TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Ulkus peptikum
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Kekurangan vitamin C
19.
Penyakit kronik
20.
21.
Pembesaran limpa
22.
23.
24.
25.
26.
Kekurangan G6PD
27.
28.
Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan lemah, letih, lesu.
2. Pasien mengatakan nafsu makan menurun.
3. Pasien mengatakan mual.
4. Pasien mengatakan sering haus.
Data Objektif :
1. Pasien tampak lemah, letih, lesu
2. Berat badan menurun, pasien tidak mau makan
3. Pasien tampak mual dan muntah muntah.
4. Bibir tampak pecah pecah, kulit pasien tampak kering.
G. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya keluhan yang paling utama pada penderita anemia
adalah lemah atau pusing.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keadaan pasien pada saat dikaji dan diperiksa.
3. Riwayat kesehatan dahulu
1. Keadaan umum
Pucat, keletihan, kelemahan, nyeri kepala, demam, dispnea,
vertigo, sensitif terhadap dingin, berat badan menurun.
2. Kulit
Kulit kering, kuku rapuh.
3. Mata
Penglihatan kabur, perdarahan retina.
4. Telinga
Vertigo, tinitus.
5. Mulut
Mukosa licin dan mengkilat, stomatitis.
6. Paru paru
Dispneu.
7. Kardiovaskuler
Takikardi, hipotensi, kardiomegali, gagal jantung.
8. Gastrointestinal
Anoreksia.
9. Muskuloskletal
Nyeri pinggang, nyeri sendi.
10.
System persyarafan
a. Tujuan
1)
2)
Memudahkan intervensi.
3)
4)
nutrisi.
K. Evaluasi
Nama : Tn. H
Umur : 80 tahun
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan pasien : Anak
Alamat : Kp. Cipanengah RT 01 / RW 06, Kecamatan Gunung
Tandala Kawalu.
2. Keluhan Utama
Apatis
3. Tandatanda Vital
a. Kepala/rambut
Simetris, warna rambut hitam dan beruban, terlihat rapi,
penyebaran rambut merata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan, rambut tampak bersih.
b. Mata
Simetris, penglihatan tidak tajam, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, tampak bersih.
c. Telinga
Simetris, tampak bersih, pendengaran kurang tajam, tidak ada
perdarahan, tidak ada serumen.
d. Hidung
Simetris, tampak bersih, tidak ada benjolan, penciuman
normal, tidak ada sekret, tidak ada kotoran, tidak ada luka,
ada bulu hidung, tidak ada perdarahan.
e. Mulut
Simetris, gigi tidak lengkap, tidak bau mulut, tidak kotor,
warna bibir sedikit merah.
f. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tampak bersih,
tidak ada jaringan parut, tidak ada lesi.
g. Dada (paru paru dan jantung)
Bentuk dada simetris, bunyi jantung regular, nafas cepat,
tidak ada penumpukan cairan pada pleura.
h. Ketiak
Simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kemerahan,
tidak ada pigmentasi.
i. Perut
Simetris, tidak ada busung, tidak obesitas, bentuk perut datar,
tidak ada penumpukan cairan.
j. Genetalia
Tidak ada keluhan maupun kelainan.
k. Kulit dan kuku
Kulit keriput, kering, warna kulit kuning langsit, kuku dan kulit
tampak bersih.
l. Ekstermitas atas
Simetris, ada nyeri tekan pada tangan kiri karena terpasang
infus, tidak ada kelainan, agak lemah.
Kekuatan otot : 4 3
m. Ekstermitas bawah
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tampak bersih.
Kekuatan otot : 4 4
C. Aktiftas Sehari-hari
No.
1.
Aktivitas
Sebelum sakit
Sesudah sakit
1) Jenis
Nasi
D5
2) Frekuensi
2x / 3x sehari
Belum makan
3) Porsi
1 porsi habis
Tidak ada
4) Keluhan
Tidak ada
Ada
1) Jenis
Air putih
2) Frekuensi
4x / hari
1 gelas
3) Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
Nutrisi
a. Makan
b.
2.
Minum
Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi
4x / hari
2x
2) Warna
Kuning / putih
Kuning
3) Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
1) Frekuensi
1x / hari
Belum
2) Warna
Kuning khas
Tidak ada
3) Konsistensi
Lembek
Tidak ada
4) Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
2x / hari
1x
2x / hari
Belum
3x / minggu
Belum
b. BAB
3.
Personal higiene
a. Mandi
b.
Gosok gigi
c. Keramas
4.
a. Malam
1) Frekuensi
8 jam
4 jam
2) Keluhan
Tidak ada
Ada
1) Frekuensi
2 jam
Belum
2) Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
Tani / mencangkul
Istirahat
Tidak ada
Ada
b. Siang
5.
Jenis aktivitas
b.
Keluhan
D. Data penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Infus D5
Obat injeksi :
Levofioksan 11
Pantoprazol 11
Kalneks 31
E. Analisa Data
No.
Data
Etiologi
Masalah
1.
Do : Pasien tampak
meringis kesakitan,
Gangguan rasa
nyaman nyeri
dalam otak
(nyeri sedang).
2.
Mual
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Muntah muntah
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
beraktivitas dengan
3.
leluasa
Gangguan aktivitas
Keterbatasan dalam
melakukan aktivitas
Gangguan aktivitas
No.
1.
