Anda di halaman 1dari 8

MODUL 29

SUCTIONING
ISI MODUL :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar


Deskriptif singkat mata ajar
Evaluasi kognitif
Prosedur tidakan
Evaluasi psikomotor
Evaluasi afektif

1. STANDAR KOMPENTASI DAN KOMPETENSI DASAR


Standar kompetensi
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa mampu melakukan tindakan suction pada
pasien.
Kompetensi dasar :
A. Kognitif
Mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan tujuan tindakan suction
2. Menjelaskan indikasi dilakukan suction
3. Menyebutkan persiapan alat yang dibutuhkan dalam tindakan suction
4. Menjelaskan prosedur suction
5. Menyebutkan hal-hal yang menunjukan kebersihan pemberian tindakan suction
B. Psikomotor dan Afektif
KEGIAT

TUGAS

PENCAPAIAN

AN

FASILITATOR

MAHASISWA

PBL

Fasilitator
mengarahkan
mahasiswa untuk
menganalisis studi
kasus sesuai
dengan modul
praktikum yang
menjadi acuan
bagi mahasiswa
dalam menentukan
tindakan

Mahasiswa

PENILIAIAN
HARD SKILL
1.Kemampuan

SOFT SKILL

1. Disiplin
2. Kreatif
melakukan
sintesis analisis
3. Bertanggung
analisis terhadap
kasus.
jawab
2.Kemampuan
studi kasus yang
4. Percaya diri
dalam
5. Terampil
di tunjukan
6. Aktif
memahami
dengan mampu
7. Berfikir krisis
konsep dan
menjelaskan
aplikasi SOP
pengkajian focus
keperawatan.
yang harus
3.Kemampuan
dilakukan untuk
dalam critical
masalah sesuai
point SOP

keperawatan

studi kasus,
menentukan
masalah
keperawatan dan
intervensi
keperawatan
yang tepat.

keperawatan.
4.Kemampuan
mengaplikasis
ikan SOP
keperawatan
dalam asuhan
keperawatan
pasien yang
mendapatkan
tindakan suction

Fasilitator

Mahasiswa

mendemonstrasika

meredemonstrasi

n pelaksanaan

kan persiapan

persiapan alat

alat yang

yang diperlukan

diperlukan pada

pada tindakan

tindakan suction

suction
Fasilitator

Mahasiswa

mendemonstrasika

meredemonstrasi

kan

persiapan pasien

persiapan pasien

untuk tindakan

untuk tinakan

suction.
Fasilitator

suction.
Mahasiswa

mendemonstrasika

meredemonstrasi

n pelaksanaan

kan pelaksanaan

prosedur suction.

prosedur suction.

Fasilitator

Mahasiswa

mendemonstrasika

meredemonstrasi

n hal-hal yang

kan hal-hal yang

harus diobservasi

harus diobservasi

selama melakukan

selama

suction.

melakukan

Fasilitator

suction.
Mahasiswa

mendemonstrasika

meredemonstrasi

n cara observasi

kan cara

selama melakukan

observasi selama

suction.

melakukan

Fasilitator

suction.
Mahasiswa

mendemonstrasika

meredemonstrasi

kan

pendokumentasian

pendokumentasi

setelah tindakan

an setelah

suction.
tindakan suction.
C. PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF
Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajar mandiri (SCI.) untuk mencapai

kompetensi kognitif yang diharapkan.


Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum praktikum

dimulai.
Evaluasi dari percapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh fasilitator dan PJMK.
Masing-masing mahasiswa harus mengumpulkan modul yang sudah terisi sesuai
dengan percapaian kompetensi yang diharapkan terlebih dahulu kepada fasilitator
praktikum masing-masing (setiap akhir minggu praktikum) dan kepada PJMK (segera
setelah masing-masing mahasiswa menyelesaikan seluruh modul ), untuk dilakukan

