Anda di halaman 1dari 22

MACAM-MACAM POSISI KLIEN

SAAT BERBARING DITEMPAT TIDUR


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Ajar KJR 114
Kebutuhan dasar manusia

Disusun Oleh:
DEPARTEMEN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PRODI KEPERAWATAN
2003
PERSIAPAN ALAT
Peralatan Secara Umum Adalah:
Tempat Tidur.

Bantal.
Selimut.
Penyangga Punggung.

PENJELASAN
Variasi :
Ajarkan pada klien bagaimana duduk pada sisi tempat tidur sendiri.
Klien yang baru saja mengalami pembedahan pada abdoment atau yang lemah mungkin
merasakan nyeri perut yang lebih banyak atau sedikit tegang untuk duduk tegak lurus di tempat
tidur. Orang ini bisa diajarkan tentang gambaran posisi tanpa pertolongan
Suruh klien untuk:
Berguling kesamping dan angkat lengan terjauh, taruh diatas lengan terdekat (gambar 34 29
.A).
Tekan tepi matras dengan lengan bawah dorong dengan tangan atas mengepal di atas matras.
Pertahankan posisi duduk dengan mendorong kedua tangan yang mengepal keatas matras,
keduanya ada disamping dan disisi bokong.

POSISI SUPINT
Pengertian:
Posisi dengan klien berbaring lurus, tulang punggung dan kedua kaki lurus, posisi lengan dengan
telapak tangan menghadap kebawah, untuk menjaga kaki tetap pada sisi yang tepat.
Tujuan

Agar menjadi lebih rilek


Mencegah kontroktur otot abdomen
Memudahkan pemeriksaan denyut nadi.
Indikasi

:
Di lakukan pada ibu hamil muda
Dilakukan pada waktu pre dan post operasi

Kontra indikasi

Pada klien dengan sesak nafas


Pada klien dengan fraktur lumbal

Pelaksanaan

Rasional

Memberi tahu pasien.

Menjelaskan tindakan pada klien

Cuci tangan.

Menjaga kehigienisan

Kepala dan punggung klien berada diatas Memberikan kenyamanan dan menghindari
tempat tidur dengan meletakkan bantal fleksi tulang belakang.
dibawah kepala.
Kaki diluruskan diatas tempat tidur, dengan Cukup jelas
meletakkan bantal dibawah kepala.
Merapikan tempat tidur.
Cukup jelas

Cuci tangan.

Menghindari infeksi silang

POSISI DORSAL RECUMBENT


Pengertian :
Membaringkan pasien dengan sikap terlentang pada kaki dan tumit diatas tempat tidur, kedua
kaki direnggangkan.
Tujuan

Agar klien merasa lebih nyaman.


Untuk mengurangi gangguan nyeri hebat.
Indikasi

Dilakukan pada ibu hamil.


Dilakukan pada waktu melakukan vulva hygine
Kontraindikasi

Dilakukan pada klien yang artritis karena terbatas untuk menekuk lutut dan panggul.

Pelaksanaan

Rasional

Memberi tahu klien.

Menjelaskan tindakan pada pasien.

Mencuci tangan.

Menjaga kehigienitasan.

Kepala datar pada permukaan tempat tidur, Untuk menjaga agar vertebral servical tetap
dan meletakkan bantal dibawah kepala pada posisi lurus.
serta

bahu

jika

memaksa

untuk

meluruskan.
Menekuk lutut dan tumit diletakkan diatas Agar klien dengan gangguan nyeri hebat
tempat tidur.

dapat nyaman.

Merapikan tempat tidur.

Cukup jelas

Cuci tangan.

Cukup jelas

POSISI LATERAL
Pengertian :
Agak mirip dengan posisi SIM, hanya berbeda pada posisi tangan yang sembarang sesuai dengan
kenyamanan klien.
Tujuan

Untuk memperlancar peredaran darah ke otak.


Memudahkan jalannya pembedahan pada posisi perut.
Untuk kenyamanan pada waktu istirahat atau tidur.
Untuk mengurangi tekanan kulit, kepala belakang, skapula, socrum, tumit.
Indikasi

Pada klien yang mengalami shock.


