Anda di halaman 1dari 27

Penjelasan Seputar Aturan SNMPTN 2016

SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan
menggunakan nilai rapor serta Portofolio Akademik.
Persyaratan SNMPTN 2016
Siapa aja yang boleh ikut SNMPTN?
Mereka yang berhak mendaftarkan diri sebagai peserta SNMPTN adalah siswa SMA/SMK/MA/MAK
negeri maupun swasta yang:

memiliki prestasi unggul yaitu: calon peserta masuk peringkat terbaik di sekolah pada
semester tiga, semester empat dan semester lima, dengan ketentuan berdasarkan akreditasi
sekolah sebagai berikut:
1. akreditasi A, 75% terbaik di sekolahnya;
2. akreditasi B, 50% terbaik di sekolahnya;
3. akreditasi C, 20% terbaik di sekolahnya;
4. akreditasi lainnya, 10% terbaik di sekolahnya.

akan lulus dari satuan pendidikan yang diikutinya (contoh : yang boleh ikut SNMPTN 2016
adalah siswa kelas 12 yang akan lulus pada tahun 2016)

memiliki NISN dan terdaftar pada PDSS, untuk cek NISN bisa di cek di Website NISN. Bila
nomor NISN di web NISN berbeda, kamu perlu segera konsultasi sama BK masing-masing
sekolah.

memiliki nilai rapor semester 1 sampai semester 5 (bagi siswa SMA/MA, SMK/MAK Tiga
Tahun) atau nilai rapor semester 1 sampai semester 7 (bagi SMK/MAK Empat Tahun) yang
telah diisikan pada PDSS

memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN (dapat dilihat pada
laman PTN bersangkutan).

Bagaimana sistem pemeringkatan siswa masing-masing sekolah?

Panitia Nasional melalui sistem, membuat pemeringkatan siswa berdasarkan nilai mata pelajaran yang
menjadi mata uji dalam Ujian Nasional (UN) 2016 pada semester tiga, semester empat dan semester
lima. Setelah diperingkat, maka diambil nilai-nilai terbaik sesuai dengan akreditasi masing-masing
sekolah.
Pemeringkatan dilakukan sesuai dengan jurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Pemeringkatan dilakukan oleh
sistem, jadi kamu atau sekolahmu tinggal terima daftar siswa siapa aja yang bisa mengikuti SNMPTN
2016 ini.
Perlu diketahui bahwa nilai dan semester yang dilakukan untuk pemeringkatan dan untuk penilaian
beda. Lebih jelasnya bisa kamu lihat di tabel dibawah:

Untuk
Pemeringkatan
Sekolah

Untuk Penilaian

Semeste
r

3-5

1-5

Mapel

Yang di UN kan
saja

Semua mapel diinput, penilaian tergantung masing-masing


PTN

Cara mengetahui akreditasi sekolahmu bisa kamu cek di web BAN SM, tapi kayaknya datanya kurang
lengkap. Atau tanyain aja ke guru BK sekolahmu.
Tata cara pendaftaran SNMPTN 2016
Tata cara pendaftaran SNMPTN 2016 secara umum ga berbeda dibandingkan tahun lalu:
1. Login ke laman SNMPTN untuk melakukan pendaftaran menggunakan NISN dan password
yang diberikan pada waktu verifikasi data di PDSS.
2. Mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, serta mengunggah (upload) pas foto
resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan (jika ada). Siswa Pendaftar harus membaca
dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN yang akan dipilih.
3. Siswa yang mendaftar pada program studi keolahragaan dan seni, wajib mengunggah
portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah.
Pedoman portofolio bisa kamu lihat di sini ya >> pedoman portofolio SNMPTN
4. Cetak kartu bukti pendaftaran

Jadwal Penting SNMPTN


Jadwal kegiatan SNMPTN 2016:

Pengisian dan Verifikasi PDSS

18 Januari 20 Februari 2016

Pendaftaran SNMPTN

29 Februari 12 Maret 2016

Pencetakan Kartu Tanda Peserta SNMPTN

22 Maret 21 April 2016

Proses Seleksi

24 Maret 8 Mei 2016

Pengumuman Hasil Seleksi

10-Mei-16

31-Mei-16
Proses verifikasi dan/atau pendaftaran ulang di PTN
masing-masing bagi yang lulus seleksi

bersamaan dengan pelaksanaan


ujian tertulis SBMPTN 2016

Peraturan Pemilihan Jurusan SNMPTN


Peraturan pemilihan jurusan ditentukan sebagai berikut:

Setiap Siswa Pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) PTN. Apabila memilih 2
(dua) PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan SMA asalnya,
Apabila memilih satu PTN, maka PTN yang dipilih dapat berada di provinsi mana pun.

Siswa Pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dengan ketentuan
satu PTN maksimal 2 (dua) program studi.

Urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan.

Hal yang perlu kamu perhatikan secara khusus selama periode pendaftaran di website SNMPTN ini
adalah: Dalam proses itu ada rincian jurusan di masing-masing PTN berikut persyaratan masingmasing jurusan.
Misalnya, jurusan Akuntansi di PTN A hanya boleh didaftari oleh SMA/MA IPA, IPS, SMK Akuntansi,
SMK Jurusan Bisnis Manajemen. Contoh lain misal jurusan Informatika di PTN A yang cuma bisa
didaftari oleh anak SMA IPA. Sementara jurusan kedokteran di PTN B, dapat didaftari oleh anak
jurusan IPA, IPS, maupun Bahasa. Berhubung persyaratan setiap jurusan bervariatif tergantung
kebijakan universitas masing-masing.
Sistem Seleksi Penerimaan SNMPTN
Pada prinsipnya, proses seleksi SNMPTN ini dilakukan secara seri, bukan paralel. Artinya penilaian
tidak dilakukan di 2 PTN bersamaan, tapi urut sesuai prioritas pilihan PTN. Apabila tidak diterima di
PTN pilihan I, maka berkas/dokumen kamu akan dioper ke PTN pilihan II yang kamu inginkan. Jadi
kalo kamu udah diterima di PTN pilihan I, berkas/dokumen kamu udah gak akan dioper lagi ke PTN
pilihan II untuk dinilai.
Info tentang apa saja yang dinilai di SNMPTN bisa kamu baca disini.
Apa aja perbedaan Aturan SNMPTN 2015 dan 2016
Perbedaan paling mencolok adalah tentang batasan siswa yang bisa mengikuti SNMPTN 2016 sesuai
dengan akreditasi sekolah, selain itu secara umum semuanya sama. Aturan batasan sesuai akreditasi
ini pernah juga diberlakukan di SNMPTN 2012 lalu.
Survei SNMPTN 2015: Bagaimana Pengaruh Sekolah Terhadap Penilaian SNMPTN?

