Anda di halaman 1dari 53

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Topologi Jaringan


Dr.Andhika Danesjvara, SH, MS (2004:3) menjelaskan topologi merupakan
hal yang paling berpengaruh besar dalam suatu jaringan yang ada di suatu
perusahaan, di mana di dalam topologi tersebut menjelaskan hubungan geometris
antara unsur unsur dasar yang menyusun jaringan tersebut.
Macam macam Topologi Jaringan :
a. Topologi star
Merupakan salah satu dari topologi jaringan yag berupa konvergensi dari
node tengah ke setiap node yang ada , di mana node node yang lain berpusat
pada node yang ada di tengah , di mana topologi star ini merupakan topologi
jaringan yang membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar .
Kelebihan dari topologi star :

Memiliki tingkat keamanan yang tinggi

Mampu menahan traffic jaringan yang sibuk .

Lebih

mudah

untuk

menambah

ataupun

mengurangi

device

yang

ada(Fleksibel) .

Lebih mudah untuk melakukan troubleshooting.

Kekurangan dari topologi star:

Jika node yang berada di pusat mengalami kerusakan atau bermasalah maka
seluruh jaringan yang ada akan berhenti beroperasi.
7

Memakai kabel yang cukup banyak.

HUB jadi elemen kritis karena seluruh kontrol terpusat di sana .

Jika menggunakan switch dan traffic jaringan padat maka akan menyebabkan
jaringan menjadi lambat .

Memakan biaya yang cukup besar untuk penerapan topologi ini .

Gambar 2. 1 Topologi Star

b. Topologi Bus
Merupakan topologi yang paling banyak di gunakan sekarang , di mana
dengan topologi bus ini menggunakan T-Connector

sehingga dapat dengan

mudah menghubungakn komputer yang satu dengan yang lain .


Pada topologi bus ini harus diakhiri dengan sebuah terminator pada dua
ujung jaringan yang ada , dan instalasi jaringan bus ini tergolong sederhana dan
tidak memakan banyak biaya di mana dalam jaringan tersebut terdiri dari 5 7

komputer , masalah yang sering di hadapi dalam topologi ini

adalah

kemungkinan terjadi nya tabrakan data yang dapat menganggu kinerja dan traffic
seluruh jaringan .
Kelebihan dari topologi bus :
Pengembangan jaringan atau penambahan device baru dapat dilakukan dengan
mudah tanpa menganggu jaringan yang lain .
Menghemat penggunaan kabel .
Kekurangan dari topologi bus :
Jika terjadi gangguan di sepanjang kabel pusat maka seluruh jaringan yang ada
akan mengalami gangguan .
Traffic jaringan yang padat.
Diperlukan repeater untuk jarak jauh .

Gambar 2. 2 Topologi Bus

10

c. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar device di mana setiap
device tersebut langsung terhubung dengan device lain nya yang ada di dalam
jaringan . Maka dari itu dalam topologi mesh ini setiap device dapat saling
berkomunikasi langsung dengan device yang di tuju ( Dedicated Link ) . Dengan
demikian jumlah koneksi paling banyak dalam topologi ini dapat di hitung yaitu
sebanyak n(n-1)/2 , selain itu karena setiap device terhubung dengan device yang
lain maka setiap device harus memiliki port sebanyak n-1 port input/output (I/O
Ports).

Gambar 2. 3 Topologi Mesh

11

d. Topologi Ring
Merupakan topologi jaringan yang berbentuk rangkaian node yang
masing masing terhubung membentuk lingkarang yang menyerupai bentuk
cincin , pada topologi cincin ini komunikasi data dapet terganggu jika salah satu
node mengalami gangguan.
Kelebihan dari Topologi Ring :
Hemat dalam penggunaan kabel .
Tidak akan terjadi tabrakan saat pengiriman data , karena pada saat pengiriman
data node yang lain tidak dapat mengirimkan data sebelum node yang lain
selesai mengirim data .
Kekurangan dari topologi ring :
Sulit jika ingin mengembangkan jaringan yang sudah berjalan .
Sulit untuk melakukan troubleshooting .
Jika terjadi collision maka dua paket akan tercampur .

Gambar 2. 4 Topologi Ring

12

e. Topologi Extended Star


Topologi Extended Star merupakan pengembangan dari topologi star ,
karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star , jika satu node terputus
maka sub node yang lain tidak akan terganggu , tetapi apabila central node
terputus maka sub noce yang lain akan terputus .

Gambar 2. 5 Topologi Extended Star

f. Topologi Hirarki
Topologi ini biasa di sebut sebagai topologi tree , di mana topologi yang
di bangun sama hal nya seperti topologi extended star yang dihubungkan melalui
sub node dalam satu central node , dalam topologi ini dapat mensupport baik
baseband maupun broadband signaling .

13

Kelebihan dari topologi hirarki :


Data yang ada terpusat secara hirarki sehingga dalam manajemen data lebih
baik dan mudah di kontrol .
Lebih mudah untuk melakukan pengembangan jaringan yang lebih luas.
Kekurangan dari topologi hirarki :
Jika jaringan yang berada di atas nya mengalami gangguan maka client yang
terhubung tidak dapat beroperasi secara normal .
Memungkinkan terjadinya collision .

Gambar 2. 6 Topologi Hirarki

2.2. Routing
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh
paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of
service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya
mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

14

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:


a. Direct Routing ( direct delivery ); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain
secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu
melalui mesin lain atau gateway.
b. Indirect Routing ( indirect delivery ); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin
yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan
melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke
mesin yang dituju.
Router merekomendasikan

tentang jalur

yang digunakan

untuk

melewatkan paket berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel Routing.


Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static
routing melalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara
manual ataupun secara dynamic routing menggunakan protokol routing, dimana
setiap router yang berhubungan akan saling bertukar informasi routing agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing.
Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:
a. Alamat Network Tujuan
b. Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
c. Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network
tujuan. Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (
Hop Count ).

