Modul
Modul
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa. Atas
perkenaanNya,
kami
berhasil
menerbitkan
modul
Pendidikan
tersebut
DAFTAR ISI
SEMESTER 1
I.MODUL 1. BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI INDONESIA
A.
B.
C.
D.
Budaya Politik
Tipe Budaya Politik yang berkembang di masyarakat Indonesia
Pentingnya sosialisasi politik dalam pengembangan Budaya Politik
Budaya Politik Partisipan
BAB I
BUDAYA POLITIK
A. Pengertian Budaya Politik.
Budaya politik adalah merupakan salah satu komponen dalam sistem politik
dan juga dapat dipandang sebagai suatu landasan sistem politik yang
memberi jiwa atau warna sistem politik atau dengan kata lain memberikan
arah pada peran peran politik yang dilakukan oleh struktur politik.berikut ini
beberapa pengertian budaya politik :
1. G.A. Almond.
Budaya politik adalah sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik
dan aneka ragam bagiannya
dan sikap terhadap peranan warga negara
di dalam sistem tersebut.
2. Marbun.
Budaya politik adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap,
orientasi, dan pilihan politik seseorang, dan budaya politik ini lebih
mengutamakan dimensi psikologis dari suatu siste politik yaitu sikap, sistem
kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakan dalam
masyarakat.
3. Larry Diamond
Budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai nilai, ide ide, sentimen dan
evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran
masing masing individu dalam sistem itu.
4. Mochtar massoed.
Budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap
kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
5. Powel.
Budaya politik adalah suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan,nilai
nilai, dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat, termasuk pola kecenderungan kecenderungan khusus serta pola
pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok kelompok dalam masyarakat.
B. Tipe tipe Budaya Politik.
Budaya politik memiliki beberapa tipe antara lain sebagai berikut :
1. Budaya Politik Parokial ( Parochial Political Culture ).
Budaya politik ini terbatas pada stu wilayah yang ruang lingkupnya kecil dan
sempit dan biasanya terdapat dalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana. Di dalam masyarakat yang seperti ini spesialisasi sangat kecil dan
belum banyak berkembang. Masyarakat yang seperti ini orang orangnya
BAB II
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
A. Pengertian Budaya Demokrasi.
Budaya demokrasi adalah pola pola sikap dan orientasi politik yang
bersumber dari nilai nilai dasar demokrasi dan yang sudah seharusnya
dimiliki oleh setiap warga negara dari sistem politik demokrasi. Sedangkn inti
dari budaya demokrasi ini adalah kerjasama, saling percaya, menghargai
keanekaragaman, toleransi, kesederajatan, dan kompromi.
B. Unsur unsur Budaya Demokrasi.
Unsur unsur budaya demokrasi ada beberapa hal yang antara lain yaitu
sebagai berikut :
1. Kebebasan.
Kebebasan bukan erupakan kelelusaan untuk melakukan segala hal tanpa
batas tetapi kebebasan adalah keleluasaan untuk membuat pilihan atau
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas
kehendak sendiri tanpa ada tekanan dari pihak manapun, karena nilai
demokrasi merupakan pedoman kebebasan untuk prilaku rakyat yang
berdaulat.
2. Persamaan.
BAB III
KETERBUKAN DAN KEADILAN
A. Pengertian Keterbukaan.
Keterbukaan atau transparansi adalah sesuatu yang menunjuk pada pada
suatu tindakan yang memungkinkan suatu persoalan menjadi jelas, mudah
dipahami dan tidak disangsikan lagi kebenarannya. Berkaitan dengan
pemerintahan keterbukaan atau transparansi berarti kesediaan pemerintah
untuk senantiasa memberikan informasi faktual mengenai berbagai hal yang
berkenaan dengan proses penyelenggaraan pemerintahan. Keterbukaan
adalah salah satu prinsip dari Good Governance, dan banyak negara
demokratis yang ingin berusaha mewujudkan praktik penyelenggaraan
pemerintahan yang terbuka seperti dalam prinsip good governance.berikut
ini ada delapan prinsip good governance yaitu adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Partisipasi Masyarakat.
Tegaknya Supremasi Hukum.
Keterbukaan.
Peduli pada Stakeholder.
Berorientasi pada Konsensus.
Kesetaraan.
Efektifitas dan Efisiensi.
Akuntabilitas.
Visi Strategis.
2. Ulpianus.
Keadilan adalah memberikansesuatu yang tetap kepada orang lain sesuai
dengan haknya.
3. Pieper.
Keadilan adalah sikap yang didasrkan pada kehendak yang tetap untuk
mengakui hak masing masing orang.
