A.Konsep dasar
P ada kons ep das ar ini akan dij elas kan mengenai pengertian, anatomi
dan fisiologi, etiologi , ciri-ciri tumor ganas, penyebaran tumor ganas, derajat
keganasantumor, pemeriks aan diagnostik dan penatalaks anaan serta asuhan ke
peraw atan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
1 . P e n g e r t i a n :
Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yangtumbuh terus
menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringansekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh. Sutisna himawan (1996, hal: 77).Kanker adalah istilah umu m
ya ng digunakan untuk menggambarkan gangguan pertumbuhan selular dan
merupakan kelompok penyakit dan bukanhanya penyakit tunggal. Doengoes (2000, hal
997).Cancer Mastoid adalah: kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-selyang
tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh terjadi pada tulang mastoid.
2 . A n a t o m i
d a n
F i s i o l o g i
Tulang adalah suatu bentuk khusus jaringan ikat, ditandai dengan
adanyas el bercabang panjang-panjang dan berkeluk-keluk (osteos it) ya ng
mengis i rongga-rongga (lakuna) dan celah yang kecil (kanalikulus) di dalam matrix
yangkeras terdiri atas serabut kalogen pada jaringan amorf yang mengandung gugusanfosfat
kalsium. Tulang merupakan tempat penyimpanan kalsium dan fosfat, yaitu99% daripada
seluruh kalsium tubuh dan 90% daripada fosfat tubuh. Epifisis danmetafisis ialah bagian
tulang yang tumbuh. Sumusum tulang berwarna merah pada umur muda dan
kuning pada dewasa, kecuali tulang gepeng (tengkorak, iga,vertebra, pelvis). Tulang mastoid
merupakan bagian dari tulang tengkorak.
lakuna dan cabang-cabangnya terletak di dalam kanalikulus. Slah satu cirikhas osteosit ialah
tidak dapat mengadakan mitosis.
Osteoblas
Sel osteogen yang belum berdiferensiasi sempurna. Osteoblas
membentuk dan mengadakan klasifikasi jaringan interseluler. Osteoblas-osteoblas
saling berhubungan melalui jembatan-jembatan interseluler. Pada pembentukan tulang, beber
apa osteoblas aka dikelilingi jaringan intrerseluler yang telah dibentuknyasendiri dan menja
di cabang daripada osteosit. Osteoblas bila
memperbanyak diri/aktif menghasilkan enzim fosfate alkalik, yang berfungs i
mengadakan klasifikasi pada matrix.
Osteoklas
S ebuah s el raks as a berinti ban yak: suatu fagosit tulang, dij umpai pada permu
kaan tulang yang mengalami resorpsi. Perubahan vital pada tulang terjadioleh karena adanya
keseimbangan antar pembentukan dan kerusakan tulang.
Matrix
Mengandung gugusan kalsium-fosfat-karbonat yang memberikan siafatkeras/kukuh
daripada tulang. Gugusan ini diendapkan pada
jaringan intraseluler akibat pengaruh enzim fosfatase alkalik. Jaringan intrase
luler (matrix) ya ng mengandung mineral diseut osteoid.
Untuk kebutuhan tulang dibutuhkan :
a
.
D
i
e
t
d
e
n
g
a
n
m
i
n
e
r
a
l
d
a
n
vitamin yang
memadai. b.Proses biologik dan biosintetik.
Fungsi tulang :
a
.
A
l
a
t
p
e
n
u
n
j
a
n
g
:
M elindu
ngi alat tubuh vital di kepala dan rongga dada dan mengandung sumsum tulang
didalamnya. b.Tempat cadangankalsium dan fosfor.
c
.
H
e
m
a
t
o
p
o
i
e
s
i
s
.
