Anda di halaman 1dari 46

SISTEM PEREDARAN DARAH CACING

Sunday, May 03, 2009 7:07 PM


Peredaran darah pada cacing termasuk ke dalam system peredaran darah tertutup.
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui pembuluh
pembuluh darah. Pada system peredaran darah ini, darah diedarkan melalui arteri dan
kembali ke jantung melalui vena. Untuk membahas peredaran darah tertutup , dapat
diambil contoh annelida dan vertebrata. Annelida dan vertebrata telah memiliki
perkembangan yang lebih maju diabandingkan dengan hewan hewan lain. Demikian
pula tentang system peredaran darahnya , yakni telah adanya system peredaran darah
tertutup. Agar lebih jelas, dalam pembahasan system peredaran darah pada annelida , kita
ambil contoh cacing tanah ( Lumbricus terestis ). Pada cacing tanah , system
peredarannya terdiri dari cairan darah , beberapa pembuluh darah , dan jantung sebagai
pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah
cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanya hemoglobin yang larut dalam
plasma darah. Jantung dan saluran darahnya memiliki katup sehingga darah tidak
mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung.
Jantung memompa darah dari saluran dorsal kesaluran darah ventral kemudian keseluruh
tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan jaringan tubuh. Dari seluruh tubuh , darah
menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung .

Sistem Sirkulasi pada Reptilia


Sunday, May 03, 2009 7:09 PM
Sistem Sirkulasi pada Reptil

Peredaran darah pada reptil merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang
dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, selain itu karena darah
mengalir melewati jantung sebanyak dua kali maka peredaran darah reptile disebut
sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah ganda terdiri atas:
Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel)
kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui
vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal


Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali
ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah
yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui
vena pulmonalis. Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan
pembuluh darah.
Tiga Pola Sistem Sirkulasi pada Superkelas Reptil
Sistem peredaran darah pada reptil tidak bisa disamaratakan dalam satu model. Ini tidak
begitu mengherankan mengingat keragaman morfologi, fisiologi dan perilaku yang
ditemukan di dalam superkelas ini. Kita dapat membagi model jantung reptile ke dalam
tiga pola; pola Squamata, pola Varanid, dan pola Crocodilian.

Pola Squamata
Pola ini ditandai dengan tiga ruang jantung (2 atria dan 1 ventrikel jantung). Atrium
kanan menerima darah miskin oksigen lalu diteruskan ke cavum venosum ventrikel.
Atrium kiri menerima darah kaya oksigen dari paru-paru lalu diteruskan ke cavum
arteriosum. Kontraksi ventricular pada pola ini adalah tunggal, yang mana akan berakibat
pada tercampurnya darah miskin oksigen dan darah kaya oksigen.
Pola Varanid

Kelompok kadal-kadalan/Varanida biasanya memiliki tingkat metabolism yang lebih


tinggi dari reptile lainnya dan memilliki sedikit perbedaan struktur jantung. Pola ini
memiliki karakteristik berjantung tiga ruang tetapi cavum venosum-nya lebih kecil dari
pada cavum venosum pada pola Squamata. Selain itu peredaran darahnya ganda.
Perbedaan ini mengurangi resiko pencampuran dari darah kaya oksigen dan darah miskin
oksigen. Namun pencampuran masih dapat terjadi dalam beberapa keadaan.

Pola jantung Squamata dan Varanid


Pola Crocodilian

Pola ini merupakan karakteristik dari Crocodilian. Jantungnya terdiri dari empat ruangan
(dua atria dan dua ventrikel), tetapi terdapat saluran sempit, yaitu foramen Panizza, yang
menghubungkan dua arteri utama (arteri kanan dan arteri kiri). Dua system arteri ini
muncul dari ruang ventrikel yang berbeda (arteri kiri dari ventrikel kanan, dan arteri
kanan dari ventrikel kiri). Ini memberikan kesempatan bagi paru-paru untuk melakukan
anoxia (mengurangi suplai oksigen pada jaringan tubuh) pada kondasi tertentu, misalnya
ketika menyelam dalam air. Menurut para penyelam sukarelawan, buaya dapat diam
dalam air selama 10-15 menit. Ketika buaya sedang bersembunyi dari mangsanya,
kemampuan menyelam ini bisa lebih lama lagi, sekitar 30 menit atau lebih. Eksperimen
menunjukkan bahwa kebanyakan buaya sebenarnya dapat bertahan di bawah air hingga 2
jam jika dalam keadaan tertekan.

Darah miskin oksigen dari tubuh di terima oleh atrium kanan dan di transport ke ventrikel
kanan. Dari sana darah dipompa ke paru-paru dan kembali ke atrium kiri. Darah kaya
akan oksigen ini kemudia di pompa oleh ventrikel kiri menuju seluruh tubuh.

Jantung pola Crocodilian


Walaupun system arteri kiri berasal dari ventrikel kanan, darah ini tersuplai oleh oksigen
dari darah kaya oksigen di ventrikel kiri melalui foramen panizza. Karena tekanan dalam
system sirkulasi lebih tinggi dari sirkulasi paru-paru. Katup pada basal system arteri kiri
tetap tertutup untuk menjaga darah tetap terpisah.
Ketika buaya menyelam, tekanan udara terbentuk dalam paru-paru, menurunkan aliran
pada system paru-paru. Ini menurunkan jumlah darah yang mengalir ke paru-paru dan
output dari ventrikel kanan langsung masuk ke system arteri kiri. Dengan cara ini, buaya
mampu mencegah aliran darah ke paru-paru jika tidak diperlukan.
Sistem Sirkulasi Pisces

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (antrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam
rongga parikambium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka).

Fungsi jantung memompa darah Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur
penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan
jantung.

Gbr: Jantung ikan terdiri dari Atrium dan Ventrikel


Darah sendiri merupakan Suatu fluida (plasma) tempat bbrp bahan terlarut dan tempat
erythrocyte, leucocyte dan bbrp bahan lain tersuspensi. Fungsi darah pada Ikan adalah
sbagai berikut :
1. Mengedarkan suplai makanan ke sel-sel tubuh
2. Membawa oksigen ke jaringan2 tubuh
3. Membawa hormon dan enzim ke organ yg memerlukan
Volume darah pada ikan pada ikan Teleostei berkisar 1,5-3% dari bobot tubuh. Jumlah
organ yang membuat darah pada ikan jumlah lebih banyak dari mamalia. Darah pada
pisces terdiri dari plasma dan sel darah (Sel darah merah dan Sel darah putih).
Plasma Darah
Berapa cairan jernih berisikan mineral terlarut, hasil pencernaan makan yg diserap oleh
buangan jaringan,enzim, antibodi & gas terlarut
Erytrocyte (Sel darah merah)
* Memiliki inti
* Berwarna merah kekuningan
* Erytrocyte dewasa bentuk lonjong, kecil, diameter 7-36 mikron (tergantung spesies
ikannya)
* Jumlah tiap mm3 darah berkisar antara 20.000 3.000.000
* Pengangkutan oksigen dalam darah bergantung pada HB yang terdapat dalam
erytrocye

