Anda di halaman 1dari 5

KOMPOSISI TULISAN ILMIAH

JUDUL : Analisa Kekuatan Sisa Pipeline Akibat Pitting Corrosion Berbasis Keandalan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Batasan Masalah
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Pipeline secara umum
2.2 Jenis-jenis Pipa
2.3 Wall Thickness Pipa
2.4 Beban-beban pada sistem perpipaan
2.4.1 Beban Ekspansi
2.4.2 Beban Gelombang
2.5 Pitting Corrosion
`

2.6 Konsep analisa keandalan dalam perancangan


2.7 Perhitungan kekuatan sisa pipeline

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Diagram alir
3.2 Analisa kekuatan sisa
3.3 Analisa Keandalan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Penggunaan teknologi pipeline di dunia oil & gas saat ini mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Pipeline digunakan untuk menyalurkan cairan hidrokarbon dan gas dari tempat
pengeboran di laut menuju darat. Proses penyaluran cairan hidrokarbon ini tentunya
melibatkan tekanan yang begitu besar didalam pipeline. Sehingga perlu perlakuan khusus
terhadap pipeline yang akan didesain. Namun dengan bertambahnya umur operasi pipelines,
menyebabkan meningkatnya jumlah kecelakaan pada saat pipelines beroperasi. Kecelakaan
yang terjadi banyak disebabkan oleh adanya internal dan external corrosion. Korosi dapat
menyebabkan menurunnya kekuatan struktur dan kerusakan pada pipa. Korosi external pada
pipa disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan dan proses coating yang kurang baik,
sedangkan korosi internal pipa disebabkan oleh jumlah kandungan unsur kimia yang bersifat
korosif yang terkandung dalam fluida yang mengalir di dalam pipa, aliran fluida dan
temperatur dalam. Dalam keadaannya korosi juga disebabkan oleh banyak hal, temperatur
dan tekanan operasional pipa yang tinggi turut mempercepat proses korosi yang
menyebabkan terjadinya kegagalan
Korosi memiliki banyak macam dan jenis salah satunya adalah korosi sumuran atau dalam
bahasa lain disebut dengan korosi pitting. Korosi pitting dianggap jauh lebih berbahaya
daripada korosi seragam dengan tingkat adalah 10- 100 kali lebih tinggi. Korosi pitting sangat
dipercepat jika dapat pembebanan dan lingkungan yang korosif. Satu lubang di sistem besar
dapat cukup untuk menghasilkan bencana kegagalan sistem itu.
Adanya cacat korosi pitting membuat kekuatan pipa berkurang atau penurunan kekuatan pipa
sebanding dengan kedalaman korosi pitting sampai pipa tidak mampu lagi menahan beban
yang diberikan pada pipa. Pada pipa yang terpasang di dalam laut mempunyai peluang terjadi
retak (crack) yang besar. Hal ini bisa disebabkan karena adanya beban arus (stress) maupun
karena adanya korosi yang diikuti dengan adanya tekanan pada pipa yang biasa disebut
dengan istilah Stress Corrosion Cracking (SCC) (Aditya, 2010).
Degradasi atau penipisan dinding pipa akan mengakibatkan penurunan kekuatan pipa itu
sendiri. Akibat susahnya melakukan pengontrolan terhadap laju korosi yang terjadi di dalam

pipa, maka perlu dilakukan analisis keandalan terhadap umur kelelahan pipa yang bertujuan
untuk memprediksi peluang kegagalan dan fatigue life pipa akibat pitting corrosion.
Penelititan sebelumnya tentang pitting corrosion telah dilakukan oleh Ryan (2005) mengenai
internal corrosion berbasis keandalan yang memberikan kesimpulan bahwa keandalan pipa
terhadap local buckling sesudah korosi mengalami penurunan ,sedangkan keandalan pipa
terhadap ovalitas tidak mengalami perubahan baik sesudah maupun sebelum mengalami
pitting corrosion.
Penelitian lainya Ahmad (2008) mengenai analisa fatigue akibat aliran internal pada pipeline
dengan variasi flange menyimpulkan bahwa aliran fluida vortex yang terjadi diarea flange
pipa menyebabkan kelelahan sehingga mengurangi umur operasi dari pipa tersebut.
Irwan (2005) dalam penelitianya tentang laju perambatan retak untuk jenis korosi SCC pada
pipeline menyimpulkan bahwa penjalaran retak yang terbentuk pada korosi SCC adalah
transgranular.
Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan adalah mengenai kekuatan sisa pipa yang
mengalirkan gas akibat pitting corrosion.

1.2 Perumusan Masalah


1. Berapa besar kekuatan dan keandalan kekuatan pipeline sebelum mengalami
pitting corrosion?
2.

Berapa besar kekuatan dan keandalan kekuatan pipeline sesudah mengalami


pitting corrosion?

2.3. Tujuan Penelitian


1. Mengetahui besar kekuatan dan keandalan kekuatan pipeline sebelum mengalami
pitting corrosion
2. Mengetahui besar kekuatan dan keandalan kekuatan pipeline sesudah mengalami
pitting corrosion.
2.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil analisa diharapkan dapat diketahui kekuatan sisa pipa yang
mengalami korosi sehingga resiko dan kecelakaan yang terjadi akibat korosi dapat di
minimalkan dan akan menanggulangi dampak yang tidak diinginkan akibat dari
pipeline yang mengalami korosi

Anda mungkin juga menyukai