Anda di halaman 1dari 30

65

BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
1) Identitas Klien dan Keluarga
a) Identitas Klien
Nama

: An. R

TTL

: Garut, 18 Juli 2007

Umur

: 9 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Anak ke-

: Pertama

Suku Bangsa

: Sunda, Indonesia

Tanggal Masuk

: 28 Januari 2016 (Pukul : 16.00 WIB)

Tanggal Pengkajian : 29 Januari 2016 (Pukul : 08.00 WIB)


Ruang

: Kalimaya Atas

No. Medrec

: 833811

Diagnosa Medis

: Demam Typhoid

Alamat

: Kampung Panyaweuyan RT/RW 02/02,


Samarang, Garut.

b) Identitas Penanggung Jawab

66

Nama

: Ny. Y

Umur

: 32 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Agama

: Islam

Hubungan dgn Klien : Ibu


Alama

: Kampung Panyaweuyan RT/RW 02/02,


Samarang, Garut.

2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Penyakit Sekarang
(1) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Sejak 1 minggu ibu klien mengatakan anaknya mengeluh
demam, nafsu makan bekurang, mual dan muntah. Keluarga
telah mencoba membawa klien berobat ke puskesmas terdekat
namun keluhan yang dirasakan tidak berkurang sehingga pada
tanggal 28 januari 2016 keluarga klien membawa klien ke IGD
RSU dr. Slamet Garut Berdasarkan pemeriksaan dokter, klien
didiagnosa Typhoid. Di UGD klien diobservasi, dipasang
intravenous line dengan cairan RL (ringer laktat), diberikan
obat cefotaxim 500 mg, dan dexametason 2,5 mg. Maka
disarankan untuk dirawat di rumah sakit, dan klien untuk

67

mendapatkan

perawatan

lanjutan

dipindahkan

keruang

Kalimaya Atas.
(2) Keluhan Utama Saat Dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Januari
2016 pukul 08.00 WIB, Ibu klien mengatakan bahwa klien
mengalami

demam,

demam

bertambah

apabila

klien

beraktivitas dan demam berkurang apabila klien beristirahat.


Demam menyebabkan wajah klien tampak meringis dan
kemerahan dengan suhu tubuh 380C, demam dirasakan pada
saat malam hari.
b) Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
(1) Prenatal
Menurut ibu klien, klien dalam kandungan ibu selama 38
minggu, kesehatan ibu selama hamil baik, ibu klien
memeriksakan kandungannya pada bidan sebanyak empat kali,
pada usia kehamilan 4 bulan, 7 bulan, 9 bulan dan pada saat
melahirkan. Obat-obatan yang diminum ibu klien selama hamil
tidak ada kecuali vitamin. Ibu klien mengatakan mendapatkan
imunisasi TT 2 kali pada usia kehamilan 4 bulan dan 7 bulan.
(2) Intranatal
Ibu Klien mengatakan klien lahir normal dan matur,
ditolong oleh bidan dengan cara persalinan spontan, saat lahir
klien menangis kencang, dengan BB saat dilahirkan yaitu 2,7

68

Kg dan Panjang badan yaitu 44cm. Ibu klien melahirkan


dengan tanpa adanya penyulit dan tindakan tambahan maupun
perdarahan antepartum.
(3) Postnatal
Ibu klien mengatakan pada saat kelahiran keadaan ibu baik
dan tidak ada keluhan setelah melahirkan. Ibu klien
mengatakan setelah klien dilahirkan klien sehat dan tidak ada
keluhan serta tidak ada cacat. Ibu klien mengatakan klien
diberikan ASI esklusif hingga usia 1 tahun.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Menurut ibu klien, klien belum pernah mengalami sakit seperti
sekarang dan klien belum pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit seperti yang diderita klien dan ibu klien mengatakan di
dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit keturunan
seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, dan Asma.

69

3) Pola Aktivitas Sehari-hari


Tabel 3.1
Pola Aktivitas Sehari-hari
No

Jenis Aktivitas

Di Rumah

Di Rumah Sakit

1.

Nutrisi

1. Makan
Nasi, telur

Makanan lunak, telur, sayur, tahu,

tempe, daging, buah.

(TKTP)

b. Frekuensi

3x / hari

3x / hari

c. Porsi

1 porsi

d. Keluhan

Tidak ada

a. Jenis

/2 Porsi

Klien mengatakan tidak nafsu


makan

2.

Minum
a.

Jenis

Air putih

Air putih

b.

Frekuensi

5 gelas

5 gelas

c.

Porsi

1000 cc

1000 cc

Tidak ada

Tidak ada

1) Frekuensi

1x/hari

1x/hari

2) Konsistensi

Lembek

Lembek

3) Warna

Kuning

Kuning

4) Keluhan

Tidak ada

Tidak ada

1) Frekuensi

2 x/hari

3 x/hari

2) Warna

Kuning

Kuning

Tidak ada

Tidak ada

1 jam

2 jam

9 jam

8 jam

Tidak ada

Tidak ada

d. Keluhan
Eliminasi
a. BAB

b. BAK

3) Keluhan
Istirahat tidur
a. Siang
b. Malam
c. keluhan

70

Personal Hygiene
a.

