Anda di halaman 1dari 6

BAB III

DESAIN PENELITIAN

III. 1 Objek Penelitian


Insentif Pajak
Awal perkembangan insentif pajak didasari pada negaranegara yang memang
dari sumber alam ataupun sumber daya manusianya kurang memberikan kontribusi yang
masksimal bagi negara tersebut dikarenakan kondisi alam yang kurang baik, biasanya
negaranegara ini hanya berpatokan pada kondisi alam secara luar, namun tidak banyak
yang bisa dimanfaatkan. Selain itu sumber daya manusianya yang dirasa kurang
memadai karena beberapa faktor, dimana kurangnya pendidikan yang baik dalam artian
belum memiliki standar yang sesuai dengan internasional.
Bagi sebuah negara, pemasukan yang baik akan menghasilkan kesejahteraan
yang baik juga bagi masyarakatnya, salah satu pemasukan itu dari sektor pajak yang
memang menjadi tanggung jawab bersama. Namun bagaimana bisa sebuah negara
berharap mengembangkan sebuah negara dengan pendapatan yang kecil. Maka dibuatlah
sebuah kebijakan yang tujuanya mengundang investorinvestor asing untuk dapat
menanamkan modalnya di negara tersebut dan membantu mengembangkan negara
tersebut. Pemberian insentif pajak ini dirasa akan berdampak positif

karena dapat

menumbuhkan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan dengan penyerapan tenaga kerja,


dan kebutuhan akan fasilitas lainya.
Saat ini bukan teori bahwa hanya sebuah negara yang kurang dari sektor alam
dan manusianya yang melakukan perlakuan tersebut, tetapi juga mulai dilakukan oleh
seluruh dunia, yang bertujuan untuk bersaing dengan negaranegara lainya.
40

Di Indonesia tax holiday pernah diberlakukan di Indonesia dengan diterbitkannya


Undang Undang Nomor 1 Tahun 1967 jo Undang Undang Nomor 11 Tahun 1967
tentang Penanaman Modal Asing (PMA). Ini adalah awal dari pembentukan insentif
pajak di Indonesia. Mungkin dengan alasan kurang efektif, melalui Undang Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 1984,
ketentuan tentang tax holiday dicabut. Sebagai ganti, pemerintah menerapkan ketentuan
umum perpajakan yang memberikan sejumlah kemudahan.
Namun, dalam perjalanannya, melalui Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal muncul lagi pengaturan tentang pembebasan pajak. Ini
menjadi penting dimana pergerakan industri di seluruh dunia mulai menjadi sangat kuat
dan susah dikendalikan, setiap negara berlomba-lomba memberikan fasilitas yang baik
dan tepat bagi pelaku bisnis sehingga bersamaan dengan itu dapat membangun negara
tersebut. Tidak terkecuali Indonesia juga merasa penting melakukan kebijakan-kebijakan
yang dirasa akan menarik perhatian para pelaku industri untuk dapat menanamkan
modalnya di Indonesia.
Pada tahun 2008 perlakuan insentif pajak diperkokoh kembali dengan adanya
Peraturan Pemerintah (PP) No. 62 Tahun 2008 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan
Untuk Penanaman Modal di BidangBidang Usaha Tertentu dan/atau di DaerahDaerah
Tertentu.
III.2

Analisis Data Investasi


Investasi yang dilakukan oleh investor dimungkinkan untuk dinilai dengan

menggunakan perhitungan yang bertujuan untuk menilai besaran nilai yang di dapatkan
pada tahun-tahun ke depan.

41

Berdasarkan Yunita Anwar dan Mulyadi (2011) yang melakukan penelitian


mengenai insentif pajak pada industri geothermal, mereka menggunakan pendekatan
Shareholders value menjadi dasar pertimbangan penulis untuk menganalisis data yang
ada dengan pendekatan yang sama.

