Anda di halaman 1dari 14

Contoh menghitung Laporan keuangan dengan rasio Likuiditas, Leverage,

Aktivitas, Profitabilitas dan Rentabilitas


Laporan Rugi Laba PT. Abadi Djaya Tbk
AKHIR TAHUN

Penjualan
Harga pokok barang dijual
Laba kotor
Biaya pemasaran adm dan
umum
Laba sebelum bunga dan pajak
Biaya bunga
Laba sebelum pajak
Laba setelah pajak
Deviden
Laba untuk saham biasa
Alokasi laba ditahan
Dividen

2001

2002

3.405
2.041
1.364
812
552
31
521
193
328
10
318
291
27

3.100
1.900
1.200
780
420
39
381
141
240
10
230
200
30

Neraca PT Abadi Djaya Tbk


Aktiva
Aktiva lancar
Kas & Surat berharga
Piutang dagang
Persediaan
Lain-lain
Total
Aktiva tetap
Gedung,tanah &
perlengkapan

2001

2000

260
596
471
61
1.388

498

Akumulasi Defresiaisi
Lain-lain
total

(152)
139
485

Total Aktiva

1.873

Utang & modal


pemilik

Utang lancar
Utang dagang
Utang bank
Utang akrual
Total utang lancar
Utang jk panjang &
lain-lain
Total utang
398 Saham priferen
Saham biasa
Capital again
(105) Laba ditahan
136 Total modal pemilik
429

120
522
587
52
1.281

1.710 Total utang dan


modal pemilik

2001

2000

109
136
176
421
120

301
166
148
615
61

541

676

10
87
1235
1332

10
80
944
1034

1873

1710

Analisis Rasio Laporan Keuangan Pada PT Abadi Djaya Tbk


A.

RASIO LIKUIDITAS
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya

yang harus segera dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat kemampuan perusahaan
untuk membayar utang-utang jangka pendek yang dimiliki. Dua faktor yang digunakan
dalam rasio untuk mengukur likuditas perusahaan aktiva lancar dan utang lancar, yang
disebut likuid adalah perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dan jika tidak mampu disebut ilikuid.
Suatu keadaan likuid pada perusahaan berarti mengalami kerugian bagi kreditur
dan bagi pihak managemen , Rasio likuiditas menunjukan efisinsi modal kerja yang ada.
1. Current Ratio
Curren ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar, Current
ratio disebut juga working capital ratio :
Contoh

PT Abadi Djaya Tbk

Carrent ratio

Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

2.08

=
=

3.29

Perbedaan rasio lancar antara Tahun 2000 dan 2001 terjadi karena peningkatan aktiva
lancar yang pada Tahun 2000 sebesar Rp. 1.281,- dan pada Tahun 2001 sebesar Rp
1.388,- serta adanya pengurangan utang lancar yang pada Tahun 2000 sebesar Rp. 615
dan pada Tahun 2001 sebesar Rp. 421. Jadi, dapat di simpulkan peningkatan ratio terjadi
karena utang lancar yg berkurang pada Tahun 2001.

2. Cash Ratio (Ratio of immediate solvency)


Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan suratberharga hal yang
menyebabkan laporan keuangan perlu dilihat cash ratio.
Cash Ratio

Cash ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka


pendek dengan kas yang ada dan surat berharga yang segera dapat diuangkan.
Contoh : PT Abadi Djaya Tbk
Cash Ratio Thn 2000

=
=

Cash Ratio Thn 2001

0.19

=
=

0.61

Sehingga, dapat disimpulkan besarnya nilai cash ratio dipengaruhi oleh utang
lancar sebuah perusahaan.
3. Quitck Ratio (Acid test ratio)
Yang dapat digunakan untuk mendapatkan kepastian yang lebih besar dari pada
current ratio dalam mengukur perusahaan adalah quick ratio, dalam quick ratio
hanya menggunakan beberapa elemen aktiva lancar yaitu kas, piutang dan surat
berharga :
Quick ratio

Tahun

2000

=
Tahun 2001

1.13

=
=

2.18

Jadi setiap Rp 1,- utang lancar dijamin oleh RP 2.18 aktiva lancar di luar persediaan

4. Net Working Capital To Total Asset Ratio


Aktiva lancar adalah aktiva yang oleh perusahaan diharapkan dapat berubah
menjadi kas dalam jangka pendek, utang

lancar adalah semua kewajiban

perusahaan yang jangka pendek harus dipenuhi. Perbedaan antara utang lancar
disebut Net working capital to asset ratio dan ini digunakan untuk menentukan
kebijakan investasi dan dana yang diperoleh.
Net working capital to total asset ratio =
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

=
=

B.