15

2.3. Routing Protocol


John

Gage,

chief

researcher

dari

Sun

Microsystems (1984:6)

mengatakan routing protocol menjelaskan bagaimana router yang ada saling


berkomunikasi satu dengan yang lain , dan digunakan untuk memelihara /
mengupdate isi dari routing table .
Macam macam Routing :
a. Static Routing
Static routing ini merupakan cara paling simple untuk mengisi routing
table yang ada di router , tapi dengan menggunakan static routing ini biasa nya di
gunakan pada jaringan jaringan yang kecil di mana hanya ada beberapa ip yang
harus di masukan ke dalam routing table .
b. Dynamic Routing
Dynamic Routing adalah fungsi dari routing protocol yang saling
berkomunikasi untuk melakukan update pada routing table , berbeda dengan static
routing di mana admin harus secara manual memasukan routing table , dengan
manggunakan dynamic routing ini admin tidak perlu untuk mengupdate jika
terjadi perubahan dalam routing table , karena dalam dynamic routing ini dapat
melakukan periodic update . Oleh sebab itu dynamic routing ini biasa di gunakan
untuk jaringan yang kompleks .
Terdapat dua macam algoritma dalam Dynamic Routing :
Distance Vector
Algoritma Distance Vector routing table di update secara periodic,
sehingga router mendapatkan informasi dari router lain dan dilakukan terus
menerus sampai semua router mendapatkan routing table yang baru, sehingga

16

jika terjadi perubahan pada jaringan router router yang ada dalam
Autonomous System yang sama akan mendapat routing table yang baru.
Algoritma ini sering di sebut Bellman Ford.
Link-State
Algoritma Link-State biasa di sebut dengan Algoritma Dijkstra atau
Algoritman Shortest Path Firs (SPF) , memiliki perbedaan dengan Distance
Vector di mana Link-State memiliki informasi yang lebih spesifik dan memiliki
informasi jarak antar router yang ada .
Namun dalam penggunaan Link-State ini membutuhkan resource yang
cukup banyak , karena memilik informasi yang spesifik untuk di olah makan
membutuhkan processor yang cepat , memory yang besar , serta bandwith yang
lebar untuk mengaksesnya .
Yang termasuk Dynamic Routing adalah :
 RIP (Routing Information Protocol)
RIP adalah routing protocol dynamic yang menggunakan algoritma
distance vector

, di mana RIP menggunakan protocol UDP untuk

mengirimkan informasi routing atar router . Protocol RIP ini menggunakan


perhitungan Hop-Count sebagai routing metric .
 IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP adalah routing protocol yang diciptakan oleh perusahaan Cisco
untuk menutupi kekurangan dari RIP , di mana dalam protocol IGRP ini
menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing
berdasarkan system interior atau exterior . Administrative Distance untuk
IGRP adalah 100 .

17

 EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)


EIGRP adalah routing protocol yang hanya bisa di gunakan pada
device Cisco atau yang biasa di sebut sebagai proprietary protocol pada
cisco . Dimana EIGRP ini merupakan pengembangan dari protocol IGRP ,
dan EIGRP menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) dengan
bertukar informasi Hello Packet untuk memastikan keberadaan router yang
ada di sekitar nya .
EIGRP memilik tiga table dalam menyimpan informasi :
o Neighbor Table
Neighbor Table merupakan table yang paling penting di atara
table table yang lain nya di mana di dalam neighbor table ini akan
menyimpan list tentang router router tetangga nya dimana setiap ada
device baru yang akan di pasang , address dan interface akan langsung di
masukan ke dalam table ini .
o Topology Table
Table ini ini di buat untuk memenuhi kebutuhan dari routing table
dalam satu Autonomous System (AS) yang sama .
o Routing Table
Dalam routing table ini menyimpan rute terbaik yang akan di lalui
untuk sampai ke tujuan , di mana informasi tersebut di ambil dari toplogy
table .
 OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF merupakan routing protocol yang hanya dapat bekerja di dalam
jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan tertentu . Selain itu OSPF

18

merupakan protocol yang dapat di gunakan di perangkat manapun yang


compatible dengan protocol ini .
OSPF merupakan routing protocol yang menggunakan konsep hirarki,
yang arti nya OSPF membagi bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan .
 BGP (Border Gateway Protocol)
BGP adalah sebuah system antar Autonomous Routing Protocol ,
pada umum nya BGP ini digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk
internet dan merupakan protocol yang digunakan antar penyedia layanan
internet (ISP).

2.4. VLAN (Virtual Local Area Network)


Vlan merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik
seperti jaringan LAN , di mana dalam VLAN ini suatu network dapat dikonfigurasi
secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik suatu device .
Dengan menggunakan VLAN akan membuat pengaturan suatu jaringan
menjadi lebih fleksibel di mana dapat di buat segmen yang bergantung pada
organisasi atau departemen.
Keuntungan menggunakan VLAN :
a. Mengontrol Broadcast
Dengan menggunakan VLAN , secara default port port yang tidak
berada pada VLAN yang sama tidak dapat berkomunikasi dengan demikian
makan broadcast dapat di atur oleh sang admin.

19

b. Meningkatkan kinerja jaringan


Dengan menggunakan VLAN , otomatis semua port port yang memiliki
VLAN yang sama saja yang dapat melakukan komunikasi , maka hanya VLAN
yang sudah terdaftar yang bisa melalui switch tersebut , dengan itu akan
meningkatkan kinerja jaringan tersebut .
c. Fleksibilitas dan skalabilitas
Dengan menggunakan VLAN , tiap host yang memiliki VLAN yang
sama bisa saling berkomunikasi tanpa harus masuk ke switch yang sama bisa
dengan switch lain , dengan syarat VLAN harus sama dan harus terhubung
dengan switch sebelum nya (Fleksibilitas)
Dengan menggunakan VLAN, maka tidak perlu takut kehabisan port yang ada,
di mana dengan menambahkan switch lain dan di daftarkan dengan VLAN yang
sama maka akan dapat berkomunikasi lagi walaupun berbeda switch tapi dalam
satu VLAN yang sama (Skalabilitas)
d. Keamanan jaringan
Dengan menggunakan VLAN , sudah di atur sedemikian rupa sehingga
akan meningkatkan security jaringan VLAN tersebut , karena beda VLAN tidak
dapat saling berkomunikasi .
e. Mempermudah management jaringan
Dengan menggunakan VLAN , akan mempermudah seorang admin
jaringan untuk memontioring dan memaintenance sebuah jaringan , karena
sudah di kelompokan masing masing VLAN sesuai dengan fungsi nya .

