mempengaruhi disiplin belajar pada siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal. Analisis dilakukan sampai dengan tidak ada
item faktor yang gugur.
1. Analisis Tahap 1
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) yaitu angka indeks yang digunakan untuk
menguji ketepatan analisis faktor, menunjukkan bahwa nilai KMO sebesar
0,603 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa
hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 9, halaman 124).

50

b. Anti Image Correlation


Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor perasaan
senang (X1), faktor perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor
penerapan/aplikasi (X10), faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor
pencahayaan (X28), dan faktor sejuk dan tenang (X29), sehingga harus
dikeluarkan dari model (lampiran 9, halaman 125).
c. Comunalities
Terlihat bahwa nilai dari masing-masing faktor di atas 0,5 sehingga dapat
dikatakan

bahwa

faktor-faktor

yang

bersangkutan

cukup

efektif

(lampiran 9, halaman 124).


d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 12 (delapan
belas) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 12 komponen yang
akan dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 9, halaman 132).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 12 kelompok faktor yang nantinya akan
membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK
NU 01 Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus
dikeluarkan dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor aturan
keluarga (X26), faktor aktivitas di lingkungan masyarakat (X23), faktor
peraturan sekolah (X33), faktor synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13)
(lampiran 9, halaman 134).

51

Berdasarkan hasil analisis tahap 1, maka perlu adanya revisi yaitu


melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor perasaan
senang (X1), faktor perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor
penerapan/aplikasi (X10), faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor
pencahayaan (X28), faktor sejuk dan tenang (X29), faktor aturan keluarga
(X26), faktor aktivitas di lingkungan masyarakat (X23), faktor peraturan
sekolah (X33), faktor synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13).
2. Analisis Tahap 2
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 2, setelah faktor perasaan senang (X1), faktor
perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor penerapan/aplikasi (X10),
faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor pencahayaan (X28), faktor
sejuk dan tenang (X29), faktor aturan keluarga (X26), faktor aktivitas di
lingkungan masyarakat (X23), faktor peraturan sekolah (X33), faktor
synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13) dikeluarkan dari model dan
dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,669 angka
tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis
ini sudah tepat digunakan (lampiran 10, halaman 136).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 10,
halaman 137).

52

c. Comunalities
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor gedung
sekolah (X30) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 10,
halaman 136).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 8 (delapan)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 8 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 10, halaman 142).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 8 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus dikeluarkan
dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor gedung sekolah
(X30), faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6),
dan faktor analisis (X11) (lampiran 10, halaman 144).
Berdasarkan hasil analisis tahap 2, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis dengan menggugurkan faktor gedung sekolah
(X30), faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6),
dan faktor analisis (X11).

53

3. Analisis Tahap 3
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 3, setelah yaitu faktor gedung sekolah (X30),
faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6), dan
faktor analisis (X11) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian
ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,609 angka tersebut lebih besar
dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat
digunakan (lampiran 11, halaman 145).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 11,
halaman 146).
c. Comunalities
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor olahraga
(15) dan faktor senang memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan
dari model (lampiran 11, halaman 145).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 7 (tujuh)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 7 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 11, halaman 148).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 7 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01

54

Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus dikeluarkan
dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor senang
memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran
11, halaman 149).
Berdasarkan hasil analisis tahap 3, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis dengan menggugurkan faktor olahraga (15) dan
faktor senang memecahkan soal (X7).
4. Analisis tahap 4
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 3, setelah faktor olahraga (15) dan faktor
senang memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan dari model dan
dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,597 angka
tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis
ini sudah tepat digunakan (lampiran 12, halaman 150).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor waktu
istirahat (X16) (lampiran 12, halaman 151).
c. Comunalities
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 12,
halaman 150).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 7 (tujuh)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 7 komponen yang akan

55

dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk


membentuk variabel (lampiran 12, halaman 153).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 7 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa semua faktor mempunyai nilai di atas 0,50
(lampiran 12, halaman 154).
Berdasarkan hasil analisis tahap 4, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor waktu
istirahat (X16).
5. Analisis tahap 5
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 4, setelah faktor waktu istirahat (X16)
dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai
KMO sebesar 0,617 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat
dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 13,
halaman 155).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 13,
halaman 156).

56

c. Comunalities
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor hubungan
dengan teman sekolah (X21) sehingga harus dikeluarkan dari model
(lampiran 13, halaman 155).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 6 (enam)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 6 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 13, halaman 158).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 6 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor yang nilainya di bawah 0,50
(lampiran 13, halaman 159).
Berdasarkan hasil analisis tahap 5, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor hubungan
dengan teman sekolah (X21).
6. Analisis tahap 6
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 5, setelah faktor hubungan dengan teman
sekolah (X21) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang.
Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,602 angka tersebut lebih besar dari

57

0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat
digunakan (lampiran 14, halaman 160).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor
pendengaran (X18) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 14,
halaman 161).
c. Comunalities
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 14,
halaman 160).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 6 (enam)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 6 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 14, halaman 163).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 6 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor mempunyai nilai di bawah 0,50
(lampiran 14, halaman 164).
Berdasarkan hasil analisis tahap 6, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan
pendengaran (X18).

faktor

58

7. Analisis tahap 7
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 6, setelah faktor pendengaran (X18)
dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa
nilai KMO sebesar 0,629 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga
dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran
15, halaman 165).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 15,
halaman 166).
c. Comunalities
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 15,
halaman 165).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 5 (lima)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 5 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 15, halaman 165).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 5 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor mempunyai nilai di bawah 0,50
(lampiran 15, halaman 168).

59

Berdasarkan hasil analisis tahap 7, maka tidak perlu adanya pengujian atau
analisis ulang karena tidak ada faktor yang harus gugur dalam pengujian ke
7. Nilai Total Variance Cumulative sebesar 66,81% artinya disiplin belajar
pada siswa SMK NU 01 Kendal dapat dijelaskan oleh 5 faktor baru yang
terbentuk, sisanya 33,19% tidak ditentukan dalam model ini. Terdapat 5
faktor terbentuk yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU
01 Kendal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

No
1

Tabel 4.4 Hasil Analisis Faktor


Nama Variabel
Muatan Faktor
Teman bergaul

X22

0,777

Kesadaran

X4

0,711

Administrasi Sekolah

X20

0,607

Kurikulum

X32

0,828

Tekun menghadapi tugas X5

0,804

Hubungan dengan guru

X19

0,836

Mengenal / Mengingat

X8

0,662

Kondisi udara

X27

0,802

Penglihatan

X17

0,770

Dukungan orangtua

X25

0,792

Pemahaman

X9

0,624

Pola makan

X14

0,517

Nama Faktor
Lingkungan
sekolah

Pembelajaran

Komunikasi

Kondisi Udara
dan Penglihatan
Motivasi dan
pola makan

Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan hasil analisis faktor di atas, menunjukkan faktor-faktor


yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi

60

Perkantoran SMK NU 01 Kendal terbagi dalam 5 sub variabel yaitu 1)


Lingkungan Sekolah, 2) Pembelajaran, 3) Komunikasi 4) Kondisi Udara dan
Penglihatan, 5) Motivasi dan pola makan.
4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase
Sebanyak 57 soal yang disebarkan kepada 90 responden terbagi ke
dalam setiap variabel dan indikator. Pembagian interval disesuaikan dengan
jumlah soal tiap variabel maupun tiap indikator.
1.

Analisis Deskriptif Persentase Tentang Lingkungan Sekolah


Subvariabel Lingkungan sekolah terdiri dari tiga faktor yaitu teman

bergaul, kesadaran, dan administrasi sekolah. Butir pernyataan pada variabel


lingkungan sekolah berjumlah 7 pernyataan. Secara keseluruhan deskripsi
dari lingkungan sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah
Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Skor
22,76 28
Sangat Baik
19
21,11%
17,6 22,75
Baik
56
62,22%
12,26 17,5
7 12,25

Kurang baik

14

15,56%

Tidak Baik

1,11%

Jumlah

90

100,00%

Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan analisis tentang lingkungan


sekolah, terlihat bahwa 19 siswa (21,11%) menyatakan bahwa lingkungan
sekolah sangat baik, 56 siswa (62,22%) menyatakan bahwa lingkungan
sekolah baik, 14 siswa (15,56%) menyatakan bahwa lingkungan sekolah
kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) menyatakan bahwa lingkungan sekolah

61

tidak baik. Secara umum lingkungan sekolah dinyatakan dalam kondisi baik,
yaitu sebesar 71,63% (lampiran 16, halaman 170). Lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut:

Lingkungan Sekolah
80,00%
60,00%
40,00%

62,22%

20,00%

21,11%

15,56%

1,11%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.1 Lingkungan Sekolah


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Masing-masing indikator apabila disajikan dari variabel lingkungan


sekolah maka setiap indikator akan terlihat sebagai berikut:
a. Teman bergaul
Teman bergaul menentukan arah perkembangan belajar dari siswa,
jika siswa memiliki teman bergaul yang memiliki disiplin belajar yang baik,
maka siswa tersebut akan cenderung berdisiplin baik pula. Butir pernyataan
pada indikator teman bergaul berjumlah 2 pernyataan. Analisis teman
bergaul tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
6,6 8
Sangat Baik
34
37,78%
5,1 6,5
Baik
36
40,00%
3,6 5
Kurang baik
19
21,11%
2 3,5

Tidak Baik
Jumlah

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

1
90

1,11%
100,00%

62

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan analisis tentang teman bergaul,


terlihat bahwa 34 siswa (37,78%) menyatakan bahwa teman bergaul sangat
baik, 36 siswa (40,00%) menyatakan bahwa teman bergaul baik, 19 siswa
(21,11%) menyatakan bahwa teman bergaul kurang baik, dan 1 siswa
(1,11%) menyatakan bahwa teman bergaul tidak baik. Secara umum teman
bergaul dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 77,36% (lampiran 17,
halaman 174). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Teman Bergaul
40,00%
30,00%
20,00%

37,78%

40,00%
21,11%

10,00%

1,11%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.2 Teman Bergaul


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

b. Kesadaran
Kesadaran dalam hal ini berkaitan dengan keinginan yang besar yang
terdapat dalam diri siswa untuk belajar. Keinginan tersebut timbul secara
sadar dari dalam diri siswa itu sendiri. Butir pernyataan pada indikator
kesadaran berjumlah 2 pernyataan. Analisis tentang kesadaran dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:

63

Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran


Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
6,6 8

Sangat Baik

21

23,33%

Baik

28

31,11%

3,6 5

Kurang baik

37

41,11%

2 3,5

Tidak Baik

4,44%

Jumlah

90

100,00%

5,1 6,5

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan analisis tentang kesadaran,


terlihat bahwa 21 siswa (23,33%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya
sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya
baik, 37 siswa (41,11%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya kurang
baik, dan 4 siswa (4,44%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya tidak
baik. Secara umum kesadaran belajar siswa dinyatakan dalam kondisi baik,
yaitu sebesar 69,86% (lampiran 17, halaman 174). Lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut:

Kesadaran
50,00%
40,00%
30,00%
41,11%

20,00%
10,00%

23,33%

31,11%
4,44%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Diagram 4.3 Kesadaran


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Kurang Baik

Tidak Baik

64

c. Administrasi Sekolah
Administrasi Sekolah dalam hal ini berkaitan dengan perilaku siswa
di dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai warga sekolah, yaitu
berkaitan dengan presensi harian dan pembayaran iuran sekolah (SPP/uang
pembangunan). Butir pernyataan pada indikator administrasi sekolah
berjumlah 3 pernyataan. Analisis administrasi sekolah dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
9,76 12

Sangat Baik

18

20,00%

7,6 9,75

Baik

44

48,89%

5,26 7,5

Kurang baik

25

27,78%

3 5,25

Tidak Baik

3,33%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan analisis tentang administrasi


sekolah, terlihat bahwa 18 siswa (20,00%) menyatakan bahwa administrsi
sekolahnya sangat baik, 44 siswa (48,49%) menyatakan bahwa administrasi
sekolahnya baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa administrasi
sekolahnya kurang baik, dan 3 siswa (3,33%) menyatakan bahwa
administrasi sekolahnya tidak baik. Secara umum administrasi sekolah
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 68,98% (lampiran 17, halaman
174). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

65

Administrasi Sekolah
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.4 Administrasi Sekolah


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

2.

