Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Topik

: Pengendalian Smart House System Melalui Webservice


yang Terhubung Internet Dengan Modul ESP8266 yang
Berbasis Internet Of Things (IOT)

Penyusun

: Gandha Intan Saputra (1122001)

Pembimbing

: Heri Andrianto, ST., MT.

I.

Latar Belakang
Setiap manusia pasti ingin memiliki tempat tinggal yang nyaman dan aman

untuk dihuni. Banyak orang yang merasa takut untuk meninggalkan rumahnya
dalam keadaan kosong untuk jangka waktu yang lama. Dengan perkembangan
teknologi saat ini memungkinkan manusia untuk merancang dan menciptakan alat
yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai perangkat elektronik dan
memonitor rumah dari jarak jauh (Smart House System). Dengan diciptakannya alat
ini diharapkan pemilik rumah dapat merasa aman dan nyaman saat meninggalkan
rumah untuk jangka waktu yang cukup lama. Pengendalian jarak jauh ini dapat
menggunakan smartphone berbasis android ataupun PC (Personal Computer) yang
terhubung dengan koneksi internet.
Penulis merancang Smart House System ini menggunakan sensor gerakan
(PIR) untuk mendeteksi adanya pencurian, sensor suhu dan kelembaban (DHT11)
untuk mendeteksi kelembaban dan suhu udara yang nantinya menjalankan kipas
angin sebagai aktuator, sensor cahaya (LDR) untuk mendetekasi intensitas cahaya
pada siang hari yang akan mematikan lampu secara otomatis sehingga menghindari
pemborosan listrik dan sensor pendeteksi gas ataupun asap (TGS) agar ketika ada
asap yang intensitasnya besar dan memusat maka akan dibaca sebagai kebakaran.
Dalam tugas akhir ini penulis melanjutkan dan mengembangkan dari tugas
akhir

sebelumnya

PROTOTIPE

yang

SISTEM

berjudul
SMART

PERANCANGAN
HOUSE

DAN

DENGAN

REALISASI

PENGENDALI

MENGGUNAKAN SMARTPHONE BERBASIS ANDROID. Pengembangan yang


dibuat penulis yaitu dengan menambahkan sensor pendeteksi baru berupa sensor
asap (TGS) untuk mendeteksi terjadinya kebakaran, dan menghubungkan smart
house system pada internet menggunakan ESP8266 berbasis Internet Of Things
(IOT). Sehingga pemilik rumah dapat memonitor rumah dari jarak yang jauh selama
terhubung dengan koneksi internet. Untuk menghubungkan smart house system
pada internet, penulis harus mempunyai layanan web service. Meskipun berbeda
platform dan juga bahasa pemrograman, dengan menggunakan web service inilah,
komunikasi data akan tetap terbentuk.
Internet

Of

Things

(IOT)

menggunakan

modul

ESP8266

untuk

menghubungkan arduino ke internet. Dalam pembuatan webservicenya IOT di


dukung oleh berbagai penyedia jasa webserver, salah satunya ThingSpeak.
ThingSpeak merupakan open data platform dan application programming interface
(API) untuk IOT yang memungkinkan pengguna mengumpulkan, menyimpan,

menganalisis, menvisualisasikan dan bertindak atas pembacaan data dari sensor dan
actuator. ThingSpeak dapat bekerja dengan Arduino, Particle Photon and Core,
Raspberry Pi, Electric Imp, Mobile and web apps, Twitter, Twilio, dan Matlab.

TA Sebelum

TA Sekarang

Menggunakan

DHT11)
LAN (Jarak terbatas)
Ethernet Shield
Pengendalian melalui android

sensor

(LDR,

Menggunakan 4 sensor (PIR, LDR,


DHT11, TGS)
Internet (Jarak Jauh)
ESP8266
Pengendalian melalui

webservice

(HP/PC)
Tabel I.1 Perbedaan Topik Tugas Akhir
II.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat smart house system yang memiliki kemampuan untuk
mengatur lampu secara otomatis, mengidentifikasi kebakaran, mengidentifikasi
pencurian, serta menghidupkan kipas secara otomatis menggunakan modul
mikrokontroler Arduino Mega 2560 ?

