Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki sumber daya alam yang
berlimpah serta memiliki peluang yang besar sebagai negara maju yang
sejajar dengan negara-negara lain. Akantetapi potensi tersebut hanya menjadi
angan-angan saja dikala sumber daya yang dimiliki negara ini belum dikelola
secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia
masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini. Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah salah satu dari aktor pembangunan yang
diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sebagai sumber daya yang menjadi aktor pembangunan, PNS
memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan
peranan tersebut adalah PNS yang memiliki kompetensi yang didedikasikan
dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada
negara, bermoral dan bermental baik, professional, sadar akan tanggung
jawabnya sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan
dan kesatuan bangsa.
Dewasa ini PNS sering mendapat kritikan pedas. Kritikan tersebut
menyangkut kinerja PNS yang dinilai tidak profesional. PNS sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat, dianggap tidak inovatif, too slow, too little, dan
too late menyesuaikan dengan tuntutan kemajuan. Serta masih banyaknya
PNS yang dianggap sebagai priyayi dan tidak menempatkan diri bahwa
sebenarnya PNS adalah abdi masyarakat yang seharusnya hasil kerjanya
berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Banyak upaya pemerintah dalam memperbaiki pelayanan yang telah
sejak lama dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain melalui Inpres No. 5
Tahun 1984 tentang Pedoman Penyederhanaan dan Pengendalian Perijinan di
Bidang

Usaha.

Upaya

ini

dilanjutkan

dengan

Surat

Keputusan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81/1993 tentang


1

Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum. Untuk lebih mendorong komitmen


aparatur pemerintah terhadap peningkatan mutu pelayanan, maka telah
diterbitkan pula Inpres No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan
Mutu

Pelayanan

Aparatur

Pemerintah

Kepada

Masyarakat.

Pada

perkembangan terakhir telah diterbitkan pula Keputusan Menpan No.


63/KEP/M.PAN/7/2003

tentang

Pedoman

Umum

Penyelenggaraan Pelayanan Publik.


Upaya Lahirnya adalah UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 yang merubah
paradigma manajemen SDM, profesi ASN dibangun secara profesional dan
kompeten menggeser konsep pengelolaan pegawai berdasar paradigma
personalia. Dalam konsep personalia, pengelolaan pegawai lebih merupakan
administrasi. Pegawai direkrut karena adanya jabatan yang kosong kemudian
bekerja sesuai jadwal yang ditentukan, dimutasi pada jabatan tertentu dan
instansi tertentu sampai memenuhi usia pensiun pegawai tersebut
diberhentikan.
Selain konsep kompetensi (merit system) sebagai acuan manajemen
ASN, pemerintah melalui beberapa ketentuan peraturan perundang-undangan
menetapkan lebih dari 118 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) dalam 28
bidang. JFT diharapkan mampu membentuk ASN yang profesional, yaitu
sesuai dengan kompetensi dan kualifikasinya. Adanya JFT diharapkan
terciptanya

aparatur

yang

berintegritas,

netral,

kompeten,

capable,

profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera. Sedangkan dari aspek organisasi


dan tatalaksana, birokrasi diharapkan mampu menciptakan lembaga yang
tepat fungsi dan tepat ukuran dimana terdapat sistem, proses dan prosedur
yang jelas, efektif dan efisien serta memenuhi prinsip good governance
sehingga mampu memberikan pelayanan prima sesuai harapan dan kebutuhan
masyarakat.
Untuk itu BKD sebagai instansi pengelola dan pembina kepegawaian
diharapkan mampu mendukung paradigma baru tersebut, sehingga mampu
memaksimalkan potensi PNS sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik yang berintegritas, perekat dan pemersatu bangsa. Saat ini program
Monitoring dan evaluasi kinerja untuk menilai kompetensi ASN dan
2

pembinaan JFT sebagai

ujung tombak pelaksana kebijakan publik dan

pelayan publik sudah dilaksanan, melalui Sosialisasi Jabatan Fungsional


Tertentu, evaluasi dan monitoring jabatan funsional tertentu serta beberpa tes
kompetensi. Penulis melihat bahwa kegiatan tersebut masih bisa dioptimalkan
sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien,
sehingga cita-cita membentuk ASN yang profesional dapat tercapai.
Oleh karena itu, dilaksanakan pendidikan dan pelatihan prajabatan
agar terbentuk seorang pengolah data yang mampu menerapkan nilai-nilai
dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA). Dengan penerapan nilai dasar tersebut akan tercapai
optimalisasi pengelolaan dan pembinaan kepegawaian pada BKD. Berdasar
pertimbangan tersebut, maka penulis membuat rancangan aktualisasi pada sub
bidang jabatan BKD Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan nilai-nilai
dasar ANEKA dalam melakukan kegiatan. Inovasi penerapan ANEKA dalam
penyelenggaraan Diklat Prajabatan memungkinkan peserta untuk mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami
sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta
merasakan manfaatnya secara langsung.
B. Tujuan Aktualisasi Nilai Dasar
Tujuan dari rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah:
1. Mampu memahami lebih dalam mengenai nilai-nilai dasar profesi
Aparatur

Sipil

Negara

(ASN)

yang

mencakup

Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.


2. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan
aktualisasi.
3. Mampu meningkatkan fungsi pokok ASN yaitu sebagai pelaksana
kebijakan, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.
C. Kompetensi yang Dibangun
Kompetensi yang dibangun dalam rancangan aktualisasi diindikasikan
dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar, yaitu:
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatan;

2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan


tugas jabatan;
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas jabatan;
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatan;
5. Kemampuan

untuk

tidak

korupsi

dan

mendorong

percepatan

pemberantasan korupsi di lingkungan kerja.


D. Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di Badan
Kepegawaian Provinsi Jawa Tengah yaitu:
1. Bagi Diri Sendiri
Mampu mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam tugas jabatan
2. Bagi Organisasi
Mampu meningkatkan kinerja PNS yang akuntabel dan profesional
dengan orientasi melayani publik, sehingga mampu berkontribusi dalam
visi organisasi untuk menjadi menjadi pengelola manajemen kepegawaian
yang professional dan unggul.
3. Bagi Masyarakat
Terbentuknya PNS yang profesional, yaitu PNS yang dibentuk oleh
nilai-nilai dasar PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara profesional sebagai pelayan publik
BAB II
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan
profesi

PNS

secara

profesional

sebagai

pelayan

masyarakat

meliputi:

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.


A. Akuntabilitas
Akuntabilitas berbeda arti dengan responsibilitas. Responsibilitas
atau tanggungjawab adalah kewajiban untuk bertanggungjawab, sedangkan
4

akuntabilitas adalah pertanggungjawaban yang harus dicapai. Contoh: jalan


raya banyak berlubang karena dilewati kendaraan berat. Permasalahan ini
menjadi tanggungjawab atau responsilibiltas oleh dinas pekerjaan umum,
akuntabilitas nya ialah data jalan yang rusak di daerah mana saja, tingkat
keparahan dan panjang jalan yang rusak. Sehingga nanti pada proses
perbaikan jalan diharapkan tidak ada jalan yang tidak diperbaiki atau prioritas
jalan yang kerusakannya lebih berat diperbaiki dahulu. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggungjawab yang menjdi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
Nilai-nilai publik tersebut antara lain:
- Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan masyarakat, sektor, kelompok dan
masyarakat.
- Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
- Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
- Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
1. Dimensi akuntabilitas:
- Akuntabilitas kejujuran dan hukum ( accountability for probity and
legality)
- Akuntabilitas proses ( process accountability)
- Akuntabilitas program (program accountability)
- Akuntabilitas kebijakan ( policy accountability)
2. Alat akuntabilitas dapat berupa:
- Perencanaan strategis : Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Kerja
Pemerintah (RKP), Rencana Strategis (Renstra) untuk setiap SKPD dan
SKP untuk setiap PNS
- Kontrak Kinerja : semua PNS tanpa terkecuali mulai 1 Januari 2014
menerapkan kontak kerja pegawai.

- Laporan Kinerja : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pegawai


(LAKIP)
B. Nasionalisme
Nasionalisme adalah rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Merupakan landasan bagi
Aparatur Sipil Negara untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dengan selalu
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.
1. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta.
Dengan nilai ini menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti
adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati
kemerdekaan

beragama,

tidak

ada

paksaan

serta

tidak

berlaku

diskriminatif antar umat beragama.


2. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya.
3. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui
dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki
bangsa Indonesia.
4. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Sila 5 (keadilan sosoal bagi seluruh rakyat Indonesia)
6

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna


sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
Yang Adil dan Makmur secara lahiriah dan batiniah.
C. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana
nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, yang dipraktikan dalam
wujud kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.Pelayanan publik yang
profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknik dan leadership,
namun juga kompetensi etika. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Republik Indonesia 1945;


Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public;
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secaraa jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
14. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang
menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara.Konsep komitmen mutu
meliputi : efektif, efisien, inovatif dan mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu
dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mencakup halhal berikut:
7

1.
2.

Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customer/clients;


Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan

3.

memelihara agar customer / client tetap setia;


Menghasilkan produk / jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa

4.

kesalahan, dan tidak ada pemborosan;


Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customer client maupun perkembangan

5.

teknologi;
Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah

6.

daan pengambilan keputusan;


Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi
dan benchmark.

E. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan dan gerakan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan normanorma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri
dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi.

BAB III
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

A. Dasar Hukum Organsasi


Dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa dalam
sistem kepegawaian secara nasional, Pegawai Negeri Sipil memiliki posisi
penting untuk menyelenggarakan pemerintahan dan difungsikan sebagai alat
pemersatu

bangsa.

Sejalan

dengan

kebijakan

desentralisasi

dalam

penyelenggaraan pemerintahan, maka ada sebagian kewenangan di bidang


kepegawaian untuk diserahkan kepada daerah yang dikelola dalam sistem
kepegawaian daerah.
Kepegawaian Daerah adalah suatu sistem dan prosedur yang diatur
dalam

