Interfacing Komputer PDF
Interfacing Komputer PDF
INTERFACING
PENYUSUN:
SARWO PRANOTO, ST., M.Eng
MUH. ILYAS SYARIF, S.ST., MT
Mata Kuliah
: Interfacing
Bahan Ajar ini telah diperiksa dan disetujui untuk digunakan sebagai
Bahan kuliah bagi mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
Menyetujui :
Kepala Unit P3AI,
M.T.
NIP 19600606 198803 2 002
Mengetahui/Menyetujui :
Pembantu Direktur I,
Buku bahan ajar Interfacing ini dimaksudkan untuk menjadi media pustaka
belajar bagi mahasiswa di Jurusan Teknik Elektro, khususnya untuk program studi
Teknik Listrik di Politeknik Negeri Ujung Pandang dalam mempelajari ilmu
tentang interface antara komputer dan manusia serta antara komputer dengan
piranti lain diluarnya.
Materi dasar dalam bahan ajar ini akan akan muncul pada bagian-bagian
awal dari masing-masing bab dan akan dijelaskan secara seksama dan mendetil,
serta
dilengkapi
dengan
contoh-contoh
pembuatan
interface
komputer
ii
DAFTAR ISI
iii
4.1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 48
4.2
PENYAJIAN ........................................................................................................ 48
4.2.1
TATA CARA KOMUNIKASI SERIAL ................................................................. 48
4.2.2
KARAKTERISTIK SINYAL PORT SERIAL (RS232).............................................. 49
4.2.3
KONVERTER LOGIKA RS 232 ........................................................................ 50
4.2.4
HARDWARE ................................................................................................ 51
4.2.5
NULL MODEM............................................................................................. 57
4.2.6
UNIVERSAL ASYNCHRONOUS RECEIVER TRANSMITTER (UART) ...................... 58
4.2.7
ALASAN PENGGUNAAN PORT SERIAL ............................................................ 58
4.2.8
INTERFACING DENGAN SERIAL PORT ............................................................. 59
4.3
PENUTUP ........................................................................................................... 69
BAB V KOMUNIKASI DATA PARALEL ......................................................................... 70
5.2.1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 70
5.2
PENYAJIAN ........................................................................................................ 70
5.2.1
HARDWARE ................................................................................................ 70
5.2.2
SINYAL PORT PARALEL................................................................................ 71
5.2.3
BI-DIRECTIONAL PORT ................................................................................ 73
5.2.4
ENHANCED PARALLEL PORT (EPP) ............................................................... 74
5.2.5
EXTENDED CAPABILITY PORT (ECP) ............................................................. 75
5.2.6
APLIKASI PORT PARALEL ............................................................................. 76
5.2.7
PENGONTROLAN DENGAN RELAI ................................................................... 81
5.3
PENUTUP ........................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 83
iv
DAFTAR TABEL
10
11
33
51
52
53
53
54
54
55
56
56
58
71
72
74
75
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kontrak Perkuliahan 1
viii
GBRP/GBPP
Nama Mata Kuliah
Nomor Kode/S K S
TL 449432/2
Membahas tentang pemrograman berbasis visual, mempelajari teknik user interface dan
teknik interfacing menggunakan komunikasi serial dan paralel, antara komputer dan
piranti yang berkomunikasi dengannya.
Kompetensi Utama
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukan interfacing
peralatan menggunakan komputer dan dapat membuat database dan pengolahannya dan
mampu menampilkan data tersebut sehingga dapat diakses oleh user melalui komputer.
No.
1.
2.
Pokok
Bahasan
Waktu
IDE Delphi
2 x 50 menit
Struktur Program
Elemen Program
Konsep
Penyusunan
Program
Aplikasi
Membuat Aplikasi Sederhana
Mengelola Project
Project Options
Komponen visual dan non visual
4 x 50 menit
Tab Standard
Membaca dan menampilkan data
Referensi
4,7
4,7
ix
Library
3
4.
5.
Elemen Grafik
dan Chart
dengan Edit
Memilih dengan RadioButton
Membaca Data dengan ScrollBar
Memakai
CheckBox,
Memo,
ListBox dan ComboBox
Elemen Grafik
6 x 50 menit
Chart
Hardware
6 x 50 menit
Null modem
Komunikasi serial RS232C
Universal Asynchronous Receiver
Transmitter (UART)
Interfacing dengan serial port
Hardware
2 x 50 menit
Sinyal port paralel
Bi-Directional Port
Enhanced Parallel Port (EPP)
Extended Capability Port (ECP)
Kontrol lampu LED
Kontrol motor stepper
4,7
1,2, 3, 5,
6,8,9
1,2, 3, 5,
6,8,9
Referensi :
1. Dwi Sutadi, 2002, IO Bus dan Motherboard, Yogyakarta: Andi
2. M. Agus dan J. Alam, 2003, Belajar Sendiri Membuat Program Aplikasi Menggunakan Delphi 6 & Delphi 7, Bandung:
Elex Media Komputindo
3. Madcoms, 2002, Pemrograman Borland Delph 7, Madiun: Andi
4. Martina, Inge, 2000, 36 Jam Belajar Komputer Delphi 5.0, Jakarta: Elek Media Komputindo
x
xi
Mata kuliah ini akan membahas topik yang dikenal sebagai interfacing komputer.
Interfacing komputer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu interfacing antara
komputer dengan pemakai komputer dalam bentuk visualisasi di layar monitor
(user interface) dan interfacing antara komputer dengan piranti atau peralatan di
luar komputer yang melakukan interaksi dengannya. Kita akan memulainya
dengan topik interfacing antara komputer dengan manusia. Topik ini memberi kita
kesempatan yang sangat baik untuk mempelajari sejumlah cara untuk merancang
dan membuat tampilan interface di layar monitor menggunakan Delphi 7 sebagai
bahasa pemrogramannya. Pada bagian ini akan dipelajari tentang dasar-dasar
pemrograman menggunakan Delphi, IDE Delphi dan Visual Component Library
yang digunakan untuk memudahkan dalam pembuatan interface oleh programmer.
Tahapan selanjutnya dalam studi kita difokuskan pada interfacing antara komputer
dan piranti di luar komputer yang melakukan interaksi dengannya. Jenis-jenis
interaksi dilakukan melalui komunikasi yang di lakukan secara parallel, serial,
maupun LAN.
metodis, mampu
yang
diberikan untuk
membangun
sebuah rencana,
mampu
xii
Buku ajar ini disusun dalam beberapa bab yang akan membahas tentang :
- Bab I
Mengenal Delphi
- Bab II
- Bab III
Grafik
- Bab IV
Komunikasi Serial
- Bab V
Komunikasi Paralel
Dalam mempelajari bahan ajar ini, ikuti pertanyaan panduan pada halaman
penyekat disetiap bab. Dengan demikian, Anda akan dapat mengetahui sasaran
utama yang ingin dicapai setelah menyelesaikan bab yang bersangkutan.
Bacalah bahan ajar sebelum mengikuti kuliah sehingga jika ada masalah, dapat
ditanyakan pada pengajar pada saat kelas berlangsung setelah menyelesaikan
setiap bab, jawablah tugas / latihan yang diberikan agar Anda dapat menilai sejauh
mana pengetahuan yang telah Anda peroleh dalam mengikuti kuliah. Bila Anda
tidak dapat menjawab tugas / latihan yang diberikan, cobalah membaca kembali
bab bersangkutan.
xiii
1.1
Pendahu luan
Seiring dengan perkembangan jaman, dimana system operasi mulai bergeser ke system
operasi Windows, maka Borland International Incorporation merilis Turbo Pascal for
Windows yang dijalankan dibawah system opearsi Windows 3.X.
Pada tahun 1992 muncul bahasa pemrograman baru bernama Borland Pascal versi 7
yang merupakan penggabungan dari Turbo Pascal dan Turbo Pascal for Windows.
Namun bahasa pemrograman baru tersebut ternyata masih sulit digunakan.
meletakkan dan mengatur komponen. Selain itu, aplikasi dapat disusun secara lebih
interaktif. Delphi menyediakan cukup pilihan komponen interface aplikasi.
1.2
Penyajian
IDE Delphi terdiri dari Menu, Speedbar, Component Palette, Object Treeview, Object
Inspector, Form dan Code Editor
1.
Menu
Menu adalah sekumpulan perintah di dalam menu bar yang terletak di bagian atas
window utama
2.
Speedbar
Speedbar merupakan kelompok tombol yang digunakan untuk mengakses
perintah-perintah dalam menu. Perintah-perintah tersebut akan sering digunakan
pada saat penyusunan program aplikasi. Pengelompokkan ini akan memudahkan
dan menghemat waktu pemrogram untuk mengakses suatu perintah karena tidak
diperlukan pencarian perintah-perintah tersebut dalam menu pulldown yang belum
tentu dapat langsung ditemukan.
3.
Component Palette
Component Palette adalah sekumpulan tab yang didalamnya tersedia tomboltombol komponen yang akan dipakai sebagai elemen interface program aplikasi.
4.
Object Treeview
Merupakan sebuah diagram pohon yang menggambarkan hubungan logis
menghubungkan semua komponen yang terdapat dalam suatu proyek program.
Komponen tersebut meliputi form, modul atau frame. Fungsinya digunakan untuk
menampilkan seluruh daftar komponen program dalam sebuah aplikasi program
sesuai dengan penempatan.
