Anda di halaman 1dari 6

Review Paper oleh Turahyo 14/370746/ptk/9680 (STL)

AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR (AVR) BERBASIS KOMPENSASI TEGANGAN SERI


DENGAN AC CHOPPER
Galih Wicaksono Triyogi
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: galih.triyogi09@mhs.ee.its.ac.id
Abstrak Gangguan kualitas tegangan yang berupa voltage sag dan voltage swell merupakan gangguan yang
dianggap sebagai permasalahn serius pada peralatan listrik yang peka terhadap perubahan tegangan. Automatic
voltage regulator (AVR) berbasis kompensasi tegangan seri dengan Ac chopper merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk menghilangkan gangguan voltage sag dan voltage swell. Alat ini memerlukan biaya yang
lebih murah dan mempunyai dimensi yang lebih kecil karena AVR ini memberikan kompensasi tegangan AC
ke AC secara langsung. AVR ini menggunakan PWM AC chopper sebagai kompensasi tegangan sehingga
keluaran dari AVR ini mempunyai tegangan yang dikompensasi sesuai dengan tegangan nominal yang
dibutuhkan. Kontroller PI digunakan dalam AVR ini sebagai pengatur tegangan keluaran dengan mengatur duty
cycle dari PWM AC chopper.
Keyords voltage sag, voltage swell, kontroller PI, duty cycle, PWM AC chopper.
I. PENDAHULUAN
Sebelum membahas lebih jauh mengenai isi paper
maka terlebih dahulu akan diterangkan apa yang
dimaksud dengan voltage sag dan voltage swell.
Voltage sag adalah menurunnya tegangan secara
singkat yang disebabkan oleh adanya peningkatan
beban secara mendadak. Sedangkan gangguan voltage
swell adalah bertambahnya tegangan secara singkat
yang disebabkan oleh adanya penurunan beban secara
mendadak . Beberapa peralatan listrik rumah tangga
yang sering mengalami kerusakan akibat penurunan
dan kenaikan tegangan listrik adalah: televisi, lemari
pendingin, vcd, pompa air, mesin cuci, lampu esensial
penerangan listrik. Selain itu dengan menurunnya
masukan tegangan listrik ke perumahan pedesaaan
mengakibatkan
menurunnya faktor daya listrik.
Gangguan voltage sag dan voltage swell ini dapat
menurunkan keandalan dari peralatan listrik. Oleh
karena itu, untuk meningkatkan keandalan dari
peralatan yang sensitif, banyak sekali metode yang
bisa dilakukan untuk mengatasi voltage sag dan
voltage swell .
Beberapa metode untuk mengatasi voltage
sag dan voltage swell sudah banyak di kembangkan
sebelumnya, akan tetapi masih terdapat beberapa
kekurangan dari metode sebelumnya. Beberapa
contoh kekurangan yang terjadi adalah mahalnya
biaya dan kompensasi tegangan yang terjadi secara
tidak langsung AC ke AC, sehingga dapat
mengakibatkan dimensi alat menjadi lebih besar
karena lebih banyak membutuhkan komponen. Salah
satu cara untuk mengatasi gangguan voltage sag dan
voltage swell dengan menambahkan peralatan
Automatic Voltage Regulator (AVR) berbasis
kompensasi tegangan seri dengan Ac chopper.
Automatic Voltage Regulator (AVR) ini bekerja

berdasarkan perubahan tegangan pada beban. Pada


Automatic Voltage Regulator (AVR) ini menggunakan
meode pensaklaran yang dikendalikan melalui
perubahan duty cycle dari Pulsa Width Modulation
( PWM ).
II. AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR
BERBASIS PWM AC CHOPPER
A. Konfigurai Sistem
Konfigurasi sistem yang digunakan pada AVR ini
bertujuan untuk menghilangkan gangguan voltage sag
dan voltage swell ditunjukan pada gambar 1. Pada
gambar tersebut terlihat berupa pemodelan
penanggulangan gangguan voltage sag dan voltage
swell secara sederhana menggunakan pengaturan
tegangan.

Dalam paper ini tegangan masukan yang digunakan


adalah tegangan distribusi resident (tempat tinggal)
yaitu 220 volt AC satu fasa. Fungsi dari rangkaian
PWM AC Chopper ini adalah untuk mengkompensasi
penurunan dan kenaikan tegangan pada beban agar
dapat stabil pada tegangan 220 volt AC. Beban yang

digunakan dalam penelitian ini adalah beban resistif


murni.