Artikel ini merupakan artikel lanjutan dari artikel Berapa Peluang Diterima SNMPTN Pilihan Pertama
dan Pilihan Kedua? dalam seri Survei SNMPTN 2015. Kali ini gue akan membahas pengaruh sekolah
dalam SNMPTN 2015.
Sebelum gue mulai membahas tentang pengaruh indeks sekolah, pertama gue mau ngasih tau aja
kalo Halo Kampus melalui twitter @info_SNMPTN sudah ngadain survei SNMPTN tahun 2013, 2014
dan termasuk 2015 lalu. Tujuannya survei buat apa sih?
1. Panitia SNMPTN tidak mempublikasikan indikator penilaian maupun proses penilaian
SNMPTN. Jadi hasil SNMPTN itu ga bisa diprediksi.
2. Indikator Penilaian SNMPTN yang dipublish beberapa PTN kurang memberikan informasi yang
menyeluruh.
Nah, oleh karena itu gue ngadain survei kepada para siswa yang diterima di SNMPTN untuk
mengetahui tren seperti apa sih siswa yang diterima SNMPTN itu. Dari sini kita bisa mengetahui
persentase siswa yang diterima di Pilihan I, berapa perbandingan sekolah akreditasi A dengan B,
berapa sebaran nilai, dll. pokoknya banyak banget. Nah hal-hal kayak gini lo ga bakal nemu di
publikasi resmi panitia, karena memang datanya rahasia.
Sedikit cerita tentang survei ini: survei ini diisi oleh 1.931 siswa yang diterima SNMPTN 2015 dari
bulan Mei sampe dengan bulan Agustus 2015. Jumlah sebenernya pas di form sih ada sekitar 2300an
input data, namun dari data tersebut ada yang double, salah isi, ngasal atau palsu sehingga mesti
dicut untuk pengolahan lebih lanjut. Disini gue ga bisa mengonfirmasi bahwa ke-1.931 data yang diisi
100% valid, namun gue berusaha semampu gue, berdasarkan pengalaman menjadi admin
di @info_SNMPTN, kalo data-data yang diolah adalah wajar. Gue berusaha melihat kaitan-kaitan data
yang diisi antar kolom, apakah wajar atau tidak. Jika tidak wajar maka akan gue cari tau
permasalahannya, bisa googling atau gue mention anaknya langsung. Seperti misalnya ada anak yang
diterima di UI sebagai PTN pilihan kedua. Karena gue anggap ini ga wajar, gue mention twitternya dan
menanyakan hal tersebut.
Pada akhirnya semua gue kembaliin ke lo sebagai user. Mau memakai hasil survei ini atau lo tinggal
aja.
Faktor Indeks Sekolah
Seperti yang telah kita ketahui, dalam indikator penilaian SNMPTN, selain nilai raport atau prestasi
siswa, indeks sekolah juga mempengaruhi hasil SNMPTN. Indeks sekolah merupakan nilai sekolah di
suatu PTN. Indeks SMA X di PTN A bisa berbeda dengan indeks SMA X di PTN B. Sayangnya, kita ga
bisa nih mengetahui secara pasti indeks sekolah kita di suatu PTN. Yang bisa kita lakukan adalah
memperkirakan indeks sekolah berdasarkan beberapa poin yang mungkin berpengaruh, antara lain:
1. Akreditasi: A, B, C, Tanpa akreditasi
2. Jenis kelas: Akselerasi, RSBI, Reguler
3. IPK dan prestasi alumni di PTN yang dituju di PTN yang bersangkutan
4. Nilai SBMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
5. Banyak diterima di SNMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan

6. Track record sekolah di PTN yang bersangkutan


7. Prestasi sekolah dalam perlombaan tingkat daerah/nasional/internasional.
Namun seberapa pengaruh sih faktor-faktor penilaian indeks sekolah diatas dalam menentukan
kelolosan di SNMPTN? Nah dalam survei ini moga-moga lo bisa mendapatkan gambarannya

Indikator Penilaian Sekolah di SNMPTN


1. Jenis Sekolah

Gue bertanya kepada 1931 siswa yang mengisi survei mengenai jenis sekolah mereka, apakah SMA
atau SMK (pada survei ini, gue ga memasukkan pilihan MA). Hasilnya, dari 1931 siswa, yang berasal
dari SMA ada 1905 siswa (99%) yang berasal dari SMA dan sisanya 27 siswa (1%) yang berasal dari
SMK.
Dominannya SMA dibanding SMK ini mungkin salah satunya disebabkan karena indikator penilaian
SNMPTN ini ga cuma ngukur nilai raport atau prestasi pribadi, tapi mengukur juga kualitas
sekolah dan prestasi alumni sekolah yg mana kedua hal tersebut nilainya memang dominan SMA.

2. Jurusan Sekolah

Dari 1931 responden yg diterima di SNMPTN 2015, mayoritas mereka berasal dari jurusan IPA dengan
persentase 66% atau tepatnya 1269 siswa. Jurusan IPS dengan persentase 32% atau tepatnya 620
siswa. Lalu ddikuti oleh jurusan bahasa dan jurusan lainya dengan persentase masing-masing 1%.
Dominannya jurusan IPA di SNMPTN ini mungkin disebabkan karena jurusan IPA bisa mendaftar di
hampir semua jurusan di SNMPTN. Sedangkan jurusan IPS, bahasa maupun SMK relatif lebih sedikit
pilihan jurusan yang bisa diambil.

3. Akreditasi Sekolah

Mayoritas (90%) siswa yang diterima di SNMPTN berdasarkan survei berasal dari sekolah yang
terakreditasi A. Sedangkan siswa yang berasal dari sekolah akreditasi A sebanyak 2% dan sisanya
menjawab tidak tahu. Setidaknya, dari 1931 siswa yang mengisi survei ga ada yang berasal dari
sekolah yang terakreditasi C atau tidak terakreditasi.
Nah sekarang apa nih akreditasi sekolahmu?

Untuk mengecek akreditasi, lo bisa nanya ke BK sekolah atau bisa juga dicek secara online disini
>> http://bansm.or.id/sekolah/sudah_akreditasi/
Namun website pengecekan tersebut masih belum well-formated sih, jadi mungkin lo ga nemu sekolah
lo disitu.
Nah emangnya berpengaruh banget ya akreditasi sekolah itu?

Sebagai gambaran, lihat aja data rekapitulasi akreditasi sekolah tingkat SMA dan SMK secara
nasional. Dari data tersebut bisa lo lihat sendiri bahwa persentasi sekolah yang terakreditasi A secara
nasional sebanyak 43%, setara dengan sekolah yang terakreditasi B. Namun dari 1931 siswa diatas,
90% berasal dari sekolah akreditasi A. Hal ini menunjukan bahwa akreditasi sekolah menjadi faktor
yang diperhatikan dalam penilaian SNMPTN.

