Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan

Sistem Radiografi Digital sebagai Pengganti Sistem Computed Radiography


yang Mahal danPerekayasaan Perangkat Radiografi Digital untuk Industri

Disusun oleh: Rosilatul Zailani (4211412045)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

Perbandingan: Sistem Radiografi Digital sebagai Pengganti Sistem Computed


Radiography dengan Perekayasaan Perangkat Radiografi Digital Untuk Industri

No
.
1

Bidang
perbedaan
Bidik

Kajian Sistem Radiografi Digital


sebagai Pengganti Sistem

Perekayasaan Perangkat Radiografi

Computed

Digital Untuk Industri

Radiography yang Mahal


Untuk kepentingan perindustrian

Mengkaji mengenai kemungkinan


penggunaan kamera digital jenis
2

Kajian

single lens reflex pada


ruang kedap cahaya.

Untuk kepentingan rumah sakit


Dikaji dengan tujuan untuk
mendapatkan sebuah sistem digital
radiografi yang memenuhi standar
radiografi digital untuk memperoleh
citra 2 dimensi dan kemungkinan
pengembangan untuk mendapatkan citra
3 dimensi (tomografi).

diperoleh hasil file radiograf digital


Aplikasi
3

hasil
rancangan

dengan resoluasi lebih tinggi


dibanding sebelumnya.
Diaplikasikan sebagai pennganti dari

dapat diaplikasikan untuk inspeksi


produk pengecoran logam

system CR yang relatif mahal

Alat,

unit Mobile X-ray (biasa digunakan

spesifikasi detektor flat panel,

bahan

pada rumah sakit

pengadaan flat panel, pembuatan sistem

Daerah atau Puskesmas), dengan

kendali untuk meja putar dan kendali

rancang-

merk/type Mednif/SF-100BY.

pengendali tabung sinar-x serta desain

an kerja

Komponen penting dari unit Mobile

sistem secara keseluruhan dan elakukan

X-ray: fasilitas tabung sinar-X,

pemilihan perangkat lunak yang akan

generator tegangan tinggi beserta

digunakan sebagai pengendali sistem

control table (sistem radiografi

sekaligus sebagai alat bantu dalam

konvensional), sketsel dari timbal

analisis citra.

dan

sebagai unit protesi radiasi yang


dilengkapi dengan
kaca timbal. Untuk keamanan
operator dan pasien mesin radiografi

diagnostik ditempatkan pada ruang


kedap cahaya terbalut timbal 1,5 mm
sebagai unit proteksi radiasi dan
dilengkapi dengan sistem pendingin
ruangan ber-AC.

Unit
5

kendali
tabung
Gambar 2. Tabung Sinar-x dan unit

sinar x

kendali milik PATIR

Gambar 1. Unit sistem RK di lab

BATAN.

Fisika Medik UNNES

Gambar 4. Rancang bangun sistem

Rancang
6

bangun
sistem

digital radiografi secara

Gambar 3. Rancang bangun sistem

keseluruhan

RD berbasis kamera digital


intensifying screen ditempatkan
dibelakang obyek dan kaca timbal
untuk melindungi terpaan sinar-X

terdiri dari tiga bagian dengan satu


komputer kendali dan analisis, yaitu
Tabung sinar-x dengan system
kendalinya, Meja putar dengan sistem
kendalinya dan detektor flat panel
dengan sistem akusisi data

Ringkasan paper: Kajian Sistem Radiografi Digital sebagai Pengganti Sistem


Computed Radiography yang Mahal
Swakarma, Rudi Setiawan, Edy Wibowo

Susilo*, Sunarno, I Ketut

Kajian Sistem Radiografi Digital sebagai Pengganti Sistem Computed Radiography


(CR) menggunakan rancang bangun seperti gambar 1 di bawah.

