No
: 022/KAP/III/2011
Perihal
Kepada
Yth. Direktur Utama PT. Serat Sutra
Di Bandar Lampung
Kami telah melakukan audit atas ketelambatan pengiriman barang
yang terjadi karena keterlambatan proses produksi pada PT Serat Sutra
untuk periode tahun 2006/2007. Audit kami tidak dimaksudkan untuk
memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan
dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan
keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang Proses Produksi
yang dimiliki (terjadi pada) perusahaan PT. Serat Sutra. Audit tersebut
dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan produksi serta dapat memberikan saran perbaikan atas
kelemahan pengelolaan program proses produksi yang ditemukan
selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat
dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat
beroprasi dengan
mencapai tujuannya
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang
meliputi :
Bab I
Bab II
Bab III
: Rekomendasi
untuk produksi
cukup
besar.
Pcnggunaan
ATBN
hanya
digunakan
untuk
Direktur Pemasaran
berbagai
saran
perbaikan
atas
kelemahan
Proses
jaminan
bahwa
perusahaan
akan
memenuhi
pesanan
BAB II
KESIMPULAN AUDIT YANG DIDUKUNG DENGAN TEMUAN AUDIT
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami
lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1. Tujuan produksi telah dirumuskan secara tertulis adalah untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam kuantitas, kualitas, dan waktu
pengiriman yang tepat dan harga bersaing.
2. Berdasarkan kebijakan bisnis perusahaan, pengiriman barang sudah
dilakukan paling lambat dalam waktu 7 hari sejak pesanan diterima.
3. Jadwal produksi tcrintegrasi dengan jadwal penerimaan bahan baku.
4. Operator mesin dan bagian pemeliharaan fasilitas produksi
dikendalikan oleh kepala bagian yang berbeda.
5. Perusahaan tidak (belum) memiliki pedoman tertulis sebagai dasar
untuk melakukan perubahan jadwal produksi, jika terjadi tambahan
(perubahan) permintaan dari pelanggan.
6. Laporan biaya kualitas terdokumentasi dengan baik dan digunakan
sebagai umpan balik dalam peningkatan kualitas produk.
terus,
supervisor
mesin
tidak
selalu
tepat
dengan
jadwal
penggunaannya.
4. Jadwal produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya pemesanan dari
pelanggan yang sifatnya mendadak, sehingga belum termasuk dalam
jadwal produksi yang telah ditetapkan.
5. Jadwal penerimaan bahan baku dan perbaikan fasilitas produksi tidak
disesuaikan dengan terjadinya perubahan pesanan dari pelanggan.
Akibat:
1. Karena keterlambatan pengiriman bahan baku, proses produksi hanya
mampu mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan untuk
memenuhi pesanan pelanggan sesuai dengan jadwal pengiriman
yang telah ditetapkan.
2. Terjadi penumpukan persediaan rata-rata sampai 15% untuk produk
nonsutra.
3. Pada saat beberapa komponen mesin dibutuhkan sering belum siap
karena masih diperbaiki, yang berakibat terjadinya waktu tunggu
rata-rata 1 jam dalam setiap hari.
4. Pesanan pelanggan yang mendadak, menyebabkan tertundanya
pengiriman barang yang terjadwal rata-rata 2 hari untuk setiap
pesanan.
5. Jika terjadi perubahan pesanan dari pelanggan, proses produksi
terhambat rata-rata 18 jam dalam 1 minggu.
Kondisi
Dari catatan penerimaan
bahan tahun 2006 rata-rata
terjadi kekurangan bahan
baku sebanyak 15% dari
kebutuhan produksi,
Kriteria
Jadwal produksi harus terintegrasi dengan
a. Jadwal penerimaan bahan baku; bahan
baku sudah tersedia dan siap di lokasi pabrik
6 jam sebelum proses produksi dimulai.
b. Pemeliharaan fasilitas produksi; mesin
selalu dalam keadaan siap untuk
dioperasikan.
Penyebab
Akibat
Karena keterlambatan
pengiriman bahan baku, proses
produksi hanya mampu
mencapai kuantitas 90% dari
produk yang dibutuhkan untuk
memenuhi pesanan pelanggan
sesuai dengan jadwal pengiriman
yang telah ditetapkan.
(perubahan)
dalam 1 minggu.
BAB III
REKOMENDASI
pengiriman
produksi.
2. Keterlambatan
proses
terjadi
produksi
karena
terjadi
keterlambatan
karena
belum
proses
adanya
kesesuaian antara:
a. Perencanaan kebutuhan dan pembelian bahan baku yang belum
tepat.
b. Pemeliharaan fasilitas produksi yang kurang sesuai.
3. Penumpukan persediaan terjadi karena jadwal produksi yang kurang
sesuai.
4. Belum adanya prosedur tertulis untuk perubahan jadwal produksi
yang diakibatkan oleh adanya tambahan (perubahan) permintaan
pelanggan.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi
sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen
untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
Perusahaan
dapat
melakukan
langkah-langkah
perbaikan
atas
bahan
baku
perlu
disesuaikan
dengan
pesanan
pelanggan
sehingga
dapat
menyesuaikan
rencana
b. Ada
baiknya
produksi
perusahaan
seperti
mesin
melakukan
sesuai
pemeliharaan
dengan
kapasitas
fasilitas
produksi.
hanya
memproduksi
barang
sesuai
dengan
pesanan
jadwal
produksi
jika
terjadi
tambahan
(perubahan)
terhadap
kemungkinan-kemungkinan
penambahan
atau
mesin
juga
bahan
yang
baku
masih
serta
dapat
menganggur
memanfaatkan
sebagai
antisipasi
BAB IV
RUANG LINGKUP AUDIT
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan
hanya meliputi masalah Keterlambatan Produksi PT Serat Sutra untuk
periode
tahun
2006/2007.
Audit
kami
mencakup
penilaian
atas