Anda di halaman 1dari 13

ASKEP NEOPLASMA

A.Konsep dasar
P ada kons ep das ar ini akan dij elas kan mengenai pengertian, anatomi
dan fisiologi, etiologi , ciri-ciri tumor ganas, penyebaran tumor ganas, derajat
keganasantumor, pemeriks aan diagnostik dan penatalaks anaan serta asuhan ke
peraw atan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
1 . P e n g e r t i a n :
Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yangtumbuh terus
menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringansekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh. Sutisna himawan (1996, hal: 77).Kanker adalah istilah umu m
ya ng digunakan untuk menggambarkan gangguan pertumbuhan selular dan
merupakan kelompok penyakit dan bukanhanya penyakit tunggal. Doengoes (2000, hal
997).Cancer Mastoid adalah: kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-selyang
tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh terjadi pada tulang mastoid.
2 . A n a t o m i
d a n
F i s i o l o g i
Tulang adalah suatu bentuk khusus jaringan ikat, ditandai dengan
adanyas el bercabang panjang-panjang dan berkeluk-keluk (osteos it) ya ng
mengis i rongga-rongga (lakuna) dan celah yang kecil (kanalikulus) di dalam matrix
yangkeras terdiri atas serabut kalogen pada jaringan amorf yang mengandung gugusanfosfat
kalsium. Tulang merupakan tempat penyimpanan kalsium dan fosfat, yaitu99% daripada
seluruh kalsium tubuh dan 90% daripada fosfat tubuh. Epifisis danmetafisis ialah bagian
tulang yang tumbuh. Sumusum tulang berwarna merah pada umur muda dan
kuning pada dewasa, kecuali tulang gepeng (tengkorak, iga,vertebra, pelvis). Tulang mastoid
merupakan bagian dari tulang tengkorak.

Gambar 2.1Anatomi tulang tekorak Kepala Bagian SampingSumber: Atlas of Human


Anatomy, Sobotta, 1995.
Tulang panjang :
a
.
D
i
a
f
i
s
i
s
Terdiri dari
tulang kompakta dengan rongga sumsum tulang, medulla. b.EpifisisTerdiri dari tulang
spongiosa dengan kortexnya tulang
kompakta.P ada orang dewasa rongga tulang spongiosa pada epifisis berhubun
gandengan rongga sumsu m tulang diafis is . Tetapi pada anak-anak ya ng
mas ih tumbuh, epifisis dan diafisis dipisahkan oleh lempeng tulang rawan epifisis,
yang bersatu dengan diafisis melalui suatu tulang spongiosa yang disebut metafisis.Le mpen
g tulang rawan epifisis merupakan te mpat tulang panj ang menjadi panjang.
Semua permukaan tulang diliputi oleh jaringan ikat khusus yang disebut periosteum, kecuali
pada bagian yang membentuk sendi.
Cara pembentukan tulang
a . O s s i f i k a s i
i n t r a m e m b r a n o s a
,
i a l a h
p e r u b a h a n
d a r i jaringan ikat,
misalnya pada tulang tengkorak, mandibula dan
clavicula. b.Ossifikasi intrakartilaginosa atau endochondral, ialah perubahan dari tulang
rawan, misalnya pada tulang panjang.
Unsur-unsur tulang
1.
Unsur tetap:

Osteosit, matrix (jaringan interseluler) yang mengandungmineral (calcium phosphate,


hydroxapatitecystal)2.
Unsur sementara:
Osteoblas,Osteoklas
Selain ini terdapat pula : sumsum tulang berisi derivat sel retikuloendotel.
Osteosit
Sel tulang menunjukan gambaran sbb : Sel besar bercabang ke bagian arahdan
banyak cabang dbersatu dengan osteosit lain-lain. Badan osteosit terletak didalam
lakuna dan cabang-cabangnya terletak di dalam kanalikulus. Slah satu cirikhas osteosit ialah
tidak dapat mengadakan mitosis.
Osteoblas
Sel osteogen yang belum berdiferensiasi sempurna. Osteoblas
membentuk dan mengadakan klasifikasi jaringan interseluler. Osteoblas-osteoblas
saling berhubungan melalui jembatan-jembatan interseluler. Pada pembentukan tulang, beber
apa osteoblas aka dikelilingi jaringan intrerseluler yang telah dibentuknyasendiri dan menja
di cabang daripada osteosit. Osteoblas bila
memperbanyak diri/aktif menghasilkan enzim fosfate alkalik, yang berfungs i
mengadakan klasifikasi pada matrix.
Osteoklas
S ebuah s el raks as a berinti ban yak: suatu fagosit tulang, dij umpai pada permu
kaan tulang yang mengalami resorpsi. Perubahan vital pada tulang terjadioleh karena adanya
keseimbangan antar pembentukan dan kerusakan tulang.
Matrix
Mengandung gugusan kalsium-fosfat-karbonat yang memberikan siafatkeras/kukuh
daripada tulang. Gugusan ini diendapkan pada
jaringan intraseluler akibat pengaruh enzim fosfatase alkalik. Jaringan intrase
luler (matrix) ya ng mengandung mineral diseut osteoid.
Untuk kebutuhan tulang dibutuhkan :
a
.
D
i
e
t
d
e
n
g
a
n
m
i
n
e
r
a
l
d
a
n
vitamin yang
memadai. b.Proses biologik dan biosintetik.
Fungsi tulang :
a
.
A
l
a
t
p
e
n
u
n
j
a
n
g
:
M elindu
ngi alat tubuh vital di kepala dan rongga dada dan mengandung sumsum tulang
didalamnya. b.Tempat cadangankalsium dan fosfor
Unsur-unsur tulang
1.
Unsur tetap:
Osteosit, matrix (jaringan interseluler) yang mengandungmineral (calcium phosphate,
hydroxapatitecystal)2.
Unsur sementara:
Osteoblas,Osteoklas
Selain ini terdapat pula : sumsum tulang berisi derivat sel retikuloendotel.
Osteosit
Sel tulang menunjukan gambaran sbb : Sel besar bercabang ke bagian arahdan
banyak cabang dbersatu dengan osteosit lain-lain. Badan osteosit terletak didalam