Mandi

2x/hari

1x/hari

b.

Gunting kuku

2x/minggu

Belum pernah

c.

Keramas

5x/minggu

Belum pernah

d.

Gosok gigi

2 x/hari

Belum pernah

e. Ganti pakaian
Aktivitas sehari-hari

2x/hari
Aktivitas klien

sehari-

hari yaitu sekolah dan

2x/hari
Aktivitas

klien

dibantu

oleh

keluarga dan perawat

bermain

4) Pertumbuhan dan Perkembangan Usia 9 Tahun


a) Pertumbuhan
(1) Berat badan sebelum sakit

: 22 kg

(2) Berat Badan saat sakit

: 20 Kg

(3) Tinggi Badan

: 115 cm

b) Perkembangan
(1)

Motorik Kasar
Tidak terkaji (karena pada saat pengkajian keadaan
umumnya klien lemah, jadi tidak bisa melakukan aktivitas
berat).

(2)

Motorik Halus
Klien dapat menulis, terbukti pada saat klien dikasih kertas
dan pulpen klien bisa menuliskan saya lagi sakit.

(3)

Bahasa
Klien dapat berbicara dengan bahasa yang baik terbukti
pada saat ditanya jenis kelaminya apa?, klien dapat
menjawab bahwa saya seorang perempuan.

71

(4)

Sosial
Klien dapat berinteraksi baik dengan keluarga, perawat,
serta orang lain disekitarnya.

5) Riwayat imunisasi
Table 3.2
Riwayat imunisasi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jenis Imunisasi
Hepatitis B
BCG
DPT I
Polio I
DPT II
Polio II
DPT III
Polio III
Campak I
Campak II

Usia
Pada saat lahir
1 bulan
2 bulan
2 bulan
4 bulan
4 bulan
6 bulan
6 bulan
9 bulan
15 bulan

6) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
(1) Penampilan

: Lemah

(2) Kesadaran

: Composmentis

(3) Tanda-tanda Vital :


Tekanan Darah

: 110/70 mmHg

Suhu

: 38C

Nadi

: 100x/menit

RR

: 20x/menit

b) Pemeriksaan Fisik Head To Toe


(1) Kepala

72

Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata, rambut


berwarna hitam dan panjang, kulit kepala kotor, terdapat
keringat serta lengket, tidak ada lesi, dan tidak ada massa.
(2) Wajah
Wajah berbentuk simetris, warna wajah kemerahan, tidak
ada lesi, tidak ada massa dan nyeri tekan, akral panas.
(3) Mata
Bentuk kedua mata simetris, konjungtiva tidak anemis,
sclera berwarna putih, penglihatan baik terbukti ketika klien
melihat papan nama perawat dengan jarak 30 cm klien
dapat membacanya, reflek pupi terhadap cahaya (+) terbukti
pada saat diberikan rangsangan cahaya pupil mengecil.
(4) Telinga
Telinga kanan dan kiri simetris, telinga bersih, fungsi
pendengaran klien baik, terbukti ketika klien dipanggil dan
ditanya klien mampu menjawab.
(5) Hidung
Bentuk hidung simetris, mukosa hidung lembab, tidak
ada lesi, tidak ada massa dan tidak ada nyeri tekan, fungsi
penciuman klien baik, terbukti klien dapat membedakan bau
minya kayu putih dan jeruk.
(6) Mulut

73

Letak bibir simetris, mukosa bibir kering, lidah dapat


bergerak bebas, warna lidah putih kemerahan kotor, gigi
tampak kuning kotor, ovula berada ditengah tampak
bergerak saat menyebut kata ah, fungsi pengecapan baik
terbukti klien dapat membedakan rasa asin dan manis.
(7) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, reflek
menelan (+), tidak ada lesi atau bintik kemerahan, tidak ada
massa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada peningkatan vena
jugularis serta tidak ada kaku kuduk.
(8) Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada lesi atau bintik
kemerahan, pergerakan dinding dada saat inspirasi dan
ekspirasi seimbang anatara kiri dan kanan, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan, suara auskultasi jantung s1
dan s2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan seperti
murmur nadi 100 x/menit TD: 110/70 mmHg, suara
auskultasi paru vesikuler, suara perkusi paru resonan, tidak
ada suara nafas tambahan seperti wheezing maupun ronkhi
respirasi 20 x/meni.

