Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa istilah umum yang sering kita dengar diantaranya tenaga kesehatan,
personil kesehatan atau staf Puskesmas yang merupakan penggerak atau motor
utama dalam suatu organisasi atau institusi. SDM bisa menjadi subyek maupun obyek
dalam organisasi ataupun institusi. Sebagai subyek, SDM terlibat dalam perencanaan,
implementasi sampai dengan monitoring-evaluasi. Sebagai sasaran atau obyek,
manusia berada di dalam suatu sistem yang menjadi target program.
Adalah mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1996, yang membahas &
mengatur mengenai pengertian Tenaga kesehatan, perizinan, perencanaan & pengadaan,
pelatihan, penempatan, perlindungan hukum, penghargaan, pembinaan serta pengawasan kepada
Tenaga Kesehatan seluruhnya.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan
dan melaksanakan kegiatan.
Tujuan pedoman Pengelolaan SDM dibuat untuk membantu dalam mewujudkan
Rencana Penyediaan dan Kebutuhan, pembinaan & pengembangan,
penempatan, & pengawasan SDM Kesehatan di Puskesmas Kecamatan
Kebayoran Baru.
2. Tenaga Kesehatan
3.
4.
5.
6.
7. Beban Kerja
ktwtamanflora.blogs
pot.com_________________________________
2. Kenyamanan dan kondisi kamar
Kenyamanan pasien merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk dapat terselenggaranya
pelayanan yang bermutu.Suasana tersebut harus dapat dipertahankan, sehingga pasien merasa
puas (nyaman) atas pelayanan yang diberikan.Tetapi yang terpenting adalah sikap dan tindakan
para pelaksana terutama dokter dan perawat ketika memberikan pelayanan kesehatan.Demikian
pula kondisi kamar pasien merupakan aspek yang dapat memberikan kenyamanan dan
ketenangan serta kepuasan pasien selama dirawat di klinik dan pelayanan kesehatan lainnya.
ktwtamanflora.blogspot.com_________________________________
3. Keadaan ruang perawatan
Keadaan ruang perawatan akan mempengaruhi tanggapan pasien dari keluarganya tentang mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan di klinik dan pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu,
pada setiap unit perawatan seyogyanya terdapat sarana atau fasilitas yang menunjang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, disertai pemeliharaannya agar selalu dapat berfungsi
dengan
baik.ktwtamanflora.blogspot.com______om_______________________________
E. Landasan Hukum
F. 6.1. Undang-Undang
a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
G. 6.2. Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 tahun 1965 tentang Apotek
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996 tentang Kesehatan
c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apoteker, Pranata
laboratorium Kesehatan, Epidemiolog Kesehatan, Entomolog Kesehatan,
Sanitarian, Administrator Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat,
Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radiografer, Perekam Medis dan
Teknisi Elektromedis.
d. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah kabupaten/Kota.
e. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
J.
II
A.
STANDAR KETENAGAAN
persyaratan yang harus dipenuhi, untuk mengatasi belum terpenuhi standar petugas
rekam medis, maka bagian diklat puskesmas Kecamatan Cilandak memberikan pelatihan
khusus untuk petugas rekam medis, sampai standar ketenagaan rekam medis dapat
terwujud
Pimpinan puskesmas mewajibkan kepada seluruh tenaga klinis untuk meningkatkan
mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien, semua tenaga klinis diminta dalam
melaksanakan tugasnya untuk mematuhi prosedur yang ada, agar semua yang dilakukan
dalam pelayanan dapat dipertanggungjawabkan
B.
Distribusi Ketenagaan
Dalam palaksanaan pelayanan di Puskesmas Kecamatan Cilandak dan kelurahan
Pimpinan Puskesmas menjamin tersedianya tenaga yang bertugas di bagian loket
yang sekaligus berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku status/rekam medis yang
sesuai dalam menjalankan pelayanan di bagian loket/rekam medis
Kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan SDM:
Dalam pelayanan loket dan sekaligus mengelola buku status / rekam medis
pimpinan puskesmas menjamin jumlah tenaga yang tersedia di bagian loket, dan
kualifikasi petugas sesuai dengan tenaga yang diperlukan dan memenuhi jumlah
petugas..
C. Jadual Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
( JOB Spek dan JOB des, Jadwal , Skil Map perlu dikaji lagi )
III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Denah Lantai (terlampir)
B. Standar Fasilitas(
Ruang rekam medis Puskesmas Kecamatan Cilandak berada di lantai 1, berdekatan
dengan ruang kasir dan berdekatan dengan poli poli yang ada di lantai 1, sehingga
memudahkan akses pengiriman buku status kepoli tujuan.
