Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen atau prosedur yang saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi data yang sudah di proses atau
diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca. Sistem informasi adalah
kumpulan informasi yang disimpan dalam suatu basis data yang digunakan untuk
pengambilan keputusan suatu organisasi
Teknologi merupakan pengetahuan terhadap penggunaan alat dari kerajinan,
dan bagiamana hal tersebut mempengaruhi kemampuan untuk mengontrol dan
beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Kata tekonologi berasal dari bahasa
Yunani technologia TECHNE, kerajinan dan Logia, studi tentang sesuatu, atau
cabang pengetahuan dari suatu displin .
Teknologi informasi pun mulai berkembang dan mendapat sambutan positif dari
masyarakat. Perkembangannya tidak hanya disambut dan dinikmati oleh kalangan
bisnis maupun pemerintah saja, tetapi juga mulai merambah dalam dunia pendidikan
karena ketersediaan informasi yang terintegrasi makin penting dalam mendukung
upaya

menciptakan

generasi

penerus

bangsa

yang

kompetitif.

Teknologi

berkembang mengikuti perkembangan dan kebutuhan manusia akan efisiensi dan


efektifitas suatu hal. Teknologi informasi memegang kendali besar dalam
perkembangannya.
Semakin berkembangnya Teknologi Informasi menyebabkan kebutuhan akan
integritas data semakin pesat. Selain itu diperlukan kemudahan untuk mengakses
suatu informasi. Maka dari itu diperlukan suatu sistem informasi

yang dapat

membantu dalam melakukan pekerjaan terutama pada Kantor Pemerintahan yang


bergerak pada bidang pelayanan masyarakat.

Pada jaman Globalisasi seperti ini Sistem Informasi Online sudah mulai
diterapkan di Kantor-kantor pemerintahan di seluruh Indonesia. Sistem Informasi
Pajak Bumi dan Bangunan Online misalnya, sudah diterapkan di kantor pajak
Pratama dan dinas Pendapatan di seluruh Indonesia.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merancang sebuah sistem
informasi yang bernama Sistem Informasi Pajak Bumi dan Bangunan, dimana
sistem ini nantinya akan digunakan pada saat melakukan pelayanan pembayaran
pajak ke desa-desa di daerah Tabanan.

1.2 Ruang Lingkup Masalah


Dalam perancangan Sistem Informasi Pajak Bumi dan Bangunan ini dibatasi
pada hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem ini hanya mencakup daerah Tabanan.
2. Sistem ini hanya dapat melakukan pengecekan tunggakan, melakukan
pembayaran, dan pengecekan peta/tanah milik.

1.3 Tujuan Kerja Praktek


Secara umum, tujuan kegiatan kerja praktek (KP) adalah meberikan suatu
pengalaman tentang kewirausahaan kepada mahasiswa dengan cara ikut serta
sehari-hari sebagai bagian dari suatu perusahaan baik itu perusahaan kecil
ataupun menengah. Adapun tujuan lebih rinci adalah dipaparkan sebagai berikut
a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menumbuhkan mental dalam dunia kerja dengan
terjun langsung ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama
kuliah dilokasi dimana mahasiswa tersebut melakukan kerja praktek
(KP)
3. Meningkatkan cara berpikir mahasiswa dalam menganalisa dan
memecahkan suatu permasalahan secara ilmiah.
4. Memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang manfaat ilmu dan
teknologi yang di pelajari dalam menghadapi peluang kerja dalam era
globalisasi seperti sekarang ini.
5. Salah satu syarat untuk kelulusan semua mahasiswa/mahasiswi
dalam menyelesaikan perkuliahan di STMIK STIKOM Bali.
b. Bagi STIMIK STIKOM Bali

1. Sebagai suatu bahan masukan yang positif untuk kemajuan STIMIK


STIKOM Bali.
2. Sebagai alat ukur dalam kegiatan proses belajar mengajar serta
dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan yang dimiliki oleh
masiswa dalam dunia kerja secara nyata dan juga sebagai pelengkap
perbendaharaan perpustakaan STIMIK STIKOM Bali.
3. Memperkenalkan dan mempromosikan kampus kepada perusahaan
dan menambah relasi kerja.