5.
Object Inspector
Object inspector adalah sarana pengaturan obyek yang kita pasangkan pada form,
atau form itu sendiri. Bagian bagian dari Object Inspector yaitu:
A. Object Selector merupakan daftar drop down yang mencantumkan semua
komponen yang ada dalam form aktif beserta tipe obyek. Bagian ini digunakan
untuk memilih komponen yang akan ditetapkan property dan event-nya.
B. Properties berfungsi untuk menetapkan property bagi komponen yang terpilih
oleh object selector saat itu. Kolom sebelah kiri dari tab Properties menyatakan
nama propertinya, sedangkan kolom sebelah kanan merupakan isi setting atau
nilai dari property tersebut.
C. Events berfungsi untuk menetapkan kejadian/proses pelaksanaan perintah yang
terpasang pada satu komponen.
6.
Form
Form merupakan sebuah jendela yang merupakan wadah bagi komponen yang
terpasang dalam suatu program aplikasi. Tampilan form dapat diatur melalui
halaman Properties dari Object Inspector pada saat proses perancangan.
3
Code Editor
Code Editor merupakan tempat yang digunakan untuk menuliskan, memodifikasi
dan mengakses kode-kode yang menjalankan aplikasi.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Identifier
Identifier adalah nama deskriptif/pengenal yang dibuat oleh programmer sebagai
bagian dari aplikasi program, yang meliputi tipe, konstanta, variable, label,
prosedur, unit, program dan field. Pemberian identifier ini sangat penting karena
akan mengurangi resiko kesalahan.
2.
Tipe Data
Tipe dari suatu data akan menunjukkan bagaimana data tersebut akan diakses dan
disimpan, karena tiap tipe data mempunyai perbedaan dalam proses akses dan
penyimpanan.
3.
Scope
Scope berarti area kerja, yang menentukan dapat atau tidaknya suatu identifier
digunakan oleh prosedur/fungsi lain.
Scope dibagi menjadi dua, yaitu:
A. Scope Lokal, dapat disebut area kerja setempat. Identifier berscope local
berarti hanya bisa digunakan dalam blok program dimana identifier tersebut
di deklarasikan, karena identifier ini hanya dikenali di blok itu saja.
B. Scope Global. Identifier dengan scope global akan dikenali dan dapat
digunakan oleh semua prosedur dan fungsi dalam unit tersebut. Biasanya
identifier dengan scope global akan dideklarasikan di bagian interface dari
suatu unit.
1.2.4
Penyusunan program aplikasi dengan menggunakan Delphi terdiri dari beberapa tahap:
1.
2.
3.
Tahap penulisan kode program, untuk menetapkan respon aplikasi terhadap aksi
yang dilakukan pemakai.
Sebelum menyusun program aplikasi ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam
pemrograman berbasis obyek (OOP) yaitu istilah object, property, method dan event.
1. Object merupakan komponen dalam sebuah program
2. Property merupakan karakteristik yang dimiliki object
3. Method merupakan aksi yang dapat dilakukan oleh object
6
Method:
Maju
Mundur
Berhenti
Object: Mobil
Property:
Merk:Esemka
Type:Rajawali
Warna: Hitam
Event:
Pintu dibuka
Ditabrak
Didorong
G ambar 1. 2 Obj ect , pr oper t y, m et h od dan even t se bua h m obi l
Object: Form
Method:
Hide
Move
Show
Property:
Color:clBtnFace
Height:500
Visible:True
Event:
OnClick
OnCreate
OnClose
1.2.5
Pada bagian ini akan dibuat aplikasi sederhana berupa aplikasi untuk mengubah
property suatu object. Selanjutnya aplikasi ini akan disebut aplikasi Selamat datang di
7
PNUP. Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum membuat aplikasi di
Delphi yaitu:
1. Membuat sebuah direktori untuk menyimpan program sumber. Misalnya
C:\interfacing.
2. Membuat sebuah direktori untuk menyimpan project yang akan dibuat, misalnya
pendahuluan. Direktori yang dibuat adalah C:\interfacing\pendahuluan.
Adapun tahapan-tahapan yang perlu untuk dilakukan dalam membuat aplikasi yaitu:
1.2.5.1 Meran cang Interface
Pada tahap ini akan dilakukan perancangan interface pada Delphi yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi antara user dengan komputer. Adapun langkahlangkah yang perlu dilakukan pada tahapan ini yaitu:
1.
Masuk ke dalam Delphi. Buat project baru dengan menu File|New, pilih
Application.
2.
Selanjutnya, simpan project tersebut dengan File|Save Project As. Anda akan
ditanya apakah Anda akan menyimpan nama file dengan nama unit1.pas. Simpan
file tersebut di direktori C:\interfacing\pendahuluan dengan nama selamat.pas.
3.
Selanjutnya Anda akan diminta untuk menyimpan file project. Anda akan ditanya
apakah Anda akan menyimpan file dengan nama Project1.dpr. Simpan file
tersebut di direktori C:\interfacing\pendahuluan dengan nama pendahuluan.dpr.
4.
Klik komponen form. Aktifkan tab Properties dari Object Inspector, Ubahlah
caption
dari
komponen
form
dari
Form1
(defaultnya),
menjadi
Tes.
Field Caption
2.
Untuk komponen Button1 dan Label1 pengaturan dilakukan pada object inspector
seperti yang dilakukan pada pengaturan form1. Lakukanlah pengaturan property
Button1 dan Label1 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Komponen Button1
Properties
Nilai Properties
Caption
Tampil
Cursor
crHandPoint
Name
btnTampil
10
Properties
Caption
Font
Awal
Color
clBlue
Size
20
Name
lblUcapan
Sehingga tampilan aplikasi akan berubah menjadi seperti pada gambar 1.8.
Pada aplikasi yang akan dibuat, komponen btnTampil digunakan untuk menampilkan
pesan Selamat Belajar Mata Kuliah Interfacing apabila komponen button tersebut di
klik Pesan Selamat Belajar Mata Kuliah Interfacing akan mengganti tulisan Awal
yang ada pada komponen lblUcapan. Klik pada sebuah tombol merupakan event, dan
11
3. Dari kedua cara di atas, Code Editor yang merupakan tempat untuk menuliskan
program akan terbuka. Secara otomatis Delphi akan membuat procedure dengan
nama TForm1.btnTampilClick, artinya dari obyek Form1, komponen btnTampil
untuk event OnClick. Delphi juga telah membuatkan kerangka program dan Anda
dapat langsung mengisikan programnya diantara begin.end yang sudah tersedia.
Nama procedure
12
Catatan: Mengisikan event-handler dengan cara pertama (klik ganda komponen dari
form) hanya dapat untuk mengisikan event-handler OnClick. Jadi untuk event-handler
lainnya, Anda harus memakai Object Inspector.
1.
2.
3.
Selanjutnya kita akan melihat listing dari tes.pas. Anda dapat melihatnya dengan
mengklik tab tes pada code editor.
Tab tes
G ambar 1. 11 Ta b pa da Code E di t or
Listing programnya:
unit tes;
interface
uses
13
4.
Graphics,
Selanjutnya kita akan menjalankan project. Pilih Run|Run atau tekan tombol F9.
Atau dengan menekan tombol Run
pada toolbar
14
Forms
Tab yang diaktifkan jika Anda membuka kotak dialog Project Options. Daftar
Main Form dipakai untuk memilih form utama, defaultnya adalah form yang
pertama kali dibuat. Daftar Auto-create Forms menampilkan semua form yang
ada. Available form adalah bagian dari project Anda tetapi harus dipindahkan ke
bagian auto-create, jika akan dibuat pada saat startup. Jika sebuah form
dimasukkan ke daftar Auto-create, programnya akan ditambah dengan pernyataan
Application.CreateForm.
2.
Application
Bagian ini dipakai untuk menngubah judul, icon dan file help dari aplikasi.
15
3.
Compiler
Tab ini berisi bagian-bagian Code Generation, Runtime errors, Syntax Options,
Debugging Options dan Messages. Setiap bagian berisi sejumlah option yang
dapat diset on atau off.
4.
Linker
Option-option yang ada adalah Map File, Linker Output, EXE and DLL Option,
Memory Sizes and Description. Option default dapat dipakai semua project
umum.
5.
6.
Version Info
Untuk menampilkan informasi dari versi Delphi yang dipakai.
7.
Packages
Menampilkan paket-paket yang dipakai
Jika Anda memilih kotak cek Default (dengan tanda , option-option yang Anda
naytakan akan disimpan sebagai option default yang dipakai untuk setiap project baru.
Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan proses pengembangan aplikasi dengan
memakai teknik-teknik yang memberi fasilitas untuk mengorganisasi project dengan
lebih baik dan memakai ulang program.
Satu project satu direktori. Dengan membuat sebuah direktori untuk sebuah project,
file-file dari sebuah project akan terpisah dari file-file project lain. Hal ini dapat
mencegah sebuah project mengubah file dari project lain secara tidak sengaja.
16
Unit-unit yang dipakai bersama. Anda dapat memakai rutin-rutin yang bersifat umum
secara bersama-sama oleh beberapa aplikasi, caranya adalah tempatkan rutin-rutin
tersebut di sebuah unit yang dapat diakses oleh beberapa project. Praktisnya, buatlah
sebuah direktori utilitas di harddisk Anda untuk menyimpan unit-unit umum tersebut.
