Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pendahuluan
Sebelum
tahun
1813
perhatian
penjajah
Inggris
terhadap
sama,
kompeni
tersebut
membangun
sekolah
berbahasa
karena
mereka
pribumi
itu
kesadarannya
akan
hak
keberlanjutan
penjajahan
takut
bahwa
dikhawatirkan
mereka
Inggris
pendidikan
akan
sehingga
di
untuk
memunculkan
membahayakan
kawasan
tersebut.3[3]
mereka
yang
sebenarnya
dalam
kondisi
yang
sangat
1[1] Imam Zafar, Muslim in India, (New Delhi : Orient Longman, 1975), 204.
2[2] Mohammad Akhlaq Ahmad, Tradisional Among Muslim, (New Delhi : B.R.
Publishing Corporation, 1985), 146.
3[3] Ibid., 145
pemerintah
mengeluarkan
menyebutkan bahwa
sebuah
undang-undang
yang
India
asli
yang
berpendidikan
dan
mengenal
dan
semacam
ini
menunjukkan
ketidak
seriusan
citanya adalah mewujudkan masyarakat Islam yang modern dengan mengambil Turki
sebagai contoh. Semboyannya adalah tolonglah dirimu sendiri, hanya dengan demikian
engkau dapat maju.10[10]
Salah satu hal yang perlu dikemukakan bahwa penjajah Inggris
lebih
mengutamakan
kepentingan
penjajah
sendiri
daripada
yang
sebagai
suatu
keharusan.
Gerakan
Aligarh
yang
ilmu-ilmu
pengetahuan
umum,
meskipun
dalam
sangat penting
bagi
mereka
yang
dengan
perangkapnya.12[12]
Ahmad Khan menggunakan
malangnya
pendekatan
masuk
pada
Self-Corrective
pada
mengakibatkan
aspek
spiritual
kemandekan
dalam
bahkan
kehidupan
kemunduran
sehari-hari
dunia
Islam,
12[12] M.S. Jain, The Aligarh Movement : Its Origin and Development 18581906, (Agra : Sir Ram Mehra, 1965), 42.
C. Study Kelembagaan
Keinginan Ahmad Khan untuk mengembangkan pendidikan
Muslim India pertama kali mendapatkan sambutan dengan berdirinya
the Scientific Society di Ghazipur pada tanggal 9 Januari 1864.
Lembaga ini melakukan penerjemahan karya-karya dalam bahasa
Inggris kedalam bahasa Urdu, agar isinya dapat dipahami oleh Muslim
India. Ahmad Khan berpandangan bahwa umat Islam harus menguasai
sejarah, filsafat alam dan ekonomi politik, karena tiga cabang ilmu itu
merupakan alat yang sangat penting untuk mencapai kemajuan.
Pada tanggal 1 April 1869, bersama dua anaknya Sayid Hamid
dan Sayid Mahmud, Ahmad Khan berangkat ke Inggris. Perjalanan itu
semakin menyuburkan minatnya pada sistem pendidikan di Inggris.
Disini pula Ahmad Khan mendapatkan kesempatan untuk lebih kenal
dengan peradaban Barat dan sekaligus untuk merenungkan kondisi
umat Islam di India. Dalam perjalanan di negeri penjajah itu pula
Ahmad
Khan
berkesempatan
untuk
mengunjungi
Universitas
Cambridge dan Oxford dan beberapa sekolah dasar seperti Eton dan
Harrow dimana ia dapat melihat secara langsung sistem pendidikan
Inggris yang akan menjadi model pendidikan di MAOC (Muhammadan
Anglo Oriental College) yang akan didirikannya kelak.
Setelah 7 bulan ia di Inggris, kembali ke India ide-idenya untuk
reformasi pendidikan mulai mengkristal. Untuk itu dibentuklah sebuah
panitia lomba penulisan karya ilmiah yang berisi tentang alasan
mengapa Muslim India menolak pendidikan pemerintah. Dari karya
ilmiah
yang
masuk
dapat
ditemukan
beberapa
alasan
yang
dan
untuk
perwakilan
membuat
kerajaan-kerajaan
keputusan
yang
India.