Gambar 1. Rancang bangun sistem RD berbasis kamera digital


Sistem tersebut berbasis pada kamera digital. Skema pada gambar 1menjelaskan tentang
sistem Radiografi Konvensional yang dimodifikasi menjadi sistem Radiografi Digital berbasis
intensifying screen dengan mode radiografi sebagai suatu unit pencitraan yang ada di RS
Daerah atau Puskesmas. Peralatan utama yang digunaan adalah unit Mobile X-ray (biasa
digunakan pada rumah sakit Daerah atau Puskesmas), dengan merk/type Mednif/SF-100BY.
Komponen penting dari unit Mobile X-ray tersebut antar lain fasilitas tabung sinar-X,
generator tegangan tinggi beserta control table, yang biasa disebut dengan sistem radiografi
konvensional (RK), sketsel dari timbal sebagai unit protesi radiasi yang dilengkapi dengan
kaca timbal. Untuk keamanan operator dan pasien mesin radiografi diagnostik ditempatkan
pada ruang kedap cahaya terbalut timbal 1,5 mm sebagai unit proteksi radiasi dan dilengkapi
dengan sistem pendingin ruangan ber-AC. Experimen dilakukan pada ruang kedap cahaya,
sehingga dengan setting kamera yang sesuai citra radiograf dapat ditangkap dengan baik.
Dengan menempatkan intensifying screen dibelakang obyek dan menambah kaca timbal untuk
melindungi terpaan sinar-X pada kamera, maka dihasilkan citra radiograf digital dengan
resolusi tinggi.

Gambar 2. Radiograf stepwedge, setting warna true color


Gambar 2 menunjukkan hasil pencitraan radiografi sinar- X berbasis kamera digital pada
obyek sepwedge yang
dioperasikan pada mode radiografi dengan setting warna pada kamera adalah true color.
Faktor eksposi yang
digunakan pada mesin sinat-X adalah: 60 kV, 0,5 s dan 63 mA. Hasil yang diperoeh adalah
radiograf dengan warna kehijauan, resolusi dan detailnya masih kurang (Gambar 5). Warna
kehijauan ini tak sesuai dengan warna keluaran radiograf sistem CR, sehingga perlu setting
kamera disesuaikan dengan mengubah setting warna true color menjadi grey. Dari 7 step
stepwedge bisa dibuat radiograf tersebut, bisa diperoleh 5 step radiograf layak baca, ini
menunjukkan bahwa sistem RD yang dibangun mempnyai kontras cukup baik. Dengan
menggunakan setting kamera berupa warna grey, shutter 0,5 s, dan ISO 6400 diperoleh
radiograf digital tangan volunteer sama atau serupa dengan keluaran radiograf sistem CR,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Citra Radiograf tangan volunteer, format JPEG


Melalui kajian ini dapat ditunjukkan bahwa proses digitisasi citra radiografi menggunakan
intensifying screen
berbasis kamera digital dapat menghemat tenaga listrik, mereduksi dosis radiasi yang diterima
pasien, mereduksi

waktu paparan dan dapat menghasilkan citra tulang tangan dengan resolusi lebih tinggi. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja
fasilitas radiografi menggunakan instensifying screen berasis kamera digital yang terdapat di
berbagai RS Daerah atau Puskesmas di Indonesia sebelum mempertimbangkan untuk
melakuk melakukan investasi berupa pengadaan sistem CR yang mahal.

Ringkasan paper: Perekayasaan Perangkat Radiografi Digital Untuk Industri


Kristedjo Kurnianto*, Indarzah Masbatin Putra, dan I Putu Susila

rancang bangun sistem digital radiografi dengan menggunakan pesawat sinar-x, detektor flat
panel, meja putar, sistem kendali dan perangkat lunak pengendali. Desain mempertimbangkan segala
aspek yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan citra radiografi digital yang memenuhi standar.
Sistem secara umum terdiri dari tiga bagian dengan satu komputer kendali dan analisis. Ketiga bagian
tersebut adalah Tabung sinar-x dengan sistem kendalinya, Meja putar dengan sistem kendalinya dan
detektor flat panel dengan sistem akusisi data.

Gambar 4. Rancang bangun sistem digital radiografi secara keseluruhan


Sistem akusisi data menggunakan detektor flat panel DMC 12 DR produk Dongmun Korea,
yang sudah dilengkapi dengan unit kendalinya. Komunikasi antara unit kendali dengan komputer
master menggunakan kabel jaringan Ethernet. Untuk mendapatkan citra yang stabil dan keperluan
tomografi pada tahap selanjutnya dari perekayasaan ini, meja putar dipilih menggunakan tilting rotary
table yang
ada di pasaran. Penggunaan meja ini agar presisi putaran terjamin disamping desain dan
kekuatan mekanik yang sudah teruji. Adanya gear reduction box yang sudah terintegrasi juga
memudahkan integrasi dengan motor kendali dari Mindstorm NXT.

Gambar 5. Meja Putar yang akan digunakan (Tilting Rotary Table)

Anda mungkin juga menyukai