Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
peneliti mendapakan kesimpulan sebagai berikut :
a. Input :
Kurangnya petugas kesehatan posyandu lansia yang mendapatkan
pelatihan untuk menjalankan kegiatan posyandu lansia (untuk saat

ini tenaga analis laboratorium belum mendapatkan pelatihan).


Masih kurangnya ahli gizi yang dikhususkan untuk menjalankan
program posyandu lansia karena ahli gizi di Puskesmas Sei
Langkai hanya 1 orang sehingga tidak maksimal dalam

memberikan pelayanan gizi di Posyandu Lansia.


Penganggaran dana khusus untuk menjalankan Program Posyandu
Lanjut Usia untuk saat ini belum ada. Untuk saat ini dana
yangdigunakan untukoperasional pelayanan Posyandu lansia

berasal dari swadaya masyarakat seperti iuran dan donor.


Untuk kebijakan dan SOP dalam menjalankan pelayanan
kesehatan di Posyandu Lanjut Usia secara tertulis belum ada.
Sementara ini pelayanan Posyandu Lansia mengacu pada buku
Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia bagi Petugas
Kesehatan dan Pedoman Puskesmas Santun Lansia Bagi Petugas

Kesehatan oleh Kemenkes RI Tahun 2010.


Untuk saat ini pelengkapan dalam menjalankan pelayanan
kesehatan di Posyandu Lanjut usia sudah memadai, tetapi masih
ada kekurangan dari segi pemeriksaan penunjang sehingga

terdapat beberapa poin pelayanan dasar posyandu lansia yang


tidak dapat dilaksanakan seperti pemeriksaan Hb dan protein urin.
Proses :

Dari segi proses dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 dari 12 poin


pelayanan dasar dalam Pelayanan Posyandu Lansia yang belum
dapat

dilaksanakan.

Dimana

mayoritas

kendala

untuk

melaksanakannya adalah tidak tersedianya peralatan seperti


peralatan untuk memeriksa kadar Hb dan pemeriksaan kadar
ptorein urin dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit
ginjal. Untuk poin PMT memang belum rutin dilaksanakan di
posyandu lansia karena di kota Batam saat ini PMT masih

terfokus pada PMT Balita.


Kegiatan penyuluhan hampir sudah terjalankan dengan baik sesuai
Panduan Pelayanan Kesehatan Poli Lanjut usia, baik penyuluhan
didalam gedung dan diluar gedung serta baik secara individu
maupun kelompok. Pembinaan keterampilan memiliki kendala
dari segi ruangan khusus dan tenaga yang berkompeten dalam

melakukan keterampilan membuat karya.


Pemeriksaan berkala untuk para lansia dianjurkan kontrol setiap 2

minggu sekali.
Alur pelayanan bagi Lanjut Usia juga sudah terarah dan dibedakan

dengan pasien yang lain, yaitu lebih diutamakan dan didahulukan.


Kegiatan rehabilitatif di Puskesmas ini sudah dilakukan dengan
cukup baik, dari segi mengembalikan kepercayaan diri lansia,
memperkuat mental, serta nasihat cara hidup yang sesuai dengan

penyakit yang diderita. Tetapi untuk perawatan fisioterapi belum


dilakukan.
Output :

Puskesmas Baloi Permai saat ini belum sesuai jika dibandingkan

dengan Panduan Pelayanan Lanjut Usia di tingkat Fasyankes 1.


b. Faktor-faktor penghambat dan pendorong :
Faktor penghambat yaitu kurangnya SDM tertentu, kurangnya
ruangan khusus lansia dan perlengkapan menunjang pelayanan

kesehatan lansia.
Faktor pendorong yaitu sudah tersedianya SOP, perbedaan
pelayanan kesehatan antara Poli umum dengan Poli Lansia.

V.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah :
V.2.1 Tenaga medis yang bertugas di Puskesmas
Untuk tetap semangat dan ramah tamah saat memberikan pelyanan
kepada lansia.
V.2.2 Puskesmas Baloi Permai
a. Untuk dapat menambah jumlah tenaga medis yang khusus untuk
memberikan pelayananan di Poli Lansia, tenaga tersebut seperti
Ahli Gizi, Analis Lab,dan Apoteker serta tenaga yang berkompeten
untuk memberikan keterampilan kepada lansia.
b. Untuk dapat memberikan rasa nyaman di Poli Lansia, seperti di
ruangan tersebut terdapat ventilasi yang baik, pegangan tangan,
serta adanya toilet khusus untuk lansia.
c. Untuk dapat mengadakan ruangan khusus lansia, sehingga dengan
adanya ruangan khusus ini bisa memberikan kenyamanan untuk
lansia.
V.2.3 Dinas Kesehatan dan Pemerintahan
a. Untuk dapat mengadakan pelatihan mengenai pelayanan kesehatan
lansia terhadap para tenaga medis yang berada di Puskesmas secara

rutin,

sehingga

seluruh

tenaga

medis

di

Puskesmas

dapat

mendapatkan pelatihan mengenai lansia.


b. Untuk dapat mengadakan alat bantu peraga untuk lansia, sehingga
dapat memberikan penyuluhan kepada lansia.
c. Untuk dapat mengadakan kebutuhan Puskesmas baik dari segi SDM,
sarana maupun prasarana sehingga bisa menciptakan pelayanan yang
paripurna.

Anda mungkin juga menyukai