B. PWM AC Chopper
PWM AC chopper yang biasa juga dikenal
sebagai konverter matriks, dimana konverter matriks
ini mampu melakukan konversi daya AC ke AC
secara langsung. PWM AC chopper ini berbasis pada
konfigurasi konverter
buck
dengan sebuah
trasformator sebagai kompensasi tegangan output.
Tegangan output di bagi menjadi beberapa bagian dan
tegangan output ditentukan dengan mengatur duty
cycle dari PWM AC chopper . AC chopper yang
standart memerlukan switch yang dapat dilalui dua
arah untuk menghindari terjadinya arus hubung
singkat akibat proses switching.
Dalam paper ini menggunakan PWM AC
chopper sebagai pengkompensasi tegangan pada
beban sesuai dengan tegangan yang diperlukan.
Rangkaian PWM AC chopper ditunjukkan oleh
gambar 3.

PWM AC Chopper memiliki 4 buah switch,


sebuah induktor dan kapasitor. Tegangan output dapat
diatur dengan merubah duty cycle dari pemotongan
pulsa (Chopping pulse). L adalah filter induktansi, C
adalah filter kapasitansi dan RL adalah resistansi
ekivalen dari AC Chopper. Pada saat terjadi pengisian
energi yang terjadi di induktor, DC snubbers Cb
ditambahkan
secara
langsung
pada
switch
semikonduktor dan menyerap energi dari induktor
tersebut.
Dalam paper ini PWM AC chopper memberikan
konversi dari AC ke AC secara langsung tanpa
memerlukan media penyimpanan energi seperti

induktor dan kapasitor sehingga ukuran dan biaya


yang diperlukan menjadi sedikit.
Pada paper ini cara kerja dari rangkaian PWM
AC chopper ini adalah dengan mengatur perubahan
duty cycle dari sinyal switching. Pola switching ini
berdasarkan pada polaritas dari tegangan input AVR.
Pola sinyal switching dapat dilihat pada tabel 3.1.
Ketika tegangan input pada siklus positif, switch S2
dan S4 diatur pada posisi "on", sedangkan switch S1
dan S3 diatur dalam posisi "off" dengan menggunakan
PWM. Ketika tegangan input pada siklus negatif,
switch S1 dan S3 diatur pada posisi "on", sedangkan
switch S2 dan S4 diatur dalam posisi "off" dengan
menggunakan PWM. Apabila semua switch dalam
posisi "on", maka akan terjadi arus hubung singkat,
dan apabila semua switch dalam posisi "off", maka
akan terjadi lonjakan tegangan yang dapat merusak
switch dari AVR . Pola switching yang digunakan
untuk masing-masing switch dapat dilihat pada
gambar 4.

Dalam paper ini switching PWM AC chopper ini


diatur berdasarkan polaritas dari tegangan input.
Untuk setiap periode positif atau negatif hanya 2 buah
switch saja yang digerakkan oleh PWM, sedangan 2
switch yang lain dioperasikan dalam posisi "on".
Kondisi dari AVR ini dapat di bedakan menjadi 2
mode yaitu :
Mode 1 : mode ini beroperasi ketika switch S1 dan S2
dalam keadaan "on", seperti yang ditunjukkan pada
gambar 5 Arus induktor iL mengalir melalui S1 dan
menyeberang dioda pada S2 untuk iL>0, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5a. Arus induktor iL
mengalir melalui S2 dan menyeberang dioda pada S1
untuk iL<0, seperti yang ditunjukkan pada gambar 5b.
Jadi, iL mengalir melalui sisi input dan output,
sehingga memberikan energi pada sisi output.
Tegangan induktor dapat ditulis sebagai berikut :
VL (t) = Vi(t) Vc(t)

kompensasi, sehingga akan mempengaruhi operasi


dari AVR . Dalam paper ini ketika terjadi hubung
singkat, rangkaian bypass yang terdiri dari bypass
switch membawa arus sekunder dari transformator.
Sehingga arus hubung singkat akan bersirkulasi
melewati bypass switch. Skema pengaturan penyalaan
TRIAC dapat dilihat pada gambar 7.