Pada klien yang mengalami pembedahan daerah perut.
Dilakukan pada klien yang sedang dilakukan pemeriksaan rectum dan pemberian obat-obatan
melalui anus.
Mendengarkan nada tinggi dari murmur (BJ III) atau bunyi tambahan yaiti dengan posisi lateral
kiri.
Kontraindikasi

Pada klien yang mengalami gangguan pernapasan.

Pelaksanaan

Rasional

Memberi tahu klien.

Menjelaskan tindakan pada klien.

Mencuci tangan.

Menjaga higienitas.

Tubuh dihadapkan kesamping dengan Menjaga posisi vertebral servikal agar tetap
meletakkan bantal pada bawah kepala.

lurus.

Lengan bawah dan atas menutub ke fleksi Untuk menjaga kenyamanan pasien.
tempat tidur dan posisi jauh dari tempat
tidur serta letakkan bantal dibawah lengan
atas.
Paha dan kaki bagian yang atas difleksikan Untuk menjaga agar pinggang lurus dan
dengan

disandarkan

pada

bantal nyaman.

(meletakkan bantal dibawah kaki), bahu


dan pinggang harus diluruskan.
Merapikan tempat tidur.
Cuci tangan.

Cukup jelas

Cukup jelas

POSISI FOWLER
Pengertian :
Posisi duduk, dimana pasien istirahat diatas tempat tidur dengan tubuh agak dinaikan keatas dan
derajat ketinggian (75 90) derajat.
Tujuan

Memberikan perasaan senang.


Membantu melancarkan keluarnya cairan.
Mengurangi sesak nafas.
Indikasi

Klien sesak nafas (penyakit jantung dan asma) atau gangguan pernafasan.
Klien dengan resiko ulkus.
Klien yang sedang makan atau minum.
Kontraindikasi

Fraktur tulang pelvis, post operasi abdoment.


Faktur tulang belakang (vetebra lumbalis).

Pelaksanaan

Rasional
:
Jika klien dapat bergerak dengan bebas,

Memberi tahu pasien

menggerakan posisi pinggang dari yang

Mencuci tangan.
Naikkan bagian kepala tempat tidur yang
lebih

tinggi,

biarkan

kepala

klien

beristirahat dan diberi bantal. (posisi ini


mencegah fleksi dari leher).

tinggi sampai yang rendah serta dapat


meluruskan pundak.
Mengurangi

pegerakan.

Mengurangi

pergerakan yang melawan grafitasi.

Memastikan klien berada ditengah tempat


Posisikan klien sehingga sudutnya berada di
tidur ketika klien berubah keadaannya.
pinggul. (menjaga punggung dalam
Memberikan motifasi kepada klien untuk
keadaan lurus).
menaikkan rasa keamanan.
Beri bantal pada lengan bawah sehingga
Menjaga tulang punggung pada keadaan
lengan bawah tersangga untuk mencegah
yang sejajar.
bahu klien tertarik. (tindakan ini mencegah
Mencegah tekanan dipundak secara langsung
bahu klien tertarik kebawah).
yang berlebihan.
Sangga tangan dengan bantal sehingga
Memperbaiki fentilasi dengan mengurangi
tangan dalam posisi normal dengan lengan
tekanan pada dada.
bawah tersangga. (posisi ini mencegah
kontraktur

pergelangan

tangan

membantu sirkulasi di tangan).

dan

Tekuk dalam keadaan tertentu, hindari


tekanan

pembuluh

darah

syaraf Memberikan sokongan kepada klien agar

dan

dibelakang lutut. Tekanan didaerah ini tidak mengguling kembali.


mengurangi sirkulasi kebagian tungkai
bawah

dan

kaki,

dan

syaraf

dapat

terganggu. (lutut yang difleksikan terlalu


lama dapat menyebabkan kontraktur).
Cuci tangan.
Menjaga kehigienitasan.

POSISI SEMI FOWLER


Pengertian :
Yang dimaksut dengan sikap semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15 derajat
sampai dengan 60 derajat.
Tujuan
Mobilisasi.

Memberikan perasaan lega kepada klien yang sesak nafas.


Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan.
Persiapan alat

Bantal 1 sampai 3 buah.


Bantal kecil.
Guling.
Sarung sandaran punggung.
Sandaran punggung.
Kalau ada tempat tidur yang bisa dinaikan bagian kepalanya [orthopaedic bed].
Tempat tidur atau meja tilt.
Indikasi

Klien sesak nafas.


Klien pasca operasi struma, hidung, thorax.
Klien dengan penyakit tenggorakan yang memproduksi sputum, aliran gelembung dan kotoran
pada saluran pernafasan.
Kontra indikasi

Pada klien yang post operasi servikalis vertebra.


Contusion serebri atau gegar otak.
Comser (comusio seribri) atau memar otak.

Pelaksanaan

Rasional

Mengangkat kepala dari tempat tidur Meminimalkan adanya perkembangan udem


kepermukaan yang tepat (45 sampai 90 dan
derajat) (lihat ilustrasi).

mencegah

lepasnya

sambungan

pundak klien ketika klien melakukan

Gunakan bantal untuk menyokong lengan rutiniatas diatas tempat tidur yang dapat
dan kepala klien jika tubuh bagian atas menambah keadaan klien semakin buruk.
Menjaga kenyamanan klien ketika tidur dan

klien lumpuh.

Letakan bantal dibawah kepala klien sesuai mencegah adanya tekanan lutut yang
dengan keinginan klien, menaikkan lutut berlebihan.
dari

tempat

tidur

yang

rendah.

Menghindari adanya tekanan dibawah


jarak popliteal (dibawah lutut).
Ganti derajat ketinggian kepala dari tempat Tekanan dapat mengganggu sirkulasi dan
tidur antara 5 sampai 10 derajat sesering distribusi
mungkin.

dari

Thromboemboli

(Pembekuan darah).

Identifikasi tekanan potensial pada titik Merubah dari tekanan titik terendah dan
tertentu, siku, sacrum atau tulang tungging menaikkan kenyamanan.
(sulbi) dan tumit.(lihat figure 6-1,p. 98).

POSISI SIM
Pengertian :
Posisi dengan pasien dibaringkan kekiri, atau kekanan dengan setengah telungkup, dan tangan
yang dibawah diletakkan dibelakang punggung, serta yang atas difleksikan didepan bahu.
Tujuan

Memudahkan untuk melakukan pemeriksaan rectum (pelepasan).


Memudahkan dalam melakukan suntikan.
Untuk mengurangi tekanan kulit yang berlawanan dengan punggung.

Indikasi

Klien yang tidak mampu mengeluarkan sputum dari mulut.


Pada klien yang mempunyai secret yang banyak agar tidak masuk ke paru-paru.
Untuk pemeriksaan vagina atau rectum.
Dilakukan pada pasien yang tidak sadar untuk mempemudahkan jalan masuk air dari mulut
klien.
Pada ibu hamil atau punya tumor perut.
Kontra indikasi

Klien dengan kelainan sendi pada lutut dan panggul.

Pelaksanaan

Rasional

Memberi tahu klien.

Menjelaskan tindakan pada pasien.

Cuci tangan.

Menjaga higienitas.

Klien miring kekiri atau kekanan dan Supaya lengan yang ada dibagian bawah
setengah badan telungkup. Tangan yang tidak ketindihan tubuh pasien.
dibawah diletakkan dibelakang punggung,
serta yang atas difleksikan didepan bahu.
Dibawah kepala diberi bantal.
Untuk menjaga serebral seruikal tetap lurus.
Dibawah kaki dan tangan yang difleksikan Supaya nyaman dan sejajar dengan tubuh.
didepan diberi bantal.

POSISI PRONE
Pengertian :
Posisi telungkup dengan kepala menoleh kesatu sisi dan lengan disamping bahu untuk mencegah
hiperekstensi dan fleksi.
Tujuan

Untuk kenyamanan pada waktu istirahat atau tidur.