Kadar kalsium darah kira-kira 8-11 mg%
atau 4,5-5,5 mEq dan kadar f o s f o r d a r a h a d a l a h 3 - 5 m g % ( 1 , 7 2 , 3 m E q ) . K a l s i u m d a l a m s e r u m mempun yai peranan penting dalam fun
gs i tubuh, ya itu berpengaruh padaaktivitas enzim, permeabilitas me mbran s
el, irama jantung dan aktivitas neuromuskuler.Penurunan kadar kalsium dalam
darah akan mengakibatkan tetani dankematian, sedangkan kadar yang meninggi
akan mengakibatkan gangguanfungsionil dan efek pada jantung. Bila kadar
kalsium s erum tinggi, maka kadar fosfor serum akan menurun.Kalsium diserap dari
bagian atas usus halus. Penyerapan ini terjadi
bilat e r d a p a t v i t a m i n D . K a d a r k a l s i u m d a l a m d a r a h b e r g a n t u n g k e
p a d a keseimbangan antara kalsium yang diserap dari usus dan tlang serta
kalsiumya ng dikeluarkan oleh tubuh melalui air kemih dan tinj a dan
penimbunan dalam bentuk garam-garam
tulang.Absorps i fosfor dari us us dirangs ang oleh ban yakn ya kalsium dan lema
k dalam makanan, dan dipengaruhi sedikit oleh vitamin
D.M e t a b o l i s m e k a l s i u m d a n f o s f o r d i p e n g a r u h i t e r u t a m a o l e h h o r
m o n parathyroid dan vitamin D. Hormon lain-lain juga berpengaruh yaitu
estrogen,androgen, thyroxin, calcitonin (dari thyroid), hormon hipofisis anterior.
3
.
E
t
i
o
l
o
g
i
:
Menurut jenisnya kanker/korsinogen dapat
berupa:a
.
b
a
h
a
n
k
i
m
i
a
b.virusc
.
k
o
n
s
i
n
o
g
e
n
f
i
s
i
k
d
.
h
o
r
m
o
n
Jenis-Jenis Neoplasma :
a.Jinak/non
k an k er Adalah suatu perbedaan lokal semata. Peoliferisi sel-sel
y a n g merupakan neoplasma sangat kohesif,sehingga waktu massa sel neoplasma
itutumbuh, terjadi perluasan massa secara sentifugal dengan batas yang
sangatnyata. Karena sel-sel yang berpeoliferisi
tidak saling meninggalkan maka pinggir neoplasma kurang lebih cenderung bergerak ke l
uar dengan lancar sambil mendesak jarimngan yang berdekatan. Dengan demikian
neoplasma jinak mempunyai kapsul jaringan penyambung yang memisahkan neoplasmaden
gan
sekelilingnya. b.Ganas/kanker U m u m n y a t u m b u h l e b i h c e p a t d a n h a m p i r s e l a l
u t u m b u h s e c a r a progesif tanpa belas kasihan, jika tidak di buang sel neoplasma ganas ti
dak
sekohesif sel jinak. Akibatnya pola penyebaran neoplasma ganas sering
kalitidak teratur. N eoplas ma ganas cenderung tidak berkaps ul, dan bias an ya
mereka mudah dipisahkan dari sekitarnya. Bersifat invasif ke sekitar
bukanmendesak ke samping. Sifat lain adalah kemampuan berpeoliferisi sel
kanker untuk melepas kan diri dari tumor induk dan memas uki s irlkulasi untu
k menyebar ke tempat lain. Jadi sifat bahaya neoplasma ganas a
d a l a h kemampuan menginvasi jaringan normal dan kemampuan membe
n t u k metastasis.
4. Ciri-ciri Tumor Ganas :
1.Tumbuh secara infiltrat2 . R e s i d i f
3 .
M e t a s t a s i s 4 . T u m b u h n y a
c e p a t 5.Perubah
an pada inti sel/membesar 6 . A n o p l a s i a 7 . K e h
i l a n g a n p o l a r i t a s 8 . M e n y e b a b k a n k e m a t i a n
5. Penyebaran Tumor Ganas
a . P e n y e b a r a n
s e t e m p a t
Merupakan penjajaran sel-sel tumor dari tumor induk ke jaringan sehatsekitarnya. Massa sel
tumor ini berhubungan dengan tumor induknya. b.Penyebaran jauh/MetastasisMerupakan
pelepasan sel-sel tumor induk yang kemudian diangkut
olehaliran darah atau cairan getah bening ke te mpat yang jauh, me mbentuk
pertumbuhan baru yang disebut anak sebar. Massa tumor anak sebar tidak berhubungan pada
penyebaran tumor ganas :
1 ) d a n y a
p e l e p a s a n
s e l - s e l
t u m o r
y a n g
d a p a t
h i d u p outonom.2
)
A
d
a
n
y
a
j
a
l
a
n
p
e
n
y
e
b
a
r
a
n
.
