Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PELAYANAN AMBULANS

I . PENGERTIAN
Istilah ambulans berasal dari bahasa latin ambulare berarti berjalan
atau bergerak. Ambulans adalah kendaraan transportasi orang sakit
atau cidera, tujuannya untuk memindahkan pasien dari satu tempat
ke tempat lain guna perawatan medis. Istilah ambulans digunakan
menerangkan kendaraan yang digunakan untuk membawa peralatan
medis kepada pasien di luar rumah sakit atau memindahkan pasien
ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Kendaraan ini dilengkapi
dengan sirine agar dapat menembus kemacetan lalu lintas.
II . RUANG LINGKUP
Ambulans digunakan untuk transportasi pasien dari pelayanan gawat
darurat , rawat jalan , dan rawat inap ke rumah sakit lain , fasilitas
kesehatan lainnya ataupun kerumah pasien / keluarga . Ambulans
juga digunakan untuk tranportasi pasien dari tempat kejadian
kerumah sakit .
Dalam

Kepmenkes

no.43/Menkes-kesos/SK/II/2002

ada

jenis

kendaraan ambulans yakni:


1.

Ambulans transportasi

2.

Ambulans gawat darurat

3.

Ambulans rumah sakit lapangan

4.

Ambulans pelayanan medic bergerak

5.

Kereta jenazah

6.

Ambulans udara

Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi mempunyai 3 jenis ambulans


1.

Ambulans Gawat darurat

2.

Ambulans transport

3.

Kereta jenazah

III . TATA LAKSANA


Tata laksana pelayanan ambulans ada beberapa hal yang harus
diperhatiakan antara lain :

A.

A.

Persyaratan ambulans

B.

Pelayanan ambulans

C.

Pelayanan oleh petugas

PERSYARATAN AMBULANS
1.

AMBULANS TRANSPORT
a.

Tujuan Penggunaan :
Pengangkutan penderita yang tidak memerlukan
perawatan khusus/

tindakan darurat untuk

menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak akan


timbul kegawatan selama dalam perjalanan.
b.

Persyaratan Kendaraan :

Kendaraan

suspensi lunak
Tanda pengenal kendaraan : di depan ambulans.

roda

empat

atau

lebih

dengan

disamping kanan dan kiri tertulis : ambulans dan

logo Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi


Ruang penderita mudah dicapai dari tempat

pengemudi
Tempat duduk bagi petugas dan keluarga di

ruangan pasien
Dilengkapi sabuk pengaman untuk petugas dan

pasien
Ruangan pasien cukup luas untuk sekurang-

kurangnya satu tandu


Ruangan pasien berhubungan langsung dengan

tempat pengemudi
Gantungan infus terletak sekurangnya 90 cm di

atas tempat pasien


Stop kontak khusus 12 V DC di ruang pasien

Lampu ruangan secukupnya/bukan neon, dan

lampu sorot yang dapat digerakan


Lemari obat dan peralatan
Penyimpan air bersih 20 liter, wastafel dan

penampungan air limbah


Sirine dua nada
Lampu rotator warna merah dan biru, di tengah

atas kendaraan
Telepon genggam di ruang kemudi dioperasikan

dengan menggunakan headset/earphone


Tersedia peta wilayah
Buku petunjuk pemeliharaan semua

alat

berbahasa Indonesia
Tanda pengenal ambulans

dari

bahan pemantul sinar


Kendaraan mudah dibersihkan, lantai landai dan

batas dinding dengan lantai tidak menyudut


Dapat membawa inkubator transport
Persyaratan lain sesuai peraturan perundangan

transportasi

yang berlaku
c.

Peralatan medis

Tabung oksigen dengan peralatannya


Alat penghisap cairan/lendir 12 Volt DC
Peralatan medis PPGD (tensimeter

manset anak-dewasa,
dan lain lain)
Obat-obatan
emergency,
cairan

dengan
infus

secukupnya
d.

e.

Petugas

Satu orang supir ambulans dengan kemampuan

BHD dan berkomunikasi dengan baik


Satu orang perawat dengan kemampuan PPGD

Tata tertib

Sewaktu

menuju

tempat

penderita

menghidupkan sirine dan rotator.

boleh

Selama

menggunakan lampu rotator.