lakuna dan cabang-cabangnya terletak di dalam kanalikulus. Slah satu cirikhas osteosit ialah
tidak dapat mengadakan mitosis.
Osteoblas
Sel osteogen yang belum berdiferensiasi sempurna. Osteoblas
membentuk dan mengadakan klasifikasi jaringan interseluler. Osteoblas-osteoblas
saling berhubungan melalui jembatan-jembatan interseluler. Pada pembentukan tulang, beber
apa osteoblas aka dikelilingi jaringan intrerseluler yang telah dibentuknyasendiri dan menja
di cabang daripada osteosit. Osteoblas bila
memperbanyak diri/aktif menghasilkan enzim fosfate alkalik, yang berfungs i
mengadakan klasifikasi pada matrix.
Osteoklas
S ebuah s el raks as a berinti ban yak: suatu fagosit tulang, dij umpai pada permu
kaan tulang yang mengalami resorpsi. Perubahan vital pada tulang terjadioleh karena adanya
keseimbangan antar pembentukan dan kerusakan tulang.
Matrix
Mengandung gugusan kalsium-fosfat-karbonat yang memberikan siafatkeras/kukuh
daripada tulang. Gugusan ini diendapkan pada
jaringan intraseluler akibat pengaruh enzim fosfatase alkalik. Jaringan intrase
luler (matrix) ya ng mengandung mineral diseut osteoid.
Untuk kebutuhan tulang dibutuhkan :
a
.
D
i
e
t
d
e
n
g
a
n
m
i
n
e
r
a
l
d
a
n
vitamin yang
memadai. b.Proses biologik dan biosintetik.
Fungsi tulang :
a
.
A
l
a
t
p
e
n
u
n
j
a
n
g
:
M elindu
ngi alat tubuh vital di kepala dan rongga dada dan mengandung sumsum tulang
didalamnya. b.Tempat cadangankalsium dan fosfor.
c
.
H
e
m
a
t
o
p
o
i
e
s
i
s
.
Kadar kalsium darah kira-kira 8-11 mg%
atau 4,5-5,5 mEq dan kadar f o s f o r d a r a h a d a l a h 3 - 5 m g % ( 1 , 7 2 , 3 m E q ) . K a l s i u m d a l a m s e r u m mempun yai peranan penting dalam fun
gs i tubuh, ya itu berpengaruh padaaktivitas enzim, permeabilitas me mbran s
el, irama jantung dan aktivitas neuromuskuler.Penurunan kadar kalsium dalam
darah akan mengakibatkan tetani dankematian, sedangkan kadar yang meninggi
akan mengakibatkan gangguanfungsionil dan efek pada jantung. Bila kadar
kalsium s erum tinggi, maka kadar fosfor serum akan menurun.Kalsium diserap dari
bagian atas usus halus. Penyerapan ini terjadi
bilat e r d a p a t v i t a m i n D . K a d a r k a l s i u m d a l a m d a r a h b e r g a n t u n g k e
p a d a keseimbangan antara kalsium yang diserap dari usus dan tlang serta
kalsiumya ng dikeluarkan oleh tubuh melalui air kemih dan tinj a dan
penimbunan dalam bentuk garam-garam
tulang.Absorps i fosfor dari us us dirangs ang oleh ban yakn ya kalsium dan lema
k dalam makanan, dan dipengaruhi sedikit oleh vitamin
D.M e t a b o l i s m e k a l s i u m d a n f o s f o r d i p e n g a r u h i t e r u t a m a o l e h h o r
m o n parathyroid dan vitamin D. Hormon lain-lain juga berpengaruh yaitu
estrogen,androgen, thyroxin, calcitonin (dari thyroid), hormon hipofisis anterior.