1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek


Melihat tempat dan terbatasnya waktu pelaksanaan kerja praktek, maka perlu
diadakannya pembatasan maslah untuk menghindari terjadinya kekeliruan agar
tidak menyimpang dari tujuan sebelumnya. Adapun ruang lingkup dari masalah
yang dibahas adalah :
1. Lokalisasi Kerja Praktek di Dinas Pendapatan dan Pesedahan Agung
Kabupaten Tabanan yang beralamat di Jalan Pahlawan N0.19 Tabanan.
2. Melakukan perancangan sistem di Dinas Pendapatan Kabupaten
Tabanan.
3. Sistem yang akan dirancang adalah Sistem Informasi Pajak Bumi dan
Bangunan

1.5 Bahan dan Metode Kerja Praktek


1.5.1 Lokasi Kerja Praktek
Kerja praktek dilaksanakan pada Dinas Pendapatan dan Pesedahan
Agung Kabupaten Tabanan yang beralamat di Jalan Pahlawan N0.19
Tabanan. Jenis dan Sumber Data yang saya gunakan terbagi menjadi :
1. Jenis Data

Laporan ini menggunakan data dari Data Kualitatif. Data kualitatif


adalah data yang terbentuk kata-kata bukan dalam bentuk angka. Data
kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya, wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi
yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).
2. Sumber Data
Sumber data yang dipergunakan dalam laporan ini adalah data primer dan
data sekunder.
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
dari tempat perlaksanaan Kerja Praktek. Data tersebut diperoleh dari
sumber pertama baik dari individu maupun kelompok seperti,
wawancara, atau daftar pertanyaan dilakukan oleh peneliti.
b. Data Sekunder
Data yang sudah diolah atau data yang diambil dari pihak lain
sperti mempelajari buku-buku dan dari internet yang menunjang
pembahasan untuk dijadikan sumber data.

1.5.2 Metode Pengumpulan Data


Metode-metode yang penulis pergunakan dalam proses pengumpulan data,
antara lain :
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
cara melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pempinan
perusahaan dan bagian-bagian yang terlibat dengan obyek yang teliti
serta staf karyawan yang ada di perusahaan.
2. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
cara

pengamatan

langsung

mengenai

objek

pencatatan data di Dinas Pendapatan Kab.Tabanan.


3. Dokumentasi

penelitian

dan

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan


cara meneliti dan mencatat data-data yang berupa dokumendokumen yang terdapat pada perusahaan yang berhubungan dengan
masalah penelitian
4. Studi Literatur
Studi literatur merupakan suatu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku atau dokumendokumen yang berkaitan dengan permasalahan di atas.

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya


Bertempat di kota Tabanan, tanggal 12 juni 2003 adalah momentum tonggak
awal berdirinya instansi pemerintahaan Dinas Pendapataan dan Pesedahaan
Agung, yang beralamat di jl. Pahlawan No.19. yang mempunyai pegawai kurang
lebih 120 pegawai yang terdiri dari 5 bidang dan 1 seketaris yang ada di Dinas
Pendapatan dan Pesedahaan Agung yang terdiri dari Bidang Pendataan dan
Pendaftaran,Bidang Penetapaan, Bidang Penagihan ,Bidang Pembukuan, Bidang
Persubakan.
Oleh karena itu di setiap masing-masing bidang mempunyai tugas yang berbedabeda untuk memujudkan target yang akan di capai, jumlah pegawai Pada Bidang

Penetapan yaitu 24 pegawai yang terdiri dari 1(satu)orang Kepala Bidang,


3(tiga)orang

Kepala Seksi, dan 20 orang staf. Dalam Bidang Penetapan yang

bertugas memberikan pelayanan terhadap wajib pajak.


Perkembangan Pembentukan Dinas Pendapatan dan Pesedahaan Agung
Kabupaten Tabanan Sebagai Berikut
1

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Negara Republik

Indonesia Nomor 4438.


Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578 ).
Peraturan

Pemerintah

Nomor

65

Tahun

2005

tentang

Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar pelayanan minimal ( Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran
4

Negara Republik Indonesia Nomor 4585 ).


Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah ( Laporan Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4614 ).
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008


6

Nomor 21; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817 ).


Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi.


Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.
Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, susunan organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Tabanan ( Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Tahun 2008
Nomor 3 ).

