TABEL 3.1 MATRIKS PROGRAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)
Jenis
Dampak
A. Pra Konstruksi
1.Sosialisasi
Sikap dan
persepsi
masyarakat
2.Perencanaan;
pembebasan
lahan;
Pengurusan
Perijinan
3. Pembeb
asan
Lahan
Tapak
Proyek
dan
Pemata
ngan
Lahan
Dapat
menimbulkan
Gangguan
Keamanan
Lingkungan
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Lokasi Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Lokasi Upaya
Pemantauan
Lingkungan Hidup
Periode Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Selama periode
tahap
prakonstruksi
Melakukan
wawancara
dengan
masyarakat
sekitar Disekitar
area Pebangunan
Industri Arang
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan Arang
Selama periode
tahap
prakonstruksi
Pemrakarsa
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Selama tahap
pra- konstruksi
berlangsung
dengan kegiatan
sosialisasi
kepada
masyarakat.
Melakukan
pemantauan
sistem keamanan
lingkungan
bersama
masyarakat dan
melakukan
konsultasi publik
dan sosialisasi
dengan
masyarakat
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan Arang
Selama tahap
pra- konstruksi
berlang sung
Pemrakarsa
Lokasi
pengelolaan
dilingkungan area
tapak proyek dan
persimpangan
jalan Benua Lame
pada
masa
pembebasan
lahan..
Selama
kegiatan 1. Melakukan
pemantauan
pembebasan lahan,
dan observasi
pada tahap pralapangan.
kontruksi.
2. Melakukan
pengawasan
pada
saat
kegiatan
pembongkaran.
Lokasi pemantauan
dilingkungan
area
tapak proyek pada
masa pembebasan
lahan..
Pemantauan
1. Pembebasan
Lahan Tapak
Pemprakarsa
kualitas
fisik
Proyek
lingkungan
Badan
Lingkungan
dillakukan selama
Hidup Kab.
dalam
kegiatan
Ketapang.
pembebasan
lahan
(2 3
Dinas Cipta Karya, Peru-mahan dan
minggu)
Dinas PU Kab
Ketapang
Camat Benua
III-6
B. Tahap Konstruksi
1.Penerimaan
Terjadi
Tenaga kerja
kecemburuan
sosisal
masyarakat
akibat
rekrutmen dan
mobilisasi
tenaga kerja
dari luar
2.Mobilisasi alat
dan material;
Terjadinya Erosi
dan
Sedimentasi di
area komplek di
sekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
sekitar
lokasi.
proyek
3. Memasang
beterbang
batas area
an
yg
tapak proyek
mengdengan seng
ganggu
pengaman.
lingkunga 4. Melaksanak
n sekitar.
an
pengelolaan
Menghind
lingkungan
ari
timterhadap
bulnya
kualitas
kemaceta
udara,
n
kebisingan,
disekitar
getaran dan
proyek.
lalu lintas.
Menghind
5.
Menyediaka
ari
n
tenaga
timbulnya
pengatur
lalu
kecelakaa
lintas keluar
n
di
masuk
sekitar
kendaraan
proyek.
ke lokasi.
6. Menutup
mobil
pengangkut
bahan
dg
terpal/jarring.
Jumlah dan
frekwensi
terjadinya
konflik sosial
Terjadinya
Perubahan
kontur
bangunan
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
1.rekrutmen
tenaga kerja
lokal untuk
mengisi
kebutuhan
tenaga kerja
tahap
konstruksi
2.koordinasi dan
konultasi
dengan
kelurahan
setempat
Memperbaiki
kontur dan
kondisi
bangunan di
dalam lokasi
proyek sehingga
terhindar dari
kecelakaan
Kayong
Lurah
Negri Baru
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Selama tahap
konstruksi
berlangsung
Melakukan
pemantau
kemungkinan
terjadinya
kecemburuan
sosial terhadap
rekrutmen tenaga
kerja, maka perlu
mempekerjakan
sebanyak
mungkin tenga
kerja setempat
Pemantauan
kecemburuan
sosial dilakukan
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan Arang
Selama tahap
konstruksi
berlangsung
Pemrakarsa
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
yang meliputi
batas proyek,
batas ekologi,
dan batas sosial
Selama tahap
konstruksi,
meliputi kegiatan
pembangunan
sarana prasarana
pendukung;
penataan kapling;
pematangan
lahan dan
pemagaran;
pembuatan jalan
kerja; mobilitas
alat dan material.
