Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN

1. Penentuan Kadar Air (Ranggana, 1977)


Pektin kering (lolos ayakan 80 mesh) ditimbang sebanyak 0,5 gram. Kemudian
dimasukan kedalam petridish yang telah diketahui beratnya, selanjutnya dikeringkan
dalam oven suhu 100oC selama 4 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator dan
ditimbang dalam oven lagi selama 30 menit dan ditimbang lagi. Perlakuan ini
dilakukakan hingga diperoleh berat konstan (selisih kurang dari 0,2 mg). kadar air
dihitung dengan rumus :
Berat awal (gr) berat akhir(gr)
Kadar air :

x 100%

Berat awal (gr)

2. Penentuan Kadar Abu (AOAC, 1970)


Kurs porselin yang akan digunakan dioven terlebih dahulu selama 30 menit pada
suhu 100-105oC, kemudian didinginkan dalam desikator untuk menghilangkan uap air
dan ditimbang (A). sampel ditimbang sebanyak 2 dalam cawan yang sudah dikeringkan
(B), kemudian dibakar diatas nyala pembakar sampai tidak berasap dan dilanjutkan
dengan pengabuan didalam furnish bersuhu 500-600oC sampai pengabuan sempurna.
Sampel yang sudah diabukan didinginkan dalam desikator dan ditimbang (C). tahap
pembakaran dalam furnish diulang sampai didapat bobot yang konstan. Kadar abu
dihitung dengan rumus :
C-A
% Kadar Abu=
Keteragan:

B-A

X 100%

(C) sampel yang telah diabukan


(B) sampel yang digunakan (gr)
(A) berat kurs porselin (gr)

3. Berat Ekivalen (Rangana, 1977)


-

Sebanyak 0,5 g pektin dimasukan ke dalam elemeyer 250ml

Tambahkan 100ml akuades bebas CO2 dan 6 tetes indicator fenol red

Titrasi larutan dengan NaOH 0,1 N hingga berubah warna


Berat Ekivalen (g/eki) =

Berat contoh (g) x 1000


Ml NaOH x N NaOH

4. Kadar Metoksil (Rangana, 1977)


Analisis kadar metoksil dilakukan dengan metode titrasi. Larutan hasil analisa berat
ekivalen ditambah 25 ml NaOH 0,25 N, dikocok, ditutup dan didiamkan selama 30 menit
pada suhu kamar. Larutan ini selanjutnya ditambah 25 ml HCL 0,25 N dan indicator
phenolphthalein, kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai timbul warna merah
muda. Volume NaOH yang digunakan dicatat sebagai ml NaOH. Kadar metoksil dihitung
dengan rumus

Ml NaOH x N NaOH x 3,1

Kadar Metoksil (%) =

Berat contoh (g) x 1000


5. DE (Derajat Esterifikasi) (Schultz, 1965 dalam Taringan, 2012)
176 x % x 100
DE (%) =

31 x kadar galakturonat

6. Rendemen (ranggana, 1997)


Rendemen diperoleh dari perbandingan berat kering tepung modifikasi yang
dihasilkan dengan berat bahan mentah segar. Besar rendemen dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus:
Berat bahan awal (gr)
Rendemen =

Berat bahan akhir (gr)

X 100%

7. Asam galakturonat (Ranggana,1977)


Kadar asam galakturonat =

Mex x (BE+metoksil) x 176


Milligram sampel

x 100 %

Anda mungkin juga menyukai