Peraturan Bupati Tabanan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan


Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan,


10 Peraturan Bupati Tabanan Nomor 23 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas
Jabatan Struktural Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan.
11 Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tabanan Tahun
2010 ( Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Tahun 2009 Nomor 7,
Tanbahan Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 5 ).
12 Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 31 Tahun 2011 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2010 ( Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 4 Tahun 2010,
Tambahan Lermbaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 3 ).
Dari peraturan Daerah ini Pemerintah Kabupaten Tabanan berupaya untuk
lebih meningkatkan Peranan Dinas Pendapatan dan Pesedahaan Agung dalam
upaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah guna menunjang pembangunan
dan kesejahteraan masyarakat Tabanan tersebut dengan mendirikan sarana dan
prasarana Kantor Dinas Pendapatan dan Pesedahaan Agung KabupatenTabanan
yang tergabung di pusat Pemerintahan Tabanan di JL. Pahlawan no.19 Tabanan.

2.2. Visi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tabanan


Mewujudkan sumber pendapatan asli daerah (PAD), dan memberdayakan
lembaga subak menuju Tabanan Serasi (Sejahtera, Aman, dan Berprestasi)

2.3 Misi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tabanan


1.
2.
3.
4.

Mewujudkan pendapatan asli daerah (PAD) yang optimal


Mewujudkan kualitas pelayanan
Mewujudkan tertib administrasi
Memberdayakan lembaga subak

2.4 Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tabanan

Berikut adalah tampak depan kantor Dinas Pendapatan dan Pesedahan


Agung Kabupaten Tabanan.

Gambar 2.0.1 Kantor Dinas Pendapatan dan Pesedahan Agung Kabupaten


Tabanan.

2.5 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tabanan


Berikut merupakan Struktur Organisasi dari Dinas Pendapatan dan
Pesedahan Agung Kabupaten Tabanan.

Gambar 2.0.2 Struktur Organisasi dari Dinas Pendapatan dan Pesedahan


Agung Kabupaten Tabanan.

2.6 Fungsi Tugas Masing-Masing Bidang


Berikut merupakan tugas dan fungsi masing-masing bidang dari struktur
organisasi diatas :
2.6.1

Kepala dinas mempunyai tugas

1. Menyusun program atau rencana kerja Dinas Pendapatan Daerah


berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
2. Merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang pendapatan
daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksananaan tugas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya
sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
1.Sekretaris mempunyai tugas
1. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana pelaksanaan sub bagian
umum dan kepegawaian, sub bagian penyusunan program dan sub
bagian keuangan.
2. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian,
surat menyurat urusan rumah tangga, kehumasan, dan penyusunan
program.
3. Mengumpulkan, mensistimitasikan dan menganalisa data hasil
pelaksanaan tugas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung.
1.1 Sub Bagian Umum & Perencanaan mempunyai tugas
1. Melaksanakan penyusunan program kinerja Dinas.
2. Menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA)
ke dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA_SKPD)
3. Membuat laporan realisasi pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah setiap bulan.
4. Memantau tim yang terkait dengan program kerja Dinas Pendapatan
Daerah/Pasedahan Agung.
5. Menyusun naskah rancangan Peraturan Daerah. Peraturan Bupati
dan Keputusan Bupati.
1.2 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas
1. Melaksanakan perhitungan anggaran verifikasi serta mengurus
perbendaharaan.

10

2. Menyiapkan bahan perumasan rencana Anggaran Pendapatan dan


Belanja Dinas.
1.3 Sub bagian humum dan kepegawaian mempunyai tugas
1. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan

surat

menyurat, kearsipan, rumah tangaan, administrasi, perjalanan dinas,


pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana, kantor serta inventaris.
2. Melaksanakan kegiatan protokoler berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
3. Menyiapkan bahan dan menyusun

rencana kebutuhan dan

pengembangan pegawai, mutasi pegawai, tata usaha kepegawaian,


ketatalaksanaan, perpustakaan dan hubungan kemasyarakatan.
4. Melakukan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai.
5. Membuat laporan akuntabilitas kinerja pemerintah pada Dinas
Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung.
6. Membuat perencanaan dan pelaksanaan

sistem

manajemen

Pendapatan Daerah.
7. Membuat Laporan Percepatan Tindak Pidana Korupsi.
2. Bidang Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas
1. Melakukan pendaftaran Wajib Pajak Daerah melalui Formulir
Pendaftaran serta menghimpun dan mengolah data objek dan subjek
Wajib Pajak Daerah, melalui formulir Surat Pemberitahuan (SPT)
serta pemeriksaan lokasi/lapangan.
2. Menyusun Daftar Induk Wajib Pajak Daerah, menyimpan Surat
Perpajakan