Melakukan
pemantauan
terhadap kualitas
air permukaan /
sungai dan
sedimentasi
sesuai baku mutu
PP RI No. 82
tahun 2001
Pemantauan
kualitas air
dilakukan di sungai
Pawan di bagian
belakang area
Pebangunan
Industri
Pengolahan Arang
di 2 titik pada
bagian hulu dan
hilir sungai, dan
pemantau kualitas
udara.
Pemantauan
kualitas air
sungai di bagian
belakang area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
dilakukan 6
bulan sekali
Pemrakarsa
1. Dinas
1. Dinas
Pekerjaan
Pekerjaan
Umum Kab.
Umum Kab.
Ketapang
Ketapang
2. Dinas
2. Dinas
Perhubungan
Perhubungan
dan Infokom
dan Infokom
Kab.
Kab.
Ketapang
Ketapang
3. LH
3. LH Kabupaten
Kabupaten
Ketapang
Ketapang
III-7
3.Kemacetan Lalu
Lintas
Terkadinya
Kemacetan Lalu
Lintas akibat
mobilisasi
kendaraan
pengangkut
material yang
digunakan jalan
menuju lokasi di
sekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Meningkatnya 1.Mengurangi
kemacetan lalu
tingkat
lintas
kemacetan
pada jalan
umum di
sekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
2.Menempatkan
rambu lalu
lintas di
lintasan keluar
masuknya
kendaraan.
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
dan di wilayah
sekitarnya yang
meliputi batas
proyek dan
batas sosial
Selama tahap
konstruksi
berlangsung,
terutama pada
kegiatan
rekrutmen dan
mobilisasi tenaga
kerja; mobilitas
alat dan material.
Pemantauan
kemacetan
lalulintas pada
jalan umum
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
dan
Menempatkan
rambu lalu lintas
di lintasan keluar
masuknya
kendaraan.
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan Arang
dan di wilayah
sekitarnya yang
meliputi batas
proyek dan batas
sosial
Selama tahap
konstruksi
berlangsung,
terutama pada
kegiatan;
mobilitas alat
dan material.
Pemrakarsa
1. Dinas
1. Dinas
Perhubungan
Perhubungan
dan Infokom
dan Infokom
Kab.
Kab.
Ketapang
Ketapang
2. LH
2. BLH Kota
Kabupaten
Pontianak
Ketapang
4. Penumpukan
material
Adanya
penumpukan
material
di
sekitar
lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Adanya
penyempitan
bahu
jalan
akibat
peletakkan
material untuk
pembangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Menyediakan
lokasi
penyimpanan
dan peletakkan
material
konstruksi.
Lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan
Arang.
Selama
tahap
konstruksi
Monitoring luasan
lokasi
penyimpanan dan
peletakkan
material
konstruksi.
Lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan Arang.
Setiap
hari
sekali selama
tahap
konstruksi.
Pemrakarsa
Lingkungan
Hidup (LH)
Kab. Ketapang
Lingkungan
Hidup (LH)
Kab.
Ketapang
5. Peningkatan
Kebisingan
Adanya
peningkatan
kebisingan yang
dirasakan pada
saat
tahapan
konstruksi
Peningkatan
1. Melakukan
aktivitas
kebisingan yang
pekerjaan
dirasakan oleh
pembangunan
masyarakat
di
pada
saat
sekitar
lokasi
siang hari
pembangunan 2. Pembatasan
jam
kerja
dengan
jam
mulai
kerja
pukul
07.00
WIB
jam
maksimum
yaitu
jam
21.00 WIB.
3. Pengaturan
kecepatan
kendaraan
konstruksi
pada
saat
keluar masuk
dari
lokasi
pembangunan
Lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Selama
tahap
konstruksi
Melakukan
pengamblan
tingkat kebisingan
menggunakan
sound level meter
Lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan Arang
1 (satu) kali
selama
tahap
konstruksi
Pemrakarsa
Lingkungan
Hidup (LH)
Kab. Ketapang
Lingkungan
Hidup (LH)
Kab.