20

2.5. VTP ( VLAN Trunking Protocol )


VTP adalah suatu metode dimana dalam hubungan jaringan LAN dengan
Ethernet untuk menyambung komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN
dan VLAn itu sendiri menggunakan fitur layer 2 yang terdapat pada 7 OSI Layer.
Hal Hal penting yang di perlukan dalam VTP :
a. VTP Domain
Tujuan utama dari VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga
switch dapat di atur sedemikian rupa sebagai satu grup , maka VTP Domain
merupakan hal berpengarung dalam menjalan kan VTP jika tidak berada dalam
domain yang sama makan switch yang ada tidak akan saling memberikan
informasi VLAN yang di miliki masing masing switch .
b. VTP Mode
VTP Mode merupakan bagian dari suatu VTP Management Domain di
mana setiap switch harus di konfigurasi dalam satu dari tiga VTP Mode yang ada.
Mode VTP yang dikonfigurasi akan menentukan bagaimana switch berinteraksi
dengan switch lain nya .
Macam macam VTP Mode :
Server Mode
VTP Server mode memegang kontrol penuh atas pembuatan atau
penambahan VLAN pada domain yang sudah di konfigurasi , dan di perlukan
minimal satu switch yang beroperasi sebagai Server sehingga VLAN dapat di
modifikasi tanpa harus mengubah informasi di setiap switch yang ada.

21

Client Mode
Pada mode client ini , VTP client tidak di izinkan untuk melakukan
pengubahan ataupun penambahan vlan manapun . Dalam mode ini client hanya
dapat mengubah informasi vlan setelah mendapatkan VTP Advertisement dari
server .
Transparent Mode
Switch dalam konfigurasi transparent mode ini sebenarnya tidak
berpartisipasi dalam VTP , pada saat dalam mode transparent switch tidak akan
menyebarkan informasi VLAN yang di milikinya , dan dalam mode transparent
ini juga tidak akan mengsinkronisasi informasi VLAN yang di dapat dari server.
Biasanya transparent mode di gunakan jika di perlukan suatu switch yang
hanya akan menyimpan informasi yang di miliki nya sendiri dan tidak ingin
menyebarkan infromasi VLAN .
Berikut adalah contoh dari VLAN :

Gambar 2. 7 Contoh VLAN

22

2.6. Komponen-komponen Jaringan Komputer


Didalam jaringan komputer terdapat bebagai elemen-elemen dan komponenkomponen yang membentuk suatu topologi jaringan. Komponen-komponen
tersebut dibagi menjadi berbagai macam seperti berikut :
a. Device
Device merupakan suatu alat atau perangkat keras yang digunakan untuk
membuat atau membangun suatu jaringan, device lebih spesifik ditekankan
kepada sebuah alat yang mengatur sebuah jaringan komputer sehingga tanpa
adanya device maka jaringan komputer tidak akan terbentuk.
Macam Macam device :
End Devices
 Komputer ( PC / Personal Computer )
Merupakan device yang paling akhir yang berguna sebagai pengatur
dan monitoring jaringan, ataupun hanya sebagai user. Komputer dalam
jaringan komputer digunakan untuk media pengaturan traffic jaringan
ataupun untuk mengkonfigurasi intermediary devices.

Gambar 2. 8 PC

23

 Printer
Merupakan media alat pencetak kertas dalam berbagai bentuk ukuran
dan warna. Jika printer di aplikasikan dalam sebuah jaringan komputer,
maka printer tersebut dapat digunakan sebagai sharing media untuk seluruh
user dalam jaringan topologi ataupun sebagian user dalam jaringan topologi.

Gambar 2. 9 Printer

 Server
Merupakan media penyimpanan data serta tempat monitoring suatu
jaringan komputer, selain itu server juga merupakan tempat dimana
konfigurasi seluruh topologi jaringan ditempatkan.

Gambar 2. 10 Server

24

Intermediary Devices
 Router
Router merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk
membagi protocol pada anggota jaringan yang lain nya , dengan adanya
router maka sebuah protocol dapat di sharing kepada perangkat jaringan
yang lain .

Gambar 2. 11 Router Cisco

 Switch
Switch adalah komponen jaringan

yang di gunakan untuk

menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk suatu jaringan yang lebih


besar atau menghubungkan komputer komputer yang membutuhkan
bandwith yang besar , tapi switch memberikan performa yang jauh lebih
baik di bandingan dengan HUB .

Gambar 2. 12 Switch

25

 HUB
Hub adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima dan
meneruskan data ke tempat yang di tuju , hub terdiri dari port port RJ-45
sehingga kabel twisted pair yang sudah terpasang konektor RJ-45 dapat
dengan mudah di tancapakan ke HUB.

Gambar 2. 13 HUB

 Multi Layer Switch


Merupakan
expert,

sebuah

dimana

perangkat

kemampuannya

adalah sebagai router dan sebagai


switch

sehingga

memiliki

fitur

yang

peranannya
berlimpah

seperti bisa menggunakan routing


Gambar 2. 14 Multilayer Switch

protocol, hampir seluruh routing


protocol dapat berjalan dalam multilayer switch lalu bisa juga di gunakan
sebagai perangkat switching sehingga fitur switching protocol pun dapat
digunakan di perangkat ini, perangkat ini pun mendukung VLAN dan

26

berbagai fitur dari VTP, sehingga perangkat ini bisa di katakan sebagai
perangkat serba guna dan memiliki ratusan fitur didalamnya.
b. Media
Media dalam jaringan komputer merupakan alat penghantar diantara
seluruh jaringan komputer yang ada, tanpa adanya media, setiap end device dan
intermediary devices yang ada tidak akan bisa terhubung dan terkoneksi satu
dengan yang lainnya. Maka dapat dikatakan media ini adalah alat untuk
menghantarkan data diantara komponen-komponen jaringan komputer dari satu
node ke node lainnya dan alat untuk menghubungkan seluruh jaringan komputer
menjadi terhubung dan terkoneksi.
Macam-macam media :
 Wired ( Kabel )
Media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang
biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel,
bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Twisted Pair ( Cooper )
Salah satu dari beberapa tipe kabel yang dapat digunakan untuk
membangun sebuah Jaringan Komputer, khususnya pada Jaringan LAN.
Kabel Twisted Pair merupakan kabel yang terdiri dari kabel yang saling
melilit dan warna yang berbeda. Kabel Twisted Pair ini terdiri dari 2 jenis
yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP).
Pada kedua jenis Kabel Twisted Pair ini tidak ada perbedaan yang spesifik
bedanya kedua kabel ini adalah Shield dan Unshielded. Berikut Penjelasan
dari Kabel UTP dan STP :

