Anda di halaman 1dari 16

Teknik Dasar Otomotif

BAB 6

PENGGUNAAN SEAL, GASKET DAN BEARING PADA


KOMPONEN OTOMOTIF

Kompetensi dasar : Menggunakan seal, Gasket dan Bearing


Indikator :
1. Menjelaskan fungsi berbagai bearing, seal dan gasket sesuai buku sumber
2. Melepas bearing, seal dan gasket dengan SOP
3. Memasang bearing, seal dan gasket dengan SOP
4. Memelihara berbagai jenis bearing, seal dan gasket sesuai SOP
A. Bearing (Bantalan)
Bila gerakan dua permukaan yang saling berhubungan terhambat, maka akan
menimbulkan panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan (friction). Gesekan yang terus
menerus akan menyebabkan panas yang makin lama semakin meningkat dan menyebabkan
keausan pada komponen tersebut. Gesekan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan
pada komponen dan alat tidak bisa bekerja, untuk menghindari hal tersebut dipakailah bearing.

Defenisi dan fungsi Bearing


Bearing adalah

suatu

komponen

yang

berfungsi

untuk

mengurangi

gesekan

pada machine atau komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan antara satu dengan
yang lainnya.
Bearing digunakan

untuk

menahan

menyangga

komponen-komponen

yang

bergerak. Bearing biasanya dipakai untuk menyangga perputaran pada shaft, dimana terjadi
sangat banyak gesekan.oleh karena itu bearing berfungsi:
1. Mengurangi gesekan, panas dan aus.
2. Menahan beban shaft dan machine.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

3. Menahan radial load dan thrust load.


4. Menjaga toleransi kekencangan.
5. Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional.

Jenis-Jenis Bearing
Bearing dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Solid Bearing
Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan
bearing. Antara shaft dan bearing dipisahkan oleh
lapisan tipis oli pelumas. Ketika berputar pada
kecepatan operasional shaft ditahan oleh lapisan
tipis oli bukan oleh bearing.
Split-half Bearing
Tipe lain dari Solid Bearing adalah Split-half Bearing. Split-half Bearing lebih banyak
dipakai

pada

outomotive

engine

yaitu

pada

Crankshaft

dan

connecting

rod.

Crankshaftrod bearing caps menggunakan split-half bearing yang menempel pada rod
piston.

Gambar Bentuk konstruksi


Split-half Bearing
Bearing ini dapat diganti bila sudah aus. Split-half bearing umumnya diberi tambahan lubang oli,
sering berupa alur yang berfungsi untuk mengalirnya oli yang akan melumasi seluruh permukaan
bearing. Split-half Bearing juga mempunyai locking tabs (bagian yang menonjol) yang akan
ditempatkan pada notches (coakan) pada bearing caps. Tabs ini berfungsi untuk mencegah bearing
bergerak horisontal pada shaft.
Split-half bearing biasanya terbuat dari dua tipe metal, permukaan bearing menggunakan
aluminum yang lebih lunak dari logam dan menghantarkan panas yang baik. Manfaat dari solid
bearing adalah:
a. Biaya penggantian lebih murah.
b. Menahan berat Radial Load.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

2. Anti Friction Bearings


Anti Friction Bearing digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk mengurangi
gesekan dan memperkecil gesekan awal pada permukaan bearing yang rata/datar.
Anti friction bearing tersusun dari beberapa komponen yaitu: Inner race, Outer
race,Balls atau roller dan Cage.

Gambar konstruksi anti friction bearings


a. Inner race atau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan diberi alur untuk
pergerakan roller atau ball di bagian luarnya, sering dipasang pada shaft yang
berputar sebagai penyangga bearing.
b. Outer race: Outer race hampir sama dengan Inner race, outer race adalah cincin baja
yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan ball atau roller di bagian dalam.
c. Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada komponen yang berfungsi
mengurangi gesekan yang dilakukan oleh balls, rollers atau taperedrollers. Balls dan
Rollers ini terbuat baja yang dikeraskan. Balls atau rollers bergerak bebas di antara
inner dan outer race.
d. Cage: Letak cage antara inner race dan outer race yang digunakan untuk menjaga
jarak ball atau roller yang satu dengan yang lainnya
Anti Friction bearing terdiri dari:
1. Ball Bearing
Ball bearing adalah jenis bearing yang paling umum, digunakan dibanyak aplikasi
teknis, dari mesin hingga peralatan rumah tangga. Bearing ini cukup simpel tapi gerak
putarnya efektif. Sehingga menjadi bearing yang paling banyak dipakai karena bisa
menghandle baik beban putar (radial load) ataupun beban tekan dari samping (thrust
load). tetapi, hanya dipakai untuk aplikasi yang bebannya tidak terlalu berat. di ball
bearing ini, beban transfer dari bagian luar (outer race) kedalam rangkaian bola-bola
dalam, lalu kebagian dalam (inner race). karena bentuk bola adalah bulat, maka

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

kontak antara inner race dan outer race sangat minim sehingga putarannya sangat
lembut.