Ketapang
III-8
6. Peningkatan
Debu
Adanya
peningkatan
debu
yang
terjadi di sekitar
lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Adanya
timbulan debu di
sekitar
lokasi
proyek
yang
membuat
penglihatan dan
pernafasan
sedikit
terganggu
Melakukan
penyiraman
debu
setelah
melakukan
aktivitas
konstruksi.
Lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Selama
tahap
konstruksi
Penyiraman debu
setelah
proses
mobilisasi 1 (satu)
hari 2 (dua) kali.
Lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan Arang
Setiap
hari
selama
tahap
konstruksi
Pemrakarsa
Lingkungan
Hidup (LH)
Kab. Ketapang
Lingkungan
Hidup (LH)
Kab.
Ketapang
7. Limbah Padat
Konstruksi
Adanya
timbulan limbah
padat pada saat
kegiatan
konstruksi
Adanya
1. Melakukan
penyimpanan
timbulan limbah
limbah padat
padat
berupa
sesuai dengan
sisa-sisa bahan
jenisnya
konstruksi dan2. Menyediakan
limbah
padat
pewadahan
dari pekerja
sampah
di
gedung
pekerja
berkumpul
Lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Selama
tahap Montoring
konstruksi
pewadahan
sampah
yang
tersedia di lokasi
pembangunan
Lokasi
pembangunan
Industri
Pengolahan Arang
Setiap
hari
selama
tahap
konstruksi
Pemrakarsa
Lingkungan
Hidup (LH)
Kab. Ketapang
Lingkungan
Hidup (LH) Kab.
Ketapang
Jumlah dan
frekwensi
terjadinya
konflik sosial
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan
Arang
Selama tahap
konstruksi
berlangsung
Pemantauan
kecemburuan
sosial dilakukan
Disekitar area
Pebangunan
Industri
Pengolahan Arang
Selama tahap
konstruksi
berlangsung
Pemrakarsa
Lokasi
usaha
Industri
Pengolahan Arang
Setiap
hari
selama
tahap
operasional
Pemrakarsa
C. Tahap Operasional
1.Penerimaan
Terjadi
Tenaga kerja
kecemburuan
sosisal
masyarakat
akibat
rekrutmen dan
mobilisasi
tenaga kerja
dari luar
2. Limbah Padat
Industri
Pengolahan
Arang
Adanya
sisa
pembuangan
limbah
padat
organic
dan
anorganik akibat
kegiatan Industri
Pengolahan
Arang
yang
akan dibuang ke
lingkungan
128,75 kg/hari
1.Mengutamakan
rekrutmen
tenaga kerja
lokal untuk
menisi
kebutuhan
tenaga kerja
tahap
konstruksi
2.Koordinasi dan
konultasi
dengan
kelurahan
setempat
Menyedikan
pewadahan
sampah berupa
tempat sampah
2 (jenis) organik
dan organik
Lokasi usaha
Industri
Pengolahan
Arang
Melakukan
pemantau
kemungkinan
terjadinya
kecemburuan
sosial terhadap
rekrutmen tenaga
kerja, maka perlu
mempekerjakan
sebanyak
mungkin tenga
kerja setempat
Selama
tahap 1. Monitoring
kondisi
operasional
pewadahan
Industri
sampah yang
Pengolahan
ada di lokasi
Arang.