(9) Abdomen

74

Bentuk abdomen datar, lembut, simetris. Tidak ada


distensi abdomen, bising usus (+) 8x/menit, tidak terdapat
nyeri tekan, tidak terabanya pembesaran hati atau limpa.
(10) Punggung dan Bokong
Tidak terdapatnya kelainan pada tulang belakang,
keadaan punggung dan bokong bersih, tidak ada lesi atau
benjolan, tidak ada massa, dan tidak ada nyeri tekan.
(11) Genetalia
Tidak ada kelainan pada genetalia, jenis kelamin
perempuan, pada daerah genetalia terlihat bersih, tidak ada
lesi dan tidak ada massa.
(12) Anus
Tidak ada kelainan pada daerah anus, keadaan anus
bersih dan tidak terdapat benjolan
(13) Ekstremitas
(a) Ekstremitas Atas
Bentuk tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada
kelainan, tidak terdapat edema, CRT kembali kurang
dari 2 detik, ROM aktif tidak ada kontraktur,
deformitas. Turgor kulit baik, terbukti ketika dicubit
kembalinya < 3 detik. Tangan kiri terpasang infus RL
20 gtt/menit, Reflek bisep dan trisep (+), kekuatan otot
5

75

(b) Ekstremitas Bawah


Kaki kanan dan kiri simetris, tidak ada edema, tidak
ada kontraktur, deformitas, Turgor kulit baik, terbukti
ketika dicubit kembalinya < 3 detik, reflek patela dan
babinsky (+), kekuatan otot 5

7) Data Psikologis
a) Data Psikologis Klien
Klien tampak gelisah dan ketakutan ketikan akan dilakukan
tindakan medis seperti pengambilan darah ataupun diberikan obat
melalui suntikan.
b) Data Psikologis Keluarga
Ibu klien mengatakan merasa takut dan cemas akan penyakit
yang diderita anaknya dan tidak mengetahui tentang penyakit, serta
cara pencegahan dan pengobatannya. Ibu klien tampak gelisah
serta sering menanyakan keadaan klien.
8) Data Sosial
Klien dapat berinteraksi dengan perawat atau dokter pada saat
dilakukan pemeriksaan.

9) Data Spiritual

76

Klien mempunyai keyakinan yang sangat kuat tentang kesembuhan


penyakit klien, karena klien selalu berdoa agar segera diberika
kesembuhan kepadanya.
10) Data Hospitalisasi
Klien dapat berinteraksi dengan perawat atau dokter pada saat
dilakukan pemeriksaan.
11) Data Penunjang
a) Hasil Laboratorium
Tabel 3.3
Laboratorium 28 Januari 2016
No
1
1

Jenis Pemeriksaan
2
Hemoglobin

Hasil
3
13,1 g/dl

2
3

Leukosit
Hematokrit

12,880 /mm
39%

Trombosit

407,000/mm

Nilai Rujukan
4
P : 12 -16
L : 14 17
4.500 -13.500
P : 35% 45 %
L : 40% - 50%
150.000 450.000

Interpretasi
5
Normal
Normal
Normal
Normal

Tabel 3.4
Laboratorium Tes Widal
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Jenis pemeriksaan
Salmonella Thypi O
Salmonella Paratyphi AO
Salmonella paratyphi BO
Salmonella Paratyphi CO
Salmonella Typhi H
Salmonella Paratyphi AH
Salmonella Paratyphi BH
Salmonella Paratyphi CH

Hasil

Nilai rujukan

1/320
-

1/160
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Tabel 3.5
Laboratorium 29 Januari 2016
No

Jenis

Hasil

Nilai Rujukan

Interpretasi

Pemeriksaan
2

77

Hemoglobin

12,9 g/dl

2
3

Leukosit
Hematokrit

11.300 /mm
40%

Trombosit

349.000/mm

P : 12 -16
L : 14 17
4.500 -13.500
P : 35% 45 %
L : 40% - 50%
150.000 450.000

Normal
Normal
Normal
Normal

12) Terapi
Tabel 3.6
Terapi
No

Jenis Terapi
Cairan kristaloid

RL
Ceftriaxone
Paracetamol
Dexametason
Ampicilin
Diet makan rendah

2
3
4
5
4

serat

Dosis
4 gtt/menit
3 x 900 mg
3 x 11/2 sendok
1 x 2,5 mg
1 x 500 mg
3 x sehari (porsi)

Cara
IV

Waktu
Pagi, Siang, Malam

IV
Oral
IV
IV
Oral

09.00, 15.00, 21.00


Jika Suhu > 37,5 oC
15.00
15.00
Pagi, Siang, Malam

2. Analisa Data
Tabel 3.7
Analisa Data
No
1
1

Data
2
DS:
1.

Ibu

klien

mengatakan

klien mengalami demam.


2.

Ibu

klien

mengatakan

demam bertambah apabila


klien

beraktivitas

dan

Etiologi
3
Kuman salmonella typhi yang
masuk ke dalam saluran
gastrointestinal

Invaginasi ke jaringan limfoid


usus halus (flak peyer) dan
jaringan limfoid mesenterika

Invasi sistem retikulo endoteleal

Masalah
4
Hipertermi

78

berkurang apabila klien


beristirahat.
3.

