34 Votes
Teknologi tepat guna sederhana berupa pendingin dari pot ini ditemukan oleh Mohammed
Bah Abba, pria berkebangsaan Nigeria. Kerja kerasnya mampu menyelamatkan jutaan hidup
warga afrika yang hidup didaerah terpencil dan sangat membutuhkan sistem pengawetan
bahan makanan sederhana dimana didaerah tersebut belum ada instalasi listrik. Dengan
sistem pendingin yang diciptakanya tomat dan cabai merah dapat bertahan selama tiga
minggu, sedangkan terong dapat bertahan dalam keadaan layak makan selama 27 hari. Atas
kerja kerasnya ini, pria dengan sejuta aktivitas ini mendapatkan Rolex Awards for Enterprise
pada tahun 2001. Sistem pendingin pot-in-pot ciptaannya telah digunakan luas di Nigeria dan
sebagaian besar negara Afrika.
Siapkanlah dua buah pot besar dan kecil dengan bentuk yang sama berbahan tanah liat
(tembikar), agar pot kecil dapat masuk secara tepat ke dalam pot besar. Jika ada
lubang pada pot seperti yang sering kita jumpai pada pot di Indonesia, maka tutuplah
terlebih dahulu lubang pot tersebut menggunakan pecahan genting dan lem, usahakan
agar tidak ada lubang pada kedua buah pot yang akan digunakan sebagai pendingin.
Tempelkan pot kecil ke dalam pot besar seperti pada gambar dibawah ini
menggunakan lem. Siapkanlah pasir atau bahan yang dapat dibahasi lainnya seperti
pasir laut dsb.
Masukkan pasir ke dalam ruang antara pot besar dan pot kecil sampai penuh, basahi
pasir mengguanakn air dan kemudian tutuplah ruangan tersebut menggunakan
stereofom.
Air dalam pasir tersebut akan mengalami evaporasi, sehingga efek evaporasi ini akan
mendinginkan ruangan di dalam pot. Demikianlah cara membuat sistem pendingin
pot-in-pot.
Sumber: http://yusufandriana.com/tag/teknologi-tepat-guna-sederhana/