BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
1) Identitas Klien dan Keluarga
a) Identitas Klien
Nama
: An. R
TTL
Umur
: 9 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Anak ke-
: Pertama
Suku Bangsa
: Sunda, Indonesia
Tanggal Masuk
: Kalimaya Atas
No. Medrec
: 833811
Diagnosa Medis
: Demam Typhoid
Alamat
66
Nama
: Ny. Y
Umur
: 32 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
Agama
: Islam
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Penyakit Sekarang
(1) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Sejak 1 minggu ibu klien mengatakan anaknya mengeluh
demam, nafsu makan bekurang, mual dan muntah. Keluarga
telah mencoba membawa klien berobat ke puskesmas terdekat
namun keluhan yang dirasakan tidak berkurang sehingga pada
tanggal 28 januari 2016 keluarga klien membawa klien ke IGD
RSU dr. Slamet Garut Berdasarkan pemeriksaan dokter, klien
didiagnosa Typhoid. Di UGD klien diobservasi, dipasang
intravenous line dengan cairan RL (ringer laktat), diberikan
obat cefotaxim 500 mg, dan dexametason 2,5 mg. Maka
disarankan untuk dirawat di rumah sakit, dan klien untuk
67
mendapatkan
perawatan
lanjutan
dipindahkan
keruang
Kalimaya Atas.
(2) Keluhan Utama Saat Dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Januari
2016 pukul 08.00 WIB, Ibu klien mengatakan bahwa klien
mengalami
demam,
demam
bertambah
apabila
klien
68
69
Jenis Aktivitas
Di Rumah
Di Rumah Sakit
1.
Nutrisi
1. Makan
Nasi, telur
(TKTP)
b. Frekuensi
3x / hari
3x / hari
c. Porsi
1 porsi
d. Keluhan
Tidak ada
a. Jenis
/2 Porsi
2.
Minum
a.
Jenis
Air putih
Air putih
b.
Frekuensi
5 gelas
5 gelas
c.
Porsi
1000 cc
1000 cc
Tidak ada
Tidak ada
1) Frekuensi
1x/hari
1x/hari
2) Konsistensi
Lembek
Lembek
3) Warna
Kuning
Kuning
4) Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
1) Frekuensi
2 x/hari
3 x/hari
2) Warna
Kuning
Kuning
Tidak ada
Tidak ada
1 jam
2 jam
9 jam
8 jam
Tidak ada
Tidak ada
d. Keluhan
Eliminasi
a. BAB
b. BAK
3) Keluhan
Istirahat tidur
a. Siang
b. Malam
c. keluhan
70
Personal Hygiene
a.
Mandi
2x/hari
1x/hari
b.
Gunting kuku
2x/minggu
Belum pernah
c.
Keramas
5x/minggu
Belum pernah
d.
Gosok gigi
2 x/hari
Belum pernah
e. Ganti pakaian
Aktivitas sehari-hari
2x/hari
Aktivitas klien
sehari-
2x/hari
Aktivitas
klien
dibantu
oleh
bermain
: 22 kg
: 20 Kg
: 115 cm
b) Perkembangan
(1)
Motorik Kasar
Tidak terkaji (karena pada saat pengkajian keadaan
umumnya klien lemah, jadi tidak bisa melakukan aktivitas
berat).
(2)
Motorik Halus
Klien dapat menulis, terbukti pada saat klien dikasih kertas
dan pulpen klien bisa menuliskan saya lagi sakit.
(3)
Bahasa
Klien dapat berbicara dengan bahasa yang baik terbukti
pada saat ditanya jenis kelaminya apa?, klien dapat
menjawab bahwa saya seorang perempuan.
71
(4)
Sosial
Klien dapat berinteraksi baik dengan keluarga, perawat,
serta orang lain disekitarnya.