27

 Kabel Unshielded Twister Paid ( UTP )


Pada kabel UTP terdapat 2 lapisan yang menutupi tembaga inti yang
dipilin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gangguan (interferensi) yang
mungkin terjadi. Secara teori kabel UTP mampu mentransmisikan data
dengan kecepatan 10 100 Mbps dan dapat mencapai panjang sampai dengan
100 m.
Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit menjadi
4 pasang. Ke empat pasang kabel tersebut adalah :
o

Pasangan kabel warna hijau dengan Putih lease Hijau

Pasangan kabel warna Orange dengan Putih lease Orange

Pasangan kabel warna Biru dengan Putih lease Biru

Pasangan kabel warna coklat dengan Putih lease Coklat

Kategori Kabel UTP :


o

Cat 1 : Digunakan untuk perangkat komunikasi, seperti kabel telephon.

Cat 2 : Kecepatan transfer data mencapai 4 Megabits per second.

Cat 3 : Biasanya digunakan untuk topologi token ring dengan kecepatan


transfer data mencapai 10 Mbps.

Cat 4 : Kecepatan transfer data mencapai 16 Mbps

Cat 5 : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps

Cat 5e : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps 1 Gigabits.

Cat 6 : Kecepatan transfer data hingga 2,5 Gigabit Ethernet dalam jarak
100 Meter atau 10 Gigabits dalam jarak 25 Meter.
Kelebihan kabel UTP adalah mampu mentransmisikan data pada

kecepatan sampai dengan 100 kbps.

28

Kekurangan kabel UTP sangat rentan terhadap interferensi baik yang


berasal dari media atau perangkat- perangkat di sekelilingnya. Misal ketika
kabel UTP dipasang melewati kabel listrik tegangan tinggi atau mesin yang
bisa menyebabkan induksi listrik.
Tipe Pemasangan Kabel UTP :
Ada 2 jenis tipe pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu type
straight dan tipe cross.
 Tipe Straight
Tipe Straight artinya ujung kabel yang satu dengan
ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang
sama sesuai dengan standart EIA/TIA 568B. Tipe ini
digunakan untuk menghubungkan antara PC ke
Gambar 2. 15 Tipe
Straight

Switch, Router ke Switch, Router ke Hub dan PC ke


Hub.

 Tipe Cross
Pada tipe ini ujung kabel yang satu menggunakan
urutan standart EIA/TIA 568A dan ujung yang satu
nya lagi menggunakan urutan kabel TIS/EIA 568B
dan digunkan untuk menghubungkan PC ke PC,
Gambar 2. 16 Tipe
Cross

Switch/Hub ke Switch/Hub, dan PC ke Router.

 Shielded Twisted Pair ( STP )


Kabel Shielded Twisted Pair (STP) sama dengan kabel UTP, tetapi
kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk

29

mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum


digunakan pada Jaringan LAN.
Kelebihan dari kabel STP adalah dari segi kecepatan transfer data,
kabel STP sama dengan kabel UTP yaitu mencapai 10 100 Mbps. Namun
kabel STP lebih tahan terhadap gangguan interferensi karena miliki 3 lapisan
pelindung.
Kekurangan dari kabel STP adalah dari segi instalasi kabel STP akan
lebih sulit jika dibandingkan dengan kabel UTP karena lebih kaku.
Dari 2 Jenis Kabel Twisted Pair tersebut tidak ada perbedaan lain
yang spesifik kecuali Shielded dan Unshielded. Semua Warna Kabel, Kategori
Kabel UTP, Standarisasi Kabel, dan Tipe Pemasangan Kabel itu semua sama.
Coaxial
Kabel Coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa
pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator
pelasting), dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai
berikut :
o Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung
luar ini digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik
yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan
pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak
disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).
o Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari
EMI (ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel
yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan

30

transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted-pair


(yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel).
o Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari
luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi
dari luar.
Gambar di bawah ini menunjukan kable coaxial secara umum.

Gambar 2. 17 Kabel Coaxial

Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila


dibandingkan dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang
biasa dapat mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial
terbaru yang sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax
(HFC) dapat mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000
MHZ.
Dari segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 3701.000 kali lebih besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas
sebesar ini, kabel coaxial dapat digunakan sebagai sarana pada sebuah
jaringan broadband. Besarnya kapasitas ini tergantung dari lokasi (standard
yang berlaku di tempat tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap
kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard
NTSC (National Television System Committee. Di Eropa, dengan standard
PAL (Phase Alternate Line), bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. Dengan
bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kabel coaxial juga akan

31

mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video
dan multimedia.
Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik
dari kabel twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada
kabel coaxial akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang
elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi
terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial
untuk mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas
error, noise dan crosstalk yang lebih kecil ini akan berdampak pada
berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan untuk mengguatkan sinyal
yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan menggunakan kabel
coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km.
Serial ( RS-232 )

Gambar 2. 18 Kabel Serial

RS-232 adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai


antarmuka antara perangkat terminal data. Di dalam definisi tersebut, DTE
adalah perangkat komputer dan DCE sebagai modem walaupun pada
kenyataannya