Untuk menukar posisi guna mengurangi tekanan kulit.
Untuk menjaga adanya kontra fleksi telapak kaki.
Pada klien tidak sadar dapat memudahkan pengeringan lendir dari mulut.
Bila digunakan secara periodic, untuk membantu mencegah penekukan kontruktur dari pinggang
dan lutut.
Mencegah hipereaksi tulang belakang.

Indikasi

Untuk klien yang baru sembuh dari pembedahan pada mulut atau kerongkongan.
Hanya dapat dilakukan pada klien yang punggungnya dapat diluruskan secara tepat, dan
dilakukan dalam waktu cepat.
Kontraindikasi

Tidak disarankan untuk orang yang bermasalah pada daerah servikal atau lumbal tulang
belakang.
Untuk klien dengan masalah jantung dan pernafasan, karena akan menyebabkan mati lemas, dan
pembatasan perluasan dada.

Pelaksanaan

Rasional

Memberi tahu pasien.

Menjelaskan tindakan pada pasien.

Mencuci tangan.

Menjaga higienitas.

Atur ketinggian tempat tidur.

Memberikan kemudahan bagi perawat

Tubuh diletakkan pada tempat tidur yang dalam memberikan pelayanan.


datar dengan tubuh bagian depan terletak Untuk menyangga kepala klien.
pada permukaan tempat tidur.

Letakkan

bantal

denganmenghadapkan

dibawah
kepala

kepala Untuk menjaga hiperekstensi pada vertebra.


kearah

tempat tidur atau kesamping dengan


kepala diatas telinga.
Letakkan bantal dibawah perut tepatnya
pada diafragma.

Mencegah fleksi pada telapak kaki.

Letakkan bantal dibawah sudut kaki


sehingga jari-jari kaki tidak menyentuh
tempat tidur.
Merapikan tempat tidur dan klien.
Mencuci tangan.

Sudah jelas
Menjaga higienitas

POSISI TRENDELENBURG
Pengertian :
Posisi klien dengan berbaring datar, baik terlentang atau telungkup dengan posisi kaki lebih
tinggi dari kepala.
Tujuan

Melancarkan peredaran darah keotak.


Memudahkan jalannya pembedahan pada bagian perut.
Memudahkan untuk mengalirkan sekresi dari paru.
Indikasi

Dilakukan pada yang shock.


Pada klien dengan pemasangan skin traksi pada kaki.
Dilakukan pada klien yang mempunyai penyakit pembuluh daerah peripheral.
Kontraindikasi

Pada klien yang mempunyai potensi peningkatan tekanan cranial.

Pelaksanaan

Rasionalnya

Memberi tahu pasien.

Menjelaskan tindakan pada klien

Mencuci tangan.

Menjaga higienitas.

Pasien dibaringkan datar terlentang tanpa Agar aliran darah mengalir keotak.
bantal,

dan

lipatan

lutut

diberi

bantal/guling.
Meninggikan tempat tidur klien sesuai Untuk menjaga hiperektensi pada vertebra.
dengan kebutuhan.

Mencegah fleksi pada telapak kaki.

Memberikan kenyamanan pada posisinya.


Merapikan tempat tidur.

Sudah jelas.

Mencuci tangan.

Sudah jelas.

POSISI LITHOTOMY
Pengertian :
Membaringkan pasien terlentang dengan kedua paha diangkat dan ditekuk kearah perut, tungkai
bawah membuat sudut 90 derajat terhadap paha.
Tujuan

Memudahkan untuk pemeriksaan daerah genetalia dan traktus genetalia.


Memudahkan masuknya speculum vagina.
Indikasi

Dilakukan pada klien untuk pemeriksaan kandung kemih.


Dilakukan pada pemeriksaan girekologi.
Kontraindikasi

Pada klien dengan antritis berat.

Pelaksanaan
Memberi tahu pasien.

Rasional

Menjelaskan tindakan pada klien.

Cuci tangan.
Klien

Menjaga higienitas.

dibaringkan

terlentang

dengan Untuk memudahkan pemeriksaan daerah

punggung, paha diletakkan pada perut.

genetalia.

Lutut dilipatkan pada dengan kaki jauh dari Agar lutut tertahan pada posisi yang tepat.
tubuh dan dibantu oleh perawat untuk
meletakkan pada penahan lutut.