Analisis Deskriptif Persentase Tentang Pembelajaran


Subvariabel pembelajaran terdiri dari dua faktor yaitu kurikulum dan

tekun menghadapi tugas. Butir pernyataan pada variabel pembelajaran


berjumlah 3 pernyataan. Secara keseluruhan deskripsi dari pembelajaran
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Pembelajaran
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
9,76 12

Sangat Baik

20

22,22%

7,6 9,75

Baik

43

47,78%

5,26 7,5

Kurang baik

27

30,00%

3 5,25

Tidak Baik

0,00%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan analisis tentang pembelajaran,


terlihat bahwa 20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa pembelajaran sangat
baik, 43 siswa (47,78%) menyatakan bahwa pembelajaran baik, 27 siswa
(30,00%) menyatakan bahwa pembelajaran kurang baik, dan tidak ada yang
menyatakan bahwa pembelajaran tidak baik. Secara umum pembelajaran

66

dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 70,09% (lampiran 16, halaman
170). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Pembelajaran
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%

47,78%
30,00%

22,22%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.5 Pembelajaran


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Deskriptif persentase dari pembelajaran apabila disajikan tiap


indikator akan terlihat sebagai berikut:
a. Kurikulum
Kurikulum di dalam perencanaan pembelajaran sangatlah penting
untuk diperhatikan, kesesuaian antara kurikulum dengan keadaan siswa dan
sekolah akan membantu dalam peningkatan belajarnya. Butir pernyataan
pada indikator kurikulum berjumlah 1 pernyataan. Analisis kurikulum dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
4

Sangat Baik

30

33,33%

Baik

47

52,22%

Kurang baik

13

14,44%

Tidak Baik

0,00%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

67

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan analisis tentang kurikulum,


terlihat bahwa 30 siswa (33,33%) menyatakan bahwa kurikulum sangat baik,
47 siswa (52,22%) menyatakan bahwa kurikulum baik, 13 siswa (14,44%)
menyatakan bahwa kurikulum kurang baik, dan tidak ada yang menyatakan
bahwa kurikulum tidak baik. Secara umum kurikulum dinyatakan dalam
kondisi baik, yaitu sebesar 79,72% (lampiran 17, halaman 176). Lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Kurikulum
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%

52,22%
33,33%
14,44%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

0,00%
Tidak Baik

Diagram 4.6 Kurikulum


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

b. Tekun Menghadapi Tugas


Tekun menghadapi tugas merupakan salah satu sikap yang harus
dimiliki oleh seorang siswa yang baik untuk mendapatkan hasil belajar yang
maksimal. Butir pernyataan pada indikator tekun menghadapi tugas
berjumlah 2 pernyataan. Analisis tekun menghadapi tugas dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:

68

Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas


Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
6,6 8

Sangat Baik

8,89%

Baik

28

31,11%

3,6 5

Kurang baik

53

58,89%

2 3,5

Tidak Baik

1,11%

Jumlah

90

100,00%

5,1 6,5

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan

tabel

4.11

menunjukan

analisis

tentang tekun

menghadapi tugas, terlihat bahwa 8 siswa (8,89%) menyatakan bahwa tekun


menghadapi tugas sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan bahwa tekun
menghadapi tugas baik, 53 siswa (58,89%) menyatakan bahwa tekun
menghadapi tugas kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan
bahwa tekun menghadapi tugas tidak baik. Secara umum tekun menghadapi
tugas dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 65,28% (lampiran 17,
halaman 176). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Tekun Menghadapi Tugas


60,00%
50,00%
40,00%
58,89%

30,00%
20,00%
10,00%

31,11%
8,89%

1,11%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Diagram 4.7 Tekun Menghadapi Tugas


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Kurang Baik

Tidak Baik

69

3.

Analisis Deskriptif Persentase Tentang Komunikasi


Subvariabel komunikasi terdiri dari dua faktor yaitu hubungan

dengan guru, dan pengetahuan hafalan. Butir pernyataan pada variabel


komunikasi berjumlah 4 pernyataan.

Secara keseluruhan deskripsi

persentase dari komunikasi dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 4.12 Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi
Interval Skor

Kriteria

13,1 16

Sangat Baik

10,1 13

Frekuensi

Persentase

10,00%

Baik

53

58,89%

7,1 10

Kurang baik

27

30,00%

47

Tidak Baik

1,11%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan analisis tentang komunikasi,


terlihat bahwa 9 siswa (10,00%) menyatakan bahwa komunikasi sangat baik,
53 siswa (59,89%) menyatakan bahwa komunikasi baik, 27 siswa (30,00%)
menyatakan bahwa komunikasi kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang
menyatakan bahwa komunikasi tidak baik. Secara umum komunikasi
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 70,76% (lampiran 16, halaman
172). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

70

Komunikasi
60,00%
50,00%
40,00%
58,89%

30,00%
20,00%
10,00%

30,00%
10,00%

1,11%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.8 Komunikasi


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Masing-masing indikator dari variabel komunikasi apabila disajikan


perindikator akan menunjukkan sebagai berikut:
a. Hubungan dengan guru
Di dalam proses pembelajaran, hubungan baik antara guru dan siswa
sangatlah diperlukan. Butir pernyataan pada indikator hubungan dengan
guru berjumlah 2 pernyataan. Hasil analisis hubungan antara siswa dengan
guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
6,6 8

Sangat Baik

27

30,00%

Baik

43

47,78%

3,6 5

Kurang baik

19

21,11%

2 3,5

Tidak Baik

1,11%

Jumlah

90

100,00%

5,1 6,5

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan analisis tentang hubungan


dengan guru, terlihat bahwa 27 siswa (30,00%) menyatakan bahwa
hubungan dengan guru sangat baik, 43 siswa (47,78%) menyatakan bahwa

71

hubungan dengan guru baik, 19 siswa (21,11%) menyatakan bahwa


hubungan dengan guru kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan
bahwa hubungan dengan guru tidak baik. Secara umum hubungan dengan
guru dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 77,08% (lampiran 17,
halaman 176). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Hubungan dengan Guru


50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%

47,78%
30,00%

21,11%
1,11%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.9 Hubungan dengan guru


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

b. Pengetahuan hafalan
Pengetahuan

hafalan merupakan salah satu kemampuan yang

dibutuhkan di dalam proses belajar. Butir pernyataan pada indikator


pengetahuan hafalan berjumlah 2 pernyataan. Analisis pengetahuan hafalan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
6,6 8

Sangat Baik

10

11,11%

Baik

20

22,22%

3,6 5

Kurang baik

55

61,11%

2 3,5

Tidak Baik

5,56%

Jumlah

90

100,00%

5,1 6,5

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

72

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukan analisis tentang pengetahuan


hafalan, terlihat bahwa 10 siswa (11,11%) menyatakan bahwa pengetahuan
hafalan sangat baik, 20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa pengetahuan
hafalan baik, 55 siswa (61,11%) menyatakan bahwa pengetahuan hafalan
kurang baik, dan 5 siswa (5,56%) yang menyatakan bahwa pengetahuan
hafalan tidak baik. Secara umum pengetahuan hafalan dinyatakan dalam
kondisi baik, yaitu sebesar 64,44% (lampiran 17, halaman 176). Lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Pengetahuan hafalan (knowledge)


70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%

61,11%
11,11%
Sangat Baik

22,22%
5,56%
Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.10 Pengetahuan hafalan


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

4. Analisis

Deskriptif

Persentase

Tentang

Kondisi

Udara

dan

Penglihatan
Kondisi udara merupakan keadaan udara di dalam kelas, sedangkan
penglihatan adalah kemampuan melihat yang baik yang dimiliki siswa. Butir
pernyataan pada variabel kondisi udara dan penglihatan berjumlah 3
pernyataan. Kedua hal tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

73

Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara dan Penglihatan


Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
9,76 12

Sangat Baik

12

13,33%

7,6 9,75

Baik

28

31,11%

5,26 7,5

Kurang baik

39

43,33%

3 5,25

Tidak Baik

10

11,11%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan analisis tentang kondisi udara


dan penglihatan, terlihat bahwa 12 siswa (13,33%) menyatakan bahwa
kondisi udara dan penglihatan sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan
bahwa kondisi udara dan penglihatan baik, 39 siswa (43,33%) menyatakan
bahwa kondisi udara dan penglihatan kurang baik, dan 10 siswa (11,11%)
yang menyatakan bahwa kondisi udara dan penglihatan tidak baik. Secara
umum kondisi udara dan penglihatan dinyatakan dalam kondisi kurang baik,
yaitu sebesar 62,22% (lampiran 16, halaman 172). Lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut:

Kondisi Udara dan Penglihatan


50,00%
40,00%
30,00%
43,33%

20,00%
10,00%

31,11%
13,33%

11,11%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Diagram 4.11 Kondisi Udara dan Penglihatan


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Kurang Baik

Tidak Baik

74

a. Kondisi Udara
Kondisi udara yang baik akan membuat suasana belajar yang
menyenangkan. Butir pernyataan pada indikator kondisi udara berjumlah 1
pernyataan. Analisis kondisi udara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
4

Sangat Baik

16

17,78%

Baik

25

27,78%

Kurang baik

35

38,89%

Tidak Baik

14

15,56%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.16 menunjukan analisis tentang kondisi udara,


terlihat bahwa 16 siswa (17,78%) menyatakan bahwa kondisi udara sangat
baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa kondisi udara baik, 35 siswa
(38,89%) menyatakan bahwa kondisi udara kurang baik, dan 14 siswa
(15,56%) yang menyatakan bahwa kondisi udara tidak baik. Secara umum
kondisi udara dinyatakan dalam kondisi kurang baik, yaitu sebesar 61,94%
(lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram
berikut:

75

Kondisi Udara
40,00%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%

38,89%
27,78%
17,78%

Sangat Baik

15,56%

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.12 Kondisi Udara


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

b. Penglihatan
Penglihatan merupakan salah satu fungsi panca indera yang
digunakan dalam belajar. Butir pernyataan pada indikator penglihatan
berjumlah 2 pernyataan. Analisis penglihatan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.17 Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
6,6 8

Sangat Baik

7,78%

5,1 6,5

Baik

20

22,22%

3,6 5

Kurang baik

56

62,22%

2 3,5

Tidak Baik

7,78%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.17 menunjukan analisis tentang penglihatan,


terlihat bahwa 7 siswa (7,78%) menyatakan bahwa penglihatan sangat baik,
20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa penglihatan baik, 56 siswa (62,22%)
menyatakan bahwa penglihatan kurang baik, dan 7 siswa (7,78%) yang

76

menyatakan bahwa penglihatan tidak baik. Secara umum penglihatan


dinyatakan dalam kondisi kurang baik, yaitu sebesar 62,36% (lampiran 17,
halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Penglihatan
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%

62,22%

30,00%
20,00%

22,22%

10,00%

7,78%

7,78%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.13 Penglihatan


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

5. Analisis Deskriptif Persentase Tentang Motivasi dan Pola makan


Motivasi dan pola makan merupakan terdiri dari tiga faktor, yaitu
dukungan orangtua, pemahaman dan pola makan. Butir pernyataan pada
variabel motivasi dan pola makan berjumlah 5 pernyataan.

Ketiga hal

tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


Tabel 4.18 Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
16,27 20

Sangat Baik

22

24,44%

12,52 16,26

Baik

54

60,00%

8,76 12,51

Kurang baik

14

15,56%

5 8,75

Tidak Baik

0,00%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

77

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukan analisis tentang motivasi dan


pola makan, terlihat bahwa 24,44 siswa (24,44%) menyatakan bahwa
motivasi dan pola makan sangat baik, 54 siswa (60,00%) menyatakan bahwa
motivasi dan pola makan baik, 14 siswa (15,56%) menyatakan bahwa
motivasi dan pola makan kurang baik, dan tidak ada siswa yang menyatakan
bahwa motivasi dan pola makan tidak baik. Secara umum motivasi dan pola
makan dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 73,56% (lampiran 16,
halaman 172). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Motivasi dan Pola Makan


70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%

60,00%
24,44%

15,56%
0,00%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.14 Motivasi dan Pola Makan


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

a. Dukungan Orang tua


Dukungan belajar dari orang tua memberikan motivasi tersendiri bagi
siswa untuk meningkatkan disiplin belajarnya. Butir pernyataan pada
indikator dukungan orang tua berjumlah 2 pernyataan. Analisis dukungan
orang tua dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

78

Tabel 4.19 Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orang tua


Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
6,6 8

Sangat Baik

40

44,44%

5,1 6,5

Baik

25

27,78%

3,6 5

Kurang baik

24

26,67%

2 3,5

Tidak Baik

1,11%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.19 menunjukan analisis tentang dukungan orang


tua, terlihat bahwa 40 siswa (44,44%) menyatakan bahwa dukungan orang
tua sangat baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa dukungan orang tua
baik, 24 siswa (26,67%) menyatakan bahwa dukungan orang tua kurang
baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan bahwa dukungan orang tua
tidak baik. Secara umum dukungan orang tua dinyatakan dalam kondisi
baik, yaitu sebesar 77,22% (lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya
dapat dilihat pada diagram berikut:

Dukungan Orang tua


45,00%
40,00%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%

44,44%
27,78%

26,67%
1,11%

Sangat Baik

Baik

Diagram 4.15 Dukungan Orangtua


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Kurang Baik

Tidak Baik

79

b. Pemahaman
Butir pernyataan pada indikator pemahaman berjumlah 2 pernyataan.
Pemahaman siswa akan mata pelajaran yang diterima di sekolah dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.20 Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
6,6 8

Sangat Baik

26

28,89%

5,1 6,5

Baik

30

33,33%

3,6 5

Kurang baik

32

35,56%

2 3,5

Tidak Baik

2,22%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.20 menunjukan analisis tentang pemahaman,


terlihat bahwa 26 siswa (28,89%) menyatakan bahwa pemahaman sangat
baik, 30 siswa (33,33%) menyatakan bahwa pemahaman baik, 32 siswa
(35,56%) menyatakan bahwa pemahaman kurang baik, dan 2 siswa (2,22%)
yang menyatakan bahwa pemahaman tidak baik. Secara umum pemahaman
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 73,61% (lampiran 17, halaman
178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

80

Pemahaman
40,00%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%

33,33%

28,89%

35,56%

2,22%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.16 Pemahaman


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

c. Pola Makan
Pola makan yang benar akan memberikan energi yang baik untuk
menunjang proses belajar. Butir pernyataan pada indikator pola makan
berjumlah 1 pernyataan. Analisis pola makan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.21 Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
4

Sangat Baik

15

16,67%

Baik

31

34,44%

Kurang baik

41

45,56%

Tidak Baik

3,33%

Jumlah

90

100,00%

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.21 menunjukan analisis tentang pola makan,


terlihat bahwa 15 siswa (16,67%) menyatakan bahwa pola makan sangat
baik, 31 siswa (34,44%) menyatakan bahwa pola makan baik, 41 siswa
(45,56%) menyatakan bahwa pola makan kurang baik, dan 3 siswa (3,33%)
yang menyatakan bahwa pola makan tidak baik. Secara umum pola makan

81

dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 66,11% (lampiran 17, halaman
178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Pola Makan
50,00%
40,00%
30,00%
34,44%