4. Prestasi Sekolah

Setelah gue menggolongkan siswa yang diterima berdasarkan akreditasi, kali ini gue
menggolongkannya berdasarkan prestasi sekolah. Karena akreditasi belum memperlihatkan prestasi

sekolahnya baik di bidang akademin maupun non akademis. Dalam kata lain, akreditasi A belum tentu
termasuk sekolah berprestasi.
Namun karena agak sulit mengukur prestasi, maka gue bagi menjadi 3 jenis sekolah, yaitu sekolah yg
paling berprestasi, cukup berprestasi dan kurang berprestasi.
Nah hasilnya, ada 40% responden yang mengatakan bahwa sekolahnya paling berprestasi di
kota/kabupatennya. 58% cukup berprestasi dan 2% mengaku sekolahnya kurang berprestasi.
5. Jumlah Alumni

Berapa jumlah alumni sekolah lo di PTN yang lo inginkan? Jika ga ada sama sekali, maka lo sebaiknya
mempertimbangkannya lagi karena menurut hasil survei, cuma 3% dari 1931 responden yang
mengaku bahwa ga ada alumni di PTN yang dia pilih. Peluangnya konsisten naik dari yang ga ada
alumni sama sekali (3%), alumninya kurang dari 5 anak (16%), alumninya 5-20 anak (34%) dan
alumninya lebih dari 20 anak (40%).
Jadi sebaiknya sebelum mendaftar, cek dulu di BK sekolah persebaran alumni sekolahmu di berbagai
PTN.
Lintas Jurusan SNMPTN, Bolehkah Anak IPA Daftar Jurusan IPS?

Lintas Jurusan SNMPTN Satu hal yang sebaiknya lo lakuin sebelum dibukanya pendaftaran
SNMPTN, bahkan sejak jauh-jauh hari, adalah menentukan jurusan kuliah. Memilih jurusan memang ga
mudah dan memang butuh waktu. Namun saat ini gue yakin setidaknya lo pasti sudah ada
bayangan/angan-angan beberapa pilihan jurusan yang menjadi kandidat yang akan lo pilih nanti.
Setelah lo menemukan jurusan yang lo inginkan, bukan berarti perkara selesai. Lo mesti
menyesuaikan pilihan jurusan lo dengan salah satu peraturan SNMPTN yaitu lintas jurusan.
Apa sih lintas jurusan itu?

Pembagian Jurusan di SNMPTN


Setiap PTN menawarkan jumlah jurusan yang berbeda-beda di SNMPTN. Pada SNMPTN tahun 2015
kemarin, UIN Walisongo menawarkan 5 jurusan sekaligus menjadi PTN dengan jumlah jurusan paling
sedikit di SNMPTN. Sedangkan jumlah terbanyak dimiliki oleh UPI yang menawarkan 74 jurusan. PTNPTN lain berada di antara kedua angka tersebut.
Nah dari sekian banyak jurusan tersebut, setiap PTN membaginya menjadi 2 kategori
jurusan: IPA danIPS. Kategori IPA pada umumnya berisi jurusan jurusan kelompok sains dan teknologi,
seperti kedokteran, teknik, MIPA, dll. Sedangkan kategori IPS pada umumnya berisi jurusan-jurusan
kelompok ilmu sosial dan humaniora seperti ekonomi, komunikasi, hukum, termasuk bahasa dan
sastra masuk kategori IPS. Namun begitu, pengelompokan ini nanti bisa jadi berbeda tiap PTN. Misal
di jurusan Psikologi, PTN pada umumnya memasukan jurusan Psikologi dalam kategori jurusan IPS,
namun beberapa PTN seperti Unpad, UNS, dan Unand memasukan Psikologi dalam kelompok IPA.
Contoh lain misalnya di IPB, IPB memasukkan semua jurusannya dalam kelompok IPA, termasuk
Manajemen, Bisnis dan Ekonomi Syariah, yang pada umumnya dikelompokkan dalam kategori IPS. Lo
bisa mengecek kelompok jurusan di website SNMPTN berikut.
Jadi jurusan yang lo inginkan masuk kategori IPA atau IPS?
[myad]
Bolehkah Lintas Jurusan di SNMPTN?
Setelah lo mengetahui apakah jurusanmu masuk kategori IPA atau IPS, tinggal cocokan dengan
jurusan sekolahmu. Kalo jurusan SMAmu sama dengan jurusan SNMPTN yang lo inginkan, berarti ya
sejurusan. Kalo beda, misal lo SMA IPA tapi jurusan SNMPTN yang lo inginkan IPS, berarti hal tersebut
termasuk lintas jurusan.
Nah balik lagi ke pertanyaan awal, boleh ga sih lintas jurusan di SNMPTN? Jawaban atas pertanyaan
tersebut: tergantung. Panitia SNMPTN menyerahkan sepenuhnya aturan mengenai lintas jurusan ini ke
PTN, jadi boleh tidaknya tergantung kebijakan masing-masing PTN. Setiap jurusan dalam setiap PTN
akan memberikan keterangan berupa Daftar Jurusan yang Dapat Memilih Program Ini. Jadi
berdasarkan keterangan tersebut, lo bisa menentukan apakah jurusan sekolahmu sekarang, bisa
mendaftar di jurusan PTN tersebut.
Oke biar ada gambaran, disini gue kasih contoh realnya aja, sebagai contoh gue pake Ilmu
Komunikasi UNPAD (IPS) dan Farmasi UGM (IPA).

10

1. Ilmu Komunikasi UNPAD. Jurusan Ilmu Komunikasi UNPAD termasuk dalam jurusan kategori
IPS, namun apabila lo melihat kolom Daftar Jurusan yang Dapat Memilih Program Ini, yang
boleh memilih jurusan ini bukan hanya anak IPS aja, tapi boleh juga IPA dan SMK yang
jurusannya relevan dengan ilmu komunikasi (misalnya SMK multimedia, pertelevisian, dll)

2. Farmasi UGM. Jurusan Farmasi UGM termasuk dalam kategori IPA, namun apabila lo melihat
kolom Daftar Jurusan yang Dapat Memilih Program Ini yang boleh memilih jurusan ini bukan
hanya anak IPA aja, tapi boleh juga SMK yang jurusannya relevan dengan farmasi (misalnya
SMK farmasi, atau jurusan kesehatan lain). Jurusan IPS tidak bisa mendaftar di Jurusan
Farmasi UGM.
Setiap kampus berbeda perlakuan tiap-tiap jurusan, jadi misal aturan untuk jurusan Farmasi
UGMmungkin beda dengan Farmasi UI, mungkin juga beda lagi dengan Farmasi Unair. Begitu
pula Ilmu Komunikasi Unpad, mungkin beda aturan dengan Ilmu Komunikasi di PTN lain. Pada
dasarnya lintas jurusan itu ga cuma dari yang SMAnya IPA trus pas SNMPTN milih jurusan IPS, bisa
saja sebaliknya, dari IPS ke IPA, namun memang kasus yang kedua lebih sedikit persentasenya. Lo
bisa melihat-lihat jurusan lain sekaligus apakah jurusan yang lo inginkan menerima lintas jurusan
di website SNMPTN berikut.