Menjaga harga diri klien dan memberikan

Memberikan kenyamanan dan pertahanan rasa nyaman.


klien tetap tertutub dengan baik.
Merapikan tempat tidur klien.

Sudah jelas.

Cuci tangan.

Sudah jelas.

POSISI KNEE - CHEST atau POSISI DADA LUTUT


Pengertian :
Posisi klien dengan berlutut kedepan dengan kepala dan dada teratas rileks pada tempat tidur.
Tujuan

Memberikan pemaparan maksimal pada daerah rectal.


Mempermudah pemeriksaan rectum.
Indikasi

Pemeriksaan rectum dan perineum wanita atau selama prostoskopi (penempatan bidang
visualisasi pada rectum).
Kotraindikasi

Klien dengan artritis atau kelainan bentuk persendian lainnnya.

Pelaksanaan

Rasional

Memberi tahu klien.

Menjelaskan tindakan pada klien.

Mencuci tangan.

Menjaga higienitas.

Klien berlutut kedepan dengan kepala dan Memberikan pemaparan maksimal pada

dada teratas rileks pada tempat tidur.

daerah rectal.

Punggung lurus dann pingul membungkuk


tajam, lengan rileks pada tempat tidur Mencegah fraktur pada tulang belakang.
diatas kedua bahu dan kepala.
Gunakan posisi genu pectoral.
Rapikan tempat tidur.

Untuk mempertahankan posisi ini.

Mencuci tangan.

Sudah jelas.
Sudah jelas.

POSISI DANGLING (DUDUK)


Pengertian :
Posisi klien dengan duduk diatas tempat tidur dan kaki berjuntai.
Tujuan

Memberikan kenyamanan pada pasien setelah tidur lama.


Memungkinkan pengeliatan terhadap kesimetrisan tubuh bagian atas.
Indikasi

Klien yang tidur di bed terlalu lama.


Klien yang akan dilakukan pemeriksaan fisik.
Kontraindiaksi

Klien yang secara fisik yang tidak mungkin untuk duduk.

Pelaksanaan

Rasional

Memberitahu dan menyiapkan klien.

Sudah jelas.

Mencuci tangan.

Sudah jelas.

Klien duduk diatas tempat tidur dengan kaki Memberi kenyamanan pada klien.
menggantung dipinggir tempat tidur.

Beri sandaran untuk duduk.

Mengurangi tahanan yang dilakukan pasien.

Rapikan tempat tidur klien.

Sudah jelas.

Mencuci tangan.

Sudah jelas.

DAFTAR PUSTAKA
Elfin, Perry, Potter, 2000. Nursing Internention And Clinical Skills Second Edition, St Louis,
Missauri. Mosby. Inc.
Kozier, Barbara, 1995. Fundamental Of Nursing, California, Addison Weskey Publishing
Company Company Concepts, Process And Practice.

LAMPIRAN
TINDAKAN
d. Perawat harus dapat melenturkan lutut
dengan tubuhnya untuk mempermudah
langkah dalam bergerak.
e. Melatih klien untuk mengistirahatkan
lengan pada tubuh dan daya angkat kepala
pada hitungan ketiga.
f. Latih daya angkat kepala klien dari
tempat tidur pada hitungan ketiga, ulangi
pergerakan tersebut sesuai dengan
kebutuhan.
g. Bantu kebutuhan klien dalam melakukan
urutan perubahan untuk mencapai posisi
yang menyenangkan.

RASIONAL

POSISI SEMI FOWLER DAN POSISI


FOWLER
Untuk posisi semi fowler sudut kepala
dengan tempat tidur antara 45 sampai
dengan 60 derajat, sedangkan untuk posisi
fowler 90 derajat dari tempat tidur. Dalam
posisi ini klien cenderung menyorongkan
kaki pada tempat tidur.
TINDAKAN:
RASIONAL:
Mengangkat kepala dari tempat tidur
Meminimalkan adanya perkembangan
kepermukaan yang tepat (45 sampai 90 udem dan mencegah lepasnya sambungan

derajat) (lihat ilustrasi).