0.39

0,52

RASIO LEVERAGE
Rasio leverage yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai

dengan hutang. Rasio-Rasio leverage dihitung dengan dua cara :


risiko utang diukur dari sudut laporan rugi laba
Data neraca diamati dan digunakan untuk dapat mengetahui jumlah dana dan
proporsi pinjaman yang digunakan perusahaan.
1. Total Debt to Total Capital Asset Ratio (DAR)
Rasio ini membandingkan antara jumlah total utang dengan aktiva total yang
dimiliki prusahaan. Biasanya para kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah
karena semakin rendah rasio utang dari perusahaan yang diberi kerdit akan
semakin besar tingkat keamanan yang didapat kreditur diwaktu likuiditas.
Debt Rasio

Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

0.39

=
=

0.29

Dari hasil perhitungan diatas pada Tahun 2000 diperoleh debt ratio sebesar 0.39
yang artinya adalah prosentasi aktiva didanai dari hutang sebesar 39%, sedangakn
untuk Tahun 2001 diperoleh debt ratio sebesar 0.29 yang artinya adalah prosentasi
aktiva yang didanai dari hutang sebesar 29%. Terjadinya penurunan debt ratio
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin
menurunnya hutang dalam pendanaan akitiva.
2. Total Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio ini membandingkan total utang dengan total modal pemilik (ekuitas)
digunakan untuk mengetahui berapa bagian modal pemilik yang digunakan untuk
menjamin utang lebih besar dibandingkan dengan modal pemilik.
Debt to equity ratio
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

0.65

=
=

0.41

Ini menunjukkan setiap Rp 1,- Modal pemilik menjamin utang sebesar Rp 0.41

C.

RASIO AKTIVITAS
Rasio aktvitas adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh

efektivitas penggunaan dana yang digunakan perusahaan.


1. Receivables Turnover (Perputaran Piutang)
Receivables ini adalah rasio yang membandingkan antara penjualan kredit bersih
dan piutang dagang rata-rata atau piutang akhir periode. Rasio ini digunakan untuk
menunjukkan kemampuan yang tertanam dalam piutang berputar dalam periode
tertentu.
Perputaran piutang
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

5.9 X

=
=

5.7 X

2. Average Collection Periode


Average collection periode / rata-rata periode pengumpulan piutang digunakan
untuk menghitung waktu atau hari rata-rata dana tertanam dalam piutang.
Average Collection Periode
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

62 Hari

=
=

64 Hari

3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed assets turnover ratio)


Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

7.23

=
=

7.02

Dari perhitungan diatas pada Tahun 2000 diperoleh fixed assets turnover ratio
sebesar 7.23 artinya dalam Tahun tersebut aktiva tetap menghasilkan penjualan
7.23 X. sedangkan untuk Tahun 2001 diperoleh fixed assets turnover ratio sebesar
7.02 artinya dalam Tahun tersebut aktiva tetap menghasilkan penjualan sebesar
7.02 X.
4. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total assets turnover ratio)
Rasio perputara total aktiva
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

1.81

=
=

1.82

Dari perhitungan diatas pada Tahun 2000 dapat diperoleh total assets turnover
ratio sebesar 1.81 artinya dalam Tahun tersebut aktiva menghasilkan penjualan
1.81 X, sedangkan pada Tahun 2006 diperoleh total assets turnover ratio sebesar
1.82 artinya pada Tahun tersebut aktiva menghasilkan penjualan 1.82 X.

D.

RASIO PROFITABILITAS
Rasio profitabilitas menunjukan hasil akhir yang telah dicapai dari berbagai

kebijakan dan keputusan yang telah diambil.