tidak

semua

produk

antarmuka

adalah

DCE

yang

sesungguhnya. Komunikasi RS-232 diperkenalkan pada 1962 dan pada

32

tahun 1997, Electronic Industries Association mempublikasikan tiga


modifikasi pada standar RS-232 dan menamainya menjadi EIA-232. Pada
saat itu RS-232 lahir karena muncul dari ide-ide pada sebuah komite
(Electronic Industries Association-EIA) yang mengembangkan sebuah
interface untuk pertukaran data digital antara komputer mainframe yang
sebagai pusatnya dengan komputer lain, tetapi perangkat ini dihubungkan
dengan jaringan telepon sehingga dibutuhkan modem untuk menerjemahkan
sinyal tersebut. Dan muncul RS-232 yang dianggap dapat diandalkan dalam
melakukan komunikasi data (pertukaran data).
Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah
dengan jarak kurang dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan
jalur kecepatan tinggi pada komputer pribadi dan dengan kabel berkualitas
tinggi, jarak maksimum juga ditingkatkan secara signifikan. Dengan
susunan pin khusus yang disebut null modem cable, standar RS-232 dapat
juga digunakan untuk komunikasi data antara dua komputer secara
langsung.
Sebuah port RS-232 pernah menjadi fitur standar dari komputer
pribadi untuk koneksi ke modem, printer, mouse, penyimpanan data, uninterruptible daya listrik, dan perangkat periferal lainnya. Namun, kecepatan
transmisinya terbatas, ayunan tegangan yang relatif besar, dan konektor
standar yang besar, sehingga termotivasi untuk pengembangan universal
serial bus (USB) untuk menggantikan RS-232. Banyak komputer pribadi
modern tidak memiliki port RS-232 dan harus menggunakan konverter
eksternal untuk terhubung ke peripheral yang lebih tua. Beberapa perangkat

33

RS-232 masih ditemukan terutama di mesin-mesin industri atau instrumen


ilmiah.
 Wireless ( Tanpa Kabel )
Jaringan wireless atau wireless network memang cukup mudah untuk
di setup, unggul dalam hal mobilitas dan kenyamanan. Namun, karena
wireless menggunakan radio atau gelombang, maka akan mudah untuk dihack daripada wireline network tentunya.
Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan
dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa
wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet,kampus-kampus maupun
perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing-masing,
tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada
jaringan wireless tersebut. Hal ini tentu membuat para hacker menjadi tertarik
untuk mengexplore kemampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang
biasanya ilegal menggunakan wifi.
Macam-macam media wireless :

Infrared

IEEE 802.11a

IEEE 802.11b

IEEE 802.11g

IEEE 802.11n

Satelit

Bluetooth

34

Wimax ( 802.16 )

 Light ( Cahaya )
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single
mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk
cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter receiver,
yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk
light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan
fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu
jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan
kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan
lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam
mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode,
karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap
distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter
lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat
mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi
distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi
tidak akurat. Sedang plastic opticalfiber adalah kabel berbasis plastik terbaru
yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak
pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah
digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer
telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem

35

keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain


sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang
sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat
optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser
atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk
Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan
fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
Berdasarkan sifat dan karakteristikya, maka jenis fiber optik dibagi
menjadi 2 yaitu:
Multi Mode
Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari ujung satu ke ujung
lainnya terjadi melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut
multimode. Diameter inti (Core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT
g.651 sebesar 50mm dan dilapisi oleh jaket selubung (Cladding) dengan
diameter 125mm. Sedangkan berdasarkan dengan susunan indeks biasnya
serat optik multi mode memiliki dua profil yaitu Grade Index dan Step
Index.
Pada Grade Index, serat optik mempunyai index bias cahaya yang
merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu/poros serat optik. Dengan
demikian cahaya yang menjalar melalui beberapa lintasan pada akhirnya
akan sampai kepada ujung lainnya pada waktu yang bersamaan. Pada Step
Index sinar yang menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainya
dahulu.

36

Hal ini karena lintasan yang melalui poros lebih pendek dibandingkan
sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik sebaha hasilnya
terjadilah pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar bidang
frekuensi. Oleh karena itu secara praktis hanya serat optik grade index
sajalah yang digunakan sebagai saluran transmisi serat optik multimode.
Single Mode
Serat optik Single Mode atau mono mode mempunyai inti yang
sangat kecil yaitu berkisar antara 3-10mm sehingga hanya 1 berkas cahaya
saja yang dilewatkan pada core tersebut. Oleh karena hanya satu berkas
cahaya, maka tidak akan terpengaruh dengan index bias ataupun perbedaan
waktu sampainya cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya. Dengan demikian,
serat optik ini digunakan untuk jaringan jarak jauh atau luar kota (Long Haul
Transmision System) sedangkan untuk Grade Index digunakan untuk jaringan
telekomunikasi lokal.
Fiber optik mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut:
o

Redaman Transmisinya kecil.

Bidang Frekuensi yang lebar.

Ukurannya kecil dan ringan.

Tidak ada interferensi.

Dibawah ini adalah gambar dari sebuah serat fiber optik,

Gambar 2. 19 Fiber
Optic

37

2.7. OSI Layer & TCP/IP Layer

Gambar 2. 20 OSI Layer & TCP/IP Layer

Selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai protocol tersebut dan


layer-layer didalamnya. Berikut adalah deskripsi dan penjelasan lebih lanjut
mengenai setiap layer dari OSI layer maupun TCP/IP layer.

38

a. OSI Layer

Gambar 2. 21 OSI layer

Menurut Akhmad Indra (2001:3) masalah yang paling utama dalam


komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena
menggunakan protocol dan format data yang berbeda beda , untuk mengatasi
masalah ini

International Organization for Standardization (ISO) membuat

suatu arsitektur komunikasi yang di kenal dengan Open System Interconnection


(OSI) model yang menjadi standart untuk menghubungkan komputer dari vendor
yang berbeda beda .
Manfaat dari adanya OSI layer yaitu :
- Membuat peralatan vendor yang berbeda dapat saling bekerjasama
- Membuat stadarisasi yang didapat dipakai vendor untuk mengurangi kerumitan
perancangan

39

- Standarisasi interfaces
- Modular enginneering
- Kerjasama dan komunikasi teknologi yang berbeda
- Memudahkan pelatihan network
Setiap layer bertanggung jawwab secara khusus pada proses komunikasi
data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar
perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi
terjadinya error selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: upper layer dan lower
layer. Upper layer fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada lower layer. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.
Dibawah ini merupakan layer-layer dari OSI layer :
Physical Layer
Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya
melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
Tabel 2. 1 Komponen & Protocol Physical Layer

Komponen Jaringan

Protocols

Repeater

IEEE 802 (Ethernet


standard)

Multiplexer

IEEE 802.2 (Ethernet


standard)

40

Hubs ( Passive and Active

ISO 2110

)
TDR

ISDN

Oscilloscope, Amplifier

DataLink Layer
Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang
berhubungan

dengan

hardware

kemudian

diangkut

melalui

media.

komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical


antara sistem koneksi dan penanganan error.
Tabel 2. 2 Komponen & Protocol Data Link Layer

Komponen Jaringan

Protocols

Gateway

TCP, ARP, RARP

Advanced Cable Tester

SPX

Brouter

NWLin
ATP
NetBIOS / NetBEUI

Network Layer
Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang
harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data
pada layer ini berbentuk paket.