Leucocyte (sel darah putih)


* Tidak berwarna
* Berjumlah 20.000-150.000 dlm tiap mm3 darah
* Dibedakan 2: granulocyte dan agranulocyte

Granulocyte
neutrophyl, acidophil (easinophil), basophil.
Agranulocyte
lympocyte, monocyte, thrombocyte.(terbesar dr leucocyte)
Organ pembentuk darah pada Cyclostoma semua jenis darah dibentuk dalam Limpa yang
tersebar pada sub mucos usus alat pencernaan makanan. Pada Ikan berahang limpa
terbagi atas :
1. Cortex (bagian luar) berwarna merah membentuk erytrocyte dan thrombocyte
2. Medulla (bagian dalam) berwarna putih membentuk lymphocyte dan granulocyte

Pada Actinopterigii limpa berfungsis untuk melebur erytrocyte. Trombocyte dibentuk


dalam ginjal mesonephros dan granulocyte yang berasal dari sub mucosa esophagus, hati,
gonad dan ginjal. Pada Chondrichthyes dan Dipnoi Katup spiral usus membentuk
leucocyte.
Ada suatu jaringan seperti bunga karang berwarna coklat kemerahan yang mengelilingi
jantung ikan Acipenser, Polyodon, Lepidosinen membentuk lymphocyte dan granulocyte.
Rawan cranial pada Squaliformes, Chimaeridae mbtk semuajenis sel darah.
Suhu tubuh ikan golongan hewan berdarah dingin (Poikoloterm) suhu tubuh
menyesuaikan dengan suhu lingkungan. Perubahan suhu mendadak sering mjd penyebab
kematian ikan. Perubahan suhu yang kecil pada lingkungan akan menyebar dengan cepat
ke seluruh tubuh ikan sebagai efek perpindahan panas melalui kapiler kulit dan kapiler

insang. Ikan muda karena rasio antara insang dan permukaan tubuh lebih besar dari ikan
dewasa, akan lebih cepat dalam menyesuaikan suhu tubuhnya.

Sistem sirkulasi ikan berupa system peredaran darah tertutup atau peredaran darah
tunggal. Pada sisitem peredaran darah tunggal darah melalui jantung hanya satu kali
peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus
venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung
yang terletak diantara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendur, darah mengalir
melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus
ateriosus, kemudian menumju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta
bercabang-cabang menjadi kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler
insang melepaskan karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler
insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang. Dari cabang-cabang
aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian tubuh. Selain
darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalaui vena
kava dan sinus venosus.
Erythroblastosis Fetalis

PENYAKIT Kuning di kalangan bayi yang baru lahir adalah warna kuning pada kulit dan
putih mata. Penyakit kuning yang kelihatan dialami oleh sepertiga sampai separuh dari
bayi normal yang baru lahir. Hal ini biasanya tidak menimbulkan masalah dan pada
umumnya semakin pudar menjelang akhir minggu pertama setelah lahir.

Penyakit kuning pada bayi disebabkan oleh meningkatnya kadar bilirubin dalam darah.
Normalnya, secara berkala sel darah merahnya akan dipecah. kandungan "sampah" dari
proses pemecahan itu disebut bilirubin indirek. Semasa janin, bilirubin indirek ini akan
dibuang oleh plasenta dan masuk ke hati ibu untuk selanjutnya diproses di hati menjadi
bilirubin direk dan dibuang tinja. Bilirubin indirek memang harus dibuang karena dalam
kadar tinggi dapat bersifat sebagai racun.

Segera setelah lahir, bayi harus mengolah sendiri bilirubin indirek di hatinya. Tapi karena
fungsi hatinya belum sempurna lantaran belum matang, "Proses penghancuran dan
pembuangan bilirubin jadi lambat, hingga bilirubin indireknya tetap tinggi. Fungsi
tersebut baru bisa berlangsung normal bila organ hatinya sudah matang, yakni sekitar 3-4
hari setelah lahir." Saat itu hati sudah mampu mengubah bilirubin indirek menjadi
bilirubin direk, sekaligus membuangnya. Makanya, bayi kuning fisiologis biasanya akan
mulai terlihat di hari kedua dan akan mencapai puncaknya pada hari ketiga sesudah lahir.
"Mulanya kuning di sekitar wajah lalu menjalar ke tubuh. Kondisi Bayi tetap terlihat aktif
dan sehat. Menyusu dan tangisnya juga kuat. Melewati hari ketiga, kadar bilirubin pelanpelan menurun dan umumnya di hari ke-7 bayi tak kuning lagi.

Jika jumlah bilirubin meningkat terlalu tinggi bayi mungkin mengantuk. Tingkat bilirubin
yang sangat tinggi dapat mengakibatkan masalah pendengaran dan kerusakan otak. Di
rumah sakit, diperhatikan agar tingkat bilirubin tidak terlalu tinggi. Penyakit kuning juga
mungkin disebabkan oleh penyakit hati.
Bayi yang mungkin lebih sering menderita penyakit kuning termasuk:
* Bayi yang prematur
* Bayi yang terkena infeksi
* Bayi Rhesus atau RH babies bayi yang mempunyai golongan darah yang berlainan
dengan ibunya. Disebabkan hal ini, suatu reaksi terjadi di manasel darah bayi
dimusnahkan dengan lebih cepat.
Antibodies dari RH negatif ibu Mei memasuki aliran darah dari bayi yg belum lahir RH
positif, merusak sel darah merah (RBCs). Bayi yang RBC merespon dengan
meningkatkan produksi dan pengiriman out RBCs belum dewasa yang masih memiliki

nuclei.

Gbr : RBCs Normal, RBCs rusak, dan yang masih belum dewasa RBCs berisi nuclei.
Erythroblastosis fetalis adalah suatu kondisi manifested oleh anemia yang berkembang di
sebuah bayi yg belum lahir ketika ibu antibodies, biasanya disebabkan oleh RH
ketidakcocokan antara golongan darah ibu dan janin dari, menyerang sel-sel darah merah
pada janin.

