Test Tanah
Test Tanah
LABORATORIUM TEST
Atas masing-masing contoh tanah yang diperoleh dari pengeboran, konsultan
melakukan serangkaian percobaan-percobaan di laboratorium untuk mendapatkan
index & physical properties.
Prosedur
pelaksanaan
percobaan
mengikuti
standard
ASTM,
dan
dalam
pelaksanaannya dijaga agar contoh tanah (sample) tidak terganggu pada waktu
mengeluarkan dari sampler tube dan pada waktu pembentukan speciment.
Dari
tiap-tiap
tabung sample,
akan
dilakukan bermacam-macam
percobaan
Standar ini menetapkan prosedur uji untuk menentukan berat jenis tanah
tanah mengandung partikel lebih besar saringan 4,75 mm (No. 4), maka
bagian yang tertahan saringan 4,75 mm (No. 4) diuji sesuai dengan SNI
03-1969-1990. Apabila tanah merupakan gabungan dari partikel yang lebih
besar dan lebih kecil dari saringan 4,75 mm (No. 4), maka contoh tanah
harus dipisahkan menggunakan saringan 4,75 mm (No. 4). Nilai berat jenis
tanah yang diperoleh harus dirata-ratakan dari kedua nilai berat jenis
tersebut. Apabila nilai berat jenis tanah digunakan dalam perhitungan yang
Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat isi butir tanah dan
berat isi air suling pada temperatur dan volume yang sama. Berat isi butir
adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan volume butir tanah.
Berat isi air adalah perbandingan antara berat air dengan volume air.
Contoh uji adalah contoh tanah lolos saringan 4,75 mm (No. 4) atau
saringan 2,00 mm (No. 10).
Peralatan yang dipakai dalam pengujian berat jenis tanah terdiri dari:
Piknometer, Saringan, Timbangan, Oven pengering, Alat pendingin,
Termometer, Bak perendam, Botol dan Tungku listrik.
Rendamlah
piknometer
atau
botol
ukur
dalam
bak
secukupnya
sampai
penuh.
Keringkan
bagian
2. Grain size analysis dan hydrometer tests (ASTM D421 & D422,
AASHTO T87 & T88)
Ukuran butir tanah tergantung pada diameter partikel tanah yang
membentuk massa tanah. Ukuran butiran ditentukan dengan menyaring
lobang yang paling besar berada paling atas, dan makin kebawah
3. Water content
Kegunaan hasil uji kadar air ini dapat diterapkan untuk menentukan
konsistensi perilaku material dan sifatnya, pada tanah kohesif
konsistensi tanah tergantung dari nilai kadar airnya. Di samping itu pula
nilai kadar air ini dapat digunakan untuk pengujian lainnya seperti pada
pengujian penentuan batas cair dan batas plastis tanah. Kadar air
material
adalah sebagai
perbandingan berat air pori atau air bebas yang ada dalam material
dan partikel padat yang dinyatakan dalam persen.
banyak (seperti garam dalam kasus sedimen marin), bila diuji dengan
menggunakan cara uji ini akan menambah berat oleh partikel padat
padat
dalam
berat
kering
benda
uji
atau
dengan
Kadar air material adalah perbandingan berat air yang mengisi rongga
fase udara, air dan butiran padat yang berada dalam volume
material.
(SNI
03-1466-1990),
digunakan
untuk
menyatakan
Bila benda uji merupakan bagian dari material yang banyak,benda uji
harus dipilih yang dapat mewakili kondisi kadar air dari seluruh
material. Benda uji yang dipilih tergantung pada tujuan dan kegunaan
pengujian, jenis material yang diuji, kondisi air dan jenis contoh uji
(berasal dari jenis uji yang lain, kantong, contoh blok, tabung dan
lainnya).
kemudian
bagian
sesuai
Contoh uji utuh yang berupa blok, tabung contoh, tabung belah, dan
semacamnya. Ambilah benda uji dengan salah satu cara dari metode
berikut, tergantung pada maksud dan kegunaan contoh.
