PENERANGA GEDUNG
Diajukan untuk memenuhi nilai UAS mata kuliah
Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan
Disusun Oleh:
Atmirasari Ika Utami (141321006)
2A
Gambar 1. PHBK
Sekering adalah gawai yang dengan peleburan satu atau lebih komponen
yang dirancang khusus dan sebanding, yang membuka sirkit tempat sekering
disisipkan dan pemutus arus bila arus tersebut melebihi nilai yang ditentukann
dalam waktu yang telah disesuaikan. Sekering terdiri atas semua bagian yang
mebentuk gawai lengkap. (fuse- IEV 441-18-01)
Sekering atau pemutus sirkit yang mengamankan sirkit akhir pencahayaan
darurat sesuai 8.16.5.1 harus ditempatkan pada PHBK yang mendapat suplai
lagsung dari baterai.( PUIL 2011 Pasal 8.16.5.4).
Sekering dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
1. Berasarkan kapasitas pemutusan
1.1 Diazed Fuse (D) dan Neozed (D0)
Merupakah jenis sekering dengan kapasitas pemutusan rendah
1.2 HRC
Merupakah jenis sekering dengan kapasitas pemutusan tinnggi, memiliki
bodi kotak atau bulat berbahan keramik dengan pisau kontak pada kedua
ujungnya.
1.3 Tabung
Merupakan pengaman lebur dengan kaastas pemutusan yang variatif
mulai kapasitas yang rendah hingga tinggi dan dapat dijumpai dalam
rating tegangan extra rendah, tegagan rendah, menengah aaupun
tegangan tinggi.
3. Kecepatan
4. I2t value
5. Breaking capacity
2.2.2 MCB
MCB merupakan peralatan pengamaan terhadap gangguan hubung singkat
dan beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi
dari arus nominalnya.
MCB bekerja dengan dua prinsip yakni :
1. Thermis
Prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusan dua jenis
logam yang koefisien jenisnya berbeda. Kedua jenis logam tersebut dilas jadi
satu keping (bimetal) dan dihubungkan dengan kawat arus. Jika arus yang
melalui bimetal tersebut melebihi arus nominal yang diperkenankan maka
bimetal tersebut akan melengkung dan memutuskan aliran listrik.
2. Magnetik
Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkat yang cukup
besar
untuk
menarik
sakelar
mekanik
dengan
prinsip
induksi
2.3 Sakelar
Sakelar adalah gawai untuk mengubah hubungan listrik diantara terminalnya .
(switch - IEV 151-12-22)
Pada instalasi penerangan sakelar yang sering digunakan adalah jenis sakelar
tunggal, seri, tukar dan silang.
2.3.1 Sakelar Tunggal
adalah saklar yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan satu
buah atau satu kelompok beban listrik. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah beban penerangan atau lampu listrik.
2.3.2
Sakelar Seri
Sakelar seri adalah suatu sakelar yang difungsikan untuk memutuskan
dan menghubungkan dua buah
Sakelar Tukar
Saklar tukar adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghidupkan
dan mematikan lampu dari beda tempat. Instalasi saklar tukar adalah
penggunaan dua buah saklar akan tetapi untuk menyalakan dan
menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian. Penggunaan
saklar tukar bisa dijumpai di hotel-hotel, di rumah penginapan maupun di
lorong-lorong yang panjang. Sehingga saklar tukar ini dikenal juga
sebagai saklar hotel maupun saklar lorong. Penggunaan saklar ini
bertujuan : untuk efisiensi waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini
sangat praktis.
2.3.4
Sakelar silang
Sakelar silang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus
pada sumber tegangan dengan beban dari tiga tempat. Sakelar ini dipakai
untuk melayani satu buah lampu dari tiga tempat. Dalam pemasangannya,
sakelar silang dipasang
Gambar 6. Fitting
2.5 Lampu
Lampu dapat diklasifikasikan menjadi 3 katagori utama:
1. Lampu pijar (incandescent-filament lamp)
Cahaya dihasilkan dari
2.6 Kabel
Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi penerangan ialah
NYA NYM dan NYY.
2.6.1 Kabel NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini pada
umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal. Dalam pemakaiannya pada
instalasi listrik harus menggunakan pelindung dari pipa union atau paralon /
PVC ataupun pipa fleksibel pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun
melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut.
2.6.2
Kabel NYM
Kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan
memiliki isolasi luar sebagai pelindung. Konstruksi dari kabel NYM
terlihat pada gambar. Penghantar dalam pemasangan pada instalasi listrik,
boleh tidak meng- gunakan pelindung pipa. Namun untuk memudahkan
saat peggantian kabel / revisi, sebaliknya pada pemasangan dalam dinding /
beton menggunakan selongsong pipa.