41
Tabel 2. 3 Komponen & Protocol Network Layer

Komponen Jaringan
Bridge

Switch

Protocols
Media Access Control:
Communicates with the
adapter card
Controls the type of media
being used:

802.3
CSMA/CD
(Ethernet)
802.4 Token Bus (ARCnet)
802.5 Token Ring
802.12 Demand Priority
ISDN Router

Logical Link Control

error correction and flow


control
manages link control and
defines SAPs
802.2 Logical Link Control
Intelligent Hub
NIC
Advanced Cable Tester

Transport Layer
Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi
logika end-to-end antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error
handling).
Tabel 2. 4 Komponen & Protocol Transport Layer

Komponen Jaringan

Protocols

Brouter

IP; ARP; RARP, ICMP; RIP;

42

OSFP
Router

IGMP

Frame Relay Device

IPX

ATM Switch

NWLink

Advanced Cable Tester

NetBEUI
OSI
DDP
DECnet

Session Layer
Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur
koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di
layer ini disebut session.
Tabel 2. 5 Komponen & Protocol Session Layer

Komponen Jaringan

Protocols

Gateway

NetBIOS
Names Pipes
Mail Slots
RPC

Presentation Layer
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk
transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG
untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan
konversi.

43
Tabel 2. 6 Komponen & Protocol Presentation Layer

Komponen Jaringan

Protocols

Gateway

TFTP; BOOTP
SNMP; RLOGIN
SMTP; MIME
NFS; FINGER
TELNET; NCP
APPC; AFP; SMB

Apllication Layer
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab
atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail,
dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi
komputer lainnya.
Tabel 2. 7 Komponen & Protocol Application Layer

Komponen Jaringan
Gateway
Redirector

Protocols

44

Dibawah ini adalah tabel dari masing-masing setiap fungsi layer,


Tabel 2. 8 Fungsi Setiap Layer

7th

Application

Services

6th

Presentation

Services

5th

Session

Communications

4th

Transport

Communications

3rd

Network

Communications

2nd

Data-link

Physical connections

1st

Physical

Physical connections

Dibawah ini merupakan segmen-segmen terjadinya enkapsulasi data dari bagianbagian terkecilnya menjadi bagian yang utuh dan siap untuk di kirim,

Gambar 2. 22 Encapsulation

45

b. TCP/IP Layer ( Transmission Control Protocol / Internet Protocol )

Gambar 2. 23 TCP/IP Layer

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas


internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di
dalam jaringan Internet.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal
1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputerkomputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan,
sehingga dapat digunakan di mana saja.

46

Dibawah ini adalah layer-layer dari TCP/IP beserta deskripsi nya :


Application Layer
Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang
bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan
jaringan TCP/IP.
Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol
(HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol
(SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak
protokol lainnya.
Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya
Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan
menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over
TCP/IP (NetBT).
Transport Layer
Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi
koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat
connectionless.
Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol
(TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).
Internet Layer
Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan
enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP.

47

Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP),
Address Resolution Protocol (ARP),Internet control Message Protocol
(ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
Network Access Layer
Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame frame jaringan
di atas media jaringan yang digunakan.
TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari
teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man
dan Wan (seperti halnya dial-up model yang berjalan di atas Public Switched
Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta
Asynchronous Transfer Mode (ATM).

2.8. Switching
Switching adalah suatu proses elektronik yang dapat di pakai untuk
menghubungkan jalur komunikasi . Jaringan switching adalah jaringan yang
mengalokasikan sebuar sirkuit yang dedicated antara nodes dan terminal untuk di
gunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi .
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya proses switching :
a. Interupsi system
Di sebabkan oleh kejadian eksternal dan tak bergantung proses yang saat
itu sedang berjalan.

48

b. Trap
Trap merupakan interupsi karena terjadinya kesalahan atau kondisi
pengecualian (Exception condition) yang di hasilkan oleh proses yang sedang
berjalan , seperti usaha illegal untuk mengakses suatu file
c. Supervisor call
yaitu panggilan meminta atau mengaktifkan bagian sistem operasi.
Contoh: Proses pemakai running meminta layanan masukan/keluaran seperti
membuka file. Panggilan ini menghasilkan transfer ke rutin bagian sistem operasi.
Biasanya, penggunaan system call membuat proses pemakai blocked karena
diaktifkan proses kernel (sistem operasi).

2.9. Switching Protocol


a. HSRP (Hot Standby Router Protocol)

Gambar 2. 24 HSRP (Hot Standby Router Protocol)

49

HSRP adalah metode standart untuk memberikan ketersediaan jaringan yang


tinggi dengan menyediakan first-hop redundancy untuk ip hot pada LAN IEEE
802 yang di konfigurasi dengan default gateway IP address . sebuah jaringan
dengan high availability menyediakan sarana alternative yang mana semua
infrastructure path dan key server dapat di akses setiap saat . Hot Standby Router
Protocol (HSRP) adalah salah satu fitur perangkat lunak yang dapat di
konfigurasi untuk menyediaka layer 3 redundansi untuk network host.
Dalam hal ini memungkinkan dua router interface untuk bekerja sama
untuk menyajikan penampilan satu virtual router atau default gateway untuk host
di LAN. Jadi dengan kata lain interface salah satu router yang telah terkonfigurasi
dalam HSRP nya down maka link pada jaringan tersebut akan tetap berjalan,
dikarenakan ip gateway yang di kenal si host adalah ip virtual router .
HSRP mendefinisikan sebuah standby router, dengan satu router sebagai
active router. HSRP menyediakan gateway redundancy dengan sharing IP dan
MAC address antara redundant gateway yang tergabung dalam HSRP yang sama .
Dalam penerapan Hot Standby Router Protocol diperlukan minimal dua
buah router yang saling terkoneksi , dan dari dua buah router tersebut salah satu
nya akan dijadikan router aktif dan satu router nya akan di gunakan sebagai
redundancy yang statusnya sebagai router standby, dari kedua router tersebut
dibuat satu router virtual yang di gunakan sebagai default gateway dalam jaringan
tersebut.