Ibu

klien

mengatakan

Demam dirasakan pada


saat malam hari.

(RES)

Demam tifoid

Respon inflamasi sistemik

Hipertermi

DO:
1.

Demam
wajah

menyebabkan
klien

tampak

meringis dan kemerahan.


2.

Tanda-tanda vital:
a.

Suhu: 38C

b.

Nadi: 100x/menit

c.

Tekanan

darah:

100/70 mmHg
d.

Respirasi:
20x/menit

3. Akral panas
DS:
1.

Klien mengatakan tidak


nafsu makan

DO:
1.

Klien

hanya

bisa

mengahbiskan makan
porsi
2.

Klien tampak lemah

3.

Mukosa bibir kering

4.

BB sebelum sakit : 22 kg
BB saat sakit

: 20 kg

DS:
1.

Ibu

klien

mengatakan

selama di rumah sakit

Kuman salmonella typhi yang


masuk kedalam saluran
gastrointestinal

Invaginasi ke jaringan limfoid


usus halus (flak peyer) dan
jaringan limfoid mesenterika

Invasi sistem retikulo endoteleal


(RES)

Demam tifoid

Respon inflamasi lokal


intestinal

Mual, muntah, anoreksia,


penurunan motilitas

Tidak adekuat asupan nutrisi


konstipasi

Aktual/resiko
ketidakseimbangan nutrisi
Kuman salmonella typhi yang
masuk kedalam saluran
gastrointestinal

Invaginasi ke jaringan limfoid

Aktual
ketidakseimbangan
nutrisi

Gangguan personal
hygiene

79

klien mandi 1x/hari


2.

Ibu

klien

belum

mengatakan

pernah

gunting

kuku
3.

Ibu

klien

mengatakan

belum pernah sikat gigi


dan keramas.
DO:

1. Kulit kepala kotor dan


Terdapat

keringat

serta

lengket

2. Gigi tampak kuning kotor


3. Warna

Lidah

kemerahan

kotor,

putih
dan

usus halus (flak peyer) dan


jaringan limfoid mesenterika

Invasi sistem retikulo endoteleal


(RES)

Demam tifoid

Penyebaran kuman ke saluran


limpatik dan sirkulasi darah

Ke sistem muskuloskeletal dan


intergumen

Kelemahan fisik umum,


malaise, keram oto, penurunan
turgor tanda roseola

Gangguan aktivitas sehari-hari

Gangguan personal hygine

mukosa bibir kering

DS:
1.

Ibu

klien

mengatakan

merasa takut dan cemas


akan

penyakit

yang

diderita anaknya
2.

Ibu

klien

mengatakan

tidak mengetahui tentang


penyakit,

cara

pencegahan

dan

pengobatannya
DO:
1.

Ibu klien tampak gelisah


serta sering menanyakan
keadaan klien.

1. Diagnosa Keperawatan

Kuman salmonella typhi yang


masuk kedalam saluran
gastrointestinal

Invaginasi ke jaringan limfoid


usus halus (flak peyer) dan
jaringan limfoid mesenterika

Invasi sistem retikulo endoteleal


(RES)

Demam tifoid

Respon psikososial

Kecemasan pemenuhan
informasi

Cemas

80

Tabel 3.8
Diagnosa Keperawatan
No
1
1

Diagnosa Keperawatan
2
Hipertermi berhubungan dengan respon

Tanggal Ditemukan
3
29 Januari 2016

Nama/Paraf
4
Supiandi

inflamasi sistemik
Aktual ketidakseimbangan nutrisi berhubungan

29 Januari 2016

Supiandi

dengan anoreksia
Gangguan personal hygiene berhubungan

29 Januari 2016

Supiandi

29 Januari 2016

Supiandi

dengan demam typhoid


Cemas pada orang tua berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan
proses pengobatan.

2.

Perencanaan
Tabel 3.9
Perencanaan

No
1
1

Diagnosa
2
Hipertermi
berhubungan
respon
sistemik,

Tujuan
3
Tujuan:
dengan

inflamasi
ditandai

observasi

mendeteksi

tindakan

terhadap

resiko

keperawatan

Tekanan

peningkatan

Darah, Nadi,

suhu tubuh yang

Respirasi,

ekstrem,

Suhu

dihubungkan

Anjurkan

dengan patogen

keluarga

tertentu,

mengeluh

untuk

menurun

demam lagi

kompres

dihubungkan

Suhu

dingin

selama

DS:

hipertermi
Ibu

klien

diatasi

x24
dapat

dengan

mengatakan klien

kriteria hasil:

mengalami

1.

demam.
2.

Ibu

klien

mengatakan

2.

:36,5

jika

dengan resolusi

tidak tampak

meningkat

klien

meringis dan

pada daerah

memfasilitasi

dan

tidak tampak

yang

kehilangan

kemerahan

aliran

demam

Akral hangat

darahnya

konveksi

3.

berkurang
apabila

tidak

suhu

bertambah
beraktivitas

Klien

2.

pola

-37,50C

demam
apabila

1.