Ruang penyimpanan rekam medis berukuran .. x , dan berfungsi sekaligus
sebagai loket pendaftaran dan pembuatan rekam medis/buku status untuk pasien
baru, Untuk memenuhi pengelolaan rekam medis maka ruang rekam medis
dilengkapi dengan sarana dan prasaran yang dibutuhkan untuk penyimpanan
rekam medis, ada pun sarana dan prasarana yang ada yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB IV
Tangga kayu
Microfone
AC
Loket dan Meja penerimaan pasien
TATALAKSANA PELAYANAN
rekam medik
Pada prinsipnya fungsi ruang penyimpan rekam medis adalah mengamankan dan menjaga
agar rekam medis pasien tetap terjaga dan dapat digunakan dan diambil setiap saat
dibutuhkan, oleh karena situ setiap rekam medis yang keluar harus diketahui keberadaannya
Tata laksana pelayanan rekam medis terdiri dari :
1. Pengambilan kembali buku status ( Retrieval ) ialah pengambilan buku status yang berisi
rekam medis dari rak penyimpanan, untuk dipinjam oleh poli-poli, rumah bersalin,
pelayanan 24 jam
2. Pendistribusian buku status ialah mengantar buku status yang dipinjam oleh poli-poli
3. Pengembalian buku status adalah suatu proses pengambilan buku status dari poli-poli
yang meminjam kembali ke unit penyimpanan buku status
4. Penyimpanan buku status yaitu penyimpanan kembali buku status pada tempatnya
semula sesuai dengan aturan penomoran
Penyimpanan rekam medic diatur dalam Permenkes No.., dimana pada ayat 2
.,,,,waktu penyimpanan rekam medis non rumah sakit diberlakukan in akti
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan ruang loket atau penyimpanan rekam medis harus memenuhi kebutuhan
dalam mengelola rekam medis, untuk penyediaan sarana dan prasarana kebutuhannya
dapat mengajukan permintaan ke bagian pengurus barang puskesmas melalui prosedur
yang ada, pemenuhan kebutuhan oleh bagian pengadaan melalui pengurus barang
memerlukan waktu 14 hari kerja terhitung dari tanggal 5 batas akhir peremintaan setiap
bulan kecuali permintaan cito.
Direncanakan pada pertemuan lokakarya mini lintas sektor
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait
dengan isu mutu dan citra perumah sakitan termasuk puskesmas. Pelayanan kesehatan
pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien sesuai dengan yang diucapkan
Hipocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu yaitu, Primum, non nocere (Fist, do no harm).
Dengan makin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di
rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) atau Adverse event apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.
Di Puskesmas Kecamatan Cilandak terdapat ribuan rekam medis pasien yang tersimpn
dalam rak ruang penyimpanan medic pasien rekam medic adalah barang milik pelanggan
yang dititipkan keberadaannya di Puskesmas Kecamatan Cilandak.
Dalam pengelolaan rekam medic agar data pasien tidak tertukar maka dibuat kebijakan
keselamatan pasien khusus di ruang rekam medic sebagai berikut:
1. Buku status pasien/rekam medic harus memuat data data pasien sebagai berikut :
a. Nama Pasien
b. Tanggal lahir
c. Jenis kelamin
d. Alamat pasien lengkap
2. Pendistribusian buku status/rekam medis pasien ke poli poli, sebelumnya diidentifikasi
terlebih dahulu apakah buku status yang dikirim ke ruang rekam medic sudah sesuai
dengan pasien yang berobat
3.
Berdasarkan data KTD berakibat kematian, yang dibuat negara-negara maju lainnya
memotivasi mereka untuk mengembangkan Sistem Keselamatan Pasien. Walaupun data
KTD dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) di Indonesia masih langka, akan tetapi telah terjadi
peningkatan tuduhan malpraktek yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir.
Dalam rangka meningkatkan Keselamatan Pasien maka berdasarkan Buku Panduan
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan
RI bersama Komite Keselamatan Pasien Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (KKPRSPERSI) Edisi ke dua tahun 2008, maka RSUP Fatmawati membuat Buku Pedoman
Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di RSUP Fatmawati mengingat Keselamatan
Pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat. Buku Pedoman Keselamatan Pasien RSUP
Fatmawati ini, memuat langkah-langkah Penerapan Program Keselamatan Pasien di RSUP
Fatmawati yaitu: Standar Keselamatan Pasien RSUP Fatmawati dan 7 Langkah Menuju
Keselamatan Pasien yang diharapkan dapat memotivasi RSUP Fatmawati dalam
melaksanakan kegiatannya.
KESELAMATAN KERJA
LUIGI
NIP 197909082006042007