peraturan

perundang-undangan

sekurang-kurangnya

meliputi

perencanaan, persyaratan, pengangkatan, penempatan, pendidikan dan


9

pelatihan, penggajian, pemberhentian, pensiun, pembinaan, kedudukan, hak,


kewajiban, tanggungjawab, larangan, sanksi, dan penghargaan merupakan
sub-sistem dari sistem kepegawaian nasional. Dengan demikian kepegawaian
daerah merupakan satu kesatuan jaringan birokrasi dalam kepegawaian
nasional.
Badan Kepegawaian Daerah merupakan penyelenggara manajemen
Pegawai Negeri Sipil dan pengelola kepegawaian daerah yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
(Pasal 34A UU No. 43 Tahun 1999 dan Perda Prov. Jateng No. 7 Tahun 2008).
Sebagai penyelenggara manajemen Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
sampai dengan tahun 2013 mengelola 16.413 orang PNS Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah (kondisi 4 Juni 2013).
Potensi PNS yang cukup besar di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
tersebut perlu dikelola secara berkelanjutan melalui manajemen Pegawai
Negeri Sipil. Manajemen Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menjamin
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna
dan berhasil guna. Untuk tujuan tersebut diperlukan PNS yang profesional,
bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan
berdasar sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja, sehingga dapat diperoleh penilaian yang obyektif
terhadap kompetensi PNS.
B. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi dan Tujuan Organisasi
a. Visi Organisasi
Sebagai Badan yang membantu Pejabat Pembina Kepegawaian
Daerah dalam melaksanakan manajemen kepegawaian, BKD harus dapar
memujudkan PNS yang profesional, bermoral, netral serta sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana amanat Undang-undang.
Oleh karena itu, BKD dalam mewujudkan cita-cita tersebut merumuskan
Gambaran masa depan yang diinginkan pada kurun waktu tertentu ( lima

10

tahun ) adalah menjadi pengelola manajemen kepegawaian yang


professional dan unggul.
b. Misi Organisasi
Guna mewujudkan visi, maka ditempuh dengan misi sebagai
berikut:
1. Perencanaan dan pengembangan pegawai yang

obyektif dan

transparan;
2. Pelaksanaan mutasi pegawai yang akurat dan terukur;
3. Peningkatan kualitas pegawai melalui pengukuran kompetensi dan
penilaian kinerja;
4. Peningkatan disiplin dan kesejahteraan serta pelaksanaan netralitas
pegawai;
5. Pengelolaan

sistem

informasi

kepegawaian

yang

akurat

dan

terintegrasi;
6. Peningkatan tertib adiministrasidan layanan prima kepegawaian.
c. Nilai-Nilai Organisasi
1. Profesional
2. Obyektif
3. Disiplin
4. Akurat
5. Layanan Prima
d. Tujuan Organisasi
Tujuan yang dirumuskan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Tengah dalam melaksanakan manajemen kepegawaian selama kurun
waktu lima tahun adalah :
1. Mengembangkan kompetensi dan kinerja aparatur yang profesional
dan akuntabel.
2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan
manajemen kepegawaian secara terintegrasi;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan manajemen kepegawaian yang tepat
waktu dan sasaran
4. Meningkatkan penerapan sistem penghargaan dan hukuman dalam
pembinaan pegawai;
5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.

11

C. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan


Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Tengah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Inspektorat, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah,
selengkapnya adalah sebagai berikut :
Gambar III.1 Struktur Organisasi
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah

Penulis bertugas dalam sub bidang jabatan, secara garis besar


bertugas untuk menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan pelaksanaan di bidang jabatan, meliputi :
1. Penetapan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian sementara dan
pemberhentian PNSD Provinsi dalam dan dari jabatan struktural eselon II
ke bawah atau jabatan fungsional khusus,
2. penetapan pengangkatan sekretaris daerah Kabupaten/Kota, koordinasi
pengangkatan, pemindahan dalam dan dari jabatan struktural eselon II di
lingkungan Kabupaten / Kota,
3. penilaian potensi dan kinerja pejabat struktural dan fungsional tertentu.
D. Deskripsi Sumber Daya Organisasi

12

Jumlah PNS Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah


sebanyak 163 orang, yang terdiri :
1. Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin
Tabel III.1 Deskripsi Sumber Daya Organisasi Berdasar
Golongan dan Jenis Kelamin
Golongan

Laki laki

I
II
III
IV
JUMLAH

Perempuan

3
26
64
4
97

Jumlah

7
55
4
66

3
33
119
8
163

2. Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin


Tabel III. 2Deskripsi Sumber Daya Organisasi Berdasar
Pendidikan dan Jenis Kelamin
Pendidikan

Laki laki

Perempuan

Jumlah

SD
SLTP
SLTA
DI, D II
Sarmud/DIII
S1/D IV
STRATA 2
STRATA 3
JUMLAH

5
4
34
4
34
16
0
97

1
10
10
36
9
0
66

5
5
44
14
70
25
0
163

3. Berdasarkan Usia
Tabel III. 3 Deskripsi Sumber Daya Organisasi Berdasarkan
Usia
Usia

Jumlah

< 20 - 40 Tahun
41 - 55 Tahun
> 55 Tahun
JUMLAH

67
91
5
163

Sarana dan prasarana kerja (perlengkapan) di Badan Kepegawaian


Daerah Provinsi Jawa Tengah terdiri :

13

1. Gedung kantor sebanyak 2 unit yaitu Kantor Induk di Jl. Stadion Selatan
No. 1 Semarang dan gedung tata naskah kepegawaian di Srondol,
Semarang.
2. Kendaraan dinas sebanyak 16 unit terdiri dari 8 kendaraan roda empat dan
8 kendaraan roda dua.
3. Peralatan kantor terdiri : 25 unit laptop, 121 unit komputer, 87 unit printer,
112 unit UPS, 4 unit LCD, 1 buah mesin ketik elektrik, 2 unit sound
system, 1 unit CCTV, 1 unit PABX, 49 buah pesawat telepon, 99 unit AC,
1 unit genset, dan 19 unit rool opec.

BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Teterkaitan Nilai Dasar Profesi ASN dengan Kegiatan Pada Sub Bidang
Jabatan BKD Provinsi Jawa Tengah
Aktualisasi nilai dasar diawali dengan penyusunan rancangan
aktualisasi nilai dasar, yang akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut
dengan Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi ASN. Dalam merancang
aktualisasi nilai dasar ini, setiap peserta Diklat Prajabatan dituntut untuk
menyusun daftar rencana kegiatan yang akan dilaksanakan ketika kembali ke
tempat tugas atau tempat magang. Kegiatan-kegiatan yang ada pada rancangan
ini adalah kegiatan yang mengacu pada:
1. Tugas Pokok dan Fungsi (SKP);
2. Inisiatif pribadi yang disetujui atasan (Inovasi);
3. Perintah atau tugas dari Atasan.
Dari tiga sumber kegiatan tersebut, diperoleh 10 (sembilan)
kegiatan terdiri dari 4 (empat) kegiatan merupakan inisiatif pribadi yang
14

disetujui atasan, 5 (lima) kegiatan bersumber dari SKP dan 1 (satu) kegiatan
bersumber dari perintah atasan yang akan dilaksanakan untuk mengaktualisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS khususnya di Sub Bidang Jabatan Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah antara lain :
1. Melakukan pengolahan data untuk penetapan SK (Surat Keputusan)
Jabatan Fusngsional Tertentu (JFT) (sumber dari SKP);
2. Membantu pelaksanaan sosialisasi Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (sumber dari SKP);
3. Melaksanaan konseling bagi Pejabat Fungsional yang bermasalah (sumber
dari SKP);
4. Membuat laporan hasil pelaksanaan Tes Mutasi (sumber : tugas dari
atasan)
5. Membuat usul rancangan Aplikasi SK (Surat Keputusan) (Sumber :
Inovasi)
6. Melaksanakan pengolahan data untuk penetapan PAK (Penilaian Angka
Kredit) jabatan fungsional Pustakawan (sumber : SKP);
7. Melaksanakan penyimpanan dan pengelolaan dokumentasi tekstual dan
elektronik kepegawaian jabatan fungsional tertentu

di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Sumber : SKP);


8. Membuat buku saku pedoman penetapan SK (Surat Keputusan) dan PAK
(Penetapan Angka Kredit) secara umum (Sumber : Inovasi);
9. Membuat Buku Kontrol Pekerjaan (BKP) Penetapan Surat Keputusan
(Sumber : Inovasi);
10. Mengarsipkan Surat Keputusan berdasarkan SKPD dan Urut Abjad.
(Sumber : Inovasi);
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, peserta Diklat Prajabatan
dituntut mengaktualisasikan nilia-nilai dasar ASN sebagai tindak lanjut dari
proses internalisasi nilai-nilai dasar selama masa pembelajaran.Berikut tabel
yang dapat membantu menjelaskan keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan
aktualisasi :

15

16

Tabel IV.1 Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan Aktualisasi


Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah

No

Kegiatan

Tahapan
Kegiatan

1.

Melakukan
1. Memverifikasi
pengolahan Data
berkas usulan
untuk bahan
yang masuk
Penetapan SK
2. Mengajukan
(Surat Keputusan)
draft usulan SK
Jabatan Fungsional 3. Menyerahan SK
Tertentu (JFT)
JFT yang telah
selesai
Sumber : SKP

Nilai-nilai Dasar

Kontribusi
Terhadap Visi
Misi Organisasi

Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi

Melakukan telaah dan verifikasi


terhadap persyaratan dan
kelengkapan berkas usulan sesuai
dengan peraturan dan petunjuk
teknis yang berlaku dengan penuh
ketelitian, hasil verifikasi berkas
akan di cross cek dengan sistem
kepegawaian dan apabila telah
lengkap selanjutnya saya
mengusulkan penetapan SKnya.Telaah dilakukan dengan azas
ketelitian dan kehati-hatian, hal
ini dimaksudkan untuk mencegah
kesalahan sehingga menghasilkan
SK yang objektif dan dapat
dipertanggung jawabkan. Jika
semua tahap telah dilalui,maka
proses pengajuan draft SK dapat
dilakukan. Output dari kegiatan ini

Akuntabilitas
(Tangung Jawab)

Dengan mematuhi
peraturan yang
berlaku dan usaha
untuk
meningkatkan
kualitas proses
pengolahan data
maka misi
organisasi untuk
meningkatkan
tertib administrasi
dan layanan prima
kepegawaian dapat
terwujud.

Dengan
pelaksanaan
kegiatan
pengolahan data
yang terhindar
dari praktek
gratifikasi maka
profesionalisme
sebagai salah
satu nilai
organisasi dapat
diperkuat

Output/Hasil Kegiatan

17

Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu)
Anti Korupsi
(Berani)

berupa SK Jabatan Fungsional


Tertentu yang kredibel sesuai
peraturan yang berlaku. Jika SK
tersebut telah selesai, akan
dilakukan konfirmasi terhadap
bagian kepegawaian terkait
pengambilan SK dengan
menandatangani buku tanda terima.
Dalam proses penyerahan SK ini
saya berani menolak segala
bentuk gratifikasi yang diberikan
oleh instansi yang mengajukan SK.
2.