Mematuhi semua peraturan lalu lintas
Kecepatan kendaraan maksimum 40 km di jalan

biasa, 80 km di jalan bebas hambatan


Petugas
mengisi catatan observasi, selama

mengangkut

penderita

hanya

perjalanan yang disebut dengan lembar catatan


penderita yang mencakup identitas, waktu, dan

keadaan penderita setiap 15 menit.


Petugas memakai seragam
ambulans dengan
identitas yang jelas.

2.

AMBULANS GAWAT DARURAT


a.

Tujuan Penggunaan
pertolongan Penderita Gawat Darurat Pra Rumah
Sakit pengangkutan penderita dawat darurat yang
sudah distabilkan dari lokasi kejadian ke tempat
tindakan definitif atau ke Rumah Sakit Sebagai
kendaraan transport rujukan.

b.

Persyaratan Teknis Kendaraan

Kendaraan

suspensi lunak
Tanda pengenal kendaraan : di depan - gawat

roda

empat

atau

lebih

darurat/ emergency, disamping kanan

dengan

dan kiri

tertulis : Ambulans dan logo Rumah Sakit Islam

Assyifa Sukabumi.
Menggunakan pengatur

pengendali di ruang pengemudi.


Pintu belakang dapat dibuka ke arah atas.
Ruang penderita tidak dipisahkan dari ruang

pengemudi
Tempat duduk petugas di ruang penderita dapat

diatur/ dilipat
Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan
pasien

udara

AC

dengan

Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya

dua tandu. Tandu dapat dilipat.


Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas

dapat berdiri tegak untuk melakukan tindakan


Gantungan infus terletak sekurang-kurangnya 90

cm di atas tempat penderita


Stop kontak khusus 12 V DC di ruang penderita
Lampu ruangan secukupnya/ bukan neon dan

lampu sorot yang dapat digerakan


Meja yang dapat dilipat
Lemari obat dan peralatan
Tersedia peta wilayah
Penyimpan air bersih 20 liter, wastafel dan

penampungan air limbah.


Sirine dua nada
Lampu rotator warna merah dan biru
Alat Komunikasi(Radio telekomunikasi

Handphone) di ruang kemudi


Buku petunjuk pemeliharaan

berbahasa Indonesia
Peralatan rescue
Lemari obat dan peralatan
Tanda pengenal dari bahan pemantul sinar
Peta
wilayah
setempat
Pekanbaru,dan

sekitarnya
Persyaratan lain menurut perundangan yang

semua

atau
alat

berlaku
c.

Peralatan medis

Tabung oksigen dengan peralatan bagi 2 orang


Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi

dewasa dan anak/ bayi


Suction pump manual
Peralatan monitor jantung dan nafas
AED
Minor surgery set
Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus

secukupnya
Sarung tangan disposible


d.

Sepatu boot

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan


1)

Peralatan Medis

Nasofaringeal tube

Orofaringeal tube : 2 buah

Laringoscope

Endotracheal tube

NRM

Alat suction

Masker

: 1 kotak

Gloves

: 1 kotak

Cairan RL

: 2 botol

Infusion set

Abocath

Desinfektan/pastik

: 1 box

Cateter + urobag

: 5/5set

Kassa steril

: 2 bks kecil

Tabung O2 dan regulator : 1 buah

Bag valve mask

Defibrillator

Tempat sampah medis tertutup : 1 buah

Tensimeter

: 1 buah

Stetoskop

: 1 buah

Neck Collar

Bidai

: 2 set

Plester

: 1roll

Gunting

: 1 buah

2)

Obat-obatan

Epineprine

Epedrine

Atropin inj

: 2 buah

: 2 buah
: 2 buah

: 2 buah
: 1 buah

: 3 buah
: 8 buah

: 1 buah
: 1 buah (AED)

: 1 buah

: 2 Ampul
: 2 Ampul
: 10 Ampul

Dexamethason inj

: 3 Ampul

Lidocain inj

: 3 Ampul

Aminofilin inj

: 2 Ampul

Lasix inj

: 5 Ampul

Cordaron inj

: 3 Ampul

Plasminex inj

: 2 Ampul

Tramal inj

: 2 Ampul

Valisanbe inj

: 1 Ampul

Cedocard 5 mg

: 5 Tab

CPG

: 10 Tab

Aspilet 80 mg

: 10 Tab

Dex 40%

: 2 Fls

WFI

: 2 Fls

Nacl 9% 25 cc

: 2 Fls

3)