3
.
E
t
i
o
l
o
g
i
:
Menurut jenisnya kanker/korsinogen dapat
berupa:a
.
b
a
h
a
n
k
i
m
i
a
b.virusc
.
k
o
n
s
i
n
o
g
e
n
f
i
s
i
k
d
.
h
o
r
m
o
n
Jenis-Jenis Neoplasma :
a.Jinak/non
k an k er Adalah suatu perbedaan lokal semata. Peoliferisi sel-sel
y a n g merupakan neoplasma sangat kohesif,sehingga waktu massa sel neoplasma
itutumbuh, terjadi perluasan massa secara sentifugal dengan batas yang
sangatnyata. Karena sel-sel yang berpeoliferisi
tidak saling meninggalkan maka pinggir neoplasma kurang lebih cenderung bergerak ke l
uar dengan lancar sambil mendesak jarimngan yang berdekatan. Dengan demikian
neoplasma jinak mempunyai kapsul jaringan penyambung yang memisahkan neoplasmaden
gan
sekelilingnya. b.Ganas/kanker U m u m n y a t u m b u h l e b i h c e p a t d a n h a m p i r s e l a l
u t u m b u h s e c a r a progesif tanpa belas kasihan, jika tidak di buang sel neoplasma ganas ti
dak
sekohesif sel jinak. Akibatnya pola penyebaran neoplasma ganas sering
kalitidak teratur. N eoplas ma ganas cenderung tidak berkaps ul, dan bias an ya
mereka mudah dipisahkan dari sekitarnya. Bersifat invasif ke sekitar
bukanmendesak ke samping. Sifat lain adalah kemampuan berpeoliferisi sel
kanker untuk melepas kan diri dari tumor induk dan memas uki s irlkulasi untu
k menyebar ke tempat lain. Jadi sifat bahaya neoplasma ganas a
d a l a h kemampuan menginvasi jaringan normal dan kemampuan membe
n t u k metastasis.
4. Ciri-ciri Tumor Ganas :
1.Tumbuh secara infiltrat2 . R e s i d i f
3 .
M e t a s t a s i s 4 . T u m b u h n y a
c e p a t 5.Perubah
an pada inti sel/membesar 6 . A n o p l a s i a 7 . K e h
i l a n g a n p o l a r i t a s 8 . M e n y e b a b k a n k e m a t i a n
5. Penyebaran Tumor Ganas
a . P e n y e b a r a n
s e t e m p a t
Merupakan penjajaran sel-sel tumor dari tumor induk ke jaringan sehatsekitarnya. Massa sel
tumor ini berhubungan dengan tumor induknya. b.Penyebaran jauh/MetastasisMerupakan
pelepasan sel-sel tumor induk yang kemudian diangkut
olehaliran darah atau cairan getah bening ke te mpat yang jauh, me mbentuk
pertumbuhan baru yang disebut anak sebar. Massa tumor anak sebar tidak berhubungan pada
penyebaran tumor ganas :
1 ) d a n y a
p e l e p a s a n
s e l - s e l
t u m o r
y a n g
d a p a t
h i d u p outonom.2
)
A
d
a
n
y
a
j
a
l
a
n
p
e
n
y
e
b
a
r
a
n
.
3
)
A
d
a
n
y
a
l
i
n
g
k
u
n
g
a
n
y
a
n
g
m
e
m
b
e
r
i
k
a
n
kemungkinan untuk hidupnya sel-sel tumor pada tempat
yang baru.
6. Derajat Keganasan tumor
C ara me mbedakan deraj at keganas an telah dikembangkan dalam us aha untuk
menghubungkan sifat morfologik tumor dengan sifat-sifat pertumbuhanyang akan
datang sehingga dapat meramalkan

pregrosisnya.a . M e l i h a t g a m b a r a n m a k r o s h o p i s , a p a k a h t u m o r t u m b u h e x o
p h y t i c k u r a n g keganasannya bila dibandingkan dengan tumor yang tumbuh
infiltrat. b.Dibagi atas tingkatan berdasar mikroshopik, melihat derajat deferensiasinya,kelain
an-kelainan pada inti dan tampaknya mitosis.
Pembagian menurut Broders :a . T i n g k a t I : b i l a l e b i h d a r i 7 5 % s e l s e l n y a b e r d e f e r e n s i a s i b a i k . b.Tingkat II: bila 50-75 % sel-selnya
berdeferensiasi baik.c . T i n g k a t I I I : b i l a 2 5 - 5 0 % s e l - s e l n y a
berdeferensiasi baik d.Tingkat IV: bila 0-25 % sel-selnya
b e r d e f e r e n s i a s i b a i k Cara diatas sering tidak tepat sangat berbahaya, karena
gambaran yang terlihatdengan mikroskop sangat relatif. Selain itu bahwa tiap
bagian dari tumor tidak sama, melainkan menunjukan gambaran yang berbedabeda.Pembagian derajat keganasan tumor atas das ar gambaran mikros hopik ti
dak menentukan progrosis, melainkan hanya berhubungan dengan radio
sensitivitastumor.Untuk menentukan progrosis lebih baik memakai pembagian secara klinik
denganmemperhatikan umur pasien, lama dan ukuran tumor, sifat pertumbuhan,
adanyametastasis dan keadaan klinik.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Tes seleksi tergantung riwayat, manifestasi klinis dan indeks
kecurigaanu n t u k k a n k e r t e r t e n t u . S k a n ( m i s a l M R I , C T , g a l l i u m ) d a n u l
t r a s o u n d : Dilakukan untuk tujuan diagnostik, identifikasi metastatik dan evaluasi
respons pada pengobatan. Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum, melubangi) : Dilakukan untuk diag
nosis banding dan menggambarkan pengobatan dan dapat dilakukan
melaluis u m s u m t u l a n g , k u l i t , o r g a n d a n s e b a g a i n y a . C o n t o h n y a : s u m s u
m t u l a n g dilakukan pada pen yakit mieloproliferatif untuk diagnosis: pada tu
mor solid untuk pentahapan. Penanda tumor (zat yang dihasilakan dan disekresi
oleh seltumor dan ditemukan dalam serum misal CEA, antigen spesifik prostat,
alfa-fetoprotein, HCG, asam fosfat prostat, kalsitonin, antigen ankofetal pankreas, CA15-3,
CA 19-9, CA 125 dan sebagainya) : dapat membantu dalam mendiagnosiskanker
tetapi lebih bermanfaat sebagai prognostik dan/atau monitor terapeutik.Reseptor
esktrogen dan progesteron adalah esai yang dilakukan pada
jaringan payudara untuk memberikan informasi tentang apakah atau bukan manipulasihormo
nal akan terapeutik pada kontrol penyakit
metastatik.Tes kimia skrining : misal elektrolit (natrium, kaliu m, kalsium) : te
s ginj al(BUN/Cr0: tes hepar (bilirum, AST/S GOT alkalin fosfat, LDH ): tes
tulang (alkalin fosfat, kalsium). JDL dengan diferensial dan trobosit : dapat
menunjukananemia, perubahan pada SDM dan SDP: trombosit berkurang atau
meningkat.Sinar X dada : menyelidiki penyakit paru metastatik atau primer.
8
.
P
e
n
a
t
a
l
a
k
s
a
n
a
a
n
Penatalaksanaan pada kanker meliputi; pembedahan, kemotherapi dan radiasiserta medikasi.
B .Asu han Kep eraw atan 1 . P e n g k a j i a n :
Menurut Lismidar, H, dkk (1990) bahwa pengkajian adalah suat
u pendekatan sistematis untku mengumpulkan data dan menganalisanya sehinggadapat di
ketahui kebutuuhan perawatan pasien.Menurut Doengoes E. Marylin, (2000), pengkajian
pada kanker
meliputi:a . A k t i v i t a s / i s t i r a h a t
Gejala : Kelemahan dan/atau keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jamkebiasaan
tidur pada malam hari: adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misal, nyeri,
ansietas, berkeringat malam, keterbatasan partisipasi
dalamh o b i , l a t i h a n , p e k e r j a a n a t a u p r o f e s i d e n g a n p e m a j a n a n k a r s