Jika Anda akan mengakses sebuah function yang ada dalam unit tersebut pada klausa
uses dari file project/unit yang memerlukannya. Anda juga harus menambahkan path
direktori utilitas ke dalam path pencarian (search/path) yang dinyatakan pada
Directories/Conditional pada kotak dialog Project Options. Hal ini akan memberi tahu
Delphi dimana harus mencari file unit utilitas.
1.3 Penutup
Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman visual yang dapat digunakan untuk
membuat aplikasi berbasis Graphical User Interface (GUI). Delphi menyediakan
Integrated Development Environment (IDE) yang memudahkan programmer untuk
membuat aplikasi dan mengembangkannya. Dalam merancang sebuah aplikasi yang
berbasis GUI dengan menggunakan Delphi ada beberapa langkah yang perlu dilakukan
agar proses pembuatan dan pengembangan aplikasi lebih mudah untuk dilakukan.
Soal-soal Latihan
1.
.Buatlah sebuah menu untuk menentukan besarnya ukuran teks pada sebuah label.
Buatlah empat buah pilihan ukuran teks pada label. Ukurannya adalah 10, 20, 30
dan 40 dengan jenis font yang ada. Contoh untuk tampilan form program tersebut
pada waktu menu 30 diklik adalah seperti yang terlihat pada Gambar 1.14
17
2.
Buatlah sebuah program untuk menggerakan sebuah label pada form. Untuk
menggerakan label gunakan control button dengan arah kanan, kiri, atas, dan
bawah. Jika tombol kiri di klik, teks akan bergerak ke kiri. Dan jika tombol bawah
di klik, teks akan bergerak ke bawah. Begitu juga dengan tombol lainnya.
Tampilan form seperti yang terlihat pada gambar 1.15
18
19
G ambar 2. 1 Ta b St a n dar d.
20
GorupBox
adalah
sebuah
container
yang
dipakai
untuk
mengelompokkkan control-kontrol container (RadioButton, CheckBox dan lainlain) yang berhubungan. Komponen ini visual.
Komponen RadioGroup adalah kombinasi dari GroupBox dan radioButton,
didesain untuk membuat sekelompok radio button. Komponen ini visual.
Komponen Panel adalah container juga. Panel dapat digunakan untuk membuat
status bar, toolbar dan tool palette. Komponen ini visual.
Buat aplikasi baru dan ubah caption dari formnya menjadi Memakai Komponen
Edit.
2.
21
3.
Tambahkan sebuah komponen Edit. Ubah namanya menjadi eNama, caranya pilih
property Name dan isikan eNama. Pada kotak edit tercantumeNama (sesuai
dengan nama komponen). Jika dijalankan kita ingin kotak tersebut kosong, oleh
sebab itu aktifkan property Text dan kosongkan isinya.
4.
Dengan cara yang sama tambahkan tiga komponen Edit dengan nama eKode,
eBanyak dan eBayar.
5.
Sebagai tambahan, kita akan mengubah font dari komponen btnHitung supaya berbeda
dengan yang lainnya. Aktifkan property font (dengan mengklik tanda +) dan ubah
property Color menjadi clAqua dan Size menjadi 10.
Kita akan mengisikan nama pelanggan di eNama dan mengisikan banyak barang di
eBanyak. Sedangkan eKode akan diisi dengan kode barang dank ode barang yang ada
adalah 1, 2, dan 3. eBayar akan berisi jumlah yang akan dibayar yaitu hasil perkalian
dari banyak barang dan harga barang. Harga barang ditentukan berdasarkan kode
barang. Jika Anda klik tombol Hitung, harga barang akan ditentukan lalu dihitung
bayarnya dan ditampilkan di eBayar. Untuk itu kita akan mengisikan evnt handler
untuk event OnClick dari btnHitung. Ada dua cara yaitu klik ganda pada komponen
22
btnHitung atau aktifkan tab Events dari Object Inspector lalu klik ganda pada event
OnClick.
Tab Events
Event OnClick
Anda akan masuk ke dalam Code Editor dan sudah diberikan kerangka procedurenya.
23
Penjelasan Program;
1.
Dideklarasikan tiga buah variable local bertipe real yaitu banyak, harga dan bayar
2.
Variabel banyak akan diisi dengan data yang akan dimasukkan ke dalam
komponen eBanyak. Ingat, data yang kita masukkan ke dalam komponen Edit
bertipe teks(string), sehingga sebelum melakukan perhitungan Anda harus
mengubahnya menjadi data numeric. Dalam hal ini menggunakan function
StrToFloat.
3.
Harga setiap jenis barang ditentukan berdasarkan kodenya. Sekali lagi kita harus
mengubah data string menjadi data numeric. Sebenarnya kita dapat memakai data
string untuk mencari harganya, tetapi untuk contoh ini kita ubah menjadi data
numeric. Kita memakai StrToInt, bukan StrToFloat. Alasannya, jika kita
menggunakan
case,
kita
harus
memakai
data
bertipe
integer
untuk
perbandingannya.
4.
5.
Data bayar yang didapat dari perhitungan akan ditampilkan di komponen eBayar.
Sekali lagi ingat, data yang ditampilkan dalam komponen Edit harus bertipe string,
oleh sebab itu variable bayar diubah menjadi string dengan function FloatToStr
dan data string tersebut dimasukkan ke property Text dari komponen eBayar
(eBayar.Text).
Setelah mengetikkan program diatas, jalankan program dengan menu Run|Run atau
tekan tombol F9.
24
2.
3.
Selanjutnya, tambahkan dua buah RadioButton lainnya dengan caption masingmasing: Pensil, Penggaris dan Name masing-masing rbPensil dan rbPenggaris.
Di sini kita memakai If-Then. Jika rbBuku dipilih (rbBuku.Checked bernilai True)
maka harganya 1000. Begitu seterusnya.
2.2.5 Membaca Data dengan ScrollBar
Komponen ScrollBar adalah scroll bar pada Window yang dapat dipakai untuk
menggulung isi window. Event OnScroll dipakai untuk menyatakan apa yang akan
dilakukan jika posisi ScrollBar berubah.
Buatlah aplikasi dengan menu File|New Application. Ke dalam form, tambahkan 4
buah label, dengan caption yang dapat Anda lihat pada rancangan interface pada
gambarLalu, tambahkan 4 buah edit yang bernama eNilai1, eNilai2, eNilai3 dan
eNilaiRata. Tambahkan 3 buah ScrollBar dan 2 buah Button.
26
Sama seperti ScrollBar pada umumnya, kita dapat memindahkan posisi ScrollBar
dengan menggerakkan (drag) kotak peluncurnya atau dengan mengklik anak panahnya.
Klik anak panah
Kita akan memakai ScrollBar untuk mengisi data ketiga nilai. Jika posisi ScrollBar
berubah, otomatis posisi tersebut menjadi nilai dan akan tercantum di kotak edit.
Pilih sebuah ScrollBar, berapa isi property Max dan Min? Isinya adalah 100 dan 0.
Anda dapat mengubahnya untuk menyatakan jangkauan yang Anda inginkan. Dalam
kasus ini nilai jangkauan tersebut sesuai.
Pilih ScrollBar1, aktifkan tab Events dari Object Inspector, lalu klik ganda pada
OnScroll. Anda akan masuk ke Code Editor dan isikan program berikut:
eNilai1.Text := FloatToStr(ScrollBar1.Position);
27
ScrollCode:
procedure
TForm1.ScrollBar2Scroll(Sender:
TObject;
TScrollCode;
var ScrollPos: Integer);
begin
eNilai2.Text := FloatToStr(ScrollBar2.Position);
end;
ScrollCode:
procedure
TForm1.ScrollBar3Scroll(Sender:
TObject;
TScrollCode;
var ScrollPos: Integer);
begin
eNilai3.Text := FloatToStr(ScrollBar3.Position);
ScrollCode:
28
end;
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
eNilaiRata.Text
:=
FloatToStr((StrtoFloat(eNilai1.Text)
StrToFloat(eNilai2.Text) +
StrToFloat(eNilai3.Text))/3);
end;
Ubah property Checked menjadi True agar CheckBox dipilih secara default.
2.
3.
Properti State
2.
3.
MultiSelect menyatakan apakah dapat memilih lebih dari satu pilihan pada saat
yang bersamaan.
4.
29
2.
Tambahkan sebuah Memo. Klik ganda tanda pada property Lines dan Anda
akan masuk ke String List Editor. Disana sudah tercantum Memo1 sesuai dengan
nama memo. Hapus teks tersebut, lalu tekan tombol enter sebanyak 5 kali. Hal ini
akan menambah buffer dari Memo. Jika Anda tidak menambah, Memo tidak dapat
dipakai. Klik OK untuk mengakhiri String List Editor.
3.
4.
Kita akan mengisikan 4 pilihan pada ComboBox. Klik ganda kolom isian dari
property Items (klik ganda tanda ). Anda akan masuk ke String List Editor dan
isikan teks-teks berikut:
Coba Delphi
Komponen Memo
ListBox dengan 3 item
CheckBox mempunyai 3 state
30
5.
6.
7.
8.
Tambahkan 3 buah Button masing-masing dengan Caption: Isi Memo, Ubah Font,
Keluar.