Rasional
5
Untuk

Setelah dilakukan

dengan:
1.

1.

Intervensi
4
Lakukan

klien 4.

infeksi

tinggi

2.

Untuk

lewat
dan

81

beristirahat.
3.

Ibu

3.
klien

klien

3.

mengganti

Demam

minum

cairan

Anjurkan

elektrolit

keluarga

hilang

untuk

demam

pada

4.

DO:

yang
akibat

memakai

menyebabkan

pakaian yang

suhu

wajah

dapat

dengan

tampak meringis

menyerap

evaporasi

dan kemerahan.

keringat

berkisar

seperi katun

dari suhu tubuh.

Kolaborasi

Pakaian

klien

Tanda-tanda vital:

5.

4.

dan

Demam

Pengeluaran
tubuh

22%
yang

a.

Suhu: 38C

dengan

mudah

b.

Nadi:

dokter untuk

menyerap

100x/menit

pemberian

keringat efektif

Tekanan

obat

meningkatkan

darah: 100/70

antibiotik

efek

c.

d.

dari

evaporasi

mmHg
5.

Respirasi:

Antibiotik
membantu

20x/menit

3. Akral panas
2

Untuk

banyak

saat malam hari.

2.

untuk

konduksi

mengatakan
dirasakan

1.

Anjurkan

membunuh
Tujuan:

ketidakseimbangan

Setelah dilakukan

penjelasan

memotivasi

nutrisi

tindakan 3 x 24

mengenai

kepada

jam

pentingnya

agar nafsu makan

nutrisi

bertamabah

dengan

berhubungan
anoreksia

1.

diharapkan

ditandai dengan:

Aktual

DS:

ketidakseimbanga

1.

Klien mengatakan

tidak nafsu makan

teratasi

DO:
1.

dapat
dengan 3.

kriteria hasil:

Klien hanya bisa 1.

nafsu

menghabiskan

bertambah

makan porsi
2.

nutrisi

Klien

2.

tampak

2.

makan
4.

Berikan

Kaji

1.

mikro organisme
Untuk

Aktual

pola 2.

klien,

Untuk

makan klien

mengetahui

Timbang

kecukupan nutrisi

berat badan

yang dibutuhkan

setiap hari

oleh klien

Berikan

3.

Untuk

mengkaji

Porsi

makan

pertumbuhan

makanan

sedikit

klien sesuai usia

82

lemah
3.

klien habis 1

Mukosa

bibir

tampak kering
4.

porsi
3.

BB sebelum sakit:
22 kg

4.

tetapi sering
5.

4.

Meningkatkan

Kalborasi

nafsu

Mukosa bibir

pada

klien

lembab

gizi

Berat

badan

ahli

makan

dalam 5. Merencanakan

menentukan

komposisi

dan

BB saat sakit : 20

klien

menu yang

jenis

makanan

kg

bertambah 0,5

cocok

yang

akan

kg

kilen

diberikan

sesui

buat

dengan
kebutuhan
3

Gangguan
hygiene

personal

1.

Kaji

1.

individu.
Pengkjian

Setelah dilakukan

kebersihan

memberikan

dengan demam typhoid

tindakan

diri

dasar

ditandai dengan:

keperwatan

secara

DS:

selama

1.

2.

berhubungan

Tujuan:

Ibu

klien

jam

diharapkan

tindakan

keseluruhan
2.

Bantu

untuk

2.

atau

Dengan
klien

mandi
tampak

mengatakan selama

gangguan

fasilitasi dan

bersih dan gelisah

di

personal hygiene

anjurkan

klien berkurang

klien hanya mandi

dapat teratasi

untuk mandi 3.

gigi klien bersih

1x/hari

Kriteria:

Bantu klien

dan mulut klien


tidak bau

rumah

sakit

Ibu

3.

klien

1. tubuh

klien

melakukan

mengatakan belum

bersih

dan

kebersihan

pernah

segar

gunting

kuku
3.

klien

2. Gigi

Ibu

klien

mengatakan belum
pernah sikat gigi
dan keramas

gigi seperti

terlihat bersih

3. lidah tampak
bersih

sikat gigi

klien
4.

Libatkan
keluarga
klien dalam
aktivitas

DO:

personal

1. Kulit kepala kotor

hygien

Terdapat

keringat

serta lengket.

2. Gigi

tampak

kuning kotor

3. Lidah tampak putih


kemerahan kotor.

4.

klien bisa mandiri


dan segar

83

Cemas pada orang tua

Tujuan :

berhubungan

Setelah di lakukan

hubungan

intervensi

kurangnya pengetahuan

Tindakan

terapeutik

selanjutnya

tentang penyakit dan

keperawwatan

dengan

proses

selama 30 menit

klien

sejauh

kaji tingkat

kecemasan orang

kecemasan

tua

dengan

pengobatan

tandai dengan:

diharapkan

DS:

ansietas

1.