Peralatan nonmedis :

Strectcher

Lemari Alkes

Lembar observasi

: 1 buah
1

buah

100 lembar

Lembar Informed consent

100 lembar

Scort

Kom muntah

: 6 buah
:

buah

Underpad

Tempat sampah medis tertutup

: 5 buah
:

Alat tulis ( ballpoint hitam, merah, biru ) :

buah

buah

buah

Tempat cuci tangan dengan air mengalir

: 1

Sabun cair

Tissu

: 1 botol
:

1kotak

Sikat tangan halus

: 5

buah

Selimut

Bantal

: 1 buah
:

buah

Lampu tindakan

: 1 buah

Buku register rujukan

buah
e.

Petugas

Satu orang pengemudi berkemampuan BHD

dan berkomunikasi

Satu orang perawat berkemampuan BTCLS

Satu

dokter

berkemampuan

PPGD

atau

penderita

boleh

ATLS/ACLS
f.

Tata tertib berkendara

Saat

menuju

ke tempat

menghidupkan sirine dan lampu rotator.

Selama mengangkut penderita hanya lampu


rotator yang dihidupkan

Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku

Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di


jalan biasa, 80 km di jalan bebas hambatan.

Petugas membuat/mengisi laporan selama


perjalanan

yang

disebut

dengan

lembar

catatan penderita yang mencakup identitas,


waktu

dan

keadaan

penderita

setiap

15

menit.

Petugas memakai seragam ambulans dengan


identitas yang jelas.

3.

KERETA JENAZAH
a.

Tujuan Penggunaan,

Merupakan kendaraan yang

digunakan khusus untuk mengangkut jenazah


b.

Persyaratan Teknis Kendaraan


a.

Kendaraan roda empat atau lebih dengan

suspensi lunak
b.

Dilengkapi sabuk pengaman bagi penumpang


telepon genggam di ruang kemudi.

c.

Lampu ruangan secukupnya, dan lampu sorot


yang dapat digerakan

d.

Sirine satu atau dua nada

e.

Lampu rotator warna merah dan biru

f.

Dapat mengangkut sekurangnya satu peti


jenazah,

dan

ada

sabuk

pengaman

peti

jenazah.
g.

Ruang jenazah terpisah dari ruang kemudi.

h.

Tempat duduk/ duduk lipat bagi sekurangkurangnya

(empat)

orang

di

samping

jenazah.
i.

Penyimpan air bersih 20 liter, wastafel dan


penampungan air limbah

j.

Tanda pengenal kereta jenazah dari bahan


pemantul sinar

k.

Persyaratan lain menurut perundangan yang

berlaku
c.

Petugas

Satu

berkomunikasi
Satu orang pengawal jenazah atau lebih

orang

pengemudi

yang

dapat

d.

Tata tertib berkendara

Sirine hanya digunakan saat bergerak dalam


iringan jenazah dan mematuhi peraturan lalu

lintas tentang konvoi


Bila
tidak
dalam

menghidupkan rotator.
Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km jalan
biasa,

B.

iringan

80 km di jalan

hanya

boleh

bebas hambatan.

PELAYANAN AMBULANS
1.

Sebuah

Persiapan Ambulans
ambulans

modern

yang

dilengkapi

dengan

berbagai

perlengkapan canggih sekalipun tidak akan bernilai apa-apa kecuali


jika selalu dalam keadaan siap untuk memberikan pelayanan
kapanpun dan di manapun terjadi kasus emergensi. Suatu program
preventif yang terencana pasti mencakup perbaikan ambulans secara
periodik.
a.

Pemeriksaan Ambulans (mesin mati)


Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan yang dapat
dilakukan ketika ambulans berada di pangkalan:
1)

Periksa seluruh badan ambulans, periksa apakah terdapat

kerusakan yang dapat mempengaruhi jalannya pengoperasian


yang aman.
2)

Periksa roda dan ban, periksa adanya kerusakan atau

robeknya velg roda dan bagian luar ban. Gunakan alat


pengecek/meteran tekanan untuk memastikan semua ban
mengembang dengan tekanan tepat.
3)

Periksa spion dan jendela,cari kaca yang pecah dan

longgar dan periksa apakahada bagian yang hilang. Pastikan


spion bersih dan diposisikan dengan tepat sehingga didapatkan
lapang pandang maksimum.
4)

Periksa fungsi setiap pintu dan kunci

5)

Periksa bagian-bagian sistem pendingin, periksa jumlah

freon/bahan pendingin.Periksa selang pipa sistem pendingin


dari kebocoran atau keretaka
6)

Periksa jumlah cairan kendaraan, termasuk minyak mesin

dan pelumas rem, air aki,dan pelumas setir.


