RETINOPATI
PENDAHULUAN
Diabetik retiopati merupakan penyulit penyakit Diabetes Melitus yang paling
ditakuti. Karena insidennya yang cukup tinggidan prognosanya yang kurang baik bagi
penglihatan. Meskipun dapat dihindari dengan mengontrol kadar gula darah yang baik
dan deteksi dini jika ada kelainan pada mata. Diabetes telah menjadi penyebab
kebutaan utama di Amerika Serikat. Biasanya mengenai penderita berusia 20-64 tahun
sedangkan di negara berkembang setidaknya 12% kasus kebutaan disebabkan
diabetes. Resiko ini jarang ditemukan pada anak dibawah umur 10 tahun, dan
meningkat setelah pubertas. Hal ini terjadi 20 tahun setelah menderita diabetes.
DEFENISI
Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh
kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh halus,meliputi arteriol prekapiler retina,
kapiler-kapiler dan vena-vena.
Gambar 1
EPIDEMIOLOGI
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan yang paling sering dijumpai,
terutama di negara barat.Kira-kira 1 dari 900 orang berusia 25 tahun mengidap diabetes
dan kira-kira 1 dari 25 orang berusia 60 tahun adalah penyandang diabetes. Prevalensi
retinopati diabetik proliferatif pada diabetes tipe 1 dengan lama penyakit 15 tahun
adalah 50%. Retinopati diabetik jarang ditemukan pada anak-anak dibawah umur 10
tahun tanpa memperhatikan lamanya diabetes. Resiko berkembangnya retinopati
meningkat setelah pubertas.
ETIOLOGI
Penyebab pasti retinopati diabetik belum diketahui. Tetapi diyakini bahwa
lamanya terpapar pada hiperglikemia ( kronis ) menyebabkan perubahan fisiologi dan
biokimia yang akhirnya menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah. Hal ini
didukung oleh hasil pengamatan bahwa tidak terjadi retinopati pada orang muda
dengan diabetes tipe 1 paling sedikit 3-5 tahun setelah awitan penyakit ini. Hasil serupa
telah diperoleh pada diabetes tipe 2, tetapi pada pasien ini onset dan lama penyakit
lebih sulit ditentukan secara tepat.
Perubahan abnormalitas sebagian besar hematologi dan biokimia telah
dihubungkan dengan prevalensi dan beratnya retinopati antara lain :
Adhesif platelet yang meningkat.
Agregasi eritrosit yang meningkat.
Abnormalitas lipid serum.
Fibrinolisis yang tidak sempurna.
Abnormalitas dari sekresi growth hormon
Abnormalitas serum dan viskositas darah.
KLASIFIKASI
Berkaitan dengan prognosis dan pengobatan, maka retinopati diabetik dibagi
menjadi :
1.Retinopati Diabetik Non Proliferatif, atau dikenal juga dengan retinopati
diabetik dasar ( Background Diabetic Retinopathy ).
PATOFISIOLOGI
1.Retinopati Diabetik Non Proliferatif
Merupakan bentuk yang paling umum dijumpai.Merupakan cerminan klinis dari
hiperpermeabilitas
dan
inkompetens
pembuluh
yang
terkena.Disebabkan
oleh
bersifat difus dan berwarna putih. Biasanya terletak dibagian tepi daerah
nonirigasi dan dihubungkan dengan iskemia retina.
Pembuluh darah baru ( Neovaskularisasi ) pada retina biasanya terletak
dipermukaan jaringan. Tampak sebagai pembuluh yang berkelok-kelok ,
dalam, berkelompok, dan ireguler. Mulamula terletak dalam jaringan
retina, kemudian berkembang ke daerah preretinal, ke badan kaca. Pecahnya
neovaskularisasi pada daerah-daerah ini dapat menimbulkan perdarahan
retina, perdarahan subhialoid ( preretinal ) maupun perdarahan badan kaca.
Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah
makula sehingga sangat mengganggu tajam penglihatan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk dapat membantu mendeteksi secara awal adanya edema makular pada
retinopati diabetik non proliferatif dapat digunakan stereoscopic biomicroscopic
menggunakan lensa +90 dioptri. Disamping itu Angiografi Fluoresens juga sangat
bermanfaat dalam mendeteksi kelainan mikrovaskularisasi pada retinopati diabetik.
Dijumpainya kelainan pada elektroretinografik juga memiliki hubungan dengan
keparahan retinopati dan dapat membantu memperkirakan perkembangan retinopati.
PENATALAKSANAAN
Sejauh ini belum ada pengobatan yang spesifik dan efektif untuk mencegah
perkembangan retinopati diabetik.
A. Pencegahan
Suatu fakta dikemukakan bahwa insiden retinopati diabetik ini tergantung pada
durasi menderita diabetes mellitus dan pengendaliannya. Hal sederhana yang
terpenting yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes untuk dapat mencegah
terjadinya retinopati adalah dengan mengontrol gula darah, selain itu tekanan darah,
masalah jantung, obesitas dan lainnya haru
PROGNOSIS
Pada mata yang mengalami edema makular dan iskemik yang bermakna akan
memiliki prognosa yang lebih jelek dengan atau tanpa terapi laser, daripada mata
dengan edema dan perfusi yang relatif baik.