Antigens molekul yang besar (biasanya protein) pada permukaan sel, virus, jamur,
bakteri, dan beberapa zat non-hidup seperti toxins, bahan kimia, obat-obatan, dan partikel
asing. Dengan sistem kekebalan mengakui antigens dan memproduksi antibodies
memusnahkan yang mengandung zat antigens
Varises
Sunday, May 03, 2009 3:17 AM
Varises

Varises telah dikenal sejak lama. Buktinya saja pernah ditemukannya varises pada mumi
pada tahun 1580 sebelum masehi. Varises berkaitan dengan pembuluh darah balik
(vena), yang berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh
kembali ke jantung. Pembuluh darah vena memiliki katup untuk mencegah darah kembali

ke seluruh tubuh atau berkumpul. Pembuluh darah vena normal dengan katup yang baik
akan membuat darah mengalir lancar menuju jantung.
Pada varises, katup yang seharusnya menahan aliran darah tidak berfungsi. Akibatnya
darah yang mengalir ke jantung akan kembali lagi ke seluruh tubuh, atau tertahan di
pembuluh darah vena. Sisa darah yang tidak kembali ke jantung akan berkumpul dan
menyebabkan penurunan elastisitas dinding vena yang lalu melebar dan bercabang.
Umumnya varises terjadi di betis, bisa juga di saluran mulut ke perut (esofagus) yang
sering berhubungan dengan kerusakan fungsi hati. Kerusakan sel hati mengganggu
kemampuannya menyaring darah. Skibatnya aliran darah ke hati menjadi tidak lancar dan
membentuk tonjolan pembuluh darah di esofagus. Hati-hati jika bendungan darah
tersebut pecah dan masuk ke jalan pernafasan. Selain itu, varises juga dapat timbul di
jalan lahir.
Wanita lebih banyak beresiko terkena varises, karena kontraksi vena lebih lemah
dibanding pria, dan kulit wanita lebih lunak. Ada banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya varises:
* Faktor keturunan
* Umumnya varises terjadi pada orang dewasa akibat perubahan hormone
* Bertambahnya berat badan
* Kehamilan, dikarenakan meningkatnya hormon progesteron, dan bertambahnya berat
badan, saat hamil membuat kaki semakin terbebani berat tubuh
* Kurang bergerak, kurang gerak menyebabkan otot-otot di sekitar pembuluh darah
vena tidak dapat memompa darah secara maksimal
* Terlalu lama berdiri, jika anda terpaksa berdiri, tetaplah mencoba untuk bergerak.
Tidak diam di satu tempat terlalu lama. Contohnya: jalan di tempat
* Merokok, kandungan zat berbahaya di dalam rokok membuat pembuluh darah
menjadi kaku, sehingga seringkali terjadi penyempitan
* Bersepatu hak tinggi, sepatu berhak tinggi menyebabkan gerak otot tumit yang
berfungsi membantu kerja pembuluh darah menjadi tidak maksimal
* Menderita penyakit kolesterol
* Menderita penyakit kencing manis
Varises memiliki beberapa tahap. Pada tahap awal, umumnya penderita akan merasa
kram dan pegal setelah lama berdiri. Belum tampak tanda-tandanya ketika diperiksa.
Pada tahap yang lebih tinggi, mulai terlihat adanya kelainan pembuluh darah dan
komplikasinya. Kaki terasa berat, rasa pegal saat beristirahat. Pada tahap yang lebih berat
lagi, timbul pembengkakan di daerah kaki dan warna kulit di sekitar varises menjadi
gelap.

Jika tidak ditangani, varises dapat menyebabkan ganggguan pada kulit yang diawali rasa
gatal, kulit kehitaman seperti timbul eksim hingga timbulnya luka pada permukaan kulit.
Komplikasi lainnya yang dapat terjadi adalah pecahnya vena. Walaupun jarang, varises
juga dapat mengancam jiwa bila saja ada darah beku yang terbawa aliran darah ke
jantung dan paru hingga mengganggu kerja organ tersebut.
ECG (electrocardiograph/elektrokardiograf)
Sunday, May 03, 2009 2:29 AM
Elektrokardiograf (ECG/EKG)
Definisi:
Elektrokardiograf (ECG) adalah perekam sinyal jantung manusia dengan keluaran sinyal
di monitor atau grafik di kertas grafik. Untuk mendapatkan sinyal jantung manusia
dilakukan dengan cara penempelan sadapan di tubuh manusia. Pengukuran ECG ini
adalah pengukuran sinyal listrik dari kulit tubuh. Sinyal listrik ini ditimbulkan karena
aliran darah yang dipompa oleh jantung. Dari permukaan kulit di dada atau kulit di kaki
dan tangan sudah bisa mewakili sinyal jantung. Beda antara peletakan sadapan ECG di
dada dan di tangan dan kaki adalah hanya pada besar dan kecilnya (amplitudo) dari
sinyal, sedangkan bentuk sinyalnya tetap sama.
Pada awalnya, alat ECG berupa string galvanometer, yaitu kawat sangat tipis yang
dipasang pada medan magnet. Karena sangat sensitif, kawat dapat bergerak dengan
perubahan arus listrik yang kecil. Dengan memperbesar kawat dan mencatat gerakannya
pada film, ECG dapat membuat pengukuran yang tepat dari aktivitas listrik jantung.

Saat ini, dokter dapat membuat pengukuran yang detil terhadap aktivitas listrik jantung
dengan menempelkan elektroda pada titik-titik tertentu tubuh pasien misalnya di bagian
dada, lengan, dan kaki. Hasil yang tercatat, disebut dengan elektrokardiogram, dapat
membantu mengidentifikasi kerusakan pada jantung. Beberapa fungsi ECG diantaranya
adalah:
* Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
* Memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot
jantung akut
* Membantu menemukan gangguan elektrolit (sebagai contoh hiperkalemia dan
hipokalemia)
* Memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (sebagai contoh blok cabang
berkas kanan dan kiri)
* Digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
* Kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (sebagai contoh
emboli paru atau hipotermia)
* Mendeteksi adanya miokardium infark dan tipe penyakit arteri koroner lainnya,
seperti angina
* Mendeteksi adanya disritmia jantung
* Mendeteksi adanya pembesaran jantung
* Mendeteksi adanya penyakit inflamasi pada jantung
* Mendeteksi adanya efek obat-obatan pada jantung seperti digitalis (lanoxin) dan
Tricyclic antidepressants