Daerah

yang

berkaitan

dengan

pendaftaran

dan

pendataan.
3. Memantau/memonitor Wajib Pajak Daerah yang tutup atau sedang
direnovasi.
4. Melakukan perencanaan Pendapatan Daerah yang bersumber dari
Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya
serta dari PBB serta rencana intensifikasi pemungutan Pendapatan
Daerah.
5. Melakukan pembinaan teknis Operasional bimbingan dan petunjuk
kepala semua Unit Kerja daerah yang melaksanakan pemungutan
Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya
serta pemungutan PBB.
2.1 Seksi Pendaftaran mempunyai tugas

11

1. Mendistribusikan dan menerima kembali formulir pendafatran yang


telah diisi oleh Wajib Pajak Daerah.
2. Membuat laporan tentang formulir pendafatran Wajib Pajak Daerah
yang belum diterima kembali.
3. Mencatat nama dan alamat Calon Wajib Pajak Daerah dalam Formulir
Pendaftaran Wajib Pajak Daerah.
4. Menetapkan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD).
2.2 Seksi Pendataan mempunyai tugas
1. Menghimpun, mengolah dan mencatat objek dan subjek pajak
daerah.
2. Melakukan pemeriksaan lapangan/lokasi dan melaporkan hasilnya.
3. Membuat daftar mengenai formulir SPT yang belum diterima kembali
2.3 Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data mempunyai tugas
1. Membuat dan memelihara daftar induk Wajib Pajak Daerah.
2. Memberikan Kartu Pengenal NPWPD.
3. Menyimpan Arsip Surat Perpajakan Daerah yang berkaitan dengan
pendaftaran dan pendataan.
4. Melakukan perencanaan pendapatan Daerah yang bersumber dari
Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya
serta dari PBB serta rencana intensifikasi pemungutan Pendapatan
Daerah.
5. Melakukan pembinaan teknis Operasional bimbingan dan petunjuk
kepada semua Unit Kinerja Daerah yang melaksanakan pemungutan
Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan lainnya serta
pemungutan PBB.
3. Bidang Penetapan mempunyai tugas
1. Melakukan perhitungan penetapan Pajak Daerah.
2. Melakukan
perhitungan
jumlah

angsuran

pemungutan/pembayaran/penyetoran atas permohonan Wajib Pajak


Daerah yang disetujui.
3. Menertibkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat
perpajakan Daerah yang berkaitan dengan penetapan.
4. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.1 Seksi Pehitungan mempunyai tugas
1. Melaksanakan perhitungan penetapan, baik penetapan secara
jabatan maupun penetapan tambahan Pajak Daerah.

12

2. Melaksanakan monitoring dan pengawasan Pajak Hiburan yang


bersifat insidentil yang dimohon oleh Wajib Pajak.
3.2 Seksi Angsuran mempunyai tugas
1. Menerima surat permohonan angsuran.
2. Menyiapkan Surat Perjanjian angsuran dan surat penolakan angsuran
pemungutan/pembayaran/penyetoran Pajak Daerah.
3. Melakukan kegiatan dibidang Pajak Reklame sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
3.3 Seksi Penertiban Surat Ketetapan mempunyai tugas
1. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan surat-surat ketetapan
Pajak lainnya.
2. Mendistribusikan dan menyimpan arsip surat perpajakan Daerah.
4. Bidang Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas
1. Melakukan pencatatan mengenai pendapatan dan penerimaan dari
pemungutan/pembayaran/penyetoran Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah kedalam Kartu Jenis Pajak dan Retribusi Daerah dan Kartu
Wajib Pajak Dan Retribusi Pajak kedalam Kartu Pengawasan
Pembayaran

PBB

(KPPPBB)

dan

Daftar

Himpunan

Pokok

Pembayaran (DHPP).
2. Melakukan pencatatan mengenai penerimaan dan pengeluaran
Benda Berharga serta penerimaan uang dari hasil penugasan Benda
Berharga ke dalam Kartu Persediaan Benda Berharga.
3. Menyiapkan laporan Realisasi penerimaan dan

tunggakan

pemungutan/pembayaran/penyetoran Pajak dan Retribusi Daerah,


Realisasi penerimaan pengeluaran dan sisa

persediaan Benda

Berharga secara bulanan, triwulan, dan tahunan serta realisasi


penerimaan anggaran PBB.
4.1 Seksi penerimaan Pajak mempunyai tugas
1. Menerima dan mencatat semua SKP dan SKR dan

Surat-surat

Ketetapan Pajak lainnya serta SPPTPBB.