3
)
A
d
a
n
y
a
l
i
n
g
k
u
n
g
a
n
y
a
n
g
m
e
m
b
e
r
i
k
a
n
kemungkinan untuk hidupnya sel-sel tumor pada tempat
yang baru.
6. Derajat Keganasan tumor
C ara me mbedakan deraj at keganas an telah dikembangkan dalam us aha untuk
menghubungkan sifat morfologik tumor dengan sifat-sifat pertumbuhanyang akan
datang sehingga dapat meramalkan
pregrosisnya.a . M e l i h a t g a m b a r a n m a k r o s h o p i s , a p a k a h t u m o r t u m b u h e x o
p h y t i c k u r a n g keganasannya bila dibandingkan dengan tumor yang tumbuh
infiltrat. b.Dibagi atas tingkatan berdasar mikroshopik, melihat derajat deferensiasinya,kelain
an-kelainan pada inti dan tampaknya mitosis.
Pembagian menurut Broders :a . T i n g k a t I : b i l a l e b i h d a r i 7 5 % s e l s e l n y a b e r d e f e r e n s i a s i b a i k . b.Tingkat II: bila 50-75 % sel-selnya
berdeferensiasi baik.c . T i n g k a t I I I : b i l a 2 5 - 5 0 % s e l - s e l n y a
berdeferensiasi baik d.Tingkat IV: bila 0-25 % sel-selnya
b e r d e f e r e n s i a s i b a i k Cara diatas sering tidak tepat sangat berbahaya, karena
gambaran yang terlihatdengan mikroskop sangat relatif. Selain itu bahwa tiap
bagian dari tumor tidak sama, melainkan menunjukan gambaran yang berbedabeda.Pembagian derajat keganasan tumor atas das ar gambaran mikros hopik ti
dak menentukan progrosis, melainkan hanya berhubungan dengan radio
sensitivitastumor.Untuk menentukan progrosis lebih baik memakai pembagian secara klinik
denganmemperhatikan umur pasien, lama dan ukuran tumor, sifat pertumbuhan,
adanyametastasis dan keadaan klinik.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Tes seleksi tergantung riwayat, manifestasi klinis dan indeks
kecurigaanu n t u k k a n k e r t e r t e n t u . S k a n ( m i s a l M R I , C T , g a l l i u m ) d a n u l
t r a s o u n d : Dilakukan untuk tujuan diagnostik, identifikasi metastatik dan evaluasi
respons pada pengobatan. Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum, melubangi) : Dilakukan untuk diag
nosis banding dan menggambarkan pengobatan dan dapat dilakukan
melaluis u m s u m t u l a n g , k u l i t , o r g a n d a n s e b a g a i n y a . C o n t o h n y a : s u m s u
m t u l a n g dilakukan pada pen yakit mieloproliferatif untuk diagnosis: pada tu
mor solid untuk pentahapan. Penanda tumor (zat yang dihasilakan dan disekresi
oleh seltumor dan ditemukan dalam serum misal CEA, antigen spesifik prostat,
alfa-fetoprotein, HCG, asam fosfat prostat, kalsitonin, antigen ankofetal pankreas, CA15-3,
CA 19-9, CA 125 dan sebagainya) : dapat membantu dalam mendiagnosiskanker
tetapi lebih bermanfaat sebagai prognostik dan/atau monitor terapeutik.Reseptor
esktrogen dan progesteron adalah esai yang dilakukan pada
jaringan payudara untuk memberikan informasi tentang apakah atau bukan manipulasihormo
nal akan terapeutik pada kontrol penyakit
metastatik.Tes kimia skrining : misal elektrolit (natrium, kaliu m, kalsium) : te
s ginj al(BUN/Cr0: tes hepar (bilirum, AST/S GOT alkalin fosfat, LDH ): tes
tulang (alkalin fosfat, kalsium). JDL dengan diferensial dan trobosit : dapat
menunjukananemia, perubahan pada SDM dan SDP: trombosit berkurang atau
meningkat.Sinar X dada : menyelidiki penyakit paru metastatik atau primer.