Ball Bearing
2. Roller Bearing
Ilustrasi paling gampang untuk bearing tipe roller ini adalah conveyor belt dimana
bearing di beri beban cukup berat. sesuai namanya, roller bearing berupa roller yang
berbentuk silinder. jadi kontak antara bagian dalam (inner race) dan bagian luar
(outer eace) bukan bertumpu pada satu titik seperti pada ball bearing, tapi segaris
(sesuai lebar roller). karena titik tumpunya lebih lebar atau lebih dari satu titik,
maka kekuatan tumpuan bebannya juga lebih besar. roller bearing ini juga bervariasi
termasuk needle bearing, yakni menggunakan silinder dengan diameter yang sangat
kecil, karena itulah, disamakan dengan jarum (needle).

Roller Bearing
3. Ball Thrust Bearing
bearing jenis ini hanya digunakan untuk aplikasi dengan putaran gerak yang rendah.
tidak bisa dipakai untuk radial load. contoh benda yang biasanya menggunakan ball
thurst bearing antara lain meja makan model putar.

Ball Thrust Bearing


4. Roller Thrust
Sesuai peruntukannya, roller thurst bearing berupa roller bearing yang bisa menahan
beban cukup berat, biasa dipakai di gear set seperti transmisi atau gear box, dimana
butuh rumah dan rotating shaft. gigi matahari yang dipakai ditransmisi juga butuh
bearing ini.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

Roller Thrust
5. Tapered Roller
Bearing jenis ini biasa dipakai di tromol mobil, dimana roller bearingnya punya dua
bagian yang saling bersebrangan arah. dengan demikin , dua roller bearing ini bisa
menahan beban (trust load) dari dua arah tersebut.

Tapered Roller
6. Magnetic Bearing
Magnetic Bearing adalah bearing paling modern dengan daya kerja atau putaran
tinggi. biasanya di pakai di sistem sistem dan perangkat tertentu seperti flywheel.
dengan bantuan magnetic bearing ini, maka flywheel bisa terapung di medan magnet.
Beberapa tipe flywheel bisa berputar lebih dari 50 ribu rpm. bandingkan dengan
roller bearing biasa atau ball bearing yang akan langsung meleleh dalam kecepatan
ini. Karna magnetic bearing tidak punya moving part, maka kecepatan putarnya bisa
sangat cepat.

Magnetic Bearing

CARA PEMASANGAN BEARING (BANTALAN)


Persiapan Sebelum Pemasangan Bearing (Bantalan)
1.1. Permukaan tempat dudukan Bearing. Pertama-tama bersihkan setiap tonjolan tajam
(burrs), serpihan metal (cutting chips), karat (rust) atau kotoran debu (dirt) dari
permukaan tempat dudukan bearing. Pemasangan dapat dilakukan dengan mudah jika
1.2.

permukaan yang sudah bersih tersebut dilapisi dengan sedikit oli.


Peralatan untuk memasang Bearing.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif


Pastikan bahwa semua pressing blocks, driving plates, hammers dan peralatan

pemasangan yang lainnya dalam kondisi bersih, bebas dari tonjolan (burrs), dan
1.3.

ukuran nya benar.


Jangan membuka Bearing sebelum bearing tersebut siap untuk dipasang.
Serpihan debu maupun kotoran lain yang masuk kedalam bearing sebelum dan selama
pemasangan dapat menyebabkan noise dan vibration saat bearing bekerja.

1.4.

Jangan melakukan modifikasi apapun terhadap bearing Bearings dibuat dengan


toleransi yang sangat ketat untuk memenuhi tingkat akurasi yang tinggi. Sehingga,
penting sekali untuk memperhatikan secara khusus terhadap hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menangani bearing

PERSIAPAN SEBELUM MEMASANG BEARING


1.1.

Permukaan tempat dudukan Bearing


Pertama-tama bersihkan setiap tonjolan tajam (burrs), serpihan metal (cutting
chips), karat (rust) atau kotoran debu (dirt) dari permukaan tempat dudukan bearing.
Pemasangan dapat dilakukan dengan mudah jika permukaan yang sudah bersih
tersebut dilapisi dengan sedikit oli.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

1.2.

