Anda di halaman 1dari 2

Biji-biji Burung Gereja

Di suatu lembah yang subur, sekelompok binatang hidup dengan aman dan nyaman. Mereka tidak pernah
berkekurangan. Lembah itu menyediakan semua yang dibutuhkan para hewan. Sumber mata air yang
segar, dan pohon-pohon yang selalu berbuah tanpa mengenal musim. Semua hewan hidup dengan
bahagia.
Suatu hari bertemu lah seekor monyet dengan burung gereja yang sedang mematuk-matuk di tanah. Apa
yang sedang kau lakukan burung gereja? tanya monyet. Burung gereja memandang monyet dan berkata,
aku sedang mengumpulkan biji-bijian. Mendengar jawaban burung gereja, monyet tertawa terbahakbahak. Ha ha ha, untuk apa kau mengumpulkan biji-biji itu? Lihatlah di selilingmu, begitu banyak buahbuahan yang bisa kau makan, kenapa kau malah mengumpulkan sesuatu yang dibuang? Tapi burung
gereja tidak menghiraukan perkataan monyet dan tetap mengumpulkan biji buah-buahan kemudian
membawanya ke atas bukit.
Esok harinya, monyet bertemu lagi dengan burung gereja. Kali ini monyet membawa buah apel di
tangannya. Hai burung gereja, kau sedang mencari biji-bijian lagi ya? Pantas saja kau tidak bertambah
besar, yang kau makan bijinya, bukan buahnya, ha ha ha ejek Monyet. Burung gereja hanya diam dan
terus mengumpulkan biji-biji apel yang dibuang oleh monyet.
Suatu hari turun hujan deras berhari-hari, lembah itu tertutup oleh air, semua binatang mengungsi ke
tempat yang lebih tinggi di atas bukit. Mereka kedinginan dan kelaparan. Ketika hujan berhenti, mereka
turun ke lembah untuk mencari makanan, tetapi semua pohon tumbang tersapu air hujan, tidak ada lagi
buah-buahan untuk dimakan.

Aku lapar, mengapa tidak ada sama sekali buah yang bisa
dimakan? rintih monyet sambil melihat ke kanan dan kekiri berharap menemukan buah yang bisa
dimakan. Setelah berjalan menyusuri lembah, Monyet bertemu lagi dengan burung gereja Hai burung
gereja, kau kan bisa terbang tinggi, bisakah kau tunjukkan padaku dimana ada buah yang bisa ku makan?
aku lapar sekali tanya monyet. Mari, pergi lah ke rumahku di atas bukit, kau akan menemukan buah
yang bisa kau makan, ajak burung gereja. Karena tidak menemukan jalan lain lagi, monyet mengikuti
burung gereja menuju ke atas bukit.
Betapa terkejutnya monyet melihat halaman rumah burung gereja penuh dengan pohon yang berbuah
lebat. Pisang, apel, strawberry, mangga, dan banyak lagi yang lainnya. Bagaimana bisa begitu banyak
pohon buah tumbuh di halaman rumahmu? tanya monyet heran. Sudah sejak lama aku mengumpulkan
biji buah-buahan dan menanamnya di halaman rumahku. Aku menyiramnya dan membersihkan rumputrumput liar yang tumbuh, aku merawatnya setiap hari jawab burung gereja. Oh, itulah sebabnya kenapa
kau selalu mengumpulkan biji buah-buhan yang dibuang. Kenapa aku tidak berpikir untuk menanamnya
sepertimu ya?
Burung gereja juga memberi tahu hewan-hewan lain untuk mengambil buah-buahan di halaman rumahnya.
Sejak saat itu, setiap kali mereka memakan buah, mereka menyisihkan biji-bijinya untuk ditanam kembali,
agar mereka tidak kelaparan lagi.

Betty Veve [mami_veve10 @yahoo.com]

Anda mungkin juga menyukai