8
.
P
e
n
a
t
a
l
a
k
s
a
n
a
a
n
Penatalaksanaan pada kanker meliputi; pembedahan, kemotherapi dan radiasiserta medikasi.
B .Asu han Kep eraw atan 1 . P e n g k a j i a n :
Menurut Lismidar, H, dkk (1990) bahwa pengkajian adalah suat
u pendekatan sistematis untku mengumpulkan data dan menganalisanya sehinggadapat di
ketahui kebutuuhan perawatan pasien.Menurut Doengoes E. Marylin, (2000), pengkajian
pada kanker
meliputi:a . A k t i v i t a s / i s t i r a h a t
Gejala : Kelemahan dan/atau keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jamkebiasaan
tidur pada malam hari: adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misal, nyeri,
ansietas, berkeringat malam, keterbatasan partisipasi
dalamh o b i , l a t i h a n , p e k e r j a a n a t a u p r o f e s i d e n g a n p e m a j a n a n k a r s
p a s i e n / o r a n g
a l a m
m e n g e n a l i
t e r d e k a t
ling sering pe rlu unt uk mem ungk inkan individu mengenal dan
menghadapi rasa takut dan untuk menyakini bahwa strategikontrol/koping
tersedia.7 ) B e r i k a n i n f o r m a s i a k u r a t , k o n s i s t e n m e n g e
n a i p r o d n o s i s , hindari memperdebatkantentang persepsi pasien
terhadap situasi.
Rasional: D a p a t m e n u r u n k a n a n s i e t a s d a n m e m u n g k i n k a n p
a s i e n m e m b u a t keputusan/pilihan berdasarkan realita.8 ) I j i n k a n
ekspr esi ma rah, kecewa tanpa kon fron tasi,
b e r i k a n nformasi dimana perasaan adalah normal dan
dekspresikan secara tepat.Rasional : Penerimaan perasaan
memungkinkan pasien mulai
meghadapisituasi.9 ) J e l a s k a n p e n g o b a t a n y a n g d i a n j
urkan,
meningkatkan kemampuankoping.13)Identifikas i
tahap/stadium berduka pasien dan orang terdekat yang sedang dialami (rujuk
pada DK : berduka, Antisipasi). Rasional :Pilihan intervensi ditentukan oleh tahap
berduka, perilaku koping, misalmarah/menarik diri, menyangkal.1 4 ) P e r h a t i k a n
koping takefektif, misal interaksi sosial
buruk,tidak berdaya, fungsi menyerah setiap hari dan kepuasan sumb
e r . Rasional : Mengidentifikasi masalah individu dan memberikan
dukungan pada pasien/orang terdekat dalam menggunakan keterampilan kopingefektif.15)W
aspada pada tanda men yangkal/depresi, mis al menarik
diri, m a r a h , t a n d a t i d a k t e p a t . T e n t u k a n a d a n y a i d e b u n u h d i r i d a n k a j
i potensial nyeri pada skala 1-10. Rasional : Pasien dapat menggunakanmekanisme
pertahanan dari menyangkal dan mengekspresikan harapan dimana diagnosis tidak
akurat. Perasaan bersalah, distres spiritual,
gejalafisik atau kurang perawatan diri dapat men yebabkan pas ien menjadi men
arik diri dan yakin bahwa bunuh diri adalah pilihan yang
ada.1 6 ) D o r o n g d a n k e m b a n g k a n i n t e r a k s i p a s i e n
d e n g a n s i s t e m pendukung. Rasional : Mengurangi perasaan isolasi. Bila sistem penduk
ung keluarga tidak tersedia, sumber luar mungkin diperlukandengan segera, misal kelompok
pendukung kanker lokal.1 7 ) B e r i k a n i n f o r m a s i y a n g d a p a t d i p e r c a y a d a n
konsisten
dandukungan untuk orang terdekat. Rasional : Memungkinkan untuk i
nteraksi interpers onal lebih baik dan meniurunkan ansietas dan rasa takut.18)
Libatkan orang terdekat s es uai indikasi bila keputus an ma yor akan dibuat.