5) Riwayat imunisasi
Table 3.2
Riwayat imunisasi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis Imunisasi
Hepatitis B
BCG
DPT I
Polio I
DPT II
Polio II
DPT III
Polio III
Campak I
Campak II
Usia
Pada saat lahir
1 bulan
2 bulan
2 bulan
4 bulan
4 bulan
6 bulan
6 bulan
9 bulan
15 bulan
6) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
(1) Penampilan
: Lemah
(2) Kesadaran
: Composmentis
: 110/70 mmHg
Suhu
: 38C
Nadi
: 100x/menit
RR
: 20x/menit
72
73
(9) Abdomen
74
75
7) Data Psikologis
a) Data Psikologis Klien
Klien tampak gelisah dan ketakutan ketikan akan dilakukan
tindakan medis seperti pengambilan darah ataupun diberikan obat
melalui suntikan.
b) Data Psikologis Keluarga
Ibu klien mengatakan merasa takut dan cemas akan penyakit
yang diderita anaknya dan tidak mengetahui tentang penyakit, serta
cara pencegahan dan pengobatannya. Ibu klien tampak gelisah
serta sering menanyakan keadaan klien.
8) Data Sosial
Klien dapat berinteraksi dengan perawat atau dokter pada saat
dilakukan pemeriksaan.
9) Data Spiritual
76
Jenis Pemeriksaan
2
Hemoglobin
Hasil
3
13,1 g/dl
2
3
Leukosit
Hematokrit
12,880 /mm
39%
Trombosit
407,000/mm
Nilai Rujukan
4
P : 12 -16
L : 14 17
4.500 -13.500
P : 35% 45 %
L : 40% - 50%
150.000 450.000
Interpretasi
5
Normal
Normal
Normal
Normal
Tabel 3.4
Laboratorium Tes Widal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis pemeriksaan
Salmonella Thypi O
Salmonella Paratyphi AO
Salmonella paratyphi BO
Salmonella Paratyphi CO
Salmonella Typhi H
Salmonella Paratyphi AH
Salmonella Paratyphi BH
Salmonella Paratyphi CH
Hasil
Nilai rujukan
1/320
-
1/160
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Tabel 3.5
Laboratorium 29 Januari 2016
No
Jenis
Hasil
Nilai Rujukan
Interpretasi
Pemeriksaan
2
77
Hemoglobin
12,9 g/dl
2
3
Leukosit
Hematokrit
11.300 /mm
40%
Trombosit
349.000/mm
P : 12 -16
L : 14 17
4.500 -13.500
P : 35% 45 %
L : 40% - 50%
150.000 450.000
Normal
Normal
Normal
Normal
12) Terapi
Tabel 3.6
Terapi
No
Jenis Terapi
Cairan kristaloid
RL
Ceftriaxone
Paracetamol
Dexametason
Ampicilin
Diet makan rendah
2
3
4
5
4
serat
Dosis
4 gtt/menit
3 x 900 mg
3 x 11/2 sendok
1 x 2,5 mg
1 x 500 mg
3 x sehari (porsi)
Cara
IV
Waktu
Pagi, Siang, Malam
IV
Oral
IV
IV
Oral
2. Analisa Data
Tabel 3.7
Analisa Data
No
1
1
Data
2
DS:
1.
Ibu
klien
mengatakan
Ibu
klien
mengatakan
beraktivitas
dan
Etiologi
3
Kuman salmonella typhi yang
masuk ke dalam saluran
gastrointestinal
Masalah
4
Hipertermi
78
Ibu
klien
mengatakan
(RES)
Demam tifoid
Hipertermi
DO:
1.
Demam
wajah
menyebabkan
klien
tampak
Tanda-tanda vital:
a.
Suhu: 38C
b.
Nadi: 100x/menit
c.
Tekanan
darah:
100/70 mmHg
d.
Respirasi:
20x/menit
3. Akral panas
DS:
1.
DO:
1.
Klien
hanya
bisa
mengahbiskan makan
porsi
2.
3.
4.
BB sebelum sakit : 22 kg
BB saat sakit
: 20 kg
DS:
1.
Ibu
klien
mengatakan
Demam tifoid
Aktual/resiko
ketidakseimbangan nutrisi
Kuman salmonella typhi yang
masuk kedalam saluran
gastrointestinal
Aktual
ketidakseimbangan
nutrisi
Gangguan personal
hygiene
79
Ibu
klien
belum
mengatakan
pernah
gunting
kuku
3.
