Laporan Magang Full Lengkap
Laporan Magang Full Lengkap
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja magang ini dibagi menjadi lima bab,
BAB II
BAB III
BAB V
PENUTUP
Berisi simpulan dan saran
BAB III
DISTANCE RELAY QUADRAMHO SHPM 101
2.1.
Distance Relay
Relai jarak adalah relai penghantar yang prinsip kerjanya berdasarkan
a. Bila nilai impedansi gangguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai
maka relai akan trip.
b. Bila nilai impedansi gangguan lebih besar dari pada impedansi seting relai
maka relai tidak trip.
2.2.
menerapkan
pola
blocking
pada
transmisi
pendek
tapi
Dimana :
Lc = Jarak konduktor fasa (minimum 8 m untuk level tegangan 500 kV, 3m
untuk level tegangan 150 kV dan 1.5 m untuk level tegangan 70 kV)
2.3.2. Setting Aliran Daya
Relai jarak harus tahan terhadap kondisi ayunan daya (power swing)
pada sistem. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya mala kerja pada
saat terjadi kondisi power swing maka relai jarak direkomendasikan diblock untuk semua zone. Seting untuk power swing blocking adalah 120%130% jangkauan terluar (setting jangkauan resistif zone 3).
2.3.3. Switch On To Fault (SOTF)
SOTF adalah fitur dari relai jarak yang berfungsi untuk mentripkan
PMT
dengan
tanpa
tunda
waktu
(seketika)
guna
mengantisipasi
terbuka. Setting tipikal pada OHL dan UGC adalah 0.2 In, dapat turun
menjadi 0.1 In atau 0.05 In jika bus terdapat infeed dengan SIR yang besar
(SIR>4). Sedangkan untuk komponen tegangan harus lebih kecil dari
tegangan fasa-netral dengan setting tipikal 0.7 Vn. P3B JB saat ini
menerapkan open pole detection adalah langsung dari status PMT di
switchyard bukan dari setting komponen arus dan tegangan.
Sedangkan pada beberapa relai hanya menggunakan komponen
arus sebagai parameter input SOTF overcurrent (pola current fault detector)
seperti pada Gambar 3.5. Umumnya besar setting SOTF pada relai jenis ini
adalah 2 kali arus nominal.
2.3.5 Voltage
Transformer
Supervision)
Failure
Supervision
(VT
Failure
kesalahan-kesalahan dari data konstanta saluran, CT, PT dan peralatanperalatan lainnya sebesar 20 %, maka zone-1 relai diset 80 % dari panjang
saluran yang diamankan.
Z1 = 0.8 * ZL1
Waktu kerja relai adalah seketika, sehingga tidak dilakukan
penyetingan waktu.
2 Zona-2
Jangkauan zone-2 harus mencakup hingga busbar didepannya (near
end bus) namun tidak boleh overlap dengan zone-2 relai jarak di seksi
berikutnya. Dengan mengasumsikan kesalahan-kesalahan seperti pada
penyetinganzone-1 sekitar 20 %, maka didapat penyetingan minimum dan
maksimum untuk zone-2 sebagai berikut :
Z2min = 1.2 ZL1
Z2max = 0.8 * (ZL1 + (0.5 ZL2 )* K)
Dimana :
ZL1 = impedansi saluran yang diamankan
ZL2 = impedansi saluran berikutnya yang terpendek (dalam )
K = infeed faktor (K = 1 s/d 2)
Jika pada saluran seksi berikutnya terdapat beberapa cabang, untuk
mendapatkan selektifitas yang baik maka seting Z 2max diambil dengan nilai
impedansi penghantar (Ohm) yang terkecil seperti terlihat pada contoh
dibawah ini :
b Jika saluran yang diamankan jauh lebih panjang dari saluran seksi
berikutnya maka akan terjadi Z2max< Z2min. Pada keadaan demikian untuk
mendapatkan selektifitas yang baik, maka zona-2 = Z2min dengan seting
waktunya dinaikkan satu tingkat (t2=0.8 detik) , seperti terlihat pada
gambar di bawah ini :
saluran transmisi eksisting 150 dan 70 kV di Jawa Barat dan Jawa Timur
masih digunakan. Untuk seting Zona 3 reverse dipilih sebagai berikut :
Z3rev = 0.1 * ZL1
Relai jarak yang tidak mempunyai range sampai 10% ZL1 maka
digunakan seting minimum. Waktu kerja dari zona-3 reverse adalah 1.6
detik.
kuat untuk Zone 1 dan zone 2, seperti terlihat pada gambar 3.4 dan 3.6. Untuk
aplikasi jangkauan saluran yang lebih jauh yaitu zone 3, bentuk karakteristik offset
lens (disesuaikan dengan offset circular mho) dapat mencegah impedansi beban
melebihi batas kerja karakteristik, seperti pada gambar 3.5.