bagian utama dari contoh uji. Kemudian sayat lagi contoh uji
dengan hati-hati sekurang-kurangnya setebal 5 mm atau
Belah contoh uji setengahnya, kemudian sayat sekurangkurangnya setebal 5 mm atau sama dengan ukuran partikel
maksimum yang ada dari setengah permukaan yang
terkelupas atau dari interval yang akan diuji. Hindarilah
w = W1 W2 W2 - W3 x 100 %
Dengan :
Ukuran dan bentuk palu, jjmlah jatujan, dan volume cetakan telah
internal yang bekerja per satuan luas masa tanah untuk menahan
Keruntuhan dalam suatu bahan dapat terjadi akibat kombinasi kritis dari
tegangan normal dan tegangan geser, dan bukan salah satu dari
sesuai untuk benda uji dari tanah lempung. Bentuk benda uji
Dalam uji ini, kuat geser tidak bergantung pada tegangan sel
jika benda uji benar-benar jenuh air dan tidak terdrainase.
Secara teoritis, untuk tanah lempung jenuh air hasil uji triaxial
Gambar
5.2.
Ilustrasi
pengujian Direct
Shear
Test (Dr.Eng. Agus Setyo
Muntohar, S.T., M.Eng.Sc.
UMY)
drained
unconsolidated.
atau
undrained,
consolidated
atau
Benda
uji
dimasukkan
dalam
membrane
dan
air pori tidak diijinkan keluar dari benda uji. Oleh karena itu,
selama penggeseran, air pori tidak diijinkan keluar dari benda uji
maka tidak terjadi perubahan volume benda uji. Keadaan tanpa
ini digunakan metode uji konsolidasi satu dimensi yang tidak dapat
mengukur tekanan air pori dan tidak dapat dijenuhkan.
Istilah dan definisi yang berkaitan dengan standar ini adalah sebagai
berikut :
benda uji tanah : benda uji yang dipasang dalam cincin/kotak geser
(shear box) dari logam dengan dua buah batu pori yang diletakkan
di atas dan di bawah benda uji tanah tersebut.
grafik
pemampatan
dan
waktu
grafik
hubungan
antara
Hasil uji konsolidasi satu dimensi dilaporkan dalam bentuk formulir , yang
antara lain memuat hal-hal berikut:
7. Permeability Test
bahan yang memiliki rongga disebut berpori, dan apabila rongga tersebut
saling berhubungan maka ia akan memiliki sifat permeabilitas.
Permeabilitas suatu massa tanah penting untuk :
volume tanah terjadi pada saat air tersingkir dari rongga tanah pada
saat proses terjadi pada suatu gradient energy tertentu.
lama, sedangkan uji konstan head lebih sesuai untuk tanah seperti pasir
atau kerikil yang mempunyai angka pori yang besar dimana jumlah aliran
yang besar akan diinginnkan untuk mempertinggi ketepatan perhitungan.
Alat timbang sesuai pengujian pemadatan ringan untuk tanah (SNI 03-
dengan jumlah tumbukan tertentu, lalu buka leher sambung dan ratakan
per-mukaannya. Letakkan keping beban di atas permu-kaan, kemudian
atur torak penetrasi pada permukaan benda uji dan berikan pembebanan
dengan teratur sampai kecepatan penetrasi mendekati 1,27 mm/menit.
Catat beban maksimum dan penetrasinya. Se-lanjutnya gambarkan grafik
Disamping itu nilai batas cair ini dapat digunakan untuk menentukan nilai
indeks plastisitas tanah yaitu nilai batas cair dikurangi dengan nilai batas
plastis.
Batas cair tanah adalah kadar air, ketika sifat tanah pada batas dari
keadaan cair menjadi plastis. Batas plastis tanah adalah batas terendah
kadar air, ketika tanah masih dalam keadaan plastis. Jumlah pukulan (N)
adalah banyaknya penjatuhan mangkok kuningan berisi tanah agar
tertutup alur sepanjang 13 mm. Kadar air adalah perbandingan berat air
dalam tanah terhadap berat butiran tanah yang dinyatakan dalam persen.