Ibu
klien
mengatakan
keringat
serta
lengket
Lidah
kemerahan
kotor,
putih
dan
Demam tifoid
DS:
1.
Ibu
klien
mengatakan
penyakit
yang
diderita anaknya
2.
Ibu
klien
mengatakan
cara
pencegahan
dan
pengobatannya
DO:
1.
1. Diagnosa Keperawatan
Demam tifoid
Respon psikososial
Kecemasan pemenuhan
informasi
Cemas
80
Tabel 3.8
Diagnosa Keperawatan
No
1
1
Diagnosa Keperawatan
2
Hipertermi berhubungan dengan respon
Tanggal Ditemukan
3
29 Januari 2016
Nama/Paraf
4
Supiandi
inflamasi sistemik
Aktual ketidakseimbangan nutrisi berhubungan
29 Januari 2016
Supiandi
dengan anoreksia
Gangguan personal hygiene berhubungan
29 Januari 2016
Supiandi
29 Januari 2016
Supiandi
2.
Perencanaan
Tabel 3.9
Perencanaan
No
1
1
Diagnosa
2
Hipertermi
berhubungan
respon
sistemik,
Tujuan
3
Tujuan:
dengan
inflamasi
ditandai
observasi
mendeteksi
tindakan
terhadap
resiko
keperawatan
Tekanan
peningkatan
Darah, Nadi,
Respirasi,
ekstrem,
Suhu
dihubungkan
Anjurkan
dengan patogen
keluarga
tertentu,
mengeluh
untuk
menurun
demam lagi
kompres
dihubungkan
Suhu
dingin
selama
DS:
hipertermi
Ibu
klien
diatasi
x24
dapat
dengan
mengatakan klien
kriteria hasil:
mengalami
1.
demam.
2.
Ibu
klien
mengatakan
2.
:36,5
jika
dengan resolusi
tidak tampak
meningkat
klien
meringis dan
pada daerah
memfasilitasi
dan
tidak tampak
yang
kehilangan
kemerahan
aliran
demam
Akral hangat
darahnya
konveksi
3.
berkurang
apabila
tidak
suhu
bertambah
beraktivitas
Klien
2.
pola
-37,50C
demam
apabila
1.
Rasional
5
Untuk
Setelah dilakukan
dengan:
1.
1.
Intervensi
4
Lakukan
klien 4.
infeksi
tinggi
2.
Untuk
lewat
dan
81
beristirahat.
3.
Ibu
3.
klien
klien
3.
mengganti
Demam
minum
cairan
Anjurkan
elektrolit
keluarga
hilang
untuk
demam
pada
4.
DO:
yang
akibat
memakai
menyebabkan
pakaian yang
suhu
wajah
dapat
dengan
tampak meringis
menyerap
evaporasi
dan kemerahan.
keringat
berkisar
seperi katun
Kolaborasi
Pakaian
klien
Tanda-tanda vital:
5.
4.
dan
Demam
Pengeluaran
tubuh
22%
yang
a.
Suhu: 38C
dengan
mudah
b.
Nadi:
dokter untuk
menyerap
100x/menit
pemberian
keringat efektif
Tekanan
obat
meningkatkan
darah: 100/70
antibiotik
efek
c.
d.
dari
evaporasi
mmHg
5.
Respirasi:
Antibiotik
membantu
20x/menit
3. Akral panas
2
Untuk
banyak
2.
untuk
konduksi
mengatakan
dirasakan
1.
Anjurkan
membunuh
Tujuan:
ketidakseimbangan
Setelah dilakukan
penjelasan
memotivasi
nutrisi
tindakan 3 x 24
mengenai
kepada
jam
pentingnya
nutrisi
bertamabah
dengan
berhubungan
anoreksia
1.
diharapkan
ditandai dengan:
Aktual
DS:
ketidakseimbanga
1.