Peralatan untuk memasang bearing


Pastikan bahwa semua pressing blocks, driving plates, hammers dan peralatan
pemasangan yang lainnya dalam kondisi bersih, bebas dari tonjolan (burrs), dan

1.3.

ukuran nya benar.


Jangan membuka bearing sebelum bearing tersebut siap untuk dipasang.
Serpihan debu maupun kotoran lain yang masuk kedalam bearing sebelum dan selama
pemasangan dapat menyebabkan noise dan vibration saat bearing bekerja.

1.4.

Jangan melakukan modifikasi apapun terhadap bearing


Bearings dibuat dengan toleransi yang sangat ketat untuk memenuhi tingkat akurasi
yang tinggi. Sehingga, penting sekali untuk memperhatikan secara khusus terhadap
hal-hal yang harus diperhatikan dalam menangani bearing.

MEMASANG BEARING
1. Prosedur memasang dan contoh kerusakan bearing

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

2. CONTOH KERUSAKAN BEARING

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

3. Memasang bearing dengan menggunakan hammer dapat menyebabkan kerusakan karena


tumbukan yang keras (sharp impacts). Pasanglah bearing dengan menggunakan alat press
yang melingkar atau bentuk lain yang dapat menekan permukaan bearing dengan beban
yang rata.

Perawatan Bearing
1. Bearings sangat mudah kena beban impacts dan beban kejut (shock loads)
Bearings membawa beban nya setiap waktu pada kontak permukaan yang sangat sempit
diantara bagian yang berputar (roller) dan diantara permukaan inner dan outer race.
Jika ada beban berlebihan atau beban kejut yang terjadi pada bagian kontak area yang
sempit tersebut, akan menimbulkan luka gores dan / atau luka pantulan (brinelling
and/or scarring). Kerusakan ini memicu suara yang kasar dan getaran berlebihan dan
juga putaran yang kasar. (Jatuhnya bearing ke lantai dengan tegak lurus akan
menyebabkan kerusakan yang sama)

2. Bearing sangat mudah terkontaminasi dengan material asing


Jika material asing masuk kedalam bearing saat berputar, material asing yang masuk
tersebut akan menggores sehingga menyebabkan putaran bearing terganggu dan
menimbulkan suara yang kasar.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

10

Memasang bearing dengan metode panas (Pemuaian panas pada inner ring membuat
pemasangan bearing menjadi mudah)
Umumnya digunakan untuk bearing yang besar dan bearing dengan interference fit yang
besar.
1. Merendam bearing didalam oli panas adalah cara yang paling umum.
Gunakan oli bersih dan masukkan bearing kedalam oli dengan dikaitkan dengan
gantungan atau dengan dudukan menggunakan metal screen untuk mencegah
bersentuhan dengan elemen pemanas.

2. Suhu yang diperlukan memanaskan inner ring should tergantung pada jumlah
interference fit dari permukaan bearing dengan shaft nya. Lihat grafik dibawah ini untuk
menentukan berapa panas yang diperlukan.

3. Untuk mencegah adanya celah yang akan timbul antara inner ring dan shaft, bearing
yang dipasang dengan cara panas terhadap shaftnya harus didiamkan dulu sampai dingin.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika memanaskan bearing
a) Bearing tidak boleh dipanaskan lebih dari 120 derajat C.
b) Metode pemasangan dengan cara dipanaskan ini tidak boleh digunakan untuk
bearing yang menggunakan pre-greased dan sealed bearings atau shielded bearings.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

11

Metode pemanasan yang lain


1. Bearing Oven
Bearing harus kering. Metode ini dapat juga digunakan untuk pre-greased bearings.
Saat menggunakan metode ini untuk pre-greased bearings, jangan panaskan bearing
lebih dari 120 derajat C.
2. Induction Heating
Metode ini dapat digunakan untuk inner rings dari cylindrical roller bearings. Bearings
harus kering dan dapat dipanaskan dalam waktu singkat.
Setelah menggunakan metode ini, lakukan demagnetizing terhadap bearing. Untuk infromasi
lebih jelasnya mengenai heating methods ini, lihat rekomendasi dari pabrik pembuatnya.