Code Selection
Scheme
Type of tripping
Switch Number
00
01
02
03
04
05
Basic
Basic
Permissive underreach
Permissive underreach
Permissive underreach
Permissive underreach
06
Blocking
07
Blocking
3ph only
08
Zone 1 extension
09
Zone 1 extension
3ph only
Option Switches
Switch
Left hand function
Number
Power swing blocking disabled
SW 9
SW 8
SW 7
SW 6
SW 5
SW 4
SW 3
Enable self-checking
Normal A/R action
VTS Indication only
SW 1
operation
any phase
Tabel 3.1. Option Switch Distance Relay Qudramho SPHM 101
Gambar 3.8. Wiring diagram distance relay tripping 3 fasa dan 1 fasa
BAB IV
PENGUJIAN DISTANCE RELAY GIS MINIATUR LINE
PONDOK KELAPA
4.1
4 Pada laptop, klik (MAN Z), maka muncul di layar tipe 2 alat uji yang
dipakai (menu yang dipakai). Selanjutnya klik (tipe DRTS) kemudian
klik (OK), selanjutnya amati pada layar sampai dengan layar tidak ada
tanda silang (sudah komunikasi dengan relay).
7 Pada kolom input contact di C1 posisi NO, selanjutnya klik calculate dan
klik OK.
Max = diatas setting (untuk uji zone 1 = 0.2, zone 2 = 0.6, zone 3=
1.6).
9 Selanjutnya klik calculate, kemudia klik (start), maka relay akan terinjeksi
dan amati pada notebook sebagai berikut :
a Pada kolom status muncul gambar kilat berkedip (artinya alat uji
menginjeksi relay) dan berhenti apabila relay sudah bekerja atau
mencapai pick up nya.
b Pada saat relay bekerja atau pick up periksa notebook sebagai
berikut :
Pada kolom (fault) catat hasil Z (impedansi), dan pada kolom
(delay) catat hasil nilai C1 (nilai waktu trip).
4.2
Hasil Pengujian
LOKASI
: GIS MINIATUR
RATIO CT
: 1600/1 A
PROTEKSI BAY
RATIO PT
: 150000/110 V
MERK/TYPE
: ALSTHOM QUADRAMHO
TANGGAL
: 6 APRIL 2016
SHPM 101
SCHEME
: PUTT
PENGUJI
: HUSNUL KHATIMAH A
MUH.RIZQAN W
ANGGIT PRASETYO
SETTING RELAY
SETTING ZONE 1
IMPEDANSI(OHM) = 3,328
HASIL UJI
PHASA-NETRAL
PHASA-PHASA
R-N
S-N
T-N
R-S
R-T
S-T
R-S-T
3,400
0,059
3,410
3,400
3,400
3,370
3,370
3,390
0,0604
0,0467
0,0624
0,0441
0,0636
0,0605
4,940
4,890
4,850
4,850
4,830
4,870
0,4643
0,4668
0,4482
0,4670
0,4431
0,4487
7,54
1,651
7,56
1,635
7,52
1,639
7,420
1,637
7,440
1,651
7,420
1,632
7,480
1,653
0,81
0,82
0,82
0,80
0,81
0,80
0,81
TIMER(detik)) = 0
2
SETTING ZONE 2
IMPEDANSI(OHM) = 4,8
4,910
0,442
TIMER(detik)) = 0,4
0
SETTING ZONE 3
IMPEDANSI(OHM) = 7,36
TIMER(detik)) = 1,6
SETTING ZONE 3
REVERSE
IMPEDANSI(OHM) = 0,8
TIMER(detik)) = 1,6
UJI URUTAN TRIP
INDIKASI RELAY
4.3
1,646
1,651
1,652
1,654
1,652
1,641
1,652
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
maupun ke belakang
Data Peralatan Bantu, yaitu CT, PT, PMT dan konduktor. Kebutuhan data
akan konduktor meliputi data Kemampuan Hantar Arus (CCC) dari
konduktor tersebut.
d Data Arus Hubung Singkat Teraktual
Distance
relay
QUADRAMHO
SHPM
101
merupakan
relay
jenis
BAB V
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
1. Distance relay merupakan relay yang bekerja berdasarkan perbandingan
tegangan dan arus yang dibaca sebagai impedansi, dengan ketentuan bila
nilai Impedansi gangguan lebih kecil daripada impedansi setting relay maka
relay akan trip, bila nilai impedansi gangguan lebih besar daripada
impedansi setting relay maka relay tidak akan trip.
2. Standar kesalahan proteksi penghantar untuk jenis elektromekanik adalah
impedansi + 10%, arus + 10%, dan waktu kerja + 5%.
3. Pada penerapannya, zona proteksi distance relay dapat diterapkan lebih
dari 3 zona proteksi tergantung dari kebutuhan dan fasilitas yang
disediakan oleh pabrikan relay tersebut.