Klien mengatakan
teratasi
DO:
1.
dapat
dengan 3.
kriteria hasil:
nafsu
menghabiskan
bertambah
makan porsi
2.
nutrisi
Klien
2.
tampak
2.
makan
4.
Berikan
Kaji
1.
mikro organisme
Untuk
Aktual
pola 2.
klien,
Untuk
makan klien
mengetahui
Timbang
kecukupan nutrisi
berat badan
yang dibutuhkan
setiap hari
oleh klien
Berikan
3.
Untuk
mengkaji
Porsi
makan
pertumbuhan
makanan
sedikit
82
lemah
3.
klien habis 1
Mukosa
bibir
tampak kering
4.
porsi
3.
BB sebelum sakit:
22 kg
4.
tetapi sering
5.
4.
Meningkatkan
Kalborasi
nafsu
Mukosa bibir
pada
klien
lembab
gizi
Berat
badan
ahli
makan
dalam 5. Merencanakan
menentukan
komposisi
dan
BB saat sakit : 20
klien
menu yang
jenis
makanan
kg
bertambah 0,5
cocok
yang
akan
kg
kilen
diberikan
sesui
buat
dengan
kebutuhan
3
Gangguan
hygiene
personal
1.
Kaji
1.
individu.
Pengkjian
Setelah dilakukan
kebersihan
memberikan
tindakan
diri
dasar
ditandai dengan:
keperwatan
secara
DS:
selama
1.
2.
berhubungan
Tujuan:
Ibu
klien
jam
diharapkan
tindakan
keseluruhan
2.
Bantu
untuk
2.
atau
Dengan
klien
mandi
tampak
mengatakan selama
gangguan
fasilitasi dan
di
personal hygiene
anjurkan
klien berkurang
dapat teratasi
untuk mandi 3.
1x/hari
Kriteria:
Bantu klien
rumah
sakit
Ibu
3.
klien
1. tubuh
klien
melakukan
mengatakan belum
bersih
dan
kebersihan
pernah
segar
gunting
kuku
3.
klien
2. Gigi
Ibu
klien
mengatakan belum
pernah sikat gigi
dan keramas
gigi seperti
terlihat bersih
3. lidah tampak
bersih
sikat gigi
klien
4.
Libatkan
keluarga
klien dalam
aktivitas
DO:
personal
hygien
Terdapat
keringat
serta lengket.
2. Gigi
tampak
kuning kotor
4.
83
Tujuan :
berhubungan
Setelah di lakukan
hubungan
intervensi
kurangnya pengetahuan
Tindakan
terapeutik
selanjutnya
keperawwatan
dengan
proses
selama 30 menit
klien
sejauh
kaji tingkat
kecemasan orang
kecemasan
tua
dengan
pengobatan
tandai dengan:
diharapkan
DS:
ansietas
1.
Ibu
klien
mengatakan merasa
diatasi
dan
cemas
2.
dapat
dengan
kriteria hasil:
1.
takut
1.
2.
Ibu
klien
mengatakan
tidak
3.
penyakit,
cara
pencegahan
dan
pengobatannya
3.
1.
3.
mengetahui
pengetahuan
pendidikan
takut
ibu
kesehatan
dan
klien
tidak cemas.
tentang
Ibu
penyakit
klien
mana
Mengetahui
batasan
yang
akan diberikan
4.
Untuk
typhoid
meningkatkan
Berikan
pengetahuan pada
tentang
pendidikan
klien
penyakit, cara
kesehatan
keluarga
pencegahan
mengenai
mengenai demam
dan
demam
typhoid
pengobatanya.
typhoid
Ibu
tampak
DO:
2.
memudahkan
kaji tingkat
mengetahui
mengetahui tentang
1.
orang tua
sudah
2.
Bina
tenang.
klien
4.
dan
84
5. Implementasi
Tabel 3.10
Implementasi
Tanggal/jam
1
29 Januari
DP
2
1
2016
Tindakan
4
Mengkaji Tanda-tanda vital klien
Hasil:
08.00 WIB
08.05 WIB
08.07 WIB
08.10 WIB
Paraf
5
85
10.30 WIB
10.45 WIB
10.50 WIB
11.00 WIB
11.05 WIB
11.10 WIB
86
12.30 WIB
13.10 WIB
1.