i n o g e n lingkungan, tingkat stres tinggi. b.SirkulasiGejala : Palpitasi, nyeri dada pada


pengerahan kerja.Kebiasaan : Perubahan pada
TD.c
.
I
n
t
e
g
r
i
t
a
e
g
o
Ge
jala : Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara m e n g a t a
s i s t r e s ( m i s a l , m e r o k o k , m i n i u m a l k o h o l , m e n u n d a m e n c a r i pengobatan,
keyakinan relegius/spiritual), menyangkal diagnosis, perasaant i d a k b e d a y a , p u t u s a s a
, t i d a k m a m p u , t i d a k b e r m a k n a , r a s a b e r s a l a h , kehilangan kontrol,
depresi.Tanda : Menyangkal, menarik diri,
marah.d
.
E
l
i
m
i
n
a
s
i
Gejal
a : Perubahan pada pola defekasi misal, darah pada feses, nyeri pada defekasi,
perubahan eliminasi urinaris misal, nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih, hematuria,
sering berkemih.Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi
abdomen.e
.
M
a
k
a
n
a
n
/
C
a
i
r
a
n
Gejala : Kebiasaan diet buruk (misal, rendah serat, tinggi lemak, aditif,
bahan pengawetan), Anoreksia, mual/muntah, Intoleransi makanan. Tanda :Perubahan pada
kelembaban/turgor kulit:
edema.f
.
N
e
u
r
o
s
e
n
s
o
r
i
Ge
jala : Pusing:
sinkope.g . N
y e r i / K e n y a m a n a n
G ejala : Tidak ada n yeri, atau derajat bervariasi misal ketidakn ya manan ringa
n sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses
penyakit).h
.
P
e
r
n
a
f
a
s
a
n
G ejala : M erokok (te mbakau, mari yuana, hidup dengan ses eorang yang merok
ok), pemajanan
asbes.i
.
K
e
a
m
a
n
a
n
Ge
jala : Pemajanan pada kimia toks ik, karsinogen, pemajanan matahari lama/berl
ebihan.Tanda : Demam, ruam kulit,
ulserasi. j. SeksualitasG ejala : M asalah seksual misal dampak pada hubungan, pe
rubahan pada tingkat kepuasan, Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun,
Mulgravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, Herpes
genital.k
.
I
n
t
e
r
a
k
s
i
s
o
s
i
a
l
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung, riwayat
perkawinan(berkenaan dengan kepuas an di rumah, dukungan atau bantuan), m
asalah tentang fungsi/tanggung jawab
peran.l . P e n y u l u h a n / p e m b e l a j a r
a n Gejala : Riwayat kanker pada keluarga misal ibu atau bibi dengan
kanker payudara, sisi primer: penyakit primer, tangga ditemukan/didiagnosis, penyakit meta
statik: sisi tambahan yang terlibat: bila tidak ada, riwayattalamiah dari primer kan me m
berikan informas i penting untuk mencari metastatik, riwayat pengobatan:
pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker dan pengobatan yang diberikan.Pertimbangan
rencana pemulangan : DRG menunjukan rerata lama
dirawat
:tergantung pada s istem khus us ya ng terkena dan kebutuhan. Rujuk padasum
ber-sumber yang tepat. M emerlukan bantuan dalam keuangan, obatobatan/pengobatan, yang diberikan.
2 . D i a g n o s a
K e p e r a w a t a n
M enurut Gordon (1978) dan Lis midar, H (1990) diagnos a keperawatan adalah
suatu masalah kesehatan yang aktual dan potensial yang mana
perawatdengan keahliannya yang diperoleh dari pendidikan dan pengalamannya mampudan