Prinsip Dasar Kerja Elektrokardiograf

Aktivitas elektrik ditimbulkan oleh sel jantung sebagai ion yang bertukar melewati
membran sel. Elektroda yang dapat menghantarkan aktivitas listrik dari jantung ke mesin
EKG ditempatkan pada posisi yang strategis di ekstremitas dan precordium dada. Energi
elektrik yang sangat sensitive kemudian diubah menjadi grafik yang ditampilkan oleh
mesin EKG. Tampilan ini disebut elektrokardiogram. Kontraksi jantung direpresentasikan

dalam bentuk gelombang pada kertas EKG, dan dinamakan gelombang P, Q, R, S, dan T.
Bentuk gelombang ini ditunjukkan pada defleksi terhadap garis isoelektrik (garis yang
menunjukkan tidak adanya energi). Garis isoelektrik dapat ditentukan dengan melihat
interval dari T hingga P.
* Gelombang P adalah defleksi positif yang pertama dan merepresentasikan
depolarisasi atrium
* Gelombang Q merupakan defleksi negative pertama setelah gelombang P
* Gelombang R merupakan defleksi positif pertama setelah gelombang P
* Gelombang S merupakan defleksi negative setelah gelombang R
* Bentuk gelombang QRS biasanya dilihat sebagai satu unit dan merepresentasikan
depolarisasi ventrikel
* Gelombang T mengikuti gelombang S dan bergabung dengan kompleks QRS sebagai
segmen ST
* Gelombang T merepresentasikan kembalinya ion ke dalam sisi (appropriate) dalam
membrane sel. Ini sama dengan relaksasi dari serabut otot dan menggambarkan
repolarisasi ventrikel
* Interfal QT merupakan waktu antara gelombang Q dan gelombang T.

Penemu elektrokardiograf
Willem Einthoven adalah seorang ahli fisiologi Belanda yang lahir di Semarang, Jawa
Tengah, Indonesia, pada tahun 1860. Sampai umur 10 tahun ia tinggal di Semarang
sebelum akhirnya pulang ke negeri asalnya, Belanda, pada 1870. Di negeri kincir angin
tersebut ia tinggal di Utrecht. Pada 1885 setelah mencapai tingkat PhD di bidang medis,
Einthoven menjadi pengajar dan profesor bidang fisiologi di Leiden University.
Meski berkecimpung di dunia medis, Einthoven sangat tertarik dengan fisika dan berhasil
menemukan berbagai peralatan untuk mengukur dan mencatat aktivitas fisiologis pada
tubuh manusia. Saat itu tantangan terbesar bagi ahli fisiologis adalah mengukur aktivitas
listrik yang berkaitan dengan detak jantung.
Pada tahun 1880-an, telah berhasil diketahui bahwa setiap kontraksi jantung akan
menghasilkan perubahan listrik ke seluruh tubuh. Namun demikian, para ahli fisiologis
belum mampu menemukan cara tepat untuk melakukan pengukuran secara cepat dan
dengan hasil yang dapat diandalkan.
Salah satu alat yang ada saat itu menggunakan sebuah kolom merkuri yang dapat naik
dan turun dengan perubahan arus listrik. Tetapi pengukuran dengan alat ini membutuhkan
waktu lama dan banyak penghitungan yang harus dilakukan. Alat tersebut dirasa belum
cocok untuk penggunaan praktis.
Sekitar tahun 1903, Einthoven mendapatkan solusi dengan temuannya yang berupa string
galvanometer. Alat itu berupa kawat sangat tipis yang dipasang pada medan magnet.

Karena sangat sensitif, kawat dapat bergerak dengan perubahan arus listrik yang kecil.
Dengan memperbesar kawat dan mencatat gerakannya pada film, Einthoven dapat
membuat pengukuran yang tepat dari aktivitas listrik jantung. Einthoven terus
menyempurnakan alat temuannya itu dan digunakan untuk memeriksa pasien-pasiennya.
Einthoven dapat mengenali perbedaan aktivitas listrik yang berhubungan dengan
kerusakan atau gangguan pada bagian tertentu jantung. Berbekal pengetahuan akan pola
listrik jantung, para ahli medis sangat meningkat kemampuannya untuk memonitor dan
mendiagnosa bila terjadi kejanggalan pada fungsi jantung.
Saat ini, berdasarkan teknologi yang dirintis oleh Einthoven, dokter dapat membuat
pengukuran yang detil terhadap aktivitas listrik jantung dengan menempelkan elektroda
pada titik-titik tertentu tubuh pasien misalnya di bagian dada, lengan, dan kaki. Hasil
yang tercatat, disebut dengan elektrokardiogram, dapat membantu mengidentifikasi
kerusakan pada jantung. Beberapa kerusakan atau kelainan yang dapat diketahui adalah
kerusakan yang disebabkan cacat bawaan sejak lahir, serangan jantung, dan penyakit
sejenis rematik.
Penemuan Einthoven yang sangat berguna tersebut membawanya menjadi salah satu
penerima hadiah Nobel bidang Fisiologi (Medis) pada tahun 1924. Willem Einthoven
meninggal dunia di usia 67 tahun pada tahun 1927.
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu haima yang
berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang.
Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu
kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara
normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan
sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk
proses pembekuan darahnya.
Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti
luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya
jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian,
seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia
dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital
seperti perdarahan pada otak.
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :

Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama :


Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan
faktor pembekuan pada darah.
Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII)
protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
Hemofilia B; yang dikenal juga dengan nama :
Christmas Disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama
Steven Christmas asal Kanada
Hemofilia kekurangan Factor IX; terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX)
protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah
Bagaimana ganguan pembekuan darah itu dapat terjadi?
Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari
jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang
terjadi antara orang normal (Gambar 1) dengan penderita hemofilia (Gambar 2).
Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan pembuluh darah yang terluka di dalam darah
tersebut terdapat faktor-faktor pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentikan
perdarahan.

a. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran
tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh
b.Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c.Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d.Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang - benang fibrin)
yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembuluh.

Seberapa banyak penderita hemofilia ditemukan ?


Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi
sekurang - kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan,
yaitu 1 di antara 50.000 orang.
Siapa saja yang dapat mengalami hemofilia ?
Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa.
Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami
hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pemabawa sifat
(carrier). Dan ini sangat jarang terjadi. (Lihat penurunan Hemofilia)
Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan terkena hemofilia sejak ia dilahirkan,
akan tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu terditeksi di tahun pertama kelahirannya.
Tingkatan Hemofilia
Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3 tingkatan, yaitu :
Klasifikasi
Kadar Faktor VII dan Faktor IX di dalam darah
Berat
Kurang
dari 1% dari jumlah normalnya
Sedang
1% 5% dari jumlah normalnya
Ringan
5% 30% dari jumlah normalnya

Penderita hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX
kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali
perdarahan dalam sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab
yang jelas.
Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia
berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah
raga yang berlebihan.
Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami
masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau
mangalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami
perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.

Hemoroid (Ambeien/Wasir)
DEFINISI
Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik
(vena) dan terletak di dinding rektum dan anus. Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan dimana limbah (tinja, kotoran) keluar dari dalam tubuh. Rektum merupakan
bagian dari saluran pencernaan diatas anus, dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan
dari tubuh melalui anus. Hemoroid bisa mengalami peradangan, menyebabkan
pendarahan, dan membentuk bekuan darah (trombus), atau akan membesar dan menonjol
keluar. Wasir yang tetap berada di anus disebut hemoroid interna (wasir dalam) dan wasir
yang keluar dari anus disebut hemoroid eksterna (wasir luar).

