Anda di halaman 1dari 5

1. Macam-macam efloresensi kulit ?

Efloresensi Primer :
Makula
Makula merupakan lesi datar, secara jelas terlihat sebagai daerah dengan warna
yang berbeda dengan jaringan di sekitarnya atau membrane mukosa.
Contoh: Tinea vesikolor, morbus Hansen, melanoderma, leukoderma, purpura,
petekie, ekimosis.
Makula tidak dapat dipalpasi. Bentuknya bervariasi dan pinggirnya tidak jelas.
Makuloskuamosa merupakan suatu istilah baru untuk menggambarkan makula
yang tidak dapat dipalpasi, yang hanya dapat jelas terlihat setelah dibuat goresan

ringan.
Papul
Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih kecil
dari 1/2 cm, dan berisikan zat padat. Bentuk papul dapat bermacam-macam,
misalnya setenga bola, contohnya pada eksem atau dermatitis, kerucut pada
keratosis folikularis, datar pada veruka plana juvenilis, datar dan berdasar
polygonal pada liken planus, berduri dapa veruka vulgaris, bertangkai pada
fibroma pendulans da nada veruka filiformis.
Warna papul dapat merah akibat peradangan, pucat, hiperkrom, putih atau seperti
kulit sekitarnya. Beberapa infiltral mempunyai warna sendiri yang biasanya baru
terlihat setelah eritema yang timbul bersamaan ditekan dan hilang (lupus, sifilis).

Letak papul dapat epidermal atau kutan.


Plak (Plaque)
Peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya ratadan berisi zat padat
(biasanya ilfiltrat), diameternya 2 cm atau lebih. Contohnya papul yang melebar

atau papul-papul yang berkonfluensi pada psoriasis.


Urtika
Edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan, tetapi bisa
hilang beberapa jam kemudian merah jambu atau merah suram/luntur.

Nodus
Massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol, jika
diameternnya lebih kecil dari pada 1 cm disebut nodulus. Nodul lebih padat

konsistensinya daripada papul.


Vesikel

Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari cm garis


tengah, mempunyai dasar dan puncak vesikula dapat bulat, runcing/umbilikasi;

vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik.


Bula
Vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal juga istilah bula hhemoragik, bula

purulent, dan bula hipopion.


Pustul
Vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut

vesikel hipopion.
Kista
Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan
akibat peradagan, walaupun kemudian dapat meradang. Dinding kista merupakan
selaput yang terdiri atas jaringan ikat dan biasanya dilapisi sel epitel atau endotel.
Kista terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar,
pembuluh darah , saluran getah bening, atau lapisan epidermis. Isi kista teriri dari
atas hasil dindingnya, yaitu serum, getah bening, keringat, sebum, sel-sel epitel,

lapisan tanduk, dan rambut.


Efloresensi sekunder:
Skuama
Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai
taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luassebagai lembaran kertas. Dapat
dibedakan, misalnya pitiriasiformis (halus), psoriasiformis (berlapis-lapis),
iktiosiformis (seperti ikan), kutikular (tipis), lamellar (berlapis), membranosa atau
eksfoliativa (lembaran-lembaran), dan keratorik (terdiri atas zat tanduk).

Krusta
Cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik,
maupun benda asing (kotoran, obat, dan sebagainya). Warnanya ada beberapa
macam: kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal dari pus, dan

kehitaman berasal dari darah.


Erosi
Kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui
stratum basal. Contoh bila kulit digaruk sampai stratum spinosumm akan keluar

cairan sereus dari bekas garukan.


Ulkus

Hilangnya jarigan yang lebih dalam dari eksoriasi. Ulkus dengan demikian
mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi. Termasuk erosi dan ekskoriasi dengan
entuk liniar ialah fisura atau rhagades, yakni belahan kulit yang terjadi oleh
tarikan jaringan jaringannya di sekitarnya, terutama terlihat pada sendi dan batas

kulit dengan selaput lendir.


Sikatriks
Terdiri atas jaringan tidak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit tidak
licin dan tidak terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofik, kulit mencekung
dan dapat hipertrofik, yang secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan
jaringan ikat. Bila sikatriks hipertrofik menjadi patologik, pertumbuhan
melampaui batas luka disebut keloid ( sikatriks yang pertumbuhhan selnya

mengikuti pertumbuhan tumor), da nada kecenderungan untuk terus melebar.