4. Franz Magnis Suseno.
Keadilan adalah keadaan antar manusia dimana semua diperlakukan sama
sesuai dengan hak dan kewajibannya masing masing.
D. Macam Macam Keadilan.
1. Keadilan Komutatif.
Adalah keadilan yang diberikan kepada masing masing orang apa yang
menjadi bagiannya, dimana yang diutamakan adalah objek tertentu yang
merupakan ha dari seseorang tersebut.
2. Keadilan Distributif.
Adalah keadilan yang memberikan kepada masing masing orang apa yang
menjadi haknya, dimana yang menjadi subjek hak adalah individu sedngkan
yanh menjadi subjek kewajiban adalah masyarakat.
3. Keadilan Legal.
Adalah keadilan yang berdasarkan undang undang , yang menjadi objek dari
keadilan legal adalah tata masyarakat.
4. Keadilan Vindikatif.
Adalah keadilan yang memberikan kepda masing masing orang hukuman
atau denda yang sebanding dengan pelanggaran atau kejahatan yang
dilakukannya.
5. Keadilan Kreatif.
Adalah keadilan yang meberikan kepada masing masing orang bagiannya
yaitu berupa kebebasan untuk mencipta dengan kreativitas yang dimilikinya.
6. Keadilan Protektif.
Adalah keadilan yang memberikan perlindungan kepada pribadi pribadi yang
ada dalam masyarakat yang berupa keamanan, dan kehidupan dari adanya
tindakan sewenang wenang.
E. Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan yang tidak terbuka.
Pemerintahan
yang
tidak
terbuka
kadang
kala
akan
menjatuhkan
2. Bidang Ekonomi.
Berbagai kegiatan ekonomi terutama yang bersinggungan dengan birokrasi
selalu diwarnai dengan kolusi sehingga akibatnya ekonomi menjadi berbelit
belit dan menjadikan para investor
enggan berinvestasi.
3. Bidang Sosial Budaya dan Agama.
Kehidupan sosial budaya diwarnai dengan pendewaan materi dan budaya
konsumtif. Para pejabat pemerintah lebih banyak menumpuk kekayaan
sebesar besarnya tanpa peduli dengan moral dan etika.
4. Bidang Pertahanan dan Keamanan.
Dalam bidang ini terjadi ketertinggalan profesinalitas aparat yang artinya
kemampuan aparat tidak sesuai dengan tuntutan perubahan jaman,
sehingga tidak mampu mendeteksi dini tentang gejolak sosial dan gangguan
keamanan yang terjadi di dalam masyarakat.
BAB IV
HUBUNGAN INTERNASIONAL
A. Penegertian Hubungan Internasional.
Hubungan internasional menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik
Luar Negeri RI ( RENSTRA ), adalah hubungan antar bangsa dala segala
aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan
nasional negara tersebut.Hubungan ini dalam Encyclopedia Americana dilihat
sebagai hubungan antar negara atau individu dari negara yang berbeda baik
berupa hubungan politis, budaya, ekonomi maupun hankam, konsep ini
berhubungan erat dengan subjek subjek seperti organisasi internasional,
diplomasi, hukum internasional, maupun politik internasional. Bagi bangsa
Indonesia hubungan internasional ini di dasarkan pada politik luar negeri
Indonesia yang bebas aktif dengan tujuan meningkatkan persahabatan dan
kerjasama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai macam forum
sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Di dalam menjalin
hubungan internasional ini sudah pasti masing masing negara selalu
mendasarkan pada politik luar negarinya karena politik luar negeri adalah
suatu strategi, pola prilaku, dan kebijakan suatu negara dalam berhubungan
dengan negara lain ataupun dunia internaional.
B. Fungsi Perwakilan Diplomatik.
Di dalam menjalin hubungan internasional masing masing negara pada
umumnya melalui suatu lembaga, yaitu lembaga diplomatik. Di Indonesia
sehubungan dengan usaha menjalin hubungan internasional ini didasarkan
pada UUD 1945 pasal 13 yang di dalamnya berisi tentang :
Presiden mengangkat duta dan konsul.
Dalam hal mengangkat duta dan konsul presiden memperhatikan
pertimbangan DPR.
Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan meperhatikan
pertimbangan DPR
.
Kepala kepala perwakilan diplomatik yang disebut sebagai duta besar, duta,
menteri residen merupakan perwakilan tingkat tinggi yang dapat
mengadakan hubungan langsung dengan kepala negara asing tempat
A.
B.
C.
D.