diberi ijin untuk menanganinya.M enurut Doengoes, E. M ar ylin (2000), diagnosa


keperawatan pada Ca. Mastoid adalah sebagai berikut:
a . K e t a k u t a n / A n s i e t a s
( U r a i k a n
T i n g k
a t a n )
Dapat dihubungkan dengan : Krisis situasi (kank
e r ) , ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran,
polai n t e r a k s i , a n c a m a n k e m a t i a n , p e r p i s a h a n d a r i k e l u a r g a ( h o s p i t a l i s
a s i , pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Peningkatan ketegangan, gemetar,
ketakutan,gelis ah, mengekspresikan mas alah mengenai perubahan dalam kejad
ian hidup, stimulasi simpatis, keluhan somatik.
b
.
N
y
e
r
i
,
[
A
k
u
t
]
D apat dihubungkan dengan : Proses pen yakit (kompresi/destruks i jantung sara
f, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras saraf,inflamasi.K emungkinan dib
uktikan oleh : Keluhan n yeri, me mfokus kan pada diri sendiri/pnyempitan fokus,
distraksi/perilaku berhati-hati, respons autonomik,gelisah
c. Nutrisi, Perubahan: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Dapat dihubungkan dengan : Status hipermetabolik berkenaan dengankanker, konsekuensi
kemoterapi, radiasi, pembedahan, misal anoreksia, iritasilambung, penyimpangan rasa mual,
distres emosional, keletihan, kontrol
nyeri buruk. Kemungkinan dibuktikan oleh : Keluhan masukan makanan tidak adekuat, per
ubahan s ens as i pengecap, kehilangan minat pada makanan, ketidakmampuan
untuk mencerna yang dirasakan/aktual, Berat badan
20%a t a u l e b i h d i b a w a h b e r a t b a d a n i d e a l u n t u k t i n g g i d a n b e n t u k t u b
u h , penurunan lemak subkutan/massa otot, sariawan, rongga mulut terinflamasi,diare
dan/atau konstiasi, kram abdomen.
d. Kekurangan Volume Cairan, Risiko tinggi terhadap
F aktor ris iko meliputi : K ehilangan berlebihan melalui rute normal dan/atau a
bnormal (misal selang indwelling, luka), status hipermetabolik,kerusakan masukan
cairan.Kemungkinan dibuktikan oleh : Tidak dapat diterapkan: adanya tandatandadan gejala-gejala membuat diagnosa aktual.
e. Keletihan
D apat dihubungkan dengan : Penurunan produksi energi metabolik, peningkat
an kebutuhan energi (status hipermetabolik), kebutuhan psikologis/emosional
berlebihan, perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan,
kemoterapi.K emungkinan dibuktikan oleh : Kekurangan energi yang tidak terp
enuhi berulang/berlebihan, ketidak mampuan untuk mempertahankan rutinitas biasanya, pen
urunan kinerja, kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi,letargi/gelisah, tidak berminat
terhadap sekitarnya.
f. Infeksi, Risiko tinggi terhadap
F aktor ris iko meliputi : K etidakadekuatan pertahanan sekunder dan imunosupr
esi misal, supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan
dosis baik kemoterapi dan radiasi), malnutrisi proses penyakit kronis, prosedur
invas if. K emungkinan dibuktikan oleh : Tidak dapat diterapkan: adan ya tanda
-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa aktua
g. Integritas Kulit/Jaringan, Kerusakan, Risiko Tinggi Terhadap
F a k t o r r i s i k o m e l i p u t i : E f e k r a d i a s i d a n k e m o t e r a p i , p e n u r u n a n imunol
ogis, perubahan status nutrisi, anemia.Kemungkian dibuktikan oleh : Tidak dapat
diterapkan: adanya tanda-tandadan gejala-gejala membuat diagnosa aktual.