Ibu

klien

mengatakan merasa

diatasi

dan

cemas

akan penyakit yang


diderita anaknya

2.
dapat
dengan

kriteria hasil:
1.

takut

1.

2.

Ibu

klien

mengatakan

tidak

3.

penyakit,

cara

pencegahan

dan

pengobatannya

3.

1.

Ibu klien tampak


gelisah serta sering
menanyakan
keadaan klien.

3.

mengetahui

Ibu klien tidak

pengetahuan

pendidikan

takut

ibu

kesehatan

dan

klien

tidak cemas.

tentang

Ibu

penyakit

klien

mana

Mengetahui
batasan
yang

akan diberikan
4.

Untuk

typhoid

meningkatkan

Berikan

pengetahuan pada

tentang

pendidikan

klien

penyakit, cara

kesehatan

keluarga

pencegahan

mengenai

mengenai demam

dan

demam

typhoid

pengobatanya.

typhoid

Ibu
tampak

DO:

2.

memudahkan

kaji tingkat

mengetahui

mengetahui tentang

1.

orang tua

sudah
2.

Bina

tenang.

klien

4.

dan

84

5. Implementasi
Tabel 3.10
Implementasi
Tanggal/jam
1
29 Januari

DP
2
1

2016

Tindakan
4
Mengkaji Tanda-tanda vital klien
Hasil:

08.00 WIB

Tekanan Darah : 110/70 mmHg


Nadi: 100x/menit
Respirasi: 20 x/menit
Suhu: 38C

08.05 WIB

Menimbang berat badan


Hasil:
Berat badan 20 kg

08.07 WIB

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat


terapi : ampicilin 1 x 500mg diberikan secara IV, Obat
dexamethason 1x2,5mg diberikan secara IV
Hasil:
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi, klien tampak
tenang.

08.10 WIB

Mengkaji kebersihan tubuh klien


Hasil:

Paraf
5

85

Klien telihat kotor


10.15 WIB

Membantu dan memfasilitasi keluarga klien untuk


memandikan klien
Hasil:
Ibu klien mengatakan anaknya terlihat segar dan rapih
Tubuh klien terlihat segar dan rapih

10.30 WIB

Membantu dan memfasilitasi keluarga untuk menyikat


gigi klien
Hasil:
Klien mengatakan gigi dan mulut klien terasa segar dan
bersih

10.45 WIB

Menganjurkan kepada klien dan keluarga klien agar


klien makan sedikit tapi sering
Hasil:
Klien mau melakukan makan sedikit tapi sering, nafsu
makan klien masih kurang

10.50 WIB

Menganjurkan keluarga klien untuk menggunakan


kompres dingin
Hasil:
Klien terlihat tenang, dan suhu badan mulai turun
37,8C

11.00 WIB

Menganjurkan keluarga untuk memakai pakaian yang


tipis kepada klien
Hasil:
Keluarga memakaikan pakaian yang tipis kepada klien

11.05 WIB

Membantu klien untuk minum segelas air putih


Hasil :
1. Klien menghabiskan minum 1/2 gelas
2. Mukosa bibir kering
Memberikan penjelasan mengenai pentingnya nutrisi

11.10 WIB

dengan cara berdiskusi


Hasil :

86

Klien semangat untuk makan


Mengkaji pola makan klien dengan menanyakan

12.30 WIB

kebiasaan makan selama di rumah dan di Rumah Sakit


Hasil :
Ibu klien mengatakan, klien makan 2-3 kali sehari

selama di rumah dan habis 1 porsi


Klien makan 3 kali sehari selama di rumah sakit namun
hanya menghabiskan 1/2 porsi
Mengkaji tingkat pengetahuan ibu klien dengan cara
bertanya tentang pengetahuan penyakit klien
Hasil:
12.50 WIB

Ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang


penyakit serta proses penyembuhan penyakit anaknya.
Mengkaji tingkat kecemasan yang dialami ibu klien
dengan cara berkomunikasi verbal
Hasil:

13.10 WIB

1.

Ibu klien mengatakan cemas dan takut

2.

Derajat kecemasan ibu klien sedang

Membantu

ibu

klien

mengidentifikasi

penyebab

kecemasan yang dialaminya dengan cara bertanya


kepada ibu klien
13.25 WIB

Hasil:
Ibu klien mengatakan cemas dan takut bila penyakit
anak nya tidak sembuh dan tidak mengetahui tentang
penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya.
Memberikan penjelasan tentang penyakit yang diderita
oleh klien kepada keluarga melalui penyuluhan
Hasil:

13.30 WIB

1.

Ibu klien tidak cemas dan nampak tenang

2.