Panitia
berkaitan
ini
dengan
lembaga
Penentangan
mereka
terus
berlanjut
bahkan
ketika
kepada
orang
tua
Muslim
untuk
memboikot
lembaga
pendidikan tersebut.13[13]
Ada beberapa alasan ulama India melakukan pemboikotan,
antara lain karena mereka memiliki pemahaman yang sempit terhadap
13[13] Shan Muhammad, The Aligarh Movement : Basic Document : 18641898, (Nachiketa Publication Limited, 1978), 20-21.
akan
mengancam
status
kepemimpinan
mereka
dalam
masyarakat.14[14]
Para ulama, memiliki pengalaman dalam berhubungan dengan
penjajah. Mereka kehilangan basis kultural dan kehidupannya akibat
kebijakan pemerintah yang tidak aspiratif bahkan diskriminatif. Ulama
sangat
dipinggirkan
oleh
kebijakan
pemerintah
Inggris
dengan
setelah
mengukur
sejauhmana
pengaruh
MAOC
terhadap
menjadi
Aligarh
University,
yang
tentunya
akan
Pakistan, Lia Qat Ali Khan dan Khwaja Nazimuddin, keduanya menjadi
perdana menteri Pakistan. Bidang-bidang pelayanan baik urusan
pemerintah maupun swasta menjadi bidang yang banyak dilakukan
oleh para alumni Aligarh.15[15]
Dengan bukti-bukti tersebut diatas, tidak dapat dipungkiri bahwa
Aligarh telah berhasil meningkatkan status Muslim India.
D. Sistem Pengelolaan
Dengan bantuan dari pemerintah Inggris, yang diperkuat oleh oposisi Ahmad
Khan pada 1887 terdapat kongres Nasional India yang baru didirikan, lembaga Aligarh
berhasil dalam tujuannya menciptakan generasi baru pemimpin yang diyakini oleh
Ahmad Khan sebagai jamaah kaum atau Community (komunitas) Muslim.
Ide-ide pembaharuan yang dicetuskan Ahmad Khan dianut dan disebarkan
selanjutnya oleh murid serta pengikut dan timbullah apa yang dikenal dengan gerakan
Aligarh. Pusatnya adalah sekolah MAOC yang didirikan pemimpin pembaharuan Islam
India di Aligarh. Setelah ditingkatkan menjadi universitas, dengan nama Universitas
Islam Aligarh ditahun 1920, perguruan tinggi ini meneruskan tradisi sebagai pusat
gerakan pembaharuan Islam India. Gerakan Aligarh inilah yang menjadi penggerak
utama bagi terwujudnya pembaharuan dikalangan ummat Islam India. Tanpa adanya
gerakan ini, ide-ide pembaharuan selanjutnya seperti yang dicetuskan oleh Amir Ali,
Muhammad Iqbal, Maulana Abdul Kalam Azad, dan sebagainya sulit dimunculkan.
Gerakan ini pula yang meningkatkan ummat Islam India dari masyarakat yang bangkit
menuju kemajuan. Pengaruhnya terasa benar di golongan intelegensia Islam India.
Setelah Sayyid Ahmad Khan menghadapi masa tua, maka pimpinan MAOC
digantikan oleh pengikutnya, diantaranya adalah : Sayyid Mahdi Ali (1837-1907) dan
Viqar Al Mulk (1841-1917).
Setelah Sayyid Ahmad Khan menghadapi masa tua, pimpinan Muhammedan
Angol Oriental Conference (M.A.O.C.) pindah ketangan Sayyid Mahdi Ali yang lebih
dikenal dengan nama Nawab Muhsin Al-Mulk (1837-1907). Pada mulanya ia adalah
pegawai Serikat India Timur, kemudian menjadi pembesar di Hyderabad. Ia pernah
berkunjung ke Inggris untuk keperluan Pemerintah Hyderabad. Di tahun 1863 ia
berkenalan dengan Sayyid Ahmad Khan dan antara keduanya terjalin tali persahabatan
yang erat. la banyak menulis artikel Tahzib Al Akhlaq dan kemudian juga di majalah
yang diterbitkan M.A.O.C. la pindah ke Aligarh dan menetap di sana mulai dari tahun