50

Router aktif
Di dalam HSRP Group , salah satu router yang di pilh untuk menjadi
router aktif , tugas dari aktif router ini adalah untuk mefoward paket yang di
kirimkan ke MAC address pada Virtual Router .
Active Router akan merespon traffic untuk virtual router , dan jika end
station mengirimkan sebuah paket ke virtual router MAC Address , active router
akan menerima dan memproses paket tersebut . Jika end station mengirimkan
ARP request dengan virtual router IP address , Activre router akan mereply
dengan virtual router MAC address .
Stanby Router
Standby router merupakan redundancy router yang digunakan untuk
backup routing otomatis dari router aktif . Apabila router aktif mengalami
kerusakan atau gagal routing , router standby mengambil alih kerja router aktif
tersebut , status standby langsung berubah menjadi aktif.
Virtual router
Virtual router hanya sebuah IP dan MAC Address pada end device yang
di konfigurasi sebagai default gateway. router yang aktif akan memproses
semua paket dan frame yang dikirim ke virtual router address, router virtual
tidak memproses frame fisik .
b. VRRP ( Virtual Router Redundancy Protocol )
Virtual Router Redundancy Protocol merupaka suatu cara untuk
meningkatkan kehandalan jaringan dengan menggunakan hoststandby router.

51

Protokol ini selalu memonitor kondisi router aktif dan siap menyediakan
alamat ip jika router aktif tidak tersedia mikrotik router OS. VRRP telah
memenuhih RFC2338 , sehingga kompatibel dengan router komersial lainya,
dengan keterbatasan hanya 255 virtual router per interface.
System VRRP memilih router yang digunakan berdasarakan prioritas
router. Pada saat router di dalam virtual router ini hanya satu yang berada pada
mode master dan lainnya dalam kondisi slave. Router pada kondisi master selalu
mengirimkan inforasi VRRP ke semua router yang berada pada posisi backup.
Jika selama 3 selam inforasi BRRP tidak ada, maka backup router berdasarkan
prioritas memproklamasikan master menggunakan RFC2338.
c. GLBP ( Gateway Load Balancing Protocol )
Load

balancing

adalah

sebuah

konsep

yang

gunanya

untuk

menyeimbangkan beban atau muatan. Seperti itulah prinsip kerja dari Gateway
Load Balancing Protocol (GLBP). Intinya adalah membagi kerja Router yang
besarnya sama atau seimbang/balance. Gateway Load Balancing Protocol (GLBP)
melindungi trafik data dari kerusakan router atau jalur data. GLBP melindungi
trafik dengan cara routerrouternya diberi sebuah default gateway yang sama
sedangkan yang membedakan pada virtual MACnya dari masing-masing router.
Pada Gambar dibawah ini Router 5 sebagai router active, sedangkan router 6
berperan sebagai router standby apabila terjadi congesti. Sebuah router dipilih
sebagai active router yang nantinya akan membawa paket melalui virtual IP
address dalam group tersebut.

52

Gambar Topologi Jaringan WAN,

Gambar 2. 25 Topologi WAN

Mekanisme Kerja
GLBP Active Virtual Gateway
Anggota dari GLBP Group memilih satu gateway yang akan menjadi
active virtual gateway (AVG) untuk group tersebut. Anggota group lain
membackup AVG tersebut untuk menghindari jika AVG tersebut sewaktuwaktu tidak terpakai lagi. Gateway lainnya menganggap hubungan perjalanan
paket mengirim ke virtual MAC address ditentukan oleh AVG. Gateway yang
mengetahui active virtual MAC address selanjutnya. AVG bertanggung jawab
untuk menjawab request dari Address Resulution

protocol (ARP) untuk

meminta Virtual IP address. Load sharing terjadi ketika AVG membalas ARP

53

request dengan virtual MAC address yang berbeda. GLBP digambarkan seperti
dibawah ini :

Gambar 2. 26 GLBP Protocol (A)

Dari gambar diatas router A adalah AVG untuk GLBP group tersebut dan
bertanggung jawab untuk virtual IP address 10.0.0.10. Router A juga
merupakan AVF (Active Virtual Forwarder) untuk virtual MAC address
0007.b400.0101. Router B adalah anggota dari group yang sama dengan Router
A dan ditunjuk sebagai AVF untuk virtual MAC address 0007.b400.0102,
begitu pula pada router C ditunjuk sebagai AVF untuk virtual MAC address
0007.b400.0103. Client 1 memiliki default gateway 10.0.0.10 dan sebuah
gateway MAC address 0007.b400.0101 sedangkan client 2 dan 3 memiliki
default gateway yang sama tapi memiliki gateway MAC address yang berbeda

54

yaitu 007.b400.0102 untuk client 2 dan 0007.b400.0103 untuk client 3. Hal ini
dikarenakan Router B dan C berbagi trafik load dengan Router A.

Gambar 2. 27 GLBP Protocol (B)

Jika router A terjadi kerusakan maka client 1 tidak akan kehilangan akses
ke WAN karena Router B akan mengasumsikan alur pengiriman paket ke MAC
address Router A. Router B akan menerima peranan sebagai AVG untuk GLBP
group tersebut. Komunikasi anggota GLBP berlanjut walaupun terjadi
kegagalan pada salah satu anggota LBP group tersebut.
GLBP Virtual Gateway Redundancy
Menjalankan Virtual Gateway Redundancy pada GLBP sama dengan
HSRP. ateway yang berwenang untuk memutuskan adalah AVG sedangkan
Gateway lainnnya sebagai standby virtual gateway dan gateway yang tersisa
ditempatkan di tempat yang udah diperhatikan. Jika terjadi kerusakan pada

55

AVG, maka standby virtual gateway kan menerima tanggung jawab sebagai
Virtual IP address. Standby Virtual Gateway ang baru akan ditempatkan di
tempat yang mudah diperhatikan.
GLBP Virtual Forwarder Redundancy
Virtual

Forwarder

Redundancy

sama

seperti

Virtual

Gateway

Redundancy dengan suatu AVF. Apabila AVF mengalami gangguan, maka


Secondary

Virtual

Forwarder

(SVF)

akan

menerima

status

dan

bertanggungjawab pada Virtual MAC Address. AVF yang baru akan menjadi
primary virtual forwarder untuk sebuah nomor forwarder yang berbeda.