Mode 2 : mode ini beroperasi ketika switch S3 dan S4


dalam kondisi "on", seperti yang ditunjukkan pada
gambar 6. Arus induktor iL mengalir melalui S4 dan
menyeberang dioda pada S3 untuk iL>0, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 6a. Arus induktor mengalir
melalui S3 dan menyeberang dioda pada S4 untuk
iL<0, seperti yang ditunjukkan pada gambar 6b. Jadi,
iL bebas mengalir melalui S3 dan S4. Pada mode ini,
tegangan induktor dapat ditulis sebagai berikut :
VL (t) = Vc(t)

Dalam paper ini persamaan yang digunakan untuk


mendapatkan fungsi alih dari AVR ini dibagi menjadi
dua macam, yaitu ketika AVR beroperasi dalam
keadaan voltage sag dan ketika AVR dalam keadaan
voltage swell. Fungsi alih AVR dalam keadaan
voltage sag dapat disederhanakan dalam persamaan
sebagai berikut :

vo
1+nD
vi
Sedangkan fungsi alih AVR dalam keadaan voltage
swell dapat disederhanakan dalam persamaan berikut:

vo
1nD
vi
Ripple arus induktor iL dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan berikut:

1D 0

Vc
iL=
Dimana fs adalah frekuensi switching.

Pada paper ini TRIAC1 dan TRIAC2 digunakan


sebagai bypass switch. TRIAC memungkinkan untuk
aliran arus secara bidirectional. Ketika terjadi hubung
singkat di dalam AVR, menghasilkan arus yang besar
pada belitan primer dari transformator untuk

Pada paper ini menggunakan sebuah trafo center-tap.


Transformator center-tap adalah transformator yang
salah satu belitannya dibagi menjadi dua bagian yang
sama banyak. Dalam paper
ini menggunakan
transformator center-tap
agar AVR dapat
mengkompensasi voltage sag dan voltage swell.
Transformator center-tap yang digunakan memliki
rasio perbandingan belitan primer yang pertama sama
dengan belitan primer yang kedua (Np1 = Np2).
Rasio perbandingan belitan primer dan sekunder = 1.
C. Pemodelan Kontroler
Dalam paper ini jenis kontroler yang digunakan
pada AVR PWM AC chopper ini adalah kontroler

Proporsional Integral. Kontroler ini disebut


kontroler PI karena merupakan gabungan dari
kontroler proporsional dan kontroler integral.
Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dengan,
u(t) = keluaran kontroler
Kp = konstanta penguatan proporsional
Ki = konstanta penguatan integral
e(t) = sinyal error
Dalam paper ini Tegangan referensi yang digunakan
adalah 220 V DC. Prinsip kerja dari kontroler ini
adalah memperbaiki
error perbandingan nilai
tegangan referensi dengan tegangan output dalam
RMS. Pemodelan rangkaian kontroler ini dapat dilihat
pada gambar 9.

III. HASIL EKPERIMEN


Dalam paper ini ekperimen mencakup dua cakupan
utama, yaitu ketika AVR mengalami gangguan
voltage sag dan voltage swell. Beban yang digunakan
pada sistem ini adalah resistif murni, sedangkan
parameter yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.
Simulasi yang dilakukan meliputi simulasi AVR
terhadap voltage sag, voltage swell dan pada kondisi
tidak ideal.

A. Simulasi Sistem Terhadap Gangguan Voltage Sag


Simulas dilakukan sesuai dengan ilustrasi single
line diagram yang terdapat pada gambar 10.

Gangguan voltage sag, swell dan tidak ideal

Gambar 10. Single line diagram simulasi sistem


terhadap gangguan voltag sag , voltage
swell dan kondisi tidak ideal.

B. Simulasi Sistem Terhadap Gangguan


Swell
Simulasi kedua yang dilakukan adalah
sistem terhadap gangguan voltage swell.
dilakukan sesuai dengan ilustrasi single line
yang terdapat pada gambar 10.

Voltage
simulasi
simulasi
diagram

4.

Dalam paper ini Tegangan kompensasi akan


dijumlahkan dengan tegangan input melalui sebuah
trafo, sehingga tegangan output akan tetap berada
pada tegangan nominal yang diinginkan.
C. Simulasi sistem pada kondisi tidak ideal
Dalam paper ini kondisi tidak ideal yang
dimaksud adalah kondisi dimana saluran yang
menghubungkan antara input dengan output AVR
memliki nilai impedansi. Nilai impedansi saluran
yang digunakan pada simulasi adalah sebesar 10mH
dengan jenis gangguan voltage sag sebesar 25%.
Single line diagram dari simulasi sistem pada kondisi
tidak ideal dapat dilihat pada gambar 10. Pada gambar
19 diperlihatkan bahwa nilai impedansi sebesar 10mH
menyebabkan nilai tegangan output berosilasi
sehingga tidak menemui titik steady state. Hal ini
dikarenakan induktor memiliki sifat yang dapat
menyimpan energi pada medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya,
sehingga membuat nilai tegangan output kan terus
berubah.

1.

2.

3.

