Anda di halaman 1dari 2

Yang Pintar

Dan tiadalah kehidupan ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya

ahkirat

itulah

sebenar-benar

khidupan,

jika

mereka

mengetahui.
Golongngan yang bergemilang dengan maksit serta paasiq adalah mereka
yang terpedaya dengan perbuatan mereka sendiri. Sebagian tidak merasa
bimbang deengan kemangkuran yang dilakukan karna menganggap ALLAH
Yang Maha pengapun lagi Maha Penyayang mengampuni kesahan meraka.
Apabila menadapat laba dan keuntungan dari kemungkaran itu menggap
sebagai kirhadaan ALLah Karena bagi mereka keuntungan duniawi berkait
rapat dengan kirhadaan ilah. Nabi Muhammad menganggap golongna
seperti sebagai golongan yang kurang bijak.
Yang pintar adalah mereka yang mengawal hawa nafsunya dan beramal
sebagai persiapan untuk mati, yang bodoh ialah meraka mengikut hawa
nafsunya kemudian berangan-angan baik kepada ALLAH. (Riwayat Imam
Tirmizi Dan Ibnu Majah).
Dunia

berhasil

memperdayakan

banyak

orang

sehingga

mereka

menggapnya sebagai tujuan terahihr dan kesenangan yang ada didalamnya


sebagai surge yang hakiki. Sedangkan dunia hari ini di penuhi dengan pelbai
tipu daya. Bahkan banyak yang tertipu denganya dan menganggap sebagai
tempat bersuka ria sampai kapanpun.
Dunia ibarat sebagai suatu pelabuhan. Semasa dipelabuhan, para kru kapal
diizinkan turun sesaat untuk mengambil bekalan sebelum meneruskan
pelayaran. Orang yang cerdik mengambel bekalan secukupnya untuk
memastikan kenyamanan dan kesejahtraan dalam perjalan sebaliknya orang
yang berfikiran sempit terus lengah dan lalai dengan hiburan dan
kesenangan di kota pelabuhan sehingga lupa bakalan yang diperluka.

Akhirnya, orang yang lengah ditinggalkan dan pada masa itu baru mereka
kalang kabut dan tenggelam akibat hasil perbuatan mereka sendiri.
Kehidupan dunia ini tidak lain melainkan kesenangan yang memperdayakan
(QS. Ali Imran; 185)

Anda mungkin juga menyukai