Intervensi
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Perencanaan
Rasional
Gangguan rasa
Setelah dilakukan
nyaman
tindakan keperawatan
tanda vital
nyeriberhubungan
selama 30 menit
Relaksasi
membantu dalam
13 Februari 201
Kamis, pukul 08
WIB.
menentukan diagnosa
Mengobserv
tanda tanda v
pengangkutan sel
darah merah ke
memberikan tindakan
seluruh tubuh.
kepala dapat
keperawatan dengan
Ds : Pasien
tepat.
Distraksi
Implementasi
mengatakan pusing
Relaksasi dapat
mengurangi rasa
atas kepala.
dengan hasil
tekanan darah :
/ 80 mmHg
nadi : 85x / me
tidak
Do : Pasien tampak
memperparah
meringis kesakitan,
nyeri.
pernafasan : 28
menit
mengeluh, tampak
tidak nyaman pada
Distraksi dapat
sakit pada
memberikan
kepalanya, skala
ketenangan pada
Memposisika
nyeri : 3 (nyeri
pasien, sehingga
pasien denga
sedang).
suhu : 36,2 0 C
memberikan
lingkungan ya
tenang, memba
pengunjung
menganjurka
pasien beristira
dengan tenan
Menganjurka
pasien untuk
menarik nafa
secara perlaha
memotivasi pas
untuk sembu
kembali.
2. Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Pasien mampu
berhubungan dengan
makan, kebutuhan
nutrisi terpenuhi,
Ds : Pasien
mempertahankan
mengatakan belum
keseimbangan berat
makan, lemas,
Beri nutrisi
hangat (cairan)
Beri makan
sedikit tapi sering
Membantu rencana
memberikan maka
pasien.
kebutuhan pasie
merangsang
Memberika
muntah muntah.
Berkolaboras
muntah.
Do : Pasien tampak
mual dan muntah
Meningkatkan
muntah, lemas,
energi dan
mengurangi
konjungtiva
pengeluaran
anemis.
energiyang
Memberika
makan sedikit t
sering.
berlebihan.
3.
Gangguan aktivitas
Pasien dapat
Anjurkan dan
Menghindari
berhubungan dengan
Menganjurkan
mengajarkan pa
pasien untuk
melakukan gerak
Ds : Pasien
menghindari
mengatakan lemah.
Anjurkan pasien
terjadinya
yang terpasang in
untuk melakukan
kekakuan pada
Do : pasien tidak
gerakan ringan
ekstermitas atas
bisa beraktivitas
pada ekstermitas
dan bawah.
dengan leluasa
karena badanya
lemah, tangan kiri
tidak bisa
digerakan dengan
bebas karena
Menganjurka
pasien untuk
melakukan gera
ringan pada
ekstermitas at
dan bawah.
terpasang infus.
DAFTAR PUSTAKA
11.
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Aktifitas / Istirahat
a). Keletihan, kelemahan, malaise umum.
b). Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
c). Toleransi terhadap latihan rendah.
d). Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
2. Sirkulasi
a). Riwayat kehilangan darah kronis,
b). Riwayat endokarditis infektif kronis.
c). Palpitasi.
3. Integritas ego
a). Keyakinan agama atau budaya mempengaruhi pemilihan pengobatan, misalnya:
penolakan tranfusi darah.
4. Eliminasi
a). Riwayat pielonenepritis, gagal ginjal.
b). Flatulen, sindrom malabsobsi.
c). Hematemesi, melana.
d). Diare atau konstipasi
5. Makanan / cairan
a). Nafsu makan menurun
b). Mual/ muntah
c). Berat badan menurun
6. Nyeri / kenyamanan
a). Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala.
7. Pernapasan
a). Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifitas
8. Seksualitas
a). Perubahan menstuasi misalnya menoragia, amenore
b). Menurunnya fungsi seksual
c). Impotent
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen / nutrisi ke sel.
Ditandai dengan:
a). Palpitasi,
b). kulit pucat, membrane mukosa kering, kuku dan rambut rapuh,
c). ekstremitas dingin
d). perubahan tekanan darah, pengisian kapiler lambat
e). ketidakmampuan berkonsentrasi, disorientasi
Tujuan: menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat
2. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
Ditandai dengan:
a). Kelemahan dan kelelahan
Kolaborasi:
1. Konsul pada ahli gizi
2. Berikan obat sesuai dengan indikasi misalnya: vitamin dan mineral suplemen. 3. Berikan
suplemen nutrisi
Diagnosa 4
1. Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah.
2. Kaji bunyi usus
3. Beri cairan 2500-3000 ml/hari dalam toleransi jantung
4. Hindari makan yang berbentuk gas
5. Kaji kondisi kulit perianal
Kolaborasi
1. Konsul ahli gizi untuk pemberian diit seimbang
2. Beri laksatif
3. Beri obat anti diare
Diagnosa 5.
1. Tingkatkan cuci tangan dengan baik
2. Pertahan kan tehnik aseptik ketat pada setiap tindakan
3. Bantu perawatan kulit perianal dan oral dengan cermat
4. Batasi pengunjung
Kolaborasi
1. Ambil spesemen untuk kultur
2. Berikan antiseptic topikak, antibiotic sistemik.
3.4 Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan
tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan
pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Lynda Juall Capenito, 1999: 28).
Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah:
a). Infeksi tidak terjadi.
b). Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
c). Pasien dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
d). Peningkatan perfusi jaringan.
e). Dapat mempertahankan integritas kulit.
f). Membuat/kembali pola normal dari fungsi usus.
g). Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana
pengobatan.