Industri
Pengolahan
Arang
2. Monitoring
jadwal
pembuangan
sampah
kegiatan
Industri
Pengolahan
Arang
LH Kabupaten
Ketapang
LH Kabupaten
Ketapang
III-9
3. Kemacetan dan Terjadinya
Kece-lakaan
Kemacetan Lalu
Lalau Lintas
Lintas sehingga
mengakibatkan
kecelakan
akibat mobilisasi
kendaraan
menuju lokasi
Industri
Pengolahan
Arang
Meningkatnya 1.Menempatkan
kemacetan lalu
rambu lalu
lintas
lintas di
lintasan keluar
masuknya
kendaraan
kawasan dan
wilayah sekitar
area Industri
Pengolahan
Arang
Selama tahap
operasi, meliputi
pemanfaatan
fasilitas dan
aktivitas penghuni
4. Pengolahan
Limbah Padat
Terjadinya
penurunan
kualitas
lingkungan
akibat
pembuangan
sampah tidak
pada tempatnya
Limbah padat
(sampah) yang
dihasilkan
adalah 33
kg/hari
Selama tahap
operasi, meliputi
pemanfaatan
fasilitas; aktivitas
penghuni; dan
pengelolaan
limbah padat.
5. Genset
1. Terjadinya
penurunan
kualitas
lingkungan
berupa
Limbah B3
oli dan
2. Terjadinya
penurunan
kualitas
udara dan
kebisingan
akibat
pemanfaata
n Genset
Limbah B3 oli
1.Mengelola
bekas yang
limbah B3 oli
dihasilkan ratadengan
rata 60 lt/tahun
menampung
pada TPS LB3
selanjutnya
dibawa ke
pengumpul oli
bekas
2.Memelihara
cerobong
asap pada
genset
3.Menanam
tanaman
sebagai
penghijauan
untuk
menyerap
polutan
Seluruh
kawasan
industri dan
wilayah desa
Industri
Pengolahan
Arang yang
meliputi batas
proyek, batas
ekologi, dan
batas sosial.
kawasan dan
wilayah sekitar
Industri
Pengolahan
Arang
kawasan dan
wilayah sekitar
Industri
Pengolahan
Arang
Selama tahap
operasi, meliputi
pemanfaatan
fasilitas; aktivitas
operasional
Industri
Pengolahan
Arang
6. Jaringan
Listrik
dan
Penggunaan
alat elektronik
Mengelola
limbah padat
tepat guna dan
tepat sasaran
dengan
membuat
komposter
untuk sampah
organik
1. Timbulny 1. Akibat
1. Menggunaka
a
penggunaan
n bahan dan
kebakara
kabel
yang
material
n akibat
tidak standart.
kabel yang
konseletin 2. Pemasangan
standar SNI.
g listrik,
instalasi yang 2. Menggunaka
percikan
tidak
n
instalatir
api,
professiona
yg memiliki
ataupun 3. Penggunaan
ijin
dan
akibat
peralatan
profe-sional.
peralatan
elektronik
3. Memasang
listrik
yang
alat
lainnya.
memberi
pemadam
Selama tahap
operasi, meliputi
pemanfaatan
fasilitas; aktivitas
penghuni;
Pemantauan
kemacetan lalu
lintas pada jalan
umum yang berhu
bungan dengan
kawasan di
sekitar area
Industri
Pengolahan
Arang dan
Menempatkan
rambu lalu lintas
di lintasan keluar
masuknya
kendaraan
Melakukan
pemantauan
kualitas
lingkungan
Industri
Pengolahan
Arang dari
sampah
Di sekitar area
Industri
Pengolahan Arang
dan di wilayah
sekitarnya yang
meliputi batas
bangunan dan
batas sosial
Selama tahap
operasional
berlangsung,
Pemrakarsa
Pemantauan
pembuangan
sampah dilakukan
pada fasilitas
umum dan badan
air
Pemantauan
kualitas
lingkungan
dilakukan setiap
bulan sekali (1
bulan sekali)
Pemrakarsa
LH Kabupaten
Ketapang
LH Kabupaten
Ketapang
Melakukan
pemantauan
kualitas udara
ambien sesuai
baku mutu PP
41/1999
Pemantauan
kualitas udara
dilakukan pada 2
titik; Akses jalan
masuk dan di
sekitar Industri
Pengolahan Arang
Pemantauan
kualitas udara
ambien
dilakukan
minimal 6 bulan
sekali
Pemrakarsa
LH Kabupaten
Ketapang
LH Kabupaten
Ketapang
LH Kab.
