Jurnal Safarudin Agil PDF
Jurnal Safarudin Agil PDF
1)2)3)
ABSTRAK
Penggunaan dan pemanfaatan material komposit dewasa ini semakin berkembang, seiring dengan
meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang semakin meluas mulai dari yang sederhana seperti alat-alat rumah
tangga sampai sektor industri baik industri skala kecil maupun industri skala besar. Serat widuri merupakan salah
satu serat alam yang berpotensi sebagai penguat material komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh fraksi volum terhadap sifat mekanik komposit widuri-polyester yaitu kekuatan tarik, dan ketangguhan
impak, dengan menggunakan serat widuri tanpa perlakuan. Dari hasil pengujian tarik pada kondisi tanaman berbunga
kekuatan tarik yang tertinggi pada fraksi volum 40% yaitu 6,711 MPa, dan terendah pada fraksi volum 20% sebesar
2,139 MPa. Regangan yang tertinggi terdapat pada fraksi volum 30% yaitu 3,72 % dan yang terendah pada fraksi
volum 20%, yaitu 1,41 %. Hasil ketangguhan impak menunjukan bahwa pada fraksi volum 40% sebelum berbunga
memiliki ketangguhan impak yang tinggi yaitu 0,058 J/mm2 sedangkan yang terendah pada fraksi volum 20% pada
kondisi tanaman berbuah yaitu 0,015 J/mm2. Selanjutnya dilakukan analisa melalui foto SEM dan foto makro, pada
komposit yang diperkuat serat widuri tanpa perlakuan kegagalan lebih didominasi oleh lepasnya ikatan (debonding)
antara serat dengan matriks yang diakibatkan oleh tegangan geser dipermukaan serat yang rendah. Kegagalan ini
yang dikenal dengan istilah fiber pull-out.
Kata kunci : serat widuri, polyester, fraksi volume, sifat mekanik.
ABSTRACT
The use and utilization of composite materials today is growing, along with the increasing use of these
materials is widespread ranging from as simple as household appliances to industrial sectors both small-scale
industries and large scale industries. Widuri fiber is one of the natural fiber composite material has potential as
reinforcement. This study aimed to determine the effect of volume fraction to the mechanical properties of the
composites widuri-polyester tensile strength and impact toughness, using widuri fibers un treatment. From the
tensile test results on the condition of flowering plants of the highest tensile strength at 40% volume fraction is 6.711
MPa, and the lowest at 20% volume fraction of 2.139 MPa. Strain is highest at 30% volume fraction is 3.72 % and
the lowest at 20% volume fraction, ie 1.41 %. Results showed that the impact toughness on volume fraction of 40%
before flowering has a high impact toughness is 0,058 J/mm2 while the lowest at 20% volume fraction on the
condition of the 0,015 J/mm2 fruiting plants. Further analysis through SEM photograph and macro photos, the fiberreinforced composites widuri without treatment failure was dominated by the release of the bond (debonding)
between the fiber matrix shear stress caused by a low fiber surface. This failure is known as fiber pull-out.
Keywords: widuri fiber, polyester, volume fraction, mechanical properties
1.
Latar Belakang
Penggunaan dan pemanfaatan material
komposit dewasa ini semakin berkembang. Seiring
dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut
yang semakin meluas mulai dari yang sederhana
seperti alat-alat rumah tangga sampai sektor industri
baik industri skala kecil maupun industri skala besar.
Komposit
mempunyai
keunggulan
tersendiri
dibandingkan dengan bahan teknik alternatif lain
seperti kuat, ringan, tahan korosi, ekonomis, dsb.
Jenis komposit yang dikembangkan itu antara lain
komposit penguat serat, yang terdiri dari komposit
serat sintetis dan komposit serat alam.
2.
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Komposit
Komposit adalah penggabungan dari dua atau
lebih material kedalam satu unit struktur yang
mempunyai sifat-sifat yang tidak dapat dipenuhi
apabila material-material tersebut masih berdiri
sendiri atau sebelum digabung (Gibson 1994).
2.2 Sifat Mekanik Komposit
a.
Kekuatan Tarik komposit
Kekuatan tarik (tensile strength) adalah
tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh material
benda uji sebelum patah atau rusak, besarnya
maksimum dibagi luas penampang lintang awal
benda uji.
Dimana :
= Engineering stress (Tegangan Teknik)
(MPa).
P = Beban yang diberikan dalam arah tegak
lurus terhadap spesimen (N)
A0 =Luas penampang awal sebelum spesimen
diberikan pembebanan (mm2).
Regangan komposit dapat dihitung dengan
persamaan :
P
.................................................(1)
A0
L
X 100% ........................................(2)
lo
Dimana:
= Enginerring Strain (Regangan Teknik)
(%)
L0 = Panjang mula-mula spesimen sebelum
diberikan pembebanan (mm)
L = Pertambahan panjang (mm)
Berdasarkan kurva hasil pengujian maka
modulus elastis, E (GPa) dapat dihitung
dengan persamaan :
E = ..........................................................(3)
Dimana :
E = Modulus elastisitas (GPa)
= Engineering stress (Tegangan Teknik)
(MPa).
= Enginerring Strain (Regangan Teknik) (%)
b.
Ketangguhan Impak Komposit
Ketangguhan Impak yaitu kemampuan bahan
menahan beban impak atau beban kejut yang diukur
dengan besarnya energi yang diperlukan untuk
mematahkan spesimen dengan palu ayun atau
pendulum.