PENGECEKAN SETELAH MEMASANG BEARING


Untuk memastikan bahwa bearing sudah terpasang dengan benar, lakukan tes dengan cara
diputar.
1. Pertama, putar shaft atau housing untuk melihat apakah ada suara yang tidak ormal.
2. Selanjutnya, hubungkan bearing tanpa diberi beban. Setelah diamati pada putaran yang
rendah tidak masalah, naikkan kecepatan putarannya dan beri beban sambil diperiksa
apakah noise levels nya naik, timbul vibrations dan temperature nya naik.
3. Jika ditemukan unusual noise selama bearing bekerja, hentikan bearing dan periksa
dengan seksama.
4. Pengecekan untuk unusual noise atau noise levels harus dilakukan oleh orang yang sudah
familiar atau orang berpengalaman dengan kondisi suara bearing saat operasi pada
kondisi standard.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

12

MELEPAS BEARING
Untuk mencegah kerusakan pada machinery dan membahayakan pekerja ketika
mengganti atau melepas bearings, selalu gunakan alat pelindung dan gunakan alat khusus
untuk melepas bearing. Umumnya, penggunaan kembali bearings tidak direkomendasikan.
Jika memang harus digunakan kembali, silahkan dibaca dengan seksama proses memasang
bearing pada section 2, "Bearing Mounting."
Proses melepas bearing adalah kebalikannya dari proses yang disebutkan pada section
2 (memasang bearing). Dalam situasi ini, perhatian yang besar harus diberikan agar tidak
terjadi efek penurunan performance terhadap bearing selama proses melepas bearing. Jika
bearing terpasang dengan press fit terhadap shaft, saat melepas dengan memberi gaya pada
outer ring, penggunaan kembali bearing tidak direkomendasikan. Artinya untuk melepas
bearing yang press fit dengan shaft, harus dilepas dengan memberi gaya pada bagian inner
ringnya, bukan pada outer ringnya jika bearing tersebut ingin digunakan kembali.

B. Seal dan Gasket


Untuk

memperhalus

pengoperasian

dan

mengurangi

keausan,

hampir

semua gear

dan bearing memerlukan pelumasan yang terus menerus. Maka untuk menjaga keberadaan
pelumas di sekeliling komponen-komponen yang bergerak dan menjaga agar cairan pelumas
tersebut jangan sampai keluar dan menjaga agar kotoran dan debu jangan masuk ke sistem
maka diperlukan seal. Fungsi seal pada komponen Mesin yaitu:
1. Menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi).
2. Menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem.
3. Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif


4. Lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor.

13

5. Melapisi permukaan yang tidak rata.


6. Komponen tidak cepat rusak.
Jenis jenis Seal
Seal diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: Static Seal dan Dynamic Seal.
1)Static Seal
Static Seal digunakan pada permukaan yang tidak ada gerakan pada dua permukaan yang
dilapisi. Yang termasuk Static seal adalah: O-ring seal, gasket dan liquid gasket.

2) Dynamic Seal
Dynamic seal dipakai pada komponen yang bergerak antara permukaan satu dengan yang
lainya. Sedangkan yang termasuk Dynamic seal adalah: O-ring seals,Lip seals, Duo Cone seals
dan packing rings.

a. Duo cone seal dibuat dengan fungsi untuk menjaga kotoran tidak masuk ke dalam sistem
dan

menjaga

kebocoran

cairan

pelumas

pada

area

yang

luas

dalam

machine. Duo cone seal harus bisa menahan karat yang lebih lama dengan sedikit
perawatan Duo cone seal lebih bisa menahan kebengkokan shaft, end play dan beban
yang tiba-tiba. Duo cone seal terdiri dari dua ring yang biasanyaterbuat dari karet,
dipasangkan pada dua groove metal retaining ring. Rubber rings bekerja sama
dengan metal rings berfungsi sebagai seal. Rubber ring juga sebagai bantalan untuk metal
rings dan

menjaga

kerataan

permukaan

pada

saat shaft berputar

selama machine beroperasi. Kehalusan permukaan metal rings bersama-sama dengan


kekentalan oli melapisi shaft.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

14

b. O-rings, Sebuah O-ring adalah bentuk cincin yang sangat lunak yang terbuat dari bahan
alami atau karet synthetic atau plastik. Dalam pemakaianya O-ring biasanya dikompres
antara dua