Ibu klien mengerti dan menajwab pertanyaan


tentang

30 Januari
2016
08.00 WIB

penyakit

typhoid

penyuluhan.
Mengkaji Tanda-tanda vital klien
Hasil:
Tekanan Darah : 100/70 mmHg

setelah

diberkan

87

Nadi: 90x/menit
Respirasi: 18 x/menit
Suhu: 37,7C
2

Menimbang berat badan


Hasil:

08.05 WIB
08.07 WIB

Berat badan 20,3 kg


1

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat terapi


Obat ampicilin 1 x 500mg diberikan secara IV Obat
dexamethason 1x2,5mg diberikan secara IV
Hasil:
Klien tampak tenang, tidak terdapat tanda-tanda alergi
atau kemerahan.

08.10 WIB

berkolaborasi dengan ahli gizi dalam menentukan


menu yang cocok buat klien
Hasil :

1. Ibu klien mengatakan bahwa klien mulai semangat


makan

2. Klien menghabiskan makan sebanyak 1 porsi

08.15 WIB

31 Januari

2016

Membantu klien untuk minum segelas air putih


Hasil :
1. Klien menghabiskan minum 1gelas
2. Mukosa bibir lembab
Mengkaji Tanda-tanda vital klien
Hasil:

08.00 WIB

Tubuh sudah tidak demam lagi


Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi: 96x/menit
Respirasi: 18 x/menit
Suhu: 37,4C

08.05 WIB

Menimbang berat badan


Hasil:
Berat badan 20,5 kg

88

08.10 WIB

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat terapi


Obat ampicilin 1 x 500mg diberikan secara IV, Obat
dexamethason 1x2,5mg diberikan secara IV
Hasil:
Klien tampak tenang, tidak terdapat tanda-tanda alergi,
suhu tubuh 37,40C

10.00 WIB

Memberikan makan kepada klien sesuai sesuai yang di


anjurkan oleh ahli giji.
Hasil :

1. Ibu klien mengatakan nafsu makan klien sudah


betambah

2. Klien menghabiskan makan sebanyak 1 porsi


3. Klien mengatakan sudah tidak lemas lagi
10.15 WIB

Membantu klien untuk minum segelas air putih


Hasil :
1. Klien menghabiskan minum 1 Gelas
2. Mukosa bibir lembab

89

6. Catatan Perkembangan
Tabel 3.11
Catatan Perkembangan
Tanggal/jam
1
30 Januari

DP
2
3

2016

Catatan perkembangan
3
S: Ibu klien mengatakan anaknya terlihat segar dan rapih

Paraf
4
Supiandi

Klien mengatakan gigi dan mulut klien terasa segar

14.15 WIB

dan bersih
O: Tubuh klien terlihat segar dan rapih

30 Januari

A: Masalah teratasi
S: Ibu klien mengatakan tidak cemas lagi

2016

Ibu klien mengatkan sudah tahu tentang penyakit

14.00 WIB

klien dan dapat menjelaskan tentang penyakit anak

Supiandi

nya dan proses pengobatanya


O: Ibu klien tampak mengerti dan mampu menjawab
pertanyaan ketika di tanya perawat tentang penyakit
yang di derita oleh anak nya.
A: Masalah teratasi
01 Februari

2016

S: Klien dan keluarga mengatakan demamnya sudah

Supiandi

turun

10.00 WIB

O: Tubuh sudah tidak terasa demam lagi


Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi: 96x/menit
Respirasi: 18 x/menit
Suhu : 37,4C

30 januari
2016
10.00 WIB

A: Masalah tertasi
S: Ibu klien mengatakan bahwa klien makan cukup
banyak
Ibu klien mengatakan nafsu makan klien sudah
bertambah
O: Klien dapat menghabiskan makan 1 porsi.
Klien menghabiskan minum 1 gelas
Mukosa bibir lembab

Supiandi

90

Berat badan 20,5 kg


A: Masalah teratasi

B. Pembahasan
Dalam melasaknakan asuhan keperawatan pada An. R. usia sekolah
(9 Tahun) dengan ganguan sistem gastrointestinal Demam Typhoid di
Ruang Anak (Kalimaya Atas) RSU dr. Selamet Garut tahun 2016..
Pada bagian ini penulis akan membahas tentang adanya kesenjangan
yang ditemukan pada An. R dalam memberikan asuhan keperawatan
antara teori dengan kasus.
1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian penulis melaksanakan anamnesisi dan
keluarga klien, baik secara langsung melalui wawancara ataupun
melalui pemeriksaan fisik yang melipiuti inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara head To Toe tetapi
dalam

penulisan

menggunakan

format

persistem.

dalam

pemeriksaan fisik penulis penulis menemukan hambatan dimana


dalam penggunaan alat pemeriksaan fisik harus bergantian dengan
teman yang lain sehingga tidak efektif dalam pemanfaatan waktu.
Pada saat dilakukan pengkajiann Pada saat dilakukan pengkajian
pada tanggal 29 Januari 2016 pukul 08.00 WIB, Ibu klien
mengatakan bahwa klien mengalami demam, demam bertambah
apabila klien beraktivitas dan demam berkurang apabila klien
beristirahat. Demam menyebabkan wajah klien tampak meringis
dan kemerahan dengan Tekanan Darah normal 110/70 mmHg,
Suhu : 38C, Nadi : 100x/menit RR : 20x/menit demam dirasakan