Rasional : Menjamin sistem pendukung untuk pasien dan memungkinkan orang
terdekat terlibat dengan tepat.
b . D i a g n o s a
k e p e r a w a t a n
k e d u a :
N y e r
i ,
[ A k u t ]
Tindakan/Intervensi
Mandiri
1)Tentukan riw a yat n yeri, mis al lokas i n yeri,
frekuensi, duras i, danintens itas (s kala 0-10) dan tindakan penghilangan
ya ng digunakan.
Rasional : Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi
kebutuhan/keefektifan intervensi. Catatan: pengalaman nyeri adalah individu
al yang digabungkan dengan baik respons fisik dan emosional.
2)Evaluasi/sadari terapi tertentu, misal pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi.
Ajarkan pasien/orang terdekat apa yang diharapkan.
Rasional : Ketidaknyamanan rentang luas adalah umum, (misal nyeri, insisi, kulit terbakar,
nyeri punggung bawah, sakit kepala) tergantung pada prosedur yang digunakan.
3)Berikan tindakan kenyamanan dasar (misal reposisi, gosokan p
unggung) dan aktivitas hiburan (misal musik, televisi).
Rasional :meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatiian.
4)Dorong penggunaan keterampilan manaj emen n yeri, (mis al teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imajinasi), tertawa, musik dan sentuhanterapeutik.
Rasional : Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secaraaktif dan meningkatkan rasa
kontrol.
5)Evaluasi penghilangan n yeri/kontrol. Nilai aturan pengobatan bila perlu.
Rasional : Tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada
AKS.
Kolaborasi
6)Ke mbangkan rencana manaj emen n yeri dengan pas ien dan dokter.
Rasional : Rencana terorganisasi mengembankan kesempatan untuk kontrol nyeri. Terutama
dengan nyeri kronis, pasien/orang terdekat harusaktif menjadi partisipasi dalam manajemen
nyeri di rumah.
7)Berikan analgetik sesuai indikasi, misal Bromptons cocktail,
morfin,m e t a d o n a t a u c a m p u r a n n a r k o t i k I V k h u s u s . B e r i k a n h a n y a u n t
u k memberikan analgesik dalam sehari. Ubah dari analgesik kerja
pendek menj adi kerj a panj ang bila diindikasikan.
Rasional : Nyeri adalahkomplikasi sering dari kanker, meskipun repons individual berbeda.
Saat peri=ubahan penyakit/pengobatan terjadi, penilaian dosis dan pemberian akan diperlu
kan, catatan: adiksi atau ketergantungan padaobat bukan masalah.
8)Berikan/instruksi penggunaan PCA dengan tepat.
Rasional : Analgesia dikontrol pasien sehingga pemberian obat tepat waktu,mecegah
fluktuasi pada intensitas nyeri, sering pada dosis total rendah akan diberikan melalui
metode konvensional.
9)Siapkan/bantu dalam prosedur misal blok saraf, kordotomi, mielotomi komisura.
Rasional : Mungkin digunakan dalam nyeri berat yang tidak berespons pada tindakan lain.
c. Nutrisi, Perubahan: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Tindakan/Intervensi
Mandiri
1)Pantau masukan makanan setiap hari, biarkan pasien menyimpan
bukuharian tentang makanan ses uai indikasi.
Rasional : Mengidentifikasikekuatan/defisiemsi nutrisi.
2 ) U k u r t i n g g i , b e r a t b a d a n d a n k e t e b a l a n l i p a t a n k u l i t t r i s e p ( a t a u pe
ngukuran antropometrik lain sesuai indikasi). Pastikan jumlah penurunan berat badan saat ini.
Timbang berat badan setiap hari atausesuai indikasi.
Rasional : Membantu dalam identifikasi malnutrisi protein-kalori khususnya bila berat bada
n dan pengukuran antrometrik kurang dari normal.
3)Dorong pas ien untuk makan diet tinggi kalori ka ya
nutrien, dengan k a s u k a n c a i r a n a d e k u a t . D o r o n g p e n g g u n a a n s u p l e m e n
dan makansering/lebih sedikit yang dibagi-bagi selama sehari.
Rasional : Kebutuhanjaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan (untuk menghilan
gkan produk sisa). Suplemen dapat memainkan peran penting dalam
mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
4)Nilai diet sebelumnya dan segera setelah pengobatan misal
makanan bening, cairan dingin, saring, kerkers sering, roti panggang, minuman berkarbonat.