Button Isi Memo dipakai untuk mengisi teks ke dalam Memo. Pertama-tama teks
pada memo dibersihkan. Baris pertama Memo berisi teks dari ComboBox. Teks
dari ComboBox dapat berupa teks yang Anda ketikkan atau teks yang dipilih dari
pilihan yang tersedia. Baris kedua menyatakan pilihan ke beberapa ListBox yang
dipilih. Selanjutnya warna memo diubah ssesuai dengan pilihan Anda pada
ListBox.
Button Ubah Font dipakaiuntuk mengubah font. Pilihan font menggunakan
CheckBox, sehingga Anda dapat memilih lebih dari satu pilihan (bandingkan
dengan radioButton yang hanya boleh memilih salah satu). Jika Anda memilih
CheckBox1, maka teks berwarna merah, jika tidak warna default. CheckBox2
dipakai untuk mencetak miring dan CheckBox3 untuk cetak tebal.
Button3 untuk mengakhiri aplikasi.
31
CheckBox1: TCheckBox;
CheckBox2: TCheckBox;
CheckBox3: TCheckBox;
Button1: TButton;
Button2: TButton;
Button3: TButton;
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
procedure Button3Click(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
fMemo: TfMemo;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TfMemo.Button1Click(Sender: TObject);
begin
Memo1.Clear;
Memo1.Lines.Add(ComboBox1.Text);
Memo1.Lines.Add('String
dari
#'+IntToStr(ListBox1.ItemIndex+1));
case ListBox1.ItemIndex of
0 : Memo1.Color := clWhite;
1 : Memo1.Color := clBlue;
2 : Memo1.Color := clYellow;
end;
end;
ListBox
32
Hasil dari aplikasi menggunakan memo dan komponen lainnya dapat dilihat pada
gambar 2.9
2.3
Penutup
Pada bagian ini Anda telah mempelajari penggunaan Visual Component Library yang
ada di Delphi. Penggunaan VCL memudahkan programmer dalam membuat aplikasi.
Soal-Soal Latihan
1.
Sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Cepat Sembuh meminta Anda
untuk membuat sebuah program untuk mendiagnosa penyakit pasien. Program ini
bertujuan untuk membantu dokter dalam mendiagnosa jenis penyakit pasien
berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien. Untuk jenis penyakit dan gejalagejalanya adalah seperti yang tedapat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Jenis penyakit
Jenis Penyakit
Gejala
Hasil
Malaria
Flu
Demam
Ya
Keringat Dingin
Ya
Muntah
Ya
Hidung Tersumbat
Tidak
Demam
Ya
Keringat Dingin
Tidak
Muntah
Tidak
33
Tifus
Hidung Tersumbat
Ya
Demam
Ya
Keringat Dingin
Tidak
Muntah
Ya
Hidung Tersumbat
Tidak
Pada soal ini diasumsikan bahwa seseorang tidak mungkin memiliki dua penyakit
bersamaan. Untuk pengecekkan penyakit gunakan percabangan If .. Then ..Else.
34
3.1
Pendahu luan
Dengan sistem operasi Windows yang berbasis grafis, maka perancangan tampilan
aplikasi menjadi sangat fleksibel. Antarmuka pengguna (user interface) dapat
dirancang dengan bebas, tidak mengikuti interface Windows. Untuk interaksi dengan
pengguna, Delphi telah menyediakan berbagai komponen visual yang telah kita bahas
sebelumnya.
Demikian juga dengan data keluaran yang akan disajikan. Data dapat disajikan dalam
bentuk grafik, gambar, animasi dan kombinasi ketiganya. Dengan tampilan grafis ini,
data keluaran yang disajikan menjadi lebih impresif dan mudah dimengerti.
3.2
Penyajian
3.2.1
Elemen G rafi k
3.2.1.1 K oordinat
Setiap komponen visual mempunyai property Top dan Left. Nilai yang tersimpan di
dalam property ini menyatakan dimana kompopnen tersebut diletakkan dalam form.
Koordinat bersifat relative. Misalanya Anda berada di lantai 20 dari sebuah gedung.
Berapa ketinggian hidung Anda? Jawabannya adalah relative. Anda dapat
mengukurnya dari tanah atau dari ubin lantai 20. Koordinat dalam Delphi juga bersifat
relative. Berapa koordinat sebuah komponen? Anda akan menyatakan koordinat
komponen tersebut terhadap kontainernya. Jika sebuah container adalah form, maka
koordinat tersebut adalah relative terhadap form. Sedangkan koordinat form mengacu
pada layar.
Top menyatakan koordinat y (vertical), dalam satuan pixel, dari sebuah komponen
relative terhadap kontainernya. Sedangkan Left menyatakan koordinat x (horizontal).
Top dan Left dapat dipakai untuk mengubah posisi dari sebuah komponen.
35
3.2.1.2 Canvas
Penggunaan canvas dapat dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat tinggi, menengah dan
rendah. Tingkat tinggi digunakan untuk fungsi-fungsi dasar seperti membuat garis, elips,
menampilkan teks dan lain-lain. Berikutnya adalah tingkat menengah berupa fungsi-fungsi
seperti manipulasi Pen, Brush dan Font, manipulasi tingkat pixel seperti pengkopian image,
penggabungan image, perwarnaan canvas. Terakhir adalah tingkat rendah untuk memanggil
fungsi-fungsi Windows API secara langsung dan banyak berhubungan dengan handel. Makin
rendah tingkatannya makin sulit penerapannya.
Canvas juga bisa dikatakan area gambar abstrak dari object atau komponen-komponen
grafik. Canvas mempunyai property, event dan method yang dapat dipakai untuk
membuat gambar dengan cara:
1. Menyatakan tipe brush, pen dan font yang dipakai.
2. Menggambar dan mengisi berbagai bentuk dan garis.
3. Menulis teks, dan lain-lain
Bagaimana dengan tampilan grafik pada aplikasi Anda tergantung pada tipe object
yang canvasnya diberi gambar. Jika Anda langsung menggambar pada canvas dari
sebuah control, gambar akan langsung ditampilkan. Tetapi, jika Anda menggambar
pada canvas diluar layar, misalnya canvas dari BitMap, gambar akan ditampilkan
setelah dicopy ke sebuah control. Oleh sebab itu, jika menggambar bitmap dan
menghubungkannya ke sebuah control, gambar akan muncul ketika control mengakses
event OnPaint.
.
Jika bekerja dengan grafik ada dua istilah yang harus dibedakan, yaitu drawing
(menggambar) dan painting (mengecat).
1.
Drawing adalah menciptakan sebuah elemen grafik, seperti garis atau bentuk. Di
program, Anda menggambar sebuah objek dengan menyatakan posisinya pada
canvas, dan memanggil sebuah method drawing.
2.
36
Untuk mengakses sebuah pixel pada form, pakailah properti Canvas dari form dan
properti Pixels dari Canvas.Canvas.Pixels[10,20] berarti warna dari pixel yang berada
10 pixel ke kanan dan 20 pixel ke bawah.
3.2.1.4 Palette dan True Color
Sama seperti palette pada printer, palette pada grafik adalah sekumpulan warna yang
dapat dipakai di layar. True Color adalah warna yang dihasilkan dari kombinasi merah,
hijau dan biru. Komputer dengan warna 24-bit dapat memiliki 16 juta warna. Setiap
warna sama dengan sebuah bilangan. Misalnya bilangan 0 menyatakan warna hitam
37
dan bilangan terbesarnya (16.777.216, didapat dari 256 * 256 * 256) menyatakan
warna putih. Warna warna lain adalah bilangan-bilangan diantara kedua batas warna
tersebut. Warna ini dinamakan RGB (Red Green Blue), karena merupakan kombinasi
warna merah, hijau dan biru.
3.2.1.5 Pen
Setiap canvas mempunyai sebuah pen (walaupun tidak tampak) yang digunakan untuk
menggambar garis atau bentuk. Bayangkan pen tersebut sama seperti pen pada
umumnya. Ada dua cara menggerakkan pen tersebut:
1.
Pen menyentuh kertas dan membuat tanda, method yang dipakai adalah LineTo
2.
Pen berada di atas kertas dan jika digerakkan tidak akanmeninggalkan bekas,
method yang sesuai adalah MoveTo.
2.
3.
4.
3.2.1.6 Brush
Kadang-kadang kita ingin menggambar objek yang terisi bukan hanya garis luarnya
saja. Properti Brush dipakai untuk menentukan corak pengisian objek. Ada tiga
property dari Brush, yaitu Color, Style dan Bitmap Style. Bitmap style yang ada
adalah:
bsHorizontal,
bsFDiagonal, bsVertical.
Dengan property Color dan Style, warna dari pengisian tergantung dari isi property
Color. Properti Style mendefinisikan corak pengisian. Anda dapat memakai PolyLine
untuk menggambar kerangka objek (tidak terisi). Ada cara lain yaitu dengan
menggunakan method Polygon untuk menggambar polygon sekaligus memberi arsir.
Selanjutnya kita akan membuat aplikasi untuk menyalin sebuah image dan mengubah
beberapa properti yang ada pada komponen tersebut.
38
1.
Buatlah aplikasi baru dan ubahlah property Name form menjadi fGambar dan
Captionnya menjadi Praktek Gambar.
2.