IV. KESIMPULAN
PWM AC chopper memberikan konversi dari AC
ke AC secara langsung tanpa memerlukan media
penyimpanan energi seperti induktor dan
kapasitor sehingga ukuran dan biaya yang
diperlukan menjadi lebih sedikit.
PWM AC chopper menggunakan topologi buck
konverter untuk mengkompensasi gangguan yang
terjadi pada sistem dengan mengambil tegangan
input sistem sebagai tegangan input PWM AC
chopper.
Dalam paper ini pengujian sistem terhadap
gangguan voltage sag dan voltage swell, AVR ini
mampu mengkompensasi
seluruh variasi
gangguan. Akan tetapi semakin besar nilai
gangguan maka semakin lama pula waktu yang

diperlukan untuk mengkompensasi gangguan


tersebut.
Pada pengujian sistem pada kondisi tidak ideal,
penambahan komponen induktor beban akan
berdampak pada kineja AVR. Apabila induktansi
beban semakin besar, maka sistem akan
mengalami osilasi sehingga sistem tidak bisa
bekerja dengan baik.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1]

Liu, H., Wang, J.: Analysis and Control of a


Single Phase AC Chopper in Series
Connection with an Auto-transformer, IEE
Proc. of the 18th International Conference on
Automation & Computing, 2012.
[2] Jimichi, T., Fujita, H., Akagi, H.: Design
and Experimentation of A Dynamic Voltage
Restorer Capable of Significantly Reducing
An Energy Storage Element, IEEE Trans.
Ind. Appl., 2008, 44, (3), pp.817825
[3] Kwon, B.H., Min, B.D., Kim, J.H.: Novel
Topologies of AC Choppers, IEE
Proc.,Electr. Power Appl., 1996, 143, pp.
323330
[4] Colak, I., Ertike, S.: A New Type Single
Phase Switching Voltage Regulator, IEEE,
2010.
[5] Park, C.Y., Kwon, J.M., Kwon, B.H.:
Automatic voltage regulator based on series
voltage compensation with ac chopper, IET
Power Electronics, 2012, Vol. 5, Iss. 6, pp.
719-725
[6] Antonov, Natalinus, pengaruh perubahan
tegangan sumber terhadap karakteristik
faktor daya pada lampu hemat energi, Jurnal
Teknik Elektro Volume 2, No. 1, Januari
2013.
[7] Park, C.Y., Kwon, J.M., Kwon, B.H.:
Automatic voltage regulator based on series
voltage compensation with ac chopper, IET
Power Electronics, 2012, Vol. 5, Iss. 6, pp.
719-725
[8] Bhavaraju, V.B., Enjeti, P.: A Fast Active
Power Filter To Correct Line Voltage Sags,
IEEE Trans. Ind. Electron., 1994, 41, pp.
333338
[9] Teke, A., Bayindir, K., Tumay, M.: Fast
Sag/Swell Detection Method For Fuzzy
Logic
Controlled
Dynamic
Voltage
Restorer, IET Gener. Transm. Distrib.,
2010, 4, (1), pp. 112.
[10] A. Teke, M. E. Meral, L. Saribulut, M.
Tumay,: Dynamic Voltage Restorers: A
literature Review, ELEKTRIKA, vol. 12(1),
2010, pp.7-13
[11] H.P. Tiwari, S. K. Gupta,: Dynamic Voltage
Restorer Agains Voltage Sag, International
Journal of Innovation, Management and
Technology, Vol 1(3), 2010, pp. 232-237

[12] Floricau, D.: PWM AC Choppers: Basic


Topologies and Applications, U.P.B. Sci.
Bull., Series C, Vol 68, No. 4, 2006.
[13] I Nengah Suweden, I Wayan Rinas, Analisa
penanggulangan thd dengan filter pasif pada
sistem kelistrikan di rsup sanglah, Teknologi
Elektro, Vol. 8 No.2 Juli - Desember 2009.
[14] Rinaldo Jaya Sitorus, Studi kualitas listrik
dan perbaikan faktor daya pada beban listrik
rumah tangga menggunakan kapasitor,

Singuda Ensikom ,Vol. 3 No 2/ Agustus


2013.
[15] Ahmad Syaean Hakim, Ir. Abdul Nasir,
Perbaikan faktor daya pada saluran rumah
2200 VA dengan dilengkapi display dan
penstabil tegangan, PENS-IT
[16]
Floricau, D., Dumitrescu, M., Popa, I.,
Ivanov, S.: Basic Topologies of Direct
PWM AC Choppers, Elec. Eng. series, No.
30, 2006, pp.141-146.

Anda mungkin juga menyukai