Topik
Penyusun
Pembimbing
I.
Latar Belakang
Setiap manusia pasti ingin memiliki tempat tinggal yang nyaman dan aman
untuk dihuni. Banyak orang yang merasa takut untuk meninggalkan rumahnya
dalam keadaan kosong untuk jangka waktu yang lama. Dengan perkembangan
teknologi saat ini memungkinkan manusia untuk merancang dan menciptakan alat
yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai perangkat elektronik dan
memonitor rumah dari jarak jauh (Smart House System). Dengan diciptakannya alat
ini diharapkan pemilik rumah dapat merasa aman dan nyaman saat meninggalkan
rumah untuk jangka waktu yang cukup lama. Pengendalian jarak jauh ini dapat
menggunakan smartphone berbasis android ataupun PC (Personal Computer) yang
terhubung dengan koneksi internet.
Penulis merancang Smart House System ini menggunakan sensor gerakan
(PIR) untuk mendeteksi adanya pencurian, sensor suhu dan kelembaban (DHT11)
untuk mendeteksi kelembaban dan suhu udara yang nantinya menjalankan kipas
angin sebagai aktuator, sensor cahaya (LDR) untuk mendetekasi intensitas cahaya
pada siang hari yang akan mematikan lampu secara otomatis sehingga menghindari
pemborosan listrik dan sensor pendeteksi gas ataupun asap (TGS) agar ketika ada
asap yang intensitasnya besar dan memusat maka akan dibaca sebagai kebakaran.
Dalam tugas akhir ini penulis melanjutkan dan mengembangkan dari tugas
akhir
sebelumnya
PROTOTIPE
yang
SISTEM
berjudul
SMART
PERANCANGAN
HOUSE
DAN
DENGAN
REALISASI
PENGENDALI
Of
Things
(IOT)
menggunakan
modul
ESP8266
untuk
menganalisis, menvisualisasikan dan bertindak atas pembacaan data dari sensor dan
actuator. ThingSpeak dapat bekerja dengan Arduino, Particle Photon and Core,
Raspberry Pi, Electric Imp, Mobile and web apps, Twitter, Twilio, dan Matlab.
TA Sebelum
TA Sekarang
Menggunakan
DHT11)
LAN (Jarak terbatas)
Ethernet Shield
Pengendalian melalui android
sensor
(LDR,
webservice
(HP/PC)
Tabel I.1 Perbedaan Topik Tugas Akhir
II.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat smart house system yang memiliki kemampuan untuk
mengatur lampu secara otomatis, mengidentifikasi kebakaran, mengidentifikasi
pencurian, serta menghidupkan kipas secara otomatis menggunakan modul
mikrokontroler Arduino Mega 2560 ?
Tujuan Penelitian
mengatur
lampu
secara
otomatis,
mengindentifikasi
kebakaran,
V.
Percancangan Program
1. Sensor PIR mendeteksi adanya gerakan pada saat smart house system diaktifkan.
Apabila terdeteksi gerakan pada saat sistem keamanan diaktifkan maka sistem
keamanan akan memicu hidupnya alarm di rumah.
2. Sensor DHT11 mendeteksi suhu dan kelembaban pada ruangan. Dalam
melakukan tugasnya sensor ini dibantu dengan sistem PIR. Apabila suhu
didalam rungan dibawah setpoint dan terdeteksi terdapat pergerakan, maka kipas
angin akan menyala secara otomatis.
3. Sensor LDR mendeteksi intensitas cahaya dari luar ruangan. Sensor ini
digunakan
secara
otomatis
apabila ruangan
mendapatkan cahaya yang cukup dari luar ruangan sehingga dapat menghemat
penggunaan listrik.
4. Sensor TGS mendeteksi adanya asap dengan intensitas tinggi dan memusat.
Sensor ini ditujukan untuk mendeteksi terjadinya kebakaran pada saat sistem
keamanan diaktifkan. Apabila sensor mendeteksi adanya asap dengan intensitas
tinggi dan memusat pada saat sistem keamanan diaktifkan, maka sistem
keamanan akan memicu hidupnya alarm dirumah.