Tambahkan 1 buah komponen image yang ada pada tab Additional. Ubah properti
Namenya menjadi iAsal. Ubah properti height 150 dan Width 150.
3.
Tambahkan 1 buah komponen PaintBox yang ada pada tab System. Ubah property
Height dan Widthnya masing-masing 150
4.
Pada iAsal property Picture diisi dengan file gambar dengan tipe bitmap (bmp)
dengan ukuran 150 x 150 pixels.
5.
Tambahkan komponen Button, dan ubah Captionnya menjadi Copy dan properti
Namenya menjadi btnCopy.
6.
Tambahkan dua buah label masing masing dengan properti Caption Image Asal,
property Namenya lblAsal dan Caption Image Hasil, property Namenya lblHasil.
39
40
Hasil rancangan menggunakan komponen image dan PaintBox ketika di jalankan dapat
dilihat pada gambar 3.2
3.2.2 Chart
Chart merupakan komponen pada Delphi yang digunakan untuk menampilkan datadata berupa angka kedalam bentuk grafik sehingga mudah dipahami.Pada dasarnya
Delphi menyediakan 11 buah grafik standard yang dapat dipergunakan: tampilannya
dapat dilihat pada gambar 3.3.
41
Sebelum kita amempelajari akuisisi data dan interfacing antara PC dan piranti diluar
PC menggunakan komunikasi parallel, serial maupun bentuk komunikasi yang lainnya,
kita akan membuat interface aplikasi dengan membuat simulasi pengambilan data dari
ADC dan menampilkannya dalam bentuk grafik menggunakan komponen Chart.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah merancang interface, berikut ini adalah
komponen yang diperlukan untuk membuat aplikasi simulasi ADC.
1.
Buatlah aplikasi baru dan ubahlah property Name form menjadi fGrafik dan
Captionnya menjadi Simulasi ADC.
2.
Tambahkan 1 buah komponen Timer dan ubah property Enabled menjadi False,
property Interval diisi dengan1.
3.
4.
5.
Langkah berikutnya adalah mengklik ganda komponen Chart dan pilih Tab Series pada
Editing Chart. Klik tombol Add. Pada TeeChart Gallery pilih Line, hilangkan tanda
cek pada 3D. Klik OK. Klik tombol Tittle dan tuliskan nama Series1 pada kotak yang
tersedia dengan nama Sinyal 1. Klik kembali tombol Add dan buat series baru dengan
nama Sinyal 2. Tampilan interface simulasi ADC dapat dilihat pada gambar 3.4
42
Simpan aplikasi dengan nama unit ugrafik1 dan projectnya dengan nama pgrafik
Kita akan membuat simulasi ADC dengan mengasumsikan data diambil dari dua
buah sinyal yang kita sebut Sinyal 1 dan Sinyal 2. Sinyal 1 adalah ssinyal sinus
dengan persamaan y = 5 sin x dan Sinyal 2 adalah sinyal kosinus dengan
persamaan y = 3 cos (2x).
Selanjutnya adalah membuat procedure pada komponen-komponen berikut:
Timer1:
procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);
var t:Longint;
y:array[1..2] of extended;
begin
y[1]:=5*sin(pi*x/180);
y[2]:=3*cos(2*pi*x/180);
x:=x+1;
{Form2.Memo1.Lines.Add(IntToStr(x)+''+FloatToStrF(y[1],ffFixed,3,2
) +''+FloatToStrF(y[2],ffFixed, 3, 2));}
timer1.Enabled:=False;
for t:=0 to Chart1.SeriesCount-1 do
With Chart1.Series[t] do Add(y[t+1],'',clTeeColor);
With Chart1.BottomAxis do
Begin
Automatic := False;
Maximum := Series1.XValues.Last;
Minimum := Maximum - 100;
End;
Timer1.Enabled:= True;
end;
CheckBox1:
procedure TForm1.CheckBox1Click(Sender: TObject);
begin
if CheckBox1.Checked then
begin
Timer1.Enabled:=True;
{ Simpan1.Enabled:= False;
Buka1.Enabled:=False;}
end
else
begin
Timer1.Enabled:=False;
{ Simpan1.Enabled:=True;
Buka1.Enabled:=True;}
43
end;
end;
CheckBox2:
procedure TForm1.CheckBox2Click(Sender: TObject);
begin
if CheckBox2.Checked then
Chart1.View3D := True
else
Chart1.View3D := False;
end;
Perintah pada Timer1 mendefinisikan dua buah sinyal yang kita simulasikan dan
menampilkan dua buah sinyal simulasi ini ke bentuk grafik pada komponen Chart.
Perintah pada CheckBox1 akan menghentikan pengambilan data dan pada
CheckBox2 akan membuat tampilan grafik menjadi 3 dimensi atau 2 dimensi.
Pada bagian deklarasi atau bagian paling atas dari unit1 cari deklarasi variable
seperti berikut:
Var
Form1 :TForm1;
Jalankan program untuk melihat hasilnya. Setelah tidak ada error, selanjutnya kita
akan menyimpan data simulasi ini. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam hal
database dengan Delphi. Pada saat ini kita hanya akan membuat penyimpanan
yang sederhana dengan Notepad.
Klik 2x pada MainMenu untuk membuka Menu Designer. Tulis File pada
Caption. Klik SubMenu di bawah File dan beri CaptionData. Klik lagi SubMenu
di bawahnya dan beri Caption Simpan. Lakukan 3 kali lagi langkah di atas. Kali
ini beri Caption Buka, Hapus dan Keluar. Tutup Menu Designer.
Buatlah form baru, dengan cara klik File|New|Form. Berikan pada Form2 ini
sebuah komponen Memo. Klik pada property List dan tulis No Sinyal 1 Sinyal
44
2. Dan klik Ok. Ganti property Font dengan Lucida Console dan SccrollBar
dengan ssBoth.
Simpan unit yang baru dengan nama ugrafik2. Lihat bagian deklarasi uses pada
ugrafik1. Tambahkan ugrafik2 di unit1.Klik pada Sub-sub menu dan tuliskan
perintah berikut:
procedure TForm1.Data1Click(Sender: TObject);
begin
Form2.Show;
end;
procedure TForm1.Simpan1Click(Sender: TObject);
begin
SaveDialog1.FileName:=Form1.Caption;
if SaveDialog1.Execute then
begin
Form2.Memo1.Lines.SaveToFile(SaveDialog1.FileName + '.txt');
Form1.Caption:=SaveDialog1.FileName;
end;
end;
procedure TForm1.Buka1Click(Sender: TObject);
begin
if OpenDialog1.Execute then
begin
Form1.Caption := OpenDialog1.FileName;
Form2.Memo1.Lines.LoadFromFile(OpenDialog1.FileName);
Form2.Memo1.SelStart:=0;
end;
end;
procedure TForm1.Ke1Click(Sender: TObject);
begin
Application.Terminate;
end;
procedure TForm1.Hapus1Click(Sender: TObject);
begin
if OpenDialog1.Execute then
begin
Chart1.Series[0].Clear;
Chart1.Series[1].Clear;
Form2.Memo1.Lines.Clear;
Form2.Memo1.Lines.Add(' No
Sinyal 1
Sinyal 2');
end;
end;
45
end;
with SaveDialog1 do
begin
InitialDir:=ExtractFilePath(Application.ExeName);
Filter:= 'Text Files (*.txt)|*.txt';
end;
end;
Lihat kembali procedure Timer1. Ada perintah yang berada dalam kurung kurawal
{}. Hilangkan tanda kurung kurawal sehingga perintahnya menjadi:
Form2.Memo1.Lines.Add(IntToStr(x)+''+FloatToStrF(y[1],ffFixed,3,2)
+''+FloatToStrF(y[2],ffFixed, 3, 2));
Begitu juga pada CheckBox1, hilangkan tanda kurung kurawal dalam prosedur
tersebut sehingga menjadi:
procedure TForm1.CheckBox1Click(Sender: TObject);
begin
if CheckBox1.Checked then
begin
Timer1.Enabled:=True;
Simpan1.Enabled:= False;
Buka1.Enabled:=False;
end
else
begin
Timer1.Enabled:=False;
Simpan1.Enabled:=True;
Buka1.Enabled:=True;
end;
end;
3.3
Penutup.
Pada bagian ini Anda telah mempelajari penggunaan elemen grafik antara lain berupa
canvas, pixel, dan koordinat serta komponen Chart. Dengan memanfaatkan fasilitas
untuk menampilkan grafik dengan elemen-lemen tersebut, maka kita dapat
menggambar dan melukis sesuai dengan aplikasi yang dirancang.
Soal-Soal Latihan
1.
Buatlah aplikasi yang digunakan untuk mengcopy gambar dan melakukan operasi
terhadap gambar berupa:
A. Pencerminan terhadap sumbu vertical
B. Pencerminan terhadap sumbu horizontal
C. Rotasi 900 CCW
D. Rotasi 900 CW
Berikut tampilan interfacenya ketika program dijalankan.
46
47
4.1
Pendahu luan
Pada umumnya peralatan output sebuah komputer terdiri dari Serial dan Paralel port.
Dari segi namanya maka komunikasi serial akan mengirimkan data secara
serial/berurutan. Serial port lebih sulit ditangani daripada paralel port karena peralatan
yang dihubungkan ke serial port harus berkomunikasi menggunakan transmisi serial,
sedangkan data pada komputer dikelola secara paralel. Karneanya data dari 9dan ke)
serial port harus dikonversikan ke (dan dari) bentuk paralel untuk bisa digunakan.
