Anda di halaman 1dari 2

Saat perkuliahan libur laboratorium pangan tidak serta merta meliburkan diri dalam

aktivitasnya, justru dengan libur perkuliahan laboratorium ini banyak menerima jasa analisa
dan riset dari Klien diluar UIN diantaranya dari universitas seperti: UI, IPB, UNJ, Al Azhar
Indonesia, ITI, Mathla ul Anwar Banten, ITB dll. sedangkan klien dari instansi lain: BPPT,
BATAN dan dari perusahaan swasta seperti perusahaan home industri juga datang ke
laboratorium pangan untuk meminta jasa uji analisa. Hal ini dikarenakan peralatan
laboratorium sangat mendukung untuk menerima permintaan jasa analisa, sehingga tidak
heran banyak klien tertarik datang.
Peralatan yang sering digunakan diantaranya:
GC-MS : Gas Chromatography Mass Spectrophotometer
Tersedia kolom Rtx-1ms dan DB-5ms
Alat ini dapat menganalisa :
Minyak atsiri
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak

esensial,

minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud
cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang
khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk
pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit
minyak wangi.
Asam lemak
Asam lemak (bahasa Inggris: fatty acid, fatty acyls) adalah senyawa alifatik dengan gugus
karboksil. Bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau
lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah
dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai
gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis)
maupun terikat sebagai gliserida.
Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom
karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya
minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.

PAH (Poly aromatic hydrocarbon)


Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) merupakan kelompok senyawa yang memiliki
berat molekul besar, berbentuk datar, dan memiliki struktur dengan banyak cincin aromatik.
Senyawa ini banyak terdapat di alam sebagai polutan hasil pembakaran bahan-bahan organik,
baik dalam bentuk partikel padat ataupun gas. Beberapa jenis senyawa PAHs bersifat
karsinogenik. Salah satu jenis senyawa PAHs yang digunakan sebagai indikator tingkat
keamanan PAHs adalah Benzo(a)pyrene (BaP) karena diidentifikasi sebagai senyawa yang
paling tinggi tingkat karsinogenitasnya. Karena sifatnya yang karsinogenik tersebut, beberapa
negara seperti Jerman sudah menetapkan batas maksimum BaP sebesar 1 ppb pada
produknya. Karena Indonesia memiliki beberapa produk yang diproses dengan pembakaran,
kandungan PAHs harus dijadikan syarat mutu pada standar produk pangan.
Gliserol
Gliserol (bahasa Inggris: glycerol, glycerin, glycerine) adalah senyawa gliserida yang paling
sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan
komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk trigliserida. Gliserol terasa manis
saat dikecap, namun bersifat racun.
Gliserol dapat diperoleh dari proses saponifikasi dari lemak hewan, transesterifikasi
pembuatan bahan bakar biodiesel dan proses epiklorohidrin[1] serta proses pengolahan
minyak goreng.
HPLC (Hight Performance Liquid Crhomatography)
tersedia kolom supelcosil C18
Analisa Vitamin C
Obat-obatan
Antibiotik
Guna kelancaran analisa peralatan ini diperlukan perawatan yang rutin yaitu dibersihkan
setelah melakukan uji analisa perawatan-perawatannya seperti pembilasan kolom, pergantian
sectum glass liner dll.

Anda mungkin juga menyukai