PENYEBAB
Wasir bisa terjadi karena peregangan berulang selama buang air besar, dan sembelit
(kesulitan buang air besar, konstipasi) bisa membuat peregangannya bertambah buruk.
Penyakit hati menyebabkan kenaikan tekanan darah pada vena portal dan kadang-kadang
menyebabkan terbentuknya wasir.
GEJALA
Wasir bisa mengeluarkan darah, terutama setelah buang air besar, sehingga tinja
mengandung darah atau terdapat bercak darah di handuk/tisu kamar mandi. Darahnya
bisa membuat air di kakus menjadi merah. Tetapi jumlah darah biasanya sedikit dan wasir
jarang menyebabkan kehilangan darah yang berat atau anemia. Wasir yang menonjol
keluar mungkin harus dimasukkan kembali dengan tangan perlahan-lahan atau bisa juga
masuk dengan sendirinya. Wasir dapat membengkak dan menjadi nyeri bila
permukaannya terkena gesekan atau jika di dalamnya terbentuk bekuan darah. Kadang
wasir bisa mengeluarkan lendir dan menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi rektum
yang belum dikeluarkan. Gatal pada daerah anus (pruritus ani) bukan gejala dari wasir.
Rasa gatal bisa terjadi karena sulit untuk menjaga kebersihan di daerah yang terasa nyeri
ini.

DIAGNOSA
Diagnosis wasir yang membengkak dan terasa nyeri ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan di daerah anus dan rektum. Untuk keadaan yang lebih serius, misalnya
tumor, bisa dibantu dengan pemeriksaan anoskopi dan sigmoidoskopi.
PENGOBATAN
Biasanya, wasir tidak membutuhkan pengobatan kecuali bila menyebabkan gejala. Obat
pelunak tinja atau psilium bisa mengurangi sembelit dan peregangan yang menyertainya.
Suntikan skleroterapi diberikan kepada penderit wasir yang mengalami perdarahan.
Dengan suntikan ini, vena digantikan oleh jaringan parut. Wasir dalam yang besar dan
tidak bereaksi terhadap suntikan skleroterapi, diikat dengan pita karet. Cara ini, disebut
ligasi pita karet, meyebabkan wasir menjadi layu dan putus tanpa rasa sakit. Pengobatan
ini dilakukan dengan selang waktu 2 minggu atau lebih. Mungkin diperlukan 3-6 kali
pengobatan. Wasir juga bisa dihancurkan dengan menggunakan laser (perusakan laser),
sinar infra merah (fotokoagulasi infra merah) atau dengan arus listrik (elektrokoagulasi).
Pembedahan mungkin digunakan bila pengobatan lain gagal. Bila wasir dengan bekuan
darah menyebabkan nyeri, maka bisa diobati dengan cara:
* duduk berendam dalam air hangat
* mengoleskan salep obat bius local
* pengompresan dengan kemiri
Nyeri dan pembengkakan biasanya akan berkurang beberapa saat kemudian, dan bekuan
menghilang setelah 4-6 minggu. Pilihan lainnya adalah memotong vena dan
mengeluarkan bekuan, yang dengan segera akan mengurangi nyeri.
Leukemia
Gambar sel darah penderita leukemia

Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam,
ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel

pemebntuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam
sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar
dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia
mempengaruhi hematopoiesis atau proses pemebentukan sel darah normal dan imunitas
tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penerita ditemukan banyak sel darah putih
sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda,
misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi
normal dari sel lainnya
Klasifikasi
Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:
Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan,
dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam
hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit
yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih
dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah
tepi.
* Ketika leukemia
mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia
limfositik.
* Ketika leukemia
mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan
eosinofil, maka disebut leukemia mielositik.
Jumlah leukosit dalam darah
* Leukemia leukemik,
bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal,
terdapat sel-sel abnormal
* Leukemia
subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal,
terdapat sel-sel abnormal

* Leukemia aleukemik,
bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal,
tidak terdapat
sel-sel abnormal
Prevalensi empat tipe utama
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
* Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe
leukemia paling sering terjadi
pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat
pada dewasa yang terutama telah berumur
65 tahun atau lebih
* Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi
pada dewasa daripada anakanak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia
nonlimfositik akut.
* Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh
orang dewasa yang
berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita
oleh dewasa muda, dan
hampir tidak ada pada anak-anak
* Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada
orang dewasa. Dapat juga
terjadi
pada anak-anak, namun sangat sedikit

Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering
terjadi pada anak-anak.
Patogenesis
Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul
dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme
kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada
kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan
diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal.
Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup
lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.
Etiologi
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:

Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai
hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:
* Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
* Penderita dengan
radioterapi lebih sering menderita leukemia
* Leukemia ditemukan
pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan
Nagasaki, Jepang
Faktor leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi
leukemia:
* Racun lingkungan seperti benzena
* Bahan kimia industri seperti insektisida
* Obat untuk kemoterapi
Epidemiologi
* Di Afrika, 10-20% penderita
LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
* Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai
penderita berumur 20-40 tahun
* Pada orang Asia Timur
dan India Timur jarang ditemui LLK.
Herediter
Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang
normal.
Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1
pada dewasa.
Leukemia akut

Manifestasi klinik
Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada
neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri
khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:
* Jumlah sel di perifer
yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya
infiltrasi jaringan
atau leukostasis
* Penggantian elemen
sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi
sebagai akibat
dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
* Pengeluaran faktor
faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan
Alat diagnosa
Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat, seperti:
* Pemeriksaan
morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum
tulang
* Pewarnaan sitokimia
* Immunofenotipe
* Sitogenetika
* Diagnostis molekuler
Sumber wikipedia

Sistem sirKulasi Mamalia


Sunday, May 03, 2009 11:26 PM
Dalam pembahasan sistem sirkulasi kali ini, kami akan coba membahas mengenai sistem
sirkulasi pada mamalia

Jantung Pada mamalia

Pengamatan yang mendalam mengenai jantung mamalia berbilik empat memberikan


pemahaman yang lebih lengkap mengenai bagaimana sirkulasi ganda bekerja. Jantung
manusia yang berada persisi di bawah tulang dada, misalnya berukuran sekitar satu
kepalan tangan. Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung. Kedua atria
mempunyai dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan penampungan bagi
darah yang kembali ke jantung, dan hanya memompa darah dalam jarak yang sangat
dekat menuju vemtrikel. Ventrikel mempunyai dinding yang lebih tebal dan jauh lebih
kuat dibandingkan dengan atrrium-khususnya ventrikel kiri, yang harus memompakan
darah keluar ke seluruh organ tubuh melalui sistematik.