2. Menerima dan mencatat semua SKP dan SKR serta Surat-surat
Ketetapan Pajak lainnya yang telah dibayar lunas.
3. Mencatat
penerimaan/pembayaran/penyetoran

PBB

serta

menghitung tunggakannya.
4. Memberikan rekomendasi pelunasan Pajak Daerah kepada Wajib
Pajak.

13

4.2 Seksi Pembukuan Persediaan mempunyai tugas


1. Menerima dan mencatat tanda terima Benda Berharga, bukti
penerimaan Benda Berharga, bukti pengeluaran/pengambilan yang
hasil pemungutan dengan Benda Berharga.
2. Menghitung dan merinci sisa persediaan Benda Berharga.
4.3 Seksi Pembukuan Penerimaan lain-lain mempunyai tugas
1. Menyiapkan laporan periodik mengenai realisasi penerimaan dan
tunggakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta PBB.
2. Menyiapkan laporan berkala mengenai realisasi penerimaan dan
persediaan Benda Berharga.
3. Melaksanakan kerjasama/tukar menukar informasi dengan Instansi
terkait dan Dinas Daerah lainnya.
5. Bidang Penagihan mempunyai tugas
1. Melakukan kegiatan penagihan Pajak Daerah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Melaksanakan pelayanan keberatan dan permohonan banding sesuai
dengan batas kewenangannya.
5.1 Seksi Penagih mempunyai tugas
1. Menyiapkan dan mendistribusikan surat menyurat dan dokumentasi
yang berhubungan dengan penagihan.
5.2 Seksi Keberatan mempunyai tugas
1. Menerima dan melayani Surat Keberatan dan Surat Permohonan
Banding atau materi Penetapan Pajak Daerah.
2. Menyiapkan Keputusan menerima atau menolak keberatan.
3. Meneruskan penyelesaian permohonan banding ke

Majelis

Pertimbangan Pajak.
5.3 Seksi Penerimaan Sumber Lain-lain mempunyai tugas
1. Mengumpulkan dan mengolah data sumber-sumber penerimaan
lainnya diluar Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.


6. Bidang Persubakan mempunyai tugas
1. Melaksanakan ketatausahaan di bidang Persubakan.
2. Melaksanakan kegiatan upacara/upakara pada persubakan.
3. Melaksanakan pembinaan terhadap Pekaseh, Kelihan Subak, dan
Sedahan.
4. Melaksanakan kegiatan di bidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
5. Melaksanakan Pekan PBB ke masing-masing wilayah Petugas
Pungut PBB.
6.1 Seksi Kelembagaan Subak mempunyai tugas

14

1. Menyiapkan

bahan

dan

menyusun

rencana

kebutuhan

surat

menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan, inventaris, peralatan, dan


pembekalan subak serta keuangan kegiatan persubakan.
2. Melaksanakan kegiatan kehumasan protokoler persubakan.
3. Mengurus proses pemilihan Pekaseh dan Kelihan Subak.
6.2 Seksi PembinaanPersubakan mempunyai tugas
1. Melaksanakan pemeliharaan Daerah aliran Sungai dan Balai Subak.
2. Melaksanakan pembangunan balai subak dan pemeliharaan sarana
dan prasrana subak.
3. Membantu melakukan penerimaan SPPT PBB beserta DHPP PBB
dan dokumen PBB yang lainnya yang diterbitakan oleh Kantor
Pelayanan Pajak serta mendistribusikan kepada para Wajib Pajak
dan kepada unit lainnya yang terkait.
4. Membantu penyampaian SPOP PBB kepada para wajib Pajak serta
menerima kembali isi SPOP PBB dari Wajib Pajak yang diterbitakan
oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
6.3 Seksi Ritual Subak mempunyai tugas
1. Mengurus dan mencatat penggunaan tanah.
2. Melaksanakan pendataan terhadap tanah-tanah

Negara

dan

melaksanakan pendataan dibidang persubakan lainnya.