Membantu
pelaksanaan
sosialisasi jabatan
fungsional tertentu
di lingkungan
Pemerintah
Provinsi Jawa
Tengah
Sumber : SKP

1. Melaksanakan
rapat koordinasi
Panitia
2. Membantu
menyiapkan
semua
perlengkapan,
sarana
prasarana.
3. Memastikan
kelancaran
kegiatan
sosialisasi.
4. Membuat
laporan hasil
kegiatan

Melakukan rapat koordinasi


(Musyawarah) dengan panitia
kegiatan sosialisasi, supayan
masing-masing panitia tahu peran
dan tugasnya dan dapat
melaksanakan tugasnya dengan
penuh tanggung jawab, sehingga
pelaksanaan kegiatan sosialisasi
dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan rencana. Selanjutnya seluruh
panitia melakukan kerja sama
untuk menyiapkan semua sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk
kegiatan sosialisasi dengan penuh
rasa saling peduli dengan tugas
masing-masing panitia sehingga
18

Nasionalismen
(Sila Ke -4, Sila
Ke- 3)
Anti Korupsi
(Peduli)
Etika Publik
(menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerja sama)
Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu)

Dengan
melakukan
sosialisasi jabatana
fungsional tertentu
makan akan
memberikan
informasi secara
transparan dan
dapat menambah
pemahaman bagi
pengampu jabatan
fungsional
tertentu, sehingga
misi organisasi
Tertib administrasi
dan layanan prima

Dengan
melaksanakan
sosialisasi
jabatan
fungsional
tertentu makan
layanan prima
sebagai salah
satu nilai
organisasi dapat
terpenuhi.

sosialisasi.

3.

Melaksanaan
konseling bagi
Pejabat Fungsional
yang bermasalah.
Sumber : SKP

1. Menerima
pejabat
fungsional yang
akan konsultasi;
2. Memahami
permasalahan
yang dihadapi
pejabat
fungsional;
3. Menelaah
permasalahan,
dan

terjalin kerjasama yang baik.


Selanjutnya dalam Melaksanaan
kegiatan sosialisasi sesuai dengan
rencana dan penuh kesiapan agar
tujuan diadakanya sosialisasi dapat
tercapai. Sebagai bentuk
pertanggung jawaban saya
terhadap kegiatan sosialisasi ini
saya membuat laporan hasil
kegiatan sosialisasi dalam bentuk
laporan yang berisi hasil dari
seluruh kegiatan sosialisasi secara
umum, serta data dan informasi
yang telah dirangkum baik dari
narasumber, peserta, dan hasil tanya
jawab peserta dan narasumber.
Dalam melaksanakan kegiatan
konseling output yang dihasilkan
adalah rekap hasil konsultasi yang
berisi data pejabat fungsional yang
melakukan konsultasi,
permasalahan, dan solusi. Dalam
melaksanakan konseling saya akan
menerima pejabat fungsional yang
akan konsultasi dengan penuh
keramahan, disaat pejabat
fungsional mengutarakan
permasalahan-permasalahan yang
19

kepegawaian dapat
terwujud.

Akuntabel
(Kejelasan)
Nasionalisme
(Sila ke-4)
Etika public
(memberikan
pelayanan
dengan tanggap
dan santun)

Dengan
melaksanakan
konseling bagi
Pejabat Fungsional
dengan tanggap
dan santu akan
mewujudkan misi
organisasi
Peningkatan
tertib administrasi
dan Layanan
Prima

Nilai organisasi
sebagai
organisasi yang
dapat
peningkatan
layanan Prima
akan terwujud
dengan
pelaksanaan
Konseling.

memberikan
solusi.

4.

Membuat laporan
hasil pelaksanaan
Tes Mutasi pada
Bidang Mutasi
Badan
Kepegawaian
Daerah Provinsi
Jawa Tengah
Sumber : Tugas dari
Atasan

1. Pengumpulan
data
2. Pengajuan
laporan

dialami, saya akan mencoba


memahami, mendengarkan, dengan
penuh rasa sopan. Setelah semua
permasalahan sudah diutarakan
maka saya akan mencoba menelaah
permasalahan dan mencarikan
solusi yang tepat sesuai dengan
peraturan dan petunjuk teknis
yang berlaku, proses konseling
dilakukan dengan bermusyawarah
secara jelas dan transparan.
Diharapkan seteah dilakukan
konseling selain dapat
memecahkan permasalahan yang
ada juga dapat menambah
pemahaman dan informasiinformasi baru mengenai Jabatan
Fungsional Tertentu.
Mengumpulkan hasil tes dari
Assessor dan Psikolog serta
melakukan cross cek dan
rekapitulasi hasil tes. Hasil tes
Assessment Center bersifat rahasia,
untuk itu saya akan berusaha
menjaga dan tidak
menyalahgunakan informasi
tersebut untuk kepentingan
pribadi. Saya akan menolak segala
bentuk pemberian, imbalan atau
20

kepegawaian

Akuntabilitas
(Integritas)
Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu)
Anti Korupsi
(Jujur, Tanggung
Jawab)

Laporan tes yang


tangible dan aman
diharapkan
mampu
mendorong
terciptanya misi
organisasi untuk
meningkatan
kualitas pegawai
melalui
pengukuran

Menjaga
kerahasiaan tes
dari pihak yang
tidak
bertanggung
jawab
memperkuat
nilai
objektifitas
organisasi.nisasi.

suap untuk membocorkan hasil


tes tersebut. Sebelum digunakan
pihak terkait saya akan memastikan
bahwa laporan tes tersebut tangible
dan aman yang siap digunakan
pihak terkait

5.