Konsistensi adalah keadaan relatif tanah ketika tanah masih mudah untuk
dibentuk. Nilai batas cair tanah (LL) adalah besaran kadar air dalam
persen yang ditentukan dari 25 pukulan pada pengujian batas cair.
penambahan air terlalu banyak, benda uji boleh diganti atau diaduk
kembali dan diremas sampai terjadi penguapan alami hingga
mencapai titik tertutupnya alur tanah pada rentang yang dapat
diterima. Mangkok kuningan alat uji batas cair ini tidak boleh
digunakan untuk mengaduk tanah dengan air. CATATAN: Terdapat
beberapa jenis tanah yang lambat untuk menyerap air. Oleh karena
itu, penambahan air yang terlalu cepat dapat menghasilkan nilai
batas cair yang salah. Hal ini bisa dihindari dengan waktu untuk
pengadukan yang cukup. Air keran dapat digunakan untuk
Jika air yang diberikan telah cukup untuk mencampur tanah hingga
benda uji ini ke dalam mangkok kuningan dan sisakan sebagian isi
mangkok.
Kemudian
tekan
dan
sebar
tanah
ini
dengan
garis
tengahnya,
sehingga
alur
terlihat
jelas
serta
cawan dan uji sesuai SNI 03-1965-1990 untuk menentukan kadar air
dan catat hasilnya.
pengujian tambahan lagi dari benda uji yang telah ditambah air
minimal 10 pukulan.
10. Plastic Limit and Plasticity Index ( Batas Plastis dan Indek Plastis).
Cara uji penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas tanah bertujuan
untuk menentukan batas terendah kadar air ketika tanah dalam keadaan
plastis, dan angka Indeks Plastisitas suatu tanah.
tanah kering pada benda uji. Pada cara uji ini, material tanah yang lolos
saringan ukuran 0.425 mm atau saringan No.40, diambil untuk dijadikan
benda uji kemudian dicampur dengan air suling atau air mineral hingga
menjadi cukup plastis untuk digeleng/dibentuk bulat panjang hingga
mencapai diameter 3 mm. Metode penggelengan dapat dilakukan dengan
mm, diambil untuk diukur kadar airnya. Kadar air yang dihasilkan dari
Batas cair (liquid limit/LL) adalah kadar air ketika sifat tanah pada batas
dari keadaan cair menjadi plastis. Batas plastis (plastic limit/PL) adalah
batas terendah kondisi kadar air ketika tanah masih pada kondisi plastis.
Indeks plastisitas (plasticity index/PI) adalah selisih antara batas cair tanah
dan batas plastis tanah. Kadar air adalah perbandingan berat massa air
dalam suatu massa tanah terhadap berat massa partikel padatnya,
satuannya dinyatakan dalam persen (%).
benda uji sekitar 20 gram dari material yang telah lolos saringan No.40
(0,425 mm). Letakan tanah kering ke dalam cawan dan campur dengan air
suling atau air mineral sampai massa menjadi cukup plastis untuk dibentuk
menjadi bola. Ambil sebagian dari tanah tersebut, sekitar 8 gram, untuk
diuji. CATATAN : Air PAM dapat digunakan untuk pengujian, apabila hasil
uji banding tidak menunjukkan perbedaan antara air PAM dan air suling.
Apabila menguji batas cair dan batas plastis, ambil tanah sebagai benda uji
sekitar 8 gram kondisi basah dan kondisi yang telah diaduk untuk diuji.
Ambil benda uji untuk masing-masing fase hasil pencampuran ketika tanah
telah cukup plastis dan mudah untuk dibentuk bola serta tidak lengket di
jari ketika diremas. Apabila benda uji diambil sebelum pengujian batas cair
dilakukan, letakkan benda uji ini disamping dan biarkan sementara di udara
terbuka sampai pengujian batas cair selesai dilakukan. Apabila benda uji
yang diletakan disamping tersebut menjadi terlalu kering untuk digeleng
hingga berdiameter 3 mm, tambahkan air dan campur kembali.
Cara pengujian dilakukan sebagai berikut :
Ambil 1,5 gram sampai dengan 2,0 gram massa tanah. Bentuk bagian
yang diambil menjadi bentuk bulat panjang berdiameter 3 mm.
tangan dan geleng kembali dengan jari tangan hingga membentuk bulat
panjang.
Ulangi prosedur yang telah diuraikan diatas, sampai benda uji 8 gram
seluruhnya diuji. Tentukan kadar air tanah yang ada di dalam wadah
dan catat hasilnya.