h. Kurang Pngetahuan [Kebutuhan Belajar], Mengenai Penyakit Prognosisdan


Kebutuhan Pengobatan
D apat dihubungkan dengan : Kurang pemaj anan/ mengingat: kesalahan interpr
etasi informasi, mitos, tdak megenal sumebr informasi, keterbatasankognitif.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Pernyataan /meminta informasi,m e n g u n g k a p k a n
m a s a l a h , p e r n y a t a a n s a l a h k o n s e p s i , k e t i d a k a k u r a t a n mengikuti
instruksi/terjadinya komplikasi yang dapat dicegah.
3 . P e r e n c a n a a n
Menurut Lismidar, H (1990), perencanaan adalah menyususun rencanatindakan keperawtan
yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalahsesuai dengan diagnosa keperawatan
yang telah ditentukan dengan tujuankebutuhan pasien dapat tercapai.Adapun
perencanaan menurut Doengoes, E. Marylin (2000) adalah sebagai berikut:
a . D i a g n o s a
k e p e r a w a t a n
p e r t a m a
:
K e t a k u t a n / A n s i e t a s [Uraikan Tingkatan]
Tindakan/intervensi
Mandiri
1) Tinjau ulang pengala man pasien/orang terdekat s ebelumn ya dengan k a n k e
r . T e n t u k a n a p a k a h d o k t e r t e l a h m e n g a t a k a n p a d a p a s i e n d a n apakah ke
s impulan pasien telah dicapai. Rasional : Membantu dalam i d e n t i f i k a s i r a
s a t a k u t d a n k e s a l a h a n k o n s e p b e r d a s a r k a n p a d a pengalaman dengan
kanker.2 ) D o r o n g p a s i e n u n t u k m e n g u n g k a p k a n p i k i r a n d a n
p e r a s a a n . Rasional : Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut
realitisserta kesalahan konsep tentang diagnosis.3 ) B e r i k a n l i n g k u n g a n
terbuka dimana pasien
m e r a s a a m a n untuk mendiskus ikan perasaan atau menolak untuk bicara. R
asional :Membantu pas ien untuk meras a diterima pada adan ya kondisi tanpa
perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat dan
kontrol.4 ) P e r t a h a n k a n k o n t a k s e r i n g d e n g a n p a s i e n ,
b i c a r a d e n g a n menyentuh pasien bila tepat. Rasional : Memberikan keyakinan
bahwa
asien tidak sendiri atau ditolak: berikan respek dan penerimaan
individu,mengembangkan kepercayaan.5 ) S a d a r i e f e k - e f e k i s o l a s i
pada pasien bila diperlukan
untuk imunosupresi atau implan radiasi. Batasi pengg
u n a a n p a k a i a n pasien/masker isolasi bila mungkin. Rasional Penyimp
angan sensorid a p a t t e r j a d i n i l a i s t i m u l a n y a n g c u k u p t i d a k
t e r s e d i a d a n d a p a t memperberat perasaan
ansietas/takut.6 ) B a n t u

p a s i e n / o r a n g

a l a m

d a n me ngk l arifi k as i rasa tak ut untuk

m e n g e n a l i

t e r d e k a t

m emula i men ge mba ngkan strate gi koping untuk menghadapi


rasa takut
ini. Rasional : keterampilan kopingr u s a k s e t e l a h d i a g n o s i s d a n
s e l a m a f a s e p e n g o b a t a n y a n g b e r b e d a . Dukunga n da n kon se

ling sering pe rlu unt uk mem ungk inkan individu mengenal dan
menghadapi rasa takut dan untuk menyakini bahwa strategikontrol/koping
tersedia.7 ) B e r i k a n i n f o r m a s i a k u r a t , k o n s i s t e n m e n g e
n a i p r o d n o s i s , hindari memperdebatkantentang persepsi pasien
terhadap situasi.
Rasional: D a p a t m e n u r u n k a n a n s i e t a s d a n m e m u n g k i n k a n p
a s i e n m e m b u a t keputusan/pilihan berdasarkan realita.8 ) I j i n k a n
ekspr esi ma rah, kecewa tanpa kon fron tasi,
b e r i k a n nformasi dimana perasaan adalah normal dan
dekspresikan secara tepat.Rasional : Penerimaan perasaan
memungkinkan pasien mulai
meghadapisituasi.9 ) J e l a s k a n p e n g o b a t a n y a n g d i a n j
urkan,

t u j u a n n y a d a n potensial efek samping, membantu pa

sien menyiapkan pengobatan.Ras ional : Tujuan peng obata n ka nke r


ada l ah me ngha ncur kan se l-se lm a g l i n a n s a m b i l m e m i n i m a s i
k e r u s a k a n p a d a s e l y a n g n o r m a l . Pengobatan dapat meliputi
pembedahan (kuratif, preventif, paliatif)
sertak e m o t e r a p i , r a d i a s i ( i n t e r n a l , e k s t e r n a l ) a t a u p e n g
o b a t a n l e b i h baru/spesifek seperti hipertemia seluruh tubuh atau biot
erapi.Transplantasi sumsum tulang mungkin dianjurkan
untuk beberapa tipekanker.1 0 ) J e l a s k a n p r o s e d u r , b e r i k a n
k e s e m p a t a n u n t u k b e r t a n y a d a n jawaban jujur, tinggal
dengan pasien selama prosedur
yang menimbulkanansiet as dan kon sultas i. Ra sion al : Inform as i a
kurat m emungkink an pasien menghadapi situasi lebih efektif dengan r
ealitas, karenanyamenurunkan ansietas dan rasa takut karena
ketidaktahuan.1 1 ) B e r i k a n p e m b e r i p e r a w a t a n p r i m e r a t a u
kon s i s t en
kapanpunm u n g k i n . R a s i o n a l : M e m b a n t u m e n u r u n k a n
ansietas dengan
m e n g e m b a n g k a n h u b u n g a n t e r a p e u t i k d a n m e m u d a h k a n p e r a w a t a n konti
nu.1 2 ) T i n g k a t k a n r a s a t e n a n g d a n
l i n g k u n g a n t e n a n g . R a s i o n a l : Memudahkan istirahat, meghemat energi, dan

