Keterangan gambar.
1. Saluran pemasukan 4 Vent (ventilasi)
2. Pompa bahan. 5 Tangki Penyimpanan
3. Saluran pemasukan ke tangki 6 Saluran pengeluaran
7. Slang pengeluaran Perlu
1.Penyimpanan Bahan Baku Bentuk Gas.
Sistem penyimpanan pada bahan berupa gas, memerlukan perhatian lebih dibanding penyimpanan
bahan zat padat dan zat cair, diantaranya adalah kontrol suhu dan tekanan pada saat penyimpanan.
Pembuatan tangki penyimpanan, memerlukan ketelitian dalam proses penekukan plat yang digunakan,
penyambungan plat dengan pengelasan, inspeksi hasil dari proses penyambungan plat, dan seterusnya.
Pertimbangan yang digunakan dalam penggunaan bahan/material diantaranya sebagai berikut:
a) bahan kontruksi dari tangki penyimpanan tersebut. Pada system penyimpanan gas diperlukan
penentuan kondisi operasi pada saat penyimpanan gas tersebut, untuk ini tekanan gas yang akan
disimpan harus direncakanan lebih dahulu dan suhu maksimal yang dapat mengenai tangki tersebut.
Pertimbangan bahan kontruksi untuk melihat modulus young yang mampu ditahan oleh tangki tersebut,
tentunya dengan melihat dari ketebalan plat yang digunakan untuk tangki.
b) Model kontruksi yang tangki yang dibuat. Model kontruksi untuk penyimpanan gas biasanya hanya
2 yaitu dengan model berbentuk bola bulat atau berbentuk bulat telur (elips), namun ada juga yang
berbentuk silinder tegak namun dikedua ujungnya dibuat bulat telur. Pemilihan Model tersebut tentunya
dengan melihat luas area yang digunakan untuk penyimpanan bahan gas dari pabrik tersebut.
c) Titik rawan dari model tersebut. Masing masing bentuk tangki mempunyai titik rawan dikarenakan
bentuknya, bentuk bulat telur dengan bentuk bola mempunyai titik rawan yang berbeda, dengan
tentunya pertimbangan tekanan yang digunakan dalam proses penyimpanan bahan gas.
d) Titik rawan dari sambungan (titik pengelasan)yang digunakan. titik titik rawan yang merupakan
kelemahan dari tangki dikarenakan proses pengelasan/sambungan juga memerlukan perhatian khusus
tentunyamengingat kondisi tekanan dari gas yang disimpan didalamnya. Inspeksi hasil pengelasan ini
dilakukan oleh orang khusus dengan mempunyai sertifikat welding inspektur.
e) uji ketidak bocoran dan ketebalan rata rata tangki.
Dari sisi bahan baku dilihat dari sifat fisika dan kimianya, karena dari sifat ini gas
dikelompokan pada golongan gas yang flameable (mudah terbakar & meledak), golongan gas yang
bersifat korosif, golongan gas yang bersifat racun bagi tubuh. Penyimpanan gas yang mempunyai
tingkat bahaya lebih dari satu seperti misalnya gas yang bersifat toksik bagi tubuh dan beracun, seperti
gas H2S memerlukan penanganan khusus dengan tingkat bahaya tersebut. Larangan larangan yang
biasa tertempel dari area atau daerah penyimpanan gas adalah sebagai berikut:
b) Ditimbun dengan sistem in door. Model penyimpanan sistim indoor hampir sama dengan system out
door dengan pertimbangan sistem indoor, bahan baku yang disimpan peka terhadap suasana sekitarnya
terutama faktor cuaca dalam hal ini dingin, panas, hujan, air dan lainnya. Namun sistem
penyimpanan dibagi dengan dua cara: Penyimpanan Indoor Dalam Bentuk Timbunan.
Model penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan ini adalah bahan baku disimpan didalam ruangan
storage, tanpa wadah. Pemilihan model penyimpanan seperti ini tentunya mempertimbangkan faktor
lingkungan dan titik kritis bahan terhadap kerusakan karena faktor lingkungan tersebut. Yang dimaksud
dengan faktor lingkungan adalah kondisi suhu dan kelembapan gudang atau bangunanya, adanya
kemungkinan bocor, adanya hama seperti serangga penganggu seperti tungau, kecoak,
Penyimpanan indoor dalam bin/bungker ataupun silo. Model penyimpanan seperti ini adalah
melindungi bahan dari kerusakan oleh lingkungan sekitar. Silo dan bin yang digunakan ada
yang dilengkapi dengan heat exchanger untuk mengatur pengaruh suhu serta kelembapan didalam silo
dan bin ini, namun ada juga yang tanpa alat pengatur suhu dan kelembapan. Penggunaan alat pengatur
suhu dan kelembapan ini berdasarkan titik kritis dari bahan.