Nomenklatur kabel NYM
N = kabel berpenghantar tembaga
Y = isolasi dari PVC
M = selubung PVC
2.6.3
Kabel NYY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY, biasanya digunakan
untuk kabel tenaga pada industri. Pada instalasi penerangan kabel NYY
digunakan untuk menghubungkan smber yang ada di panel (dari MDP ke
SDP) Kabel ini juga dapat ditanam dalam tanah, dengan syarat diberikan
perlindungan
terhadap
kemungkinan
kerusakan
mekanis.
2.7 Pipa
Pipa digunakan untuk melindungi kabel dari gangguan mekanik dan
menurangi resiko terjadinya tegangan sentuh apabila kabel terkelupas.
Dari diagram mekanisme diatas dapat dilihat bahwa pada instalasi jaringa
gedung diawali dari sebuah PHBK dengan MCB sebagai pengaman jaringan
dari hubung singkat maupun arus lebih. Dari PHBK tegangan dialirkan hingga
ke titik beban yang masing-masing ruangan diamankan oleh satu buah MCB.
Pada instalasi diatas, pengelompokan beban dibagi menjadi dua yaitu
penerangan dan daya (stop kontak) yang diamankan oleh MCB yang berbeda.
7. Penjadwalan Pemeliharaan
7. On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka
nol, bila tidak tepat atur pointer. Bila dengan pengaturan pointer tidak
berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti batere.
8. Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero.
9. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .
10. Pilih tegangan ukur melalui saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur
11. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya
CATATAN PEMELIHARAAN
PARAMETER
PANTAU
Standar
Nilai
Lokasi
Tidak ada
korosi
Lantai
2
Bersih
Lantai
2
Minggu
1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
3/6/2016
10/6/2016
17/6/2016
25/6/201
6
Debu pada
komponen
Bersih
PHBK
Kabel yang
terkelupas
Lantai
2
A202
Terisolasi
A203
A204
Debu pada
lampu
A202
Bersih
A203
A204
Pemasanan
A202
komponen yang
longggar / tidak
Kokoh
kokoh
A204
Tuas sakelar
yang tidak
mengontak
A203
A202
mengonta
k
A203
A204
Lampu yang
redup
A202
Nyala
terang
A203
A204
Pengukuran
tegangan
220 V
Lantai
2
Pengukuran
tahan isolasi
Lantai
2
Pengukuran arus
Lantai
2
Teknisi
Kepala Regu
Nama
Paraf
Nama
Paraf
Keteragan
Persiapan
Metode Visual
Metode kinerja
Hasil data
Lihat pada poin 12
Sesuai dengan
nameplate
Tidak
Ya
Laporkan
CATATAN PEMELIHARAAN
PARAMETER
PANTAU
Standar
Nilai
PHBK
Minggu
1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
3/6/2016
10/6/2016
17/6/2016
25/6/201
6
Tidak ada
korosi
Lantai
2
Bersih
Lantai
2
Bersih
Lantai
2
Debu pada
komponen
Lokasi
Kabel yang
terkelupas
Terisolasi
Debu pada
lampu
Bersih
Pemasanan
A202
A203
A204
A202
A203
A204
A202
A203
A204
A202
A203
A204
A202
A203
A204
Lantai
2
MCB 3 :
VLL =390V
VLN= 223 V
Stop kontak
= 216 V
komponen yang
longggar / tidak
Kokoh
kokoh
Tuas sakelar
yang tidak
mengontak
Lampu yang
redup
Pengukuran
tegangan
mengonta
k
Nyala
terang
220 V
Pengukuran
tahan isolasi
Lantai
2
Pengukuran arus
Lantai
2
Teknisi
Kepala Regu
Nama
Paraf
Nama
Paraf
Keteragan
digunakan
untuk
melakukan
Pelaksanaan pemeliharaan
1. Lakukan sesuai dengan SOP yang berlaku
2. Periksa dengan detail setiap parameter sesuai dengan yang tercancum
pada kartu pemeliharaan.
3. Lakukan pengukuran tegangan, arus dan tahanan isolasi sesuai dengan
prosedur yang benar dan bandingkan hasil pengukuran dengan
nameplate dari komponen tersebut.
Daftar Pustaka
Anonim. Instalasi Gedung Bertingkat (terunduh 13 Juni 2016)
Anonim. Instalasi Listrik (terunduh 6 Juni 2016)
Anonim. Perawatan Dan Perbaikan Perlengkapan Instalasi Listrik (terunduh 6 Juni 2016)
Hargono, Herpekik. ALAT UKUR TAHANAN ISOLASI.
(http://www.academia.edu/11314999/ALAT_UKUR_TAHANAN_ISOLASI
diakses 8 juni 2016)
Tim Kurikulum SMK Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS. 2003. Dasar
Dasar Listrik Merangkai Instalasi Listrik Penerangan Sederhana.
DEPARTEMEN PENDIDKAN NASIONAL
Septiyanto, Dwi. Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan . Politeknik Negeri Bandung
Supriyanto, Instalasi Listrik Dasar. Politeknik Negeri Bandung