Ketapang
LH Kab.
Ketapang
1. Melakukan
pemantaua
n
pada
peralatan
dan
jaringan
listrik
secara
periodic.
2. Melakukan
pemantaua
n terhadap
peralatan
1.Dinas
1. Dinas
Perhubunga
Perhubungan
n dan
dan Infokom
Infokom
Kab.
Kab.
Ketapang
Ketapang
2. LH Kab.
2.LH Kab.
Ketapang
Ketapang
III-10
beban
listrik.
kerja
kebakaran
secara
sensoris,
dan
otomatis.
4. Menempatka
n APAR dan
Hydrant air
pada letakletak
strategis.
elektronik
minimal 3
bulan
sekali.
7. Bahaya
Kebakaran
Adanya bahaya
kebarakan yang
akan
terjadi
akbiat kegiatan
operasional
Industri
Pengolahan
Arang
Lokasi
usaha
Industri
Pengolahan
Arang
Selama
operasional
Industri
Pengolahan
Arang
1. Monitoring batas
kadarluarsa
bahan racun api
di dalam APAR
2. Melakukan
penggantian isi
APAR
3. Monitoring
sambungan dan
bahan instalasi
listrik
Lokasi
usaha
Industri
Pengolahan Arang
Pengecekan
APAR selama 6
(enam)
bulan
sekali dan untuk
pengecekan
sambungan
instalasi listrik 1
(satu)
bulan
sekali
Pemrakarsa
LH Kab.
Ketapang
8. Keresahan
Masyarakat
Munculnya
keresahan
masyarakat atau
terjadinya
konflik sosial di
sekitar kawasan
Industri
Pengolahan
Arang
Menimbulkan
keresahan dan
atau polemik
dalam
masyarakat
sehingga
tercipta potensi
ketidaknyamana
n dalam
masyarakat
Meningkatkan
sistem
keamanan
lingkungan
bersama
masyarakat
di sekitar
Industri
Pengolahan
Arang
Seluruh
kawasan dan di
wilayah sekitar
Industri
Pengolahan
Arang meliputi
batas proyek
dan batas
sosial.
Selama tahap
operasi
berlangsung,
Melakukan
pemantauan
sistem keamanan
lingkungan
bersama
masyarakat serta
melakukan
pengumpulan
dan analisis data
melalui
wawancara
Pemantauan
sistem keamanan
dilakukan diSekitar
kawasan lokasi
operasional Industri
Pengolahan Arang
Pemantauan
dilakukan
minimal 6 bulan
sekali
Pemprakarsa
1.LH Kab.
Ketapang
2.Lurah Negri
Baru
9. Peningkatan
Kebisingan
Timbulnya
kebisingan
selama kegiatan
Industri
Pengolahan
Arang
Adanya
kebisingan
yang
diakibatkan
dari
kegiatan
Industri
Pengolahan
Arang seperti
volume suara
genset,
alat
operasional
pengolahan
arang, aktivitas
kendaraan,
keramaian
orang maupun
aktivitas
lainnya
1. Melakukan
pembatasan
operasional
Industri
Pengolahan
Arang dari
jam
07.00
wib saimpai
jam
21.00
wib.
2. Menggunak
an
genset
dengan
teknologi
silen (tanpa
suara) den
ruangan
genset yang
kedap suara
Lokasi usaha
Industri
Pengolahan
Arang
Selama
tahap
operasional
Industri
Pengolahan
Arang
Melakukan
pengambilan
kualitas
kebisingan
dengan
menggunakan
Sound
Level
Meter
Lokasi
usaha
Industri
Pengolahan Arang
6 (enam) bulan
sekali
Ppemrakarsa
LH Kab.
Ketapang
LH Kab.
Ketapang
1.LH Kab.
Ketapang
2.Kelurahan Negri
Baru
LH Kab.
Ketapang
III-11