20,00%

45,56%

16,67%

10,00%

3,33%

0,00%
Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Diagram 4.17 Pola makan


Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012

4.2 Pembahasan
4.2.1. Faktor-faktor yang Mempengerahui Disiplin Belajar Siswa Kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal
Berdasarkan hasil analis faktor, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal
sebagai berikut:
1. Lingkungan Sekolah
Subvariabel lingkungan sekolah meliputi teman bergaul, kesadaran, dan
administrasi sekolah. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Teman Bergaul
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase teman bergaul siswa secara umum
masih dalam kategori baik karena disebabkan sekolah yang berbasis islam, dam
sekolah juga memiliki peraturan mengenai batasan-batasan antara laki-laki dan
perempuan. Teman bergaul yang baik di sekolah adalah teman yang selalu

82

mentaati peraturan dan selalu mengingatkan apabila temannya melakukan


kesalahan. Disiplin belajar seorang siswa akan meningkat jika ia berteman
dengan siswa yang mempunyai disiplin baik pula.
b. Kesadaran
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase kesadaran belajar siswa secara
umum dalam kategori baik, namun frekuensi secara keseluruhan dari hasil
analisis menunjukkan kesadaran siswa paling banyak berada pada kriteria
kurang baik. Kesadaran belajar yang kurang baik disebabkan karena siswa
kurang terbiasa belajar secara rutin. Di dalam diri siswa belum muncul
pemikiran bahwa hasil dari proses belajar sesungguhnya sangat bermanfaat
bagi kehidupannya di masa depan. Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi
dalam diri individu berlangsung terus menerus. Suatu perubahan yang terjadi
akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan
ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar
membaca, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa membaca
menjadi bisa membaca.
c. Administrasi Sekolah
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase administrasi sekolah siswa secara
umum dalam kategori baik. Di sekolah swasta, administrasi sekolah terdiri dari
berbagai hal, salah satunya berkaitan dengan pembayaran iuran sekolah seperti
pembayaran SPP, uang gedung, maupun iuran-iuran lain guna memperlancar
proses pembelajaran. Pengelolaan administrasi yang baik oleh pihak sekolah
juga sangatlah dibutuhkan, jika antara pihak sekolah dengan siswa bekerjasama

83

di dalam berdisiplin administrasi, maka proses pembelajaran akan semakin


lancar. Sebaliknya jika administrasi sekolah tidak berjalan dengan baik, maka
proses pembelajaranpun akan terganggu.
2. Pembelajaran
Subvariabel pembelajaran meliputi kurikulum dan tekun menghadapi
tugas. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Kurikulum
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai kurikulum secara umum
masih dalam kategori baik. Pemilihan materi-materi yang kurang berimbang
antara teori dan praktek menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar, tingginya
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bagi siswa sehingga siswa merasa
kesulitan untuk mencapai KKM. Kurikulum yang kurang baik akan
menyebabkan siswa kesulitan didalam berdisiplin belajar, sebagai contoh
tingginya bobot materi pelajaran, misalnya materi pelajaran yang seharusnya
diperoleh siswa di kelas XII namun sudah harus diterima di kelas XI.
Kurikulum seharusnya disusun berdasarkan kemampuan siswa secara umum,
sehingga akan mempermudah siswa di dalam berdisiplin belajar dan dalam
pencapaian tujuan belajar.
b. Tekun Menghadapi Tugas
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai tekun menghadapi tugas,
secara umum masih dalam kategori rendah karena disebabkan oleh kurangnya
kesadaran siswa didalam mengerjakan tugas tugasnya. Tugas tugas yang
diberikan oleh guru terkadang hanya dianggap sepele oleh siswa-siswanya.

84

Misalnya sewaktu guru berhalangan hadir, dan sebelumnya siswa sudah diberi
tugas, karena tidak adanya pengawasan oleh guru terkadang siswa hanya
membuat tugas seenaknya saja. Siswa seharusnya menganggap tugas sebagai
salah satu sarana untuk belajar, bukan hanya dianggap sebagai kewajiban
semata, sehingga siswa akan mengerjakan tugas dengan senang hati dan tekun.
3. Komunikasi
Subvariabel keluarga meliputi hubungan dengan guru, dam pengetahuan
hafalan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Hubungan dengan Guru
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai hubungan dengan guru
secara umum masih dalam kategori baik karena disebabkan siswa menganggap
guru sebagai penentu keberhasilan belajar para siswa. Sebenarnya disiplin
belajar yang baik itulah yang menentukan keberhasilan belajarnya. Seorang
guru yang bersikap acuh terhadap siswanya, akan mengakibatkan siswa tidak
tertarik untuk mengikuti materi pelajaran yang disampaikan, suasana tersebut
akan membuat suasana belajar menjadi tidak tenang. Sebaliknya, hubungan
yang baik antara siswa dengan guru akan membuat suasana belajar yang
menyenangkan, sehingga proses belajar semakin kondusif.
b. Pengetahuan Hafalan
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai pengetahuan hafalan
masih dalam kategori tinggi, namun frekuensi terbanyak berada dalam kategori
kurang baik. Hal tersebut disebabkan karena disiplin belajar yang kurang baik
dari siswa. Pengetahuan hafalan yang buruk menjadikan siswa menjadi tidak

85

bisa mengikuti pelajaran seperti yang diinginkan guru. Misalnya seorang guru
yang akan memberikan ulangan kepada siswa, namun terdapat beberapa siswa
yang masih belum menguasai materi, hal itu akan menyebabkan siswa
mendapat hasil ulangan yang buruk.
4. Kondisi Udara dan Penglihatan
Subvariabel dari faktor ini terdiri dari dua, yaitu kondisi udara dan
penglihatan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Kondisi Udara
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai kondisi udara termasuk
dalam kategori kurang baik, hal ini dikarenakan ruang kelas yang kurang sesuai
dengan standar, tidak adanya fasilitas penunjang seperti kipas angin membuat
ruangan menjadi panas, ditambah lagi kurangnya pohon maupun tanaman hijau
di lingkungan sekolah. Kondisi udara dan fasilitas pendukungnya tidak layak,
akan mengakibatkan siswa dan guru yang berada di dalamnya tidak dapat
berkonsentrasi dengan baik dan tidak merasa nyaman di saat proses belajar.
Sekolah perlu menyediakan ruang belajar yang layak untuk proses belajar demi
menunjang kelancaran aktivitas belajar di sekolah, serta penataan ruang belajar
yang sesuai akan menjadikan suasana belajar lebih nyaman.
b. Penglihatan
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai penglihatan termasuk
dalam kategori kurang baik. Kurangnya fungsi penglihatan dapat mengganggu
aktivitas belajar siswa, siswa yang mempunyai fungsi penglihatan kurang akan
mengalami kesulitan dalam belajarnya, sehingga ketika guru menyampaikan

86

materi siswa akan mengalami kesulitan belajar apabila melihat tulisan yang ada
di papan tulis maupun buku. Siswa yang mengalami gangguan dalam
penglihatan, sebaiknya langsung segera diperiksakan agar didalam proses
belajar tidak terganggu. Penglihatan yang baik akan membantu siswa di dalam
membaca, dan semakin siswa terbiasa membaca, maka disiplin belajarnya juga
akan meningkat.
5. Motivasi dan Pola Makan
Subvariabel dari faktor ini terdiri dari tiga, yaitu dukungan orangtua,
pemahaman, dan pola makan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Dukungan Orangtua
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai dukungan orangtua
dengan anak secara umum masih dalam kategori baik. Kurangnya dukungan
dan nasihat orang tua kepada anaknya dalam belajar yang menyebabkan anak
merasa kesulitan dalam belajar, dengan demikian disiplin belajarnya juga
menurun. Orangtua yang selalu mendukung anaknya belajar untuk mencapai
prestasi yang baik akan mengakibatkan anak akan termotivasi untuk belajar.
Perhatian atau dukungan orang tua kepada anaknya dapat berupa pemberian
semangat atau motivasi, menyediakan peralatan belajar, dan mengingatkan
anaknya untuk belajar akan memudahkan anak dalam meningkatkan disiplin
belajarnya, dengan demikian hasil belajar anak dapat meningkat.
b. Pemahaman
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai pemahaman masih
berada dalam kategori baik, namun frekuensi paling banyak berada dalam

87

kategori kurang baik, hal ini disebabkan siswa kurang begitu memperhatikan di
dalam proses pembelajaran, sehingga pada saat guru menyampaikan materi
siswa tidak dapat menerimanya dengan baik. Pemahaman didalam belajar dapat
diperoleh siswa dengan berbagai cara, salah satunya dengan memperhatikan
guru disaat menerangkan, dan yang kedua dengan cara memperbanyak
membaca atau belajar diluar jam pelajaran yang ada.

4.2.2. Kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
Kontribusi faktor-faktor yang mempengarahi disiplin belajar siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal sebagai berikut:
1. Lingkungan Sekolah
Subvariabel lingkungan sekolah mempunyai nilai varian sebesar 22,73%,
artinya subvariabel lingkungan sekolah mempunyai kontribusi sebesar 22,73%
terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK
NU 01 Kendal. Faktor lingkungan sekolah terdiri dari teman bergaul, kesadaran,
dan administrasi sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Tuu (2004:94) bahwa
teman bergaul dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab:
Teman bergaul di sekolah yang baik dapat memberi dorongan agar seorang
siswa berubah perilakunya. Diharapkan teman dekat ini memberi pengaruh
positif bagi perubahan perilakunya. Akan tetapi, teman bergaul di sekolah
atau di luar sekolah, juga dapat membuat perilaku dan prestasi yang baik
berubah menjadi kurang baik. Hal ini terjadi apabila memilih teman
bergaul yang kurang disiplin.
Kesadaran menurut Tuu (2004:48) dapat mempengaruhi disiplin belajar
sebab kesadaran diri sebgai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting

88

bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran diri menjadi motif
sangat kuat terwujudnya disiplin. Administrasi sekolah menurut Tuu (2004:120)
dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab:
Setiap pelanggaran yang terjadi harus dicatat oleh bagian administrasi yang
ditugaskan khusus mencatat pelanggaran tata tertib sekolah. Administrasi
disiplin ini perlu dibuat rapi dan sistematis. Tujuannya agar kita dapat
melihat siswa yang bermasalah dengan disiplin sekolah. Kita dengan cepat
dapat mengetahui kondisi siswa tersebut.
2. Pembelajaran
Subvariabel pembelajaran mempunyai nilai varian sebesar 13,51%, artinya
subvariabel pembelajaran mempunyai kontribusi sebesar 13,51% terhadap disiplin
belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Faktor pembelajaran terdiri dari kurikulum dan tekun menghadapi tugas.
Kurkulum menurut Tuu (2004:12) dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab
Komponen-komponen sekolah yang utama seperti kurikulum dan program
pembelajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan dan sarana-prasarana
ikut memberi kontribusi bagi disiplin siswa yang berpengaruh pada perubahan
perilaku dan prestasinya. Menurut Sardiman (2011:84) dalam kegiatan belajarmengajar akan berjalan dengan baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet
dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri.
3. Komunikasi
Subvariabel komunikasi mempunyai nilai varian sebesar 11,19%, artinya
subvariabel komunikasi mempunyai kontribusi sebesar 11,19% terhadap disiplin
belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

89

Faktor komunikasi terdiri dari hubungan dengan guru dan pengetahuan


hafalan. Hubungan dengan guru menurut Tuu (2004:61) dapat mempengaruhi
disiplin belajar sebab Siswa yang telah melanggar ketentuan sekolah dan telah
diberi sanksi disiplin perlu dibina dan dibimbing oleh guru-guru. Pengetahuan
hafalan menurut Santoso dalam Tuu (2004:2) dapat mempengaruhi disiplin
belajar sebab kita selama ini memiliki kecenderungan belajar dengan cara
mememorisasi atau menghafal segala sesuatu yang kita hafalkan dan
memasukannya ke dalam sistem memori di otak kita.
4. Kondisi udara dan penglihatan
Subvariabel kondisi udara dan penglihatan mempunyai nilai varian sebesar
10,07%, artinya subvariabel kondisi udara dan penglihatan mempunyai kontribusi
sebesar 10,07% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Faktor kondisi udara dan penglihatan terdiri dari kondisi udara dan
penglihatan. Menurut Baharuddin (2008:27) kondisi udara merupakan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi
lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat. Menurut
Djamarah (2002:155) sebagian besar yang dipelajari manusia (anak) yang belajar
berlangsung dengan membaca, melihat contoh, atau model, melakukan observasi,
mengamati hasil-hasil eksperimen.
5. Motivasi dan pola makan
Subvariabel motivasi dan pola makan mempunyai nilai varian sebesar
9,31%, artinya subvariabel motivasi dan pola makan mempunyai kontribusi

90

sebesar 9,31% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Faktor motivasi dan pola makan terdiri dari dukungan orang tua,
pemahaman, dan pola makan. Dukungan orang tua menurut Tuu (2004:122) dapat
mempengaruhi disiplin belajar sebab Pembinaan disiplin tidak dapat berjalan
dengan mulus dan baik apabila orang tua kurang memberi dukungan.
Pemahaman menurut Suradi (2011) dapat mempengaruhi disiplin sebab
pemahaman mengenai makna dari peraturan maupun tata tertib sekolah menjadi
langkah awal dari siswa untuk berperilaku disiplin. Pola makan menurut
Baharuddin (2008:19) dapat mempengaruhi disiplin belajar, hal ini disebabkan
Oleh karena keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi proses belajar maka
perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Cara untuk menjaga kesehatan
jasmani antara lain adalah menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan
nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Hal senada pendapat lain bahwa faktor
faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah:
disiplin belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1)
Motivasi, baik berupa motivasi internal maupun eksternal. (2) Lingkungan
sekolah, fasilitas yang disediakan sekolah dan guru yang menjadi teladan
siswa. (3) Peraturan sekolah, berupa penerapan kurikulum dan tata tertib
yang ada, serta pihak-pihak pelaksana. (4) Kesadaran dari siswa dan pola
makan yang baik (Sanjaya, 2005:9)

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bagian
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.

Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 5 (lima) faktor yang


mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal, faktor-faktor tersebut adalah:
a. Lingkungan sekolah
b. Pembelajaran
c. Komunikasi
d. Kondisi udara dan Penglihatan
e. Motivasi dan pola makan

2.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat lima faktor baru yang


mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal yaitu sebesar 66,81% sedangkan sisanya
sebesar 33,19% dipengaruhi faktor lain yang tidak ditentukan dalam model
ini.

Sumbangan

atau

kontribusi

dari

masing-masing

faktor

yang

mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi


Perkantoran SMK NU 01 Kendal adalah sebagai berikut: (a) Lingkungan
sekolah memiliki kontribusi sebesar 22,73%, pembelajaran memiliki
kontribusi sebesar 13,51%, komunikasi memiliki kontribusi sebesar 11,19%,

91

92

kondisi udara dan penglihatan memiliki kontribusi sebesar 10,07%, dan


motivasi dan pola makan memiliki kontribusi sebesar 9,31%.

5.2 SARAN
1.

Sekolah perlu memperbaiki tata ruang kelas agar kondisi udara serta
pencahayaan menjadi lebih baik. Hal tersebut dilakukan agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik.

2.

Perlunya keikutsertaan orangtua dalam memantau dan memotivasi anaknya


agar kesadaran belajar serta ketekunan menghadapi tugasnya menjadi
meningkat.

3.

Perlunya kerjasama guru, pihak sekolah dan orang tua siswa didalam
peningkatan pengetahuan belajar dan kesadaran berdisiplin belajar siswa
sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Penerapan peraturan dan tata
tertib yang sudah ada sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, agar disiplin siswa
lebih terkontrol.

93

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1994. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.


Bandung: Angkasa.
Atifah, Nur. 2006. Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan Prestasi Belajar
Sosiologi bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan
Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006.
Baharuddin dan Esa. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gulo, W. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo
Khafid, Muhammad. dan Suroso. 2007. Pengaruh Disiplin Belajar dan
Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan
Ekonomi Vol 2 No. 2. Semarang.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Republika. 2012. 5,5 Nilai Standar
www.republika.co.id. (21 Mei 2012).

Kelulusan

Ujian

Nasional.

Rifai, Achmad. dan Cathrina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press.
Sanjaya, Ani. 2005. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa
Kelas XI SMA 6 Banjarmasin pada Mata Pelajaran Matematik. Jurnal
Pendidikan Universitas Achmad Yani. Banjarmasin

94

Sardiman AM., 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: RinekaCipta.
Supranto. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Suradi, S.Pd, M.Si. 2011. Pentingnya Penerapan Disiplin Siswa di SMK Negeri 1
Mesuji Raya. smkn1mesujiraya.blogspot.com (20 Juni 2012).
Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1. www.hukumonline.com (24 Juni
2012).
Zainal, Khalim. Dan Wan Zulkifli Wan Hassan. 2009. Pendekatan Islam dalam
Menangani Masalah Disiplin tegat dalam Kalangan Pelajar Sekolah.
Jurnal of islamic and Arabic Education 1(2). Malaysia.

95

Lampiran 1

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Data Siswa Kelas XII Adm. Perkantoran 1


SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013
Nama
Jenis Kelamin
Agustin Safinatun Fadhilah
Ahlas Unas Fahri
Annisa
Arifani Ika Purbayanti
Asrifatun Nisak
Bela Cahya Pertiwi
Desi Astiana Wati
Dianti Isnati Kurniasari
Eni Nofiati
Eny Kusniyati
Epniristina
Eva Ekasari
Fitri Wahyuningsih
Hilda Eka Suryaningsih
Himmatul Aliyah
Ifah Lutfiyani
Iin Ndarwati
Karinatul Khoiriyah
Lusiana
M.Sayidil Ahyar
Maghfira Fitri Kasliani
Mayang Arda Candra Kirana
Mella Adiyanah
Novi Aulia Ratnasari
Nur Farikah Asmawati
Nurul Mujayanti
Onika Irda Rusikawati
Puji Muzazanah
Purwati
Purwati Kamilah
Qubaela Fitri
Ria Agestiya Suryani
Rima Rahmawati
Rosadah
Sayyidah Laily Ismawati
Septi Astighfaroh
Siti Aminah
Siti Maghfiroh
Siti Mualifah
Siti Muzaro'ah
Tri Aryani
Tri Utami Asih
Utami Kumalasari
Wulan
Zuni Ernawati

Laki - laki :
Perempuan :
Jumlah :

P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P

3
42
45

96

Data Siswa Kelas XII Adm. Perkantoran 2


SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Nama
A. M. Abdul Mu'in
Andre Himawan
Aniqotu yu'la
Anisah
Asti Dwi Ningrum
Bagus Ari setiyawan
Dessy Nur Amida
Diah Kumalasari
Dina Setiana
Ela Fitrianingsih
Fudhelah Lestari
Gigih Fidyan Anggraini
Hany Fitriyanty
Hesty Waryanti
Ira Zuliawati
Lilik Arofah
Miftakhul Jannah
Muhammad Joko Purnomo
Mukholifah
Nauly Laksa Fauzia
Novita Retno Widaningsih
Nur Aini
Nur Janah
Nur Lita Wiji Astuti
Nur Saadah
Nurul Afifah
Nurulfa
Okyana Laheratani
Ratna Wulandari
Rimatrisilfianti
Riski Nafisatun Nikmah
Septi Handayani
Shinta Dewi Darma Putri
Siti Arumsari
Siti Choirunisa
Siti Eni Muyasaroh
Siti Hikmatul Khasanah
Siti Zulianti
Sri Indah Rahayu
Sriyanah
Sukmawati
Tri Wahyuni
Windi Purwanti A.S.
Yuni Larpitowati
Yuyun Isniati

Laki - laki :
Perempuan :
Jumlah :

Jenis Kelamin
L
L
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P

4
41
45

97

Lampiran 2
REKAPITULASI PRESENSI SISWA
SMK NU 01 KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Kelas :
Wali Kelas
Semester
No
.
1
2
3
4

: XII AP 1
: Umi Nurdiana Ulfa, S.Pd.
:I
JULI

Keterangan
Sakit
Ijin
Tanpa
keterangan
Terlambat

AGUSTUS

Minggu ke

SEPTEMBER

Minggu ke

Minggu ke

Jumlah

Jumlah

Jumlah

12

13

19

12

14

17

15

Jumlah

36

: XII AP 2
: Siti Solekhah, S.E.
:I
JULI
No
Minggu ke
Keterangan
.
Jumla
1 2 3 4
h
1 Sakit
2 3 3 5
13
2 Ijin
1 4 5 3
12
Tanpa
3
0 1 4 6
11
keterangan
4 Terlambat
4 2 6 7
19
Jumlah
55

Jumlah

40

Jumlah

Ket
.

52

Kelas :
Wali Kelas
Semester

AGUSTUS
Minggu ke
Jumla
1 2 3 4
h
7 5 6 8
26
1 0 2 3
6

SEPTEMBER
Minggu ke
Jumla
1 2 3 4
h
5 5 7 6
23
2 1 3 2
8

3 2 3 1

4 2 2 2

10

5 4 3 7
Jumlah

19
60

5 2 4 4
Jumlah

15
56

Ket
.

98

Lampiran 3
KISI KISI ANGKET UJI COBA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA
KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Deskriptor

Nomor
Soal

Perasaan senang ketika pelajaran dimulai


Perasaan senang ketika diskusi berkelompok
Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung
Berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung di kelas
Berkonsentrasi saat belajar di rumah
Kesadaran mencatat hal-hal penting saat pelajaran
Menanyakan materi pelajaran ketika tidak masuk

1
2
3
4
5
6
7

a. Kegiatan yang dilakukan ketika guru memberi tugas


b. Sikap pada saat mengerjakan tugas dan diajak teman
untuk bermain
c. Tidak berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai
a. Sikap apabila belum memahami pelajaran
b. Hal yang dilakukan untuk menghadapi ulangan
c. Hal yang dilakukan ketika tidak mengikuti pelajaran
a. Mengerjakan soal didepan kelas
b. Cara mengerjakan tugas yang sulit
c. Mencari dan mengerjakan soal-soal untuk belajar

8
9

a. Belajar sebelum materi diterangkan


b. Mengingat materi pelajaran sebelumnya

17
18

a. Memahami materi yang dijelaskan

19

b. Meringkas materi yang diajarkan guru

20

Penerapan atau
aplikasi
(Application)

a. Mengerjakan soal ulangan mulai dari soal termudah

21

b. Mengerjakan soal ulangan dengan baik

22

Analisis
(Analysis)

a. Memahami soal sebelum mengerjakannya

23

b. Mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik

24

No.

Indikator

Minat
1.

Perasaan senang

2.
3.

Perhatian
Konsentrasi

4.

Kesadaran

a.
b.
a.
a.
b.
a.
b.

Motivasi
1.

2.

Tekun
menghadapi tugas

Ulet menghadapi
kesulitan

3.

Senang
memecahkan
soal-soal
Kemampuan Kognitif
1.

2.

3.

Pengetahuan
hafalan
(knowledge)
Pemahaman
(Comprehension)

10
11
12
13
14
15
16

99

Synthesis
(menggabungkan,
menyusun
kembali)
Evaluasi
(Evaluation)

Kondisi Fisik
1. Pola makan
2.
3.

Olahraga
Waktu istirahat

Fungsi jasmani
1.
Penglihatan

2.

Pendengaran

Lingkungan Sekolah
1.
Hubungan dengan
guru

2.

3.

Administrasi
sekolah

a. Mencari materi dari sumber lain

25

b. Belajar secara bertahap untuk menempuh ulangan

26

c. Merencanakan setiap kegiatan (Tes, Pembelajaran,


Ekstrakulikuler)
a. Mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
guru
b. Mampu menyadari kekurangan/ kelemahan diri

27

a.
b.
a.
a.
b.

30
31
32
33
34

Mengatur pola makan 4 sehat 5 sempurna


Menjaga pola makan yang teratur
Rutin berolahraga
Tidur cukup setiap hari
Menyempatkan beristirahat di sela-sela kegiatan

28
29

a. Melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan layar


LCD
b. Rutin melakukan pemeriksaan mata
a. Mendengar suara guru yang menerangkan dengan
jelas
b. Rutin melakukan pemeriksaan telinga

35

a. Mematuhi perintah dan nasihat guru


b. Menjalin komunikasi yang baik dengan guru
c. Menjalin hubungan yang baik dengan guru dan
karyawan
a. Membayar biaya administrasi tepat waktu
b. Memakai seragam sekolah dengan atribut lengkap
c. Datang ke sekolah tepat waktu
d. Sekolah memberi hukuman bagi siswa yang
melanggar
a. Mempunyai hubungan yang baik dengan teman
sekolah

39
40
41

Hubungan dengan
teman sekolah
Lingkungan Masyarakat
1.
Teman bergaul
a. Dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang
buruk
b. Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga dan
teman
2.
Aktivitas
di a. Berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman
lingkungan
yang berbeda sekolah
masyarakat
b. Meminjam buku maupun alat-alat belajar pada
teman
Lingkungan Keluarga
1.
Hubungan dengan a. Hubungan yang baik dengan keluarga
keluarga
b. Menyediakan waktu berkumpul dengan keluarga

36
37
38

42
43
44
45
46

47
48
49
50

51
52

100

2.
3.

Dukungan
dari
orangtua
Aturan keluarga

a.
b.
a.
b.
c.

Fasilitas yang diberikan untuk menunjang belajar


Orangtua mengingatkan untuk belajar
Mematuhi perintah orangtua
Mematuhi aturan-aturan yang ada di rumah
Orangtua bersikap tegas jika ada anggota keluarga
yang salah

53
54
55
56
57

Keadaan Ruang Belajar


1.
Kondisi udara
a. Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun
AC

58

2.

Pencahayaan

a. Belajar dengan cahaya yang cukup di kelas

59

3.

Sejuk dan tenang

a. Sekolah jauh dari keramaian


b. Menjaga kebersihan dengan membuat jadwal piket
c. Tidak pernah melanggar jadwal piket yang dibuat

60
61
62

a. Sekolah menyediakan ruang belajar yang cukup


b. Sekolah memperbaiki ruang belajar yang rusak
c. Sekolah menyediakan ruang praktik khusus jurusan
Adinistrasi Perkantoran
a. Sekolah menyediakan peralatan praktik dan buku
pelajaran yang lengkap
b. Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang rusak
c. Menggunakan peralatan praktik dengan baik
a. Sekolah membuat kurikulum sesuai bidang keahlian
a. Sekolah memiliki peraturan terkait nilai siswa

63
64
65

Peralatan Belajar
1.
Gedung sekolah

2.

3.
4.

Alat-alat praktik

Kurikulum
Peraturan sekolah

66
67
68
69
70

101

Lampiran 4

ANGKET UJI COBA PENELITIAN


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA
KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
I.

PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab.
3. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan apa yang anda alami.
4. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang ( ) pada
jawaban yang sesuai dengan kondisi anda. SS (Sangat Setuju), S (Setuju),
TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
5. Jawaban yang anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda.

II.

IDENTITAS RESPONDEN

III.

