Rang Kuman
Rang Kuman
NIM
: 4442150067
Kelas : 2 A
KEDISIPLINAN
A. Pentingnya Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah fungsi operatif ke-enam dari manajemen
Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin
karyawan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer
selalu berusaha agar para bawahannya mencapai disiplin yang baik.
Seorang menejer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para
bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan
kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang
mempengaruhinya.
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Keasadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua
peraturan dan sadar akan tugas dan tangggung jawabnya sedangkan
kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang
sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Diperlukan peraturan dan hukuman dalam kedisiplinan karyawan.
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan
bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan.
Hukuman diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan
mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan.
Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan.
Peraturan tanpa dibarengi pemberian hukuman yang tegas bagi
pelanggarnya bukan menjadi alat pendidik bagi karyawan.
B. Indikator-indikator kedisiplinan
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
3. Balas Jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan
karyawan karena balas jasa yang akan memberikan kepuasan dan
kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan
7. Ketegasan
Seorang pemimpin harus berani dan tegas, bertindak untuk
menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi
hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas
menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan
diakui kepemimpinannya oleh bawahan.
Sebaliknya apabila seorang pemimpin kurang tegas atau tidak
menghukum karyawan yang indisipliner, sulit baginya untuk memelihara
kedisiplinan bawahannya, bahkan sika indisipliner karyawan semakin
banyak karena mereka beranggapan bahwa peraturan dan sanksi
hukumannya tidak berlaku lagi.
8. Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan
ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Manajer
harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusian yang serasi
serta mengikat, vertical maupun horizontal diantara semua karyawannya.
Terciptanya human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan
dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan
yang baik pada perusahaan. Jadi, kedisiplinan karyawan akan tercipta
apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.