E. Atase atase.
Atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase ini
terbagi menjadi dua yaitu :
1. Atase pertahanan.
Atase ini dijabat oleh seorang perwira militer yang diperbantukan
depertemen luar negeri dan diperbantukan di kedutaan besar serta diberikan
kedudukan sebagai seorang diplomat yang bertugas memberikan nasihat di
bidang militer dan pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa
penuh.
2. Atase teknis.
Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri yang tidak bersal dari
depertemen luar negeri dan ditepatkan disalah satu kedutaan besar, atase ini
berkuasa penuh dalam menjalankan tugas tugas teknis sesuai dengan tugas
pokok dari departemennya sendiri.
5. Unsur unsur hubungan diplomatik.
Di dalam hubungan diplomatik terdapat unsur unsur antara lain yaitu :
1. Hubungan antar bangsa.
2. Pertukaran misi diplomatik.
Perwakilan Nonpolitis.
Dalam arti nonpolitis hubungan diplomatik suatu negara diwakili oleh korps
konsuler yang terbagi dalam kepangkatan sebagai berikut :
1. Konsul jenderal.
Konsul jenderal ebawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibukota
negara tempat ia bertugas
.
2. Konsul dan Wakil konsul.
Konsul mengepalai satu kekonsulan yang kadang kadang diperbantukan
kepada konsul jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada konsul atau
konsul jenderal yang kadang diserahi pimpinan kantor konsuler.
3. Agen konsul.
Agen konsul diangkat oleh konsul jenderal dengan tugas untuk mengurus hal
hal yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. Agen konsul
ini ditugaskan di kota kota yang termasuk kekonsulan.
Duta Besar.
Hak Immunitas.
Hak immunitas adalah hak yang menyangkut diri pribadi seorang diplomat
serta gedung perwakilannya.dengan hk ini para diplomat mendapat hak
istimewa atas keselamatan pribadi serta harta bendanya, mereka juga tidak
tunduk kepada yuridiksi di dalam negara tempat mereka bertugas baik dalam
perkara perdata maupun pidana.
Hak Ekstrateritorial.
Hak ekstrateritorial adalh hak kebebasan diplomat terhdap daerah
perwakilannya termasuk halaman bangunan serta perlengkapannya seperti
bendera,lambang negara,surat surat dan dokumen bebas sensor,dalam hal
ini polisi dan aparat keamanan tidak boleh msuk tanpa ada ijin pihak
perwakilan yang bersangkutan.
Konsul.
Bagi para anggota konsuller hak ekstrateritorial biasanya hanya menyngkut
diri sendiri dan staffnya, yaitu berupa hak :
Kekebalan surat menyurat resmi tanpa sensor beserta arsip arsipnya.
Pebebasan pajak setempat.
Pembebasan kewajiban hadir dalam sidang pengadilan yang berhubungan
dengan dinasnya sendiri.
BAB V
ORGANISASI INTERNASIONAL
A. Penegertian Organisasi Internasional.
Organisasi internasional adalah suatu lembaga atau badan yang dalam
rangka kerjanya atau ruang lingkup kerjanya mencakup dunia atau bersifat
internasional jadi tidak terbatas pada suatu negara saja.
B. Tujuan Organisasi Internasional.
Organisasi internasional ini dibentuk dalam rangka untuk meningkatkan
hubungan kerjasama antar negara dalam rangka memajukan bangsa dan
menciptakan perdamaian dunia.
C. Peranan Organisasi Internasional.
Organisasi internasional mempunyai peran yang sangat besar bagi suatu
bangsa dalam rangka menjembatani kerjasama dengan negara lain dan juga
organisasi ini membantu dari negara negara anggota dalam memajukan
negaranya serta membantu perjuangan memperoleh kemerdekaan bagi
anggota yang masih terjajah.
D. Organisasi Organisasi Internasional yang ada sekarang ini.
1.
regional
maupun
internasional.
Struktur Organisasi ASEAN.
ASEAN Ministrial Meeting ( Sidang tahunan para menteri ).
Standing Committee ( badan yang bersidang diantara dua sidang menlu
negara ASEAN untuk mengenai masalah masalah yang memerlukan
keputusan para menteri ).
Komite komite tetap dan khusus.
Sekretariat nasional ASEAN pada setiap negara negara anggota.
3. Masyarakat Ekonomi Eropa.
Dasar Pebentukan MEE.
Berdirinya MEE adalah sebagai akibat perang dunia II di belahan Eropa yang
menyebabkan negara negara Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan
oleh sebab itu kemudian didirikan lembaga yang bergerak untuk memajukan
dan membangun kembali negara negara Eropa secara bersama sama, pada
mulanya mereka membentuk ECSC dan EURATON.