1893. Pada tahun 1897 ia menggantikankan kedudukan Sayyid Ahmad Khan di M.A.O.C.
Ia mempunyai jasa yang besar dalam menyebarkan ide ide Sayyid Ahmad Khan yang
dilakukannya melalui Muhammedan Educational Conference.16[16]
Muhsin al-Mulk tidak hanya membawa para ulama dekat dengan Aligarh, lebih
jauh ia mampu menarik beberapa lawan politik pendiri Perguruan Tinggi tersebut. Ia
adalah orang yang paling cinta damai, namun ia dihadapkan juga kepada kontraversi
Hindu-Urdu yang telah ada sejak akhir-akhir kehidupan Sayyid Ahmad Khan. Inilah yang
pada akhirnya menyebabkan ia mengundurkan dari Perguruan Tinggi tersebut. Ia wafat
16 Oktober 1907, dan dikuburkan di samping kuburan Sayyid Ahmad Khan di Aligarh.17
[17]
Yang menjadi perbedaan faham keagamaan dan politik Aligarh dan Deoband. Dari
segi politik Deoband anti terhadap Inggris dan Aligarh justru sebaliknya pro terhadap
Inggris. Dari segi keagamaan Deoband tetap mempertahankan taklid kepada ulama
klasik dan menutup pintu ijtihad, beda halnya dengan gerakan Aligarh mereka tidak
menutup pintu ijtihad. Tetapi pada akhirnya sikap Deoband yang tadinya keras bisa
melembut dan berubah terhadap sikap yang tadinya mempertahankan tradisi dan menutup
pintu ijtihad, perlahan mulai membuka pintu ijtihad. Karena Dalam menghadapi
golongan ulama Nawab Muhsin al-Mulk bersikap lebih lembut dari Sayyid Ahmad
Khan.18[18]
Dari bidang politik Nawab Muhsin Al-Mulk jelas terlihat. Nawab Muhsin AlMulk tidak ragu-ragu memasuki bidang politik. Ini terlihat dari usahanya dalam
membentuk Delegasi Umat Islam India karena pada waktu itu pemimpin-pemimpin Islam
India yang duduk di dalam Dewan-Dewan Perwakilan Daerah melihat bahwa sebagai
minoritas umat Islam tidak dapat menandingi golongan mayoritas Hindu, dalam
pemilihan yang akan diadakan. Oleh karena itu, kepada umat Islam harus diberikan
16[16] Taufik Abdullah, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jilid 2, (Jakarta :
Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), 174-175
17[17] Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, Bandung:
Mizan, 1993, 73
18[18] Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan
Pergerakan, (Jakarta : Bulan Bintang, 1990), 175
daerah-daerah pemilihan terpisah. Delegasi umat Islam India diterima oleh Lord Minto
dan tuntutan diterima. Peristiwa itulah yang membawa kepada terbentuknya Liga
Muslimin India di tahun itu juga 1906.19[19]
Dalam bidang politik terlihat antara Sayyid Ahmad Khan dan Nawab Muhsin AlMulk mempunyai perbedaan prinsip, Sayyid Mahdi Ali yang lebih dikenal dengan Nawab
Muhsin Al-Mulk ia tidak ragu-ragu dalam memasuki bidang politik. Dan sebaliknya,
Sayyid Ahmad Khan berprinsip turut campur dalam bidang politik akan merugikan umat
Islam India. Ia berpendapat bahwa kemajuan bukannya melalui jalan politik.
Viqar al-Mulk (1841-1917) bernama Mushtaq Hussain yang lahir, di Distrik
Moradabad, United Pravinces. Ia adalah rekan Sayyid Ahmad Khan dan juga Muhsin alMulk. Bersama dengan Muhsin al-Mulk ia selalu bekerja sama dalam masalah
administrasi Aligarh. Dan setelah Muhsin al-Mulk meninggal pada tahun 1907, ia dipilih
menjadi Sekretaris Badan Pendiri. Masa inilah terjadinya perubahan-perubahan besar
dalam adminsitrasi Perguruan Tinggi Aligarh, bahkan dalam kebijaksanaan politik umat
Muslim India.
Pada masa Viqar ini terjadi pertentangan antara Viqar al -Mulk dengan Mr. Archbold
yang menjadi Direktur M.A.O.C. di waktu itu. Dalam pertentangan ini Gubernur Daerah
menyebelah Archbold sedang Viqar al Mulk disokong oleh Agha Khan serta Amir Ali dan
selanjutnya oleh masyarakat Islam di luar. Archbold akhirnya terpaksa mengundurkan
diri. Kekuasaan Iriggris di M.A.O.C. dari semenjak itu mulai berkurang. Pada masa Viqar
inilah berakhirnya kontraversi tentang administrasi Perguruan Tinggi, dan di mulainya era
baru bagi perjalanan Aligarh.20[20]
Ini berarti bahwa di masa Sayyid Ahmad Khan dan Nawab Muhsin Al-Mulk
kekuasan besar yang menjadi direktur M.A.O.C. yang pada saat itu ialah orang Inggris,
tetapi pada masa Viqar Al-Mulk kekuasaan besar yang menjadi direktur M.A.O.C. yang
dipegang oleh orang Inggris berkurang. Karena tersingkirnya orang Inggris (Archbold)
yang menjadi direktur dalam M.A.O.C. yang mengundurkan diri akibat terjadinya
pertentangan antara dia dengan Viqar Al-Mulk yang banyak mendapat dukungan atau
sokongan dari masyarakat Islam di luar.