Bagaimana Peluang SNMPTN Lintas Jurusan

11

Ngomongin peluang di SNMPTN sama aja kayak ngomongin sesuatu yang ga jelas. Pertama karena
seleksinya tertutup, kedua karena peluang tiap sekolah juga berbeda-beda. Namun begitu kita bisa
mengawang-awang apakah peluang bagi siswa yang ingin lintas jurusan itu gede atau tidak dari
dataSebaran Siswa Diterima SNMPTN di masing-masing jurusan PTN.

Pertama contoh disamping adalah Sebaran Siswa Diterima di SNMPTN Akuntansi UI. Dari data
tersebut bisa lo lihat bahwa pada tahun 2014, dari 73 anak yang diterima di Akuntansi UI, 15 anak
diantaranya atau 20%diantaranya berasal dari jurusan IPA. Jika lo bandingkan pada tahun 2013, bisa
lo lihat bahwa persentase siswa IPA yang diterima adalah 24% dan pada tahun 2012 angkanya cukup
tinggi yaitu 30%.
Dari sini lo bisa mengawang-ngawang peluang anak IPA diterima di akuntansi UI. Termasuk tinggi atau
tidak? Ya relatif, apabila ga lo bandingkan dengan kampus lain.

Sekarang mari kita bandingkan dengan Akuntansi UNJ. Dari data tersebut bisa lo lihat bahwa pada
tahun 2014, dari 40 anak yang diterima di Akuntansi UNJ, 3 anak diantaranya atau 7,5% diantaranya
berasal dari jurusan IPA. Jika lo bandingkan pada tahun 2013, bisa lo lihat bahwa persentase siswa
IPA yang diterima adalah 16,7%. Sedangkan pada tahun 2012 Akuntansi UNJ tidak menerima anak
yang berasal dari jurusan IPA.

12

Nah sekarang gue kasih angka yang agak ekstrim ya. Di Akuntansi Unair, bisa lo lihat sebagaimana
data disamping, terlihat bahwa peluang siswa diterima yang berasal dari jurusan IPS sama tingginya
dengan yang berasal dari jurusan IPA. Bahkan pada tahun 2014, jurusan IPA lebih mendominasi
dengan 57% penerimaan dari total kuota 175 kursi. Tahun 2013 juga relatif tinggi dengan 48% dari
total penerimaan.
Jadi untuk bisa menilai seberapa welcome sih PTN terhadap siswa lintas jurusan, lo bisa menganalisis
dengan melihat data Sebaran Siswa Diterima seperti yang gue contohkan di atas. Lo bisa mencari-cari
sendiri jurusan yang lo inginkan di website SNMPTN berikut.
Survei SNMPTN 2015: Berapa Peluang Diterima SNMPTN Pilihan Pertama dan Pilihan Kedua?

Peluang Diterima SNMPTN Pilihan Pertama dan Pilihan Kedua Halo-halo. Gimana nih kabar
persiapan SNMPTN? Beberapa dari lo mungkin udah mencari tau berbagai hal tentang SNMPTN, mulai
dari pendaftaran, persyaratan, mekanisme seleksi ataupun jurusan yang pengen lo ambil. Nah dalam
memilih PTN atau jurusan, mungkin lo sekarang mulai bingung, sebaiknya SNMPTN milih PTN mana,
sebaiknya daftar jurusan apa dan berbagai pertanyaan lain. Nah dalam artikel kali ini gue cuma
pengen ngasih ulasan atas hasil survei SNMPTN 2015, terutama tentang pilihan PTN dan pilihan
jurusan.
Pertama gue mau ngasih tau aja kalo Halo Kampus melalui twitter @info_SNMPTN sudah ngadain
survei SNMPTN tahun 2013, 2014 dan termasuk 2015 lalu. Tujuannya survei buat apa sih?
1. Panitia SNMPTN tidak mempublikasikan indikator penilaian maupun proses penilaian
SNMPTN. Jadi hasil SNMPTN itu ga bisa diprediksi.
2. Indikator Penilaian SNMPTN yang dipublish beberapa PTN kurang memberikan informasi yang
menyeluruh.
Nah, oleh karena itu gue ngadain survei kepada para siswa yang diterima di SNMPTN untuk
mengetahui tren seperti apa sih siswa yang diterima SNMPTN itu. Dari sini kita bisa mengetahui
persentase siswa yang diterima di Pilihan I, berapa perbandingan sekolah akreditasi A dengan B,
berapa sebaran nilai, dll. pokoknya banyak banget. Nah hal-hal kayak gini lo ga bakal nemu di
publikasi resmi panitia, karena memang datanya rahasia.

13

Sedikit cerita tentang survei ini: survei ini diisi oleh 1.931 siswa yang diterima SNMPTN 2015 dari
bulan Mei sampe dengan bulan Agustus 2015. Jumlah sebenernya pas di form sih ada sekitar 2300an
input data, namun dari data tersebut ada yang double, salah isi, ngasal atau palsu sehingga mesti
dicut untuk pengolahan lebih lanjut. Disini gue ga bisa mengonfirmasi bahwa ke-1.931 data yang diisi
100% valid, namun gue berusaha semampu gue, berdasarkan pengalaman menjadi admin
di @info_SNMPTN, kalo data-data yang diolah adalah wajar. Gue berusaha melihat kaitan-kaitan data
yang diisi antar kolom, apakah wajar atau tidak. Jika tidak wajar maka akan gue cari tau
permasalahannya, bisa googling atau gue mention anaknya langsung. Seperti misalnya ada anak yang
diterima di UI sebagai PTN pilihan kedua. Karena gue anggap ini ga wajar, gue mention twitternya dan
menanyakan hal tersebut.
Pada akhirnya semua gue kembaliin ke lo sebagai user. Mau memakai hasil survei ini atau lo tinggal
aja.
Nah karena banyaknya hal yang bisa diulas, maka gue akan membagi hasil analisis survei SNMPTN
2015 ini menjadi beberapa postingan. Postingan tentang Peluang Diterima SNMPTN Pilihan Pertama
dan Kedua ini akan menjadi yang artikel pertama, selanjutnya akan ada artikel Pengaruh sekolah dan
Pengaruh Nilai atau Prestasi dalam SNMPTN 2015.