Gunakan bantal untuk menyokong lengan
dan kepala klien jika tubuh bagian atas

klien lumpuh.
Letakan bantal dibawah kepala klien sesuai
dengan keinginan klien, menaikkan lutut

dari
tempat
tidur
yang
rendah.
Menghindari adanya tekanan dibawah
jarak popliteal (dibawah lutut).
Ganti derajat ketinggian kepala dari tempat
tidur antara 5 sampai 10 derajat sesering
mungkin.
Identifikasi tekanan potensial pada titik
tertentu, siku, sacrum atau tulang tungging
(sulbi) dan tumit.(lihat figure 6-1,p. 98).

pundak klien ketika klien melakukan


rutiniatas diatas tempat tidur yang dapat
menambah keadaan klien semakin buruk.
Tekanan dapat mengganggu sirkulasi dan
distribusi
dari
Thromboemboli
(Pembekuan darah).
Merubah dari tekanan titik terendah dan
menaikkan kenyamanan.

RASIONAL:
TINDAKAN:
Jika klien dapat bergerak dengan bebas,
Memindahkan posisi klient ke 30 derajat
samping (pinggang diangkat) bergantung menggerakan posisi pinggang dari yang
pada:
tinggi sampai yang rendah serta dapat
Perpindahan derajat ini membuat tekanan meluruskan pundak.
tulang menonjol pada punggung.
Mengurangi pegerakan. Mengurangi
1. Menurunkan kepala dari tempat tidur pergerakan yang melawan grafitasi.
sebanyak mungkin sapai klient dapat
Memastikan klien berada ditengah tempat
tahan terhadap pemeliharaan kepala dari tidur ketika klien berubah keadaannya.
tempat tidur dibawah sudut 30 derajat.
Memberikan motifasi kepada klien untuk
Merendahkan penyangga pinggang.
menaikkan rasa keamanan.
2. Dengan menarik kain seprei, pindahkan
Menjaga tulang punggung pada keadaan
pinggang klien dari tempat tidur secara yang sejajar.
berlawanan yang mana klien dapat miring.
Mencegah tekanan dipundak secara
Mengangkat punggung. Pergi ke sisi yang langsung yang berlebihan.
berlawanan dari tempat tidur dan
Memperbaiki fentilasi dengan mengurangi
merendahkan pinggang kembali.
tekanan pada dada.
3. Bantu klien mengangkat kepalanya
Memberikan sokongan kepada klien agar
dengan lenganmu, pergunakan bantal jika
tidak mengguling kembali.
dibutuhkan.
4. Memegang pundak dan pinggul klien,
bantulah klient berguling disisi kamu.
5. Lenturkan kedua lutut klien secara
bergiliran diatas tempat tidur dari leher ke
lutut sampai dengan kaki dengan
menggunakan bantal atau selimut yang
tebal.
6. Mengurangi penurunan bahu bagian muka
dan letakkan pundak ke tempat tidur
diatas ke bagian yang agak rendah.

7.

Sokong
lengan
atas
dengan
bantalsehingga permukaan lengan rata
dengan pundak.
8. Fakultatif:Tempatkan bantal dibelakang
klien kembali dan sehingga bagian lipatan
bawah menjadi licin kembali.
9. Buat klien yakin kembali dengan
sebenarnya tanpa bukti yang berlebihlebihan.Hanya sebatas yang diperlukan
untuk menghibur.
10. Tekankan pada klien untuk mengecek
bagian telinga,Tulang belakang,lutut
samping dan kaki.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Social Profiles

Tags
Popular

Blog Archives

Label

askeb (5)
askep pencernaan (7)

BOJONEGORO (12)

budaya (2)

CINTA (12)

dinamika sosial (13)

Ebook (1)

galau (6)

ISLAM (18)

KATA MOTIVASI (6)

keluarga (3)

Kesehatan (30)

Kumpulan ASKEP (36)

MAHASISWA (7)

music (3)

PENYAKIT (3)

QUR'AN (2)

sahabat (4)

stikes muhla (3)

tentang penulis (33)

widget (2)

HAMPA ARI LASSO


| [tutup]

Anda mungkin juga menyukai