2.
Membantu
ibu
klien
mengidentifikasi
penyebab
Hasil:
Ibu klien mengatakan cemas dan takut bila penyakit
anak nya tidak sembuh dan tidak mengetahui tentang
penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya.
Memberikan penjelasan tentang penyakit yang diderita
oleh klien kepada keluarga melalui penyuluhan
Hasil:
13.30 WIB
1.
2.
30 Januari
2016
08.00 WIB
penyakit
typhoid
penyuluhan.
Mengkaji Tanda-tanda vital klien
Hasil:
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
setelah
diberkan
87
Nadi: 90x/menit
Respirasi: 18 x/menit
Suhu: 37,7C
2
08.05 WIB
08.07 WIB
08.10 WIB
08.15 WIB
31 Januari
2016
08.00 WIB
08.05 WIB
88
08.10 WIB
10.00 WIB
89
6. Catatan Perkembangan
Tabel 3.11
Catatan Perkembangan
Tanggal/jam
1
30 Januari
DP
2
3
2016
Catatan perkembangan
3
S: Ibu klien mengatakan anaknya terlihat segar dan rapih
Paraf
4
Supiandi
14.15 WIB
dan bersih
O: Tubuh klien terlihat segar dan rapih
30 Januari
A: Masalah teratasi
S: Ibu klien mengatakan tidak cemas lagi
2016
14.00 WIB
Supiandi
2016
Supiandi
turun
10.00 WIB
30 januari
2016
10.00 WIB
A: Masalah tertasi
S: Ibu klien mengatakan bahwa klien makan cukup
banyak
Ibu klien mengatakan nafsu makan klien sudah
bertambah
O: Klien dapat menghabiskan makan 1 porsi.
Klien menghabiskan minum 1 gelas
Mukosa bibir lembab
Supiandi
90
B. Pembahasan
Dalam melasaknakan asuhan keperawatan pada An. R. usia sekolah
(9 Tahun) dengan ganguan sistem gastrointestinal Demam Typhoid di
Ruang Anak (Kalimaya Atas) RSU dr. Selamet Garut tahun 2016..
Pada bagian ini penulis akan membahas tentang adanya kesenjangan
yang ditemukan pada An. R dalam memberikan asuhan keperawatan
antara teori dengan kasus.
1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian penulis melaksanakan anamnesisi dan
keluarga klien, baik secara langsung melalui wawancara ataupun
melalui pemeriksaan fisik yang melipiuti inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara head To Toe tetapi
dalam
penulisan
menggunakan
format
persistem.
dalam
91
pada saat malam hari, klien mengatakan tidak nafsu makan. Mandi
1x/hari, Gunting kuku belum pernah, Keramas belum pernah,
Gosok gigi belum pernah, Ganti pakaian 1x/hari, pada saat
pengkajian tidak ditemukan leukopenia dan trombositopenia karena
gejala ini biasanya timbul pada minggu pertama yaitu pada stadium
panas selain itu juga klien juga mendapat pengobatan sebelumnya
di puskesmas.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang didapatkan pada teori diagnosa
keperawatan yang muncul, yaitu :
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi salmonella
thyposa.
b. Diare berhubungan dengan infeksi pada saluran intestisinal.
c. Resiko tinggi ketidakseimbangan Aktual ketidakseimbangan
nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan yang
tidak adekuat.
d. Kecemasan berhubungan
dengan
prognosis
penyakit,
misinterpretasi informasi.
e. Pemenuhan informasi berhubungan dengan ketidakadekuatan
informasi pelaksanaan perawatan dan pengobatan, rencana
perawatan rumah
Sedangkan berdasarkan kasus sesuai dengan prioritas masalah
setelah melakukan pengkajian adalah:
a. Hipertermi berhubungan dengan respon inflamasi sistemik
92
93
ketidakseimbangan
nutrisi
berhubungan
dengan
4. Implementasi
94