Membuat Usul
Rancangan
Aplikasi SK (Surat
Keputusan)
Sumber : Inovasi

1. Studi literatur
2. Membuat
rancangan
3. Pengajuan
rancangan
Aplikasi (SKT)
Surat Keputusan
Tersistem.

Rancangan ini dimaksudkan untuk


memberikan pandangan dan
pertimbangan atasan dalam
kegiatan mengkonsep Surat
Keputsan. melalui sebuah Aplikasi
sebagai salah satu terobosan dan
inovasi dari kegiatan mengkonsep
Surat Keputusan yang saat ini
masih dilakukan secara manual (MS
Word). Dengan Aplikasi ini potensi
terjadinya kesalahan ketik dapat
diminimalisir, Selain itu
penggunaan Aplikasi ini diharapkan
mampu mempersingkat waktu
untuk mengkonsep sebuah Surat
Keputusan. Usul Rancangan
Aplikasi Surat Keputusan disusun
berdasar literatur yang tersedia,
rancangan berisi pertimbangan
21

kompetensi dan
penilaian kinerja,
sehingga mampu
mewujud kan misi
menjadi pengelola
manajemen
kepegawaian yang
profesional dan
unggul.
Akuntabilitas
(Kejelasan,
Responsibilitas)
Komitmen Mutu
(Inovasi, Efektif,
Efisien)
Etika Publik
(Mengutamakan
Pencapaian hasil
dan mendorong
kinerja pegawai)

Dengan adanya
Aplikasi SK,
peningkatan tertib
administrasi dan
layanan prima
akan terwujud.

Dengan
diberlakukanya
pembuatan SK
melalui sebuah
Aplikasi maka
tingkat Akurat
dalam bekerja
sebagai salah
satu nilai
organisasi akan
terwujud.

berupa studi komparasi terkait,


proses dan hasil penerapan Aplikasi
SK. Output berupa rancangan yang
berisi telaah penggunaan Aplikasi
SK dalam kegiatan pembuatan Surat
Keputusan.
6.

Melakukan
1. Memverifikasi
Pengolahan Data
berkas usulan
untuk penetapan
yang masuk
PAK (Penilaian
2. Mengajukan
Angka Kredit)
draft usulan
Jabatan fungsional
PAK
Pustakawan
3. Menyerahan
PAK yang telah
Sumber : SKP
selesai

Melakukan verifikasi terhadap


persyaratan dan kelengkapan
berkas usulan apakah telah sesuai
dengan peraturan dan petunjuk
teknis yang berlaku. Jika telah
sesuai, hasil verifikasi berkas akan
di cross cek dengan sistem
kepegawaian dan dimasukkan
kedalam form cek list usulan PAK.
Kemudian saya melakukan telaah
terhadap data kepegawaian dari
form cek list usulan PAK, apakah
dari data tersebut ybs berhak untuk
diusulkan PAK-nya.Telaah
dilakukan dengan azas ketelitian
dan kehati-hatian, hal ini
dimaksudkan untuk mencegah
kesalahan sehingga menghasilkan
PAK yang objektif dan dapat
dipercaya. Jika semua tahap telah
dilalui,maka proses pengajuan draft
PAK dapat dilakukan.Output dari
22

Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu)
Akuntabilitas
(Kejelasan,
Konsistensi)
Anti Korupsi
(Berani, Adil,
Disiplin)
Nasionalisme
(Ketuhanan Yang
Maha Esa)

Dengan mematuhi
peraturan yang
berlaku dan usaha
untuk
meningkatkan
kualitas proses
pengolahan data
maka misi
organisasi untuk
meningkatkan
tertib administrasi
dan layanan prima
kepegawaian dapat
terwujud.

Dengan
pelaksanaan
kegiatan
pengolahan data
yang terhindar
dari praktek
gratifikasi maka
obyektifitas
sebagai salah
satu nilai
organisasi dapat
diperkuat

kegiatan ini berupa PAK Jabatan


Fungsional Pustakawan yang
kredibel sesuai peraturan yang
berlaku. Jika PAK tersebut telah
selesai, akan dilakukan konfirmasi
terhadap bagian kepegawaian terkait
pengambilan PAK dengan
menandatangani buku tanda terima.
Dalam proses penyerahan PAK ini
saya akan menolak segala bentuk
gratifikasi yang diberikan oleh
instansi yang mengajukan PAK.
7.

Melaksanakan
penyimpanan dan
pengelolaan
dokumentasi
tekstual dan
elektronik
kepegawaian
jabatan fungsional
tertentu di
lingkungan
Pemerintah
Provinsi Jawa
Tengah
Sumber : SKP

1. Tabulasi data
2. Cross cek
3. Input Data

Melakukan tabulasi secara


lengkap terkait data jabatan
fungsional tertentu. Dalam
penginputan data JFT pada sistem
elektronik kepegawaian (e-JFK)
saya akan melakukan dengan
cermat, sehingga data. yang
ditampilakan dalam e-JFK akurat
seperti kondisi riil dilapangan.
Updating data sebagai bentuk
tanggung jawab saya untuk
menyediakan informasi terkini
tentang JFT kepada stakeholder.
Output kegiatan in berupa
penambahan data JFT pada system
elektronik kepegawaian (e-JFK)
23

Akuntabilitas
(Kejelasan,
Konsistensi)
Etika Publik
(Memberi
pelayanan secara
cepat, tepat,
akurat)
Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu)

Penyediaan data
JFT yang akurat
merupakan salah
satu wujud
kegiatan yang
mendukung
tercapainya misi
organisasi untuk
menjadi pengelola
Sistem Informasi
Kepegawaian yang
akurat dan
terintegrasi

Tangung jawab
updating data
JFT merupakan
salah satu
bentuk
keakuratan data
yang dimiliki
BKD terhadap
keadaan asli di
lapangan,
sehingga akurat
sebagai nilai
organisasi akan
terwujud.

yang up to date.
8.