19[19] Ibid., 175-176
20[20] Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, 73
mengamalkan
ajaran
al-Quran
dan
Hadits.
Karena
Nabi
pendidikan
yang
turun
temurun
tanpa
memperhatikan
Ahmad),
sumbangan
yang
sukarela,
mereka
sendiri
yang
kepribadian
siswa,
MAOC
tetap diberikan pendidikan agama yang dikelola oleh dua komite, satu
untuk kelompok sunni dan satu lagi untuk kelompok syiah.
Disamping itu siswa-siswa Muslim diwajibkan untuk sholat dan
puasa ramadlan. Mereka juga dilibatkan untuk perayaan-perayaan
agama Islam, seperti peringatan maulid nabi dan perayaan hari raya
ied. Dengan pembinaan keagamaan semacam itu diharapkan siswasiswa Muslim dapat memiliki sense of Muslim identity yang telah luntur
akibat kekuasaan pemerintah Inggris.
Disamping itu para mahasiswa ditempatkan di asrama, dengan
hidup disana para siswa mendapatkan pembinaan yang penuh seharisemalam, dengan pengawasan yang ketat dari para pengelola MAOC.
Diluar jam belajar para siswa mendapatkan kegiatan ekstra meliputi
berbagai jenis cabang olah raga seperti menunggang kuda dan
menembak, latihan berdebat, berpidato dan berbagai jenis kegiatan
sosial. Semua kegiatan itu dilakukan untuk membentuk calon-calon
pemimpin Muslim India yang tangguh dan mempersiapkan generasi
baru masyarakat Muslim yang cohesive.
F. Penutup
Pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh gerakan Aligarh
merupakan produk dialektik Muslim dengan setting sosial dan politik
dibawah kekuasaan kolonial Inggris. Ahmad Khan berkeyakinan bahwa
lembaga pendidikan Muslim tidak dapat berjalan berdasarkan model
tradisional karena kebutuhan umat Islam sudah berubah. Maka Aligarh
menyelenggarakan
pendidikan
yang
menyesuaikan
diri
dengan
model
lembaga
pendidikan
baru
telah
mendorong
BIBLIOGRAFI
Altaf Husain Hali, Hayat-I-Javed, translated by KH Qadiri and David J.
Mathew, Delhi : Idarah-i Adabiyat-i Delli, 1979
Basu : History of Education
Bhatt and Anggarwal, Educational Development, 4 ; B.D. Basu, History
of Education in India under the Rule of the East India Company,
Calucutta : The Modern Review Office, TT
D. Bhatt and J.C. Aggarwal, Educational Documents in India (18131968), New Delhi : Arya Book Depot, 1969
David Lelyveld, Aligarhs First Generation, Princeton : Princeton
University Press, 1978
Drs. Ahmad Syaukani M.A, Perkembangan Pemikiran Moderen di India, Pustaka Setia
Bandung, Bandung, 1997
Dyah Kumalasari, Pengantar Sejarah Pendidikan, Yogyakarta : FISE
UNY, 2008
Hafeedz Malik, Sir Sayyed Ahmad Khan and Mulim Modernization in
India and Pakistan, New York : Columbia University Press, 1968
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Pergerakan,
Jakarta : Bulan Bintang, 1990
Imam Zafar, Muslim in India, New Delhi : Orient Longman, 1975
M.S. Jain, The Aligarh Movement : Its Origin and Development 18581906, Agra : Sir Ram Mehra, 1965
Mohammad Akhlaq Ahmad, Tradisional Among Muslim, New Delhi : B.R.
Publishing Corporation, 1985
Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, Bandung:
Mizan, 1993
S.P. Chaube, A History of Education in India, Allahabad : Ram Narain Lal
Beni Madho, 1965
Shaista Azizalamm, Sayyid Ahmad Khan and the Ulama : A Study in
Socio-Political Contex, McGill University, 1992
Shan Muhammad, The Aligarh Movement : Basic Document : 18641898, Nachiketa Publication Limited, 1978
Suja,
1989