Makalah Agama Islam
Makalah Agama Islam
KONSEP
KETUHANA
N DALAM
ISLAM
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Oleh:
1.Novita Duantari
(3513100025)
2.Aulia Rachmawati
(3513100035)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kecintaan kepada Allah, ikhlas beramal hanya karena Allah, serta mengabdikan diridan
tawakal sepenuhnya kepada-Nya, merupakan nilai keutamaan yang perlu diperhatikan dan
diutamakan dalam pribadi setiap muslim.
Dalam Islam konsep ketuhanan merupakan hal utama dan paling awal yang harus diperbaiki
karena itu merupakan pondasi yang menopang kehidupan keislamannya nanti. Pondasi itu harus
benar-benar kuat dan kokoh karena kalau tidak itu akan mengurangi hakekat keislaman seorang
manusia.
Pembuktian wujud tuhan seorang islam atau pembuktian wujud Allah sangatlah susah karena
tidak ada yang pernah dan bisa melihat Allah tapi hal yang harus kita ketahui bahwa manusia tidak
mungkin bisa ada tanpa pencipta, dunia dan alam ini tidak mungkin bisa ada tanpa pencipta.Tidak
mungkin semua hal itu bisa ada tanpa adanya sang pencipta. Dan penciptanya itu adalah Allah.
Manusia, hewan, dan alam ini adalah akibat sedangkan akibatnya adalah Allah SWT.
Beriman kepada Allah tidak hanya sekedar mengucapkan tapi harus dikuatkan dalam hati dan
dibuktikan lewat perbuatan. Perbuatan yang kami maksud adalah perbuatan yang sesuai dengan
ajaran agama islam.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Siapakah Tuhan itu ?
2.2 Bagaimana sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan ?
2.3 Bagaimana Tuhan dalam Islam ?
Konsep Ketuhanan dalam Islam
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Hakikat Ketuhanan Dalam Islam
3.1.1 Siapakah Tuhan itu ?
Ilah (Tuhan), mengandung arti berbagai objek yang dibesarkan dan dipentingkan manusia,
misalnya dalam QS 45 (Al-Jatsiiyah): 23, yaitu:
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya.?
Dalam QS 28 (Al-Qashash):38, perkataan ilah dipakai oleh Firaun untuk dirinya sendiri:
Dan Firaun berkata: Wahai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.
Bagi manusia, Tuhan itu bisa dalam bentuk konkrit maupun abstrak/ghaib. Tuhan (ilah)
sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya
dikuasai oleh-Nya. Tercakup didalamnya yang dipuja,dicintai,diagungkan,diharap-harapkan dapat
memberikan kemashlahatan atau kegembiraan dan termasuk pula sesuatu yang ditakuti akan
mendatangkan bahaya atau kerugian.
Konsep Ketuhanan dalam Islam
13
Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang diibadahi, dicintai, disenangi dan diikuti. Allah
SWT berfirman dalam Al-Quran surat Thoha: 14, yang artinya: Sesungguhnya Aku Allah. Tidak
ada Tuhan selain Aku, maka beribadahlah hanya kepada-Ku, dan dirikanlah sholat untuk
mengingat-Ku.
Tauhid adalah suatu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Suatu kepercayaan yang
menegaskan bahwa hanya Allahlah yang menciptakan, memberi hukum-hukum, mengatur, dan
mendidik alam semesta ini (Tauhid Rububiyah). Sebagai konsekuensinya, maka hanya Allah itulah
satu-satunya yang wajib disembah, dimohon petunjuk dan pertolongan-Nya,serta yang harus
ditakuti (Tauhid Uluhiyah)
Kalimat tauhid secara komprehensif mempunyai pengertian sebagai berikut :
Lawan tauhid adalah syirik, artinya menyekutukan Allah dengan yang lain,
mengakui adanya Tuhan selain Allah, menjadikan tujuan hidupnya selain kepada Allah.
Syirik merupakan dosa yang paling besar yang tidak dapat diampuni, syirik itu bertentangan
dengan perintah Allah SWT, juga berakibat merusak akal manusia, menurunkan derajat dan
martabat manusia, serta membuatnya tak pantas menempati kedudukan tinggi yang telah
ditentukan Allah SWT. Allah berfirman dalam Surat Luqman : 13, yang artinya: Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, wahai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kedhaliman yang amat besar.
Dinamisme
13
Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitif telah mengakui adanya kekuatan
yang berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang berpengaruh tersebut
dengan saran dukun adalah salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan roh.
Politeisme
Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak memberikan kepuasan,
karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari yang
lain kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan tertentu sesuai
dengan bidangnya.