Membuat buku
1. Mengumpulkan
saku pedoman
bahan materi
penetapan SK
buku saku.
(Surat Keputusan) 2. Proses
dan PAK
merancang
(Penetapan Angka
Buku Saku
Kredit) secara
3. Mecetak,
umum.
menggandakan,
dan Distribusi
Sumber : Inovasi

Isi dari buku saku terdiri dari


kumpulan peraturan-peraturan yang
dijadikan pedoman oleh pengolah
data di subbidang jabatan , untuk itu
saya akan mengumpulkan
peraturan-peraturan secara cermat
mengenai formasi, pendelegasian
wewenang, dan peraturan atau
petunjuk lain yang dirasa berguna
untuk dirangkum dalam bentuk
buku saku, dalam melaksanaan
proses perancangan buku, saya
membuat format yang lebih
mudah dipahami pembaca tanpa
mengurangi inti pokok dari sumber
bahan yang diperoleh, sehingga
buku saku tersebut bias dikatakan
lebih efektif dan efisien untuk
dipelajari disbanding dengan
mempelajari peraturan-peraturan
dalam bentuk aslinya. Proses
selanjutnya saya akan mencetak,
menggandakan dan
mendistribusikan buku saku tersebut
terbatas hanya pada staff pengolah
data di sub bidang jabatan.

24

Akuntabilitas
(Responsibilitas)
Komitmen Mutu
(Efektif dan
Efisien)
Etika Publik
(Mengutamakan
pencapaian hasil
dan mendorong
kinerja pgawai)

Adanya buku saku


pedoman
penetapan SK dan
PAK diharap dapat
mendukung visi
organisasi dalam
meningkatkan
tertib administrasi
dan layanan prima
pegawai dalam hal
pelayanan.

Dengan adanya
buku saku
pedoman
penetapan SK,
maka akan
mendukung nilai
organisasi
profesionalisme
.

9.

10.

Membuat Buku
1. Membuat tahapKontrol Pekerjaan
tahap proses
(BKP) Penetapan
penetapan Surat
Surat Keputusan
Keputusan
2. Penyusunan
Sumber : Inovasi
tahapan-tahapan
penetapan Surat
Keputusan
dalam Buku
Kontrol
Pekerjaan

Tahap awal dalam membuat Buku


Kontro Pekerjaan (BKP) saya akan
terlebih dahulu membuat tahapantahapan secara terstruktur dari
penerimaan berkas sampai dengan
SK diberikan, setelah tahapantahapan diperoleh maka saya
menyusun dalam buku dengan
sistematis agar saat pengisian BKP
mudah dilakukan, dengan adanya
BKP diharapkan pekerjaan akan
lebih terkontrol dan proses
pelacakan berkas usulan bias
dipantau. Serta melatih
kedisiplinan perihal tertib
administrasi bagi PNS.

Akuntabilitas
(Kejelasan)

Mengarsipkan
1. Mengumpulkan
Surat Keputusan
Surat Keputusan
berdasarkan SKPD
yang telah
dan Urut Abjad.
selesai diproses.
2. Melakukan
Sumber : Inovasi
pemilahan SK
berdasarkan
SKPD
3. Mengurutkan
berdasarkan
Abjad.
4. Melakukan

Mengupulkan Surat Keputusan yang


telah diproses dengan penuh
ketelitian dan tanggung jawab,
agar Surat Keputusan yang telah
diproses tidak ada yang tercecer.
Setelah semua Surat Keputusan
telah terkumpul, melakukan
pemilahan berdasarkan SKPD dan
diurutkan berdasarkan huruf abjad
secara konsisten, setah semua Surat
keputusan telah dipilah dimasukan
kedalam Brinder berdasarkan SKPD

Akuntabilitas
(Tanggung
Jawab,
Konsisten)

25

Komitmen Mutu
(Inovasi, Efektif)
Etika Publik
(Mempertanggun
gjawabkan
tindakan dan
kinerjana kepada
publik)

Etika Publik
(Memberikan
layanan secara
cepat, tepat dan
akurat)
Komitmen Mutu
(Efektif dan

Dengan adanya
BKP misi BKD
untuk
meningkatkan
tertib administrasi
dan layanan prima
kepegawaian dapat
terwujud.

Layanan Prima
sebagai nilai
organisasi, akan
lebih mudah
diterapkan
dengan adanya
BKP.

Misi organisasi
menjadi
manajemen
pengelola
kepegawaian yang
profesional akan
terwujud
pelaksanaan tertib
administrasi dan
pelayanan prima
kepegawaian.

Melaksanakan
pengarsipan
secara benar dan
baik adalah
salah satu wujud
tertib
administrasi
yang
meningkatkan
layanan prima
kepegawaian,
sesuai nilai

pengarsipan pada masing-masing. Dengan


Inovasi)
brinder.
dilakukanya pengarsipan dengan
cara ini akan lebih efekti dan mudah
saat mencari berkas Surat
Keputusan dikemudian hari dan
melatih kedisplinan PNS Pengelola
Surat Keputusan Tersebut.

26

organisasi yang
diterapkan.

B. Jadwal Kegiatan
Tabel IV.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
WaktuPelaksanaan
No.

NamaKegiatan
7

Melakukan pengolahan
Data untuk bahan
Penetapan SK (Surat
Keputusan) Jabatan
Fungsional Tertentu.

Membantu pelaksanaan
sosialisasi jabatan
fungsional tertentu di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah

Melaksanaan konseling
bagi Pejabat Fungsional
yang bermasalah.

Ket.

April
8

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Membuat laporan hasil


pelaksanaan Tes Mutasi

V
V

27

22

23

pada Bidang Mutasi


Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Jawa
Tengah
5

Membuat Usul
Rancangan Aplikasi SK
(Surat Keputusan)

Melakukan Pengolahan
Data untuk penetapan
PAK (Penilaian Angka
Kredit) Jabatan
fungsional Pustakawan

Melaksanakan
penyimpanan dan
pengelolaan
dokumentasi tekstual
dan elektronik
kepegawaian jabatan
fungsional tertentu di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah

Membuat buku saku


pedoman penetapan SK
(Surat Keputusan) dan
PAK (Penetapan Angka

28

Kredit) secara umum.

10

Membuat Buku Kontrol


Pekerjaan (BKP)
Penetapan Surat
Keputusan

Mengarsipkan Surat
Keputusan berdasarkan
SKPD dan Urut Abjad.

29

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Rancangan aktualisasi ini dibuat untuk mencapai fungsi PNS sebagai
pelaksana kebijakan dan pelayanan publik pada jabatan pengolah data di Badan
Kepegawian Daerah. Dengan memegang nilai-nilai dasar profesi PNS diharapkan
tugas jabatan yang dilaksanakan berjalan dengan optimal, efektif dan efisien
sehingga dapat berkontribusi positif terhadap pencapaian visi organiasasi sebagai
pengelola manajemen kepegawaian yang profesional dan unggul. Jumlah kegiatan
yang direncanakan sebanyak sepuluh kegiatan yang diharapkan dapat diselesaikan
selama 15 hari kerja selama berada di unit kerja.
B. Kendala
Beberapa kendala dan antisipasi kendala yang kemungkinan akan dihadapi
dalam melaksanakan aktulaisasi rancangan kegiatan tersebut
formulir 3.

30

dapat dilihat pada

Tabel V.I Tabel Kendala dan Antisipasi Kendala


Rencana Kegiatan Aktualisasi
No

NamaKegiatan

Kendala

Antisipasi Kendala

Melakukan pengolahan Data untuk bahan Penetapan


SK (Surat Keputusan) Jabatan Fungsional Tertentu.

Pengolahan Data Penetapan SK Tidak


selalu ada ajuan untuk saya.

Koordinasi dengan pimpinan untuk


Penetapan SK didisposisikan pada saya

Membantu pelaksanaan sosialisasi jabatan fungsional


tertentu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah

Sosialisasi dilakukan saat awal saya Off


Campus

Koordinasi dengan rekan agar saya


selalu bias memantau kegiatan
Sosialisasi

Melaksanaan konseling bagi Pejabat Fungsional yang


bermasalah.

Terkadang konsultasi secara tidak


langsung

Melakukan kunjungan untuk


Melakukan konseling

Membuat laporan hasil pelaksanaan Tes Mutasi pada


Bidang Mutasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Tengah

Membuat laporan Tes Mutasi Sifatnya


Rahasia, Tidak bisa memberikan bukti
fisik secara utuh.

Bukti fisik yang diberikan berupa


kegiatan secara umum yang sifatnya
tidak rahasia

Membuat Usul Rancangan Aplikasi SK (Surat


Keputusan)

Kegiatan yang membutuhkan tahapan


yang tidak singkat

Mempercepat korrdinasi pada pihakpihak terkait

Melakukan Pengolahan Data untuk penetapan PAK


(Penilaian Angka Kredit) Jabatan fungsional
Pustakawan

Pengolahan Data Penetapan SK Tidak


selalu ada ajuan untuk saya.

Koordinasi dengan pimpinan untuk


Penetapan SK didisposisikan pada saya

Melaksanakan penyimpanan dan pengelolaan


dokumentasi tekstual dan elektronik kepegawaian
jabatan fungsional tertentu

Saat off Class Tidak ada data yang saya


input

Koordinasi dengan rekan kerja untuk


bias membantu pekerjaan sesuai dengan
rancangan kegiatan ini

31

Membuat buku saku pedoman penetapan SK (Surat


Materi yang akan dibuat buku biasanya
Keputusan) dan PAK (Penetapan Angka Kredit) secara peraturan yang cukup banyak memuat
umum.
pedoman-pedoman.

Pedoman-pedoman pembuatan SK dan


PAK yang pokok yang dimasukan di
Buku Saku

Membuat Buku Kontrol Pekerjaan (BKP) Penetapan


Surat Keputusan

Belum memiliki aturan baku mengenai


tahapan-tahapan pembuatan SK

Membagi tahapan-tahapan dari awal


menerima berkas sampai dengan
memberikan SK, dengan Urut dan
mudah dilaksanakan

10

Mengarsipkan Surat Keputusan berdasarkan SKPD


dan Urut Abjad.

SK yang telah lama belum diarsip


Memulai mengaplikasikan pengarsipan
menurut Abjad akan Susah dikumpulkan
SK yang baru selesai diproses.
kembali

32

DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi : Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas : Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi : Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu : Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme : Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sedarmayanti.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.Bandung; PT Refka Aditama
Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Widaningrum, Ambar, 2009. Reformasi Birokrasi, Kepemimpinan, dan Pelayanan
Publik: Kajian tentang pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia.
Yogyakart

33

34

35

36

37

38

Anda mungkin juga menyukai