Empat katup jantung, masing-masing terdiri atas flaps (jaringan ikat), berfungsi untuk
mencegah aliran balik darah. Anatar setiap atrium dan ventrikel terdapat katup
atriventrikel (AV). Katup AV ditambatkan oleh serabut yang kuat mencegah terjadinya
perputaran balik aliran darah dari dalam keluar. Tekanan yang dibangkitkan oleh
kontraksi ventrikel yang sangat kuat akan menutup katup AV, sehingga menjaga darah
tidak mengalir kembali ke dalam atrium. Katup semilunar terletak dikedua pintu keluar
jantung, tempat aorta meninggalkan ventrikel kiri dan arteri pulmoner meninggalkan
ventrikel kanan.

1. Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput
jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa
penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.


- Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan
(dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara
atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
- Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada
ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel
kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju
aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri
paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan
menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke
dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis)
yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum
disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan
ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari
100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut 130 setiap menit. Umur 20 tahun
72 / menit dan 45 tahun 75 / menit.

2. Pembuluh darah

- Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
- Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.
Perbedaan antara arteri dan vena.
Macam-macam peredaran darah :
1. Peredaran darah kecil, melalui :
1. Ventrikel kanan
2. arteri pulmonalis
3. paru-paru
4. vena pulmonalis
5. atrium kiri.

2. Peredaran darah besar, melalui :


Ventrikel kiri
1. aorta
2. arteri
3. arteriola
4. kapiler
5. venula
6. vena
7. vena cava superior
8. vena cava inferior
9. atrium kanan.

3. Sistem portae
Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ
yang disebut sistem portae.
Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.
Pembuluh limpha (pembuluh getah bening)
1. Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan
yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2. Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus).
Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah
selangka kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau
pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh
usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam
pemberantasan kuman penyakit.
Perbedaan peredaran limpha dengan peredaran darah

Peredaran darah
Peredaran limpha
( limpha )

Sistem per-edaran.
Yang dialir kan.
Tenaga pendorong.
Zat yang di angkut.
Pembuluh-nya
Tertutup
Darah, berwarna merah.
Kontraksi otot jantung.
O2, CO2, protein, gula.
Arteri dan vena.

Terbuka
Getah bening, ber-warna kuning ke-putihan.
Kontraksi otot rangka.
Lemak (asam lemak + gliserin).
Pembuluh getah be-ning (duktus torak-sikus dan duktus limfatikus dekster)

Denyut jantung
Volume jantung darah permenit yang dipompakan oleh ventrikel kiri ke dalam sirkuit
sistemik disebut curah jantung. Volume tersebut bergantung pada dua faktor: denyut
jantung (denyut nadi) dan volume per denyut (stoke volume), yaitu jumblah darah yang
dipompakan oleh ventrikel kiri setiap kali berkontraksi. Rata-rata volume per denyut
untuk manusia adalah sekitar 75 mil per denyut. Manusia dengan volume per denyut
seukuran ini dan denyut jantung istirahat 70 denyut/ menit mempunyai curah jantung
5,25 L/menit. Ukuran tersebut kurang lebih ekuivalen dengan total volume darah dalam
tubuh manusia. Curah jantung dapat meningkat sekitar lima kali lipat selama olahraga
berat.

Darah

Darah adalah jaringan ikat dengan sel-sel yang tersuspensi dalam plasma. Darah
vertebrata merupakan suatu jenis jaringan ikat yang terdiri atas beberapa jenis sel
tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma. Tubuh manusia pada
umumnya mengandung kurang lebih 4 sampai 5 L darah. Jika sampel darah diambil, selsel darah dapat dipisahkan dari plasma dengan cara memasukan darah tersebut kedalam
sentrifugasi dan memutarnya dengan kecepatan tertentu. (Antikoagulan harus ditambah
untuk mencegah penggumpalan darah). Unsur seluler (sel dan fragmen sel), yang berkisar
45 % dari volume darah, akan mengendap ke dasar sentrifuge, dan membentuk pelet
padat berwarna merah. Di atas pelet sekuler ini terdapat plasma transparan berwarna
kekuning-kuningan.

Fungsi darah :
1. Sebagai alat transport :
- O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh
- CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
- Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh
jaringan yang membutuhkan.
- zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh
ke alat pengleluaran.
- Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.

2. Mengatur keseimbangan asam dan basa


3. Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4. Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

. Sel-sel darah (bagian padat)


a. Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang
mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum
merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung 5
juta eritrosit (laki-laki) dan 4 juta eritrosit (wanita).
Setelah tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu
(bilirubin).
b. Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 9000 sel darah putih, bergerak bebas
secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan
retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk
agranulosit.
Leukosit, meliputi :
- Granulosit : merpakan sel darah putih yang
bergranula :

Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.


Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
- Agranulosit : merupakan sel darah putih yang
sitoplasmanya tidak bergranula :
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak.
c. Trombosit (sel darah pembeku)
Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah,
keadaan normal 1 mm3 mengandung 200.000 300.000 butir trombosit.
Mekanisme pembekuan darah :
mengeluarkan
a. Trombosit pecah tromboplastin/
faktor antihemofili trombokinase.

b. Protombin trombin

Ca++ dan Vit.K


c. Fibrinogen fibrin
Untuk keperluan tertentu, misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka
pembekuan darah dapat dihindarkan dengan jalan :
- Mendinginkan darah mendekati titik bekunya. Tujuannya untuk menhalangi
pembentukan trombin.
- Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca,
sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.
- Pemberian heparin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti pembekuan
darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam transfusi darah dan
pada saat operasi.
- Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat
pengambil darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.
2. Plasma darah (cairan darah)
a. Protein, meliputi :
- fibrinogen : untuk pembekuan darah
- albumin : menjaga tekanan osmotik darah
- globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi
Berdasarkan kerjanya zat anti dibedakan :

- prepsipitin : kerjanya menggumpalkan darah


- lisin : memecah antigen
- antitoksin : menetralkan racun
b. Sari-sari makanan, meliputi :
- glukosa
- asam amino
- asam lemak
- gliserin
c. Garam mineral, meliputi :
- kation : Na+, K++, Ca++, Mg++
- anion : Cl-, HCO3-, PO4d. Zat hasil produksi sel, meliputi :
- hormon
- enzim
- antibodi
e. Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :

- urea
- asam ureat
f. Gas-gas pelepasan, meliputi :
- O2
- CO2
- N2
Pembagian golongan darah..

Golongan Darah
Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada manusia :

1. Sistem MN : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan N.


2. Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan
Rh-.
Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85%
dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak
terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.

Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan RH- ,
dimanadareah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+ , maka tubuh bayi akankemasukan zat
anti Rh+, dan anak itu akan menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut
erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa).
3. Sistem A, B, O : Dr. Landsteiner dan Donath membedakan glongan darah manusia
menjadi 4, yaitu A, B, AB dan O.
Golongan darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam
plasmanya terdapat aglutinin b atau zat anti B.
Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, sedang dalam
plasmanya terdapat aglutinin a atau zat anti A.
Golongan darah AB : sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sedang dalam
plasmanya tidak terdapat aglutinin a dan b.
Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi plasma
nya mengandung aglutinin a dan b.
Aglutinogen (antigen) berarti zat yang digumpalkan, sedang aglutinin (zat anti) berarti zat
yang menggumpalkan.
RESPIEN
Agl utini n

AB

O
Aglutinin
ab

A
+

B
+
AB
+

+
+

O
-

Keterangan :
+ = terjadi penggumpalan
- = tidak terjadi penggumpalan
Secara teori golongan daran AB dapat menerima semua golongan darah disebut respien
universal, dan golongan adrah O dapat memberi kepada semua golongan darah disebut
donor universal.

Anemia
Sunday, May 03, 2009 11:30 PM

Anemia

* ANEMIA akibat
kekurangan besi (defisiensi besi) memang masih kerap dijumpai.
Diperkirakan
sekitar 500 juta orang mengalami anemia defisiensi besi, sebagian besar
berada di negara berkembang.

Kelainan ini dapat terjadi di segala umur, namun yang paling sering terjadi pada anak
dalam masa pertumbuhan. Perempuan juga sering mengalami anemia defisiensi besi
akibat perdarahan pada waktu menstruasi maupun melahirkan.
Anemia defisiensi besi dapat terjadi karena infeksi cacing tambang, kurang asupan zat
besi karena makanan yang kurang mengandung protein hewani, serta perdarahan.
Penelitian yang dilakukan di Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Bali menunjukkan sekitar
50 persen penduduk pedesaan mengalami anemia defisiensi besi dan sekitar 40 persen
disertai dengan infeksi cacing tambang. Perubahan pola makan dan pemberantasan
cacing dapat mengurangi kejadian penyakit anemia defisiensi besi ini.
Anemia dapat menurunkan produktivitas kerja karena timbulnya gejala lemah dan kurang
tenaga. Seperti diketahui, sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh
melalui hemoglobin. Nah, karena hemoglobin Anda rendah, proses pengangkutan oksigen
kurang berjalan dengan baik. Jaringan tubuh Anda membutuhkan oksigen lebih banyak
sehingga dapat menimbulkan gejala lemah, sesak napas, dan berdebar-debar.

Seperti disebutkan di atas, salah satu penyebab anemia defisiensi besi pada perempuan
adalah perdarahan, baik lewat menstruasi maupun saat melahirkan. Selain itu, biasanya
dalam rumah tangga menu maupun porsi makanan lelaki lebih diutamakan daripada
perempuan. Maka, bapak dan anak laki-laki menghabiskan protein hewani sedangkan
anak perempuan serta ibu makan makanan yang tersisa. Jadi, juga ada permasalahan
ketimpangan jender.
Pada kenyataannya, anak perempuan dan ibu rumah tangga membutuhkan makanan yang
bergizi dan mengandung zat besi yang cukup. Sebab lain perdarahan adalah pendarahan
saluran cerna baik yang tampak nyata maupun yang terjadi sedikit-sedikit, tetapi lama.
Pengobatan anemia defisiensi besi adalah dengan cara mencari penyebabnya. Penyebab
anemia harus dihilangkan sehingga anemia tidak berjalan terus-menerus. Pada umumnya
terapi memang diberikan dalam bentuk tablet yang mengandung 150-200 mg zat besi,
diberikan 1 jam sebelum makan.
Biasanya setelah 3-4 minggu, kadar zat besi sudah mulai menaik, namun terapi harus
diteruskan sampai defisiensi zat besi teratasi. Memang benar terapi ini dapat
menimbulkan efek samping, yaitu berupa rasa mual dan sembelit.
Selain pemberian terapi tablet yang mengandung zat besi, penderita dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti daging. Jika masalah dapat
diatasi dengan pemberian makanan dan tablet, transfusi darah biasanya tidak perlu
dilakukan. Tindakan transfusi hanya dilakukan jika terjadi kehilangan darah yang cepat
sehingga dapat mengganggu fungsi tubuh.

Sistem sirkulasi pada Amfibia


Sunday, May 03, 2009 7:22 PM
Sistem Sirkulasi pada Amphibia

Jantung katak terdiri :


- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin
O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk
ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2
. Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang
miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya,
darah melewati jantung 2 kali).

Sistem Sirkulasi Aves


Sunday, May 03, 2009 6:00 PM
Hubungan Antara Respirasi dan Sirkulasi Aves

RESPIRATION:
Anatomi Aves (Avian) dari sistem pernafasan sangat kompleks dibandingkan dengan
mamalia. Berhubung dgn binatang menyusui yang avian dan sistem pernafasan

terdiri dari paru-paru yang berkembang, terjadi pertukaran gas dan udara exhaled. .
Dalam sistem pernafasan burung yang juga berfungsi untuk pertukaran gas, tetapi juga
penting dalam menghilangkan panas dari tubuh dan memiliki beberapa fungsi-fungsi
non-pernafasan seperti detoxification metabolis dari produk dan vocalization. . Seperti di
mamalia, sistem pernafasan atas yang berfungsi untuk menyaring udara untuk
memerangkap debu. Unlike mammalian lungs, avian lungs are relatively rigid and do not
move much during breathing. Berhubung dgn binatang menyusui tidak seperti paru-paru,
paru-paru relatif avian kaku dan tidak banyak bergerak selama bernapas. Berasal dari
paru-paru yang tipis-tembok udara sacs yang mengisi sebagian besar rongga tubuh tidak
dikuasai oleh jeroan lainnya kebanyakan burung ada sembilan. Beberapa udara sacs
menembus bagian dalam tulang dan bahkan di bawah kulit.
I
Sistem Peredaran Darah Burung mempunyai jantung yang lebih besar dan kuat jika
dibandingkan dengan mamalia. Cuba anda bayangkan jantung yang mengepam darah ke
dalam otot semasa mengelilngi badan untuk membekalkan oksigen! Oleh itu, jantung
yang kuat diperlukan untuk meningkatkan kadar pembekalan oksigen ke sel-sel badan
oleh darah. Birds have very efficient, 'high performance' hearts.
Burung yang sangat efisien, 'performa tinggi' hati. The heart of a bird is similar to that of
a mammal. Jantung burung mirip dengan yang mamalia. Blood returning from the head
and body to the heart is pumped to the lungs. Kembali darah dari kepala dan tubuh ke
jantung adalah dipompa ke paru-paru. In the lungs it picks up a new supply of oxygen. Di
paru-paru picks it up baru pasokan oksigen. Blood returning from the lungs, is pumped
throughout the body. Darah kembali dari paru-paru, yang dipompa ke seluruh tubuh. The
blood carries food and oxygen to all parts of the body and removes waste products
including carbon dioxide. Darah membawa makanan dan oksigen ke seluruh bagian
tubuh dan menghapus produk termasuk limbah karbon dioksida.