Nama
:
No Absen :
Kelas
:
DAFTAR PERNYATAAN

No
1
2
3

Pernyataan
Saya senang ketika setiap pelajaran akan dimulai
Saya senang saat pelajaran berdiskusi secara
berkelompok
Saya selalu memperhatikan guru saat pelajaran
berlangsung

Saya berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung di kelas

Saya berkonsentrasi saat belajar di rumah

Saya selalu mencatat hal hal penting saat pelajaran

SS

TS

STS

102

Ketika saya tidak masuk sekolah, saat berangkat saya


menanyakan kepada teman mengenai apa yang
disampaikan oleh guru

No

Pernyataan

8
9

Saya selalu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan


guru
Saya tetap mengerjakan tugas meskipun diajak teman
bermain

10

Saya tidak berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai

11

Saya selalu bertanya jika masih ada materi yang


membingungkan/ kurang jelas

12

Saya selalu mengerjakan ulangan sendiri

13

Saya meminjam buku teman apabila saya tidak berangkat


sekolah

14

Saya senang mengerjakan soal di depan kelas

15
16

Saya selalu berdiskusi dengan teman untuk mengerjakan


soal-soal yang sulit
Saya selalu mencari dan mengerjakan soal-soal untuk
belajar

17

Saya selalu belajar sebelum materi diterangkan di kelas

18

Saya selalu mengingat kembali materi yang sudah


dijelaskan pada pertemuan sebelumnya

19

Saya memahami materi yang dijelaskan oleh guru

20

Saya meringkas materi/ hal-hal penting yang dijelaskan


oleh guru

21

Saya mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS mulai


dari soal termudah

22
23
24
25
26

Saya dapat mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS


dengan baik
Saya memahami soal Tes/Ulangan/MID/UAS sebelum
mengerjakannya
Saya mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik
Saya selalu mencari materi pelajaran dari sumber lain
(perpustakaan, internet, modul)
Saya selalu belajar secara bertahap sebelum
pembelajaran/ Tes

SS

TS

STS

103

27
28

Saya selalu merencanakan setiap kegiatan (Tes,


Pembelajaran, Ekstrakulikuler)
Saya mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
guru

No

Pernyataan

29

Saya selalu menyadari kelemahan/ kekurangan diri dan


selalu berusaha memperbaikinya

30

Saya selalu makan 4 sehat 5 sempurna

31

Saya salalu makan dengan teratur

32

Saya selalu rutin berolahraga setiap 2 hari sekali

33

Saya selalu tidur 7 jam setiap hari

34
35

Saya selalu menyempatkan beristirahat di sela-sela


kegiatan
Saya melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan di
layar LCD

36

Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan mata

37

Saya mendengar dengan jelas saat guru menerangkan


pelajaran

38

Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan telinga

39

Saya selalu mematuhi perintah dan nasihat guru

40

Saya menjalin komunikasi yang baik dengan guru

41
42
43
44
45
46
47

Saya mempunyai hubungan yang baik dengan guru guru


dan karyawan sekolah
Saya membayar biaya administrasi sekolah tepat waktu
(SPP,Uang gedung,dsb)
Saya memakai seragam rapi dan dengan atribut lengkap
sewaktu di sekolah
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Sekolah memberi hukuman bagi siswa yang melanggar
tata tertib
Saya mempunyai hubungan yang baik dengan teman
teman sekelas
Saya dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang
buruk

SS

TS

STS

104

49

Saya menjalin hubungan yang baik dengan tetangga di


sekitar lingkungan rumah
Saya selalu berdiskusi tentang materi pelajaran dengan
teman-teman yang berada di sekitar lingkungan rumah

No

Pernyataan

48

50
51
52

Saya selalu meminjam buku maupun alat-alat belajar lain


pada teman-teman di sekitar lingkungan rumah
Saya mempunyai hubungan yang baik dengan anggota
keluarga
Saya menyediakan waktu berkumpul dengan anggota
keluarga

53

Orangtua menyediakan fasilitas untuk belajar

54

Orangtua mengingatkan saya untuk belajar

55

Saya selalu mematuhi semua perintah dan nasehat


orangtua

56

Saya mematuhi aturan aturan yang ada di rumah

57

Orangtua selalu bersikap tegas jika saya berbuat salah

58

Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun AC


yang cukup

59

Saya belajar dengan cahaya yang cukup di kelas

60
61
62
63
64
65
66
67
68

Sekolah jauh dari keramaian sehingga saya dapat


berkonsentrasi sewaktu belajar
Saya dan teman teman sekelas selalu menjaga
kebersihan kelas dengan membuat jadwal piket harian
Saya tidak pernah melanggar jadwal piket yang sudah
disepakati bersama
Sekolah menyediakan ruang belajar yang mencukupi
seluruh siswa
Sekolah memperbaiki ruang belajar yang mengalami
kerusakan
Sekolah menyediakan ruang praktik khusus untuk jurusan
Administrasi Perkantoran
Sekolah menyediakan peralatan praktik dan buku buku
pelajaran yang lengkap
Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang mengalami
kerusakan
Saya selalu menggunakan peralatan praktik dengan baik

SS

TS

STS

105

69

Sekolah membuat kurikulum yang sesuai dengan bidang


keahlian Administrasi Perkantoran

70

Sekolah memiliki peraturan tata tertib sekolah

106

107

108

109

110

Lampiran 5

PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA ANGKET PENELITIAN


Rumus :

rxy =

NCU - (C)(U)

{NC

- (C)

}{NU

- (U)

Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No.

X2

Y2

XY

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

3
2
3
4
3
3
4
3
3
2
3
3
3
4
3
3
4
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
94

214
181
182
225
211
184
230
187
211
225
196
216
229
177
188
195
227
193
193
198
198
195
225
169
211
216
185
218
207
225
6111

9
4
9
16
9
9
16
9
9
4
9
9
9
16
9
9
16
4
9
9
9
9
16
9
9
9
9
16
9
16
304

45796
32761
33124
50625
44521
33856
52900
34969
44521
50625
38416
46656
52441
31329
35344
38025
51529
37249
37249
39204
39204
38025
50625
28561
44521
46656
34225
47524
42849
50625
1253955

642
362
546
900
633
552
920
561
633
450
588
648
687
708
564
585
908
386
579
594
594
585
900
507
633
648
555
872
621
900
15665

111

PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA ANGKET


PENELITIAN
Rumus :

s b2
k
r11 =
1s t2
k - 1

Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel
Perhitungan
1. Varians Total

s t2 =

(U )2

U 2 -

N
6111 2
30

1253955

st2

=
=

30
315,321

2. Varians Butir
sb12

sb22

304

94 2
30

0,33

91 2
30

0,45

96 2
30

30
289
30

.
.
.

sb68

sb2

314

0,23

30
=

30,42

3. Koefisien reliabilitas
r11

r11

70
70 -

30,98
315,321

0,915

Pada a = 5% dengan N = 30 diperoleh r tabel = 0.361. Karena r11 > r tabel maka
dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel

112

Lampiran 6
KISI KISI ANGKET PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA
KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

No.

Indikator

Deskriptor

Nomor
Soal

Minat
1.

Perasaan senang

2.
3.
4.

Perhatian
Konsentrasi
Kesadaran

a.
b.
a.
a.
a.
b.

Perasaan senang ketika pelajaran dimulai


Perasaan senang ketika diskusi berkelompok
Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung
Berkonsentrasi saat belajar di rumah
Kesadaran mencatat hal-hal penting saat pelajaran
Menanyakan materi pelajaran ketika tidak masuk

1
2
3
4
5
6

a. Kegiatan yang dilakukan ketika guru memberi tugas


b. Sikap pada saat mengerjakan tugas dan diajak teman
untuk bermain
a. Sikap apabila belum memahami pelajaran
b. Hal yang dilakukan untuk menghadapi ulangan
a. Mengerjakan soal didepan kelas
b. Cara mengerjakan tugas yang sulit
c. Mencari dan mengerjakan soal-soal untuk belajar

7
8

a. Belajar sebelum materi diterangkan


b. Mengingat materi pelajaran sebelumnya

14
15

a. Memahami materi yang dijelaskan

16

b. Meringkas materi yang diajarkan guru

17

a. Mengerjakan soal ulangan mulai dari soal termudah

18

b. Mengerjakan soal ulangan dengan baik

19

11. Analisis
(Analysis)

a. Memahami soal sebelum mengerjakannya

20

b. Mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik

21

12. Synthesis
(menggabungkan,

a. Belajar secara bertahap untuk menempuh ulangan

22

Motivasi
5.

Tekun
menghadapi tugas

6.

Ulet menghadapi
kesulitan
7. Senang
memecahkan
soal-soal
Kemampuan Kognitif
8.

9.

10.

Pengetahuan
hafalan
(knowledge)
Pemahaman
(Comprehension)

Penerapan atau
aplikasi
(Application)

9
10
11
12
13

113

13.

menyusun
kembali)
Evaluasi
(Evaluation)

Kondisi Fisik
14. Pola makan
15. Olahraga
16. Waktu istirahat
Fungsi jasmani
17. Penglihatan

18.

Pendengaran

Lingkungan Sekolah
19. Hubungan dengan
guru
20. Administrasi
sekolah
21.

b. Merencanakan setiap kegiatan (Tes, Pembelajaran,


Ekstrakulikuler)
a. Mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
guru
b. Mampu menyadari kekurangan/ kelemahan diri

23

a.
b.
a.
b.

26
27
28
29

Menjaga pola makan yang teratur


Rutin berolahraga
Tidur cukup setiap hari
Menyempatkan beristirahat di sela-sela kegiatan

24
25

a. Melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan layar


LCD
b. Rutin melakukan pemeriksaan mata
a. Mendengar suara guru yang menerangkan dengan
jelas

30

a.
b.
a.
b.
c.
a.

33
34
35
36
37
38

Mematuhi perintah dan nasihat guru


Menjalin komunikasi yang baik dengan guru
Membayar biaya administrasi tepat waktu
Memakai seragam sekolah dengan atribut lengkap
Datang ke sekolah tepat waktu
Mempunyai hubungan yang baik dengan teman
sekolah

Hubungan dengan
teman sekolah
Lingkungan Masyarakat
22. Teman bergaul
a. Dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan
yang buruk
b. Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga dan
teman
23. Aktivitas
di a. Berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman
lingkungan
yang berbeda sekolah
masyarakat
b. Meminjam buku maupun alat-alat belajar pada
teman
Lingkungan Keluarga
24. Hubungan dengan a. Hubungan yang baik dengan keluarga
keluarga
25. Dukungan
dari a. Fasilitas yang diberikan untuk menunjang belajar
orangtua
b. Orangtua mengingatkan untuk belajar
26. Aturan keluarga
a. Mematuhi perintah orangtua
b. Mematuhi aturan-aturan yang ada di rumah
Keadaan Ruang Belajar
27. Kondisi udara
a. Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun
AC

31
32

39
40
41
42

43
44
45
46
47
48

114

28.
29.

Pencahayaan
Sejuk dan tenang

Peralatan Belajar
30. Gedung sekolah

31.

Alat-alat praktik

32.
33.

Kurikulum
Peraturan sekolah

a. Belajar dengan cahaya yang cukup di kelas


a. Menjaga kebersihan dengan membuat jadwal piket
b. Tidak pernah melanggar jadwal piket yang dibuat

49
50
51

a. Sekolah menyediakan ruang belajar yang cukup


b. Sekolah menyediakan ruang praktik khusus jurusan
Adinistrasi Perkantoran
a. Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang rusak
b. Menggunakan peralatan praktik dengan baik
a. Sekolah membuat kurikulum sesuai bidang keahlian
a. Sekolah memiliki peraturan terkait nilai siswa

52
53
54
55
56
57

115

Lampiran 7

ANGKET PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA
KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
I.

PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab.
3. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan apa yang anda alami.
4. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang ( ) pada
jawaban yang sesuai dengan kondisi anda. SS (Sangat Setuju), S (Setuju),
TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
5. Jawaban yang anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda.

II.

IDENTITAS RESPONDEN

III.