1. Gross Profit margin
Merupakan perbandingan antara laba dan penjualan bersih, rasio ini menunjukan
berapa bagian dari penjualan yang merupakan laba kotor.
Gross Profit Margin
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

* laba kotor

39%

=
=

40%

penjualan bersih-harga pokok barang jual

2. Operating income Ratio (Operating profit margin)


Rasio ini membandingkan antara laba sebelum bunga dan pajak dan penjualan
bersih.
Perating Income Ratio =
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

1.3%

=
=

0.9%

3. Operating Ratio
Merupakan rasio yang membandingkan antara semua biaya operasi (Harga pokok
penjualan + Biaya pemasaran + Biaya adm) rasio ini menunjukan berapa bagian
biaya yang digunaka untuk biaya operasi.

Operating Ratio
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

86%

=
=

84%

4. Net Profit Margin


Adalah ratio yang membandingkan antara laba setelah pajak dan penjualan bersih
untuk menunjukan berapa besar bagian dari penjualan bersih yang menjadi laba
setelah bunga dan pajak.
Net Profit Margin
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

8%

=
=

10%

Dari perhitungan diatas pada Tahun 2000 diperoleh net profit margin sebesar 8%
dan pada Tahun 2001 sebesar 10 % yang artinya margin laba atas pada perusahaan
PT Abadi Djaya mengalami peningkatan. Dapat dikatakan bahwa kinerja dalam
menghasilkan margin atas laba penjualan sangat baik.

5. Tingkat pengembalian laba atas total aktiva (return on total asset)


ROA
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

14%

=
=

18%

Dari perhitungan diatas,pada Tahun 2000 diperoleh return on total assets sebesar
14% dan pada Tahun 2001 sebesar 18%. hal ini menunjukkan tingkat
pengembalian laba atas total aktiva pada perusahaan PT Abadi Djaya meningkat
dengan kata lain perusahaan mampu menghasilkan laba yang dapat meningkatkan
jumlah aktiva perusahaan.
6. Tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on common equity)
ROE
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

23%

=
=

25%

Dari perhitungan diatas, pada Tahun 2000 diperoleh return on common equity
sebesar 23% dan pada Tahun 2001 sebesar 25%. hal ini menunjukkan bahwa
profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan dalam pengembalian modal.

E.

RASIO RENTABILITAS
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan

aktiva

atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas

adalah

kemampuan

suatu perusahaan

untuk menghasilkan laba

selama

periode

tertentu. Adapun cara penilaian Rentabilitas adalah :


1. Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha (Ratio Operating Income dengan
Operating Assets)
Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara
keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
kekayaan atau assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut
(operating assets). Yang dimaksud dengan operating assets adalah semua aktiva
kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan.
Rumus perhitungannya adalah =
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

0.7

=
=

0.8

2. Perputaran Aktiva Usaha ( Operating Assets Turnover)


Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aktiva telah dipergunakan di dalam kegiatan
perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar dalam suatu
periode tertentu, biasanya satu Tahun.
Rumus ratio Perputaran Aktiva Usaha =
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

1.81

=
=

3. Rasio Laba Kotor atas Penjualan (Gross Profit Margin on Sales)


Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum dibebani oleh biayabiaya yang lain. Perubahan rasio laba kotor bisa saja terjadi karena perubahan
dalam kebijaksanaan penjualan, misalnya tingkat potongan atau adanya produk
baru.
Rumus perhitungannya =
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

0.38

=
=

0.44

4. Rasio Laba Usaha atas Penjualan (Operating Margin Ratio)


Laba usaha (laba operasi) adalah laba dari kegiatan utama perusahaan. Oleh karena
itu sudah seharusnya laba ini memberikan hasil lebih besar dibanding dari laba
yang bukan utama.
Rumus perhitungannya
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

0.38

=
=

0.44

5. Rasio Laba Bersih atas Penjualan (Net Margin Ratio)


Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi perusahaan. Selisih laba bersih
dengan rasio laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yan ditanggung
perusahaan untuk biaya-biaya non operasional.
Rumus perhitungannya
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

0.07

0.096

6. Operating Ratio
Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang
tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah
penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba
kecil.
Operating Ratio =
Tahun 2000

=
=

Tahun 2001

1.08

0.9

Anda mungkin juga menyukai