7)

Periksa aki, jika jenisnya aki basah yang bisa diisi ulang,

periksa jumlah cairannya. Jika aki tipenya aki kering, nilai


keadaannya

dengan

memeriksa

portal

indikator.

Periksa

kekencangan hubungan antar kabel dan tanda-tanda korosi.


8)

Periksa kebersihan permukaan bagian dalam ambulans

termasuk dashboard dan periksa adanya kerusakan.


9)

Periksa fungsi jendela. Pastikan bahwa permukaan dalam

setiap jendela bersih


10)

Tes fungsi klakson, tes fungsi sirine untuk jarak dengar

maksimum.
11)

Periksa sabuk pengaman, pastikan setiap sabuk tidak

rusak. Tarik setiap sabuk darigulungannya untuk memastikan


bahwa mekanisme retraktor bekerja dengan baik.
12)

Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin sehingga

bisa mengendalikan setir dan pedal dengan optimal.


13)

Periksa jumlah bahan bakar Isi bahan bakar setelah setiap

kali panggilan dimanapun kejadiannya.


b.

Pemeriksaan Ambulans (mesin menyala)


Nyalakan mesin terlebih dahulu untuk memulai pemeriksaan

selanjutnya. Keluarkan ambulans dari ruangan penyimpanan jika


mesin mengeluarkan asap yang mungkin bisa menjadi masalah. Set
rem parkir, pindahkan perseneling ke posisi parkir dan minta rekan
Anda mengganjal roda sebelum melakukan tahapan berikut :
1)

Tes fungsi indikator yang terletak di dashboard untuk

melihat apakah lampu indikator dapat menyala dengan baik


untuk menunjukkan adanya kemungkinan masalah yang terjadi

pada tekanan oli, suhu mesin, atau sistem elektrik ambulan


lainnya.
2)

Periksa

meteran

yang

terletak

di

dashboard

untuk

pengoperasian ambulans yang optimal.


3)

Tes fungsi rem, injak rem kaki, catat apakah fungsi pedal

rem sudah tepat atau berlebihan. Periksa tekanan udara rem


kaki jika dibutuhkan.
4)

Tes fungsi rem parkir (rem tangan). Pindahkan perseneling

ke posisi mengemudi.Pindahkan kembali perseneling ke posisi


parkir segera setelah Anda memastikan bahwa rem parkir
berfungsi dengan baik.
5)

Tes fungsi setir. Putar setir ke berbagai arah.

6)

Periksa fungsi alat penyapu kaca (wiper) depan dan alat

pencucinya (washer). Kacaharus bisa disapu bersih setiap kali


alat penyapu digerakkan.
7)

Tes fungsi lampu peringatan (warning lights) ambulans.

Minta rekan Anda berjalanmengitari ambulans dan memeriksa


fungsi setiap lampu kilat (flashing light) dan lampu putar
(revolving light).
8)

Tes fungsi lampu ambulans lainnya. Minta rekan Anda

berjalan

lagi

mengitari

dan

memeriksa

ambulans.

Pada

kesempatan ini periksa lampu depan (sinar jauh dan dekat),


nyalakan

lampu

sinyal/weser

(signal

light),

lampu

kilat

perempatan (four wayflasher), lampu rem (brake light), lampu


samping (side light) dan lampu belakang (rear light) untuk
penerangan tempat kejadian.
9)

Periksa fungsi perlengkapan pemanas dan pendingin baik

di kompartemen pengemudi maupun kompateman pasien.


Lakukan juga pemeriksaan alat isap (suction) on-board pada
kesempatan ini jika mesin sedang menyala.
10)

Periksa cairan perseneling.

11)

Operasikan perlengkapan komunikasi. Lakukan uji radio

portabel dan demikian pula dengan radio terfiksir serta alat


komunikasi radio telepon lain.
C.