Nama
:
No Absen :
Kelas
:
DAFTAR PERNYATAAN

No
1
2
3

Pernyataan
Saya senang ketika setiap pelajaran akan dimulai
Saya senang saat pelajaran berdiskusi secara
berkelompok
Saya selalu memperhatikan guru saat pelajaran
berlangsung

Saya berkonsentrasi saat belajar di rumah

Saya selalu mencatat hal hal penting saat pelajaran

Ketika saya tidak masuk sekolah, saat berangkat saya


menanyakan kepada teman mengenai apa yang
disampaikan oleh guru

SS

TS

STS

116

Saya selalu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan


guru

No

Pernyataan

8
9

Saya tetap mengerjakan tugas meskipun diajak teman


bermain
Saya selalu bertanya jika masih ada materi yang
membingungkan/ kurang jelas

10

Saya selalu mengerjakan ulangan sendiri

11

Saya senang mengerjakan soal di depan kelas

12
13

Saya selalu berdiskusi dengan teman untuk mengerjakan


soal-soal yang sulit
Saya selalu mencari dan mengerjakan soal-soal untuk
belajar

14

Saya selalu belajar sebelum materi diterangkan di kelas

15

Saya selalu mengingat kembali materi yang sudah


dijelaskan pada pertemuan sebelumnya

16

Saya memahami materi yang dijelaskan oleh guru

17

Saya meringkas materi/ hal-hal penting yang dijelaskan


oleh guru

18

Saya mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS mulai


dari soal termudah

19
20
21
22
23
24
25

Saya dapat mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS


dengan baik
Saya memahami soal Tes/Ulangan/MID/UAS sebelum
mengerjakannya
Saya mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik
Saya selalu belajar secara bertahap sebelum
pembelajaran/ Tes
Saya selalu merencanakan setiap kegiatan (Tes,
Pembelajaran, Ekstrakulikuler)
Saya mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
guru
Saya selalu menyadari kelemahan/ kekurangan diri dan
selalu berusaha memperbaikinya

26

Saya salalu makan dengan teratur

27

Saya selalu rutin berolahraga setiap 2 hari sekali

SS

TS

STS

117

28
No
29
30

Saya selalu tidur 7 jam setiap hari


Pernyataan
Saya selalu menyempatkan beristirahat di sela-sela
kegiatan
Saya melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan di
layar LCD

31

Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan mata

32

Saya mendengar dengan jelas saat guru menerangkan


pelajaran

33

Saya selalu mematuhi perintah dan nasihat guru

34

Saya menjalin komunikasi yang baik dengan guru

35
36
37
38
39
40
41
42
43

Saya membayar biaya administrasi sekolah tepat waktu


(SPP,Uang gedung,dsb)
Saya memakai seragam rapi dan dengan atribut lengkap
sewaktu di sekolah
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Saya mempunyai hubungan yang baik dengan teman
teman sekelas
Saya dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang
buruk
Saya menjalin hubungan yang baik dengan tetangga di
sekitar lingkungan rumah
Saya selalu berdiskusi tentang materi pelajaran dengan
teman-teman yang berada di sekitar lingkungan rumah
Saya selalu meminjam buku maupun alat-alat belajar lain
pada teman-teman di sekitar lingkungan rumah
Saya mempunyai hubungan yang baik dengan anggota
keluarga

44

Orangtua menyediakan fasilitas untuk belajar

45

Orangtua mengingatkan saya untuk belajar

46

Saya selalu mematuhi semua perintah dan nasehat


orangtua

47

Saya mematuhi aturan aturan yang ada di rumah

48

Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun AC


yang cukup

SS

TS

STS

118

49
No
50
51
52
53
54

Saya belajar dengan cahaya yang cukup di kelas


Pernyataan
Saya dan teman teman sekelas selalu menjaga
kebersihan kelas dengan membuat jadwal piket harian
Saya tidak pernah melanggar jadwal piket yang sudah
disepakati bersama
Sekolah menyediakan ruang belajar yang mencukupi
seluruh siswa
Sekolah menyediakan ruang praktik khusus untuk jurusan
Administrasi Perkantoran
Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang mengalami
kerusakan

55

Saya selalu menggunakan peralatan praktik dengan baik

56

Sekolah membuat kurikulum yang sesuai dengan bidang


keahlian Administrasi Perkantoran

57

Sekolah memiliki peraturan tata tertib sekolah

SS

TS

STS

119

Lampiran 8
ANALISIS FAKTOR TAHAP I
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity

Approx. Chi-Square

,603
768,718

df

528

Sig.

,000

Communalities
VAR00001

Initial
1,000

Extraction
,578

VAR00002

1,000

,782

VAR00003

1,000

,562

VAR00004

1,000

,675

VAR00005

1,000

,787

VAR00006

1,000

,611

VAR00007

1,000

,702

VAR00008

1,000

,609

VAR00009

1,000

,712

VAR00010

1,000

,647

VAR00011

1,000

,718

VAR00012

1,000

,539

VAR00013

1,000

,670

VAR00014

1,000

,664

VAR00015

1,000

,640

VAR00016

1,000

,704

VAR00017

1,000

,654

VAR00018

1,000

,707

VAR00019

1,000

,722

VAR00020

1,000

,611

VAR00021

1,000

,739

VAR00022

1,000

,735

VAR00023

1,000

,589

VAR00024

1,000

,690

VAR00025

1,000

,652

VAR00026

1,000

,595

VAR00027

1,000

,700

VAR00028

1,000

,685

VAR00029

1,000

,714

VAR00030

1,000

,582

VAR00031

1,000

,652

VAR00032

1,000

,723

VAR00033

1,000

,568

Extraction Method: Principal Component Analysis.

120

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues
% of
Cumulative
Total
Variance
%
4,882
14,795
14,795

Extraction Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%
4,882
14,795
14,795

Rotation Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%
2,336
7,079
7,079

2,492

7,553

22,347

2,492

7,553

22,347

2,066

6,262

13,341

2,109

6,391

28,738

2,109

6,391

28,738

2,060

6,244

19,585

1,849

5,602

34,341

1,849

5,602

34,341

1,932

5,855

25,440

1,653

5,008

39,349

1,653

5,008

39,349

1,843

5,585

31,025

1,523

4,616

43,964

1,523

4,616

43,964

1,825

5,531

36,556

1,467

4,446

48,410

1,467

4,446

48,410

1,774

5,376

41,932

1,336

4,049

52,459

1,336

4,049

52,459

1,719

5,210

47,142

1,251

3,791

56,250

1,251

3,791

56,250

1,716

5,200

52,342

10

1,206

3,655

59,905

1,206

3,655

59,905

1,631

4,943

57,285

11

1,132

3,429

63,334

1,132

3,429

63,334

1,581

4,792

62,077

12

1,017

3,083

66,417

1,017

3,083

66,417

1,432

4,340

66,417

13

,959

2,907

69,324

14

,916

2,775

72,099

15

,851

2,579

74,679

16

,829

2,514

77,192

17

,799

2,421

79,613

18

,752

2,279

81,892

19

,678

2,055

83,947

20

,641

1,941

85,889

21

,571

1,729

87,618

22

,556

1,683

89,301

23

,478

1,450

90,751

24

,433

1,311

92,062

25

,407

1,234

93,296

26

,362

1,097

94,393

27

,346

1,050

95,442

28

,339

1,026

96,469

29

,301

,913

97,382

30

,246

,745

98,127

31

,236

,714

98,841

32

,212

,642

99,482

33

,171

,518

100,000

Comp
onent

Extraction Method: Principal Component Analysis.

121

Component Matrix
Component
9

10

11

VAR00031

,648

-,155

-,036

,086

-,171

-,183

-,124

-,149

,138

,158

,223

,077

VAR00026

,571

-,273

,026

-,132

-,099

,084

-,036

,287

-,070

,177

-,095

-,177

VAR00008

,555

,155

,049

-,136

-,163

,125

,233

,276

-,048

-,272

-,056

,061

VAR00019

,511

,257

-,016

-,004

-,433

-,046

,238

,150

-,182

,048

-,121

-,277

VAR00030

,491

-,016

-,423

,049

,172

,063

,061

-,044

-,027

-,177

-,065

,290

VAR00023

,464

-,184

,296

-,077

,092

-,258

,247

-,029

-,163

-,282

-,041

-,021

VAR00009

,453

,117

,004

-,028

-,145

,390

-,284

-,080

-,220

-,388

-,031

,179

VAR00004

,443

,332

,069

-,272

,308

-,192

,014

-,056

-,189

,125

-,117

-,298

VAR00027

,425

-,315

-,299

,164

,324

,226

,188

-,147

,047

,119

-,273

-,010

VAR00025

,407

-,373

,022

-,106

-,268

-,238

-,141

,098

-,117

-,379

-,029

,140

VAR00015

,372

-,320

,062

,070

,253

-,169

,037

,326

-,153

,264

,312

,012

VAR00016

,366

-,303

,091

,140

,283

-,298

,240

,253

,256

,023

-,184

,243

VAR00006

,354

,082

-,341

-,040

,155

,315

-,017

,172

,325

-,057

-,269

,162

VAR00033

-,117

,586

-,207

-,051

,113

,031

,310

-,093

-,034

-,009

-,032

,213

VAR00021

,351

,471

,250

,194

,029

-,295

-,193

-,110

,376

-,056

-,105

-,049

VAR00014

,333

-,471

,310

-,129

,050

,054

-,156

-,269

-,110

,219

-,223

,079

VAR00020

,358

,427

,208

-,017

,150

,108

,061

-,168

-,196

,028

-,224

-,319

VAR00017

,401

-,414

,088

,341

-,047

,170

,364

-,049

,016

,011

,088

-,154

VAR00032

,452

,015

-,560

-,009

,023

,085

-,244

,179

,096

-,121

,141

-,249

VAR00011

,301

-,027

,519

-,079

,134

,342

,130

-,193

,335

-,139

,130

-,116

VAR00002

,183

,059

-,408

,035

-,104

,047

,329

-,290

-,352

,363

,258

,224

VAR00024

,089

,285

,194

,661

,188

,230

,059

,145

-,085

,047

-,035

,049

VAR00003

,075

,236

-,035

,626

,004

,118

-,226

,166

,002

,104

,027

-,060

VAR00018

,367

,120

,304

,385

-,255

,122

-,040

-,193

-,081

-,155

,374

,166

VAR00028

,299

-,035

-,206

,376

-,306

-,319

,114

-,209

,334

,057

,022

-,208

VAR00012

,256

,117

,095

-,223

-,477

,066

,240

-,225

,029

,141

-,170

,104

VAR00022

,319

,290

,427

-,124

,449

-,205

,009

-,041

-,054

,019

,192

,257

VAR00013

,330

,410

-,205

,140

-,022

-,459

-,076

,118

-,231

,005

-,163

,143

VAR00029

,450

-,098

-,047

,030

,152

,176

-,491

-,340

-,148

,208

-,150

,021

VAR00010

,210

,097

,250

-,080

-,309

-,013

-,418

,282

,035

,353

-,087

,203

VAR00001

,094

,171

,237

-,158

-,052

,384

,149

,464

-,031

,223

,138

,028

VAR00007

,354

,281

-,070

-,377

-,126

,070

,079

-,064

,472

,241

,118

,158

,262

-,002

-,155

-,031

,045

-,107

,484

-,206

VAR00005

,455
,124
-,284
-,316
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a 12 components extracted.

12

122

Rotated Component Matrix


Component
1

VAR00015

,720

-,032

-,031

VAR00016

,595

-,068

,003

VAR00017

,500

,047

,176

VAR00026

,494

,253

VAR00023

,425

,288

VAR00033

-,389

VAR00020

-,109

VAR00004

10

11

-,038

,090

-,061

,401

-,033

,190

,149

,094

-,047

,113

,279

-,031

-,045

-,159

,114

,175

,231

,060

-,074

-,210

-,165

,396

,189

,190

,168

-,075

,026

,404

-,010

-,184

,095

,213

,152

-,218

,312

,044

-,040

,021

-,092

,241

-,205

,084

-,061

,190

-,095

,206

,057

,724

,059

,034

,168

-,076

-,360

-,058

,257

-,035

-,133

,320

-,005

,124

,016

,126

-,012

,104

,108

,700

-,061

,046

-,106

,009

-,007

,123

,231

,275

,018

-,108

-,002

VAR00019

,140

,569

,331

,004

VAR00009

-,205

,101

,681

,195

,039

,270

-,165

,019

-,241

,275

-,083

,164

,147

-,135

,268

,183

,006

,082

,074

VAR00025

,020

,304

-,109

,618

VAR00008

,174

,316

,537

,008

-,259

,152

,143

,046

-,046

-,013

-,160

-,160

,281

-,027

,005

-,230

,068

,033

,214

,076

VAR00018

,021

,007

-,049

VAR00006

-,048

,027

,503

-,215

,410

,261

,084

,034

,209

,069

,259

,214

,061

,738

,055

,003

,010

,153

-,036

,159

,031

-,073

VAR00027

,300

VAR00030

,120

-,066

,601

,060

,067

,311

,010

-,132

-,243

,126

,184

VAR00024

,095

,000

,298

,567

,019

,070

,092

,204

,110

-,140

-,153

,229

,052

,116

,009

,090

,782

-,038

-,065

-,166

,118

-,033

,069

,025

VAR00003

-,021

-,009

-,034

,023

,714

,134

,029

,068

-,067

,075

-,114

-,053

VAR00028

,100

,032

-,002

,054

,091

,791

-,034

,049

-,151

-,073

-,026

,066

VAR00021

-,158

,289

,046

,059

,227

,512

,022

,034

,435

,150

-,025

-,313

VAR00031

,306

-,011

,236

,068

-,010

,506

,299

,247

,136

,199

,030

,179

VAR00029

-,023

,145

,081

,169

,115

,036

,772

,191

,051

,053

-,027

,064

VAR00014

,298

,062

,096

,019

-,202

-,003

,661

-,213

,041

,059

,181

-,001

VAR00005

,076

,160

,089

,092

-,148

,033

,026

,810

,206

-,019

,079

,100

VAR00032

,079

,076

,142

,341

,065

,158

,035

,680

-,243

,028

-,146

-,031

VAR00022

,157

,223

,064

-,041

,047

-,099

,052

,054

,794

,059

,060

,009

VAR00010

,054

-,019

,094

-,087

,088

,033

,248

-,062

,058

,707

-,175

-,136

VAR00001

,155

,134

,015

,023

,144

-,353

-,240

,024

-,013

,518

,240

,072

VAR00007

-,139

,087

-,056

,302

-,268

,282

-,075

,203

,244

,502

,207

,165

VAR00012

-,136

,235

,228

,047

-,264

,252

,031

-,266

-,076

,321

,130

,284

VAR00011

,046

,161

,138

,053

,015

,063

,079

,007

,249

,052

,755

-,153

VAR00013

,024

,297

,174

,098

,148

,218

-,059

,043

,237

,058

-,633

,077

,065

,047

,076

-,024

-,024

-,129

,864

VAR00002

,042
,029 -,012 ,056 -,011
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 21 iterations.