Secara hardware, hal ini bisa dilakukan oleh Universal Asynchronous Receiver
Transmitter (UART), namun pada softwarenya justru ada lebih banyak register UART
yang harus ditangani dibanding pada paralel port.
4.2
Penyajian
48
sebagai akhir dari pengiriman data serial. Cara pemberian kode data yang disalurkan
tidak ditetapkan secara pasti. Berikut ini adalah contoh pengiriman huruf A, dalam
format ASCII (41 heksa / 1000001 biner) tanpa bit paritas.
Kecepatan transmisi (baud rate) dapat dipilih bebas dalam rentang tertentu. Baud rate
yang umum dipakai adalah 110, 135, 150, 300, 600, 1200, 2400 dan 9600 bit/s. Dalam
komunikasi data serial, baud rate dari kedua alat yang berhubungan harus diatur pada
kecepatan yang sama. Selanjutnya, harus ditentukan panjang data (6,7 atau 8 bit),
paritas (genap, ganjil atau tanpa paritas) dan jumlahbit Stop (1, 1 atau 2 bit).
4.2.2 K arakteri sti k Sinyal Port Serial (RS232)
Standar sinyal komunikasi data serial yang banyak digunakan adalah standar RS232
yang
dikembangkan
oleh
Electronic
Industry
Association
and
The
2.
3.
Daerah tegangan antara -3 Volt hingga +3 Volt adalah invalid level, yaitu daerah
tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari.
Demikian juga dengan level tegangan lebih negatif dari -25 Volt atau lebih positif
49
dari +25 Volt juga harus dihindari karena tegangan tersebut dapat merusak line
driver pada saluran RS232.
Gambar dibawah ini merupakan contoh level tegangan RS232 pada pengiriman huruf
A dalam format ASCII tanpa bit paritas.
50
Selain IC MAX terdapat juga IC DS 1489 dan DS 1448 yang dapat digunakan sebagai
konverter RS-232. Dua IC terpisah ini harus digunakaan bersama karena DS1448
adalah driver RS-232 dan DS 1488 adalah penerima (receiver) RS-232. Pada setiap IC
terdapat 4 inverter driver maupun receiver. IC DS1448 membutuhkan power supply
ganda 7,5 V dan 15 V.
4.2.4 Hardware
Peralatan yang menggunakan media serial port untuk berkomunikasi dibagi dalam dua
kelompok yaitu: Data Communication Equipment (DCE) seperti Modem, Ploter, dll
dan Data Terminal Equipment (DTE) seperti terminal dikomputer.
Konektor port serial terdiri dari 2 jenis, yaitu konektor 25 pin (DB25 dan 9 pin (DB9)
yang berpasangan (jantan dan betina). Bentuk dari konektor DB-25 sama persis
dengan port paralel. Umumnya COM1 berada dialamat 3F8H, sedangkan COM2
dialamat 2F8H. Seperti diperlihatkan pada gambar 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan hubungan konektor serial port dengan nama
sinyalnya. Diberikan juga kesesuaian antara DB-9 dan DB-25.
Tabel 4.1 Pin out serial port
DB-25
DB-9
Singkatan
Nama
Arah Sinyal
TD
transmit data
Ke DEC
RD
receive data
Dari DCE
RTS
request to send
Ke DCE
CTS
clear to send
Dari DCE
DSR
Dari DCE
SG
signal ground
51
CD
carrier detect
Dari DCE
20
DTR
Ke DCE
22
RI
Ring indicator
Dari DCE
Untuk dapat menggunakan port serial kita perlu mengetahui alamatnya. Biasanya
tersedia dua port serial pada CPU yaitu COM1 dan COM2. Base Address COM1
adalah 1016 (3F8h) dan COM2 biasanya 760 (2F8h). Setelah kita mengetahui base
addressnya, maka kita dapat menentukan alamat register-register yang digunakan
untuk komunikasi port serial ini. Berikut adalah tabel register-register tersebut beserta
alamatnya.
Tabel 4.2 Alamat register port serial
Nama register
COM1
COM2
TX Buffer
3F8h
2F8h
RX Buffer
3F8h
2F8h
3F8h
2F8h
3F9h
2F9h
3F9h
2F9h
3Fah
2FAh
3FBh
2FBh
3FCh
2FCh
3FDh
2FDh
3FEh
2FEh
2.
TX Buffer, digunakan untuk menampung dan menyimpan data yang akan dikirim
ke serial port
3.
Baud rate divisor Latch LSB, digunakan untuk menampung byte bobot rendah
untuk pembagi clock pada IC UART agar didapat baud rate yang tepat
52
4.
Baud rate divisor Latch MSB, digunakan untuk menampung byte bobot rendah
untuk pembagi clock pada IC UART sehingga total angka pembagi adalah 4 byte
yang dapat dipilih dari 0001h sampai FFFFh. Berikut adalah tabel angka pembagi
yang sering digunakan.
Tabel 4.3 Angka pembagi clock pada IC UART
Baud rate (bit/detik)
Angka pembagi
5.
300
0180h
600
0C00h
1200
0060h
1800
0040h
2400
0030h
4800
0018h
9600
000Ch
Interrupt Enable Register, digunakan untuk menset interupsi apa saja yang akan
dilayani komputer, dan dapat menampung pemrograman agar jika terjadi suatu
keadan khusus dapat melangsungkan interupsi ke CPU.
Tabel 4.4 Rincian bit pada IER
No. Bit
Keterangan
0
4,5,6,7
53
6.
0: Interrupt
1: No interrput pending
1 dan 2
3,4,5,6,7
7.
Diisi 0
Line Control Register, digunakan untuk menentuakan jumlah bit data, bit pariti,
jumlah bit stop dan untuk menentukan apakah baud rate divisor dapat diubah atau
tidak.
Tabel 4.6 Rincian bit pada Line Control Register
Nomor bit
Keterangan
0 dan 1
Bit stop
0: Jumlah bit stop adalah 1
1: Jumlah bit stop adalah 1,5 untuk 5 bit data dan 2 untuk
6 hingga 8 bit data
Bit pariti
0: Tanpa pariti
54
1: dengan pariti
4
0: Pariti ganjil
1: Pariti genap
8.
Bit DTR
0: Saluran DTR diaktifkan (aktif 0)
1: Saluran DTR dibuat normal (tidak aktif)
Bit STR
0: Saluran RST diaktifkan (aktif 0)
Saluran RST dibuat normal (tidak aktif)
5,6,7
9.
Diisi 0
Line status register, digunakan untuk menampung bit-bit yang menyatakan kedaan
penerimaan atau pengirimandata danstatus kesalahan operasi.
55
Diisi 0
10. Modem
status
register,
digunakan
untuk
menampung
bit-bit
yang
56
Pada gambar diatas, hanya diperlukan 3 kabel, yakni TD, RD dan SG. Sembarang data
yang dikirim oleh konputer 1 dihubungkan langsung ke RD komputer 2, sehingga TD
komputer 1 langsung dihubungkan ke RD komputer 2, dan sebaliknya. SG
dihubungkan untuk membentuk common graound dikedua komputer.
DTR di loop-back ke DSR dan CD di masing-masing komputer. Alasannya, jika DTR
dimunculkan dan aktif maka DSR dan CD segera aktif juga, dan kerananya komputer
seolah mempunyai virtual modem yang terhubung kepadanya dan sedang dalam
keadaan siap berkomunikasi. Dengan dihubungkannya CD seperti diatas maka
komputer akan mendeteksi juga adanya carrier dari modem lain.
Pin RTS dan CTS digunakan untuk mengontrol kesiapan serial port dalam transfer
data. Asumsikan bahwa kedua komputer berjalan dengan kecepatan yang sama
sehingga kedua sinyal ini (RTS dan CTS) tidak diperlukan dan dihubungkan langsung
untuk membohongi komputer. Jika komputer akan mengirim data maka komputer
mengirimkan sinyal RTS bernilai tinggi, dan sinyal ini diperlukan oleh CTS. Dengan
57
Arah
TD
3FBh
2FBh
Output
DTR
3FCh
2FCh
Output
RTS
3FCh
2FCh
Output
CTS
3FEh
2FEh
Input
DSR
3FEh
2FEh
Input
RI
3FEh
2FEh
Input
DCD
3FEh
2FEh
Input
Untuk mengaksesnya dapat dilakukan dengan cara pendefinisian alamat yang sesuai
dan diisi dengan nilai datanya.
4.2.7 Alasan penggunaan Port Serial
Dibandingkan dengan pralel port, penggunaan port serial terkesan lebih sulit dan rumit.
Berikut keuntungan dari penggunaan serial port:
58
1. Pada komunikasi dengan kabel yang panjang, masalah kabel loss tidak akan
menjadi masalah besar, karena port serial mentransmisikan 0 pada level
tegangan +3 V sampai +25 V dan 1 pada level tegangan -3 V sampai -25 V.
2. dibutuhkan jumlah kabel yang lebih sedikit, bisa hanya menggunakan 3 kabel,
yaitu saluran transmit data, receive data, dan saluran ground (konfigurasi null
modem)
3. Saat ini penggunaan mikrokontrolel semakin populer, kebanyakan mikrokontroler
sudah dilengkapi dengan SCI (Serial Communication Interface) yang digunakan
untuk komunikasi dengan port serial komputer.