2.10. Etherchannel
Etherchannel adalah suatu teknologi trunking yang di gunakan oleh
switch cisco catalyst dimana sejumlah fisikal port pada device di gabung menjadi
satu jalur logika dalam satu buah port group . Fungsinya untuk meningkatkan
kecepatan koneksi antar switch , router ataupun server dan jika salah satu port atau
jalur rusak maka port group akan tetap bekerja menggunakan jalur atau port yang
lain.
Protocol dibawah ini adalah protocol yang berhubungan dengan
etherchannel :
a. Link Aggregation Control Protocol ( LACP )
Link Aggregation Control Protocol merupakan bagian dari spesifikasi
IEEE 802.3ad yang menijinkan pengguna untuk menggabungkan beberapa port
fisikal bersama menjadi sebuah channel logical tunggal . LACP mengijinkan
switch untuk bernegosiasi secara otomatis untuk penggabunganya dengan

56

mengirimkan paket LACP kepada peernya . Hal ini merupakan fungsi yang sama
dengan Port Aggregation Protocol (PAgP) dengan Etherchannel Cisco .
Standart IEEE 802.3ad adalah membentuk link layer 2 tunggal secara
otomatis dari dua paket atau lebih lik Ethernet menggunakan LACP . Protocol ini
membuat kedua link Ethernet akhir dapat berfungsi dan di ijinkan untuk menjadi
anggota dari kelompok agregasi sebelum link ditambahkan pada grup tersebut .
LACP harus diaktifkan di kedua link akhir untuk bisa bekerja . Bila LACP tidak
tersedia pada sedua link akhir maka LACP akan melakukan agregasi manual
yang hanya bersyarat bahwa kedua link akhir berfungsi . LACP juga
menyediakan tambahan control dan juga penghapusan link fisik dari grup
agregasi sehingga tidak sampai ada frame yang hilang atau terduplikasi .
Spesifikasi dari 802.3ad juga menyediakan agregasi manual dari pengembangan
multiple agregasi manual dari pengembangan multiple link di atara switch tanpa
melakukan pertukaran pesan LACP.
b.

Port Aggregation Protocol (PAgP)


PAgp membantu pada pembuatan otomatis dari link Etherchannel . Paket
PAgP di kirim antara port yang bisa Ehterchannel dalam tujuan untuk
bernegosiasi formasi dari channel .
Beberapa pembatasan yang sengaja dikenalkan pada PagP :
PAgP tdak membentuk bundle pada port yang di konfigurasi untuk VLAN
dinamis . PAgP membutuhkan semua port pada channel termasuk pada VLAN
yang sama yang di konfigurasi sebagai port trunk . Jika bundle sudah ada
terlebih dahulu dan VLAN pada port telah di modifikasi, maka semua port
pada bundle dimodifikasi untuk mencocokan dengan VLAN tersebut .

57

PAgP tidak mengelompokan port yang beroperasi pada kecepatan yang


berbeda atau port duplex . Jika kecepatan dan pergantian duplex ketiak bundle
muncul , PAgP mengganti kecepatan port dan membuat duplex untk semua
port yang ada pada bundle .
Mode dari PAgP ada off , auto , desireablem , dan on . Hanya kombinasi yaitu
auto-desireable atau desireable desireable , dan on on yang diijinkan
sebagai formasi pada channel . Device pada sisi lain harus mempunyai PAgP
yang diset ke on jika device pada satu sisi dari channel tidak mendukung
PAgP.
Dibawah ini adalah gambaran mengenai bagaimana etherchannel
dideskripsikan :

Gambar 2. 28 Etherchannel

58

Secara fisik yang tampak pada wiring antara switch yang terhubung dapat
terlihat bahwa berapa banyak kabel yang digunakan misalnya pada gambar
diatas adalah kabel yang digunakan sebanyak 4 buah. Keempat kabel tersebut
berjalan sekaligus dan menyala sekaligus tanpa ada satupun yang tidak ada
yang digunakan.
Secara logika dalam otak switch terdapat algoritma switching yang
menjadikan 4 buah kabel tersebut menjadi sebuah kabel yang besar dan lebar,
sehingga dapat dikatakan merupakan akumulasi dari kabel-kabel fisik tersebut.
Maka kecepatannya pun akan berlipat ganda, misalnya jika 1 kabel
berjalan pada 100Mbps dan 4 kabel digunakan sebagai etherchannel maka
4*100Mbps=400Mbps. Jadi kecepatan yang didapatkan akan semakin cepat
serta jalur transfer data akan lebih lebar, sehingga penggunaan etherchannel ini
berguna sekali untuk meningkatkan kecepatan transfer data agar data dapat
cepat mencapai destination.

2.11. Tinjauan Pustaka


Fadel Randia, Sigit Haryadi, Analisis Throughput Varian TCP Pada
Model Jaringan Long Term Evolution (LTE), Vol 1, No 1(2012):56
Felix Andreas Sutanto, Heribertus Yulianton dan Jeffri Alfa Razaq,
Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus
Laboratory Universitas Stikubank, Volume 16, No.2, Juli(2011) : 94-100
Prayudi Wanantama,Analisis Perbandingan Performansi Protokol Vrrp
Dengan Ospf Menggunakan Vyatta Os,Vol 1, No 5(2011):45

59

Lady Silk M, Suhardi,Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi


Routing Open Shortest Path First (OSPF), Teknologi, Vol. 1, No. 2, Juli (2011)
Desy

Lukitasari,Ahmad

Fali

Oklilas,Analisis

Perbandingan

Load

Balancing Web ServerTunggal Dengan Web server Cluster Menggunakan Linux


Virtual Server, Vol.5 No.2 (Juli 2010)
Rakhmawati,

Nur

Aini;Samopa,

Febriliyan;Muslim

I.,

Royyana,

Perangkat lunak semi hot standby router protocol pada PC router berbasis
linux,Vol 4, No 1,(2005):24-31

Anda mungkin juga menyukai