,085

,231

-,041

-,200

12

123

Component Transformation Matrix


Component
1

,396

,398

,457

,361

,050

,321

,269

,281

,172

10
,198

11
,076

12
,121

-,583

,461

-,038

,002

,301

,030

-,353

,109

,351

,236

-,180

,082

,157

,168

,131

-,463

,097

-,101

,101

-,437

,385

,205

,443

-,328

,126

-,173

-,001

-,004

,845

,333

,006

-,204

-,103

-,270

-,061

,024

,205

,102

-,413

,304

,123

-,391

,121

,205

,498

-,435

,050

-,144

-,264

-,030

,104

,305

,283

-,462

,129

,062

-,336

,174

,586

,158

,264

,224

-,055

,166

-,165

,053

-,597

-,368

-,019

-,226

,282

,443

,444

-,065

,035

,113

,191

-,344

-,479

,098

-,156

,423

-,258

-,348

-,293

-,299

,368

-,103

,512

-,190

,067

,120

,210

,389

-,388

-,128

10

,211

,083

-,652

-,069

,073

,060

,289

-,108

-,038

,503

-,068

,395

11

,135

-,348

,046

-,447

,089

,026

-,230

,596

,233

,029

,266

,340

12

-,074

-,539

,268

,300

-,020

-,146

,049

-,338

,483

,207

-,208

,291

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

124

Anti-Image Matrices

125

126

127

128

129

130

131

Anti Image Matrices

132

133

134

135

136

Anti Image Matrices

137

138

Anti Image Matrices

139

140

Anti Image Matrices

141

142

Anti Image Matrices

143

144

Anti Image Matrices

145

146

Lampiran 9
ANALISIS FAKTOR TAHAP 2
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity

Approx. Chi-Square

,669
398,681

df

210

Sig.

,000

Communalities
Initial

Extraction

VAR00004

1,000

,730

VAR00005

1,000

,812

VAR00006

1,000

,632

VAR00007

1,000

,575

VAR00008

1,000

,607

VAR00009

1,000

,716

VAR00011

1,000

,575

VAR00014

1,000

,654

VAR00015

1,000

,564

VAR00016

1,000

,668

VAR00017

1,000

,732

VAR00018

1,000

,740

VAR00019

1,000

,689

VAR00020

1,000

,657

VAR00021

1,000

,506

VAR00022

1,000

,652

VAR00025

1,000

,683

VAR00027

1,000

,733

VAR00030

1,000

,462

VAR00031

1,000

,581

VAR00032

1,000

,679

Extraction Method: Principal Component Analysis.

147

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues
% of
Cumulative
Total
Variance
%
3,958
18,846
18,846

Extraction Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total
Variance
%
3,958
18,846
18,846

Rotation Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%
1,927
9,177
9,177

2,015

9,593

28,439

2,015

9,593

28,439

1,882

8,963

18,141

1,785

8,498

36,937

1,785

8,498

36,937

1,819

8,663

26,804

1,464

6,971

43,908

1,464

6,971

43,908

1,697

8,079

34,882

1,185

5,641

49,548

1,185

5,641

49,548

1,628

7,754

42,637

1,122

5,342

54,890

1,122

5,342

54,890

1,617

7,698

50,335

1,117

5,318

60,208

1,117

5,318

60,208

1,540

7,332

57,667

1,001

4,766

64,974

1,001

4,766

64,974

1,534

7,307

64,974

,990

4,716

69,690

10

,848

4,039

73,729

11

,765

3,643

77,372

12

,676

3,220

80,592

13

,646

3,075

83,667

14

,600

2,857

86,524

15

,590

2,811

89,335

16

,479

2,282

91,617

17

,430

2,047

93,664

18

,401

1,911

95,575

19

,353

1,681

97,256

20

,320

1,523

98,778

21

,257

1,222

100,000

Compo
nent

Extraction Method: Principal Component Analysis.

148

Component Matrix
Component
VAR00031

1
,613

2
-,131

3
,100

4
-,072

5
-,141

6
-,257

7
,274

8
-,107

VAR00008

,599

,108

-,056

-,222

-,033

-,140

-,171

,367

VAR00030

,540

-,237

-,319

,027

,078

-,058

-,039

,010

VAR00005

,511

,121

-,367

,259

-,324

,255

,204

-,350

VAR00019

,470

,197

-,088

-,384

,052

-,383

-,353

,018

VAR00004

,468

,391

-,037

,379

-,128

,096

-,433

-,018

VAR00015

,368

-,336

,269

,308

-,301

-,191

,012

-,145

VAR00021

,359

,510

,141

,055

,074

-,213

,149

,147

VAR00027

,422

-,486

-,080

,214

,421

,179

-,155

-,183

VAR00020

,389

,468

,079

,012

,211

,128

-,447

-,138

VAR00022

,337

,444

,362

,403

-,157

,044

,124

-,075

VAR00017

,397

-,438

,353

-,218

,294

-,119

-,114

-,309

VAR00032

,481

-,189

-,594

-,012

-,150

-,034

,005

-,188

VAR00014

,297

-,296

,484

,114

-,041

,431

-,082

,194

VAR00011

,345

,187

,415

-,037

,311

,235

,300

,074

VAR00018

,365

,147

,357

-,504

-,024

-,010

,215

-,396

VAR00016

,375

-,334

,246

,416

,049

-,310

-,027

,288

VAR00025

,370

-,331

,101

-,260

-,493

,053

,016

,335

VAR00006

,388

-,116

-,388

,077

,409

,177

,218

,256

VAR00009

,469

,079

-,096

-,418

-,146

,510

-,007

,157

VAR00007

,381

,292

-,222

,080

,223

-,181

,438

,123

Extraction Method: Principal Component Analysis.


a 8 components extracted.

149

Rotated Component Matrix


Component
1

VAR00005

,796

,308

,067

-,007

,147

-,188

,094

,115

VAR00032

,753

-,048

,037

,206

,027

,247

-,038

,042

VAR00030

,422

-,004

,167

,373

,145

,286

-,037

,111

VAR00004

,215

,778

,132

,018

,022

,173

-,162

,067

VAR00020

-,025

,705

-,186

,164

,045

,278

,138

,006

VAR00022

,007

,589

,306

-,221

,304

-,207

,161

,030

VAR00016

-,104

,041

,717

,255

,175

,118

-,175

,036

VAR00015

,185

,083

,692

,065

-,115

-,048

,146

,049

VAR00031

,312

-,041

,442

,046

,272

,210

,390

,122

VAR00027

,188

,070

,180

,811

-,028

-,028

,026

,023

VAR00017

-,087

-,063

,288

,541

-,132

,193

,537

,015

VAR00007

,222

,026

,008

,006

,709

,114

,030

-,092

VAR00021

-,062

,339

,093

-,202

,524

,216

,127

-,027

VAR00006

,240

-,087

-,108

,479

,499

,060

-,212

,165

VAR00011

-,243

,206

,025

,182

,474

-,154

,357

,253

VAR00019

,085

,186

-,007

,028

,049

,775

,207

-,006

VAR00008

,087

,164

,130

,053

,258

,598

-,004

,359

VAR00018

,041

,050

-,036

-,061

,096

,122

,830

,134

VAR00009

,245

,127

-,272

,074

,094

,156

,181

,703

VAR00025

,152

-,199

,349

-,120

-,099

,235

,047

,645

-,216
,182
,318
,294
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 18 iterations.

-,079

-,221

,084

,570

VAR00014

Component Transformation Matrix


Component
1

,415

,355

-,083

,602

-,691

,206

,349

,323

,363

,371

,282

,356

-,416

-,520

,386

,094

,055

-,160

,418

-,078

-,073

-,201

,474

,170

,100

,401

,475

,113

,119

-,478

-,502

-,310

-,385

-,007

-,312

,701

,381

,048

,031

-,337

,075

,238

-,440

,241

-,115

-,551

-,035

,607

,170

-,473

,067

-,207

,648

-,463

,259

,013

-,387

-,166

,095

-,116

,349

,255

-,610

,491

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

150

Lampiran 10
ANALISIS FAKTOR TAHAP 3
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity

,609

Approx. Chi-Square

136

Sig.

,000

Communalities
Initial

Extraction

VAR00004

1,000

,712

VAR00005

1,000

,823

VAR00007

1,000

,372

VAR00008

1,000

,622

VAR00009

1,000

,671

VAR00014

1,000

,681

VAR00015

1,000

,497

VAR00016

1,000

,660

VAR00017

1,000

,766

VAR00018

1,000

,821

VAR00019

1,000

,695

VAR00020

1,000

,673

VAR00021

1,000

,503

VAR00022

1,000

,785

VAR00025

1,000

,666

VAR00027

1,000

,699

VAR00032

293,284

Df

1,000
,695
Extraction Method: Principal Component Analysis.

151

Total Variance Explained


Compo
nent

Initial Eigenvalues
% of
Cumulative
Total Variance
%

Extraction Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%

Rotation Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%

3,212

18,895

18,895

3,212

18,895

18,895

1,729

10,172

10,172

1,957

11,513

30,407

1,957

11,513

30,407

1,670

9,825

19,997

1,517

8,924

39,332

1,517

8,924

39,332

1,656

9,741

29,737

1,442

8,483

47,815

1,442

8,483

47,815

1,633

9,605

39,343

1,139

6,698

54,513

1,139

6,698

54,513

1,577

9,276

48,619

1,057

6,215

60,728

1,057

6,215

60,728

1,541

9,064

57,683

1,018

5,989

66,717

1,018

5,989

66,717

1,536

9,033

66,717

,878

5,164

71,881

,858

5,046

76,927

10

,746

4,390

81,316

11

,616

3,625

84,941

12

,566

3,328

88,270

13

,553

3,256

91,525

14

,469

2,757

94,283

15

,364

2,144

96,426

16

,330

1,941

98,368

17

,277
1,632
100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrix
Component
1

VAR00008

,621

-,051

-,166

,177

-,088

,260

-,315

VAR00004

,553

-,324

,181

-,330

-,051

-,283

-,279

VAR00005

,528

-,153

-,302

-,476

,326

-,079

,301

VAR00019

,505

-,170

-,233

,313

-,417

,107

-,271

VAR00009

,487

-,043

-,284

,342

,433

-,216

-,026

VAR00020

,465

-,378

,186

,108

-,242

-,445

-,105

VAR00007

,349

-,325

-,123

-,168

-,164

,245

,122

VAR00017

,380

,563

,059

,291

-,352

-,064

,296

VAR00027

,361

,488

-,065

-,239

-,306

-,356

,221

VAR00014

,283

,453

,331

,045

,252

-,373

-,285

VAR00015

,367

,435

,198

-,269

,058

,241

-,018

VAR00021

,398

-,430

,282

,089

-,059

,251

,076

VAR00016

,353

,413

,382

-,247

-,146

,365

-,060

VAR00022

,403

-,303

,626

-,121

,265

,089

,215

VAR00032

,446

,064

-,610

-,310

-,013

,049

,147

VAR00018

,377

-,030

,108

,621

,133

,028

,511

,368
,380
-,159
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a 7 components extracted.

,198

,422

,224

-,306

VAR00025

152

Rotated Component Matrix


Component
1

VAR00005

,847

,066

-,097

,171

,197

-,018

,154

VAR00032

,755

,045

,242

-,180

-,035

,146

,093

VAR00007

,378

,051

,340

,246

,063

-,075

-,203

VAR00016

-,027

,781

,105

,108

,017

,156

-,042

VAR00015

,142

,660

-,008

,037

,002

,147

,138

VAR00019

,029

-,065

,794

,021

,174

,154

,065

VAR00008

,146

,194

,671

,097

,120

-,003

,299

VAR00022

,048

,279

-,160

,745

,330

-,123

,020

VAR00018

-,024

-,217

,112

,656

-,179

,451

,308

VAR00021

,042

,077

,317

,583

,178

-,119

-,091

VAR00004

,234

,146

,176

,115

,760

-,118

,023

VAR00020

-,014

-,206

,260

,230

,693

,173

-,009

VAR00017

-,063

,232

,167

,054

-,086

,812

,097

VAR00027

,271

,249

-,075

-,229

,241

,668

-,035

VAR00025

,059

,310

,200

-,064

-,159

-,039

,704

VAR00009

,251

-,250

,153

,161

,124

,100

,686

-,227
,325
-,215
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 25 iterations.

-,101

,390

,223

,515

VAR00014

Component Transformation Matrix


Component
1

,426

,307

,459

,353

,412

-,134

,528

-,218

-,431

-,296

,538

,303

-,576

,426

-,308

,508

,331

-,010

-,156

-,547

-,446

,342

,267

-,269

,278

,405

,180

-,020

-,487

,214

-,126

-,424

,699

,032

,458

,387

,262

-,651

-,356

-,139

,369
-,188
-,378
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

,496

-,347

,489

-,282

,295

,363

153

Lampiran 11
ANALISIS FAKTOR TAHAP 4

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity

,597

Approx. Chi-Square

256,562

Df

105

Sig.

,000

Communalities
Initial

Extraction

VAR00004

1,000

,723

VAR00005

1,000

,811

VAR00008

1,000

,636

VAR00009

1,000

,633

VAR00014

1,000

,773

VAR00016

1,000

,830

VAR00017

1,000

,766

VAR00018

1,000

,831

VAR00019

1,000

,721

VAR00020

1,000

,664

VAR00021

1,000

,534

VAR00022

1,000

,774

VAR00025

1,000

,689

VAR00027

1,000

,714

VAR00032

1,000

,756

Extraction Method: Principal Component Analysis.