3. Melaksanakan laporan tentang mutasi tanah.
4. Melaksanakan kegiatan pembinaan kepada Sedahan, Pekaseh, dan
Kelian Subak.
5. Melaksanakan Pembinaan dan Penilaian kepada Subak yang
mengikuti lomba.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

15

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.[1]

3.1.1 Objek Pajak


Yang menjadi objek pajak adalah Bumi dan Bangunan
1. Pengertian Bumi
Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya .
2. Pengertian Bangunan
Bangunan adalah Kontruksi teknik yang di tanam atau di letakan secara
tetap pada tanah dan /atau perairan.
Yang termasuk pengertian bangunan adalah :
1. Taman Mewah
2. Tempat penampungan /kilang minyak, air dan gas,pipa minyak
3. Pagar mewah
4. Tempat olahraga
5. Galangan kapal, dermaga
6. Jalan TOL
7. Kolam Renang
8. Fasilitas lain yang memberikan manfaat

3.1.2 Subjek PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)


Yang menjadi subjek PBB adalah orang atau badan yang secara nyata :
1.
2.
3.
4.

Memperoleh manfaat atas bangunan


Memiliki ,menguasai atas bangunan
Memperoleh manfaat atas bumi/tanah
Mempunyai hak atas bumi /tanah.

3.2 Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi,

16

suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman yang biasa di sebut
hyperlink. Website memiliki 2 jenis dan sifat yaitu bersifat statis apabila isi informasi
tetap dan jarang berubah-ubah, bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu
berubah-ubah dan informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta user
atau pengguna website.[2]

3.2.1 Unsurunsur dalam penyediaan website atau situs


Untuk menyediakan sebuah website maka harus tersedia unsure penunjangnya
yaitu :
1. Nama domain (URL Uniform Resource Locator)
Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah
alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah
website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan
untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh :
http://www.baliorange.net Nama domain diperjualbelikan secara bebas di
internet dengan status sewa tahunan. Setelah Nama Domain itu terbeli di
salah satu penyedia jasa pendaftaran, maka pengguna disediakan sebuah
kontrol

panel

untuk

administrasinya.

Jika

pengguna

lupa/tidak

memperpanjang masa sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi
ketersediaannya untuk umum. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi
ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website
tersebut.
2. Rumah tempat website (Web hosting)
Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk
tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar, video, data email,
statistik, database dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website.
Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting
yang disewa/dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data
yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website.

17

Web Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Pengguna akan


memperoleh kontrol panel yang terproteksi dengan username dan
password untuk administrasi websitenya. Besarnya hosting ditentukan
ruangan harddisk dengan ukuran MB atau GB.
3. Bahasa Program (Scripts Program).
Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah
dalam website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat
menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin
banyak ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat website
semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus.
4. Desain website.
Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta
penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting
dan utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan
keindahan sebuah website. Desain sangat berpengaruh kepada penilaian
pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.

3.3 Hypertext Prepocessors (PHP).


PHP adalah singkatan dari Hypertext Prepocessors, PHP saat ini adalah
bahasa pemrograman interpreter yang paling banyak digunakan saat ini dikarenakan
bersifat open source dan juga paling banyak didukung oleh banyak web server .
PHP dapat digunakan oleh banyak sistem operasi dari Windows, Linux maupun
BSD. PHP umumnya diintegrasikan dengan aplikasi database yang juga open sorce
seperti MySQL maupun PostgreSql,Tapi bisa juga diintegrasikan dengan Microsoft
SQL,Access maupun Oracle.[3]

3.4 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkatlunak system manajemen basis data SQL
atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta intalasi di seluruh
dunia. MySQL AB membvuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di

18

bawah lisensi GNU General Public License (GPL),tetapi mereka juga menjual di
bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok
dengan penggunaan GPL.
Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas
umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masingmasing,MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusaan komersial Swedia yaitu
MySQL AB . MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode
sumbernya. Kedua orang swedia dan satu orang Finlandia yang endirikan MySQL
AB adalah: David Axmark , Allan Larsson,dan Micheal Monty Widenius.[4]

3.5 Data Flow Diagram (DFD).


Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
system, yang penggunaanya sangat membantu untuk memahami system secara
logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan

DFD

ini

sering

disebut

juga

dengan

nama

Bubble

chart,

Bubblediagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.[5]

Fungsi dan manfaat DFD yaitu:


1. Data Flow Diagram adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
frofesional system untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan
proses fungsional yang di hubungkan satu sama lain dengan alur
data,baik secara manual maupun komputerisasi.
2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi system merupakan bagian yang lebih
penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh system .
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi system.