Tujuan MEE.
Mengintegrasikan eropa dengan cara memajukan perekonomian,
memperbaiki taraf hidup dan memperluas lapangan kerja.
Memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas dan
keseimbangan perdagangan antar negara anggota.
Menghapuskan semua halangan yang menghambat laju perdagangan
internasional.
Memperluas hubngan dengan negara negara di luar PBB.
Struktur Organisasi MEE.
Assembly.
The Councils ( dewan menteri eropa )
Commissions ( badan pengurus harian MEE ).
The Court of Justice ( mahkamah peradilan MEE ).
4. OPEC.
Dasar Pembentukan OPEC.
Organisasi ini didirikan agar masing masing negara anggota penghasil
minyak dalam mengambil kebijakan dalam bidang perminyakan dan harga
minyak dapat menguntungkan negara negara anggota atau produsen, oleh
sebab itu organisasi inilah yang nantinya dapat mencegah persaingan yang
tidak sehat dari negara negara penghasil minyak.
Tujuan OPEC.
Mempertahankan harga minyak dan menentukan harga sehingga
menguntungkan
negara
negara
produsen.
Secara politik mengtur hubungan dengan perusahaan perusahaan minyak
asing atau pemerintah negara negara konsumen.
Struktur Organisasi OPEC.
Bdan badan subsider yng bergerak dalam bidang sosial, ekonomi, budaya
dan bidang bidang yang lainnya.
7. Gerakan Non-Blok.
Dasar Pebentukan GNB.
Gerakan non-blok dibentuk atas dasar kerena terjadi persaingan antara dua
negera besar beserta bloknya yaitu blok barat dan blok timur setelah perang
dunia II ,oleh sebab itu negara negara yang tidak tergabung dalam blok
tersebut khawatir kalau persaingan tersebut pecah menjadi perang terbuka
oleh sebab itu kemudian mereka memprakarsai terbantuknya GNB untuk
mendesak kedua blok agar menghentikan persaingannya.
Tujuan GNB.
Mendukung perjungan dekolonialisasi dan memegang teguh perjuangan
melawan imperialisme, kolonialisme, rasialisme apartheid, dan zionisme.
Wadah negara negara yang sedang berkembang.
Mengurangi ketegangan antara blok barat dan timur.
Tidk membenarkan meyelesaikan sengketa dengan kekerasan senjata.
8. APEC.
Dasar Pembentukan APEC.
Pebentukan organisasi ini dikarenakan situasi kawasan asia-pasifik yang tidak
menentu akibat perkembangan situasi politik dan ekonomi dunia karena
pengaruh perag dingin.
Tujuan APEC.
Menjalin kerjasama ekonomi antar bangsa di kawasan asia-pasifik atas dasar
saling
menguntungkan.
Meningkatkan hubungan kerjasama di bidang ekonomi bagi kemajuan den
kesejhteraan
bersama.
Memperkuat kemampuan masing masing negara anggota untuk
memperjuangkan kepentingan bersama termasuk dalam forum internasional.
9. Liga Arab.
Dasar Pembentukan Liga Arab.
Organisasi ini dibentuk dalam rangka menentang kekuatan militer inggris dan
perancis di timur tengah dan zionis israel serta menuntut berdirinya negara
palestina yang merdeka.
Tujuan Liga Arab.
Mengkoordinasikan berbagai kegiatan politik para negara angota sehingga
terjamin kerjasama dan terpeliharanya kedaulatan setiap anggota.
Memupuk kerjasama di bidang ekonomi, komunikasi dan kebudayaan dan
sosial.
Melarang menggunakan kekerasan senjata dalampenyelesaian sengketa
negara anggota.
Struktur Organisasi Liga Arab.
di
di
di
di
bidang
bidang
bidang
bidang
E.
2. Konvensi ( convention ).
Persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak berurusan dengan
kebijakan tingkat tinggi.
3. Protokol ( Protocol ).
Persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala
negara.
4. Persetujuan ( Agreement ).
Perjanjian yang bersifat teknis atau administratif
5. Perikatan ( Arrangement ).
Merupakan istilah untuk transaksi transaksi yang bersifat sementara.
6. Proses Verbal
Catatan catatan konferensi diplomatik atau suatu kemufakatan.
7. Piagam ( Statute ).
Himpunan peraturan yang telah ditetapkan oleh persetujuan internasional.
8. Deklarasi ( Declaration ).
Perjanjian internasional yang berupa teraktat dan dokumen tidak resmi.