2. Bagaimana membuat dan menghubungkan pengontrol smart house system


dengan menggunakan internet melalui webservice?
3. Bagaimana menghubungkan modul mikrokontroler Arduino Mega 2560 dan
ESP8266 ke internet?
4. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan web service untuk smart
house system ?
III.

Tujuan Penelitian

1. Merancang dan merealisasikan sistem smart house yang memiliki kemampuan


untuk

mengatur

lampu

secara

otomatis,

mengindentifikasi

kebakaran,

mengidentifikasi kemalingan, dan menghidupkan kipas secara otomatis


menggunakan modul mikrokontroler Arduino Mega 2560.
2. Merancang dan merealisasikan pengontrol smart house system jarak jauh
menggunakan internet melalui web service
3. Menghubungkan modul mikrokontroler Arduino Mega 2560 dan ESP8266 ke
internet.
4. Merancang dan mengimplementasikan web service untuk smart house system.
IV.
Pembatasan Masalah
1. Sistem dibuat dalam bentuk prototipe dan disimulasikan pada maket rumah.
2. Lampu yang digunakan berupa lampu LED.
3. Pengaturan lampu berdasarkan intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan,
jika kondisi terang maka lampu akan padam dan menyala jika kondisi redup.
4. Lampu akan padam dengan sendirinya jika tidak ada orang di dalam ruangan.
5. Apabila terdeteksi asap maka alarm rumah akan aktif dan smart house system
akan mengirimkan pemberitahuan kepada pemilik rumah melalui webservice.
6. Apabila terdeteksi pencurian maka alarm rumah akan aktif dan smart house
system akan mengirimkan pemberitahuan kepada pemilik rumah melalui
webservice.
7. Kipas akan menyala jika suhu didalam ruangan dibawah set point yang
ditentukan dan mati secara otomatis apabila telah mencapai set point yang
ditentukan
8. Pengontrolan melalui webservice hanya dapat mengatur lampu, sistem alarm
(on/off alarm), mengecek suhu ruangan, dan sistem keamanan (asap /gerakan).
9. Pengendali smart house menggunakan internet. Sehingga dapat memonitor
rumah dari jarak yang jauh selama terhubung dengan koneksi internet.
10. Menggunakan web service untuk melakukan pengendalian smart house system.

V.

Percancangan Program

1. Pengendali yang digunakan adalah modul Arduino MEGA 2560.


2. Sensor cahaya yang digunakan adalah LDR.
3. Sensor kelembaban ruangan yang digunakan adalah DHT11.
4. Sensor Pergerakan adalah PIR
5. Sensor Asap adalah TGS
6. Menggunakan ESP8266 untuk menghubungkan modul arduino ke internet
7. Software yang digunakan adalah Arduino IDE untuk pemrograman modul
Arduino
8. Thingspeak.com untuk membuat webserver berbasis Internet Of Things (IOT)

Gambar 1. Alur Kerja Sistem


Cara Kerja:

1. Sensor PIR mendeteksi adanya gerakan pada saat smart house system diaktifkan.
Apabila terdeteksi gerakan pada saat sistem keamanan diaktifkan maka sistem
keamanan akan memicu hidupnya alarm di rumah.
2. Sensor DHT11 mendeteksi suhu dan kelembaban pada ruangan. Dalam
melakukan tugasnya sensor ini dibantu dengan sistem PIR. Apabila suhu
didalam rungan dibawah setpoint dan terdeteksi terdapat pergerakan, maka kipas
angin akan menyala secara otomatis.
3. Sensor LDR mendeteksi intensitas cahaya dari luar ruangan. Sensor ini
digunakan

untuk mematikan lampu

secara

otomatis

apabila ruangan

mendapatkan cahaya yang cukup dari luar ruangan sehingga dapat menghemat
penggunaan listrik.
4. Sensor TGS mendeteksi adanya asap dengan intensitas tinggi dan memusat.
Sensor ini ditujukan untuk mendeteksi terjadinya kebakaran pada saat sistem
keamanan diaktifkan. Apabila sensor mendeteksi adanya asap dengan intensitas
tinggi dan memusat pada saat sistem keamanan diaktifkan, maka sistem
keamanan akan memicu hidupnya alarm dirumah.
5. Semua hasil pembacaan sensor dapat di monitor dan dikendalikan jarak jauh
melalui webservice yang disediakan. Perancangan webservice melalui
ThingSpeak.com

Mulai
Studi Literatur
Analisis Kebutuhan
Perancangan Sistem
Realisasi Sistem

Realisasi berhasil?
tida
k
y
a
Pemrograman Arduino

tida
Pemrograman berhasil?
k

Pemrograman berhasil?

y
Kesimpulan
dan Saran
Pengujian
a dan Analisis
Pemrograman
y
tida

Seles
ai

Gambar 2. Diagaram Alir Tahapan Penelitian


VI.