Gambaran Umum Pemilihan Jurusan SNMPTN


Disini gue ga akan menjelaskan apa itu SNMPTN, lo bisa baca-baca sendiri di artikel-artikel di page
tentang SNMPTN atau web resminya. Disini gue cuma akan ngasih gambaran umum dulu tentang
pilihan SNMPTN dan pilihan jurusannya.
Seuai aturan di website SNMPTN, disebutkan bahwa:

Setiap Siswa Pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) PTN. Apabila memilih 2
(dua) PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan SMA asalnya.
Apabila memilih satu PTN, maka PTN yang dipilih dapat berada di provinsi mana pun.

Siswa Pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dengan ketentuan
satu PTN maksimal 2 (dua) program studi.

14

Disini gue ga akan jelasin aturan di atas secara mendetail. Kalo lo bingung tentang aturan kewilayahan
di atas, lo bisa baca artikelPengertian Wilayah SNMPTN dan SBMPTN disini.
Intinya yang gue mau tekankan dalam artikel ini adalah, di SNMPTN lo bisa milih maksimal 2 PTN, dan
dari 2 PTN tersebut, lo bisa memilihmaksimal 3 jurusan. Nah biar lo ada bayangan berikut ini gue
kasih beberapa kemungkinan:

Memilih 1 PTN, 1 jurusan (boleh)

Memilih 1 PTN, 2 jurusan (boleh)

Memilih 1 PTN, 3 jurusan (tidak boleh)

Memilih 2 PTN, 2 jurusan, jadi masing-masing PTN 1 jurusan (boleh)

Memilih 2 PTN, 3 jurusan, PTN Pertama 2 Jurusan, PTN kedua 1 Jurusan (boleh)

Memilih 2 PTN, 3 jurusan, PTN Pertama 1 Jurusan, PTN kedua 2 Jurusan (boleh)

Sebaiknya lo paham bener tentang gambaran di atas sebelum membaca ke pembahasan selanjutnya.

Berapa peluang penerimaan SNMPTN secara nasional?

Sesuai rilis dari dikti, jumlah peserta SNMPTN pada tahun 2015 sejumlah 852.093 siswa yang
mendaftar di 63 Perguruan Tinggi Negeri. Dari jumlah tersebut jumlah peserta yang lolos seleksi ini
sejumlah 137.005 atau 16% nya. Artinya dari 100 pendaftar, yang diterima ada 16 anak.
Angka 16% tersebut merupakan peluang diterima secara keseluruhan SNMPTN. Pada kenyataannya, di
jurusan-jurusan tertentu, persentase penerimaan bisa kurang dari 16%. Contoh ekstrimnya misal di
jurusan Ilmu Komunikasi UI yang persentase peluang diterima tahun 2014 sebesar 1%. Artinya dari
100 pendaftar, yang diterima cuma 1 anak. Semakin kecil persentase diterima, maka semakin ketat
persaingan untuk masuk jurusan tersebut (secara kuantitas)

15

Sebaliknya, ada jurusan yang peluang diterima di SNMPTN di atas 16%. Contoh ekstrimnya misal di
jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Negeri Gorontalo yang persentase peluang
diterima tahun 2014 sebesar 75%. Artinya dari 100 pendaftar, yang diterima ada 75 anak!
Jadi jangan terkecoh dengan angka 16% sebagai angka diterima keseluruhan. Pelajari peluang jurusan
yang kamu inginkan di berbagai PTN yang menyediakan jurusan tersebut.

Berapa peluang diterima di Pilihan Pertama dan Kedua SNMPTN?


Nah, dari angka 16% tersebut, gue mencoba menggali berapa sih persentase penerimaan dari hasil
Survei SNMPTN 2015 lalu. Hasilnya adalah sebagai berikut:
PTN Pilihan I

1.849

95,75%

PTN Pilihan II

82

4,25%

TOTAL

1.931

100,00%

Dari 1.931 siswa yang diterima SNMPTN dan mengisi survei, tercatat sebanyak 1.849 siswa yang
diterima di PTN pilihan pertama (96%). Sedangkan sisanya 82 siswa diterima di pilihan kedua (4%).
Kecil banget? Bisa dibilang. Angka ini tidak mengejutkan mengingat sejak gue ngadain survei SNMPTN
tahun 2013 dan 2014 lalu, jumlah yang diterima di pilihan kedua berada di sekitaran 6-8%.
Kalau begitu apakah sebaiknya pilihan 2 dikosongkan saja? Well, sejauh ini sih ga ada bukti kalau
mengosongkan pilihan kedua akan memperbesar peluang diterima. Yang sebaiknya dilakukan adalah,
jangan berharap banyak pada pilihan kedua. Taruh pilihan yang kamu inginkan dan yang realistis
dicapai di pilihan satu (yang mana apabila diterima di pilihan ini, pasti kamu ambil).

16

Sebagai gambaran, dari 1.931 siswa yang diterima SNMPTN dan mengisi survei, ada 879 anak yang
mengosongkan PTN pilihan keduanya. Lumayan banyak.

Oke gue udah ngerti kalo PTN I adalah prioritas utama, namun gimana nih urutan jurusannya?
Nah di survei kemarin gue juga nanyain tentang diterima di jurusan pilihan keberapa, dan hasilnya
analog dengan pilihan PTN, bahwa siswa yang diterima di jurusan pilihan I dibandingkan dengan
jurusan pilihan II, baik di PTN pilihan I maupun II, persentasenya relatif timpang. Bisa kamu lihat di
tabel dibawah:
PTN Pilihan I, Jurusan Pilihan I

1.689

87,47%

PTN Pilihan I, Jurusan Pilihan II

160

8,29%

PTN Pilihan II, Jurusan Pilihan I

81

4,19%

PTN Pilihan II, Jurusan Pilihan II

0,05%

TOTAL

1.931

100%

Dari 1.849 siswa yang diterima di PTN pilihan I, ada 1.689 (91%) siswa yang diterima di jurusan
pilihan I, sisanya ada 9% atau sebanyak 160 siswa yang diterima di jurusan pilihan II. Demikian pula
pada persebaran siswa yang diterima di PTN Pilihan II, dari total 82 anak, ada 81 anak yang diterima
di jurusan pilihan I (99%) dan sisanya 1 anak diterima di jurusan pilihan II.