permukaan sebagai seal, O-ring sering digunakan sebagai static seal yang

fungsinya sama dengan gasket. Untuk penyekat pada aplikasi yang bertekanan tinggi di
atas 5500 kPa (800 psi) sering O-ring ditambahkan dengan back-up ring untuk mencegah
kebocoran yang ditimbulkan oleh adanya celah antara dua permukaan. Pressure back-up
ring biasanya terbuat dari bahan plastik yang berfungsi untuk memperpanjang usia Oring. Pada saat pemasangan O-ring seal, yakinkan semua permukaan bersih dari kotoran
dan debu. Periksa O-ring seal dari kotoran, debu, goresan (screth) dan cacat lainya yang
akan menyebabkan kebocoran.
c. Lip seal adalah jenis dynamic seal yang banyak digunakan pada kontruksi alat berat. Lip
seal memikul semua jenis kondisi pengoperasian dan mencegah tidak beroperasinya
machine karena panas yang diakibatkan gesekan atau juga mencegah bercampurnya
pelumas atau cairan. Lip Seal juga menahan perpindahan gerakan di antara dua
komponen yang dibatasi.Lip seal relatif sangat mudah dilepas pada saat perbaikan atau
penggantian komponen.

Jenis lip seal adalah Radial lip seal dan Dirt excluding lip seals. Dirt excluding lip seal
digunakan untuk membersihkan kotoran pada cylinder.
Radial lip seal digunakan untuk mencegah kebocoran pada perputaran shaft dan dibuat
dengan

bermacam-macam

bentuk

dan

ukuran

disesuaikan

dengan

aplikasi

pemasangannya. Internal lip seal mempunyai bibir seal di diameter dalam.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

15

Bentuk konstruksi Gasket


C. Gasket
Gasket adalah salah satu jenis seal yang banyak digunakan pada celah yang kecil pada
komponen yang diam. Beberapa tempat yang menggunakan gasket misalnya antara cylinder head
dan block, antara block dan oil pan. Gasket berfungsi
1) Untuk mencegah kebocoran dari sambungan (joined) dibawah kondisi bertekanan
(compression).
2) Untuk menutup / menyegel flange pada pengerjaan-pipa ataupun pada process equipment
(peralatan-peralatan yang berkaitan dengan mesin).
3) Untuk menutup / menyegel dua permukaan dengan cara memberikan & menyimpan energi
diantara dua permukaan itu (james walker moorflax).
4) Sebagai segel mekanik (mechanical seal) yang mengisi ruang antara dua permukaan yang
digabungkan,
Permukaan yang memakai gasket harus rata, bersih, kering dan tidak ada goresan.
Kekencangan pengikat dua permukaan yang menggunakan gasket sangat penting, selalu
berpedoman

pada

spesifikasi

torque

untuk

mencegah

kebocoran.

Berdasar

material

pembentuknya Gasket dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :


1) Non-Metallic
2) Semi Metallic
3) Metallic
Dari tiga macam pembagian diatas, tiap-tiap jenis memiliki kelebihannya masing-masing,
baik itu dalam hal operating pressure, maupun operating temperature dll. Tentunya tiap jenis
memiliki rentang penggunaan tertentu.

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Teknik Dasar Otomotif

16

Bagaimana Gasket Yang Ideal


1. Harus tahan terhadap cairan
2. Harus memiliki daya tahan yang memadai terhadap bahan kimia untuk menghindari kerusakan
3. Tidak boleh mengkontaminasi sistem
4. Tidak boleh mengakibatkan korosi
5. Harus dapat menahan tekanan dan tidak hancur atau banjir
6. Cukup lentur sehingga tekanan dapat terbagi rata pada permukaan untuk mengimbangi
ketidakselarasan
7. Cukup elastis untuk dapat mempertahankan sebagian dari beban pada saat pergerakan.
8. Harus menghasilkan friksi secukupnya pada saat bertemu dengan pinggiran roda guna untuk
menahan pembuangan yang berlebihan
9. Harus dapat dipasang dan dilepaskan dengan mudah.
Petunjuk Pemasangan Gasket
1. Periksa kondisi permukaan dan pasatikan datar.
2. Letakkan gasket di tengah Center the gasket on the flange.
3. Kencangkan baut agar gasket terjepit dengan rata. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan
pola pengencangan tertentu yang dilakukan dalam beberapa langkah.
4. Gunakan torsi, pengunci yang telah dilumasi dengan baik, dan pencuci yang rata dank eras
untuk memastikan pemasangan baut yang efisien.
5. Jika memungkinkan, kencangkan kembali 12 hingga 24 jam setelah pemasangan pertama.
6. Jangan menggunakan anti-lekat berbahan dasar minyak atau bahan dempul. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan dini.

Sumber :

J.Walker.,Gasket Technology, Understanding gaskets & dimensional guidebook.,West

Yorkshire, England.
http://en.wikipedia.org/wiki/Gasket
http://www.gapuraraya.com/gasket.html

Menggunakan Bearing,Seal, Gasket ex TM shd 2.


s

Anda mungkin juga menyukai