4.2.8
4. Pada kotak dialog pilih tab library, akan muncul kotak dialog seperti pada gambar
4.7:
59
5. Akan muncul kotak dialog penentuan folder yang akan dipergunakan, arahkan ke
C:\Program Files\Borland\Delphi7\Lib\Source kemudian klik OK
60
6. Pada tampilan seperti gambar 4.9 dibawah ini tekan tombol Add
G ambar 4. 9 Add li br ar y
7. Buka
page
tab
Open
kemudian
arahkan
ke
C:\Program
8. Pada gambar 4.11 dibawah ini klik Compile lalu klik Install lalu klik OK
61
62
Langkah selanjutnya adalah menginstall virtual serial port kit yang bisa Anda peroleh
di
internet,
berikut
link
yang
dapat
digunakan
untuk
mendownloadnya:
menambahkan banyak serial port sesuka Anda, pada contoh ini akan dipakai COM32
yang dikoneksikan ke COM33.
Berikut rancangan program interfacing serial port menggunakan Delphi dengan
bantuan virtual serial port kit yang telah diintall sebelumnya. Ada 2 project yang harus
kita buat yaitu project untuk send data menggunakan COM32 dan satu lagi project
untuk read atau receive data menggunakan COM33.
63
Classes,
Graphics,
type
TForm1 = class(TForm)
GroupBox1: TGroupBox;
BitBtn1: TBitBtn;
ComPort1: TComPort;
BitBtn2: TBitBtn;
BitBtn3: TBitBtn;
64
Memo1: TMemo;
Label1: TLabel;
procedure BitBtn1Click(Sender: TObject);
procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure BitBtn3Click(Sender: TObject);
procedure BitBtn2Click(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
Form1: TForm1;
str:string;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.BitBtn1Click(Sender: TObject);
begin
ComPort1.ShowSetupDialog;
end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
Memo1.Clear;
end;
procedure TForm1.BitBtn3Click(Sender: TObject);
begin
ComPort1.Close;
application.Terminate;
end;
procedure TForm1.BitBtn2Click(Sender: TObject);
begin
ComPort1.Open;
str:=Memo1.Text;
ComPort1.WriteStr(str);
end;
end.
65
Classes,
Graphics,
type
TForm1 = class(TForm)
GroupBox1: TGroupBox;
BitBtn1: TBitBtn;
BitBtn2: TBitBtn;
BitBtn3: TBitBtn;
Memo1: TMemo;
ComPort1: TComPort;
66
67
D. Jika program dijalankan, maka akan dihasilkan seperti pada gambar 4.17 dibawah
ini:
E. Klik Setup untuk kedua gambar diatas, dan aturlah port pada posisi send menjadi
COM32 dan posisi read menjadi COM33 kemudian klik OK, seperti pada gambar
4.18 dibawah ini:
F. Sebelum Anda klik send maka pada posisi Read klik terlbih dahulu button connect
68
G. Ketikkan kalimat yang Anda mau kirim, sebagai contoh hasilnya ditampilkan
seperti pada gambar 4.19 dibawah ini:
H. Pada langkah diatas, berarti Anda telah berhasil membuat program untuk
mengirim data menggunakan serial port, walaupun hanya sebatas virtual, tetapi
dasarnya programnya sama saj jika Anda ingin langsung mencobanya
menggunakan kabel serial tetapi tentu saja komputer Anda harus tersedia serial
portnya.
4.3 Penutup
Penyajian yang diberikan dalam bab 4 ini, diharapkan akan menambah pengetahuan
anda tentang komunikasi menggunakan serial port. Contoh pada komunikasi ini
menggunakan software Delphi 7.0. Anda dapat berkreasi lebih banyak lagi perihal
interfacing menggunakan serial port seperti untuk memonitor suhu, temperatur, kontrol
kecepatan motor, serta aplikasi lainnya sesuai dengan apa yang Anda minati.
Soal-Soal Latihan
Buatlah program untuk memonitor suhu dengan menggunakan komunikasi serial dan
hasilnya ditampilkan menggunakan grafik.
69
Penyajian
5.2.1 Hardware
Sebuah Personal Computer (PC) secara umum dilengkapi dengan port paralel (Kecuali
pada Notebook). Port paralel ini umumnya digunakan untuk menghubungkan
komputer dengan alat pencetak (printer). Namun apabila kita mengetahui sinya-sinyal
apa saja yang terkandung pada port paralel tersebut, maka kita dapat memanfaatkan
port paralel untuk kepentingan yang lain. Gambar 5.1 dibawah ini menunjukkan
sebuah port paralel.
70
Port paralel terdiri dari 25 pin dan untuk menggunakannya dibutuhkan konektor,
konektor ini biasa disebut dengan konektor DB25. Gambar 5.2 memperlihatkan sebuah
konektor DB25.
G ambar 5. 2 (a ). Kon ekt or DB25 ja n t an dan bet i n a, (b). Kon ekt or DB25
71
Pin dari konekter DB25 berjumlah 25 dan pin Centronics dengan jumlah konektor 34.
DB25 ialah konektor yang umum digunakan di computer sebagai port paralel,
sedangkan konektor Centronics umum ditemukan di printer. IEEE 1284 ialah standar
yang menentukan 3 konektor berbeda yang dapat digunakan dengan port paralel, yaitu
1284 tipe A ialah konektor DB25 yang dapat ditemukan di hampir semua komputer,
1284 tipe B ialah konektor Centronics 36 pin yang umum ditemukan di printer, IEEE
1284 type C ialah konektor 36 pin seperti Centronics, tetapi ukurannya lebih kecil .
Adapun alamat untuk masing-masing register dalam port pararel diperlihatkan pada
tabel 5.2 dibawah ini:
Tabel 5.2 fungsi/sinyal port paralel
Register
LPT1
$378
$379
$37A
Port paralel ialah port data di komputer untuk mentransmisi 8 bit data dalam sekali
detak. Standar port paralel yang baru ialah IEEE 1284 yang dikeluarkan pada tahun
1994. Standar ini mendefinisikan 5 mode operasi sebagai berikut :
1.
Mode kompatibilitas
2.
Mode nibble
3.
Mode byte
4.
5.
Tujuan dari standar yang baru tersebut ialah untuk mendesain driver dan peralatan
yang baru yang kompatibel dengan peralatan lainnya serta standar paralel port
sebelumnya (SPP) yangn diluncurkan tahun 1981. Mode Compatibilitas, nibble dan
byte digunakan sebagai standar perangkat keras yang tersedia di port paralel orisinal
72
dengan EPP dan ECP membutuhkan tambahan hardware sehingga dapat berjalan
dengan kecepatan yang lebih tinggi. Mode kompatibilitas atau (Mode Centronics)
hanya dapat mengirimkan data pada arah maju pada kecepatan 50 KBytes per detik
hingga 150 KBytes per detik. Untuk menerima data, anda harus mengubah mode
menjadi mode nibble atau byte. Mode nibble dapat menerima 4 bit (nibble) pada arah
yang mundur, misalnya dari alat ke computer. Mode byte menggunakan fitur bidirectional parallel untuk menerima 1 byte (8 bit) data pada arah mundur. IRQ
(Interrupt Request) pada port paralel biasanya pada IRQ5 atau IRQ7.
5.2.3 Bi-Directional Port
Ketika IBM memperkenalkan IBM PS/2, IBM menambahkan fasilitas baru pada
paralel portnya, yaitu dengan kemampuan untuk berkomunikasi dua arah.
Modifikasinya tidak banyak, hanya menambahkan satu chip 74244 dan emfungsikan
bit 5 dari register kontrol. Awalnya paralel port menggunakan IC TTL (tipe 74LS).
Skematik diagram pada gambar 5.3 adalah port data dari paralel port bi-derectional.
Paralel port yang tidak dua arah, tidak terdapat chip 74244 di dalamnya. Jadi hanya
menggunakan 74LS374 yang output enable-nya secara permanen di-set rendah
sehingga data hanya bisa ditransfer satu arah, outputnya saja. Jika kita membaca data
dari register data paralel port, maka data tersebut berasal dari `374 yang juga
dihubungkan ke pin data. Dengan mengoveride `374 seperti pada gambar 5.3, maka
kita bisa dapatkan paralel port dua arah (atau justru hanya input saja, jika kita
mengisinya dengan output latch).
Paralel port dua arah menggunakan bit ke-5 dari register kontrol untuk dihubungkan
dengan Output-Enable (nOE) dari `374, sehingga jika bit 5 ini kita set tinggi (=1) maka
`374 tidak bekerja, dan data yang ada adalah berasal dari `274 yakni data dari luar
komputer. Pada saat paralel port kita set seperti ini, maka data yang kita tuliskan ke
register data paralel port tidak akan sampai ke pin DB25 karena `374 tidak
menghantarkannya.
5.2.4 Enhanced Parallel Port (EP P)
EPP sudah mengikuti standar IEEE 1284. Hal yang utama dalam EPP adalah bahwa
EP mampu mentansfer sata sebesar 500 kBps hingga mendekati 2 MBps dan juga
bahwa jalur data dapat berfungsi dua arah, input maupun output. Protokol
EPP
Siklus data digunakan untuk mentrasfer data antara host dan peripheral. Siklus alamat
digunakan untuk mendefinisikan alamat, saluran (channel) atau informasi perintah dan
kontrol antara 2 (dua) alat.