17

Seputar Akreditasi Program Studi (Jurusan)

Akreditasi Program Studi (Jurusan) Dalam memilih perguruan tinggi, seringkali calon mahasiswa
dibuat bingung dengan komentar atau pendapat dari berbagai orang. Misal mau milih prodi Fisika, trus
bingung diantara 2 pilihan, mau milih Fisika Unair apa ITS. Ketika nanya si A, bilangnya bagus Unair,
ketika nanya si B, bilangnya bagus ITS. Nah jadi tambah bingung kan?
Pernah ga kamu ngalamin kayak gitu?
Nah sebagai standar penilaian kualitas jurusan, pemerintah membikin penilaian dalam
bentukakreditasi.
Nah apa sih akreditasi itu?
Apa sih akreditasi itu? Akreditasi adalah sebuah upaya pemerintah
untuk menstandarisasi danpenjaminan mutu alumni perguruan tinggi, sehingga kualitasnya antar PT
tidak terlalu bervariasi sesuai kebutuhan kerja. Jika ibarat sebuah mobil, maka akreditasi adalah
semacam keterangan kelaikan dari sebuah badan penjamin mutu bahwa mobil yang diproduksinya
layak dipasarkan.
Akreditasi di perguruan tinggi ada 2, akreditasi institusi dan akreditasi program studi. Akreditasi
institusi merupakan akreditasi terhadap institusi perguruan tingginya, misal akreditasi Universitas
Indonesia. Sedangkan Akreditasi program studi merupakan akreditasi terhadap program studinya
misal akreditasi Program Studi S-1 Kimia UI. Akreditasi institusi dilakukan oleh BAN PT (Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi), sedangkan akreditasi program studi dilakukan oleh LAM
PT (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi).
Setidaknya ada 2 tujuan akreditasi, yaitu:
1. menginformasikan kinerja institusi perguruan tinggi/program studi kepada masyarakat
2. mengetahui kekurangan dalam rangka untuk memperbaiki kinerja
Dalam artikel ini gue akan fokus membahas akreditasi program studi/jurusan aja.

Penilaian Akreditasi Program Studi


Penilaian akreditasi program studi didasarkan pada 10 standar, antara lain:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan

18

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


5. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
6. Pengelolaan Program Studi
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
9. Standar Penelitian
10. Standar Pengabdian Kepada Masyarakat
Nanti dari ke-10 standar tsb didropdwon lagi menjadi beberapa substandar yang lebih rinci dengan
bobot nilai yang berbeda-beda.
Setelah sepuluh standar di atas dinilai, akan didapat nilai akhir (skala 0-400) yang nentuin bahwa
prodi ini dapet akreditasi A, B, C, atau NA (nir-akreditasi/tak terakreditasi)
Akreditasi

Nilai

361-400

301-360

201- 300

NA

<201

Nah jadi dari akreditasi ini, kita bisa melihat mutu / kualitas program studi berdasarkan 10 standar
penilaian di atas.
Selain untuk melihat kualitas mutu suatu jurusan, akreditasi ini juga digunakan sebagai standar untuk
mengeluarkan ijazah. Untuk bisa mengeluarkan ijazah, sebuah prodi harus minimal terakreditasi
C. Kalo NA ga bisa ngeluarin ijazah. Harus di proses akreditasi lagi paling cepet setaun kedepan.

19

Bagaimana dengan prodi baru? pada taun awal emang ga terakreditasi. Jadi harus mengajukan diri
buat diakreditasi, meski belum punya lulusan. Tapi karena belum punya lulusan, memang relatif sulit
untuk prodi baru langsung dapet akreditasi yg memuaskan. Namun pemerintah saat ini sudah
menerapkan aturan kalau akreditasi program studi baru akan otomatis minimal terakreditasi C.
Nah nilai akreditasi ini berlaku selama 5 tahun. Jadi sebelum habis 5 tahun masa kareditasi, harus
udah diakreditasi ulang agar tidak kadaluarsa. Akreditasi ulang bisa membuat nilai akreditasinya naik,
tetep atau turun, tergantung penilaian saat itu, soalnya penilaian ini mulai dari awal lagi
Bagaimana jika akreditasi terlanjur kadaluarsa? Akreditasi kadaluarsa artinya nilai akreditasinya
sudah lewat 5 tahun dan gak berlaku lagi, artinya sama dengan NA atau ga bisa nerbitin ijazah! Jadi
yang udah terlanjur kadaluarsa harus segera minta untuk di proses akreditasi lagi.

Cara Melihat Akreditasi Jurusan / Program Studi


Untuk mengetahui akreditasi program studi suatu jurusan di kampus tertentu secara real-time
(otomatis terupdate), silahkan ikuti beberapa langkah di bawah ini. (contoh: Universitas Jenderal
Soedirman)
1. Silahkan kunjungi situs pencarian BAN-PT atau bisa dengan mengetik http://banpt.kemdiknas.go.id/direktori.php
2. Setelah itu, ketiklah Universitas Jenderal Soedirman di kolom Nama Universitas
3. Kemudian, pada pilihan status kadaluarsa pilihlah tampilkan semuanya lalu setelah itu
tekan tombol Cari
4. Sampai sini lo udah bisa melihat akreditasi dan daftar semua prodi/jurusan yang ada di
UNSOED
Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi, Apa bedanya sih?

Perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi Dalam memilih tempat
kuliah, mungkin kamu merasa bingung dengan berbagai jenis perguruan tinggi yang ada.

Kenapa sih perguruan tinggi itu berbentuk universitas?


Kalo Institut dengan Universitas lebih siap kerja siapa?
Kalo Sekolah Tinggi itu pasti ikatan dinas ga?
Apakah kuliah teknik di Universitas, Institut atau di Politeknik sama aja?
Setidaknya pertanyaan-pertanyaan diatas sering banget saya terima selama menjadi admin
di@info_SNMPTN. Nah dalam artikel ini saya mau membahas pengertian dari Universitas, Institut,

20

Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
Jenis Pendidikan Tinggi
Sebelum membahas tentang jenis perguruan tinggi, kamu harus memahami terlebih dahulu jenis
pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi dibadi menjadi 3, yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi,
Pendidikan Profesi / Spesialis. Dalam tulisan ini, saya ga akan membahas Pendidikan Profesi atau
Spesialis karena pendidikan tersebut baru akan dijalani setelah sarjana.

Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Nah yang namanya ilmu pengetahuan dan teknologi itu dibagi lagi menjadi beberapa
rumpun, yaitu:a.
1. rumpun ilmu agama: ilmu ushuluddin, ilmu syariah, ilmu adab, ilmu dakwah, ilmu tarbiyah,
filsafat dan pemikiran Islam, ekonomi Islam, ilmu pendidikan agama Hindu, ilmu penerangan
agama Hindu, dll.
2. rumpun ilmu humaniora: filsafat, ilmu sejarah, ilmu bahasa, ilmu sastra, ilmu seni panggung,
dan ilmu seni rupa, dll.
3. rumpun ilmu sosial: sosiologi, psikologi, antropologi, ilmu politik, arkeologi, ilmu wilayah, ilmu
budaya, ilmu ekonomi, geografi, dll.
4. rumpun ilmu alam: ilmu angkasa, ilmu kebumian, biologi, ilmu kimia, dan ilmu fisika.