Pemeriksaan

Persediaan

dan

Perlengkapan

Kompartemen Pasien
Periksa

persediaan

dan

perlengkapan

perawatan

serta

perlengkapan life support . Pastikan bahwa telah dilakukan


pemeriksaan
ambulans,

aas

setiap

dengan

peralatan

mencatat

yang

setiap

harus

dibawa

temuan

pada

dalam
laporan

pemeriksaan. Peralatan tersebut tidak sekedar diidentifikasi, namun


harus diperiksa pula kelengkapan,keadaan, dan fungsinya. Beberapa
hal yang perlu dilakukan pemeriksaan meliputi:
1)

Periksa tekanan tabung oksigen

2)

Pompa bidai udara dan periksa apakah ada kebocoran.

3)

Pastikan

semua

perlengkapan

oksigen

dan

ventilasi

berfungsi dengan baik.


4)

Periksa juga apakah peralatan penyelamatan berdebu dan

berkarat.
5)

Nyalakan

semua

peralatan

bertenaga

aki

untuk

memastikan bahwa setrum aki berfungsi dengan baik.


6)

Untuk perlengkapan khusus, seperti defibrilator eksterna

otomatis (AED)membutuhkan pemeriksaan tambahan.


7)

Lengkapilah laporan pemeriksaan Anda. Perbaiki segala

kekurangan.

Ganti

barang-barang

yang

hilang.

Pastikan

pengawas Anda mengetahui adanya kekuranganyang tidak bisa


Anda perbaiki langsung.
8)

Di akhir pemeriksaan, bersihkan unit ambulans untuk

mengendalikan
kemungkinan adanya infeksi dan untuk memperbaiki tampilan.
D.

SYARAT PENGEMUDI AMBULANS


1.

Sehat secara fisik

2.

Sehat secara mental

3.

Bisa mengemudi dibawah tekanan

4.

Tidak dalam pengaruh obat-obatan berbahaya,terlarang

dan obat penenang

C.

5.

Mempunyai SIM yang masih berlaku

6.

Mempunyai sertifikat BHD

PELAYANAN OLEH TENAGA PARAMEDIS DI AMBULANS


1.

Persiapan Pelayanan

Memastikan tempat tersedia dengan menghubungi di

rumah sakit yang dituju dengan cara menelpon.


Memastikan kondisi ambulans telah siap untuk pelayanan.
Memastikan alat-alat medis dan non medis di ambulans
dalam keadaan rapi dan siap pakai. ( Lihat SOP Sterilisasi
Alkes ) dan melaksanakan checklist daftar tilik peralatan

medis dan non medis di ambulans.


Mencatat nama petugas yang berangkat (pada daftar

petugas) pada buku register rujukan.


Petugas mencuci tangan ( lihat SOP Mencuci Tangan ).
Petugas memakai alat pelindung diri ( lihat SOP Alat
Pelindung Diri / APD)

2.

Melakukan serah terima pasien dengan petugas di tempat

palayanan/lokasi awal

Petugas mendatangi lokasi, menemui petugas di lokasi

pelayanan awal
Memberi salam, menyapa dan memperkenalkan diri

sebagai petugas
ambulans.
Menanyakan/konfirmasi identitas pasien yang akan
diangkut dengan ambulans,meliputi nama, umur, jenis
kelamin, alamat, pekerjaan, diagnosis sementara.

Mencatat instruksi dokter tentang hal-hal yang harus


diperhatikan/

diberikan

kepada

pasien

selama

perjalanan.
Mencatat jenis

diperlukan pasien selama perjalanan


Mencatat keadaan pasien sebelum berangkat, meliputi

dan

dosis

diagnosis, tanda vital

obat

serta

alat

yang

(kesadaran, tensi, nadi, suhu,

kecepatan respirasi ) dan problem yang sedang


dihadapi

mencakup

problem

(airway,

breathing,

circulation).
Meminta surat rujukan ( bila ada ).
Menanyakan kondisi umum pasien apakah pasien telah
siap dipindahkan keambulans, antara lain : Apakah
pasien sudah bisa dipindahkan ke ambulans ?

3.

Memindahkan Pasien ke ambulans

Memastikan kondisi pasien dalam keadaan siap untuk


dipindahkan ke ambulans dengan cara melakukan

pemeriksaan A B C ( Lihat SOP Pemeriksaan ABC ).


Mengambil brancart dari ambulans dan dibawa ke

lokasi pasien berada.