Efloresensi khusus:
Kanalikuli
Ruam kulit berupa saluran-saluran pada stratum korneum, yang tiimbul sejajar

dengan permukaan kulit, seperti yang terdapat pada scabies.


Milia (White Head)
Penonjolan di atas permukaan kulit yang berwarna putih, yang ditimbul oleh
penyumbatan saluran kelnjar sebasea, seperti pada akne sistika.

Komedo (Black Head)


Ruam kulit berupa bintik-bintik hitam yan timbul akibat proses oksidasi udara
terhadap sekresi kelenjar sebasea dipermukaan kulit, seperti agne.
Eksantema
Kelainan pada kulit yang timbul serentak pada waktu singkat, dan tidak
berlangsung lama, umumnya didahului oleh demam.
Eksantema Skarlatiniformis
Erupsi yang difus dapat generalisata atau lokalisata, berbentuk eritema
nummular.
Eksantema morbiliformis
Erupsi yang berbentuk eritema yang lentikuler
Roseola
Eksantema yang lenticular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia
Purpura
Eksantema yang lenticular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia
Lesi Target

Terdiri dari 3 zona yang berbentuk lingkaran, lingkaran pertmaa mengandung


purpura atau vesikel di bagian tengah yang dikelilingi oleh lingkaran pucat
(lingkaran kedua), lingkaran ketiga adalah lingkaran eritema. Lesi target biasanya
dijumpai di telapak tangan penderita eritema multiforme (gambaran seperti mata

sapi).
Burrow
Terowongan yang berkelok-kelok yang meninnggi di epidermis superfacial yang
ditimbulkan oleh parasite.
Telangiektasi
Pelebaran kapiler yang menetap pada kulit.
Vegetasi
Pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang mmenjadi satu. Vegetasi
dapat di bawah permukaan kulit, misalnya pada tubuh. Dalam hal ini disebut
granulasi, seperti pada tukak.

2. Bagaimana terjadinya perdarahan pada HSP?


Etiologi dari HSP tidak diketahui tetapi melibatkan deposisi vascular dari kompleks
immune IgA. Lebih spesifik lagi, kompleks imun terdiri dari IgA1 dan IgA2 dan
diproduksi lagi oleh limfosit peripheral B. Komleks ini seringkali terbentuk sebagai
respon terhadap faktor penimbul. Kompleks sirkulasi menjadi tidak terlarut, disimpan di
dalam dinding pembuluh darah kecil (arteri, kapiler, venula) dan complement aktivasi,
lebih banyak sebagai jalur alternative (didasari akan kehadiran dari C3 dan properdin
serta ketiadaan komponen awal pada kebanyakan biopsy).
Leukosit Polymorphonuclear diambil dari faktor kemotaktik dan menyebabkan inflamasi
serta nekrosis dinding pembuluh darah dengan thrombosis yang menetap. Hal ini akan
mengakibatkan ekstravasasi dari eritrosit akan perdarahan dari organ yang dipengaruhi
dan bermanifestasi secara histologis sebagai vaskulitis leukocytoclastic.
3. Apa ciri khas dari HSP?
Terdapat ciri khas dari hasp sendiri yaitu disebut dengan trias manifestasi berupa ruam
purpura pada ekstremitas bawah, nyeri abdomen atau kelainan ginjal dan artritis.

4. Dimana saja lokasi purpura pada HSP?


Ekstremitas bawah yang dapat terlihat pada bagian kaki yang kemudian akan meluas hingga ke
daerah bokong.

5. Bagaimana nyeri sendi pada HSP dan sendi dimana saja yang akan terasa nyeri?

Nyeri sendi yang dirasakan pada pasien HSP sama akan nyeri pada pasien artritis yaitu seperti
terasa tertusuk dan nyeri yang hebat. Dan lokasi nyeri dapat terasa pada ekstremitas bawah dan
ekstremitas atas.

6. Bagaimana bentuk khas purpura pada HSP?


Bentuk khas purpura pada HSP adalah berupa bintik-bintik kemerahan ungu yang dapat di
palapasi dan terdapat pada ekstremitas bawah.

Anda mungkin juga menyukai