Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak kelompok di berbagai masyarakat yang meyakini bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan kepesatan yang dapat
dikatakan belum pernah dihadapi umat manusia sebelumnya. Mungkin juga bahwa
pernah diduga sebelumnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
demikian pesatnya itu mempunyai pengaruh yang sangat luas.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat terjadi
karena manusia merasakan bahwa teori yang sudah terdapat dalam ilmu-ilmu yang
sudah dikembangkan dan dikenal tidak memadai lagi dalam memecahkan
permasalahan yang baru yang timbul.
Makin

kompleksnya

permasalahan

yang

dihadapi

makin

menuntut

pendekatan lintas ilmu dengan memanfaatkan teori, konsep dalil dan rumus-rumus
yang sifatnya multidispliner atau interdisipliner.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sering dibaca senafat.
Perkembangan teknologi merupakan salah satu produk perkembangan ilmu
pengetahuan. Artinya berbagai terobosan teknologikal akan selalu berangkat dari
berbagai temuan ilmiah, terutama kegiatan ilmiah.
Salah satu fenomena di dunia yang mempunyai dampak yang sangat kuat
terhadap kehidupan manusia adalah teknologi transportasi. Perkembangan tersebut
dikategorikan sebagai suatu revolusi bukan hanya karena perubahan drastis yang
1

terjadi dalam perangkat keras sarana dan prasarana transportasi darat, laut dan udara
melainkan juga karena dampak yang mengubah wajah dunia dan satu wilayah yang
sangat luas dan asing bagi banyak orang menjadi satu desa global.
Sarana angkutan laut, baik dalam arti angkutan antar pulau dan kapal
samudera, juga memberikan gambaran serupa, yaitu makin aman, nyaman dan cepat.
Kapal hydropoil, kapal yang digerakkan oleh tenaga nuklir, kapal dengan sistem rollon, roll-off dan kapal pengangkat barang dengan sistem container merupakan bukti
nyata serta kapal penumpang yang mengantar orang dari suatu tempat ketempat yang
lain.
Pelayaran perlu lebih dikembangkan potensinya dan ditingkatkan peranannya
baik nasional maupun internasional sebagai penunjang, pendorong dan penggerak
pembangunan nasional demi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Sebagai sarana penghubung, kapal yang juga adalah salah satu model
transportasi, maka angkutan laut memegang peranan penting. Dalam hal ini kapal
menjadi alternatif pelayanan jasa angkutan laut yang efisien karena kapal
mengangkut manusia dengan kapasitas yang banyak dan dengan jarak tempuh yang
jauh dalam setiap kali pelayaran.
Salah satu isi dari pasal-pasal UU No. 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran
adalah keselamatan pelayaran. Keselamatan pelayaran yang dimaksud adalah
kelaiklautan kapal dan awak kapal secara keseluruhan termaktub dalam pasal 1 ayat
10 sampai ayat 14 UU No. 21 Tahun 1992.
Keselamatan pelayaran pada sebuah kapal tidak terlepas dari keadaan
pelautnya, selain keterampilan yang dimiliki oleh seorang pelaut dalam menjalankan
2

kapal yang sudah laik melaut. Hal yang perlu diperhatikan pula dari seorang pelaut
adalah kondisi psikis atau mental atau kesiapan mereka untuk berlayar.
Pada kapal-kapal modern dengan awak kapalnya yang multinasional
menghadirkan situasi dimana kesulitan dan masalah akan selalu ada, sedang kapal
harus beroperasi.
Harus disadari bahwa semua manusia di atas kapal tidak satupun yang
mempunyai sifat yang sama. Hal ini dapat mengganggu fisik maupun mental para
ABK, sehingga dapat dikatakan bahwa kesiapan mental seorang ABK tidak prima
melakukan pelayaran.
Banyak hal yang dapat menimbulkan gangguan emosi seterusnya dikatakan
kecemasan bagi ABK kapal. Perbedaan latar belakang budaya menimbulkan masalah
komunikasi dan ini juga dapat menimbulkan kecemasan tersendiri di kalangan ABK
di atas kapal. Hal lain yang juga dapat memicu kecemasan adalah perubahan cuaca
atau kondisi alam di tepat beroperasinya kapal, muatan kapal, termasuk di dalamnya
kurangnya peralatan yang dimiliki oleh kapal sementara kapal setiap saat
menghadapi resiko bahaya misalnya kebakaran, tenggelam, kandas dan lain-lain.
Berdasarkan deskriptif tersebut, membuat penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul PENGARUH KECEMASAN ABK TERHADAP
KESELAMATAN PELAYARAN.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah dapat


dirumuskan adalah Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat kecemasan ABK
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah hanya kepada
faktor-faktor yang cukup berpengaruh pada tingkat kecemasan ABK di atas kapal
saat berlayar.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi tingkat kecemasan ABK.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. ABK yang akan berlayar sehingga mereka bisa lebih siap pada tiap situasi
dan kondisi.
2. Dengan mengetahui penyebab-penyebab bagi para pelaut, sehingga dapat
diupayakan mencari solusi baik dari pelaut itu sendiri maupun dari
perusahaan-perusahaan pelayaran.
F. Hipotesis
Diduga faktor kondisi alam, muatan kapal,peralatan keselamatan kapal dan
komunikasi mempengaruhi kecemasan ABK di atas kapal pada saat berlayar.

Anda mungkin juga menyukai