Henoteisme
Satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun manusia
masih mengakui Tuhan (Ilah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk satu
13
13
Suatu percobaan dipandang sebagai kenyataan ilmiah, tidak hanya karena percobaan itu
dapat diamati secara langsung. Percobaan dan pengamatan bukanlah metode sains yang pasti,
karena ilmu pengetahuan tidak terbatas pada persoalan yang dapat diamati dengan hanya penelitian
secara empiris saja.
Banyak sarjana percaya padanya hakikat yang tidak dapat diindera secara langsung. Sarjana
mana pun tidak mampu melangkah lebih jauh tanpa berpegang pada kata-kata seperti: Gaya
(force), Energy, alam (nature), dan hukum alam. Padahal tidak ada seorang sarjana pun yang
mengenal apa itu: Gaya, energi, alam, dan hukum alam. Sarjana tersebut tidak mampu
memberikan penjelasan terhadap kata-kata tersebut secara sempurna, sama seperti ahli teologi yang
tidak mampu memberikan penjelasan tentang sifat Tuhan. Keduanya percaya sesuai dengan
bidangnya pada sebab-sebab yang tidak diketahui.
Dengan demikian tidak berarti bahwa agama adalah iman kepada yang ghaib dan ilmu
pengetahuan adalah percaya kepada pengamatan ilmiah. Sebab, baik agama maupun ilmu
pengetahuan kedua-duanya berlandaskan pada keimanan pada yang ghaib. Hanya saja ruang
lingkup agama yang sebenarnya adalah ruang lingkup penentuan hakikat terakhir dan asli, sedang
ruang lingkup ilmu pengetahuan terbatas pada pembahasan ciri-ciri luar saja. Kalau ilmu
pengtahuan memasuki bidang penentuan hakikat, yang sebenarnya adalah bidang agama, berarti
ilmu pengetahuan telah menempuh jalan iman kepada yang ghaib.
Sebenarnya apa yang disebut dengan iman kepada yang ghaib oleh orang mukmin, adalah
iman kepada hakikat yang tidak dapat diamati. Hal ini tidak berarti satu kepercayaan buta, tetapi
justru merupakan interpretasi yang terbaik terhadap kenyataan yang tidak dapat diamati
2. Keberadaan Alam Membuktikan Adanya Tuhan
Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan rahasianya yang pelik, tidak boleh
tidak memberikan penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang telah menciptakannya, suatu Akal
yang tidak ada batasnya. Setiap manusia normal percaya bahwa dirinya ada dan percaya pula
bahwa alam ini ada. Dengan dasar itu dan dengan kepercayaan inilah dijalani setiap bentuk
kegiatan ilmiah dan kehidupan.
Jika percaya tentang eksistensi alam, maka secara logika harus percaya tentang adanya
Pencipta Alam. Kita belum pernah mengetahui adanya sesuatu yang berasal dari tidak ada
penciptanya. Tuhan yang kita yakini sebagai pencipta alam semesta dan seluruh isinya ini adalah
Allah SWT.
3. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Fisika
Sampai abad ke-19 pendapat yang mengatakan bahwa alam menciptakan dirinya sendiri
(alam bersifat azali) masih banyak pengikutnya. Tetapi setelah ditemukan hukum kedua
termodinamika (Second law of Thermodynamics), pernyataan ini telah kehilangan landasan
berpijak.
Konsep Ketuhanan dalam Islam
13
Hukum tersebut yang dikenal dengan hukum keterbatasan energi atau teori pembatasan
perubahan energi panas membuktikan bahwa adanya alam tidak mungkin bersifat azali. Hukum
tersebut menerangkan bahwa energi panas selalu berpindah dari keadaan panas beralih menjadi
tidak panas. Sedang kebalikannya tidak mungkin, yakni energi panas tidak mungkin berubah dari
keadaan yang tidak panas menjadi panas. Perubahan energi panas dikendalikan oleh keseimbangan
antara energi yang ada dengan energi yang tidak ada.
Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisika di alam terus berlangsung,
serta kehidupan tetap berjalan. Hal itu membuktikan secara pasti bahwa alam bukan bersifat azali.
Seandainya alam ini azali, maka sejak dulu alam sudah kehilangan energinya, sesuai dengan hukum
tersebut dan tidak akan ada lagi kehidupan di alam ini. Oleh karena itu pasti ada yang menciptakan
alam yaitu Allah SWT.
4. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Astronomi
Benda alam yang paling dekat dengan bumi adalah bulan yang bergerak mengelilingi bumi
dan menyelesaikan setiap edarannya selama dua puluh sembilan hari sekali. Di samping bumi
terdapat gugus sembilan planet tata surya, termasuk bumi, yang mengelilingi matahari dengan
kecepatan luar biasa.
Matahari tidak berhenti pada suatu tempat tertentu, tetapi ia beredar bersama-sama dengan
planet-planet dan asteroid mengelilingi garis edarnya dengan kecepatan 600.000 mil per jam. Di
samping itu masih ada ribuan sistem selain sistem tata surya kita dan setiap sistem mempunyai
kumpulan atau galaxy sendiri-sendiri. Galaxy-galaxy tersebut juga beredar pada garis edarnya.