meningkatkan kemampuankoping.13)Identifikas i
tahap/stadium berduka pasien dan orang terdekat yang sedang dialami (rujuk
pada DK : berduka, Antisipasi). Rasional :Pilihan intervensi ditentukan oleh tahap
berduka, perilaku koping, misalmarah/menarik diri, menyangkal.1 4 ) P e r h a t i k a n
koping takefektif, misal interaksi sosial
buruk,tidak berdaya, fungsi menyerah setiap hari dan kepuasan sumb
e r . Rasional : Mengidentifikasi masalah individu dan memberikan
dukungan pada pasien/orang terdekat dalam menggunakan keterampilan kopingefektif.15)W
aspada pada tanda men yangkal/depresi, mis al menarik
diri, m a r a h , t a n d a t i d a k t e p a t . T e n t u k a n a d a n y a i d e b u n u h d i r i d a n k a j
i potensial nyeri pada skala 1-10. Rasional : Pasien dapat menggunakanmekanisme
pertahanan dari menyangkal dan mengekspresikan harapan dimana diagnosis tidak
akurat. Perasaan bersalah, distres spiritual,
gejalafisik atau kurang perawatan diri dapat men yebabkan pas ien menjadi men
arik diri dan yakin bahwa bunuh diri adalah pilihan yang
ada.1 6 ) D o r o n g d a n k e m b a n g k a n i n t e r a k s i p a s i e n
d e n g a n s i s t e m pendukung. Rasional : Mengurangi perasaan isolasi. Bila sistem penduk
ung keluarga tidak tersedia, sumber luar mungkin diperlukandengan segera, misal kelompok
pendukung kanker lokal.1 7 ) B e r i k a n i n f o r m a s i y a n g d a p a t d i p e r c a y a d a n
konsisten
dandukungan untuk orang terdekat. Rasional : Memungkinkan untuk i
nteraksi interpers onal lebih baik dan meniurunkan ansietas dan rasa takut.18)
Libatkan orang terdekat s es uai indikasi bila keputus an ma yor akan dibuat.
Rasional : Menjamin sistem pendukung untuk pasien dan memungkinkan orang
terdekat terlibat dengan tepat.
b . D i a g n o s a
k e p e r a w a t a n
k e d u a :
N y e r
i ,
[ A k u t ]
Tindakan/Intervensi
Mandiri
1)Tentukan riw a yat n yeri, mis al lokas i n yeri,
frekuensi, duras i, danintens itas (s kala 0-10) dan tindakan penghilangan
ya ng digunakan.
Rasional : Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi
kebutuhan/keefektifan intervensi. Catatan: pengalaman nyeri adalah individu
al yang digabungkan dengan baik respons fisik dan emosional.
2)Evaluasi/sadari terapi tertentu, misal pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi.
Ajarkan pasien/orang terdekat apa yang diharapkan.

Rasional : Ketidaknyamanan rentang luas adalah umum, (misal nyeri, insisi, kulit terbakar,
nyeri punggung bawah, sakit kepala) tergantung pada prosedur yang digunakan.
3)Berikan tindakan kenyamanan dasar (misal reposisi, gosokan p
unggung) dan aktivitas hiburan (misal musik, televisi).
Rasional :meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatiian.
4)Dorong penggunaan keterampilan manaj emen n yeri, (mis al teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imajinasi), tertawa, musik dan sentuhanterapeutik.
Rasional : Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secaraaktif dan meningkatkan rasa
kontrol.
5)Evaluasi penghilangan n yeri/kontrol. Nilai aturan pengobatan bila perlu.
Rasional : Tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada
AKS.
Kolaborasi
6)Ke mbangkan rencana manaj emen n yeri dengan pas ien dan dokter.
Rasional : Rencana terorganisasi mengembankan kesempatan untuk kontrol nyeri. Terutama
dengan nyeri kronis, pasien/orang terdekat harusaktif menjadi partisipasi dalam manajemen
nyeri di rumah.
7)Berikan analgetik sesuai indikasi, misal Bromptons cocktail,
morfin,m e t a d o n a t a u c a m p u r a n n a r k o t i k I V k h u s u s . B e r i k a n h a n y a u n t
u k memberikan analgesik dalam sehari. Ubah dari analgesik kerja
pendek menj adi kerj a panj ang bila diindikasikan.
Rasional : Nyeri adalahkomplikasi sering dari kanker, meskipun repons individual berbeda.
Saat peri=ubahan penyakit/pengobatan terjadi, penilaian dosis dan pemberian akan diperlu
kan, catatan: adiksi atau ketergantungan padaobat bukan masalah.
8)Berikan/instruksi penggunaan PCA dengan tepat.
Rasional : Analgesia dikontrol pasien sehingga pemberian obat tepat waktu,mecegah
fluktuasi pada intensitas nyeri, sering pada dosis total rendah akan diberikan melalui
metode konvensional.
9)Siapkan/bantu dalam prosedur misal blok saraf, kordotomi, mielotomi komisura.
Rasional : Mungkin digunakan dalam nyeri berat yang tidak berespons pada tindakan lain.
c. Nutrisi, Perubahan: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Tindakan/Intervensi
Mandiri
1)Pantau masukan makanan setiap hari, biarkan pasien menyimpan
bukuharian tentang makanan ses uai indikasi.
Rasional : Mengidentifikasikekuatan/defisiemsi nutrisi.
2 ) U k u r t i n g g i , b e r a t b a d a n d a n k e t e b a l a n l i p a t a n k u l i t t r i s e p ( a t a u pe
ngukuran antropometrik lain sesuai indikasi). Pastikan jumlah penurunan berat badan saat ini.
Timbang berat badan setiap hari atausesuai indikasi.
Rasional : Membantu dalam identifikasi malnutrisi protein-kalori khususnya bila berat bada
n dan pengukuran antrometrik kurang dari normal.
3)Dorong pas ien untuk makan diet tinggi kalori ka ya
nutrien, dengan k a s u k a n c a i r a n a d e k u a t . D o r o n g p e n g g u n a a n s u p l e m e n
dan makansering/lebih sedikit yang dibagi-bagi selama sehari.
Rasional : Kebutuhanjaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan (untuk menghilan
gkan produk sisa). Suplemen dapat memainkan peran penting dalam
mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
4)Nilai diet sebelumnya dan segera setelah pengobatan misal
makanan bening, cairan dingin, saring, kerkers sering, roti panggang, minuman berkarbonat.
Berikan cairan 1 jam sebelum atau 1 jam setelah makan.