5. Semua hasil pembacaan sensor dapat di monitor dan dikendalikan jarak jauh
melalui webservice yang disediakan. Perancangan webservice melalui
ThingSpeak.com
Mulai
Studi Literatur
Analisis Kebutuhan
Perancangan Sistem
Realisasi Sistem
Realisasi berhasil?
tida
k
y
a
Pemrograman Arduino
tida
Pemrograman berhasil?
k
Pemrograman berhasil?
y
Kesimpulan
dan Saran
Pengujian
a dan Analisis
Pemrograman
y
tida
Seles
ai
Sistematika
penulisan
Sistematika dari
Bab ini berisi skematik dari rangkaian pengontrol dan sensor yang digunakan pada
sistem smart house, algoritma pemrograman Arduino dan ESP8266.
BAB IV. HASIL DAN ANALISA
Bab ini berisi hasil dan analisa dari percobaan terhadap sistem dan pengendalian
smart house melalui webservice.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan sistem dan pengendali smart
house, serta saran untuk mengembangkan sistem dan pengendali smart house yang
lebih baik.
Febuary
2016
Keterangan
Pengumpulan
bahan
dan
studi
literatur
Perancangan
dan
Realisasi
Pengujian
Pengambilan Data
dan Analisis
Pembuatan
Laporan
VII.
Rencana Kerja
Maret 2016
April 2016
Mei 2016
Juni 2016
1. Heri Andrianto dan Aan Darmawan. 2016. Arduino Belajar Cepat Dan
Pemrograman. Bandung: Informatika
2. Lorddian Susilo (2013). PERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTIPE
SISTEM SMART HOUSE DENGAN PENGENDALI MENGGUNAKAN
SMARTPHONE BERBASIS ANDROID.
3. https://bintank23.wordpress.com/2012/10/17/menyalakan-dan-mematikan-ledlampu-menggunakan-android-dan-arduino-via-internet/
4. http://blog.famosastudio.com/2013/09/produk/arduino-mega-2560/531
5. http://kursuselektronikaku.blogspot.co.id/2015/05/cara-menyimpan-database-diinternet.html
6. https://thingspeak.com
7. http://www.boarduino.web.id/2015/08/monitoring-suhu-melalui-internetdengan.html
1. Apa bedanya berbasis IOT dan yang tidak berbasis IOT bila sama-sama diakses
internet?
IOT menggunakan modul ESP8266 untuk menghubungkan arduino ke
internet. Sedangkan yang tidak berbasis IOT dapat menggunakan Ethernet
Shield. Untuk melakukan monitoring dan pengendalian sistem melalui internet
pengguna membutuhkan webservice. Untuk membuat webservice membutuhkan
web hosting dan web server, serta perancangan yang harus dibuat manual
menggunakan XAMPP. Dengan memanfaatkan IOT, pengguna mendapat
kemudahan dalam pembuatan webservice. Karena telah banyak penyedia jasa
webservice gratis untuk IOT sehingga pengguna tidak harus menyewa web
hosting dan membuat webserver secara manual menggunakan XAMPP. Salah
satu penyedia jasanya adalah ThingSpeak. ThingSpeak merupakan open data
platform dan application programming interface (API) untuk IOT yang
memungkinkan
pengguna
mengumpulkan,
menyimpan,
menganalisis,
menvisualisasikan dan bertindak atas pembacaan data dari sensor dan actuator.
ThingSpeak dapat bekerja dengan Arduino, Particle Photon and Core, Raspberry
Pi, Electric Imp, Mobile and web apps, Twitter, Twilio, dan Matlab.
2. Perbedaan dengan topik smart house sebelumnya
TA Sebelum
Menggunakan
DHT11)
LAN (Jarak terbatas)
Ethernet Shield
Pengendalian melalui android
sensor
TA Sekarang
(LDR,
webservice