Berikan cairan 1 jam sebelum atau 1 jam setelah makan.
Rasional : Keefektifan penilaian diet sangat individual dalam penghilangan mual pascatera
pi. Pasien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombinasi ter baik.
5)Kontrol faktor lingkungan (misal bau kuat/tidak sedap at
a u kebisingan), hindari terlalu manis, berlemak atau makanan pedas.
Rasional : Dapat mentriger respons mual/muntah.
6)C iptakan suasana makan malam ya ng men yenangkan, dorong pas ien untuk
berbagi makanan dengan keluarga/teman.
Rasional : Membuat waktu makan lebih menyenagkan yang dapat meningkatkan masukan.
7)Dorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi, latihan
sedang sebelum makan.
Rasional : Dapat mencegah awitan atau penurunan beratnya mual, penurunan anoreksia, d
an memungkinkan pasien meningkatkan masukan oral.
8)Identifikas i pas ien ya ng mengala mi mual/muntah ya ng diantis ipas i.
Rasional : Mual/muntah psikogenik terjadi sebelum kemoterapi mulai secara umum tidak be
respons terhadap obat antiemetik. Perubahanlingkungan pengobatan atau rutinitas
pasien pada har i pengobatan mungkin efektif.
9)Dorong komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia.
Rasional :Sering sebagai sumber distres emosi khususnya untuk orang terdekat
yang menginginkan untuk memberikan makan pasien dengan sering. Bila pasien menolak,
orang terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi.
10)Berikan antiemetik pada jadwal reguler sebelu/s
e l a m a d a n setelah pemberian agen antineoplastik dengan sesuai.
Rasional : Mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping psikologis
kemoterapi yang menimbulkan stres.
11)Evaluasi keefektifan antiemetik.
Rasional : Individu berespon secara berbeda pada semua obat-obatan. Antiemetik firstine m
ungkintidak bekerja, memerlukan perubahan pada atau kombinasi terapi obat.
1 2 ) H e m a t e s t f e s e s , s e k r e s i l a m b u n g .
Rasional : Terapi tertentu(misal antimetabolik) menghambat pembaharuan lapisan se
l-sel epitel saluran GI, yang dapat menyebabkan perubahan yang direntang darieritema
ringan sampai ulserasi berat dengan perdarahan.
Kolaborasi
13)Tinjau ulang pemeriksaaan laboratorium sesuai indikasi
m i s a l jumlah limfosit total, transferin serum, dan albumin.
Rasional : Membantu mengidentifikasi derajat ketidak seimbanganbiokimia/malnutrisi
dan mempengaruhi piluhan intervensi diet,
catatan pengobatan antikanker dapat juga mengubah pemeriksaan nutrisi sehingga semua
hasil harus diperbaiki dengan status linis pasien.
14)Berikan obat-obatan sesuai
indikasi
: Fenotiazin misal prokloperazin (Compazine), tietilperazin (Torecan):antidopaminer
gik, misal metoklorpramid (Reglan), ondansetron
(Zofran):antihistamin misal difenhidramin (Benadryl).
Rasional : Kebanyakanantiemetik bekerja untuk mempengaruhi stimulasi pusat
muntah sejatidan kemoreseptor mentriger agen zona juga bertindak secara
perifer untuk menghambat peristaltik balik.
Kortikosteroid misal deks ametazon (Decadron): kanabinoid mis al 9tetrahidrokanabinol: benzodiazepin misal diazepam (Valium).
Rasional
:T e r a p i k o m b i n a s i ( m i s a l T o r e c a n d e n g a n D e c a d r o n a t a u Val i u m ) sering
kali lebih efektif daripada agen tunggal.Vitamin, khususnya A,D, E dan B6.
Rasional : Mencegah kekurangankarena penur uan abs or psi vitam in larut dalam l
emak. D efis iensi B6 dapat memperberat/mengeksaserbasi depresi, peka rangsang.
Antasid. Rasional : Maminimalkan iritasi lambung dan mengurangi risikoulserasi
mukosa.1 5 ) R u j u k p a d a a h l i d i e t / t i m p e n d u k u n g n u
t r i s i .
Rasional :memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan individu