Sistematika
penulisan
Sistematika dari

penulisan adalah sebagai berikut:


BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Pembatasan
Masalah, dan Sistematika Penulisan
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan dalam melakukan perancangan sistem,
yaitu teori mengenai Smart House, Modul Arduino, ESP8266 (IOT) dan web
service.
BAB III. PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi skematik dari rangkaian pengontrol dan sensor yang digunakan pada
sistem smart house, algoritma pemrograman Arduino dan ESP8266.
BAB IV. HASIL DAN ANALISA
Bab ini berisi hasil dan analisa dari percobaan terhadap sistem dan pengendalian
smart house melalui webservice.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan sistem dan pengendali smart
house, serta saran untuk mengembangkan sistem dan pengendali smart house yang
lebih baik.

Febuary
2016

Keterangan

Pengumpulan
bahan

dan

studi

literatur
Perancangan

dan

Realisasi
Pengujian
Pengambilan Data
dan Analisis
Pembuatan
Laporan

VII.

Rencana Kerja

VIII. Daftar Pustaka

Maret 2016

April 2016

Mei 2016

Juni 2016

1. Heri Andrianto dan Aan Darmawan. 2016. Arduino Belajar Cepat Dan
Pemrograman. Bandung: Informatika
2. Lorddian Susilo (2013). PERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTIPE
SISTEM SMART HOUSE DENGAN PENGENDALI MENGGUNAKAN
SMARTPHONE BERBASIS ANDROID.
3. https://bintank23.wordpress.com/2012/10/17/menyalakan-dan-mematikan-ledlampu-menggunakan-android-dan-arduino-via-internet/
4. http://blog.famosastudio.com/2013/09/produk/arduino-mega-2560/531
5. http://kursuselektronikaku.blogspot.co.id/2015/05/cara-menyimpan-database-diinternet.html
6. https://thingspeak.com
7. http://www.boarduino.web.id/2015/08/monitoring-suhu-melalui-internetdengan.html

1. Apa bedanya berbasis IOT dan yang tidak berbasis IOT bila sama-sama diakses
internet?
IOT menggunakan modul ESP8266 untuk menghubungkan arduino ke
internet. Sedangkan yang tidak berbasis IOT dapat menggunakan Ethernet
Shield. Untuk melakukan monitoring dan pengendalian sistem melalui internet
pengguna membutuhkan webservice. Untuk membuat webservice membutuhkan
web hosting dan web server, serta perancangan yang harus dibuat manual
menggunakan XAMPP. Dengan memanfaatkan IOT, pengguna mendapat
kemudahan dalam pembuatan webservice. Karena telah banyak penyedia jasa
webservice gratis untuk IOT sehingga pengguna tidak harus menyewa web
hosting dan membuat webserver secara manual menggunakan XAMPP. Salah
satu penyedia jasanya adalah ThingSpeak. ThingSpeak merupakan open data
platform dan application programming interface (API) untuk IOT yang
memungkinkan

pengguna

mengumpulkan,

menyimpan,

menganalisis,

menvisualisasikan dan bertindak atas pembacaan data dari sensor dan actuator.
ThingSpeak dapat bekerja dengan Arduino, Particle Photon and Core, Raspberry
Pi, Electric Imp, Mobile and web apps, Twitter, Twilio, dan Matlab.
2. Perbedaan dengan topik smart house sebelumnya

TA Sebelum

Menggunakan

DHT11)
LAN (Jarak terbatas)
Ethernet Shield
Pengendalian melalui android

sensor

TA Sekarang
(LDR,

Menggunakan 4 sensor (PIR, LDR,


DHT11, TGS)
Internet (Jarak Jauh)
ESP8266
Pengendalian melalui
(HP/PC)

webservice

Anda mungkin juga menyukai