91

pada saat malam hari, klien mengatakan tidak nafsu makan. Mandi
1x/hari, Gunting kuku belum pernah, Keramas belum pernah,
Gosok gigi belum pernah, Ganti pakaian 1x/hari, pada saat
pengkajian tidak ditemukan leukopenia dan trombositopenia karena
gejala ini biasanya timbul pada minggu pertama yaitu pada stadium
panas selain itu juga klien juga mendapat pengobatan sebelumnya
di puskesmas.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang didapatkan pada teori diagnosa
keperawatan yang muncul, yaitu :
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi salmonella
thyposa.
b. Diare berhubungan dengan infeksi pada saluran intestisinal.
c. Resiko tinggi ketidakseimbangan Aktual ketidakseimbangan
nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan yang
tidak adekuat.
d. Kecemasan berhubungan

dengan

prognosis

penyakit,

misinterpretasi informasi.
e. Pemenuhan informasi berhubungan dengan ketidakadekuatan
informasi pelaksanaan perawatan dan pengobatan, rencana
perawatan rumah
Sedangkan berdasarkan kasus sesuai dengan prioritas masalah
setelah melakukan pengkajian adalah:
a. Hipertermi berhubungan dengan respon inflamasi sistemik

92

b. Aktual ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan


anoreksia
c. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan demam
typhoid
d. Cemas pada orang tua berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit dan proses pengobatan
Penulis melihat adanya 1 kesenjangan dalam diagnosa
keperawatan yang ada dalam teori tetapi tidak muncul dalam kasus,
yaitu :
a. Diare berhubungan dengan infeksi pada saluran intestisinal
karena biasanya gejala diare muncul pada minggu pertama,
sedangkan klien yang penulis kaji sudah minggu ke dua
mengalami demam typhoid.
Sedangkan ada 1 diagnosa keperawatan yang tidak ada pada
teori tetapi muncul dalam kasus, yaitu :
a. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan demam
typhoid pada saat dikaji kulit kepala klien kotor dan terdapat
keringat serta lengket, klien mandi hanya 1x/hari, belum
pernag gunting kuku, keramas dan gososk gigi.
3. Perencanaan
Pada tahap perencanaan penulis menemukan hambatan yaitu,
keterbatasan waktu, pengetahuan dan keterampilan serta kurangnya
literature terbaru yang tersedia di perpustakaan kampus sebagai

93

bahan panduan penulis dalam perencanaan asuhan keperawatan.


Selain hambatan penulis juga mendapatkan hal yang sangat
mendukung dimana penulis mendapat bimbingan dari pembimbing
perawat ruangan dan pembimbing akademik.
Dari data diatas ada kesenjangan antara data lapangan dan data
secara teori karena adanya penambahan intervensi pada diagnosa
dibawah ini:
1. Hipertermi berhubungan dengan respon inflamasi sistemik,
Perencanaan mengenai anjurkan klien untuk banyak minum
penulis merencanakan tindakan ini yaitu Untuk mengganti
cairan dan elektrolit yang hilang akibat demam
2. Aktual

ketidakseimbangan

nutrisi

berhubungan

dengan

anoreksia, Perencanaan mengenai anjurkan klien untuk Kaji


pola makan klien yaitu Untuk mengetahui kecukupan nutrisi
yang dibutuhkan oleh klien. Kalborasi pada ahli gizi dalam
menentukan menu yang cocok buat kilen yaitu untuk
Merencanakan komposisi dan jenis makanan yang akan
diberikan sesui dengan kebutuhan individu.

4. Implementasi

94

Pada tahap ini penulis melaksanakan melaksanakan sesuai


dengan rencana yang telah dibuat. Hal-hal yang mendukung
penulis dalam tahap ini adalah adanya kesediaan klien dan keluarga
untuk melakukan tindakan yang telah disusun bersama dan
bimbingan dari perawat ruangan dan pembimbing akademik.
Selain itu penulis juga melakukan pembinaan kepada keluarga
klien agar terbina hubungan saling percaya, memberikan
pendidikan kesehatan tentang ulkus peptikum, dan memberikan
kesempatan kepada klien dan keluarga untuk bertanya hal-hal yang
belum jelas atau belum dimengerti serta memberikan pejelasan
mengenai penyakit demam typhoid.
4. Evaluasi
Dari empat diagnosa keperawatan yang ada setelah dilakukan
asuhan keperawatan selama 3 hari, dan pada hari ke empat tanggal
01 februari 2016, maka dari 4 masalah yang muncul pada klien
semua masalah dapat teratasi sesuai dengan rencana, tujuan serta
kriteria hasil yang sudah di tentukan.

Anda mungkin juga menyukai