Tabel 5.3 Sinyal EPP
Sinyal EPP
Pin
Aktif
I/O
Diskripsi
Write
LOW
Data Str
14
LOW
Add Str
17
LOW
Init
16
LOW
Reset peralatan
Init
10
LOW
Wait
11
H/L
Cadangan
User defined
12
H/L
Cadangan
User defined
13
H/L
Cadangan
74
User defined
15
H/L
Cadangan
Adx
2-9
HIGH
I/O
I/O
Diskripsi
HostClk
LOW
HostAck
14
HIGH
1284 Active
17
HIGH
Reverse Reg
16
LOW
PerphAck
11
HIGH
PerphClk
10
LOW
Ack reverse
12
LOW
PerphRequest
15
LOW
Data
2-9
HIGH
I/O
75
Rancanglah tampilan seperti yang diperlihatkan pada gambar 5.4 dibawah ini:
Tambahkan deklarasi variabel dengan nama data dan baru dengan tipe datanya
adalah integer seperti pada gambar 5.5 dibawah ini:
76
3.
unit Unit1;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls,
Forms,
Dialogs, SmallPort, Buttons, ExtCtrls, StdCtrls;
type
TForm1 = class(TForm)
Label1: TLabel;
Panel1: TPanel;
Shape2: TShape;
Shape3: TShape;
Shape4: TShape;
Shape5: TShape;
Shape6: TShape;
Shape7: TShape;
Shape8: TShape;
SpeedButton1: TSpeedButton;
Shape1: TShape;
SpeedButton2: TSpeedButton;
SpeedButton3: TSpeedButton;
SpeedButton4: TSpeedButton;
SpeedButton5: TSpeedButton;
SpeedButton6: TSpeedButton;
SpeedButton7: TSpeedButton;
SpeedButton8: TSpeedButton;
SpeedButton9: TSpeedButton;
SpeedButton10: TSpeedButton;
SpeedButton11: TSpeedButton;
SpeedButton12: TSpeedButton;
SpeedButton13: TSpeedButton;
SpeedButton14: TSpeedButton;
SpeedButton15: TSpeedButton;
SpeedButton16: TSpeedButton;
SpeedButton17: TSpeedButton;
SpeedButton18: TSpeedButton;
SpeedButton19: TSpeedButton;
SpeedButton20: TSpeedButton;
SmPort: TSmallPort;
procedure SpeedButton19Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton2Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton5Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton7Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton9Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton11Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton13Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton15Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton17Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton1Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton6Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton8Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton10Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton12Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton14Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton16Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton18Click(Sender: TObject);
77
78
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read AND 223;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape6.Brush.Color := clWhite;
end;
procedure TForm1.SpeedButton15Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read AND 191;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape7.Brush.Color := clWhite;
end;
procedure TForm1.SpeedButton17Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read AND 127;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape8.Brush.Color := clWhite;
end;
procedure TForm1.SpeedButton1Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read OR 1;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape1.Brush.Color := clRed;
end;
procedure TForm1.SpeedButton6Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read OR 2;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape2.Brush.Color := clRed;
end;
procedure TForm1.SpeedButton8Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read OR 4;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape3.Brush.Color := clRed;
end;
procedure TForm1.SpeedButton10Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read OR 8;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape4.Brush.Color := clRed;
end;
procedure TForm1.SpeedButton12Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read OR 16;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
79
shape5.Brush.Color := clRed;
end;
procedure TForm1.SpeedButton14Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read OR 32;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape6.Brush.Color := clRed;
end;
procedure TForm1.SpeedButton16Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read OR 64;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape7.Brush.Color := clRed;
end;
procedure TForm1.SpeedButton18Click(Sender: TObject);
begin
data_read := SmPort.ReadByte($378);
data_send := data_read OR 128;
SmPort.WriteByte($378,data_send);
shape8.Brush.Color := clRed;
end;
procedure TForm1.SpeedButton20Click(Sender: TObject);
begin
Close;
end;
end.
4.
Jika di eksekusi, hasilnya seperti ditunjukkan pada gambar 5.6 dibawah ini:
5.
80
Nilai tahanan resistor dapat dipilih dari 220 ohm sampai 470 ohm. Sedangkan pin
yang digunakan port paralel adalah pin 2-9 (lihat tabel 5.1). untuk menyalakan lampu
LED maka anda harus memberikan output 1 (satu) dan sebaliknya untuk
memadamkannya diberikan output 0 (nol).anda harus ingat bagaimana konversi dari
data biner ke desimal maupun dari biner ke heksagonal.
5.2.7 Pengont rolan dengan Relai
Untuk mengakses peralatan dengan beban yang besar dan untuk mencegah terjadinya
pembebanan
berlebihan
pada
port
paralel,
maka
digunakan
rangkaian
81
Dari
dari
sakelar
skema
pada
74LS224
pada
Gambar
5.8,
terhubung
ke
setiap
relai
terlihat
pin
3,5,7,9,12,16
masing-masing
tersebut,
bisa
relai.
kita
dan
18
Selanjutnya
gunakan
untuk
mengontrol peralatan yang memiliki beban besar seperti Lampu TL maupun untuk
mengontrol Motor, Kipas Angin, dll.
5.3 Penutup
Penggunaan port paralel dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak aplikasinya
diantaranya pengendalian perlengkapan rumah tangga seperti kipas angin, lampu
ruangan, televisi tetapi tetap menggunakan prinsip yang sama yaitu dalam hal teknik
pengiriman data, dan jika membutuhkan daya yang besar maka harus menggunakan
relay dan rangkaian driver dari setiap peralatan.
Soal-Soal Latihan
Buatlah aplikasi untuk menyalakan lampu menggunakan port paralel!
82
DAFTAR PUSTAK A
83
Lampiran 1
KONTRAK PERKULIAHAN
Komputer II
TL 449432/2
Penanggung Jawab
Semester
IV (Empat) -
Rabu / Kamis
Tempat Pertemuan
2. Deskripsi Singkat
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan dari komputer I. Membahas tentang penggunaan
program delphi menggunakan Visual Component Library (VCL), akses peralatan luar dengan komunikasi
paralel dan serial port.
84
85
4. Organisasi Materi
Interfacing Peralatan
dan pembuatan
Database
Null Modem
Paralel Port
Hardware
UART
RS232C
Hardware
Konektor DB-25
VCL
Tab Standard
Extended Capability
Port (ECP)
Bi-Directional Port
Demo VCL
ODBC
VCL
ADO, ADOTable
Structured Query
Language (SQL
Elemen Grafik
Chart
86
5. Strategi Perkuliahan
Memberikan tugas kepada mahasiswa yang akan dikumpul pada pertemuan berikutnya dan
menjadi syarat untuk mengikuti perkuliahan berikutnya
Memberikan tugas/kuis yang langsung diberikan penilaian di beberapa awal pertemuan yang
sifatnya dadakan
Pada pertengahan semester akan diberikan nilai/hasil sementara yang diperoleh mahasiswa
sehingga dapat menjadi bahan intropeksi diri bagi mahasiswa
6. Materi Kepustakaan
7. T u g a s
1.
Setiap bacaan perkuliahan sebagaimana disebutkan pada jadwal perkuliahan harus sudah
dibaca sebelum mengikuti kuliah.
2.
Evaluasi tengah semester akan dilakukan pada pertemuan ke-7 dan diberikan dalam bentuk
praktikum membuat program dan pilihan ganda maupun essai.
3.
Menyerahkan tugas besar diakhir pertemuan beserta laporannya dalam format karya
ilmiah.
4.
5.
Kuis sifatnya tidak ditentukan waktunya dan akan diberikan minimal 2 (dua) kali.
8. Kriteria Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh dosen Penanggung Jawab dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut :
Nilai
Point
Range
80 - 100
70 - 79
60 - 69
50 - 59
0 - 49
10 %
15 %
Praktek
40 %
15 %
20 %
9. Jadwal Perkuliahan
Kedisiplinan
Tugas & Kuis
UTS
UAS
Praktek
Pertemuan
Ke 1
Sumber Bacaan
3, 2
IDE:
24
Main window
Object Inspector
Object treeview
Editor
Membuat aplikasi sederhana
Menyimpan, menjalankan program
1,2, 3, 5, 6
Hardware
Null modem
Komunikasi serial RS232C
Universal Asynchronous Receiver Transmitter
(UART)
- Interfacing dengan serial port
Komunikasi data paralel
1,2, 3, 5, 6
-
5, 6 dan 8
- Hardware
- Sinyal port paralel
- Bi-Directional Port
- Enhanced Parallel Port (EPP)
- Extended Capability Port (ECP)
- Kontrol lampu LED
- Kontrol motor stepper
MID TEST
7, 8 dan 9
1,2, 3, 5, 6
10 dan 11
Hardware
Null modem
Komunikasi serial RS232C
Universal Asynchronous Receiver Transmitter
(UART)
- Interfacing dengan serial port
Komunikasi data paralel
1,2, 3, 5, 6
-
Hardware
Sinyal port paralel
Final
Bi-Directional Port
Enhanced Parallel Port (EPP)
Extended Capability Port (ECP)
Kontrol lampu LED