19

3. DFD ini merupakan alat perancangan system yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan system yang mudah dikomunikasikan oleh
professional system kepada pemakaian maupun pembuatan program

Tabel 3.1 notasi DFD

Simbol entitas external


mengambarkan tujuan dan asal data
di luar system
Simbol entitas internal
menggambarkan proses atau entitas
dimana aliran data masuk
ditraformasikan ke aliran data keluar
Simbol aliran data menggambarkan
aliran data
Simbol File menggambarkan tempat
data di simpan

20

3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)


ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang
disimpan dari system acak .Digunakan untuk menunjukan objek data dan hubunganhubungan yang ad pada objek tersebut dengan menggunakan entity dan relationship
yang di perkenalkan pertama kali oleh P.P Chen pada tahun 1976. Selain mudah
disajikan

oleh

perancangan

database

entity

relationship

diagram

juga

menggambarkan hubungan antar entyti dengan jelas beserta batasan jumblah entity
dan partisifasi antar entity dan partisipasi antar entity, serta mudah dimengerti oleh
pemakai .[5]

Tabel 3.2 Notasi ERD


Simbol entitas atau objek data

Simbol Relationship,relationship yaitu


hubungan yang terjadi atara satu atau
lebih entity
Simbol atribut, adalah karakteristik
dari entity atau relation ship yang
menyediakan penjelasan detail
mengenai relation ship atau entitas
Symbol hubungan atara relasi dengan
entitas ,relasi dan entitas dengan
atribut

21

BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 DFD Sistem informasi Piutang Pajak Bumi dan Bangunan

22

Bukti_Pembayaran
Gambar_Peta

Data_Peta_Objek_Pajak

Daftar_Tunggakan

Data_Nomor_Objek_Pajak

1
SI
PIUTANG
PBB

Wajib
Pajak

Data_Pembayaran
Petugas
Bukti_Pembayaran

Data_Nomor_Objek
Pajak
Data_Peta_Objek_Pajak

Daftar_Tunggakan
Gambar_peta

Data_Pembayaran

Gambar 4.1 Diagram konteks Sistem Informasi Piutang Pajak Bumi dan
Bangunan
Gambar 4.1 Merupakan Diagram konteks dari Sistem Informasi Piutang
Pajak Bumi dan Bangunan dimana dapat di ketahui dari gambar 4.1 bahwa apabila
wajib pajak melakukan pengecekan tunggakan maka petugas akan menginputkan
data yang di berikan wajib pajak, untuk pengecekan peta dan pembayaran pajak
prosesnya sama.

4.1.1 DFD Level 0

Gambar 4.2 DFD Level 0


Gambar 4.2 merupakan diagram DFD level 0 yang dimana pertama wajib
pajak melakukan pengecekan peta dan setelah itu petugas melakukan verifikasi data

23

peta, setelah data di verifikasi maka dilakukan pengecekan peta, hasil gambar peta
di serahkan ke wajib pajak. Setelah melakukan pengecekan peta /denah lokasi objek
pajak maka wajib pajak melakukan pengecekan tunggakan yang dimana wajib pajak
menyerahkan data nomer objek pajak yang kemudian dikonfirmasi oleh petugas,
setelah data di konfirmasi maka dilakukan pencetakan daftar tunggakan dan daftar
tunggakan di serahkan ke wajib pajak. Setelah itu wajib pajak melakukan
pembayaran pajak dengan menyerahkan data pembayaran, kemudian petugas akan
melakukan penginputan data, setelah data diinputkan maka akan dicetak bukti
pembayaran pajak yang diserahkan ke wajib pajak.

4.2 ERD Sistem Informasi Piutang Pajak Bumi dan Bangunan

Gambar 4.3 ERD Sistem Informasi Piutang Pajak Bumi dan Bangunan
Dari gambar 4.3 di atas dapat diketahui hubungan antar entitas sebagai
berikut. Banyak wajib pajak bisa memiliki banyak peta dan daftar tunggakan. Banyak
wajib pajak banyak melakukan banyak pembayaran sedangkan banyak pembayaran
memiliki

satu

detail

pembayaran.

pembayaran.