Sistem peredaran darah, jantung, darah kapal, sistem kurus, dll, memiliki tujuan yang
sama dan fungsi yang tidak di-transportasi lainnya vertebrates pangan, gas, hormon, dan
produk-produk limbah. Only in birds and mammals is the heart four-chambered. Hanya
pada burung dan mamalia merupakan jantung empat chambered. The heart of birds is
relatively larger and more powerful than that of reptiles and mammals of similar size;
perhaps 50-100% larger. Jantung burung yang relatif lebih besar dan lebih kuat daripada
yang reptil dan mamalia yang mirip ukuran; mungkin 50-100% lebih besar. The heart of
small birds is also proportionately larger than that of larger bi rds and is related to their
respiratory rate. Jantung kecil burung juga proporsional lebih besar daripada yang lebih
besar dari RDS dan bi berkaitan dengan mereka menilai pernafasan. The measurement of
heart rates vary because birds are so excitable when restrained. Pengukuran harga
bervariasi karena jantung burung sehingga mudah meluap perasaannya ketika terkendali.
Tarif jantung biru jay 165 Turki 270 robin 550 kenari 400-800 blue-winged teal 1000
Hummingbird 1200 juga tekanan darah tinggi dibandingkan pada burung lainnya
vertebrates: punai 135/105 mmHg ayam 180/160 mulan 180/130 kenari 220/154 Turki
235/141 . truktur sistem peredaran darah burung pada dasarnya seperti yang vertebrates
meskipun ada beberapa modifikasi. Misalnya, dua veins pembuluh darah di leher kepala
yang terhubung lintas yang parah sehingga lilitan kepala tidak memotong darah drainase.
biasanya, burung 'dan arteries veins yang mengatur agar arteries veins dan berbaring di
samping satu sama lain. T Dalam ramah lingkungan, berkenaan dgn urat darah halus yang
kembali dari appendages adalah dangkal sehingga panas yang hilang.
ProsesFLIGHT: Many of the physiologic adaptations of the respiratory and circulatory
systems are related to the energetic needs for flight.
Banyak faali adaptasi dari sistem pernafasan dan peredaran darah yang berkaitan dengan
kebutuhan untuk penerbangan energik. . Hati menilai burung kecil dari dua kali lipat dari
harga saat istirahat dan terbang masuk ke dalam 3x atau 4x lebih besar burung. Untuk
jarak jauh migran, di mana energi pertimbangan sangat penting, burung biasanya
kehilangan 25% dari berat badan mereka dan bahkan hingga 50%, yang nampaknya
merupakan fisiologis maksimum. Hummingbirds terbang diatas Teluk Meksiko (800km)
dan Golden Plovers terbang 3900km dari Aleutian ke Hawai non-stop. Secara umum,
semakin besar pula burung, maka mereka dapat terbang jauh, baik non-stop atau migrasi
yang panjang. The longest non-stop flights observed (Homing pigeon 1080km or 600
miles; Ayang mungkin dilakukan dengan angin.
Faktor-faktor yang membantu penerbangan burung adalah seperti 1) Peranan daya,
2)Badan yang ringan, 3) Bantuan otot, 4) Sistem pernafasan burung, 5) Sistem peredaran
darah & 6) Pemakanan burung. Daya-daya yang Menghasilkan Penerbangan Terdapat 4
daya (tujah ke hadapan, daya seretan, daya angkat dan berat) yang yang berfungsi
bersama-sama untuk membolehkan burung terbang. Burung akan terbang mendatar
sekiranya 4 daya ini seimbang.

Daya tarikan graviti boleh dianggap sebagai tujah ke hadapan. Cuba gambarkan sesebuah
basikal yang menuruni cerun bukit yang dengan kelajuan yang semakin meningkat. Kes
ini sama dengan penerbangan burung yang memperoleh tujah ke hadapan melalui
pengibasan sayap dalam bentuk bulatan semasa terbang di langit.
Daya seretan searah dengan aliran udara. Apabila burung terbang, terdapat udara dari
hadapan yang seolah-olah menolaknya ke belakang. Daya ini ialah daya seretan.Burung
yang sedang terbang mengurangkan daya seretan ini dengan sayap dan badan yang
berbentuk aerofoil serta sudut yang dibuat oleh sayap semasa terbang. Untuk
mengurangkan laju, burung akan menambahkan luas permukaan ekornya dan
menurunkan kakinya.
Daya angkat terhasil apabila pergerakan ke hadapan seekor burung mengatasi beratnya.
Burung menghasilkan daya angkat dengan pergerakan ke hadapan ini. Sayap burung
berbentuk aerofoil. Aliran udara di sebelah atas sayap burung lebih laju berbanding
dengan aliran udara di sebelah bawah. Ini menyebabkan tekanan udara di sebelah bawah
lebih tinggi daripada tekanan di sebelah atas. Perbezaan tekanan ini menghasilkan satu
daya angkat yang membolehkan burung terbang di langit.
Badan Burung yang Ringan. Burung juga mempunyai ciri-ciri yang menjadikan
badannya ringan. Ciri-ciri ini termasuk tulang yang berongga, kepala yang kecil, serta
rahang dan paruh yang ringan (untuk menggantikan gigi yang berat). Badan burung
dilitupi bulu pelepah yang kalis air supaya sentiasa kering. Burung juga mempunyai
hempedal (organ pencernaan) yang membantu mengekalkan kestabilan semasa terbang.
Selain itu, organ pembiakan disesuaikan untuk mengurangkan saiz burung. Biasanya,
burung betina mempunyai ovari yang kecil. Semasa hamil, saiz ovari akan menambah
lebih daripada 1500 kali. Burung betina yang hamil sekarang akan bergantung kepada
pasangannya untuk mendapat makanan.
Otot-otot yang Membantu Penerbangan
Bongkah otot yang besar dan kuat pada dada burung untuk menyokong penerbangannya
terdiri daripada pektoralis major dan pektoralis minor. Pengecutan pektoralis major
diikuti oleh pengenduran pektoralis minor menggerakkan sayap burung ke bawah.
Sebaliknya, pengecutan otot pektoralis minor dan pengenduran otot pektoralis major
menaikkan sayap ke atas. Tindakan otot secara antagonis ini menaik dan menurunkan
sayap burung semasa terbang

Anda mungkin juga menyukai