9. Modus Vivendi
Dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara.
10. Pertukaran Nota.
Metode tidak resmi yang biasanya dilakukan oleh wakil wakil militer yang
mengakibatkan timbul kewajiban kewajiban yang menyangkut mereka.
11. Ketentuan Penutup ( Final act )
Ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara peserta,nama yang
diundang dan masalah yang disetujui namun tidak di ratifikasi.
12. Ketentuan Umum ( General act ).
Traktat yand dapat bersifat resmi dan tidak resmi
13. Charter.
Istilah dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang bersifat
administratif.
14. Pakta ( pact )
Istilah yang menunjuk suatu persetujuan yang lebih khusus dan
membutuhkan ratifikasi.
15. Covennt.
Persetujuan tentang anggaran dasar
BAB VII
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL
A.
Negara adalah subjek hukum internasional ini sejalan dengan lahirya hukum
internasional itu sendiri yaitu hukum antar negara.
2. Tahta Suci.
Tahta suci ( Vatican ) merupakan peninggalan sejak jaman dahulu ketika paus
bukan hanya kepala gereja Roma tetapi memiliki kekuasaan duniawi hal ini
dibuktikan dengan adanya perwakilan diplomatik di berbagai negara.
3. Palang Merah Internasional.
Palang merah internasional ini merupakan organisasi internasional yang
diperkuat dengan perjanjian iternsional oleh sebab itu organissi ini menjadi
subjek hukum internasional.
4. Organisasi Internasional.
Organisasi internasional sudah pasti enjadi subjek hukum internasional
karena pebentukan organisasi ini didasarkan pada suatu perjanjian, contoh
PBB,WHO,IRC dll.
5. Orang Perseorangan ( Individu ).
Perseorangan dapat menjadi subjek hukum internasional karena seseorang
tersebut dapat mengajukan atau diajukan kehadapan mahkamah
internasional, contoh para penjahat perang.
6. Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa.
Menurut hukum perang peberontak dapat memperoleh kedudukan hak
sebagai pihak yang bersengketa dan pemberontak dapat menjadi subjek
hukum internasional karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk
menentukan nasibnya sendiri, hak bebas memilih sistem ekonomi,politik,dan
sosial, hak menguasai sumber kekayaan alam di wilayah yang mereka
kuasai.
G. Sistem Peradilan Internsional.
Sistem peradilan internaional ini lebih tepatnya mengarah kepada komponen
komponen yang ada dalam lembaga ini dalam rangka mewujudkan keadilan
di dunia internasionl.komponen komponen tersebut antara lain yaitu :
1. Mahkamah Internasional ( The Interntional Court Of Justice )
Mahkamah internasional ini merupakan lembaga kehakiman PBB yang
berpusat di Den Haag, Belanda.
Fungsi utama Mahkamah Internsional.
Fungsi utama mahkamah internasional adalah menyelesaikan kasus kasus
persengketaan internasional yang subjeknya adalah negara secara damai
yaitu melalui jalur hukum internasional dan dibawah pengawasan PBB.
Komposisi Mahkamah Internasional.
Komposisi mahkamah internasional yaitu terdiri dari 15 hakim, 2 diantaranya
merangkap ketua dan wakil ketua mahkamah internasional dengan masa
jabatan 9 tahun. Ke 15 hakim tersebut direkrut dari warga negara anggota
yang dinilai cakap di bidang hukum internaional.
Yuridiksi Mahkamah Internasional.
Yang dimaksud dengan yuridiksi adalah kewenangan yang dimiliki oleh
mahkamah internasional yang bersumber pada hukum internasional untuk
menegakkan hukum, yuridiksi ini meliputi memutuskan perkara perkara
pertikaian dan memberikan opini opini yang bersifat nasehat.
2. Mahkamah Pidana Internasional ( The International Criminal Court )
Mahkamah pidana internasional ini bertujuan untuk menegakkan supremasi
hukum internasional dan memastikan bahwa pelaku kejahatan berat
internasional dipidana.
Komposisi Mahkamah Pidana Internasional.
Mahkamah pidana internasional ini beranggotakan 18 hakim yang bertugas
selama 9 tahun . para hakim ini dipilih dari 2/3 suara majelis negara pihak,
dan paling tidak mereka berkompeten dalam bidangnya.
Yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional.
Daftar pustaka
http://thoyyibnn.blogspot.co.id/2014/09/pkn-kelas-xi-semester-2-bab-4-5.html
https://asminkarris.wordpress.com/2015/03/26/materi-ppkn-smk-kelas-xikurikulum-2013/