4.3 Konseptual Database

Satu

petugas

dapat

mencetak

banyak

24

Gambar 4.4 Konseptual Database


Dari gambar 4.4 dapat di ketahui entitas pembayaran memiliki primary key
kode pembayaran dan foreign key nomor objek pajak yang di ambil dari entitas wajib
pajak dan foreign key nip yang di ambil dari petugas . entitas detail pembayaran
memiliki primary keynomor objek pajak yang di ambil dari entitas wajib pajak dan
sekaligus berfungsi sebagai foreign key sedangkan nip di ambil dari entitas petugas.
Pada entitas peta memiliki primary key nomor objek pajak yang di ambil dari entitas
wajib pajak yang juga berfungsi sebagai foreign key.

4.4 Rancangan Interface

25

Gambar 4.5 Halaman Login


Gambar 4.5 merupakan rancangan interface dari halaman login dan terdapat
username dan password untuk login, halaman ini hanya bisa ditunjukan ke petugas
pajak untuk melakukan pelayanan.

26

Gambar 4.6 Halaman Awal


Gambar 4.6 merupakan halaman awal setelah login. Didalam halaman awal
ini terdapat 3 menu yaitu cek tunggakan digunakan untuk melakukan pengecekan
tunggakan pajak, Cek peta merupakan menu yang digunakan untuk melakukan
pengecekan lokasi tanah, dan pembayaran yang digunakan untuk melakukan
pembayaran.

27

Gambar 4.7 Halaman pengecekan tunggakan


Dari gambar 4.7 dapat diketahui merupakan halaman pengecekan tunggakan
yang dimana terdapat beberapa texbok untuk menginputkan data yang di perlukan
dan tabel

di bawah texbok berfungsi untuk menampilkan daftar tunggakan

pertahunnya, sedangkan button cetak daftar tunggakan berfungsi untuk mencetak


daftar tunggakan.

28

Gambar 4.8 Halaman cetak peta


Dari gambar 4.8 di atas dapat diketahui halaman tersebut digunakan untuk
melakukan pencetakan peta / denah lokasi tanah wajib pajak.pada halaman tersebut
terdapat gambar dari lokasi tanah milik wajib pajak dan button untuk mencetak
gambar peta/lokasi tanah.

29

Gambar 4.9 Halaman Pembayaran


Dari gambar 4.9 dapat diketahui pada halaman pembayaran terdapat
beberapa texbok yang digunakan untuk menginputkan data wajib pajak untuk
melakukan pembayaran pajak. Pada halaman pembayaran terdapat 3 (tiga) button
baru yaitu home yang digunakan untuk kembali ke menu utama, pelunasan
digunakan untuk melakukan pelunasan pajak, sedangkan cetak bukti pembayaran
digunakan untuk mencetak pembayaran yang telah dilakukan wajib pajak.

30

Gambar 4.10 Halaman kelola petugas


Gambar 4.10 dapat diketahui halaman kelola petugas digunakan untuk
melakukan pengelolaan data petugas seperti penambahan data, edit data, dan
penghapusan data petugas. Pada bagian kiri galaman kelola petugas terdapat
beberapa texbok yang digunakan untuk menginputkan data baru maupun mengedit
data yang sudah ada, sedangkan pada bagian kanan terdapat table yang
menampilkan daftar petugas.

31

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan sistem diatas dapat disimpulkan beberapa hal seperti
berikut :
1. Sistem informasi Piutang Pajak Bumi dan Bangunan hanya dapat
digunakan pada saat pelayanan pajak di desa-desa karena system
tersebut hanya melayani 3 proses yaitu pembayaran, cek peta, dn
pengecekan tunggakan
2. Sistem tersebut memang di buat sederhana karena kebutuhan untuk
pelayanan ke desa-desa tidak seperti pelayanan di kantor Dispenda
Tabanan yang lengkap.

5.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yaitu :
1. Sistem ini dapat dikembangkan apabila kebutuhan untuk pelayanan
ke desa-desa sudah meningkat
2. Sistem ini juga dapat di kembangkan ke aplikasi berbasis android.

Anda mungkin juga menyukai