154

Total Variance Explained


Compo
nent

Initial Eigenvalues
% of
Cumulative
Total
Variance
%

Extraction Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total
Variance
%

Rotation Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%

3,024

20,159

20,159

3,024

20,159

20,159

1,676

11,173

11,173

1,800

11,999

32,158

1,800

11,999

32,158

1,662

11,078

22,251

1,484

9,893

42,051

1,484

9,893

42,051

1,615

10,770

33,021

1,384

9,225

51,276

1,384

9,225

51,276

1,572

10,482

43,503

1,129

7,529

58,805

1,129

7,529

58,805

1,542

10,283

53,786

1,023

6,821

65,626

1,023

6,821

65,626

1,445

9,632

63,419

1,011

6,740

72,366

1,011

6,740

72,366

1,342

8,947

72,366

,750

4,999

77,364

,691

4,609

81,973

10

,621

4,139

86,112

11

,565

3,767

89,879

12

,476

3,173

93,052

13

,415

2,766

95,818

14

,342

2,281

98,099

15

,285

1,901

100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrix
Component
1

VAR00008

,629

,002

VAR00004

,562

-,381

VAR00009

,532

,056

VAR00019

,509

-,092

-,170

VAR00005

,504

-,137

-,456

VAR00020

,499

-,383

,140

VAR00017

,380

,581

,247

VAR00027

,344

,533

,013

VAR00021

,410

-,440

VAR00032

,446

VAR00022

,392

VAR00018

,407

VAR00025

,368

VAR00016
VAR00014

-,204

-,109

-,406

-,078

,015

,390

-,105

,019

-,314

-,196

-,316

,414

,135

-,141

-,396

-,454

-,155

-,194

,374

,303

,236

,208

-,019

-,292

,285

-,285

-,162

-,320

,211

,225

,370

-,259

,327

,026

,235

-,045

-,038

-,225

,250

,163

-,655

,202

-,044

-,028

,241

-,446

,492

,221

,277

,039

,228

,001

,253

-,567

,148

,327

,389

,414

-,047

-,180

,440

-,355

-,168

,328

,331

,390

,405

-,091

-,470

,258

,274

,394

,410

,144

,280

,143

-,504

Extraction Method: Principal Component Analysis.


a 7 components extracted.

-,127

155

Rotated Component Matrix


Component
1

VAR00005

,851

-,003

-,094

,150

,205

,082

,078

VAR00032

,786

,185

,293

-,080

-,078

-,030

-,060

VAR00017

-,067

,780

,192

-,009

-,064

,062

,328

VAR00027

,251

,771

-,075

-,105

,164

,086

-,076

VAR00019

,003

,071

,779

-,079

,287

-,034

,140

VAR00008

,176

,042

,701

,210

,076

,248

,027

VAR00022

,046

-,071

-,197

,768

,306

,071

,199

VAR00021

,032

-,120

,278

,614

,163

-,113

,157

VAR00016

-,012

,510

,131

,601

-,223

,180

-,331

VAR00020

-,005

,063

,234

,117

,750

-,057

,160

VAR00004

,259

,000

,168

,303

,687

,105

-,228

VAR00025

,125

,030

,270

,046

-,261

,726

,047

VAR00014

-,194

,319

-,192

-,004

,287

,716

-,040

VAR00009

,332

-,104

,206

-,056

,141

,506

,437

VAR00018

-,013

,141

,110

,208

-,010

,053

,868

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 13 iterations.

Component Transformation Matrix


Component
1

,426

,307

,483

,378

,404

,346

,257

-,020

,695

-,020

-,359

-,464

,411

-,054

-,717

,266

-,252

,542

,137

,148

,132

,362

,250

-,456

,277

,199

-,051

-,693

,250

-,438

-,452

,166

-,234

,641

,221

,144

,247

-,528

-,370

,461

-,172

,510

,301
,191
-,108
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

,439

-,543

-,498

,354

156

Lampiran 12
ANALISIS FAKTOR TAHAP 5

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity

Approx. Chi-Square
df

225,818
91

Sig.

,000

Communalities
Initial

,617

Extraction

VAR00004

1,000

,723

VAR00005

1,000

,800

VAR00008

1,000

,582

VAR00009

1,000

,537

VAR00014

1,000

,766

VAR00017

1,000

,767

VAR00018

1,000

,801

VAR00019

1,000

,716

VAR00020

1,000

,569

VAR00021

1,000

,440

VAR00022

1,000

,732

VAR00025

1,000

,659

VAR00027

1,000

,722

VAR00032

1,000

,749

Extraction Method: Principal Component Analysis.

157

Total Variance Explained


Compo
nent

Initial Eigenvalues
% of
Cumulative
Total Variance
%

Extraction Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total
Variance
%

Rotation Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total
Variance
%

2,953

21,094

21,094

2,953

21,094

21,094

1,992

14,230

14,230

1,755

12,537

33,631

1,755

12,537

33,631

1,641

11,722

25,951

1,447

10,335

43,965

1,447

10,335

43,965

1,623

11,590

37,541

1,270

9,073

53,038

1,270

9,073

53,038

1,522

10,869

48,410

1,126

8,045

61,083

1,126

8,045

61,083

1,490

10,643

59,053

1,014

7,242

68,325

1,014

7,242

68,325

1,298

9,271

68,325

,783

5,594

73,919

,699

4,994

78,913

,691

4,936

83,849

10

,598

4,274

88,123

11

,564

4,027

92,151

12

,424

3,029

95,180

13

,353

2,518

97,698

14

,322
2,302
100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrix
Component
1

VAR00008

,625

,045

-,026

-,343

-,040

-,264

VAR00004

,568

-,393

-,193

,338

-,148

-,269

VAR00009

,561

,169

,030

-,174

,401

-,049

VAR00019

,534

,002

,047

-,448

-,412

-,243

VAR00020

,526

-,352

,135

,128

-,349

-,112

VAR00017

,345

,560

,350

,083

-,346

,292

VAR00022

,379

-,539

,277

,330

,258

,215

VAR00027

,305

,498

-,108

,477

-,335

,172

VAR00021

,415

-,466

,174

-,095

,005

,106

VAR00032

,449

,251

-,654

-,132

-,013

,199

VAR00005

,524

-,066

-,561

,208

,273

,297

VAR00018

,422

,054

,523

-,265

,146

,505

VAR00014

,243

,334

,351

,544

,185

-,377

,351
,441
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a 6 components extracted.

,085

-,107

,471

-,318

VAR00025

158

Rotated Component Matrix


Component
1

VAR00022

,758

,022

-,236

-,094

,076

,295

VAR00004

,708

,224

,243

,081

,075

-,317

VAR00020

,620

-,029

,387

,166

-,082

-,007

VAR00021

,527

,041

,210

-,173

-,048

,290

VAR00005

,302

,825

-,099

,042

,126

,018

VAR00032

-,116

,804

,257

,144

,039

-,035

VAR00019

,112

,021

,831

,075

,023

,080

VAR00008

,157

,186

,640

-,020

,323

,088

VAR00027

,023

,244

-,023

,807

,035

-,098

VAR00017

-,100

-,050

,193

,751

,071

,386

VAR00025

-,146

,093

,136

,021

,779

,066

VAR00014

,221

-,264

-,161

,436

,633

-,175

VAR00009

,105

,291

,211

-,043

,564

,278

VAR00018

,141

-,010

,109

,113

,129

,860

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 10 iterations.

Component Transformation Matrix


Component
1

,539

,421

,500

,265

,386

,251

-,685

,081

,025

,599

,405

,033

,180

-,796

-,017

,155

,192

,522

,453

-,018

-,611

,517

,075

-,386

-,026

,202

-,491

-,493

,658

,205

-,039
,376
-,367
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

,193

-,461

,688

159

Lampiran 13
ANALISIS FAKTOR TAHAP 6
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity

Approx. Chi-Square
Df

,602
207,935
78

Sig.

,000

Communalities
VAR00004

Initial
1,000

Extraction
,728

VAR00005

1,000

,808

VAR00008

1,000

,590

VAR00009

1,000

,544

VAR00014

1,000

,765

VAR00017

1,000

,769

VAR00018

1,000

,833

VAR00019

1,000

,725

VAR00020

1,000

,593

VAR00022

1,000

,749

VAR00025

1,000

,686

VAR00027

1,000

,734

VAR00032

1,000

,762

Extraction Method: Principal Component Analysis.

160

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues
% of
Cumulative
Total Variance
%
2,838
21,834
21,834

Extraction Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%
2,838
21,834
21,834

Rotation Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%
1,756
13,509
13,509

1,628

12,526

34,360

1,628

12,526

34,360

1,643

12,636

26,145

1,421

10,927

45,287

1,421

10,927

45,287

1,637

12,593

38,738

1,264

9,722

55,009

1,264

9,722

55,009

1,498

11,524

50,262

1,126

8,663

63,672

1,126

8,663

63,672

1,451

11,162

61,424

1,010

7,767

71,439

1,010

7,767

71,439

1,302

10,015

71,439

,722

5,550

76,989

,699

5,377

82,366

,604

4,645

87,011

10

,570

4,383

91,394

11

,424

3,265

94,660

12

,355

2,730

97,390

13

,339

2,610

100,000

Compo
nent

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrix
Component
1

VAR00008

,630

-,024

-,015

-,363

-,038

-,241

VAR00009

,579

,109

,021

-,186

,402

-,024

VAR00004

,539

-,513

-,030

,298

-,146

-,253

VAR00005

,539

-,267

-,478

,226

,272

,304

VAR00019

,532

-,031

,049

-,472

-,410

-,220

VAR00020

,493

-,387

,263

,068

-,347

-,082

VAR00017

,386

,602

,226

,102

-,348

,275

VAR00022

,319

-,513

,435

,262

,259

,244

VAR00032

,478

,086

-,703

-,062

-,015

,169

VAR00014

,276

,338

,335

,528

,185

-,386

VAR00027

,358

,414

-,172

,521

-,338

,141

VAR00025

,384

,437

-,021

-,079

,470

-,346

,493

-,303

,147

,536

VAR00018

,410
,146
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a 6 components extracted.

161

Rotated Component Matrix


Component
1

VAR00004

,746

,222

,260

,030

,059

-,224

VAR00022

,722

,023

-,191

-,146

,038

,411

VAR00020

,626

-,035

,410

,126

-,110

,068

VAR00005

,325

,825

-,077

,014

,093

,086

VAR00032

-,125

,805

,243

,175

,041

-,085

VAR00019

,090

,017

,840

,080

,000

,071

VAR00008

,142

,189

,659

-,028

,294

,112

VAR00027

,081

,238

-,044

,808

,057

-,113

VAR00017

-,110

-,056

,186

,771

,076

,345

VAR00025

-,159

,108

,139

,033

,791

,048

VAR00014

,289

-,257

-,157

,396

,649

-,113

VAR00009

,085

,300

,240

-,059

,525

,332

,051
-,011
,150
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 8 iterations.

,114

,078

,888

VAR00018

Component Transformation Matrix


Component
1

,447

,448

,523

,307

,392

,280

-,667

-,130

-,028

,600

,410

,093

,337

-,780

-,009

,046

,117

,511

,480

,041

-,633

,496

,101

-,334

-,053

,218

-,460

-,511

,641

,259

-,090

,353

-,336

,192

-,494

,688

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

162

Lampiran 14
ANALISIS FAKTOR TAHAP 7
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity

,629

Approx. Chi-Square
df

177,416
66

Sig.

,000

Communalities
VAR00004

Initial
1,000

Extraction
,624

VAR00005

1,000

,799

VAR00008

1,000

,620

VAR00009

1,000

,520

VAR00014

1,000

,679

VAR00017

1,000

,671

VAR00019

1,000

,714

VAR00020

1,000

,584

VAR00022

1,000

,646

VAR00025

1,000

,666

VAR00027

1,000

,722

VAR00032

1,000

,773

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues
% of
Cumulative
Total Variance
%
2,728
22,732
22,732

Extraction Sums of Squared


Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%
2,728
22,732
22,732

Rotation Sums of Squared


Loadings
% of
Cumula
Total Variance
tive %
1,768
14,736
14,736

1,621

13,510

36,242

1,621

13,510

36,242

1,615

13,460

28,197

1,343

11,192

47,434

1,343

11,192

47,434

1,605

13,377

41,574

1,208

10,071

57,504

1,208

10,071

57,504

1,534

12,787

54,361

1,117

9,310

66,814

1,117

9,310

66,814

1,494

12,453

66,814

,782

6,519

73,333

,719

5,992

79,325

,620

5,165

84,490

,571

4,756

89,246

10

,523

4,360

93,606

11

,424

3,534

97,140

Compo
nent

12

,343
2,860
100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.

163

Component Matrix
Component
1

VAR00008

,637

-,011

VAR00004

,586

VAR00005

,570

VAR00009

-,100

-,441

,097

-,473

,164

,131

-,110

-,207

-,372

,532

,099

,557

,106

-,066

-,104

,429

VAR00020

,489

-,398

,283

-,143

-,294

VAR00017

,342

,578

,282

-,044

-,373

VAR00022

,292

-,552

,416

,213

,193

VAR00027

,384

,458

,163

,401

-,422

VAR00032

,515

,165

-,636

,247

-,122

VAR00014

,274

,331

,624

,198

,255

VAR00019

,522

-,032

-,098

-,604

-,257

VAR00025

,377

,446

,013

-,101

,561

Extraction Method: Principal Component Analysis.


a 5 components extracted.

Rotated Component Matrix


Component
1

VAR00022

,777

VAR00004
VAR00020

-,049

-,111

-,125

,111

,711

,247

,232

,054

-,003

,607

-,012

,424

,140

-,126

VAR00032

-,134

,828

,209

,143

,081

VAR00005

,350

,804

-,074

-,003

,154

VAR00019

,067

,033

,836

,087

,042

VAR00008

,148

,146

,662

-,003

,371

VAR00027

,051

,270

-,055

,802

-,010

VAR00017

-,099

-,065

,230

,770

,108

VAR00025

-,139

,064

,076

,094

,792

VAR00009

,133

,227

,246

-,024

,624

-,223

,472

,517

VAR00014

,274
-,254
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 6 iterations.

Component Transformation Matrix


Component
1

,470

,470

,512

,330

,432

-,676

-,039

-,067

,627

,379

,511

-,725

-,178

,405

,135

,246

,498

-,785

,262

-,081

,005

-,063

-,293

-,515

,803

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

164

Lampiran 15

165

Lampiran 16

Anda mungkin juga menyukai