21

5. rumpun ilmu formal: ilmu komputer, logika, matematika, statistika, dan sistema.
6. rumpun ilmu terapan: pertanian, arsitektur dan perencanaan, bisnis, pendidikan, teknik,
kehutanan dan lingkungan, keluarga dan konsumen, kesehatan, olahraga, jurnalistik, dll.
Sedangkan Pendidikan Vokasi diarahin pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Jadi bedanya,
kalo Pendidikan Akademik diarahkan pada penguasaan dan pengembangan salah satu jenis-jenis ilmu
di atas, sedangkan pendidikan vokasi lebih ke penguasaan suatu keahlian untuk mempersiapkan
dirimu terjun ke dunia kerja, sehingga muatan prakteknya lebih banyak. Kalo pendidikan vokasi di
tingkat sekolah menengah itu sama dengan SMK, kalo pendidikan akademik di tingkat sekolah
menengah itu sama dengan SMA. Sederhananya sih seperti itu.
Jadi apabila kamu misalnya kuliah teknik di universitas, institut atau sekolah tinggi akan berbeda
dengan kuliah teknik di politeknik atau akademi. Karena memang pendidikan akademik berbeda
dengan pendidikan vokasi yang berorientasi pada persiapan masuk dunia kerja. Karena pendidikannya
beda, maka gelarnya juga beda. Gelar pendidikan akademik bisa berupa Sarjana, Magister atau
Doktor, sedangkan gelar pendidikan vokasi bisa berupa Ahli Madya, Sarjana Sains Terapan, Magister
Terapan dan Doktor Terapan.
[myad]
Jenis-jenis Perguruan Tinggi
Nah itu tadi gambaran umum perbedaan antara pendidikan akademik dan pendidikan vokasi.
Sedangkan dalam nyelenggarain pendidikan, Perguruan Tinggi dapat berbentuk:
a. universitas
b. institut
c. sekolah tinggi
d. politeknik
e. akademi
Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Contoh UI, UGM, UNPAD, UNAIR, dll. Sedangkan institut menyelenggarakan pendidikan
akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh: IPB, ITB, IKJ. Universitas
cakupannya lebih luas dibanding institut. Jadi bedanya Universitas dan Institut itu dalam cakupan
bidang pendidikannya aja. Bukan berari universitas lebih baik dari institut, dan sebaliknya. Nah kalo
Institut lebih spesifik dari Universitas, Sekolah Tinggi lebih spesifik lagi dari Institut, yaitu fokus pada
satu rumpun ilmu saja. Contoh sekolah tinggi antara lain Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi LSPR,
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIKOM, dll. Nah ketiganya
(Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi) berfokus pada pendidikan akademik. Bedanya cuma di
cakupan bidang ilmu saja.

22

Pembagian bentuk perguruan tinggi dalam program pendidikan akademikPembagian bentuk perguruan
tinggi dalam program pendidikan vokasi

Kalo Universitas, Institut & Sekolah Tinggi fokus pada pendidikan akademik, maka Politeknik &
Akademi berbeda, yaitu menyelenggarakan pendidikan vokasi. Nah bedanya antara Politeknik dan
Akademi, Politeknik bisa mengadakan beberapa rumpun ilmu, sedangkan akademi terbatas pada satu
atau beberapa cabang ilmu saja. Misalnya di Politeknik Negeri Jakarta, terdapat jurusan dalam rumpun
ilmu rekayasa (teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia dll.) dan terdapat juga rumpun ilmu tata niaga
(akuntansi, bisnis, manajemen dll.).

Sampe sini udah ada bayangan kan bedanya? Namun Universitas, Institut dan Sekolah tinggi boleh
juga mengadakan pendidikan vokasi, tapi fokusnya tetep mengadakan pendidikan akademik. Seperti
misalnya di UI dan UGM yang punya program vokasi.
Nah mengenai hak penyelenggaraan pendidikan, bisa dilihat dalam tabel berikut untuk lebih jelasnya.

23

Hak Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi

====================================
Demikian postingan tentang perbedaan antara berbagai bentuk perguruan tinggi. Jadi kesimpulannya,
Universitas, Institut dan Sekolah Tinggi sama-sama menyelenggarakan pendidikan akademik, bedanya
cuma dalam cakupan rumpun ilmu yang dipelajari. Tidak ada yang pasti lebih baik satu sama lain.
Begitu pula Politeknik dan Akademi, mereka menyelenggarakan pendidikan vokasi atau pendidikan
berdasarkan keahlian atau terapan.
Semua bentuk perguruan tinggi di atas tidak berhubungan langsung dengan status ikatan dinas atau
tidak. Bentuk tersebut didasarkan pada program pendidikannya (apakah akademik dan vokasi) dan
cakupan ilmu yang dipelajari.
Jadwal Kegiatan Kelas 12 dan Kenapa Lo Mesti Belajar dari Sekarang

Jadwal Kegiatan Kelas 12 dan Kenapa Lo Mesti Belajar dari Sekarang Bulan agustus lalu menjadi
akhir dari serangkaian penerimaan masuk perguruan tinggi, sekaligus menjadi akhir dari rangkaian
kegiatan kelas 12 SMA maupun sederajat. Ada yang bisa melewatinya dengan manis, namun ada juga
yang terpeleset. Terpeleset disini bisa macem-macem jenisnya: bisa berarti ga dapet tempat kuliah
akibat kalah bersaing, bisa jadi dapet tempat kuliah tapi bukan di tempat yg dikehendaki, bisa jadi
salah milih jurusan, dll.
Banyak anak yang terpeleset di kelas 12 ini simply karena mereka ga tau medan perangnya.
Manajemen waktu yang kurang menyebabkan banyak siswa yang keteteran ketika memasuki peak
season kelas 12. Bayangin aja di kelas 12 ini saat dimana ada US, Ujian Praktikum, UN, SBMPTN

24

serta Ujian-ujian Mandiri diselenggarakan hanya dalam hitungan 4 bulan. Apabila kurang perencanaan,
bisa jadi persiapanmu menghadapi ujian-ujian tersebut jadi ga maksimal.
Disini gue ga bermaksud nakut-nakutin, tapi gue pengen lo mulai sadar bahwa medan tempur di depan
lo itu berat, jadi harapan gue, lo bisa mulai prepare semuanya mulai dari sekarang.
[myad]
Jadwal Kegiatan Kelas 12
Sebagai bahan persiapan lo, pertama, penting buat lo mengetahui gambaran apa aja kegiatan penting
yang akan lo alami selama kurang lebih sampai agustus tahun depan. Setelah itu lo bisa nyicil
beberapa materi pelajaran, entah mapel apapun atau kelas berapapun. Mungkin kalo ada waktu gue
bakal bikin panduang belajarnya.
Tapi yang lebih penting sekarang, lo tau dulu 11 kegiatan penting yang harus lo lalui ketika kelas 12
sampai dengan akhir Juli.

1. Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah efektif dilaksanakan selama 8 bulan, yaitu mulai bulan Agustus
sampai dengan Maret. Bila dikurangi dengan libur kenaikan semester dan pelaksanaan UTS dan UAS,
maka praktis tinggal sekitar 7 bulan (ini juga belum dikurangi libur sekolah). Jadi belajar dengan
ngandelin sekolah doank itu sangat-sangat mepet. Usahakan belajar dan ngulik-ngulik materi sendiri.
2. UTS Semester Ganjil
UTS Semester Ganjil akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2015. UTS ini penting sebagai bahan
penilaian raport untuk SNMPTN, tapi harusnya sih ini ga jadi masalah bagi lo.
3. Seleksi Masuk PTS
Seleksi Masuk PTS sudah mulai dibuka pada bulan September 2015 sampai dengan Agustus 2016.
Tiap-tiap PTS mempunyai timeline yang berbeda-beda terkait penerimaannya. Ada yang udah mulai
agustus, ada yang baru mulai Januari. Namun secara umum seleksi PTN melalui seleksi raport serta
aplikasi beasiswa biasanya dilaksanakan pada awal-awal periode pendaftaran. Selain itu di awal-awal
periode pendaftaran juga relatif sedikit saingannya. Jadi rajin-rajin cek jadwal pendaftaran PTS inceran
lo, dan kalo memang bener-bener naksir, usahakan daftar di awal periode tersebut. Setelah SBMPTN,
biasanya sudah jarang PTS yang melakukan seleksi raport dan lebih banyak yang mengadakan seleksi
melalui tes (tentunya saingan juga akan nambah).

25

4. UAS Semester Ganjil


UAS Semester Ganji akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015. Yang perlu diingat bahwa, nilai
semester 5 akan digunakan dalam penilaian SNMPTN sehingga usahakan nilaimu di UTS maupun UAS
baik.
5. Pendaftaran SNMPTN 2016
Jadwal Pendaftaran SNMPTN 2016 saat ini belum ada, namun berdasarkan tren tahun-tahun
sebelumnya, berikut ini perkiraan jadwal SNMPTN 2016
Pendaftaran SNMPTN 2016

Februari Awal Maret

Periode Seleksi SNMPTN 2016 oleh PTN

Awal Maret Awal Mei

Pengumuman Hasil SNMPTN 2016

Pertengahan Mei

Pendaftaran SNMPTN 2016 biasanya dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan awal Maret.
Setelah pendaftaran ditutup, berkas pendaftaran SNMPTN akan dikirim ke PTN pilihan I untuk
diseleksi. Waktu seleksi di PTN pilihan I selama sekitar sebulan. Lalu apabila tidak diterima di PTN
pilihan I, maka berkas pendaftaran akan diseleksi di PTN pilihan II selama sekitar sebulan juga. Jadi
total waktu seleksi di PTN adalah dua bulan sampai dengan awal bulan Mei. Lalu sekitar pertengahan
Mei, hasil SNMPTN 2016 akan diumumkan di website SNMPTN.
6. Bimbingan UN Sekolah
Nah bimbingan UN di sekolah ini adalah awal dari semua masa super sibukmu di kelas 12 SMA. Tiap
sekolah punya kebijakan berbeda-beda tentang bimbingan ini, namun biasanya sih diadakan selama
sekitar 2-3 bulan sekitar Januari Maret. Bimbingan ini biasanya menambah sekitar 2 jam, di luar
sekolah. Jadi kalo sekolah lo biasanya pulang jam 2 siang, maka setelah adanya bimbel ini maka lo
akan pulang sekitar jam 4 atau setengan 5 sore. Belum lagi kalo lo ikut bimbel di luar, bisa tiap hari
pulang jam 8 malem (setidaknya itu yang gue alamin dulu hehehe). Jadi kebayang kan kalo lo ga mulai
nyicil materi dari sekarang? Fisik lo dituntut bekerja keras, otak lo dijejeli materi terus dari pagi sampai
malem. Selain bikin capek juga materi yg keserap jadi ga maksimal.
7. Ujian Sekolah dan Praktikum
Ujian Sekolah dan Ujian Praktikum akan dilaksanakan pada bulan Maret sebelum UN, bisa praktikum
dulu atau US dulu.
8. Ujian Nasional 2016
Ujian Nasional untuk SMA/SMK/MA dan sederajat untuk tahun ajaran 2015/2016 akan dilaksanakan
pada tanggal 4 April 2016 sesuai berita di Jawa Pos. Untuk SMA, UN dilaksanakan selama 3 hari
dengan 2 mapel yang diujikan per hari.
Ujian Nasional ini tidak menentukan kelulusan siswa, namun apabila nilai UN lo berada dibawah 55,
maka lo boleh melakukan Ujian Perbaikan yang akan dilaksanakan sekitar bulan Juni September.

26

9. Bimbingan Belajar Intensif Persiapan SBMPTN


Setelah UN praktis jadwal kegiatan sekolah akan kosong banget, biasanya anak-anak mengisi
kekosongan jadwal tersebut dengan mengikuti bimbel intensif SBMPTN. Meskipun begitu, bukan
berarti lo harus ikut bimbel SBMPTN, semua tergantung kesiapan dan kedisiplinan belajar lo.
10. SBMPTN
Jika mengikuti tren pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, SBMPTN biasanya dilaksanakan pada
minggu kedua atau ketiga bulan Juni. Meskipun begitu, pendaftarannya biasanya akan dibuka pada
awal Mei. Jadwal lengkap pelaksanaan SBMPTN biasanya akan dirilis April.
11. Seleksi Mandiri PTN
Seleksi Mandiri S1 PTN mulai dilaksanakan setelah SBMPTN, meskipun begitu pendaftarannya
biasanya sudah mulai dibuka pada bulan Mei. Beberapa hari setelah SBMPTN
biasanya SIMAK UI dan UM UGMakan dilaksanakan secara bersamaan. Setelah itu, beberapa seleksi
mandiri lain akan menyusul yang mana paling banyak akan dilaksanakan pada bulan Juli. Oleh karena
itu sebaiknya lo juga siapin seleksi mandiri ini sejak jauh-jauh hari terutama apabila lo pengen ikut
SIMAK UI atau UM UGM.

27

Anda mungkin juga menyukai