NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI
RS AR BUNDA PRABUMULIH
dalam
rangka
pemberian
pelayanan
kesehatan
Prabumulih
1. Undang-Undang
Penerapan
Sistem
Manajemen
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesai Nomer
1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang
Standar
Pelayanan
Menetapkan
M E M U T U S K AN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RS AR BUNDA
PRABUMULIH
Kesatu
KEBIJAKAN
PELAYANAN
Kedua
TENTANG
dimaksud
dalam
Diktum
Kesatu
sebagaimana
Ketiga
Prabumulih
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Prabumulih
Pada
Direktur,
Lampiran
Keputusan Direktur RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH
Nomor
Tanggal:
Kebijakan Umum
1. Pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing diselenggarakan memenuhi standar
nasional, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
2. Pelayanan Radiologi dilaksanakan 24 jam
3. Pelayanan radiologi diluar rumah sakit AR Bunda Prabumulih harus mempunyai rekam jejak
dan tepat waktu sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku.
4. Proses pelayanan radiologi dalam melakukan tindakan penunjang medis harus sesuai dengan
pedoman pelayanan Radiologi dan diatur lebih lanjut dalam standar prosedur operasional yang
sudah ditetapkan.
5. Pelayanan radiologi dan diagnostik imajing harus tetap memperhatikan proses penanganan dan
pembuangan bahan infeksius dan berbahaya
dilakukan.
6. Pelayanan radiologi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien serta
adanya program keamanan radiasi dan antisipasi risiko dan bahaya yang dihadapi.
7. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
8. Semua jenis pemeriksaan radiologi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di bidang radiologi
wajib mendapatkan pendidikan formal radiologi dan mempunyai izin profesi sesuai dengan
kompetensinya.
9. Pola ketenagaan radiologi disusun berdasarkan tingkat kebutuhan, kompetensi dan
pengalaman staf.
10. Waktu pelaporan hasil expertise harus sesuai dengan standar mutu pelaporan yang telah
ditetapkan.
11. Setiap permintaan pemeriksaan radiologi dan tindakan medik dengan penggunaan radiasi
harus berdasarkan surat permintaan tertulis dokter pengirim / merujuk yang dilengkapi dengan
keterangan klinis yang jelas.
12. Semua pemeriksaan dan tindakan yang menggunakan bahan kontras radiografi guna
kepentingan medis hanya dapat dilakukan apabila telah dilengkapi dengan surat persetujuan
pasien (inform concern) setelah terlebih dahulu pasien/keluarga pasien diberikan penjelasan
tentang risiko tindakan medik yang akan dilakukan serta risiko pemakaian bahan kontras
radiografi.
13. Peralatan radiologi harus selalu dilakukan inspeksi, testing, kalibrasi, perawatan/pemeliharaan
dan monitoring secara berkala/rutin dalam periode tertentu sesuai ketentuan yang ada.
14. Pemeriksaan dan tindakan radiologi harus dilakukan di ruang radiologi kecuali untuk kasuskasus tertentu yang karena sesuatu hal menurut keputusan secara medis tidak mungkin
dilakukan di ruang radiologi dengan tetap memperhatikan manfaat dan risiko serta
keselamatannya terhadap pasien dan pekerja disekitarnya.
15. Semua pekerja radiasi yang melakukan tindakan pemeriksaan medik radiologi dan atau
dilingkungan radiasi wajib menggunakan alat personal monitoring radiasi setiap melakukan
pekerjaannya
16. Sebagai bentuk koordinasi dan evaluasi internal unit radiologi wajib melaksanakan rapat rutin
minimal satu bulan sekali atau rapat insidentil (sewaktu-waktu) untuk membahas
permasalahan yang bersifat penting dan perlu keputusan segera.
17. Semua petugas radiologi
Kebijakan Khusus
A. Kebijakan Dokter Spesialis Radiologi
1. Setiap tindakan pemeriksaan kepada pasien yang menggunakan kontras media dalam
bentuk cair, padat atau udara melalui pembuluh darah vena, arteri atau organ lainnya baik
ionik maupun non ionik, dilakukan dan dilaksanakan oleh dokter Spesialis Radiologi
2. Dokter Spesialis Radiologi bertanggungjawab terhadap keadaan, kesadaran serta
keamanan terhadap tindakan yang dilakukannya selama menggunakan kontras media.
3. Semua pemeriksaan dan tindakan yang menggunakan bahan kontras radiografi guna
kepentingan medis hanya dapat dilakukan apabila telah dilengkapi dengan surat
persetujuan pasien (informed consent) setelah terlebih dahulu pasien/keluarga pasien
diberikan penjelasan tentang risiko tindakan medik yang akan dilakukan serta risiko
pemakaian bahan kontras radiografi.
B. Kebijakan Radiografer
1. Radiografer sebagai pelaksana tindakan pemeriksaan radiologi tanpa bahan kontras.
2. Radiografer tidak diperbolehkan memasukkan kontras media dalam bentuk cair, padat atau
udara melalui pembuluh darah vena, arteri atau organ lainnya kecuali ada perintah izin
tertulis dari dokter spesialis radiologi atau Direktur Rumah Sakit.
3. Radiografer tidak dibenarkan melakukan expertise (jawaban medis) dari hasil radiografi,
dalam keadaan dan kondisi tertentu apabila diminta dapat memberikan pendapatnya
sebatas ruang lingkup pengetahuan.
4. Segala tindakan yang berhubungan dengan penanganan pasien dengan indikasi tertentu
atau permintaan tertentu yang ada terkaitannya dengan hasil diagnosa agar berkonsultasi
dengan dokter spesialis Radiologi.
Ditetapkan
Pada tanggal