Rasional : Keefektifan penilaian diet sangat individual dalam penghilangan mual pascatera
pi. Pasien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombinasi ter baik.
5)Kontrol faktor lingkungan (misal bau kuat/tidak sedap at
a u kebisingan), hindari terlalu manis, berlemak atau makanan pedas.
Rasional : Dapat mentriger respons mual/muntah.
6)C iptakan suasana makan malam ya ng men yenangkan, dorong pas ien untuk
berbagi makanan dengan keluarga/teman.
Rasional : Membuat waktu makan lebih menyenagkan yang dapat meningkatkan masukan.
7)Dorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi, latihan
sedang sebelum makan.
Rasional : Dapat mencegah awitan atau penurunan beratnya mual, penurunan anoreksia, d
an memungkinkan pasien meningkatkan masukan oral.
8)Identifikas i pas ien ya ng mengala mi mual/muntah ya ng diantis ipas i.
Rasional : Mual/muntah psikogenik terjadi sebelum kemoterapi mulai secara umum tidak be
respons terhadap obat antiemetik. Perubahanlingkungan pengobatan atau rutinitas
pasien pada har i pengobatan mungkin efektif.
9)Dorong komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia.
Rasional :Sering sebagai sumber distres emosi khususnya untuk orang terdekat
yang menginginkan untuk memberikan makan pasien dengan sering. Bila pasien menolak,
orang terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi.
10)Berikan antiemetik pada jadwal reguler sebelu/s
e l a m a d a n setelah pemberian agen antineoplastik dengan sesuai.
Rasional : Mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping psikologis
kemoterapi yang menimbulkan stres.
11)Evaluasi keefektifan antiemetik.
Rasional : Individu berespon secara berbeda pada semua obat-obatan. Antiemetik firstine m
ungkintidak bekerja, memerlukan perubahan pada atau kombinasi terapi obat.
1 2 ) H e m a t e s t f e s e s , s e k r e s i l a m b u n g .
Rasional : Terapi tertentu(misal antimetabolik) menghambat pembaharuan lapisan se
l-sel epitel saluran GI, yang dapat menyebabkan perubahan yang direntang darieritema
ringan sampai ulserasi berat dengan perdarahan.
Kolaborasi
13)Tinjau ulang pemeriksaaan laboratorium sesuai indikasi
m i s a l jumlah limfosit total, transferin serum, dan albumin.
Rasional : Membantu mengidentifikasi derajat ketidak seimbanganbiokimia/malnutrisi
dan mempengaruhi piluhan intervensi diet,
catatan pengobatan antikanker dapat juga mengubah pemeriksaan nutrisi sehingga semua
hasil harus diperbaiki dengan status linis pasien.
14)Berikan obat-obatan sesuai
indikasi
: Fenotiazin misal prokloperazin (Compazine), tietilperazin (Torecan):antidopaminer
gik, misal metoklorpramid (Reglan), ondansetron
(Zofran):antihistamin misal difenhidramin (Benadryl).
Rasional : Kebanyakanantiemetik bekerja untuk mempengaruhi stimulasi pusat
muntah sejatidan kemoreseptor mentriger agen zona juga bertindak secara
perifer untuk menghambat peristaltik balik.
Kortikosteroid misal deks ametazon (Decadron): kanabinoid mis al 9tetrahidrokanabinol: benzodiazepin misal diazepam (Valium).
Rasional

:T e r a p i k o m b i n a s i ( m i s a l T o r e c a n d e n g a n D e c a d r o n a t a u Val i u m ) sering
kali lebih efektif daripada agen tunggal.Vitamin, khususnya A,D, E dan B6.
Rasional : Mencegah kekurangankarena penur uan abs or psi vitam in larut dalam l
emak. D efis iensi B6 dapat memperberat/mengeksaserbasi depresi, peka rangsang.
Antasid. Rasional : Maminimalkan iritasi lambung dan mengurangi risikoulserasi
mukosa.1 5 ) R u j u k p a d a a h l i d i e t / t i m p e n d u k u n g n u
t r i s i .
Rasional :memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan individu

Anda mungkin juga menyukai