Keterangan :
-AINV : Assumed Investment
NI1

: Arus Investasi

: Suku bunga atau rate


Menurut Warsono, (2002) terdapat rumus yang digunakan untuk menilai suatu

nilai investasi saat ini yaitu dengan menggunakan Present Value (PV). Untuk menilai
investasi penulis menggunakan pendekatan dengan perhitungan yang menggunakan
Present Value (PV) yang merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang
telah didiskon dengan menggunakan social oppurtunity cost of capital sebagai diskon
faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang
akan datang.

Keterangan :
Rt

: Arus Kas

: Rate atau suku bunga

: Waktu

: Persamaan dan seterusnya.

42

III.3
III.3.1

Desain Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Dalam melakukan pengumpulan data dilakukan studi literatur dengan

membaca buku-buku yang terkait dengan analisis yang berhubungan dengan skripsi
yang akan dibuat. Bacaan-bacaan yang digunakan adalah terkait Undang Udang
perpajakan khususnya mengenai insentif perpajakan yang berlaku saat ini.
Melalui studi ini dapat diperoleh pengetahuan mengenai analisis yang terkait ,
sehingga dapat diketahui data yang perlu dikumpulkan untuk melakukan analisis
tersebut.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data
sekunder diperoleh dari beberapa sumber akan Peraturan pajak seperti web
www.Pajak.go.id,

www.Ortax.com,

www.Danidarusalam.com,

Undang

Undang

Perpajakan, Peraturan Mentri Keuangan (PMK), dan Peraturan Pemerintah (PP).


Penelitian ini membutuhkan dokumen-dokumen mengenai perlakuan insentif perpajakan
dan faktor-faktor lainya.
Penelitian ini juga mengumpulkan data-data yang relevan dari perpustakaan
Bina Nusantara University, Perpustakaan Nasional, literatur-literatur, dan situs-situs
internet.
III.3.1.1 Analisis
Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasan
guna meneliti bahasan tersebut secara mendalam. Dalam memahami lebih lagi
dari suatu kejadian atau ulasan akan kondisi bahkan perlakuanya. Maka perlu
dilakukan beberapa pengkajian lebih lagi ataupun penganalisisan akan topik
tersebut lebih menadalam lagi. Dalam hal ini Perlakuan pajak khususnya
perlakuan insentif pajak akan industri perlu dipahami lebih mendalam lagi,
sehingga memperoleh hasil akan insentif tersebut.
43

III.3.1.2 Studi pustaka


Studi pustaka adalah usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis
baik tercetak maupun elektronik lain. Perlakuan studi pustaka ini diharapkan
membantu memahami lebih lagi mengenai peraturan pajak, khususnya insentif
pajak yang diberikan pada dunia industri di Indonesia dan negaranegara
lainya.
III.3.2

Metode Pengumpulan Sampel


Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan mengumpulkan

datadata terkait dengan membandingkan peraturanperaturan mengenai perlakuan


insentif pajak di beberapa negara.
Alasan mengapa diambilnya peraturan ini adalah dengan menegetau peraturan
peraturan terkait insentif pajak, diharapkan mengetau akan keuntungan dan kekurangan
akan kebijakan mengenai insentif pajak tersebut.
III.3.3

Metode Penyajian Data


Hasil analisis akan ditampilkan dalam bentuk tabel, dan literatur disesuaikan

dengan sub judul penelitian yang mencerminkan informasi untuk menunjang tercapainya
tujuan penelitian yaitu untuk mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan perlakuan
insentif pajak industri digital .
III.3.4

Operasionalisasi Variabel Penelitian

44

No.
1.

Variabel
Undang Undang (UU)

Definisi
Merupakan variabel yang menunjukkan peraturan
yang dibuat oleh DPR.

2.

Peraturan Mentri Keuangan (PMK )

Merupakan variabel yang menjukkan peraturan


yang dikeluarkan oleh kementrian keuangan.

3.

Peraturan Pemerintah ( PP )

Merupakan variabel yang menunjukkan aturan


yang dibuat dari pemerintah terkait.

45

Anda mungkin juga menyukai