Logika manusia dengan memperhatikan sistem yang luar biasa dan organisasi yang teliti,
akan berkesimpulan bahwa mustahil semuanya ini terjadi dengan sendirinya, bahkan akan
menyimpulkan bahwa di balik semuanya itu ada kekuatan maha besar yang membuat dan
mengendalikan sistem yang luar biasa tersebut, kekuatan maha besar tersebut adalah Tuhan.
5. Argumentasi Qurani
Allah SWT telah berfirman dalam surat Al Fatihah ayat 2, lafadz Rabb dalam ayat tersebut
artinya Tuhan, dan yang dimaksud adalah Allah SWT. Allah SWT sebagai Rabb maknanya
dijelaskan dalam surat Al-Ala ayat 2-3 yang terjemahannya adalah : Allah yang menciptakan dan
menyempurnakan, yang menentukan ukuran-ukuran ciptaannya dan memberi petunjuk. Jadi, alam
semesta dan seisinya tidak terjadi dengan sendirinya, akan tetapi ada yang menciptakan dan
mengaturnya yaitu Allah SWT.
Dari sisi eksistensi Al-Quran itu sendiri sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada
manusia, membuktikan secara aksioma bahwa Allah yang telah mewahyukan adalah pasti ada.
13
Bertemanlah dengan orang-orang yang sholeh agar kita tidak menyimpang. Allah berfirman dalam
QS. At-Taghabun (64) : 16
Konsep Ketuhanan dalam Islam
13
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan
nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu.
Taqwa memiliki 3 (tiga) tingkatan yaitu :
Pertama : Ketika seseorang melepaskan diri dari kefakiran dan mengadakan sekutu-sekutu
bagiAllah, dia disebut orang yang taqwa.
Kedua : Menjauhi segala hal yang tidak disukai Allah SWT dan Rasul-nya, ia memiliki
tingkattaqwa yang tinggi.
Ketiga : orang yang setiap saat selalu berupaya menggapai cinta Allah SWT,
inilah tingkattaqwa yang tertinggi.
Allah berfirman lewat surat Ali Imran ayat 102;Artinya :
Wah a i o ra ng - or an g ya n g be ri man , b er t aq w a l ah ke pa da Al l ah de ng an s e be na rbenarnya taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (beragama Islam)
13
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan
shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orangorang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia."(QS.Al Anfal 2-4)
Dari Ayat tersebut telah jelas lah bahwa beberapa tanda-tanda orang yang benar-benar beriman
kepada Allah adalah:
1. Bila disebut nama Allah gemetarlah Hatinya
2. Apabila Dibacakan Ayat-ayat Allah bertambahlah Imannya
3. Senantiasa tawakal
4. Mendirikan Shalat
5. Menafkahkan rejeki (berinfaq, shadaqoh)
Selain itu,TANDA ORANG-ORANG yang BERIMAN antara lain
1. Taqwa
2. Malu
Malu naluri (haya nafsaniy)
Malu imani (hayaimaniy).
3. Syukur.Ada tiga macam cara kita bersyukur kepada Allah SWT:
Bersyukur dengan hati, yakni mengakui dan menyadari bahwa nikmat yang
diperolehnya berasal dari Allah SWT.
Bersyukur dengan lisan, yaitu dengan mengucapkan Alhamdulillah yang berarti
segala puji bagi Allah.
Bersyukur dengan perbuatan, seperti melakukan perbuatan yang baik, sesuai
dengan tuntutan agama.
4.
5.
6.
7.
Sabar.
Memelihara amanah dan menepati janji (Al-Muminun : 6).
Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-Nur: 62)
Ridha dengan Keputusan Allah
13
iman dan takwa ini juga disampaikan oleh Rasulullah dalam sabdanya : Al-imanu uryanun
walibasuhu at-taqwa[iman itu telanjang dan pakaiannya adalah takwa]. Bahwa iman haus diikuti
dengan melakukan amal shalih[takwa] sebab iman tanpa disertai amal shaleh maka imannya masih
telanjang tanpa pakaian. . Setiap amalan dan perbuatan yang baik tidak akan diterima oleh Allah
SWT tanpa didasari dengan keimanan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang diibadahi, dicintai, disenangi dan diikuti.
Tidak ada Tuhan selain Allah.
Sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan meliputi pemikiran barat dan pemikiran
dalam Islam
Tuhan dalam Islam menurut informasi al-Quran, sebutan yang benar bagi Tuhan
yang benar-benar Tuhan adalah sebutan Allah. Keesaan Allah adalah mutlak.
13
argumentasi Qurani.
iman berarti meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan sedangkan taqwa adalah menjalankan semua perintah ALLAH dan
DAFTAR PUSTAKA
13