penilaian.
2. DESKRIPSI SINGKAT MATA AJAR
Suction adalah penghisapan lender pada nasofaringeal, orofaringeal, trakeostomi.
Indikasi dilakukan suction antara lain 1) banyak secret yang yang menumpuk pada jalan
napas klien; 2) kesulitan untuk batuk / tidak dapat batuk sama sekali 3) terdapat bunyi
suara napas tambahan. Tujuan dilakukan suctioning adalah mengeluarkan / memindahkan
sekret. Mempermudah ventilasi jalan nafas. Mendapatkan sampel / sekret untuk tujuan
diagnostic. Dan mencegah terjadinya infeksi akibat menumpuknya secret. Suction tidak
dapat dilakukan pada pasien yang mengalami kondisi seperti hipoxsia. Stimulasi vagal dan
bronchospasme. Serta trauma jaringan. Ada berbagi ukuran selang suction yang
disesuaikan dengan usia pasien. Misalnya pada neonatus bayi usia 6 bulan menggunakan
ukuran 6-8 fr. Umur 18 bulan 22 bulan. 8-10 fr. Umur 24 bulan 7 tahun : 10-12 fr ;

umur 7 tahun 10 tahun : 12 fr. Umur dewasa : 12 16 fr. Regulator vakumdibedakan


menjadi :
a. Vakum dinding : Bayi (60 100 mmHg), Anak (100 120 mmHg), Dewasa (120
150 mmHg)
b. Vakum portable : Bayi (3 5 mmHg), Anak (5 10 mmHg), Dewasa (7 15 mmHg)
3. EVALUASI KOGNITIF
Kompetensi Kognitif 1 :
Menjelaskan tujuan suction
1. Sebutkan dan jelaskan tujuan dari pemberian suction sehingga dapat memberikan
manfaat bagi pasien untuk mengatasi gangguan pemenuhan oksigennya!

Kompetensi Kognitif 2 :
Menyebutkan indikasi dilakukan suction
2. Suction sangat dianjurkan pada pasien

Kompetensi Kognitif 3 :
Menyebutkan persiapan alat yang dibutuhkan dalam suction
3. Dalam memberikan suction, maka peralatan yang diperlukan untuk perawat adalah

Kompetensi Kognitif 4 :
Menjelaskan cara melakukan suction
4. Pada saat hendak suctinonig, maka posisi yang tepat untuk pasien adalah
5. Sebelum dilakukan suction, pasien dianjurkan untuk
6. Sebelum melakukan suction, perawat seharusnya
7. Pada saat dilakukan suction, pasien dianjurkan untuk tidak
8. Durasi melakukan suction adalah menit, dengan cara

9. Pada saat beristirahat dari penghisapan antara penghisapan pertama dengan berikutnya
pasien dianjurkan untuk .., sedangkan
perawat dianjurkan untuk melakukan
10. Selama tindakan suctioning, perawat dapat menghentikan tindakannya jika pasien
mengalami
Kompetensi Kognitif 5 :
Menyebabkan hal-hal yang menunjukkan keberhasilan tindakan suction
11. Seorang pasien hemoragik dengan penurunan kesadaran dan terdapat suara napas
ronkhi telah dilakukan suction oleh perawat, maka data yang dapat dikaji oleh perawat
untuk menunjukkan efektifitas suction yang telah dilakukan adalah

PJMK
(

FASILITATOR
)
(

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

4. PROSEDUR TINDAKAN
DEFINISI

: Tindakan penghisapan lender atau cairan lainnya yang menghambat jalan

napas

bagian atas terutama pada nasotaringeal, orofaringeal, trakeostomi.

TUJUAN

: - Mengeluarkan / memindahkan secret


-

NO
A

Mempermudah ventilasi jalan napas


Mendapatkan sampel/secret untuk tujuan diagnostic, dan
Mencegah terjadinya infeksi akibat menumpuknya secret

KEGIATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Kaji adanya keluhan sesak, penumpukan sputum dan kemampuan batuk
pasien.
2. Kaji frekuensi pernapasan dan keadekuatan pada pernapasan.
3. Kaji saturasi oksigen.
4. Kaji adanya suara nafas tambahan yang mengidentifikasi dilakukan
suctioning.
5. Kaji riwayat kesehatan yang menjadi indikasi dan kontra indikasi
suctioning.

6. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang suctioning.


B
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Hasil yang diharapkan selama prosedur :
Klien dan keluarga kooperatif selama tindakan
Klien dan keluarga memahami tujuan tindakan yang diberikan
Sputum / secret dapat dimobilisasi
Sterilisasi terjaga
Tidak terjadi kegawatdaruratan pernapasan
PERSIAPAN ALAT :
a. Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan.
b. Kateter penghisap lendir steril.
c. Sarung tangan steril.
d. Kom berisi larutan aquadest atau NaCl 0.9% dan larutan desinfektan.
e. Alas dada / celemek / handuk.
f.Kassa atau Kertas tissue.
g. Stetoskop.
h. Saptel lidah yang terbungkus kain kassa.
C
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Mengucapkan salam terapeutik dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan prosedur kepada klien dan meminta klien berpartisipasi.
3. Tetap mempertahankan komunikasi terapeutik dengan klien selama
menyiapkan prosedur.
4. Mencuci tangan dengan cara 7 langkah.
5. Menjaga privasi klien.
6. Menggunakan masker wajah (bila perlu) untuk proteksi.
7. Mengatur posisi klien sesuai dengan kebutuhan (berbaring / semi flower).
8. Memasang celemek / alas dada / perlak serta alasnya pada dada klien.
9. Menggunakan handscoen steril.
10. Hubungkan kateter penghisap dengan selang alat penghisap.
11. Mesin penghisap dihidupkan.
12. Mengatur tekanan sesuai dengan kebutuhan.
13. Sebelum melakukan penghisapan lender, periksa apakah mesin suction
berfungsi dengan baik dengan cara memasukkan kateter penghisap ke
dalam kom berisi aquadest atau NaCl 0,9% untuk mempertahankan
tingkat kesterilan.
14. Memasukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap.
15. Menarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik.
16. Membilas kateter dengan aquadest atau NaCl 0,9%.
17. Memberikan waktu istirahat (20-30 detik) untuk pasien penghisapan
pertama dengan berikutnya. Hal ini memberikan waktu bagi pasien untuk
memenuhi oksigenasi yang adekuat. Jika pola napas pasien eupnea atau
saturasi oksigen pasien 100%, lanjutkan tindakan suction.
18. Setelah selesai menghisap, selang dibilas dengan aquadest atau NaCl
0,9%. Kemudian selang direndam dalam cairan desinfektan yang
tersedia.

19. Membersihkan area penghisapan dengan kassa atau tissue.


20. Mengkaji jumlah, konsistensi, warna, bau secret, auskultasi adanya
ronchi, serta respon pasien terhadap prosedur yang dilakukan.
21. Merapikan klien, membuka sketsel, pintu, jendela serta membereskan
alat.
22. Melepas handscoen dan masker lalu mencuci tangan dengan cara 7
langkah.
23. Melaksanakan dokumentasi tindakan yang dilakukan dan hasil serta
respon klien pada lembar catatan klien, mencatat tanggal dan jam / paraf
pada lembar catatan klien.
24. Melakukan terminasi pada klien.
D
EVALUASI KEPERAWATAN
1. Mengkaji jumlah, konsistensi, warna, bau secret.
2. Menkaji kembali kenyamanan pasien dan keluhan sesak.
3. Auskultasi kembali suara napas pasien.
4. Mengkaji kembali frekuensi pernapasan dan pola pernapasan.
5. Mengkaji saturasi oksigen pasien.
6. Menganjurkan pasien untuk menceritakan kembali tujuan dari tindakan
suction.
5. EVALUASI PSIKOMOTOR (DIISI OLEH MAHASISWA)
Nama Pasien
:
Tanggal praktikum :
Tuliskan hasil tindakan prosedur yang telah dilakukan :

6. EVALUASI AFEKTIF (DIISI OLEH FASILITATOR)


Disiplin
Kreatif
Bertanggung jawab
Percaya diri
Terampil
Aktif

Berfikir kritis

PJMK
(
)
(
TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

FASILITATOR
)

Anda mungkin juga menyukai