Memindahkan pasien

Memindahkan Pasien ).
Memasukkan brancart

ambulans.
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin di dalam

ambulans.
Petugas mengambil posisi sesuai dengan tugasnya.
Sopir duduk di kursi pengemudi
Memposisikan pasien senyaman mungkin sesuai

dengan kondisinya.
Orang paramedis operator alat medis di sebelah kiri

ke

brancart

berisi

pasien

lihat
ke

SOP
dalam

pasien (menyesuaikan kondisi pasienkomando kepada


sopir agar ambulans segera berjalan, lampu rotator
dinyalakan, sirene dibunyikan menyesuaikan kondisi
jalan.

Mempertahankan keadaan ABC pasien agar tetap


stabil selama perjalanan dan melakukan tindakan jika
terjadi kegawatan (lihat SOP Mempertahankan Kondisi

ABC).
Mencatat semua perubahan yang meliputi kesadaran ,
vital sign ( nadi, pernafasan, tekanan darah ) pasien /

obat yang diberikan selama perjalanan


Mencatat keadaan pasien saat tiba di rumah sakit
tujuan.

4.

Sampai di UGD Rumah sakit yang dituju, persiapan untuk


serah terima pasien kepada petugas UGD dengan cara :

Petugas ambulans menemui petugas UGD

Memberi salam, menyapa dan memperkenalkan diri

Menyerahkan surat rujukan dan catatan berisi


perkembangan

kondisi

pasien

selama

dalam

perjalanan

Memastikan keadaan pasien siap dipindahkan

Mengeluarkan

pasien

dengan

brancart

dari

ambulans dan menyerahkan kepada petugas UGD

Memindahkan

pasien

ke

bed

UGD

dan

mengembalikan brancart ke ambulans.


5.

Kegiatan pasca pelayanan

Membersihkan

alat-alat

yang

telah

digunakan

( Lihat SOP Strerilisasi Alat ).

Merapikan

dan

mengembalikan

alat

medis

ke

tempat semula

Mengumpulkan

dan

tempat sampah sesuai

membuang

sampah

pada

kategorinya.

Memastikan ambulans siap dipakai kembali ( Lihat


SOP Mobil dan Sopir Ambulans)

Petugas mencuci tangan (lihat SOP Mencuci Tangan)

IV. DOKUMENTASI

1.

Surat rujukan : diisi oleh dokter yang merujuk dan diberikan


kepada pasien yang mendapat pelayanan lanjutan di tempat
pasien tersebut berasal atau ke rumah sakit yang dituju. Surat
rujukan berisi status pasien saat pulang, pengobatan/tindakan
yang telah diberikan dan pengobatan/tindakan yang dibutuhkan
pasien selanjutnya

2.

Formulir catatan ambulans dan evakuasi : berisi nama petugas


yang berangkat mendampingi pasien , identitas pasien dan
informasi dasar ( diagnosis sementara , tanda vital , problem
pasien ) , tindakan yang dilakukan dan obat yang diberikan
kepada pasien selama perjalanan.

3.

Catatan observasi : mencatat perkembangan kondisi pasien


selama perjalanan, berisi identitas pasien ,jam ,menit , tekanan
darah , frekuensi pernafasan , frekuensi nadi dan irama , suhu
dan kelembaban kulit , skala koma glasgow , nama perawat .

4.

Checklist Pemeriksaan Ambulans RS.Santa Maria Pekanbaru :


dilakukan setiap hari oleh sopir ambulans , pemeriksaan
kendaraan dilakukan pada saat kendaraan mesin hidup dan
mesin mati.Pelaporan dilakukan tiap bulan dan dibuat evaluasi
oleh penanggung jawab ambulans .

5.

Chekclist Alat-alat Ambulance RS Santa Maria Pekanbaru :


dilakukan tiap hari oleh penanggung jawab ambulans dan
dilaporkan setiap bulan serta dibuat evaluasi .

6.

Checklist Obat-obatan Emergency Ambulance RS.Santa Maria


Pekanbaru : dilakukan tiap hari oleh penanggung jawab
ambulans dan obat obatn yang terpakai segera diganti
sehingga jumlah tetap sesuai dengan standar .

7.

Buku kegiatan ambulans : berisi tanggal / jam, jenis ambulans,


petugas (sopir, perawat ), kegiatan, keluhan ( ada atau tidak ),
keterangan. Di evaluasi tiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai