Modul I
Modul I
PENDAHULUAN
dan
plastisitas,
yang
digunakan
sebagai
pedoman
penamaan.
BAB II
DASAR TEORI
A. PLASTISITAS TANAH
halus
(<
0,06
mm),
karena
memberikan
gambaran
Konsistensi tanah bergantung pada interaksi antara partikelpartikel mineral lempung. Penurunan kadar air mengakibatkan naiknya
nilai gaya tarik-menarik antar partikel. Untuk suatu jenis tanah yang
akan mencapai kondisi plastis, besarnya gaya-gaya antar partikel
harus sedemikian rupa sehingga partikel-partikel tersebut bebas
tergelincir relatif terhadap sesamanya, dengan tetap mempertahankan
kohesi diantara mereka. Penurunan kadar air juga mengakibatkan
reduksi volume tanah, baik dalam keadaan cair, plastis, maupun semi
padat.
batas plastis (PL atau Wp). Rentang kadar air itu sendiri
= WL - WP
Kadar air (w) tanah yang bersifat relatif terhadap batas cair dan
batas plastis dapat diwakili oleh indeks kecairan (LI atau IL), dimana :
w - WP
IL
= -----------------------
IP
PERHITUNGAN
Batas Cair
Batas Plastis :
Sendok dempul
Air suling
Batas Plastis
DIGRAM ALIR
B.
KLASIFIKASI TANAH
Klasifikasi tanah adalah sistem pengelompokan dari berbagai
--------------
(semakin
D10
besar
gradasi,
butiran
-----------------C60 x D10
dimana :
Cu
Cc
D60
D10
A.
PROSEDUR UMUM
PLASTISITAS TANAH
Batas Cair :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Batas Plastis :
1.
2.
4.
5.
KLASIFIKASI TANAH
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
B.
HASIL PERCOBAAN
berangkal
Sumur uji
20 cm
Horizon A
pasir
20 cm
50 cm
Horizon B
PLASTISITAS TANAH
Data Percobaan Batas Cair
Kadar Air (%)
40
50
Jumlah Pukulan
28
25
Batas cair dari benda uji merupakan kadar air pada jumlah 25 pukulan
(lihat grafik).
Dari grafik didapatkan kadar air untuk batas cair (wL) adalah 50%.
Data Percobaan Batas Plastis
Diketahui berat awal benda uji 8 gram yang kemudian dibuat bola-bola,
lalu digiling dengan telapak tangan dengan kecepatan 80-90 gilingan
permenit sampai berdiameter 3 mm (retak). Lalu 3 buah benda uji di oven
dan didapatkan beratnya (tanpa air), yaitu:
Berat awal
(gram)
2.75
2.75
2.5
Selisih Berat
(gram)
2.15
2.2
2.05
Total = 6.4
(gram)
0.6
0.55
0.45
Total = 1.6
Kadar Air
(%)
21.8
20
18
Total = 59.8
Diameter (mm)
Persentase (%)
20
0.841
8.28
40
0.42
49.6
60
0.25
9.76
80
0.177
8.36
100
0.149
3.81
200
0.074
6.46
230
0.0625
13.44
Jumlah
99.71
Diameter Bukaan
D60 31.72%
D30 6%
D10 9.71%
0.067
0.17
0.61
Koefisien keseragaman butir (Cu) dan koefisien gradasi butir (Cc) dari
grafik
Dari grafik diketahui : D60 = 0.61, D30 = 0.17 dan D10 = 0.067
Cu = D60 / D10
Cu = 0.61 / 0.067
10
Cu = 9.1
(D30)
Cc = ----------------D60 D10
Cc = (0.17) / (0.61 0.0067)
Cc = 0.029 / 0.041
Cc = 0.71
11
BAB IV
ANALISIS
Sampel tanah yang digunakan pada praktikum ini secara umum
dikelompokkan / klasifikasikan dalam tanah berbutir halus karena lebih
dari 50% butiran lolos dari ayakan mesh 60 (ASTM). Sampel tanah
mempunyai indeks keseragaman butir (Cu) 9.1, dan koefisien gradasi
butir (Cc) 0.71 yang menunjukkan butir pada sampel yang relatif seragam
dan perubahan besar butir yang tidak terlihat terlalu berubah dengan
drastis. Klasifikasi tanah pada sistem klasifikasi ASTM adalah klasifikasi
dengan symbol CL (lempung inorganic) yang terdiri dari elemen lanau dan
lempung (dengan WL 50) dan plastisitas sample tanah yang sedang (Ip
= 30.1), serta viskositas tanah rendah. Perubahan volume tanah untuk
kadar air maksimum tidak akan terlalu besar, maka tanah ini dapat
digolongkan pada kondisi semi padat. Kondisi tanah ini pada kondisi
plastisnya
untuk kecenderungan
12
BAB V
KESIMPULAN
Tanah yang digunakan pada praktikum deskripsi dan klasifikasi tanah
adalah tanah semipadat, plastisitas rendah, viskositas rendah, gradasi
butir yang sangat buruk, dan didominasi oleh anorganik. Pada praktikum
dapat saja terjadi banyak kesalahan yang dapat saja terjadi, seperti
terlalu keras menumbuk / menghaluskan sample tanah, sehingga
terdapat banyak butiran halus berukuran lempung dan menyebabkan
hasil kurang akurat, serta kesalahan-kesalahan kecil lainnya seperti
penggilingan pada uji plastis (sampai diameter 3mm), penimbangan
sampel, dan lain sebagainya. Namun demikian hasil yang diperoleh dari
praktikum ini masih dapat ditoleransi untuk dijadikan data dengan hasil
yang merujuk pada keadaan sebenarnya dari sampel tersebut.
13