Anda di halaman 1dari 20

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PEMELIHARAAN /SERVIS
SISTEM REM

Penyusun :
AGUS EKA SAPUTRA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

Modul pemeliharaan/servis sistem rem dengan kode OPKR 40-002 B


berisi materi dan informasi tentang cara kerja sistem rem, sistem rem dan
komponennya yang perlu dipelihara / diservis dan langkah kerja
pemeliharaan/servis sistem rem dan komponennya. Materi ini diuraikan
dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah
memahami materi yang disampaikan.
Setiap akhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari
materi, dilanjutkan tes formatif. Setiap siswa harus mengerjakan tes tersebut
sebagai indikator penguasaan materi, jawaban tes kemudian diklarifikasi
dengan kunci jawaban. Guna melatih ketrampilan dan sikap kerja yang benar
setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman lembar kerja yang ada.
Di akhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji
kompetensi dilakukan secara teoritis dan praktek. Uji teoritis dengan siswa
menjawab pertanyaan yang ada pada soal evaluasi. Sedangkan uji praktek
dengan meminta siswa mendemonstrasikan kompetensi yang harus dimiliki
dan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada.
Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai
kompetensi pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya.
Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya bila memenuhi kriteria
kelulusan.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini,
sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan.

Yogyakarta, 11 Juli 2016


Penyusun

Agus Eka Saputra

TUAS REM PARKIR


TEROMOL REM
BOOSTER REM

Uraian Materi 1

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

2
PEDAL REM

KATUP P

KABEL REM PARKIR


REM PIRINGAN

MASTER SILINDER

Gambar 1. Sistem rem


Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk menuruti
kemauan dalam mengurangi kecepatan, berhenti atau memarkir
kendaraan pada jalan yang mendaki. Dengan kata lain
melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk
menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman yang
berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala. Oleh
karena itu baik atau tidaknya kemampuan rem secara langsung
menjadi persoalan yang sangat penting bagi pengemudi di waktu
mengendarai kendaraan. Jadi fungsi rem harus dapat mengatasi
kecepatan kendaraan yang meningkat. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut di atas maka rem dipasangkan pada keempat
rodanya. Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

PANAS

a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.


b. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya
PANAS pengeremannya harus sama besar pula, bila tidak harus
PANASyang diterima oleh roda-roda
sebanding dengan muatan
tersebut.
c. Dapat PUTARAN
dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
d. Rem itu harus mudah diperiksa dan disetel.
PRINSIP REM

PUSH

PANAS

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin


dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya,
PANAS
kendaraan cenderung tetapPANAS
bergerak. Kelemahan ini harus
SEPATU REM
TROMOL
dikurangi
dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak
kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi
energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.
Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi
panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja
disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan
sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

Gambar 2. Prinsip rem


TIPE REM
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat
digolongkan
menjadi
beberapa
tipe
tergantung
pada
penggunaannya.
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan
dan menghentikan kendaraan.
Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem
biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan
berat.
PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN MINYAK REM

1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem dan master


silinder adalah diantara garis MAX dan MIN.
2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis
minimum, periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada
sistem hidrolis dan tambahkan minyak rem hingga garis MAX.
a. Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama disimpan
karena minyak rem adalah bahan yang mudah dipengaruhi
cuaca. Jangan lupa menutup dan memberi perapat pada
tutup tempat minyak rem.
b. Minyak
Usahakan
agar
reservoir
Mengapa Tinggi Permukaan
Rem Menurun
Walaupun Tidak Kebocoran
master
silinder
tidak
Pipa-pipa rem dan rem piringan menjadi aus karena pemakaian
rem. Sebagai akibat mekanisme rem piringan yang dapa
kemasukkan kotoran.
c. Bersihkan setiap minyak rem
yang mengenai bagian yang
bercat karena minyak rem
akan merusak cat.
Gambar 3. Menambah minyak
rem

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

MEMBUANG UDARA DARI SALURAN REM HIDROLIS


1. Angkat kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang ; asisten duduk di
tempat pengemudi.
2. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di
bawah garis MAX (maksimum).
3. Buang udara.
a. Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda
yang terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik
pada sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi
dimasukkan ke dalam penampung minyak yang bersih.
1). Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam
silinder roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke
dalam minyak rem yang bersih.
2). Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master
silinder dan terakhir di roda yang terdekat ke master.

Gambar 4. Mengeluarkan udara

b. Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi


aba-aba pada teknisi saat pedal sedang ditekan.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

c. Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira putaran,


membuang udara kemudian menutup sumbat sementara
asisten memompa pedal berulang-ulang.
Tutup sumbat pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara
akan masuk kembali ke dalam sistem rem

d. Ulangi prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi


gelembung-gelembung udara yang keluar dari slang.
Periksa tinggi minyak rem tangki cadangan master silinder
selama melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan
reservoir menjadi kosong.

e. Lepas slang dari sumbat pembuang dan pasang kembali


tutupnya.
f. Buang udara dari silinder-silinder roda yang lain dengan
cara sama.
4. Atur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah
minyak sampai garis MAX pada reservoir.

Gambar 5. Menambah minyak rem


5. Periksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan
sempurna.
Pembuang udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila
pada waktu pedal gas ditekan terus, terdapat jarak yang
cukup serta reaksi pedal harus kuat dan tidak terlalu dalam.
6. periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem.
Periksa setiap kebocoran dari sistem hidrolis sementara
pedal rem ditekan.
Untuk kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan
dan pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan
idling.

MENGGANTI MINYAK REM


Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

Kecuali untuk hal-hal berikut, prosedur penggantian minyak persis


sama dengan prosedur pembuangan udara yang diuraikan
sebelumnya:
1. Setelah sumbat pembuang minyak diputar putaran, pedal
rem ditekan sampai isi reservoir master silinder tinggal kira-kira
nya.
Jangan sampai reservoir kosong, apabila reservoir sampai kosong
pekerjaan tersebut harus dilanjutkan dengan pembuangan udara.
Karena itulah tinggi permukaan minyak di dalam reservoir harus
sering diperiksa.

2. Apabila tinggi permukaan minyak sudah sampai nya,


tambahlah minyak sampai dengan garis atau tanda MAX. (pada
waktu menambah minyak, sumbat pembuang ditutup).
3. pemompaan dilanjutkan sampai minyak baru mulai keluar
sedikit dari sumbat pembuang.
4. Pada waktu minyak baru mulai keluar dari sumbat pembuangan
tutuplah sumbat pembuang dan suruh asisten tetap menekan
pedal setelah dipompa beberapa kali.

Gambar 6. Mengganti minyak rem


5. Kendorkan sumbat pembuang putaran untuk memeriksa
bahwa tidak ada lagi gelembung udara yang keluar dari sumbat
pembuang. Kemudian sumbat dikencangkan.
Pengecekan seperti ini minimum harus dilakukan 2 kali.

6. Lakukan hal yang sama terhadap roda-roda yang lain.


7. Periksa reaksi pedal dan tinggi pedal ke lantai seperti diuraikan
sebelumnya. Jika tidak betul periksa kemungkinan terhadap
udara di dalam sistem rem.
PEMERIKSAAN & PENYETELAN TINGGI PEDAL REM
1. Ukur tinggi pedal
a. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan
penggaris, ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

Gambar 7. Mengukur tinggi pedal


b. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis.
Namun apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi,
lakukan penyetelan menurut prosedur dibawah ini.
2. Stel tinggi pedal
a. Lepaskan soket yakni kabel untuk swit lampu rem .
b. Kendorkan mur pengunci swit lampu rem dan putar swit
beberapa putaran .
c. Kendorkan mur pengunci push rod dan stel tinggi pedal
dengan memutar push rod.
d. Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit
menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.

Gambar 8. Tinggi pedal rem


3. Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.
4. Stel gerak bebas pedal rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak
bebas pedal rem pada halaman berikutnya.
PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAK BEBAS PEDAL REM
1. Periksa gerak bebas pedal rem
a. Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang
terdapat di dalam booster rem dengan jalan menginjak pedal
rem sampai jarak cadangan pedal tidak berubah lagi dengan
tekanan pedal yang sama.
Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal
rem yang sebenarnya tidak dapat diketahui.

b. Dengan berlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai


terasa ada tahanan kemudian ukurlah langkah pedal.
2. Stel gerak bebas pedal rem
a. Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi
kendorkan mur (A) dari push rod pada master silinder (B).
penyetelan dilakukan dengan memutar-mutar push rod.
b. Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

c. Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan


dan lampu rem mati apabila pedal dibebaskan.

Gambar 9. Memeriksa gerak bebas pedal


PEMERIKSAAN JARAK CADANGAN PEDAL REM
1. Hidupkan mesin (hanya untuk kendaraan yang menggunakan
booster rem).
Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan dan
belakang. Bebaskan rem tangan dan hidupkan mesin.
2. Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan
kekuatan sekitar 50 kg) kemudian ukur jarak antara bagian atas
pedal dan lantai.
3. Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan
celah antara sepatu rem dan teromol rem terlalu besar.
4. Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa
kali.

Gambar 10. Menyetel celah sepatu rem


Cara penyetelan celah sepatu berbeda-beda menurut modelnya. Ikuti
selalu petunjuk dalam buku pedoman reparasi.

5. Jika jarak cadangan masih juga tidak dalam harga spesifikasi


mungkin disebabkan salah satu hal berikut, konsultasikan
dengan instruktur saudara.
Kemungkinan penyebab :
Tinggi pedal kurang tinggi.
Gerak bebas pedal berlebihan.
Terdapat udara di dalam sistem hidraulis.
Mekanisme penyetel celah sepatu tidak bekerja.
Kabel rem tangan tersangkut.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

Uraian Materi 2
REM PIRINGAN
Walaupun terdapat banyak jenis rem piringan, prinsip kerjanya
adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor
piringan yang berputar menggunakan tekanan hidraulis,
menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau
menghentikan kendaraan.
Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap
aliran udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat
membuang air segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik
dapat terjamin walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung
tidak adanya self servo effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang
lebih besar dibandingkan dengan rem teromol. Karena alasan inilah
maka booster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya
pedal.
Karena pad akan aus, perlu diperiksa secara berkala. Kalau
keausannya melebihi limit atau mendekati limit, pad harus ganti.
BENTUK KHUSUS REM PIRINGAN (KALIPER PEN-LUNCUR)
PAD REM PIRINGAN

PEN UTAMA

ROTOR PIRINGAN

LOBANG PEMBUANG

KALIPER REM PIRINGAN

SUB PEN
PLAT PENAHAN

Gambar 11. Rem Piringan

MENGGANTI PAD REM PIRINGAN


Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem
piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS dapat dilakukan
tanpa harus membuka rakitan kaliper, tetapi untuk jenis AD, rakitan
kaliper harus dibuka. Prosedur berikut ini adalah untuk jenis AD
( Untuk jenis PS, lihat petunjuk pada pedoman reparasi ).

Gambar 12. Pad rem


Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

10

MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda
Kendorkan mur-mur roda sebelum mengangkat kendaraan
2. Buka kaliper
a. Bersihkan kaliper dengan udara
b. Amankan kepala sub-pen dengan kunci dan buka baut
kaliper
c. Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan baut
yang telah lepas ke dalam plat penahan agar kaliper tidak
terjatuh.
1). Jangan melepas slang rem
2). Jangan melepas kaliper dari plat penahan
3). Jangan mengerem pada waktu kaliper tidak terpasang

Gambar 13. Melepas baut sub-pen


3. Buka pad rem
a. Buka pad dalam
b. Buka pad luar bersama dengan simnya

Gambar 14. Membuka pad dalam

Gambar 15. Membuka pad luar dan sim


PEMERIKSAAN
1. Periksa keausan pad rem
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

11

a. Ukuran ketebalan pad rem


Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah padpadnya.
b. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah
petunjuk pada instruktur.
2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper.
Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul mintalah petunjuk
pada instruktur anda.
3. Periksa tebal piringan
a. Bersihkan permukaan rotor piringan dengan menggunakan
kain lap.
b. Ukur tebal rotor piringan. Jika kurang dari minimum, rotor
harus diganti baru. Mintalah petunjuk dari instruktur anda.

Gambar 16. Mengukur rotor piringan


PEMASANGAN
1. Pasanglah pad rem
a. Bersihkan permukaan plat penahan dimana pad piringan
akan dipasang.
b. Pasanglah dengan betul plat penunjang (1), plat pengantar
pad (2), dan plat pegas anti berisik (3), pada plat momen (4).

Gambar 17 a. Pemasangan pad rem


c. Bersihkan permukaan pad rem menggunakan amplas tetapi
jangan terlalu keras.
d. Sambil mendorong pegas (3) ke atas, pasang pad luar
beserta simnya (5) pada plat penahan.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

12

e. Pasang pad dalam


memasang pad luar.

pada

plat

momen

sama

seperti

Gambar 17 b. Pemasangan pad rem


2. Pasang kembali kaliper
a. Apabila pad baru akan dipasang keluarkan sebagian minyak
rem pada reservoir karena kalau tidak, minyak rem akan
meluap pada waktu piston didorong masuk kembali dan
minyak rem bertambah pada reservoir.
b. Dengan menggunakan gagang palu, tekan piston masuk.
Gantilah pad satu persatu sebab ada kemungkinan piston yang ada
dibagian lain kaliper akan keluar.

c. Masukkan kaliper secara hati-hati sehingga boots piston


tidak terjepit.
d. Pegang kepada subpen dengan kunci kemudian kencangkan
baut-baut kaliper pada momen spesifikasi.
e. Setelah kaliper dipasang perhatikan bahwa boots pada pen
utama dan sub pen terpasang dengan sempurna tanpa
terpuntir.

Gambar 18. Pemasangan kaliper


3. Stel ketinggian minyak rem di dalam reservoir master silinder.
Lihat bagian pemeriksaan dan penyetelan tinggi permukaan
minyak rem pada pasal sebelum ini.
4. Periksa pemasangan pad rem. Tekan pedal rem sekali dan
lepaskan. Roda harus berputar dengan bebas.
Walau pad sedikit menyentuh rotor piringan pada waktu rem dilepas, hal ini
tidak menyebabkan keausan yang berarti.

5. Pasang roda dan turunkan kendaraan.


Kencangkan semua mur roda baik-baik setelah kendaraan
diturunkan.
REM TROMOL
Rem tromol (drum) menggunakan sepasang sepatu yang menahan
bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan
roda, untuk menghentikan kendaraan.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

13

Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis


leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan
penumpang dan kendaraan komersial.
Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar
diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih
sulit dibandingkan dengan rem piringan karena mekanismenya
yang agak tertutup. Karena itu, rem tromol hanya dipakai pada
roda-roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga
pengereman.
Berhubung kanvas sepatu rem dan tromol aus sejalan dengan
pemakaian rem, periksa secara berkala perlu dilakukan, dan
penggantian perlu dilakukan apabila keausan melebihi limit atau
mendekati limit.
SILINDER RODA

PEGAS PEMBALIK SEPATU

PLAT PENAHAN

PENYETEL OTOMATIS
TUAS PENYETEL OTOMATIS
PEGAS TUAS PENYETEL
PEN PEGAS PENAHAN SEPATU

SEPATU REM

TROMOL REM

KABEL REM TANGAN


PEGAS JANGKAR
Gambar

19. Rem tromol


TUAS SEPATU REM TANGAN

MENGGANTI SEPATU REM (TROMOL 8 INCHI)


MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.
2. Bebaskan rem tangan.
3. Stel celah sepatu rem.
Tromol rem mungkin sulit dilepaskan karena sepatu rem
mencekam bagian lengkung dari tromol bagian dalam.
Karena itu kecilkan lingkaran sepatu untuk mendapatkan
celah yang lebih besar, dengan cara sebagai berikut :
a. Buka sumbat lubang service pada plat penahan.
b. Masukkan obeng melalui lubang service dan tahan
tuas pawl penyetel otomatis untuk memudahkan
gerakkan alat penyetel.
c. Dengan menggunakan alat penyetel rem SST,
tambahkan celah antara sepatu rem dan tromol rem
dengan jalan memutar roda gigi pawl pada penyetel
otomatis.
4. Buka tromol rem.
Dengan
menggunakan
dua buah baut yang cocok
dengan lubang service
yang ada pada tromol
masukkan
dua
baut
tersebut ke dalam ulirnya
untuk
menarik
keluar
Gambar 20. Melepas tromol dengan memasukan baut
tromol rem.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

14

Jangan menekan rem setelah


melepas tromol rem

5. Periksa pelapis sepatu rem


a. Ukur tebal pelapis rem
Jika tebal pelapis rem kurang
dari minimum atau mendekati
minimum, ganti sepatu rem
pada kedua roda.
b. Ukur diameter dalam tromol
rem. Jika diameter lebih besar
dari spesifikasi, tromol harus
diganti.
c. Jika permukaan tromol yang
bersinggungan dengan pelapis
sepatu rem tergores dalam,
tromol harus diganti.

Gambar 21. Mengukur


keausan tromol

6. Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat pembuka pegas


pembalik sepatu rem, gunakan SST untuk melepaskan.
7. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak
rem pada silinder roda.
Jika ada kebocoran atau minyak rem merembes, silinder roda
harus overhaul. Mintalah petunjuk instruktur anda.

Gambar 22. Membuka pegas pembalik sepatu rem


8. Lepaskan sepatu rem
a. Dengan menggunakan SST yakni alat penggerak pegas
penahan sepatu rem, putar pen pegas penahan sepatu 90 0
sementara ujung pen ditarik dengan jari.
b. Buka pegas jangkar sepatu rem.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

15

Gambar 23. Melepas sepatu rem


9. Lepaskan kabel rem tangan dari tuas
sepatu rem tangan.
a. Buka
pegas
tuas
penyetel
otomatis.
b. Dengan menggunakan tang lancip,
tekanlh pegas koil kabel rem
tangan.

Gambar 24. Melepas kabel rem


tangan
10.Buka washer C dan lepaskan tuas
sepatu rem tangan dan penyetel
otomatis dari sepatu rem.
Untuk membuka
dengan obeng.

washer

ungkit

Hati-hati jangan sampai shim dan washer C


hilang

Gambar 25. Melepas washer C


11.Bersihkan plat penahan dan komponen-komponen yang lain
menggunakan kain lap yang bersih serta bersihkan debu-debu
dengan tiupan udara kompressor.
Jangan membersihkan komponen-komponen rem dengan zat-zat yang
melarutkan bagian-bagian yang terbuat dari karet (tiner, bensin, dan lainlain)

Gambar 26. Membersihkan plat penahan


PEMASANGAN
Rem teromol terdiri dari beberapa bagian yang kecil dan sebagian
dari bagian ini yang kiri dan kanan tidak dapat dipertukarkan.
(Misalnya, arah ulir sekrup adjuster (penyetel) otomatis berbedabeda tergantung pada sistem penyetelannya).
Juga walaupun salah satu bagian hilang atau salah pasang, rem
tidak dapat bekerja dengan sempurna. Karena itu, apabila
menangani model yang lain, selalu memperhatikan buku Pedoman
Reparasai yang sesuai.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

16

DEPAN

Gambar
RODA KIRI

DEPAN

KANAN
27. RemRODA
tromol

1. Pasang tuas sepatu rem tangan dan tuas penyetel otomatis


pada sepatu rem belakang.
a. Pasang untuk sementara washer C beserta shim, lalu ukur
celahnya dengan alat pengukur ketebalan. (thickness
gauge).
b. Jika ternyata celah di luar spesifikasi, pilih shim yang sesuai
agar terdapat celah yang tepat.
c. Oleskan sedikit gemuk yang tidak mudah meleleh pada pen
lalu amankan washer C dengan tang.
Pakailah washer C yang baru.

d. Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.


Jika gerak tuas terelalu berat, penyetel otomatis tidak akan bekerja
dengan sempurna atau rem tangan tidak bisa dibebaskan.

Gambar 28. Memeriksa gerakan tuas


2. Oleskan sedikit gemuk yang tidak meleleh karena pada plat
penahan dimana sepatu rem bersinggungan dan penyetel
otomatis. Gemuk tidak boleh terlalu banyak karena gemuk yang
berlebihan dapat melekat pada sepatu rem.

3. Hubungkan kabel rem tangan ke tuas sepatu rem tangan


dengan menekan pegas koil kabel dengan tang lancip.

Gambar 29. Memasang kabel rem tangan


4. Hubungkan penahan sepatu (salah satu alat rakitan otomatis)
dengan tuas penyetel dan sepatu rem belakang.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

17

Gambar 30. Memasang penahan sepatu


5. Pasang pegas tuas penyetel otomatis pada tuas penyetel dan
sepatu. Hati-hati untuk tidak menyebabkan sepatu terdorong
keluar.

Gambar 31. Memasang pegas tuas pengatur


6. Pasang sepatu belakang pada plat penahan. Dengan
menggunakan alat penggerak pegas penahan sepatu SST,
pasangkan sepatu rem beserta pegas penahan dan pennya.

Gambar 32. Memasang sepatu belakang


7. Pasang pegas pembalik sepatu rem pada penunjang sepatu
penyetel dan masukkan penyetel (adjuster) ke penahan sepatu
yang terpasang pada sepatu belakang.
8. Hubungkan sepatu depan dan belakang dengan pegas jangkar
sepatu dan pasang sepatu depan pada plat penahan.
9. Dengan menggunakan SST, yakni alat penggerak penahan
sepatu, pasang sepatu beserta pegas penahan sepatu, dan
penahannya.
10.Kaitkan pegas pembalik sepatu depan dan belakang
menggunakan SST, alat khusus untuk membalik sepatu rem.
perhatikan bahwa sepatu rem dan rakitan penyetel otomatis terpasang
dengan sempurna.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

18

Gambar 33. Memasang pegas pembalik


11.Periksa dari penyetel otomatis. Dengan menggunakan obeng,
gerakkan tuas sepatu rem tangan beberapa kali dan periksa
bahwa penyetel menjadi panjang secara otomatis.

Gambar 34. Memeriksa penyetel otomatis


12.Bersihkan pelapis sepatu rem menggunakan amplas, bila perlu
bersihkan permukaan bagian dalam tromol rem.

Gambar 35. Membersihkan pelapis sepatu rem

13.Pasang teromol rem


Stel celah diantara teromol dan sepatu sebagai berikut :
a. Ukur diameter bagian dalam menggunakan kaliper (jangka
sorong).
b. Stel kaliper (jangka sorong) dengan ukuran 1 mm lebih kecil
dari ukuran drum yang telah diukur.
c. Ukur diameter luas sepatu rem.
Periksa bahwa sepatu tepat pada posisinya, tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah.

d. Stel penyetel otomatis sehingga diameter luar sepatu sesuai


dengan panjang kaliper yang telah ditentukan sebelum ini.
e. Pasang tromol rem pada hub poros as.
14.Stel celah sepatu rem
a. Tarik dan bebaskan tuas rem tangan beberapa kali sampai
tidak melebihi spesifikasi bunyi klik yang telah ditentukan.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

19

Dengan demikian celah antara tromol dan sepatu akan


terstel dengan sendirinya.
15.Tekan pedal rem beberapa kali dan cek hal-hal sebagai berikut :
Periksa bahwa semua teromol pada kedua bagian berputar
dengan bebas tanpa suatu gesekan atau tahanan yang terlalu besar.
b.
Perhatikan bahwa jarak cadangan pedal rem harus lebih dari
yang telah ditentukan.
a.

16.Pasang roda dan kencangkan semua mur baik-baik setelah


kendaraan diturunkan.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

20

Anda mungkin juga menyukai