=
=
= .
= .
=
1
............(9)
= .
.....................................................(10)
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah : Serat kulit batang
widuri, Wax, Katalis, Resin Polyester. Adapun
alat yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah : Oven, Pisau dan Cutter, Timbangan
Digital, Camera Digital (CANON EOS 550
D), SEM, Mal atau alat cetak, Mesin pengujian
yaitu mesin uji tarik tipe servopulser, mesin uji
ketangguhan impak tipe charpy. Peralatan
pendukung lainnya.
3.2
Prosedur Penelitian
Proses-proses yang dilakukan dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut
a.
Pemisahan Serat (Dekortikasi)
Proses pemisahan serat atau dekortikasi
dilakukan secara manual dengan cara sebagai
berikut :
1.
Batang widuri dibelah bagi dua kemudian
daging dengan kulitnya dipisahkan.
2.
Setelah daging dengan kulitnya sudah
dipisahkan, kemudian kulitnya diiris dengan
pisau lalu seratnya ditarik dari kulitnya.
3.
Serat dibiarkan mengering pada temperatur
ruangan selama 1-3 jam.
4.
Penguraian lebih lanjut untuk mendapatkan
serat yang benar-benar bersih.
b.
Pembuatan Komposit
dan Spesimen
Komposit WiduriPoliester
Komposit yang dibuat terdiri dari 2 bahan
utama yaitu serat kulit batang widuri sebagai penguat
dan resin poliester sebagai matriksnya. Serat yang
digunakan adalah serat tanpa perlakuan (green),
dengan terlebih dahulu dibuang kadar airnya dengan
cara serat dioven selama 3 jam pada temperature
1050C. Proses pembuatan komposit adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
d.
Pengujian Impak
Bentuk spesimen uji impak dan prosedur
pengujian impak menggunakan alat uji impak tipe
Chrapy seperti pada gambar 2 di bawah ini.
a
`
b
Gambar 2. (a) Spesimen uji impak komposit widuripolyester ASTM D256-02 (b) Prosedur pengujian
impak.
3.3
Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan yaitu
dengan
metode
matematik
yaitu
dengan
menggunakan rumus-rumus yang ada dan nilainya di
ambil nilai rata-rata. Untuk mendukung analisa
matematik ini, maka digunakan pula pendekatan
kualitatif melalui foto makro dan foto SEM.
4.
4.1
c.
Pengujian Tarik
Pengujian tarik komposit menggunakan mesin
servopulser untuk mengetahui kekuatan tarik material
komposit dan sifat mekanik lainnya. Bentuk spesimen
dan proses pengujian tarik seperti pada gambar 1.
4.2
5.
5.1
1.
2.
3.
4.
5.2
1.
2.
6.
DAFTAR PUSTAKA
ASTM D256-02., Standard Test Methods for
Determining
Izod
Pendulum
Impact
Resistance of Plastics, Philadelphi. 2001.
ASTM D638-02., Standard Test Methods for Tensile
Strength of Plastic, Philadelphia. 2002.
Bakri, Mohammad Iqbal, Mohammad Rifki., Analisis
Variasi Panjang Serat Terhadap Kuat Tarik
dan Lentur pada Komposit yang Diperkuat
Serat Agave Angustifolia Haw. 2012 Jurnal
Mekanikal Vol 3.
Billmeyer, F. W., Textbook of Polymer Science, Ed3 New York: John Wiley & Sons, 1984.
Budijono, P. A., Pengaruh Panjang Serat Dan
Komposisi Volume Fiberglass Reinforced
Plastic (FRP) Terhadap Sifat Mekaniknya.
Teknik MesinFT UNESA 2005.
Carli, S. A. Widyanto, Ismoyo Haryanto., Analisis
Kekuatan Tarik Dan Lentur Komposit Serat
Gelas Jenis Woven Dengan Matriks Epoxy
Dan Polyester Berlapis Simetri Dengan
MetodaManufaktur Hand Lay-up. Jurnal
Teknis Vol 7, April 2012.
Diharjo, K., Pengaruh Perlakuan Alkali terhadap
Sifat Tarik Bahan Komposit Serat RamiPolyester. Jurnal Teknik Mesin, 2006, vol. 8,
No. 1, hal. 8-13, Fak.Teknologi Industri,
Universitas Kristen Petra.
Emmy, Dyah S, Nasmi Herlina Sari, IGNK
Yudhyadi, Sinarep, Topan., Pengaruh
Panjang Serat Dan Fraksi Volume Terhadap
Kekuatan Impact Dan Bending Material
Komposit
Polyester-Fiber
Glass
Dan
Polyester-Pandan Wangi. Jurnal Dinamika
Teknik Mesin, Volume 2 No.1, Januari 2012.
Gibson, F. R., Principles Of Composite Material
Mechanics. McGraw-Hill Singapore 1994.
Hermawan., Pengaruh Kelembaban Terhadap Sifat
Fisik dan Mekanik Antarmuka Pada
Komposit Rami Poliester., Prosiding
Seminar Nasional Metalurgi dan Material
(SENAMM 1) Penyerapan Teknologi Material
untuk Meningkatkan Daya Saing Industri
Nasional, 2007.
Jones, M. R., Mechanic Of Composite Materials. Mc
Graww-Hill Kogakusha, Ltd 1975.
10